Anda di halaman 1dari 2

Sexual and Gender-Identity Disorder

Gagasan mengenai tentang normal dan tidak normal dalam seks berubah-ubah
tergantung waktu dan individu. Sekarang, ada tiga tipe sexual disorder, yaitu sexual
dysfunction, paraphilias, dan gender-identify disorders.
Sexual dysfunction kehilangan atau melemahnya respon fisik yang biasanya terjadi
pada fungsi seksual. Pada pria biasanya terjadi erectile disorder (ED), yaitu
ketidakmampuan untuk ereksi. Pada wanita biasanya terjadi female sexual arousal disorder,
yaitu ketidakmampuan untuk mencapai orgasme.
Paraphilias merupakan bentuk sexual disorder dimana objek, benda ataupun situasi
yang tidak biasa dapat menimbulkan rangsangan seksual. Fetishism merupakan salah satu
contoh dari paraphilias, dimana penggunaan objek non-manusia seperti sepatu atau celana
dalam yang digunakan secara berulang untuk mendapatkan rangsangan seksual. Kebanyakan
yang mempraktekkan fetishism adalah pria, dan biasanya perilaku ini dimulai pada masa
remaja. Contoh lain paraphilias adalah pedophilia, di mana secara teknis diartikan sebagai
ketertarikan untuk melakukan hubungan seksual dengan anak-anak untuk mendapatkan
rangsangan seksual.
Gender-identity disorder merupakan sebuah disorder yang melibatkan ketertarikan
untuk menjadi lawan jenis. Contohnya pada anak lelaki, di mana biasanya dia memakai baju
kakaknya atau hanya bermain dengan perempuan saja. Begitu juga sebaliknya, pada anak
perempuan, biasanya dia sering memakai baju laki-laki dan memainkan mainan laki-laki.
Ketika anak-anak merasa tidak nyaman untuk menjadi pria atau wanita dan mereka tidak
ingin menerima diri mereka, maka mereka didiagnosa mengalami gender-identity disorder in
children, yaitu sebuah penolakan salah satu jenis kelamin ataupun gender pada masa anak-
anak.

Personality Disorders
Personality disorders merupakan gangguan di mana cara-cara maladaptif dan tidak
fleksibel dalam berpikir dan berperilaku belajar yang menyebabkan penderitaan batin bagi
seseorang dan konflik dengan orang lain. Personality disorders dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok;
1. Berdasarkan keganjilan atau kebiasaan eksentrik, dapat dibagi menjadi schizoid
personality disorder (kurangnya kemampuan atau keinginan untuk menjalin
hubungan sosial dan tidak memiliki rasa ramah kepada orang lain), dan paranoid
personality disorder (merasa terlalu curiga terhadap orang lain).
2. Berdasarkan perilaku cemas atau takut, dapat dibagi menjadi dependent personality
disorder (ketidakmampuan untuk berpikir atau bertindak secara independen), dan
avoidant personality disorder (kecemasan sosial yang mengarah kepada tindakan
isolasi).
3. Berdasarkan perilaku dramatis, emosional, dan tidak termtu, dapat dibagi menjadi
narcissistic personality disorder (memiliki rasa yang sangat berlebihan pada diri
sendiri), dan borderline personality disorder (menunjukkan banyak ketidakstabilan
tentang gambaran diri, suasana hati, dan hubungan interpersonal)
4. Antisocial personality disorder. Orang-orang dengan gangguan ini sangat sering
berbohong, suka mencuri, dengan sedikit atau bahkan tanpa penyesalan. Karena
gangguan ini bertanggung jawab atas banyak kejahatan dan kekerasan, hal ini
menciptakan masalah terbesar bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai