Anda di halaman 1dari 54

KEWASPADAAN UNIVERSAL

(Universal precaution )

SEJARAH PERKEMBANGAN
KU / UNIVERSAL PRECAUTION ( UP )
1847 tindakan medis dpt menularkan inf ( RSU VIENA )
-600-800 ibu mati dl setahun stl persalinan krn demam ->
sumber inf dr petugas kesehatan yg menolong partus
-kematian ibu bisa ditekan -> 11,4 % - 2,7 % setelah wajib
cuci tangan dg klorin
. 1889 pertama kali diperkenankan sarung tangan sbg salah
satu prosedur dlm tindakan medis
. Di AS, - 1967 CDC Atlanta -> 7 kategori tehnik isolasi
- 1983 : -Category - specific isolation
-Disease- specific isolation precautions

Sejarah ( lanjutan )
Sejak th 80an indonesia menerapkan kategori isolasi yi: i-pernapasan, i.
saluran cerna, i. perlindungan, dan i.blood precautions
1985 strategi Atlanta -> blood and body fluid precautions
1977, 1998 diperbaharui -> universal precautions ( UP ) = Kewaspadaan
universal
1984, Body Substance Isolation ( BSI ) isi hampir sama dg UP 1988 dg
penekanan selain pd darah juga jaringan tubuh, faeces dll
1994, UP dikembangkan sbg upy pencegahan inf di RS yg berupa 2
tingkatan kewaspadaan:
-Standard Precautions = UP / Kewaspadaan universal
( kewaspdn tk pertama )
-Transmision Based Precautions
( kewaspadaan tk kedua )

ALASAN DASAR PENERAPAN KU / UP
untuk menjaga sarkes ( RS, PKM dll)sebagai
tempat penyembuhan dan bukan menjadi sumber
infeksi
Hsl surve di PKM ( Bachroen, 2000 ) -> tindakan
petugas yg potensial meningkatkan penularan peny.
cuci tangan yg kurang benar
penggunaan sarung tang idem
penutupan kembl jasun scr tdk aman
pembuangan peralatan tajam scr tdk aman
tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peraltan krg
tepat
praktek kebersihan ruangan yg belum memadai

dikembangkan sejak th 1980an
th 2001 salah satu tolok ukur akreditisasi RS (
pengendalian peny nosokomial)->termasuk
penerapan up
menigkathya hiv up sangat strategis u/
mengendalikan infeksi hiv di sarana yankes ->
menghindari diskriminasi layanan oleh nakes

KEWASPADAAN UNIVERSAL / UNIVERSAL
PRECAUTION ( UP )
Cuci tangan
Alat pelindung
Pengelolaan alat kesehatan
Pengelolaan limbah
Kecelakaan kerja
Kewaspadaan khusus

UP DG SARANA TERBATAS
PENGENDALIAN KONTAK PERNAPASAN,
LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG
PILIHAN KEWASPADAAN
PENGATURAN DAN TATA RUANG
SISTEM VENTILASI
ICU
R. isolasi
Bag. Onkologi
R. operasi
LALU LINTAS MANUSIA
-Tempat-tempat yg tdk boleh dikunjungi tamu
UP DI UNIT TERTENTU
1. Bedah dan anastesi
2. Unit kamar bersalin
3. RRI / ICU
4. Rr perinatologi
5. Unit pelayanan penyakit dalam
6. Unit pelayanan gigi
7. Unit pelayanan lab
8. Unit pelayanan sterilisasi dan disinfeksi
9. Unit pelayanan binatu
10. Unit pelayanan gizi
11. Pemulasaraan jenasah
12. Ambulan gd, pemadam kebakaran, polisi dan sarana umum





UP DI BEDAH
Prinsip tindakan adalah memperlakukan darah dan cairan tubuh lainnya sebagai
bahan infeksius

Ketentuan umum; dilarang:
mak, min, rok, di dl km bedah
memakai cincin, jam tang, gelang,kuku
panjang dan cat kuku
rambut panjang ( ikat / tutup )
bekerja, memakai sarung tangan, keluar
ruangan sebelum cuci tangan
bekerja bila menderita luka trbuka pd kulit tangan
dan lengan bawah

hal yang bersifat rinci tentang: tindakan anastesi, lingkungan kamar
bedah, pembagian daerah sekitar dan dlm km bedah, pemeliharaan
peralatan, meja bedah, pemantauan mikrobiologi,pemeliharaan kamar
bedah septik/kotor, persiapan pasien petugas - alat kes dll ada dl
buku pedoman

UP DI UNIT KAMAR bERSALIN
Prinsip tindakan adalah memperlakukan darah dan cairan
tubuh lainnya sebagai bahan infeksius

Resusitasi dan pembersihan jalan nafas pd bayi baru lahir
Resusitasi sedapat mungkin menggunakan ambubag, bila
terpaksa dari mulut kemulut batasi dg kain
Penghisapan lendir
jangan menggunakan mulut, pakai mesin penghisap lendir,
bila tdk ada ->pakai pipa dg balon karet


UP DI UNIT PELAYANAN
GIGI
Penerapan UP diklinik gigi u/ melindungi:
-penularan peny. dari/ ke ptgs klinik gigi
-penularan peny. dari/ ke pasien klinik gigi
-infeksi nosokomial

Bbrp hal yg hrs diperhatikan adalah beberapa prosedur thd:
pasien
pemakaian gaun pelindung kedap air
kumur sebelum diperiksa
pemberian antiseptik pd gigi yg akan diperiksa





Yankes gigi ( lanjutan )
Petugas
Cuci tangan dg sabun 10-15 dt, lalu keringkan
dg handuk skl pakai/angin-anginkan
Gunakan alat pelindung
Sarung tangan
pelindung wajah
gaun pelindung


Yankes gigi ( lanjutan )

ALAT KESEHATAN DAN PENGELOLAANNYA
Sebelum tindakan
Gelas:u/ kumur didisinfeksi & cuci dg air mengalir per pasien
Larutan hypoklorit 0,5 % :dekontaminasi tumpahan darah
Larutan hypoklorit 0,05 %: dekontaminasi permukaan meja Px
Pengelolaan alkes pasca tindakan:
Dekontaminasi : dg klorin 0,5 % slm 10mnt -- ultrasonic cleaning
Sterilisasi/ DTT:
Satu alat p/ -> u/ satu pasien atau dekontaminasi
Lepas sarung tangan bila meninggalkan ruangan/ ganti dgn yg baru bila
menangani pasien lain
Pastikan selama pelayanan,ruangan dlm keadaam bersih
Sblm Klinik tutup,pastikan peralatan dlm keadaan steril dan tersimpan
rapi.

C.t. higienis/rutin
C.t. aseptik
c.t.h.-> sabun / detergen diganti antiseptik
C.t.bedah
Apakah kontak
dengan darah atau
cairan tubuh?
Apakah kontak
dengan pasien?
Apakah kontak
dengan jaringan di
bawah kulit?
TANPA SARUNG TANGAN
S.T. RUMAH TANGGA
atau
SARUNG TANGAN BERSIH
SARUNG TANGAN BERSIH
atau
SARUNG TANGAN DTT
SARUNG TANGAN STERIL
atau
SARUNG TANGAN DTT
TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK
YA
YA
CUCI TANGAN :
aspek yang paling penting
Ada 2 kategori organisme yang ada di
1. Organisme residen ( flora normal )
S. aureus, diphteroids ( tidak hilang
secara permanen )
2. Organisme transien
Karena kontak, contoh : E. Colli (mudah
dihilangkan dengan cuci tangan efektif)

Mengapa kita perlu mencuci tangan :
Penanganan pasien dengan kontak tangan
Kontaminasi flora normal pasien kontak
perubahan flora normal patogen

Apa yang harus digunakan untuk mencuci tangan :
Dekontaminasi tangan rutin dengan sabun dan
air mengalir
Desinfeksi kulit ( hibiscrub, handyclean )



Kapan kita harus mencuci tangan :
Sebelum dan sesudah melakukan
tindakan
Setelah kontak dengan cairan tubuh
Setelah memegang alat yang
terkontaminasi ( jarum, cucian )
Sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien di ruang isolasi
Setelah menggunakan kamar mandi
Sebelum melayani makan dan minum
Pada saat akan tugas dan akhir tugas
PELINDUNG DIRI
1. Cuci tangan
2. Pemakaian sarung tangan
Sarung tangan steril
Sarung tangan DTT
Sarung tangan bersih
Sarung tangan rumah tangga
3. Pemakaian masker
4. Pemakaian gaun
Steril kamar bedah
Non Steril ICU, kamr bayi, KB
Skort Celemek plastik
5. Pemakaian kacamata pelindung
6. Pemakaian sepatu boot / sepatu tertutup
7. Kap
8. Duk
Body Subtance Isolation (BSI) System

Tujuan
Mencegah transmisi silang mikroorganisme
Melindungi tenaga kesehatan dari mikroorganisme dari klien
Elemen BSI
Cuci tangan
Memakai sarung tangan bersih
Menggunakan gaun, masker, cap, sepatu, kacamata
Membuang semua alat invasif yg telah digunakan
Tempat linen sebelum dicuci
Tempatkan diposibel pada sebuah plastik
Cuci dan sterilkan alat yang telah digunakan
Tempatkan semua specimen pada plastik sebelum ditranport ke
laboratorium

Sterilisasi
Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit
dan virus) termasuk endospora bakteri pada
benda mati atau instrumen dengan cara uap air
panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering
(oven), sterilan kimia atau radiasi

DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :
Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri
pada benda mati dengan cara merebus, mengukus
atau penggunaan desinfektan kimiawi



STERILISASI :
1. STERILISASI UAP
121 C , tekanan pada 106 kPa
20 ' untuk alat tidak terbungkus
30 ' untuk alat yang dibungkus
2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN)
170 C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai
setelah suhu yang diinginkan tercapai
160 C untuk alat tajam (gunting, jarum) selama 2 jam
3. STERILISASI KIMIA
Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-
kurangnya 10 jam
Formaldehid 8 %, direndam 24 jam
Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali atau
sebelum disimpan

DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :
1. DTT dengan merebus
Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih
Merebus 20 dalam panci tertutup
Seluruh alat harus terendam
Jangan menambah alat apapun ke air mendidih
Pakai alat sesegera mungkin atau simpan wadah
tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1
minggu
2. DTT dengan mengukus
Selalu kukus 20 dalam kukusan
Kecilkan api sehingga air tetap mendidih
Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap
Jangan pakai lebih dari 3 panci uap
Keringkan dalam kontainer DTT

3. DTT dengan kimia :
Desinfektan kimia untuk DTT
klorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid 2%
Langkah-langkah DTT Kimia :
DEkontaminasi Cuci+bilas keringkan
Rendam semua alat dalam larutan desinfektan
selama 20
Bilas dengan air yang telah direbus dan
dikeringkan di udara
Segera dipakai atau disimpan dalam kontainer
yang kering dan telah di DTT
Desinfektan
Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan
untuk mencegah terjadinya infeksi atau
pencemaran jasad renik seperti bakteri dan
virus, juga untuk membunuh atau menurunkan
jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit
lainnya. Disinfektan digunakan untuk
membunuh mikroorganisme pada benda mati.


Lanjutan ..
10 kriteria suatu desinfektan dikatakan ideal, yaitu :

1.Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme
pada suhu kamar
2.Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH,
temperatur dan kelembaban
3.Tidak toksik pada hewan dan manusia
4.Tidak bersifat korosif
5.Tidak berwarna dan meninggalkan noda
6.Tidak berbau/ baunya disenangi
7.Bersifat biodegradable/ mudah diurai
8.Larutan stabil
9.Mudah digunakan dan ekonomis
10.Aktivitas berspektrum luas

Jenis jenis desinfektan
1. Akohol
2. Klorin
3. Natrium hipoklorit
4. Kalsium hipoklorit
5. Natrium dikloroisosanurat
6. Firmaldehid (formalin)

DESINFEKTAN :
Adalah bahan kimia yang membunuh atau
menginaktivasi mikroorganisme
Contoh larutan desinfektan :
Klorin pemutih 0,5%
untuk dekontaminasi permukaan yang lebar
Klorin 0,1%
Untuk DTT kimia
Glutaraldehida 2%
mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimia
atau sterilisasi kimia
Fenol, klorin
tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan
dipakaikan pada bayi baru lahir


DEKONTAMINASI :
Proses yang membuat objek mati lebih
aman ditangani staf sebelum dibersihkan
(menginaktifasi serta menurunkan HBV,
HIV tetapi tidak membasmi)
Peralatan medis dan permukaan harus di
dekontaminasi segera setelah terpapar
darah atau cairan tubuh
PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas) :
Tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan semua darah, cairan, tubuh,
benda asing dari kulit atau instrumen.

DEKONTAMINASI
Rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit


CUCI DAN BILAS
Gunakan deterjen dan sikat
Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam



Metode yang dipilih Metode alternatif
Sterilisasi DESINFEKSI TINGKAT TINGGI



OTOKLAF PANAS KERING KIMIAWI REBUS / KUKUS KIMIAWI
106 kPa 170 C Rendam Panci tertutup Rendam
121 C 60 menit 10-24 jam 20 menit 20 menit
30 menit jika
Terbungkus
20 menit jika Tidak terbungkus


DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKAN
Peralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup yang didisinfeksi tingkat tinggi
Sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka

CARA MEMBUAT LARUTAN KLORIN :
Jumlah bagian (JB) air = % larutan konsentrat 1
% larutan yang diinginkan

JB air = 5,0% - 1 = 10 1 = 9
0,5%

Jadi tambahkan 9 bagian air (air tidak perlu dimasak)
kedalam 1 bagian larutan klorin konsentrat
Terdapat rumus 9 : 1
Air : Klorin
Contoh soal :
1. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 500 cc
2. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 1 liter
Jawab :
1. Air = 9 x 500 cc = 450 cc
10
Klorin = 1 x 500 cc = 50 cc
10 500 cc

2. 1 liter = 1000 cc
Air = 9 x 1000 cc = 900 cc
10
Klorin = 1 x 1000 cc = 100 cc
10 1000 cc

Jumlah bagian (JB) air = % larutan konsentrat 1
% larutan yang diinginkan

JB air = 5,0% - 1 = 10 1 = 9
0,5%

Diket : klorin 4%, berapa bagian air dan
berapa bagian klorin yg kita harus
campurkan untuk mendapatkan klorin
0,25% sebanyak 1000 cc?

Jawab : air = 15
klorin = 1
(15/16) x 1000 = 937,5 cc (1/16) x 1000 = 62,5 cc

Sabun
Masukkan 4 gr sabun padat atau krim ke
dalam 1 liter air panas/ hangat
kemudian diaduk sampai rata
Masukkan 3cc sabun cair ke dalam 1
liter air panas/hangat kemudian aduk
sampai rata

NB : larutan ini dapat digunakan untuk
mencuci tangan atau peralatan medis
Lisol /kreolin
Masukkan larutan lysol /kreolin 0,5%
sebanyak 5 cc ke dalam 1 liter air
NB: larutan ini dapat digunakan untuk
mencuci tangan
Masukkan larutan lysol / kreolin 2%
sebanyak 20 cc atau larutan lysol /
kreolin 3% sebanyak 30 cc kedalam 1
liter air
NB : larutan ini dapat digunakan untuk
merendam peralatan medis
5cc : 1000 cc
? : 750 cc
(750 x 5) /1000 = 3,75
savlon
Masukkan larutan savlon 0,5% sebanyak
5 cc kedalam 1 liter air
Masukkan larutan savlon 1% sebanyak
10 cc kedalam 1 liter air

PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH
Tujuan :
Melindungi petugas pembuangan sampah dari
perlukaan
Melindungi penyebaran infeksi terhadap para
petugas kesehatan
Mencegah penularan infeksi terhadap para
petugas kesehatan
Mencegah penularan infeksi pada masyarakat
sekitarnya
Membuang bahanbahan berbahaya (bahan toksik
dan radioaktif) dengan aman
Sampah medis terbagi 2 :
1. Tidak terkontaminasi
Tidak memberikan resiko infeksi
Contoh : kertas, kardus, botol, wadah plastik
yang digunakan didalam klinik
Dapat dibuang ditempat sampah umum
2. Terkontaminasi
Membawa mikroorganisme yang mempunyai
potensi menularkan infeksi kepada orang yang
kontak baik nakes maupun masyarakat
Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari
kamar operasi (jaringan, darah, nanah,kasa,
kapas,dll), dari laboratorium (darah, tinja,
nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat melukai
(jarum suntik, pisau)
3. Sampah lain yang tidak mengandung bahan
infeksius tetapi digolongkan berbahaya karena
mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan
Bahan kimia atau farmasi (misal kaleng atau
botol yang mengandung obat kadaluwarsa,
vaksin, reagen desinfektan)
Sampah sitotoksik (misal obat-obat untuk
kemoterapi)
Sampah yang mengandung logam berat (misal
air raksa dari termometer yang pecah, bahan
bekas gigi,dll)
Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat
didaur ulang (misal kaleng penyembur) yang
dapat meledak bila dibakar.
SAMPAH KERING SAMPAH BASAH
Jarum, kapas, kasa, pembalut Darah, cairan tubuh lain,
Pisau skapel, botol obat, dll jaringan plasenta, bagian
janin



DIBAKAR DALAM Dirumah sakit
INSINERATOR dikumpulkan
dalam wadah
terpisah



Abunya (berisi gelas / benda Dibuang dalam lubang
Yang tidak terbakar) ditanam yang dalam dan tertutup
Dalam lubang tertutup
PENGGUNAAN PERAALATAN TAJAM SECARA AMAN
Hati-hati saat melakukan penjahitan agar tidak tertusuk
jarum secara tidak sengaja
Jangan menutup kembali, memelengkungkan, mematahkan
atau melepaskan jarum yang akan dibuang
Buang benda-benda tajam dalam wadah anti bocor dan
segel dengan perekat jika sudah dua pertiga penuh
wadah benda tajam tadi harus dibakar dalam insinerator
Jika tidak dapat dibakar dalam insinerator maka jarum
harus dibilas 3x dengan larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi. Tutup lagi ujung jarum dengan
penutupnya menggunakan tehnik satu tangan (one hand
tehnik) lalu ditanam dalam tanah.
Tempat sampah hitam sampah tidak kontaminasi
Tempat sampah kuning sampah terkontaminasi
PEMULASARAAN JENAZAH
Selalu menerapkan UP tanpa mengabaikan budaya
dan agama yg dianut keluarga
Setiap petugas kes hrs memberi KIE yg benar
Selalu ingat prinsip UP
ADALAH MEMBERLAKUKAN SETIAP CAIRAN
TUBUH, DARAH DAN JARINGAN TUBUH
MANUSIA SEBAGAI BAHAN INFEKSIUS
Prosedur persiapan pemindahan
dan penanganan jenazah
Persiapan
S.T. lateks u/ semua yg akan menangani jenazah
Gaun pelindung
Kain bersih penutup jenazah
Klem & gunting
Plester kedap air
Kapas/ kasa absorben
Pembalut
Wadah barang berharga
Brankar jenazah
Prosedur
Mencuci tangan
Petugas & keluarga harus mengenakan S.T. & gaun pelindung
Kenakan masker dan pelindung mata
Lepaskan selang infus & selang lain, bila diperlukan gunting dan klem
buang pada wadah khusus, beri lebel bahan infeksius
Luka bekas selang infus ditutup plester kedap air
lepaskan pakain kotor,tempatkan pd wadah linen/ pakaian kotor
lepas pembalut luka, taruh dlm wadah sampah bersama benda kontam lain
Taruh kasa pembalut absorben di daerah perineum, rekatkan dengan plester kedap air
Letakkan jenazah posisi terlentang dgn tangan terlipat di dada
Taruh handuk kecil di bawah kepala u/ menampung rembesan darah
Tutup kelopak mata secara perlahan/ tutup dgn kapas lembab, pd mata & mulut gunakan
kapas & kasa.
Bersihkan jenazah lalu tutup dgn gaun & kain bersih
Stlh disaksikan keluarga, gaun dpt dilepas
Pasang label pengenal pada pergelangan kaki/ ibu jari kaki jenazah
Tempatkan jenazah pada branker & antar kekamar jenazah
Cuci tangan setelah selesai dan melepas sarung tangan
PAJANAN HIV DI TEMPAT KERJA
TATA LAKSANA PAJANAN:
Jangan panik !!!
Bila tertusuk jarum segera bilas dg air mengalir
+sabun/antiseptik , tekan daerah luka sampai darah keluar
Bila darah mengenai kulit yg utuh tanpa luka/tusukan cuci
dg sbn+air atau lrt garam dpr
Bila mengenai mulut, ludahkan dan kumur bbrp kali
terpecik pd mata, irigasi dg air mengalir/grm fisiologis
Jika memercik kehidung, hembuskan dan cuci dg air
Jadi yg tertusuk tdk boleh dihisap dg mulut !!!, rujuk dl
waktu 2-4 jam U/ mendpt profilaksis ARV
Evaluasi
Evaluasi tindakan/implementasi yang telah dilakukan,
apabila tindakan belum bisa menyelesaikan masalah maka tindakan
keperawatan diteruskan,
bila masalah sudah teratasi, tindakan dihentikan.
Misalnya:
jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa pasien.
Tidak menggunakan satu alat secara berturut-turut pada beberapa pasien
tanpa dibersihkan dengan baik lebih dahulu setelah dipakai pada seorang
pasien.

Anda mungkin juga menyukai

  • ER DEPT NURSING
    ER DEPT NURSING
    Dokumen5 halaman
    ER DEPT NURSING
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 6
    Kelompok 6
    Dokumen11 halaman
    Kelompok 6
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 6
    Kelompok 6
    Dokumen11 halaman
    Kelompok 6
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Kalkulasi Dosis
    Kalkulasi Dosis
    Dokumen50 halaman
    Kalkulasi Dosis
    Aini Hayati
    Belum ada peringkat
  • FAKTOR
    FAKTOR
    Dokumen2 halaman
    FAKTOR
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Pilihan Antihipertensi
    Pilihan Antihipertensi
    Dokumen3 halaman
    Pilihan Antihipertensi
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Vitamin
    Vitamin
    Dokumen6 halaman
    Vitamin
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 5
    Kelompok 5
    Dokumen11 halaman
    Kelompok 5
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Dokumen7 halaman
    Kelompok 3
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Vitamin
    Vitamin
    Dokumen6 halaman
    Vitamin
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Sop Pembidaian
    Sop Pembidaian
    Dokumen5 halaman
    Sop Pembidaian
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Askep Kehamilan1
    Askep Kehamilan1
    Dokumen5 halaman
    Askep Kehamilan1
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Kuliah Terapi LansiaUHT
    Kuliah Terapi LansiaUHT
    Dokumen84 halaman
    Kuliah Terapi LansiaUHT
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Pilihan Antihipertensi
    Pilihan Antihipertensi
    Dokumen3 halaman
    Pilihan Antihipertensi
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Kalkulasi Dosis
    Kalkulasi Dosis
    Dokumen50 halaman
    Kalkulasi Dosis
    Aini Hayati
    Belum ada peringkat
  • Jadi
    Jadi
    Dokumen1 halaman
    Jadi
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen19 halaman
    Bab 1
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen19 halaman
    Bab 1
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • JK
    JK
    Dokumen2 halaman
    JK
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Unsur Psikologi Memori Daya Ingat
    Unsur Psikologi Memori Daya Ingat
    Dokumen24 halaman
    Unsur Psikologi Memori Daya Ingat
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • MEMBIMBING PASIEN
    MEMBIMBING PASIEN
    Dokumen6 halaman
    MEMBIMBING PASIEN
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Askep Kehamilan1
    Askep Kehamilan1
    Dokumen5 halaman
    Askep Kehamilan1
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Belajar dan Berpikir
    Belajar dan Berpikir
    Dokumen10 halaman
    Belajar dan Berpikir
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Perkembangan Agama-Agama Besar Di Indonesia
    Sejarah Perkembangan Agama-Agama Besar Di Indonesia
    Dokumen22 halaman
    Sejarah Perkembangan Agama-Agama Besar Di Indonesia
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen5 halaman
    Bab 3
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Imunologi
    Imunologi
    Dokumen12 halaman
    Imunologi
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Metode-Metode Psikologi
    Metode-Metode Psikologi
    Dokumen9 halaman
    Metode-Metode Psikologi
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Askep Kehamilan1
    Askep Kehamilan1
    Dokumen5 halaman
    Askep Kehamilan1
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Obesitas
    Obesitas
    Dokumen4 halaman
    Obesitas
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat
  • Imunologi
    Imunologi
    Dokumen12 halaman
    Imunologi
    FarikhaturRosyidah
    Belum ada peringkat