Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1,2,3
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau hilangnya jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan
radiasi. Luka bakar merupakan salah satu jenis trauma yang mempunyai angka
morbiditas dan mortalitas tinggi yang memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal
(fase syok ) sampai fase lanjut.
ada kasus luka bakar ini harus diperhatikan berbagai aspek, karena pada kasus
luka bakar memerlukan biaya yang sangat besar, perlu perawatan yang lama, perlu
operasi berulang kali, bahkan meskipun sembuh bisa menimbulkan ke!a!atan yang
menetap, sehingga penanganan luka bakar sebaiknya dikelola oleh tim trauma yang
terdiri dari tim spesialis bedah ( bedah plastik, bedah toraks, bedah anak ), intensitas,
spesialis penyakit dalam (khususnya hematologi, gastroenterologi, ginjal dan hipertensi),
ahli gi"i, rehabilitasi medik, psikiatri, dan psikolog, namun !elakanya seringkali menimpa
orang#orang yang tidak mampu.
Luka bakar pada penatalaksanaan antara anak dan dewasa pada prinsipnya sama
namun pada anak akibat luka bakar dapat menjadi lebih serius. $al ini disebabkan anak
memiliki lapisan kulit yang lebih tipis, lebih mudah untuk kehilangan !airan, lebih rentan
untuk mengalami hipotermia (penurunan suhu tubuh akibat pendinginan).
Luka bakar pada anak %&,'( disebabkan oleh air panas atau uap panas (s!ald).
)ayoritas dari luka bakar pada anak#anak terjadi di rumah dan sebagian besar dapat
di!egah. *apur dan ruang makan merupakan daerah yang seringkali menjadi lokasi
terjadinya luka bakar. +nak yang memegang o,en, menarik taplak dimana di atasnya
terdapat air panas, minuman panas atau makanan panas.
rognosis dan penangangan luka bakar terutama tergantung pada dalam dan
luasnya permukaan luka bakar- dan penanganan sejak fase awal sampai penyembuhan.
.elain itu faktor letak daerah yang terbakar, usia, dan keadaan kesehatan penderita juga
turut menentukan ke!epatan penyembuhan.
/leh karena itu, semua orang khususnya orangtua, harus meningkatkan
pengetahuan mengenai luka bakar dan penanganannya, terutama pada anak#anak.
2. 0pidemiologi
1,&
*i rumah sakit anak di 2nggris, selama satu tahun, terdapat sekitar &3.333 pasien
luka bakar dimana %133 diantaranya masuk ke perawatan khusus luka bakar. +ntara
144'#2332 terdapat 1'.23' anak di bawah & tahun mendapat perawatan di gawat darurat
di 133 rumah sakit di +merika. 5umlah kasus pada anak sering berhubungan dengan
kekerasan pada anak terutama anak laki#laki dan sangat muda. 2ni sering terjadi pada
orang tua tunggal dan tinggal di rumah yang sangat sederhana. 2nsidens beragam antara
1,' 6 7 ( dari kejadian luka bakar di +merika .erikat. ada pemeriksaan biasanya akan
ditemukan tanda#tanda kekerasan atau jejas trauma terutama pada ekstremitas bawah.
+dapula tanda luka bakar atau s!ar akibat sundutan api rokok.
.edangkan di 2ndonesia sejak digulirkan program pemerintah tentang kon,ersi
minyak tanah ke tabung gas elpiji 3 kg, kasus luka bakar terus meningkat, *ata
)82()asyarakat 8onsumen 2ndonesia) ledakan tabung gas 3 kg selama 5anuari 2337
sampai)ei 2313 sebanyak 13.333 kasus kebakaran terjadi di 5akarta 9tara. 1&%
kebakaran terjadi di 5akarta :imur. 1'37 kebakaran di 5akarta usat. 2.'74 kasus
kebakaran di 5akarta Barat. 2.%&1 kebakaran di 5akata .elatan. 24.113 kebakaran di
Bekasi. 22.174 kebakaran di *epok. 11.'12 kebakaran di Bogor dan Bandung. 11.13&
kebakaran di 5awa :engah, 11.4&3 kebakaran di 5awa :imur. 17.&33 kebakaran di Bali.
17.443 kebakaran di .ulawesi .elatan. 33.333 kebakaran di .elawesi 9tara. dan 133.%&3
kebakaran di .umatera. *ari jumlah kasus kebakaran tersebut pastinya akan banyak lagi
korban luka bakar dengan men!akup dari berbagai jenis usia dan tingkat keparahan luka
bakar.
*ata angka kematian kasus luka bakar dari ;.+* <atot .oebroto 5akartamulai
5anuari 1447 sampai dengan *esember 2333 berdasarkan distribusi usia mengambarkan
bahwa kasus anak dengan usia = & tahun menempati tempat pertama dalam jumlah kasus
luka bakar yang terjadi dengan angka 21 kasus dan diikuti kasus pada usia produktif yaitu
usia 21#&3 tahun dengan angka 11 kasus.
Tabel. 1 +ngka kematian kasus luka bakar yang dirawat di ;.+* <atot .oebroto
5akarta mulai 5anuari 1447 sampai dengan *esember 2333 berdasarkan distribusi usia.
8elompok
9sia
(tahun)
5umlah kasus yang
dirawat(kumulatif)
resentasi luas luka bakar +ngka 8ematian
%
= 13( 13(
< 5 24 23 1 3 3
5-14 9
' 2 3 3
14-21 1 1 3 3 3
21-50 19 11 1 1 3
> 50 6
% 3 3 3
BAB II
ISI
1. DEFINISI
1
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan
radiasi.
2. ETIOLOGI
3
Luka bakar berdasarkan penyebab dibedakan atas>
Luka bakar karena api
Luka bakar karena air panas
Luka bakar karena listrik dan petir
Luka bakar karena bahan kimia ( yang bersifat asam atau basa kuat )
Luka bakar karena radiasi
?edera akibat suhu sangat rendah ( frost bite )
8erusakan jaringan disebabkan oleh api lebih berat dibandingkan dengan air
panas- kerusakan jaringan akibat bahan yang bersifat koloid (misalnya bubur panas) lebih
berat dibandingkan air panas. Luka bakar akibat ledakan juga menyebabkan kerusakan
organ dalam akibat daya ledak (eksplosif). ada luka bakar yang disebabkan oleh bahan
kimia terutama asam menyebabkan kerusakan yang hebat akibat reaksi jaringan sehingga
terjadi diskonfigurasi jaringan yang menyebabkan gangguan proses penyembuhan.
Luka bakar pada anak %&,'( disebabkan oleh air panas atau uap panas (scald).
)ayoritas dari luka bakar pada anak#anak terjadi di rumah dan sebagian besar dapat
di!egah. *apur dan ruang makan merupakan daerah yang seringkali menjadi lokasi
terjadinya luka bakar. +nak yang memegang o,en, menarik taplak dimana di atasnya
terdapat air panas, minuman panas atau makanan panas.
3. PATOFISIOLOGI
%
+. @/A+ 80;9.+8+A 5+;2A<+A
1. Zona Koagulas
*aerah yang langsung mengalami kerusakan (koagulasi protein) akibat pengaruh panas.
2. Zona S!a!s
*aerah yang berada langsung di luar "ona koagulasi, terjadi kerusakan endotel pembuluh
darah disertai kerusakan trombosit dan leukosit, sehingga terjadi gangguan perfusi (no
flow phenomena), diikuti perubahan permeabilitas kapiler dan respons inflamasi lokal.
roses ini berlangsung selama 12#21 jam pas!a !edera dan mungkin berakhir dengan
nekrosis jaringan.
3. Zona H"e#e$
*aerah di luar "ona statis, ikut mengalami reaksi berupa ,asodilatasi tanpa banyak
melibatkan reaksi seluler.
B. B+.0 L98+ B+8+;
%
*alam perjalanan penyakit dibedakan 3 fase pada luka bakar, yaitu >
1. Fase a%al& 'ase a(u!& 'ase s)o(
ada fase ini problem yang berkisar pada gangguan saluran nafas karena adanya
!edera inhalasi dan gangguan sirkulasi. ada fase ini juga terjadi gangguan keseimbangan
sirkulasi !airan dan elektrolit, akibat !edera termis yang bersifat sistemik.
2. Fase se!ela* s)o( be#a(*# + ,a!as + 'ase suba(u!
Base ini berlangsung setelah syok berakhir C dapat di atasi. Luka terbuka akibat
kerusakan jaringan (kulit dan jaringan dibawahnya) dapat menimbulkan masalah, yaitu >
a. roses inflamasi
roses inflamasi yang terjadi pada luka bakar berbeda dengan luka sayat elektif- proses
inflamasi di sini terjadi lebih hebat disertai eksudasi dan kebo!oran protein.
ada saat ini terjadi reaksi inflamasi lokal yang kemudian berkembang menjadi reaksi
sistemik dengan dilepaskannya "at#"at yang berhubungan dengan proses immunologik,
yaitu kompleks lipoprotein (lipid protein complex, burn-toxin) yang menginduksi respon
inflamasi sistemik (.2;. D Systemic Inflammation Response syndrome).
b. 2nfeksi yang dapat menimbulkan sepsis
!. roses penguapan !airan tubuh disertai panas C energi (evaporative heat loss) yang
menyebabkan perubahan dan gangguan proses metabolisme.
3. Fase lan-u!
Base ini berlangsung setelah terjadi penutupan luka sampai terjadi maturasi.
)asalah pada fase ini adalah timbul penyulit dari luka bakar berupa parut hipertrofik,
kontraktur dan deformitas lain yang terjadi karena kerapuhan jaringan atau organ#organ
stuktural, misalnya bouttonirre deformity.
?. +:/B2.2/L/<2
1,%
1. +kibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan. embuluh kapiler
yang terkena suhu tinggi rusak sel darah yang di dalamnya ikut rusak sehingga dapat
terjadi anemia.
2. )eningkatnya permeabilitas menyebabkan udem dan menimbulkan bula
denganmembawa serta elektrolit. $al ini menyebabkan berkurangnya ,olume
!airanintra,askuler. :ubuh kehilangan !airan antara E ( # 1 (, FBlood Volume Gsetiap 1
( luka bakar. 8erusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan !airan
tambahan karena penguapan yang berlebih (insensible water loss meningkat).
3. Bila luka bakar lebih dari 23 ( akan terjadi syok hipo,olemik dengan gejala yang khas
yaitu > gelisah, pu!at dingin berkeringat, nadi ke!il, dan !epat, tekanan darah menurun
dan produksi urine menurun (kegagalan fungsi ginjal).
1. ada luka bakar daerah wajah dapat terjadi kerusakan mukosa jalan nafas karena gas,
asap atau uap panas yang terhisap. <ejala yang timbul adalah sesak nafas, takipneu,
stridor, suara serak dan berdahak berwarna gelap karena jelaga. *apat juga terjadi
kera!unan gas ?/ atau gas bera!un lain. ?/ akan mengikat hemoglobin dengan kuat
sehingga tak mampu mengikat oksigen lagi.:anda kera!unan yang ringan adalah lemas,
bingung, pusing, mual dan muntah.ada kera!unan berat terjadi koma. Bila lebih %3 (
hemoglobin terikat ?/,penderita akan meninggal.
.. KLASIFIKASI LUKA BAKA/
2,3
8lasifikasi luka bakar dibagi atas berdasarkan penyebabC etiologi (seperti
dijelaskan diatas) dan kedalaman luka bakar.
A. Klas'(as be#,asa#(an "en)ebab
Luka bakar dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain>
Luka bakar karena api
Luka bakar karena air panas
Luka bakar karena bahan kimia (yang bersifat asam atau basa kuat)
Luka bakar karena listrik dan petir
Luka bakar karena radiasi
?edera akibat suhu sangat rendah (frost bite)
B. Klas'(as be#,asa#(an (e,ala$an lu(a
Lama kontak jaringan dengan sumber panas menentukan luas dan kedalaman
kerusakan jaringan. .emakin lama waktu kontak, maka semakin luas dan dalam
kerusakan jaringan yang terjadi.
1. Luka bakar derajat satu
*itandai dengan luka bakar superfisial dengan kerusakan pada lapisan epidermis.
:ampak eritema. enyebab tersering adalah sengatan sinar matahari. ada proses
penyembuhan terjadi lapisan luar epidermis yang mati akan terkelupas dan terjadi
regenerasi lapisan epitel yang sempurna dari epidermis yang utuh dibawahnya. :idak
terdapat bula, nyeri karena ujung#ujung saraf sensorik teriritasi. *apat sembuh spontan
selama &#13 hari.
2. Luka bakar derajat dua
8erusakan terjadi pada lapisan epidermis dan sebagian dermis dibawahnya,
berupa reaksi inflamasi akut disertai proses eksudasi. ada luka bakar derajat dua ini
ditandai dengan nyeri, ber!ak#ber!ak berwarna merah muda dan basah serta
pembentukan blister atau lepuh.biasanya disebabkan oleh tersambar petir, tersiram air
panas. *alam waktu 3#1 hari, permukaan luka bakar mengering sehingga terbentuklah
krusta tipis berwarna kuning ke!oklatan seperti kertas perkamen. Beberapa minggu
kemudian, krusta itu akan mengelupas karena timbul regenerasi epitel yang baru tetapi
lebih tipis dari organ epitel kulit yang tidak terbakar didalamnya. /leh karena itu
biasanya dapat terdapat penyembuhan spontan pada luka bakar superfisial atau partial
thickness burn.
ambar! " bula pada telapak tan#an karena meme#an# dandan# panas, luka in i di#olon#kan ke dalam luka bakar dera$at dua,
karena epidermis berada diatas luka
*ibedakan menjadi 2 (dua)>
a. %era$at II dan#kal &superfisial'
kerusakan mengenai sebagian superfisial dari dermis
apendises kulit seperti folikel rambut, kelenjer keringat, kelenjer sebasea masih utuh
penyembuhan terjasi spontan dalam waktu 13#11 hari.
b. *erajat 22 dalam (deep)
kerusakan mengenai hampir saluruh bagian dermis
apendises kulit sperti folikel rambut, kelenjer keringat, kelenjer sebasea sebagian masih
utuh.
enyembuhan terjadi lebih lama, tergantung apendises kulit yang tersisa. Biasanya
terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.
ambar!( )luka bakar dera$at dua dalam, pada anak yan# tersiram kopi panas, luka berwarna merah muda, lunak pada penekanan,
dan tampak basah, sensasi nyeri sulit ditentukan pada anak!
3. Luka bakar derajat tiga
:erjadi kerusakan pada seluruh ketebalan kulit. )eskipun tidak seluruh tebal
kulit rusak, tetapi bila semua organ kulit sekunder rusak dan tidak ada kemampuan lagi
untuk melakukan regenerasi kulit se!ara spontanC reepitelisasi, maka luka bakar itu juga
termasuk derajat tiga. enyebabnya adalah api, listrik,atau "at kimia. )ungkin akan
tampak berwarna putih seperti mutiara dan biasnya tidak melepuh, tampak kering dan
biasanya relatif anestetik. *alam beberapa hari, luka bakar sema!am itu akan
membentuk eschar berwarna hitam, keras, tegang dan tebal.
ambar!* )lula bakar dera$at ti#a, pada anak yan# meme#an# pen#eritin# rambut luka kerin# tidak kemerahan dan berwarna putih
.elama periode pas!a luka bakar dini sampai & hari, akan sulit untuk membedakan
luka bakar derajat dua atau tiga, tetapi pada minggu kedua sampai minggu ketiga pas!a
luka bakar di mana tampak drainase dan es!har yang terpisah dari luka bakar derajat
tiga. .etelah es!har diangkat, sisa jaringan dibawahnya (biasanya lapisan subkutan)
akan membentuk jaringan granulasi, suatu massa yang terdiri dari sel#sel fibroblas dan
jaringan penyambung yang kaya pembuluh darah kapiler. ermukaan jaringan granulasi
yang berwarna merah tua itu terbentuk setelah 21 hari, dan dalam waktu 1 sampai 2
minggu kemudian sebaiknya dilakukan skin #raft.
<ambar 1 8lasifikasi luka bakar berdasarkan kedalaman luka
8lasifikasi enyebab enampakan luar .ensasi Haktu
penyembuhan
5aringan parut
Luka bakar
dangkal
(superfi!ial
burn)
.inar 9I,
paparan nyala
api
8ering dan merah-
memu!at dengan
penekanan
Ayeri 3 6 % hari :idak terjadi
jaringan parut
Luka bakar
sebagian
dangkal
(superfi!ial
partial#
thi!kness
burn)
?airan atau uap
panas (tumpahan
atau per!ikan),
paparan nyala
api
<elembung berisi !airan,
berkeringat, merah-
memu!at dengan
penekanan
Ayeri bila
terpapar udara
dan panas
'#23 hari 9mumnya tidak
terjadi jaringan
parut- potensial
untuk perubahan
pigmen
Luka bakar
sebagian
dalam (deep
partial#
thi!kness
burn)


?airan atau uap
panas
(tumpahan), api,
minyak panas
<elemb#teJt#!olor- border#
style> none solid solid
none- border#width>
medium 1pt 1ptung berisi
!airan (rapuh)- basah atau
kering berminyak,
berwarna dari putih
sampai merah- tidak
memu!at dengan
penekanan
:erasa dengan
penekanan saja
K21 hari $ipertrofi,
berisiko untuk
kontraktur
(kekakuan akibat
jaringan parut
yang berlebih)
Luka bakar
seluruh
lapisan (full
thi!kness
burn)



?airan atau uap
panas, api,
minyak, bahan
kimia, listrik
tegangan tinggi
utih berminyak sampai
abu#abu dan kehitaman-
kering dan tidak elastis-
tidak memu!at dengan
penekanan
:erasa hanya
dengan
penekanan
yang kuat
:idak dapat
sembuh (jika luka
bakar mengenai
K2( dari :B.+)
;isiko sangat
tinggi untuk
terjadi kontraktur
:abel 2 8lasifikasi kedalaman luka bakar
%
0. PE/HITUNGAN LUAS LUKA BAKA/
1,2,3
Halaupun hanya perkiraan saja , the rule of nine, tetap merupakan petunjuk yang
baik dalam menilai luasnya luka bakar> kepala, ' persen, dan leher, 2 persen sehingga
totalnya 4 persen. .etiap ekstrimitas atas, 4 persen > dan bagian anterior,2 J 4 persen.
Badan bagian posterior, 13 persen, dan bokong & persen, sehingga total 17 persen> dan
setiap ekstrimitas bawah, 2 J 4 > dan genitalia , 1 persen.
<ambar &. erhitungan luas luka bakar berdasarkan ;ule of Aine oleh Halla!e
9ntuk area luka bakar yang tersebar kita dapat memperkirakan persentasenya
dengan menggunakan tangan dengan jari#jari pasien, dimana jari#jari dalam keadaan
abduksi, dimana sama dengan kurang lebih 1 persen dari total luas permukaan tubuh
pasien.
ada anak#anak terdapat perbedaan dalam luas permukaaan tubuh, yang
umumnya mempunyai pertimbangan lebih besar antara luas permukaan kepala dengan
luas ekstrimitas bawah dibandingkan pada orang dewasa. +rea kepala luasnya adalah 14
persen pada waktu lahir (13 persen lebih besar daripada orang dewasa). $al ini terjadi
akibat pengurangan pada luas ekstrimitas bawah, yang masing#masing sebesar 13 persen.
*engan bertambahnya umur setiap tahun, sampai usia 13 tahun, area kepala dikurangi 1
persen dan jumlah yang sama ditambah pada setiap ekstrimitas bawah. .etelah usia 13
tahun, digunakan persentase orang dewasa.
;umus rule of nine dari Halla!e tidak digunakan pada anak dan bayi karena luas
relatif permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih
ke!il. /leh karena itu, digunakan rumus 13 untuk bayi, dan rumus 13#1&#23 dari Lund
dan Browder untuk anak.
<ambar %. erhitungan luas luka bakar menurut Lund and Browder
Lderajat dua saat ini merupakan luka bakar sebagian baik dangkal maupun dalam- derajat 3 sebagai luka
bakar seluruh lapisan (full#thi!kness)
:abel 3. enilaian luas area tubuh menurut Lund and Browder
1. DE/A2AT KEPA/AHAN LUKA BAKA/
1
Berdasarkan berat#ringannya luka bakar (+meri!an Burn +sso!iation)>
2. Luka Bakar Berat ( )ajor Burn 2njury )
*erajat 22, terbakar K2&( area permukaan tubuh pada dewasa
*erajat 222, terbakar K2&( area permukaan tubuh pada anak#anak
*erajat 222, terbakar K13( area permukaan
8ebanyakan meliputi tangan, muka, mata, telinga, kaki atau perineum
8ebanyakan pasien meliputi >
# Luka inhalasi
+rea
Lahir#1
tahun
1 6 1
tahun
& 6 4
tahun
13 6 11
tahun
1&
tahun dewasa2ndL3rdL:B.+
8epala 14 1' 13 11 4 '
Leher 2 2 2 2 2 2
Badan bagian depan 13 13 13 13 13 13
Badan bagian belakang 13 13 13 13 13 13
antat kanan 2.& 2.& 2.& 2.& 2.& 2.&
antat kiri 2.& 2.& 2.& 2.& 2.& 2.&
<enitalia (kemaluan) 1 1 1 1 1 1
Lengan kanan atas 1 1 1 1 1 1
lengan kiri atas 1 1 1 1 1 1
Lengan bawah kanan 3 3 3 3 3 3
Lengan bawah kiri 3 3 3 3 3 3
:angan kanan (telapak
tangan depan dan
punggung tangan)
2.& 2.& 2.& 2.& 2.& 2.&
:angan kiri (telapak
tangan dan punggung
tangan)
2.& 2.& 2.& 2.& 2.& 2.&
aha kanan &.& %.& 7 7.& 4 4.&
aha kiri &.& %.& 7 7.& 4 4.&
Betis kanan & & &.& % %.& '
Betis kiri & & &.& % %.& '
8aki kanan (bagian tumit
sampai telapak kaki)
3.& 3.& 3.& 3.& 3.& 3.&
8aki kiri 3.& 3.& 3.& 3.& 3.& 3.&
:otal>
# Luka elektrikal
# Luka bakar dengan komplikasi trauma
22. Luka Bakar .edang
*erajat 22, terbakar 1&#2&( area permukaan tubuh pada dewasa
*erajat 22, terbakar 13#23( are permukaan tubuh pada anak#anak
*erajat 222, terbakar =13( area permukaan tubuh.
222. Luka Bakar ;ingan
*erajat 22, terbakar =1&( area permukaan tubuh pada dewasa
*erajat 22, terbakar =13( area permukaan tubuh pada anak#anak
*erajat 222, terbakar =2( area permukaan tubuh.
2ndikasi rawat inap >
1. *erajat 2 lebih dari 1&( pada dewasa, dan lebih dari 13( pada anak
2. *erajat 2 pada muka, tangan, kaki, perineum
3. *erajat 3 lebih dari 2( pada dewasa, dan setiap derajat 3 pada anak
1. Luka bakar yang disertai trauma ,isera, tulang, dan jalan napas
3. PENATALAKSANAAN
13
.e!ara sistematik dapat dilakukan %! > !lothing, !ooling, !leaning,
!hemoprophylaJis, !o,ering and !omforting (!ontoh pengurang nyeri). 9ntuk
pertolongan pertama dapat dilakukan langkah !lothing dan !ooling, baru selanjutnya
dilakukan pada fasilitas kesehatan.
'
?lothing > singkirkan semua pakaian yang panas atau terbakar. Bahan pakaian yang
menempel dan tak dapat dilepaskan maka dibiarkan untuk sampai pada fase !leaning.
?ooling >
o *inginkan daerah yang terkena luka bakar dengan menggunakan air dingin yang mengalir
selama 23 menit, hindari hipotermia (penurunan suhu di bawah normal, terutama pada
anak dan orang tua). ?ara ini efektif sampai dengan 3 jam setelah kejadian luka bakar
o 8ompres dengan air dingin (air sering diganti agar efektif tetap memberikan rasa dingin)
sebagai analgesia (penghilang rasa nyeri) untuk luka yang terlokalisasi
o 5angan pergunakan es karena es menyebabkan pembuluh darah mengkerut
(,asokonstriksi) sehingga justru akan memperberat derajat luka dan risiko hipotermia
o 9ntuk luka bakar karena "at kimia dan luka bakar di daerah mata, siram dengan air
mengalir yang banyak selama 1& menit atau lebih. Bila penyebab luka bakar berupa
bubuk, maka singkirkan terlebih dahulu dari kulit baru disiram air yang mengalir.
?leaning > pembersihan luka tergantung dari derajat berat luka bakar, kriteria minor
!ukupdilakukan dengan "at anastesi lokal, sedangkan untuk kriteria moderate sampai
major dilakukan dengan anastesi umum di ruang operasi untuk mengurangi rasa sakit.
*engan membuang jaringan yang sudah mati, proses penyembuhan akan lebih !epat dan
risiko infeksi berkurang.
?hemoprophylaJis > pemberian anti tetanus, dapat diberikan pada luka yang lebih dalam
dari superfi!ial partial thi!kness (dapat dilihat pada tabel 22.3 jadwal pemberian
antitetanus). emberian krim sil,er sul,adia"in untuk penanganan infeksi, dapat
diberikan ke!uali pada luka bakar superfisial. :idak boleh diberikan pada wajah, riwayat
alergi sulfa, perempuan hamil, bayi baru lahir, ibu menyusui dengan bayi kurang dari 2
bulan.
?o,ering > penutupan luka bakar dengan kassa. *ilakukan sesuai dengan derajat luka
bakar. Luka bakar superfisial tidak perlu ditutup dengan kasa atau bahan lainnya.
embalutan luka (yang dilakukan setelah pendinginan) bertujuan untuk mengurangi
pengeluaran panas yang terjadi akibat hilangnya lapisan kulit akibat luka bakar. 5angan
berikan mentega, minyak, oli atau larutan lainnya, akan menghambat penyembuhan dan
meningkatkan risiko infeksi.
?omforting > dapat dilakukan pemberian pengurang rasa nyeri.
*apat diberikan penghilang nyeri berupa >
ara!etamol dan !odein (/#per oral)# 23#33mgCkg
)orphine (2I#intra ,ena) 3,1mgCkg diberikan dengan dosis titrasi bolus
)orphine (2.)#intramuskular) 3,2mgCkg
.elanjutnya pertolongan diarahkan untuk mengawasi tanda#tanda bahaya dari +B?
(+irway, Breathing, ?ir!ulation).
A#%a) an, B#ea!*ng
erhatikan adanya stridor (mengorok), suara serak, dahak berwana jelaga (bla!k
sputum), gagal napas, bulu hidung yang terbakar, bengkak pada wajah. Luka bakar pada
daerah orofaring dan leher membutuhkan tatalaksana intubasi (pemasangan pipa saluran
napas ke dalam trakeaCbatang tenggorok) untuk menjaga jalan napas yang adekuatCtetap
terbuka. 2ntubasi dilakukan di fasilitas kesehatan yang lengkap.
4#5ula!on
enilaian terhadap keadaan !airan harus dilakukan. astikan luas luka bakar untuk
perhitungan pemberian !airan. emberian !airan intra,ena (melalui infus) diberikan bila
luas luka bakar K13(. Bila kurang dari itu dapat diberikan !airan melalui mulut. ?airan
merupakan komponen penting karena pada luka bakar terjadi kehilangan !airan baik
melalui penguapan karena kulit yang berfungsi sebagai proteksi sudah rusak dan
mekanisme dimana terjadi perembesan !airan dari pembuluh darah ke jaringan sekitar
pembuluh darah yang mengakibatkan timbulnya pembengkakan (edema). Bila hal ini
terjadi dalam jumlah yang banyak dan tidak tergantikan maka ,olume !airan dalam
pembuluh darah dapat berkurang dan mengakibatkan kekurangan !airan yang berat dan
mengganggu fungsi organ#organ tubuh.
?airan infus yang diberikan adalah !airan kristaloid (ringer laktat, Aa?l
3,4(Cnormal .aline). 8ristaloid dengan dekstrosa (gula) di dalamnya
dipertimbangkan untuk diberikan pada bayi dengan luka bakar. 5umlah !airan yang
diberikan berdasarkan formula dari arkland > M3#1 !! J berat badan (kg) J (:B.+N O
!airan rumatan (maintenan!e per 21 jam). ?airan rumatan adalah 1!!CkgBB dalam 13 kg
pertama, 2!!CkgBB dalam 13 kg ke 2 (11#23kg) dan 1!!CkgBB untuk tiap kg diatas 23 kg.
?airan formula parkland (3#1!!J kgBB J (:B.+) diberikan setengahnya dalam 7 jam
pertama dan setengah sisanya dalam 1% jam berikutnya. engawasan ke!ukupan !airan
yang diberikan dapat dilihat dari produksi urin yaitu 3,&#1!!CkgBBCjam.
6. PE7E/IKSAAN PENUN2ANG
1
Pe$e#(saan Labo#a!o#u$
1. pemeriksaan $b, $t tiap 7 jam pada 2 hari pertama, dan tiap 2 hari pada
13 hari selanjutnya
2. Bungsi hati dan ginjal tiap minggu
3. emeriksaan elektrolit tiap hari pada minggu pertama
1. emeriksaan +<* bila nafas lebih dari 32JCmenit
&. 8ultur jaringan pada hari ke#1, 3, '.
8. PEN4EGAHAN LUKA BAKA/
7
$al#hal yang dapat dilakukan untuk men!egah terjadinya luka bakar bagi anak#
anak di rumah >
1. *apur
+. 5auhkan anak#anak dari o,en dan pemanggang. ?iptakan "ona larangan di sekitarnya
untuk anak#anak
B. 5auhkan makanan dan minuman panas dari jangkauan anak#anak. 5angan pernah
membawa makanan panas dan minuman panas dengan satu tangan dengan ketika ada
anak#anak di sekitar anda
?. 5angan masukkan botol susu anak ke dalam mikrowa,e- dapat menimbulkan daerah yang
panas
*. ?i!ipi setiap makanan yang akan dihidangkan
0. .ingkirkan taplak meja menjuntai ketika di rumah ada anak yang sedang belajar
merangkak
B. 5auhkan dan simpan bahan kimia (pemutih, amonia) yang dapat menyebabkan luka bakar
kimia.
<. .impan korek api, lilin jauh dari jangkauan. 5angan pernah biarkan lilin menyala tanpa
pengawasan.
$. Beli alat#alat listrik dengan kabel yang pendek dan tidak mudah lepas atau menggantung.
2. 8amar mandi
5auhkan blow dryer, !urling irons dari jangkauan anak
astikan termostat pemanas air pada suhu 123PB (17,7P?) atau lebih rendah. 9mumnya
air panas untuk anak sebaiknya suhunya tidak lebih dari 133PB (3','P?). 5angan biarkan
anak bermain dengan keran atau shower.
3. *i setiap ruangan
:utup setiap tempat yang dapat dipakai untuk menusukkan kabel listrik
5auhkan anak dari pemanas ruangan, radiator, tempat yang berapi
asang detektor asap dan periksa baterai minimal satu tahunCkali
19. KO7PLIKASI
1. .yok hipo,olemik
1,%
+kibat pertama dari luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan.
embuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi akan rusak dan permeabilitas meninggi. .el
darah yang ada di dalamnya ikut rusak sehingga dapat terjadi anemia. )eningkatnya
permeabilitas menyebabkan udem dan menimbulkan bula dengan membawa serta
elektrolit. $al ini menyebabkan berkurangnya ,olume !airan intra,askuler. 8erusakan
kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan !airan tambahan karena penguapan yang
berlebihan, !airan yang masuk ke bula pada luka bakar derajat 22 dan pengeluaran !airan
dari kropeng pada luka bakar derajat 222 .
Bila luas luka bakar = 23( biasanya mekanisme kompensasi tubuh masih bisa
mengatasi tetapi bila K 23 ( terjadi .yok hipo,olemik dengan gejala yang khas seperti
gelisah, pu!at, dingin , berkeringat, nadi ke!il dan !epat, tekanan darah menurun dan
produksi urin berkurang. embengkakan terjadi perlahan lahan dan maksimal pada
delapan jam.
2. 9dem laring
1,%
ada kebakaran dalam ruangan tertutup atau bila luka terjadi di muka,. *apat
terjadi kerusakan mukosa jalan napas karena gas , asap, uap panas yang terhisap, udem
yang terjadi dapat menyebabkan gangguan berupa hambatan jalan napas karena udem
laring. <ejala yang timbul adalah sesak napas, takipnea, stridor, suara serak, dan dahak
berwarna gelap karena jelaga.
.etelah 12 6 21 jam, permeabilitas kapiler mulai membaik dan terjadi mobilisasi dan
penyerapan !airan edema kembali ke pembuluh darah . ini ditandai dengan meningkatnya
diuresis.
3. 8era!unan gas ?/
1,%
*apat juga terjadi kera!unan gas ?/ atau gas bera!un lain. 8arbon monoksida
akan mengikat hemoglobin dengan kuat sehingga hemoglobin tak mampu lagi mengikat
oksigen. :anda#tanda kera!unan ringan adalah lemas, bingung, pusing, mual dan muntah.
ada kera!unan yang berat terjadi koma. Bila K %3 ( hemoglobin terikat dengan ?/,
penderita dapat meninggal.
1. .2;. (systemic inflammatory respone syndrome)
1,%
Luka bakar sering tidak steril. 8ontaminasi pada kulit mati, yang merupakan
medium yang baik untuk pertumbuhan kuman, akan mempermudah infeksi. 2nfeksi ini
sulit untuk mengalami penyembuhan karena tidak terjangkau oleh pembuluh darah
kapiler yang mengalami trombosis. 8uman penyebab infeksi berasal dari kulitnya sendiri,
juga dari kontaminasi kuman dari saluran nafas atas dan kontaminasi kuman
di lingkungan rumah sakit. 2nfeksi nosokomial ini biasanya berbahaya karena banyak
yang sudah resisten terhadap antibiotik.
rosesnya dimulai oleh akti,asi makrofag, netrofil, dan pelepasan mediator 6
mediator, yang kemudian diikuti oleh >
1. gangguan hemodinamik berupa ,asodilatasi, depresi miokardium, gangguan sirkulasi dan
redistribusi aliran.
2. perubahan mikro,askuler karena endotel dan edema jaringan, mikroemboli, dan
maldigesti aliran.
3. gangguan oksigenasi jaringan. 8etiganya menyebabkan hipoksia seluler dan
menyebabkan kegagalan fungsi organ. Qang ditandai dengan meningkatnya kadar
limfokin dan sitokin dalam darah.
&. )/B (+ulti ,r#an -ailure)
1,%
+danya perubahan permeabilitas kapiler pada luka bakar menyebabkan gangguan
sirkulasi. *i tingkat seluler, gangguan perfusi menyebabkan perubahan metabolisme.
ada tahap awal terjadi proses perubahan metabolisme anaerob yang diikuti peningkatan
produksi dan penimbunan asam laktat menimbulkan asidosis. *engan adanya gangguan
sirkulasi dan perfusi, sulit untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel, iskemi
jaringan akan berakhir dengan nekrosis.
<angguan sirkulasi makro menyebabkan gangguan perfusi ke jaringan 6 jaringan
organ penting terutama otak, hepar, paru, jantung, ginjal, yang selanjutnya mengalami
kegagalan menjalankan fungsinya. *alam mekanisme pertahanan tubuh, terjadi gangguan
pada sistem keseimbangan tubuh (homeostasis), maka organ yang dimaksud dalam hal ini
adalah ginjal. *engan adanya penurunan atau disfungsi ginjal ini, beban tubuh semakin
berat.
;esusitasi !airan yang inadekuat pada fase ini menyebabkan berjalannya proses
sebagaimana diuraikan diatas. .ebaliknya bila terjadi kelebihan pemberian !airan
(o,erload) sementara sirkulasi dan perifer tidak atau belum berjalan normal, atau pada
kondisi syok- !airan akan ditahan dalam jaringan paru yang manifestasi klinisnya tampak
sebagai edema paru yang menyebabkan kegagalan fungsi paru sebagai alat pernafasan,
khususnya pertukaran oksigen dengan karbondioksida, kadar oksigen dalam darah sangat
rendah, dan jaringan hipoksik mengalami degenerasi yang bersifat irre,ersible. .el 6 sel
otak adalah organ yang paling sensiti,e- bila dalam waktu 1 menit terjadi kondisi
hipoksik, maka sel 6 sel otak mengalami kerusakan dan kematian- yang menyebabkan
kegagalan fungsi pengaturan di tingkat sentral.
.ementara edema paru juga merupakan beban bagi jantung sebagai suatu
pompa. ada mulanya jantung menjalankan mekanisme kompensasi, namun akhirnya
terjadi dekompensasi.
%. 8ontraktur
12,13
8ontraktur merupakan salah satu komplikasi dari penyembuhan luka, terutama luka bakar.
8ontraktur adalah jenis scar yang terbentuk dari sisa kulit yang sehat di sekitar luka, yang tertarik ke sisi
kulit yang terluka. 8ontraktur yang terkena hingga lapisan otot dan jaringan tendon dapat menyebabkan
terbatasnya pergerakan.
ada tahap penyembuhan luka, kontraksi akan terjadi pada hari ke#1 dimana proses ini bersamaan dengan
epitelisasi dan proses biokimia dan seluler dari penyembuhan luka. 8ontraktur fleksi dapat terjadi hanya
karena kehilangan lapisan superfisial dari kulit. Biasanya dengan dilakukan eksisi dari jaringan parut yang
tidak elastik ini akan menyebabkan sendi dapat ekstensi penuh kembali. ada luka bakar yang lebih dalam,
jaringan yang banyak mengandung kolagen akan meliputineurovascular bundles dan ensheathed flexor
tendons, juga permukaan ,olar dari sendi akanmengalami kontraksi atau perlekatan sehingga akan
membatasi ran#e of motion. 8ontraktur yang disebabkan oleh hilangnya kulit atau luka bakar derajat 222
pada daerah persendian harus segera dilakukan skin #raftin#.
11. P/OGNOSIS
1
rognosis pada kasus luka bakar ditentukan oleh beberapa faktor, dan
menyangkut mortalitas dan morbiditas atau burn illness severity and prediction of
outcome - yang mana bersifat bersifat kompleks.
Beberapa faktor yang berperan antara lain faktor penderita ( usia, gi"i, jenis
kelamin, dan kelainan sistemik), faktor trauma ( jenis, luas, kedalaman luka bakar, dan
trauma penyerta), dan faktor penatalaksanaan (prehospital and inhospital treatment).
rognosis luka bakar umumnya jelek pada usia yang sangat muda dan usia lanjut.
ada usia yang sangat muda (terutama bayi) beberapa hal mendasar menjadi perhatian,
antara lain sistem regulasi tubuh yang belum berkembang sempurna - komposisi !airan
intra,askuler dibandingkan dengan !airan ekstra,askuler, interstitial, dan intraselular
yang berbeda dengan komposisi pada manusia dewasa, sangat rentan terhadap suatu
bentuk trauma. .istem imunologik yang belum berkembang sempurna merupakan salah
satu faktor yang patut diperhitungkan, karena luka bakar merupakan suatu bentuk trauma
yang bersifat imunosupresi.
BAB III
PENUTUP
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh
energi panas atau bahan kimia atau benda#benda fisik yang menghasilkan efek baik
memanaskan atau mendinginkan. Luka bakar pada penatalaksanaan antara anak dan
dewasa pada prinsipnya sama namun pada anak akibat luka bakar dapat menjadi lebih
serius. $al ini disebabkan anak memiliki lapisan kulit yang lebih tipis, lebih mudah untuk
kehilangan !airan, lebih rentan untuk mengalami hipotermia (penurunan suhu tubuh
akibat pendinginan).
Luka bakar pada anak %&,'( disebabkan oleh air panas atau uap panas (s!ald).
)ayoritas dari luka bakar pada anak#anak terjadi di rumah dan sebagian besar dapat
di!egah. *apur dan ruang makan merupakan daerah yang seringkali menjadi lokasi
terjadinya luka bakar. +nak yang memegang o,en, menarik taplak dimana di atasnya
terdapat air panas, minuman panas atau makanan panas.
Luka bakar dangkal dan ringan (superfisial) dapat sembuh dengan !epat dan tidak
menimbulkan jaringan parut. Aamun apabila luka bakarnya dalam dan luas, maka
penanganan memerlukan perawatan di fasilitas yang lengkap dan komplikasi semakin
besar serta ke!a!atan dapat terjadi.
/leh karena itu, semua orang khususnya orangtua, harus meningkatkan
pengetahuan mengenai luka bakar dan penanganannya, terutama pada anak#anak.

Anda mungkin juga menyukai