Anda di halaman 1dari 8

L aporan praktikumgrading benih A

LAPORAN
GRADING BENIH CABAI (Capsicum annum L)

Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah produksi benih










Oleh :
Nama : Nurjamilah

Dosen : Ir. Etty Ekawati

BIDANG PEMINATAN AGRIBISNIS TEKNOLOGI
PRODUKSI BENIH
KERJA SAMA PPPPTK PERTANIAN DENGAN
INTERNATIONAL WOMEN UNIVERSITY
2 0 1 4

L aporan praktikumgrading benih 2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Alloh SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan dengan
judul GRADING BENIH. Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
produksi benih. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat:

1. Ir. Atat Budiarta, MP selaku penanggung jawab di bidang peminatan Agribisnis
Produksi Benih
2. Ir. Etty Ekawati selaku dosen mata kuliah produksi benih.
3. Seluruh rekan dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan motivasi
yang sangat berarti, baik secara moril maupun materil hingga terselesaikannya
makalah ini.
4. Semua pihak yang telah banyak memberikan sumbangan saran dan kritiknya
hingga terselesaikannya makalah ini.

Demikian laporan ini disusun dan penyusun menyadari bahwa hanyalah seorang
manusia biasa sehingga sangat jauh dari sempurna, baik dari segi tulisan maupun
isinya, untuk itu saran dan kritik yang membangun bagi perbaikan dan kesempurnaan
tulisan ini sangatlah penyusun harapkan.

Akhirnya penyusun berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
Amin.


WassalamualaikumWr.Wb
Penyusun

L aporan praktikumgrading benih 3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Di Indonesia, dalam bidang agronomi, yang dimaksud benih adalah fase
generatif dari siklus kehidupan tumbuhan yang dipakai untuk
memperbanyak dirinya secara generatif. Sedangkan dalam pengertian ilmu
tumbuhan, yang dimaksu dengan benih adalah biji yang berasal dari ovule.
Ovule dalam pertumbuhannya setelah masak (mature), lalu menjadi biji
(seed), sedangkan integumentnya menjadi kulit biji (seed coat) dan ovary
menjadi buah (fruit). Dalam pengertian praktis sehari-hari oleh petani,
bahkan juga oleh beberapa agronomiawan, istilah benih ini sering dicampur-
campurkan dengan istilah bibit.

Benih bermutu tinggi ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor genetik dan
faktor fisik. Faktor genetik adalah varietas-varietas yang mempunyai
genotipe yang baik. Sedangkan yang dimaksud faktor fisik yaitu benih
bermutu tinggi yang meliputi kemurnian, persen perkecambahan tinggi,
bebas dari kotoran dan benih rumputan serta bebas dari insektisida, kadar
air biji rendah yaitu 12-14% untuk benih serealia dan kedelai. Benih
merupakan salah satu komoditi perdagangan dan merupakan unsur baku
yang mempunyai peranan penting dalam produksi pertanian. Benih bermutu
dengan kualitas yang tinggi selalu diharapkan oleh petani. Oleh karenanya
benih harus selalu dijaga kualitasnya sejak diproduksi oleh produsen benih,
dipasarkan sampai diterima oleh petani untuk ditanam.

Untuk mendapatkan benih dengan kualitas yang tinggi yang sesuai dengan
keinginan petani,maka tidak hanya hal-hal di atas saja yang perlu
diperhatikan akan tetapi pada proses pengolahan pun juga perlu
mendapatkan perhatian dan penanganan khusus agar benih yang dihasilkan

L aporan praktikumgrading benih 4

tetapi berkualitas. Pada bagian pengolahan meliputi pembersihan benih,
grading dan perlakuan benih.

Pada bagian pengolahan benih, terbagi atas beberapa bagian-bagian dimana
masing-masing bagian tersebut memiliki peranan yang sama penting dalam
menentukan kualitas suatu benihnya :
1. Pembersihan benih
2. Sortasi benih
3. Grading benih
4. Perlakuan benih
5. Pengeringan
6. Penyimpanan benih
7. Pengemasan benih


1.2 Tujuan
Dapat memilah/ pengkelasan kualitas benih berdasarkan ukuran, bentuk,
berat jenis dan permukaan












L aporan praktikumgrading benih 5


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bibit adalah awal dari kehidupan tanaman. Masing-masing benih harus menjalani
proses tertentu seperti pengeringan, pembersihan, dan grading. Grading benih adalah
tindakan untuk memeriksa kualitas benih yang akan berperan sebagai keturunan
berikutnya. Grading merupakan penggolongan benih berdasarkan dari ukuran atau
warna. Penggolongan tersebut dilaksanakan berdasarkan pada sifat-sifat morfologi
benih atau fisiologi benih seperti dimensi benih atau berat jenis benih. Grading benih
dapat mencegah penggunaan benih yang tidak baik. Hal ini dapat membantu
mengurangi biaya pemupukan, budidaya, dan pengendalian gulma. Grading (pemilahan
benih) dilakukan untuk mendapatkan benih yang seragam dalam ukuran, bentuk dan
bobotnya (Anonim, 2010).
Terdapat beberapa cara grading benih:
1. Secara manual, dengan menggunakan tangan dan ketelitian kita ketika
memisahkan benih menjadi beberapa kelompok (ukuran).
2. Secara mekanik, dengan menggunakan alat yang memiliki beberapa saringan
bertingkat dengan diameter lubang yang berbeda setiap tingkat. Tingkat atas
selalu lebih besar diameternya dibandingkan dengan tingkat yang berada
dibawahnya.
3. Pemisahan benih berdasarkan warna melalui komputer dengan cara Pre-
Vac dan IDS yang populer khususnya untuk jenis tanaman berdaun jarum.
Dengan demikian akan didapatkan benih yang berkualitas baik dengan ukuran
seragam.
4. Memisahkan benih yang rusak karena mesin dari benih yang tidak rusak dengan
memanfaatkan perbedaan tingkat penyerapan (uptake) air.
5. Pemisahan melalui inkubasi pengeringan (Incubation Drying Separation),
yaitu memisahkan benih yang mati dengan memanfaatkan perbedaan tingkat
pengeringan benih.


L aporan praktikumgrading benih 6

BAB IV
METODELOGI

2.1 Waktu dan tempat praktikum
Hari/ tanggal : Selasa, 29 April 2014
Tempat : Laboratorium benih
Waktu : 09.00 WIB s/ d selesai

2.2 Bahan dan Alat

1. lup
2. Kuas
3. Papan kerja
4. Nampan
5. Benih cabai
6. Wadah plastik, steropoam



2.3 Prosedur Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, pastikan alat bisa berfungsi
dengan baik
2. Timbanglah contoh kerja benih untuk grading dari hasil sortasi (benih murni )
3. Tebarkan benih dipapan kerja
4. Pisahkan komponen benih (benih dengn ukuran besar dan berukurn kecil) pada
wadah yang telah disediakan
5. Timbang masing-masing komponen benih
6. Mencatat hasil timbangan
7. Membuat laporan


L aporan praktikumgrading benih 7

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 HASIL PENGAMATAN

A B
Keterangan :
A : Grade 1 berukuran besar
B : Grade 2 Berukuran kecil

3.2 PEMBAHASAN

Grading merupakan penggolongan benih berdasarkan dari ukuran, berat jenis
atau warna. Benih yang digunakan adalah benih murni hasil dari sortasi, benih
ditimbang terlebih dahulu. metode yang kami lakukan saat praktikum grading
adalah menggunakan metode manual yaitu dengan memilah/ mengkelaskan
benih berdasarkan ukuran dengan menggunakan tangan dan ketelitian kita
ketika memisahkan benih menjadi beberapa kelompok (ukuran). Sehingga hasil
yang didapatkan pada saat praktikum grading adalah grade 1 benih berukuran
besar dan grade 2 benih berukuran kecil.










L aporan praktikumgrading benih 8


BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

hasil yang didapatkan pada saat praktikum grading adalah grade 1 benih
berukuran besar dan grade 2 benih berukuran kecil.

Anda mungkin juga menyukai