Anda di halaman 1dari 17

3.

KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI



Kerangka Pemikiran

1.
2.
Kerangka pemikiran penelitian ini dikembangkan dari beberapa penelitian
sebelumnya yang berkaitan dengan kinerja perusahaan; pengaruh hubungan
perusahaan induk terhadap kinerja perusahaan; pengaruh paradigma Structure
Conduct industri perbankan syariah terhadap kinerja Bank Umum Syariah; dan
pengaruh struktur kepemilikan (ringkasan kajian penelitian terdahulu pada
Lampiran 1). Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, dikembangkan kerangka
pemikiran penelitian yang disajikan pada Gambar 3.
Pandangan berbasis sumber daya (resource based view) berpendapat
bahwa perusahaan memiliki sumber daya, yang berharga dan langka yang dapat
mengarah pada penciptaan keunggulan kompetitif. Penelitian Fang et al. (2006)
menyatakan bahwa pada perusahaan anak di Jepang, ditemukan bahwa sumber
daya yang berharga dan langka diantaranya adalah marketing skills, technological
knowledge, international experience,dan host country experience. Keempat
sumber daya tersebut dapat ditransfer antara perusahaan induk dan perusahaan
anak, untuk membantu meningkatkan daya saing (competitiveness) dan kinerja
perusahaan anak. Pelatihan adalah akuisisi pengetahuan, keterampilan, dan
kompetensi sebagai hasil dari pengajaran keterampilan kejuruan atau praktis dan
pengetahuan yang berhubungan dengan kompetensi yang berguna tertentu.
Pelatihan memiliki tujuan spesifik untuk meningkatkan kemampuan seseorang,
kapasitas, produktivitas dan kinerja (wikipedia, 2012). Luo (2003) menetapkan
empat variabel penting dalam hubungan perusahaan induk dan anak yang akan
mempengaruhi kinerja perusahaan anak, yaitu komitmen sumberdaya, arus
informasi, respon lokal, dan fleksibilitas kontrol. Adapun komitmen sumber daya
yang sangat dibutuhkan untuk keperluan operasional perusahaan anak adalah
modal, sumber daya manusia, dan material (infrastruktur).
Pada penelitian ini sumber daya perusahaan induk berupa transfer
knowledge yang dianggap berharga bagi perusahaan anak yang akan dianalisa
adalah 1) pengalaman perusahaan induk mengelola perbankan syariah baik ketika
masih sebagai unit usaha syariah atau setelah menjadi bank umum syariah; 2)
pengetahuan teknologi yang dimiliki perusahaan induk yang ditansfer kepada
perusahaan anak; 3) pengalaman pemasaran perusahaan induk 4) arus informasi 5)
pelatihan. Adapun aspek komitmen sumber daya perusahaan induk terhadap
perusahaan anak yang akan dianalisis adalah 1) aspek permodalan; 2) aspek
sumber daya manusia, khususnya terkait tenaga ahli dan 3) penyediaan
infrastruktur, seperti jaringan kantor dan ATM.

Ormanidhi & Stringa (2008) melakukan penelitian mengenai paradigma
SCP dengan menggunakan model Porter, dengan tiga hubungan kausalitas sebagai
berikut : (1) pengaruh struktur pasar (structure) terhadap perilaku (conduct); (2)
pengaruh struktur pasar (structure) terhadap kinerja (performance); dan (3)
32


pengaruh perilaku (cond
hubungan tersebut, hubungan yang paling utama adalah antara struktur pasar dan
kinerja, dimana kekuatan pasar diasumsikan memberi pengaruh positif terhadap
profitabilitas (kinerja).
Pada penelitian ini akan
yaitu Jumlah Bank Umum Syariah, Jumlah Unit Usaha Syariah,
Hirschman Index (HHI) BUS
(conduct) dalam industri dalam hal ini tingkat efesiensi
Operasional BUS dan Beban Personalia/Beban Operasional BUS) dan jumlah
jaringan Kantor BUS, terhadap kinerja Bank Umum Syariah.

Gambar 3 Kerangka


conduct) terhadap kinerja (performance). Dari ketiga
hubungan tersebut, hubungan yang paling utama adalah antara struktur pasar dan
kinerja, dimana kekuatan pasar diasumsikan memberi pengaruh positif terhadap
Pada penelitian ini akan dianalisa bagaimana struktur pasar (
yaitu Jumlah Bank Umum Syariah, Jumlah Unit Usaha Syariah, Herfindahl
BUS dan Total Aset BUS, serta perilaku perusahaan
) dalam industri dalam hal ini tingkat efesiensi (Beban Bunga/Beban
Operasional BUS dan Beban Personalia/Beban Operasional BUS) dan jumlah
, terhadap kinerja Bank Umum Syariah.
Gambar 3 Kerangka Pemikiran Penelitian (1)
). Dari ketiga
hubungan tersebut, hubungan yang paling utama adalah antara struktur pasar dan
kinerja, dimana kekuatan pasar diasumsikan memberi pengaruh positif terhadap
bagaimana struktur pasar (structure)
Herfindahl-
perilaku perusahaan
(Beban Bunga/Beban
Operasional BUS dan Beban Personalia/Beban Operasional BUS) dan jumlah








33
Gambar 4 Kerangka Pemikiran Penelitian (2)
Kerangka pemikiran konsepsional pada Gambar 3-4 kemudian diturunkan
menjadi beberapa hipotesis umum sebagai berikut:

Kerangka pemikiran konsepsional pada Gambar 3 dan 4 kemudian diturunkan
menjadi beberapa hipotesis umum sebagai berikut:
(1) H
1
: Kinerja Perusahaan Anak akan dipengaruhi oleh struktur kepemilikan
(2) H
2
: Kinerja perusahaan anak akan dipengaruhi oleh transfer knowledge
(pengalaman mengelola perbankan syariah; pengetahuan teknologi dan
pengetahuan pemasaran) dari perusahaan induk kepada perusahaan anak
(3) H
3
: Kinerja perusahaan anak akan dipengaruhi oleh komitmen sumber daya
(modal, tenaga kerja, dan infrastruktur) dari perusahaan induk
(4) H
4
: Kinerja perusahaan anak akan dipengaruhi oleh regulasi
(5) H
5
: Kinerja perusahaan anak akan dipengaruhi oleh struktur pasar (structure)
dan perilaku perusahaan (conduct) dalam industry
(6) H
6
: Kinerja perusahaan anak akan dipengaruhi oleh kinerja keuangan
perusahaan induk (rentabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan aset, DPK,kredit)
dari perusahaan induk

Didalam pembahasan, kerangka pemikiran ini akan disusun sesuai dengan tujuan
penelitian sebagai berikut:

1) Hipotesa 1 akan dimasukan dalam analisa dan pembahasan Tujuan 3
penelitian ini yaitu untuk Menganalisis pengaruh struktur kepemilikan
terhadap kinerja dan perkembangan bank umum syariah di Indonesia.

2) Hipotesa 2, 3, 4, 6 akan dimasukan dalam analisa dan pembahasan Tujuan 2
penelitian ini yaitu Menganalisis pengaruh kinerja, pengalaman, komitmen
sumber daya, transfer knowledge (perusahaan induk) terhadap kinerja
perusahaan anak bank umum syariah.

3) Hipotesa 5 akan dimasukan dalam analisa dan pembahasan untuk Tujuan 1
penelitian ini yaitu Menganalisis pengaruh faktor struktur pasar dan perilaku
industri terhadap kinerja bank umum syariah.


Metode Penelitian

Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dengan mengambil data dari laporan keuangan
semesteran dan laporan tahunan, serta data statistik lainnya seperti data statistik
dari Bank Indonesia, untuk periode 1999 2011. Sedangkan survei dengan
menggunakan kuestioner kepada beberapa pimpinan perusahaan, profesional atau
pakar di bidang perbankan syariah dan konvensional dilakukan pada tahun 2012.
34


Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah 8 bank umum konvensional yang memiliki
perusahaan anak bank umum syariah, dan 11 bank umum syariah yang beroperasi
di Indonesia sejak tahun 1999 hingga 2011, jadi secara keseluruhan berjumlah 19
bank yang diamati. Jumlah objek penelitian dipilih secara sengaja (purposive)
berdasarkan pada ketersediaan data bank umum konvensional dan bank umum
syariah dari Bank Indonesia.

Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu (i) model
ekonometrika data panel dan (ii) Structural Equation Modeling (SEM). Untuk
analisis model ekonometrika digunakan data sekunder yang dikumpulkan dari
berbagai sumber, seperti publikasi Bank Indonesia, Laporan Keuangan
Perusahaan periode tahun 1999 2011, dan sumber data lainnya. Sedangkan
untuk model SEM digunakan data primer dengan melakukan survei (menyebarkan
kuesioner dan melakukan interview) terhadap beberapa pimpinanperusahaan,
profesional atau pakar di bidang perbankan syariah dan konvensional. Adapun
struktur desain penelitian sebagaimana pada Gambar 5.



























Gambar 5 Desain Penelitian
Desain Penelitian
(Jenis, tujuan, kerangka waktu, cakupan,
lingkungan
Pengumpulan Data
Primer&Sekunder
Pengumpulan Sampel
Non Probability
Purposes
Pengembangan Instrumen & Pengujian Percobaan
Deskriftif, Kuantitatif & Statistik
Pengumpulan & Persiapan
Data
Analisa & Penafsiran
Data
Pelaporan
Riset






35
Teknik Pengumpulan Data
Untuk penelitian ini digunakan data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner untuk
mendapatkan data sebagai berikut: (1) transfer knowledge dari perusahaan induk
kepada perusahaan anak, yaitu berupa pengalaman perbankan syariah,
pengetahuan teknologi, dan pengetahuan pemasaran; dan (2) komitmen sumber
daya dari perusahaan induk kepada perusahaan anak, yaitu berupa komitmen
permodalan, komitmen sumber daya manusia, dan komitmen infrastruktur. Untuk
survei dengan menggunakan kuesioner dan wawancara, akan dipilih 100 orang
responden yang terdiri dari praktisi dari masing-masing bank dari jajaran top
manajemen, karyawan dan pakar di bidang perbankan.
Data sekunder diambil dari data publikasi Bank Indonesia, Ekofin dan
laporan keuangan masing-masing bank yang diamati selama periode 1999 2011.
Sumber data untuk penelitian ini secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2.

Variabel Penelitian
Variabel dependen yang digunakan adalah kinerja perusahaan anak,
sedangkan variabel independennya adalah : 1) struktur pasar dan perilaku
(structure & conduct) industri perbankan; 2) kinerja, transfer knowledge, dan
komitmen sumber daya perusahaan induk serta 3) regulasi (Matriks variable
penelitian pada Lampiran 2). Untuk variabel kinerja perusahaan yang digunakan
dalam penelitian ini, disajikan pada Tabel 6

Tabel 6 Daftar Variabel Penelitian Kinerja Perusahaan (Model Regresi Data Panel)
No Variabel* Keterangan Satuan Periode ** Sumber
1. ROAx Return on Aset % 1999-2011 Ekofin, BI
2. ROEx Return on equity % 1999-2011 Ekofin, BI
3 BOPOx Biaya Operational
Pendapatan Operational
% 1999-2011 Ekofin, BI
4 FDRx Financing to Deposit
Ratio
% 1999-2011 Ekofin, BI
5 LABAx Laba % 1999-2011 Ekofin, BI
6 ASETx Aset % 1999-2011 Ekofin, BI
7 DPKx DPK % 1999-2011 Ekofin, BI
8 FINx Pembiayaan % 1999-2011 Ekofin, BI
Catatan:
* untuk kinerja perusahaan anak x=1 , untuk kinerja perusahaan induk x =2
** untuk setiap BUS, periode data disesuaikan dengan mulai berdirinya BUS tersebut

Untuk variabel strukture, conduct, pengalaman, permodalan dan kinerja
perusahaan induk akan dianalisa dengan menggunakan model regresi data panel
sebagaimana pada Tabel 6 dan Tabel 7, adapun untuk variable transfer
knowledge, komitmen sumber daya dan regulasi akan dianalisa dengan
menggunakan pendekatan Structural equation Modelling (SEM)

36


Tabel 7 Daftar Variabel Penelitian (Model Regresi Data Panel)
NO VARIABEL KETERANGAN SATUAN PERIODE SUMBER
A. Structure Struktur industri perbankan syariah
1. BUS Jumlah BUS Unit 1999-2011 Ekofin, BI
2. UUS Jumlah UUS Unit 1999-2011 Ekofin, BI
3. SIZE Total asset BUS Juta Rupiah 1999-2011 Ekofin, BI
4. HHI Herfindahl-Hirschman
Index BUS
Indeks 1999-2011 Pengolahan
data



B Conduct Perilaku perusahaan BUS
1 BBBO Beban Bunga
Beban Operasional
% 1999-2011 Ekofin, BI
2 BPBO Beban Personalia
Beban Operasional
% 1999-2011 Ekofin, BI
3 Kantor Jumlah jaringan kantor
BUS
Unit kantor 1999-2011 Ekofin, BI

C. Pengalaman Perusahaan
1. AGEUUS Pengalaman perusahaan
induk mengelola UUS
Tahun 1999-2011 Ekofin, BI
2. AGEBUS Pengalaman perusahaan
mengelola BUS
Tahun 1999-2011 Ekofin, BI

D Komitmen Sumber Daya
1 Modest Jumlah modal yang disetor Juta Rp 1999-2011 Ekofin, BI
2. Modint Jumlah modal inti Juta Rp 1999-2011 Ekofin, BI

Metode Analisis Data
Penerapan metode pengolahan dan analisis data pada penelitian ini akan
disesuaikan masing-masing tujuan penelitian dengan penjelasan sebagai berikut:

Pengaruh Struktur dan Perilaku Terhadap Kinerja BUS
Untuk menjawab tujuan pertama yakni menganalisis pengaruh struktur
pasar (structure) dan perilaku perusahaan (conduct) dalam industri perbankan
syariah terhadap kinerja perusahaan anak bank umum syariah akan digunakan
pendekatan SCP. Pendekatan ini menggunakan model regresi unbalanced panel
data yang diekspresikan sebagai berikut:.

Y
it
m
=
it
+ D
1
+
1
X
it
n
+ e
it

1
> 0

Untuk :
i = 1, 2, N
t = 1, 2, t






37
Variabel Keterangan Variabel Keterangan
Y
it
m
Kinerja Perusahaan Anak X
it
n
Structure & Conduct
Y
it
1
ROA X
it
1
Jumlah BUS (BUS)
Y
it
2
ROE X
it
2
Jumlah UUS (UUS)
Y
it
3
BOPO X
it
3
Total Aset (SIZE)
Y
it
4
FDR X
it
4
Herfindahl-Hirschman Index
BUS (HHI)
Y
it
5
Laba X
it
5
Beban Bunga/Beban
Operasional BUS (BBBO)
Y
it
6
Aset X
it
6
Beban Personalia/Beban
Operasional BUS (BPBO)
Y
it
1
DPK X
it
7
Jumlah Kantor
Y
it
1
Pembiayaan

D
1
= Dummy variable (DOWN), untuk mengetahui pengaruh perbedaan struktur
kepemilikan perusahaan antara Swasta dan Pemerintah
D
1
= 1 Swasta
D
1
= 0 Pemerintah


e
it
= Error

Dari model diatas selanjutnya dapat dirumuskan hipotesa penelitian
sebagai berikut:
H
5
: Kinerja perusahaan anak akan dipengaruhi secara positif oleh struktur pasar
(structure) dan perilaku perusahaan (conduct) dalam industri.


Pengaruh Kinerja Perusahaan Induk (Bank Konvensional) terhadap
Kinerja Perusahaan Anak (Bank Umum Syariah)
Untuk menganalisis pengaruh kinerja perusahaan induk (bank
konvensional) terhadap kinerja perusahaan anak (bank umum syariah), akan
digunakan pendekatan model regresi unbalance panel data, yang dirumuskan
sebagai berikut:

Y
it
m
=
it
+ D
1
+
1
X
it
n
+ e
it

1
> 0

Untuk :
i = 1, 2, N
t = 1, 2, t





38


Variabel Keterangan Variabel Keterangan
Y
it
m
Kinerja Perusahaan Anak X
it
n
Kinerja Perusahaan
Induk
Y
it
1
ROA X
it
1
ROA
Y
it
2
ROE X
it
2
ROE
Y
it
3
BOPO X
it
3
BOPO
Y
it
4
FDR X
it
4
FDR
Y
it
5
Laba X
it
5
Laba
Y
it
6
Aset X
it
6
Aset
Y
it
1
DPK X
it
7
DPK
Y
it
1
Pembiayaan X
it
8
Pembiayaan
D
1
= Dummy variable (DOWN), untuk mengetahui pengaruh perbedaan struktur
kepemilikan perusahaan antara Swasta dan Pemerintah
D
1
= 1 Swasta
D
1
= 0 Pemerintah


e
it
= Error
Dari model diatas selanjutnya dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut:
H
6
: Kinerja perusahaan induk berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
anak
Pengaruh Pengalaman (Umur) Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan
Anak (Bank Umum Syariah)
Untuk menganalisis pengaruh pengalaman perusahaan BUS dna
pengalaman saat menjadi UUS sebelum spinoff terhadap kinerja perusahaan anak
(bank umum syariah), akan digunakan pendekatan model regresi unbalance panel
data. Dalam hal ini model regresi unbalance panel data dirumuskan sebagai
berikut
Y
it
m
=
it
+ D
1
+
1
X
it
n
+ e
it

1
> 0

Untuk :
i = 1, 2, N
t = 1, 2, t

Variabel Keterangan Variabel Keterangan
Y
it
m
Kinerja Perusahaan Anak X
it
n
Komitmen Perusahaan
Induk
Y
it
1
ROA X
it
1
Lama Pengalaman BUS
Y
it
2
ROE X
it
2
Lama Pengalaman UUS
Y
it
3
BOPO
Y
it
4
FDR
Y
it
5
Laba
Y
it
6
Aset
Y
it
1
DPK
Y
it
1
Pembiayaan






39

D
1
= Dummy variable (DOWN), untuk mengetahui pengaruh perbedaan struktur
kepemilikan perusahaan antara Swasta dan Pemerintah
D
1
= 1 Swasta
D
1
= 0 Pemerintah


e
it
= Error

Pengaruh Komitmen Perusahaan Induk (Permodalan) terhadap Kinerja
Perusahaan Anak (Bank Umum Syariah)
Untuk menganalisis pengaruh kinerja perusahaan induk (bank
konvensional) dalam hal permodalan terhadap kinerja perusahaan anak (bank
umum syariah), akan digunakan pendekatan model regresi unbalance panel data.
Dalam hal ini model regresi unbalance panel data dirumuskan sebagai berikut :

Y
it
m
=
it
+ D
1
+
1
X
it
n
+ e
it

1
> 0

Untuk :
i = 1, 2, N
t = 1, 2, t

Variabel Keterangan Variabel Keterangan
Y
it
m
Kinerja Perusahaan Anak X
it
n
Komitmen Perusahaan
Induk
Y
it
1
ROA X
it
1
Modal Inti
Y
it
2
ROE X
it
2
Modal Disetor
Y
it
3
BOPO
Y
it
4
FDR
Y
it
5
Laba
Y
it
6
Aset
Y
it
1
DPK
Y
it
1
Pembiayaan

D
1
= Dummy variable (DOWN), untuk mengetahui pengaruh perbedaan struktur
kepemilikan perusahaan antara Swasta dan Pemerintah
D
1
= 1 Swasta
D
1
= 0 Pemerintah


e
it
= Error

Pengaruh Transfer Knowledge, Komitmen Sumber Daya Perusahaan Induk
dan Regulasi terhadap Kinerja Perusahaan Anak (BUS)
Untuk menganalisis faktor-faktor yang berkaitan transfer knowledge dan
komitmen sumber daya perusahaan induk bank konvensional dan regulasi
40


terhadap kinerja perusahaan anak (bank umum syariah), akan digunakan
pendekatan model structural equation modeling
diharapkan mampu menjawab hubungan
lebih rinci, artinya dengan
pengaruh yang tidak dapat diukur d
kerangka pemikiran teoritis
model (SEM) seperti yang terlihat pada Gambar



Gambar 6 Model SEM Hubungan antar

Pada model SEM rumus yang dikembangkan adalah
REG =
1
TKN +
2
KSD
KIN =
1
TKN +
2
KSD
KIN =
1
REG +
2
TKN

Keterangan

Variabel

TKN Transfer Knowledge





terhadap kinerja perusahaan anak (bank umum syariah), akan digunakan
structural equation modeling (SEM). Penggunaan model SEM
diharapkan mampu menjawab hubungan-hubungan antar variabel tersebut dengan
, artinya dengan model SEM diharapkan dapat menangkap pengaruh
pengaruh yang tidak dapat diukur dalam model regresi panel data . Berdasarkan
kerangka pemikiran teoritis maka disusun gambar model structural equation
seperti yang terlihat pada Gambar 6.
Model SEM Hubungan antara Variabel TKN, KSD, REG terhadap KIN
SEM rumus yang dikembangkan adalah :
KSD + e
SD + e
TKN +
3
KSD + e
Indikator

Transfer Knowledge MKT Join Marketing
INFO Informasi Produk
TRG Training
KOM Alur Komunikasi
EXPU Pengalaman UUS
EXPB Pengalaman BUS
terhadap kinerja perusahaan anak (bank umum syariah), akan digunakan
an model SEM
hubungan antar variabel tersebut dengan
model SEM diharapkan dapat menangkap pengaruh-
Berdasarkan
structural equation

TKN, KSD, REG terhadap KIN






41
Variabel Indikator

KSD Komitmen Sumber Daya MNJM Tenaga Manajemen
AHLI Tenaga Ahli
OUTL Outlet
ATM Jaringan ATM

REG Regulasi KON Konversi
SPIN Spin-off
BHSL Bagi Hasil
PROD Segmentasi produk
KES Kesehatan Bank
MOD Permodalan

KIN Kinerja Perusahaan Anak PRFT Profit
EFF Efesiensi
LIK Likiuditas
FIN Financing/Pembiayaan


Dari model di atas, selanjutnya dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut:
H
2
: Transfer knowledge dari perusahaan induk berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan anak .
H
3
: Komitmen sumber daya dari perusahaan induk berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan anak .


Prosedur Estimasi

Regresi Data panel
Model regresi merupakan model yang digunakan untuk menganalisis
pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen
(Ferdinand, 2006). Tujuan regresi adalah mendapatkan nilai prediksi yang baik
yaitu nilai prediksi bias sedekat mungkin dengan nilai aktualnya (Widaryono,
2010).
Data panel (atau longitudinal data) adalah data yang memiliki dimensi
ruang (individu) dan waktu. Dalam data panel, data cross section yang sama
diobservasi menurut waktu. Jika setiap unit cross section memiliki jumlah
observasi time series yang sama maka disebut sebagai balanced panel. Sebaliknya
jika jumlah observasi berbeda untuk setiap unit cross section maka disebut
unbalanced panel. Aplikasi metode estimasi dengan menggunakan data panel
banyak digunakan baik secara teoritis maupun aplikatif dalam berbagai literatur
mikroekonometrik dan makroekonometrik. Popularitas penggunaan data panel ini
42


merupakan konsekuensi dari kemampuan dan ketersediaan analisis yang diberikan
oleh data jenis ini. Penggabungan data cross section dan time series dalam studi data
panel digunakan untuk mengatasi kelemahan dan menjawab pertanyaan yang tidak
dapat dijawab oleh model cross section dan time series murni. (Baltagi, 2005)
Secara umum, terdapat dua pendekatan dalam metode data panel, yaitu
Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM). Keduanya
dibedakan berdasarkan ada atau tidaknya korelasi antara komponen error dengan
peubah bebas.
Misalkan diberikan persamaan regresi data panel sebagai berikut:


Pada one way, komponen error dispesifikasikan dalam bentuk:


Untuk two way, komponen error dispesifikasi dalam bentuk:


Pada pendekatan one way komponen error hanya memasukkan
komponen error yang merupakan efek dari individu

. Pada two way telah


memasukkan efek dari waktu

ke dalam komponen error.

diasumsikan
tidak berkorelasi dengan

. Jadi perbedaan antara FEM dan REM terletak pada


ada atau tidaknya korelasi antara

dan

dengan

.

Fixed Effect Model (FEM)
FEM muncul ketika antara efek individu dan periode memiliki korelasi
dengan

atau memiliki pola yang sifatnya tidak acak. Asumsi ini membuat
komponen error dari efek individu dan waktu menjadi bagian dari intersep, yaitu:
Untuk one way komponen error:


Untuk two way error component:



Penduga FEM secara umum dapat dihitung dengan empat teknik yaitu Pooled
Least Square (PLS), Within Group (WG), Pendekatan Least Square Dummy
Variable (LSDV) dan Two Way Error Components Fixed Effect Model.

Pooled Least Square (PLS)
Pada prinsipnya, pendekatan ini adalah menggunakan gabungan dari
seluruh data (pooled), sehingga terdapat N x T observasi, dimana N menunjukkan
jumlah unit cross section dan T menunjukkan jumlah titik waktu yang digunakan,
yang diregresikan dengan model:



dimana

bersifat konstan untuk semua observasi, atau

, yang dirumuskan
sebagai:










43
Dengan menkombinasikan atau mengumpulkan semua data cross section dan data
time series, dapat meningkatkan derajat kebebasan sehingga dapat memberikan
hasil estimasi yang lebih efisien.

Pendekatan ini memiliki kelemahan di antaranya yaitu dengan
mengabungkan data, maka variasi atau perbedaan baik antara individu dan waktu
tidak dapat terlihat. Dalam beberapa kasus, penduga yang dihasilkan melalui least
square dapat menjadi bias akibat kesalahan spesifikasi data. Hal ini ditunjukkan
dari arah kemiringan PLS yang tidak sejajar dengan garis regresi dari masing-
masing individu. Parameter yang bias ini disebabkan karena PLS tidak dapat
membedakan observasi (individu) yang berbeda pada periode yang sama, atau
tidak dapat membedakan observasi (individu) yang sama pada periode yang
berbeda.

Pendekatan Within Group (WG)
Salah satu aternatif dari pendekatan dari PLS bila diketahui keberadaan
fixed effects adalah pendekatan Within Group. Pendekatan ini mengasumsikan
bahwa setiap kelompok atau individu memiliki intersep yang berbeda.
Kelebihan dari pendekatan WG ini adalah dapat menghasilkan parameter yang
tidak bias. Namun, pendekatan ini memiliki kelemahan di antaranya adalah nilai
var(
WG
) cenderung lebih besar dari var(
PLS)
. Sehingga dugaan WG menjadi
relative lebih tidak efisien dibandingkan PLS. Salah satu kelemahan lain dari
pendekatan WG adalah tidak dapat mengakomodir karakteristik time-invariant
(efek individual) pada FEM sebagaimana terlihat dari tidak disertakannya
konstanta intersep ke dalam model.

Pendekatan Least Square Dummy Variable (LSDV)
Metode ini berusaha merepresentasikan perbedaan intersep dengan
membuat sekelompok dummy variable. Kelebihan pendekatan LSDV adalah
dapat menghasilkan dugaan parameter yang tidak bias dan efisien. Tetapi
kelemahannya jika jumlah unit observasinya besar maka akan sulit menduga
persamaan regresinya karena penggunaan peubah dummy yang terlalu banyak
sehingga pada gilirannya dapat mengurangi jumlah derajat bebas.
Selanjutnya untuk menguji apakah intersep konstan atau tidak, atau untuk
menguji apakah lebih baik menggunakan PLS atau LSDV, dapat digunakan F-test
dengan bentuk hipotesis sebagai berikut:

:
Dasar penolakan terhadap H
0
adalah dengan menggunakan F-statistik. Jika nilai
F-Stat hasil pengujian lebih besar dari F-table, maka cukup bukti untuk
melakukan penolakan terhadap hipotesa nol sehingga hipotesi bahwa adalah
konstan dapat ditolak.



44


Two Way Error Components Fixed Effect Model
Model ini disusun berdasarkan fakta bahwa terkadang fixed effect tidak
hanya berasal dari observasi individu tetapi juga berasal dari time-effect, sehingga
model dasar yang digunakan adalah:

. (3.6)
Dimana

merepresentasikan time effect.


Jika masing-masing pengaruh individu (

dan time-effect

diasumsikan
berbeda, sehingga dengan menambah sejumlah z
sit
= 1 (s = t) peubah dummy yang
merepresentasikan efek waktu diperoleh persamaan:


Penambahan sejumlah dummy variable ke dalam persamaan menyebabkan masalah
pada penggunaan two way fixed effect yaitu berkurangnya derajat kebebasan, yang
pada akhirnya akan semakin mengurangi efisiensi dari parameter yang diestimasi.

Random Effect Model (REM)
REM muncul ketika antara efek individu dan periode tidak berkorelasi
dengan
Xit
atau memiliki pola yang sifatnya acak. Asumsi ini membuat komponen
error dari efek individu dan waktu dimasukkan ke dalam error, dimana:
Untuk one way error component:



Untuk one way error component


Untuk two way arror component


Dari semua asumsi dia atas, yang paling penting berhubungan dengan
REM adalah nilai harapan dari x
it
untuk setiap

adalah 0, atau

0.
Untuk menguji asumsi ini yaitu dengan menggunakan Haussman Test. Karena
berkaitan dengan ditolak atau diterimanya asumsi ada atau tidaknya korelasi
antara komponen error dengan peubah bebas, maka Haussman test dapat secara
langsung digunakan untuk memilih antara FEM atau REM.


Pengujian untuk Pemilihan Model Data Panel
Pemilihan model data panel yang digunakan dalam sebuah
penelitian perlu dilakukan berdasarkan pertimbangan statistik. Hal ini ditujukan
untuk memperoleh dugaan yang efisien. Beberapa prosedur uji yang digunakan untuk
pemilihan model data panel disajikan sebagai berikut.

a.Chow Test
Chow Test atau beberapa buku menyebutnya pengujian F Statistics adalah
pengujian untuk memilih apakah model yang digunakan Pooled Least Square atau
Fixed Effect.Seperti yang kita ketahui, terkadang asumsi bahwa setiap unit cross






45
section memiliki perilaku yang sama cenderung tidak realistis mengingat
dimungkinkan saja setiap unit cross section memiliki perilaku yang berbeda.
Uji Chow pada dasarnya merupakan pengujian untuk memilih model
yang lebih valid di antara model pooled LS dan FEM. Misalkan diberikan model
pooled LS (unrestricted) sebagai


dan FEM (restricted) sebagai


Bentuk hipotesis uji Chow diberikan oleh

0 /

0; 1, , 1 /

Dasar penolakan hipotesis nol pada uji Chow mengacu pada statistic uji
Chow yang didasari oleh statistic-F.

b. Hausman Test
Hausman Test adalah pengujian statistik sebagai dasar pertimbangan
kita dalam memilih apakah menggunakan model fixed effect atau model random
effect. Seperti yang kita ketahui bahwa penggunaan model fixed effect
mengandung suatu unsur trade off yaitu hilangnya derajat kebebasan dengan
memasukkan variabel dummy. Namun, penggunaan metode random effect pun
harus memperhatikan ketiadaan pelanggaran asumsi dari setiap komponen galat.
Ide dasar dari uji Hausman adalah mengkomparasi dua penduga, yakni
penduga FEM dan REM. Hausman (1978) menyajikan bentuk uji hipotesis nol di
mana

dan

tidak berkorelasi dan hipotesis alternative untuk kondisi yang


sebaliknya. Hausman mengasumsikan bahwa

0 untuk setiap s, dan t


sedemikian sehinggapenduga FEM

yang konsisten tidak berlaku.



c. LM Test
LM Test atau lengkapnya The Breusch Pagan LM Test digunakan
sebagai pertimbangan statistik dalam memilih model Random Effect versus
Pooled Least Square. Statistik Breusch-Pagan LM menyajikan sebuah uji untuk
memilih metode yang lebih valid di antara metode pooled LS dengan REM.
Hipotesis untuk uji ini diberikan oleh:

0


Structural Equation Model (SEM)

Menurut Ferdinand (2006), model persamaan structural (SEM) adalah
sebuah model kausal berjenjang yang mencakup dua jenis variabel utama yaitu
variabel laten serta variabel observasi. Variabel laten adalah variabel bentukan,
46


yang dibentuk dari beberapa proksi yang dirumuskan sebagai observed variable.
Observed variable adalah variabel yang diamati dan diukur yang dapat digunakan
untuk membentuk sebuah variabel baru (latent variable). Hubungan antara
variabel di dalam SEM ini berbeda dengan hubungan di dalam analisi jalur, di
mana analisis jalur menggunakan variabel terukur (observable), sedangkan SEM
menggunakan variabel tidak terukur secara langsung (unobservable) (Widarjono,
2010). Sebagai model yang kompleks di dalam menganalisis hubungan antar
variabel, ada beberapa tahap yang perlu dilakukan di dalam analisi model SEM,
yaitu :
Spesifikasi Model
Spesifikasi model pada tahap pertama berkaitan dengan pembentukan
hubungan antar variabel di dalam SEM. Karena SEM bukan merupakan metode
untuk membangun sebuah teori, maka spesifikasi model ini harus didasarkan pada
teori yang ada
Identifikasi
Langkah kedua ini bertujuan untuk menetukan apakah model sudah tepat
atau masih ada kesalahan spesifikasi model. Jika model sudah tepat maka bias
didapatkan parameter estimasi dari hubungan antar variabel di dalam SEM.
Estimasi Model
Ada beberapa metode estimasi yang dapat digunakan seperti ordinary least
square (OLS) dan maximum likelihood (ML).
Uji kelayakan model dan uji signifikansi
Ada beberapa metode untuk melihat kelayakan sebuah model SEM seperti
dalam analisis konfirmatori, yaitu : (a) uji statistika Chi Squares, (b) Goodness of
Fit Index (GFI), (c) Adjusted Goodness of Fit (AGFI), (d) Root Mean Squares
Residual (RMSR). Hubungan antar variabel di dalam model SEM adalah
hubungan kausal atau penyebab sebagimana hubungan dalam analisis regresi. Ada
tidaknya hubungan kausal ini bias diuji dengan menggunakan uji statistika t.
Respesifikasi Model
Respesifikasi model bisa dilakukan dengan berbagai cara : (a) melakukan
korelasi antar variabel laten, (b) menambah variabel indikator baru dari variabel
indikator yang ada kepada setiap varaibel laten, (c) melakukan korelasi antara
variabel indikator, (d) melakukan korelasi antara variabel residual.

Filename: 3. METODOLOGI 090314.docx
Directory: C:\Documents and Settings\user04\My Documents
Template: C:\Documents and Settings\user04\Application
Data\Microsoft\Templates\Normal.dotm
Title: Latar belakang
Subject:
Author: user
Keywords:
Comments:
Creation Date: 3/13/2014 6:40:00 AM
Change Number: 21
Last Saved On: 3/22/2014 4:01:00 PM
Last Saved By: user04
Total Editing Time: 266 Minutes
Last Printed On: 3/22/2014 4:07:00 PM
As of Last Complete Printing
Number of Pages: 16
Number of Words: 4.360 (approx.)
Number of Characters: 24.858 (approx.)

Anda mungkin juga menyukai