Anda di halaman 1dari 8

DASAR TEORI

Pembangkitan Tegangan Tinggi AC dan DC



Proses Pembangkitan Tegangan Tinggi AC bentuk tegangan
tinggi yang dibangkitkan dapat berupa : Tegangan AC, DC
(konstan) atau Impuls. Tegangan AC dan DC digunakan untuk
transmisi daya listrik, juga dipakai untuk tujuan pengujian.
Sedangkan tegangan tinggi Impuls dibutuhkan untuk investigasi
renspons isolasi pada system transmisi (termasuk peralatan)
terhadap gangguan transien akibat Surja hubung dan surja petir
Istilah listrik tegangan tinggi itu sendiri menjadi ciri sirkuit di mana
tegangan yang digunakan adalah penyebab masalah keselamatan tertentu
dan persyaratan isolasi. Tegangan tinggi digunakan dalam distribusi
tenaga listrik di dalam tabung sinar katoda, untuk menghasilkan sinar-X
dan partikel balok, pada mesin, di amplifier tabung vakum dan industri
lainnya.
Definisi numerik tegangan tinggi tergantung pada konteks diskusi.
Dalam transmisi tenaga listrik rekayasa, tegangan tinggi biasanya
dianggap tegangan apapun selama sekitar 35.000 volt. Ini adalah klasifikasi
yang didasarkan pada desain perangkat dan isolasi. The International
Electrotechnical Commission dan mitra nasional (iet, IEEE, VDE, dll)
mendefinisikan sirkuit tegangan tinggi sebagai listrik dengan tegangan
lebih dari 1000 V untuk arus bolak-balik dan setidaknya 1500 V untuk arus
searah, dan membedakannya dari tegangan rendah (50 - 1000 V AC atau
120-1.500 V DC) dan ekstra tegangan rendah (<50 V AC atau <120 V DC).
Di Amerika Serikat 2005 National Electrical Code (NEC), tegangan
tinggi adalah setiap tegangan lebih dari 600 V (pasal 490,2). British
Standard BS 7671: 2008 mendefinisikan tegangan tinggi, seperti halnya
perbedaan tegangan antara konduktor yang lebih tinggi dari 1000 V 1500
V AC atau ripple-free DC, atau beda tegangan antara konduktor dan Bumi
yang lebih tinggi dari 600 V 900 V AC atau ripple DC bebas.
1. Pembangkitan Tegangan Tinggi AC
Pembangkitan tegangan tinggi AC dapat dilakukan dengan
menggunakan generator sinkron (motor-driven synchronous
generator), namun kebanyakan menggunakan trafo uji satu phasa
yang disupply oleh tegangan distribusi (110 V atau 240 V, 50/60 Hz).
Untuk keperluan pengujian tegangan tinggi, dituntut tegangan yang
naik secara perlahan-lahan (smooth and gradually). Untuk itu
tegangan input distribusi yang merupakan fixed mains Voltage
terhubung dengan variable-voltage transformer yang berfungsi
sebagai pengatur tegangan pada sisi primer trafo uji tegangan
tinggi.
Persyaratan pada tegangan tinggi AC yaitu sebagai berikut:
Bentuk tegangan harus sama antara setengan cycle positif dan
negatif.
Tinggi tegangan testing didefiisikan sebagai harga puncak dibagi
2.
Bentuk sinus harus di pertahankan atau harga efektif dari osilasi
harmonisanya lebih kecil dari 5% nilai efektif sinusnya.

1.1 Single step up Transformer
Rangkaian listrik dasar dari pada pembangkitan tegangan
tinggi (test-set) untuk menghasilkan tegangan tinggi AC frekwensi
daya hingga 200 kV. Tegangan input (main supply) sebelum
disupply ke kumpara n primer trafo uji, terlebih dahulu melalui
variable transformer (yaitu: variable voltage toroidal auto-
transformer, variac), rating dari Test-set commercial berupa
tegangan out put dalam kV dan daya dalam kVA. Adapun konstruksi
dari test-set dibagi kedalam 2 katagori, yaitu:
(1) Portable unit dengan tegangan out put hingga 50 kV dan
rating daya 1-2 kVA
(2) Large fixed unit, dapat beroperasi hingga 200 kV, rating
daya output nya besar dan ditentukan oleh factor-faktor
fisik dan berat, yang dapat mecapai 100 kVA
Jika terjadi flash over, atau breakdown internal pada obyek uji, maka
sudah barang tentu transformer akan mengalami kondisi over load
dan short circuit. Konsekwensinya, isolasi dari trafo uji harus
didesign tahan terhadap tegangan tinggi surja yang menyebabkan
kegagalan pada obyek uji

1.2 Kaskade Transformer
Untuk tegangan yang melebihi 300 hingga 500 kV, transformator
bertingkat sangat menguntungkan, secara keseluruhan pengetesan
tersebut dapat dibagi menjadi beberapa single unit dan karena itu
pemindahan dan pengaliran menjadi lebih mudah.
Tangki atau vessel berisi bagian aktif ( inti dan lilitan), yaitu bagian
yang hanya ditandai oleh yang garis putus-putus. Untuk konstruksi tangki
metal dan bagian yang tidak dibagi h.v . lilitan disini diasumsikan sebagai
skema dasar, masing- masing unit inti dan tangki akan dicabangkan ke I.v
terminal dari tiap lilitan sekunder sebagai indikator. Kemudian tangki trafo
dihubungkan dengan ground (diketanahkan). Transformator II dan III
berada sebagai tegangan tinggi, yakni V dan 2V dengan ground / bumi,
dan harus sesuai dengan batasan. Sampai h.t. tabung-bantalan penghantar
dari eksitasi lilitan' 3' seperti halnya pencabangan h.v. kemudian
dieksitasikan ke transformator berikutnya. Jika lilitan h.v dari tiap trafo
merupakan jenis tegangan mid-point, tegangan dari tangki berturut-turut
0.5V, 1.5V dan 2.5V.
Kerugian cascading trafo adalah pembebanan yang terlalu tinggi
pada lilitan primer untuk langkah-langkah yang lebih rendah. Seperti pada
gambar. 2.15 ini adalah ditandai oleh variabel P, yang merupakan produk
arus dan tegangan untuk masing-masing lilitan (coil). Dari tiga susunan
secara cascade ini akan diperoleh keluaran maksimum sebesar 3P, dan
oleh karena itu masing-masing lilitan h.t. 2 akan membawa arus sebesar I
= P/V. Serta, hanya lilitan primer trafo III terisi dengan P, tetapi daya ini
ditarik dari lilitan eksitasi dari trafo II. Oleh karena itu, bagian primer dari
bagian kedua ini terisi dengan 2P. Akhirnya, tenaga 3P harus dihasilkan
oleh yang bagian primer trafo I. Dengan begitu kemampuan dimensi dari
bagian primer dan kumparan eksitasi menjadi perlu. Perihal pengujian
isolasi/penyekatan, beban harus menjadi satu kapasitansi, kompensasi dari
kapasitansi beban ini dengan reaktor 1.v., dimana di dalam paralel ke
belitan primer/utama memungkinkan. Reaktor ini harus diswitchkan ke
beban variabel, bagaimanapun juga, biasanya dicoba untuk menghindari
tambahan biaya ini. Selain itu juga penting untuk menambahkan filter-
filter untuk memperbaiki bentuk gelombang tegangan output, dimana hal
in untuk mengurangi harmonis yang terlalu tinggi.
1.3 Kontrol tegangan pada trafo uji
Semua bentuk pengujian, merekomendasikan agar tegangan uji
yang diberikan bergerak naik secara gradual dan smooth dari nilai 0
hingga pada level tegangan uji.
Keadaan ini dapat dilakukan dalam beberapa cara, yaitu:
Slider Resistance Control
Tapped Transformer
Induction Regulator
Untuk trafo uji yang kecil dengan output daya dibawah 5 kVA,
control resistance mempunyai keuntungan, selain murah, mudah, distorsi
bentuk gelombang tegangannya pun kecil. Sedangkan untuk unit dengan
kVA yang besar, Large size dan cost of resistance bersama-sama dengan
rugi-rugi daya merupakan hal yang tidak menguntungkan.
Metode Tapped Transformer atau metode control output, Primer
dari trafo uji dihubungkan dengan tap-tap yang yang tedapat pada sisi
sekunder trafo regulasi. Untuk menghindari surja pada output tegangan
tinggi berkenaan dengan terbukanya sisi sekunder pada trafo regulasi
akibat perpindahan tap, digunakan two contact brushes, brushes
berhubungan dengan adjacent studs dan buffer resistance, atau reactance
coil, Keadaan yang demikian ini mencegah terjadinya short circuit pada
bagian kumparan transformer. Keuntungan dari metode ini, selain
efisiensinya tinggi, distorsi bentuk gelombangnya kecil, namun regulasinya
tidak smooth kecuali jika menggunakan jumlah tap yang banyak. Untuk
trafo uji pada heavy duty, regulator induksi dapat digunakan untuk
mengontrol input tegangan pada trafo uji.
Ciri Transformator Uji:
Perbandingan lilitan besar
Kapasitas kVA kecil
Satu phasa (kecuali keperluan khusus perlu 3 Phasa)
Salah satu ujung lilitan di ketanahkan
Perencanaan isolasi hanya diperhitungkan sampai tegangan uji
maksimum.(Tidak diharapkan menerima OverVoltage)
Konstruksi sedemikian sehingga gradien tegangan (dV/dt) seragam
dan osilasi dapat diabaikan
Konstruksi
Trafo pengujian hampir semuanya satu fasa dan satu potensial
ketanahkan
Konstruksinya sangat ditentukan oleh isolasinya, karena sangat
jarang mempunyai masalah pada pendinginan dan tekanan mekanis
Belitan tegangan tingginya karena kesulitan isolasinya meningkat
secara tidak proporsional hanya ekonomis untuk tegangan sampai
dengan 100 kV
Untuk rating tegangan sampai dengan 100 kV bahan isolasi yang
dipergunakan biasanya cast resin, untuk tegangan yang lebih tinggi
menggunakan Minyak/kertas
1.4 Resonansi Transformer
Rangkaian ekivalen dari transformer uji tegangan tinggi
mengandung kebocoran reaktansi pada lilitan, resistansi lilitan, reaktansi
magnetis, dan kapasitansi shunt melewati terminal output diakibatkan oleh
bushing oleh terminal tegangan tinggi. Resonansi seri mungkin terjadi
pada frekuensi daya w, jika (L
1
+ L
2
) = 1/wC.
Dengan kondisi ini, arus pada objek sangat besar dan hanya
dibatasi oleh resistansi pada rangkaian. Bentuk gelombang tegangan yang
melewati objek berupa sinusoidal. Faktor XC/R = 1/wCR merupakan faktor
Q dari rangkaian dan memberikan nilai dari multiplication tegangan ang
melewati objek pada kondisi resonansi. Tegangan input yang dibutuhkan
untuk extitation dikurangi dengna faktor 1/Q, dan output kVA yang
dibutuhkan juga dikurangi dengan faktor 1/Q. Faktor daya sekunder dari
rangkaian adalah satu.
Prinsip ini digunakan pada pengujian tegangan sangat tinggi dan
kasus yang membutuhkan arus output besar seperti pengujian kabel,
pengukuran dielectric loss, pengukuran partial discharge, dll. Transformer
dengan rating tegangan 50-100 kV dan rating arus besar dihubungkan
dengan cok tambahan. Kondisi uji diatur w(L
e
+ L) = 1/wC, dimana L
e
merupakan total kebocoran reaktansi ekivalen transformer, termasuk
regulating transformer.
Keuntungan dari prinsip ini :
outputnya berupa gelombang sinus murni
daya yang dibutuhkan rendah (5 -10 % dari total kVa yang
dibutuhkan)
tidak ada high-power arcing (pancaran bunga api) dan sentakan
arus berat yang terjadi jika gagal, karena resonansi berhenti jika
pengujian gagal.
cascading (pemisahan) juga dapat dilakukan pada tegangan sangat
tinggi
penyusunan test yang simple dan padat
tidak ada pengulangan flashover terjadi jika gagal sebagian pada
test objek dan pemulihan isolasi.
Kerugian:
dibutuhkan cok variable tambahan yang sanggup menahan
tegangan penuh dan arus penuh

1.5 Pembangkitan Frekensi Tinggi AC tegangan tinggi
Frekuensi tinggi tegangan tinggi dibutuhkan untuk rectifier supply
daya d.c. dan menggunakan transformator frekuensi tinggi. Keuntungan
transformator frekuensi tinggi:
tidak diperlukan inti besi pada transformer sehingga menghemat
biaya dan ukuran
output gelombang sinus murni
peningkatan tegangan lambat melalui beberapa siklus sehingga
tidak ada kerusakan karena pergantian gelombang (sentakan)
distribusi seragam tergangan melewati lilitan koil karena
pembagian koil stack menjadi sejumlah unit.
Transformer resonansi frekuensi tinggi yang umum digunakan adalah
Tesla coil, yang rangkaiannya doubly tuned resonant. Rating tegangan
utama adalah 10 kV dan sekunder 500-1000 kV. Primer didapat dari
sumber AC atau DC melalui condenser C1.

1.6 Langkah Pembangkitan Tegangan Tinggi AC
Pembangkitan tegangan tinggi AC pada umumnya terdiri atas trafo
tegangan tinggi yang bernilai 80 kV rms ; 5 kVA ( TH ), Devider 80 kV rms,
400 kV impuls, 500 pF, respon time 10 ( CST ), dan juga Control box tipe
273 ( SB ). Sedangkan langkah langkah dalam pembangkitan tegangan
tinggi AC adalah :
Gunakan mobile base transformer, hubungkan output transformer
TH ke kapasitor pembagi CST dengan menggunakan connection
bar. Bagian bawah CST diketanahkan.
Hubung singkatkan tahanan peredam R 731 ohm pada mobile base
dari transformator. Kendorkan baut baut pada R 7 dan tempatkan
kedua kabel tersebut pada jepitan yang sama.
Atur Test method dari kontrol box pada posisi AC dengan
menggunakan bat handle switch.
Tempatkan transformator pengatur tegangan pada kedudukan 0 %.
Tempat master switch di bagian belakang pada kedudukan 1.
Putar saklar kunci kontak hingga cendawan terangkat sedikit dan
tarik kuncinya setelah itu.
Tekanlah tombol warna hijau pada kiri bawah panel kontrol box.
Atur tegangan yang diinginkan pada kV meter melalui
transformator pengatur tegangan.
Bila digunakan Ac peak voltmeter , untuk suplai AC peak voltmeter;
sicket AY7 pada kontrol box.
Untuk pengukuran, hubungkan terminal measuring input pada
belakang AC peak voltmeter.
Pemadaman seluruh instalasi, tekan tombol bertanda merah pada
bagian bawah depan.

2. Pembangkitan Tegangan DC
Penggunaan tegangan tinggi dc dalam keseharian yaitu sebagai berikut:
Penelitian Fisika
- Mikroskop electron
- Akselerator partikel
Teknik Biomedika
- Rontgen
- Terapi elektrik
Industri
- Electrical Precipitator /Elektrofilter
- Electrostatic painting and powder coating
- Mesin fotocopy dan printer laser
Berikut adalah beberapa rangkaian yang biasa digunakan dalam
pembangkitan tegangan tinggi DC;
1. Penyearah setengah gelombang
2. Penyearah gelombang penuh

2.1 Rangkaian penyearah
Sirkuit rectifier untuk menghasilkan tegangan dc dari sumber ac bisa jadi :
Setengah gelombang
Pada penyearah setengah gelombang tanpa filter, transformator
diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik pada
kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada
kumparan sekundernya. Pada rangkaian ini, dioda berperan hanya untuk
merubah dari arus AC menjadi DC dan meneruskan tegangan positif ke
beban. Pada penyearah setengah gelombang dengan filter C, bentuk
gelombang tegangan keluarnya bisa menjadi rata.
Gelombang penuh
Untuk mendapatkan penyearah gelombang penuh (full wave)
diperlukan transformator dengan center tap (CT) dan dua dioda. Tegangan
positif phasa yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa yang
berikutnya dilewatkan melalui D2 ke beban R1 dengan CT transformator
sebagai common ground. Dengan demikian beban R1 mendapat suplai
tegangan gelombang.
Untuk aplikasi tegangan tinggi 50 kV ke atas, penyearah yang
digunakan memiliki konstruksi khusus. Penyearah memiliki pelindung atau
kisi sekeliling filament dan katoda. Anoda biasanya berbentuk pelat.
Kelebihan :
- Ripple, setengah dari penyearah setengah gelombang
- Penggunaan trafo yang lebih efektif karena terbebani pada kedua
setengah gelombang
Kekurangan :
- Tranformator harus diketanahkan pada titik tengahnya

Tegangan ripple dengan penyearah setengah gelombang dan gelombang
penuh.
Tegangan ripple merupakan tegangan yang muncul pada tegangan
dc output sehingga tegangan dc tersebut memiliki nilai yang tidak pasti.
Tegangan ripple pada penyearah setengah gelombang lebih besar

2.2 Rangkaian Pengganda Tegangan
Pengganda tegangan kaskade digunakan ketika tegangan output
yang lebih besar dibutuhkan tanpa mengganti tingkat tegangan input
transformator. Pengganda tegangan kaskade merupakan pengganda
tegangan sederhana yang diduplikat dan dihubungkan secara seri atau
paralel untuk menghasilkan tegangan ganda hingga 4 V. Kelebihan
rangkaian ini adalah :
- Membangkitkan tegangan tinggi dc dari sumber ac yang relatif kecil.
- Tegangan sampai beberapa MV dengan arus sampai 100 mA.
- Secara teoritis dapat menghasilkan berbagai tegangan tinggi dc, tapi
dengan pembebanan ripple meningkat sebanding dengan jumlah
kaskade.
2.3 Rangkaian Pengali Tegangan
Prinsip sama dengan penyearah gelombang, kelebihan dari
rangkaian ini tegangan output tinggi sesaat, sedangkan kekurangan dari
rangkaian ini ripple yang sangat besar. Penggunaan rangkaian ini ada
pada :
o Precipitation dan Filtering
o Elektrostatic painting dan powder coating
Prinsipnya hamper sama dengan penyearah setengah gelombang tetapi
tegangan output di diode.
Kelebihan:
- Tegangan output tinggi sesaat
Kekurangan:
- Ripple yang sangat besar
Penggunaan:
- Precipitation dan filtering
- Elektrostatic painting dan powder coating
Rangkaian Villard
Tegangan V3 adalah hasil dari rangkaian delon, kemudian diratakan
disearahkan dengan sebua diode dan diratakan kembali dengan sebuah
kapasitor perata.
2.4 Langkah Pembangkitan Tegangan Tinggi DC :
Di bawah ini merupakan langkah pembangkitan tegangan tinggi DC :
Pada panel kontrol box pilih Test Method pada posisi DC
menggunakan bal handle switch.
Posisikan transformator pengatur tegangan pada posisi 0 %.
Untuk rangkaian sumber tegangan satu tingkat, aturlah bat handle
switch dari polarity sesuai dengan posisi dioda. Jika pemilihan
polaritas terbaik, jarum menunjuk dari kV meter akan terdeteksi
pada arah yang salah.
Atur master switch di bagian belakang control box pada posisi 1.
Putar Saklar kunci kontak untuk mengangkat tombol cendawan dan
setelah itu lepaskan kuncinya.
Tekan button switch ( warna hijau ) pada bagian panel depan
kontrol box.
Atur tegangan yang diinginkan pada kv meter dengan memutar
transformer pengatur.
Pemadaman seluruh instalasi. Tekan tombol merah pada bagian
bawah kanan panel depan.

Anda mungkin juga menyukai