Anda di halaman 1dari 41

Pengembangan UKM

DR. Vita Fattah, SE. M.Si


Peran UKM
Peran UKM sangat penting bagi perekonomian
di Indonesia. Karena dapat menciptakan tenaga
kerja sendiri.

Pada umumnya permasalahan yang
dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah
(UKM), antara lain meliputi :
Kurangnya Modal
SDM sangat terbatas
Kurangnya pengetahuan/skill
Sempitnya pasar
Tujuan UKM
Untuk mendapatkan laba
Membuka lapangan kerja
Mengurangi pengangguran
USAHA KECIL
ONE MAN ENTERPRISE
FAMILY ENTERPRISE
SMALL SCALE ENTERPRISE
MEDIUM SCALE ENTERPRISE
BIG SCALE ENTERPRISE
D
E
V
E
L
O
P
M
E
N
T
SEBAB-SEBAB KEGAGALAN
STRUKTUR MODAL YANG TIDAK
MEMADAI
PENGGUNAAN METODA DAN
PERALATAN YANG SUDAH USANG
TIDAK ADANYA PERENCANAAN
JANGKA PANJANG
KECAKAPAN PRIBADI
TANDA-TANDA KEGAGALAN
PERUSAHAAN
PENJUALAN MENURUN
PERBANDINGAN UTANG SEMAKIN
TINGGI
BIAYA OPERASI MENINGKAT
PENGURANGAN DALAM MODAL KERJA
KEUNTUNGAN MENURUN/ KERUGIAN
MENINGKAT
SOLUSI UNTUK MENGHINDARI
KEGAGALAN
MENGURANGI BIAYA OPERASI
MENINGKATKAN PENJUALAN
MENINJAU KEMBALI KERUGIAN
KREDIT
MENGHINDARI RESIKO
MEMERIKSA KEMBALI PERSEDIAAN
Eksisnya usaha kecil
Tidak memerlukan birokrasi yang rumit
Pengalaman usaha yg sederhana
Cepat tanggap dan fleksibel
Dinamis dan ulet
Inovasi lebih mudah
Hubungan yg akrab antar karyawan
Mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak
.

Pengertian usaha kecil
UU No. 9/1995 : Aset < 200 jt / Omzet Tahunan < 1 m
BPS : Pekerja 5 orang
Meneg Koperasi & PKM : Aset < 200 Jt diluar tanah &
bangunan
SK Dir Bi No.31/24/Kep/Dir tgl 5 Mei 1998 : Usaha yang
dijalankan oleh rakyat miskin atau mendekati lokal dan
teknologi sederhana. Dimana lapangan usaha mudah
untuk exit dan entry.
..
Profil Industri Kecil
Kapasitas produksi yang digunakan hanya 60% /
kurang
Hanya dikembangkan dari usaha kecil-kecilan
saja
Masalahnya terkait: perijinan, modal, akses kredit
usaha
Usaha cenderung menurun karena aspek
pemasaran, modal, pengadministrasian
60% mengunakan teknologi tradisional
70% memasarkan produk langsung kekonsumen

Pengembangan UKM
1. Pengembangan aspek Permodalan.
2. Pengembangan aspek Manajemen
Pembukuan.
3. Pengembangan Produk
4. Pengembangan Dengan Kemitraan
Pengembangan aspek
Permodalan
Sumber Modal
1. Internal.
dari dalam usaha (modal sendiri)
1. Eksternal
dari luar usaha (melakukan pinjaman)
Kapan Pembiayaan Usaha
Dibutuhkan
Awal memulai usaha
Pengembangan usaha
Ketika ada kesulitan keuangan
(financial distress)
Kegunaan Pembiayaan
Modal Kerja: biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja , biaya pemasaran, dll
Investasi: alat produksi, peralatan, tempat
usaha, dll (aktiva tetap yang umurnya
diatas satu tahun)
Permasalahan UKM Dalam
Permodalan
Pertanyaan mendasar: akses terhadap sumber
permodalan atau semangat kewirausahaan?
Keuntungan usaha habis untuk kebutuhan konsumtif
Modal usaha digunakan bukan untuk keperluan
usaha
Tidak berani berhutang
Kendala Akses Sumber Permodalan: kelayakan
usaha, agunan, dan legalitas usaha
FASILITAS UNTUK UKM
Dana Pendampingan usaha dari kementerian terkait.
Program penguatan usaha kecil dari DIPA Pemerintah
Daerah.
Dana PKBL BUMN
Fasiltas Pembiayaan UKM dari Perbankan
Fasilitas Pembiayaan UKM dari Lembaga
Pembiayaan
Fasilitas dari Perguruan Tinggi, LSM, Koperasi,
Asosiasi Usaha, dll
STRATEGI MENDAPATKAN
PERMODALAN
Mengawali usaha dengan modal sendiri
(modal keluarga) untuk meminimalkan
risiko.
Manfaat Legalitas Usaha: hampir semua
sumber pembiayaan mensyaratkan hal ini.
Buat Rencana Bisnis, walaupun
sederhana: hal ini sangat penting untuk
meyakinkan pemilik modal.

MENEMBUS AKSES PERBANKAN
Tahapan Penilaian Permohonan Kredit:
1. Kesesuaian permohonan kredit dengan
pasar sasaran bank Jika tidak sesuai
dengan pasar sasaran maka permohonan
akan ditolak.
2. Analisis kredit: identitas pemohon, tujuan
permohonan kredit, riwayat hubungan bisnis
dengan bank (System Informasi Debitur BI).
3. Analisis 5C Kredit (character, capacity,
capital, condition, dan collateral)
MENEMBUS AKSES PERBANKAN
Menyiasati Kredit Usaha Kecil
1. Untuk usaha baru hindari pembiayaan dari bank.
2. Perbaiki manajemen internal sebelum mengajukan
kredit perbankan
3. Pertimbankan risiko kredit terhadap kelangsungan
usaha.
4. Sebelum menentukan bank dan jenis kredit yang
dipilih, cari informasi sebanyak mungkin.
5. Ketika datang ke bank mintalah informasi selengkap
mungkin tentang kredit yang mau diajukan.

MENEMBUS AKSES PERBANKAN
Program Kredit Untuk Usaha Kecil, antara lain:
1. Program KUPEDES dan SIMASKOT BRI.
2. Program Pusat Pelayanan Kredit Koperasi (PPKKP) oleh
BUKOPIN lewat KUD dan kelompok simpan-pinjam.
3. Program Kredit Kecamatan oleh BKK dan LDKP
(Lembaga dana Kredit Pedesaan).
4. Program Pengembangan Hubungan Bank-KSM oleh
Bank Indonesia melalui bank pelaksana.
5. KUK yang dilayani bank umum.
6. Pinjaman kelompok usaha dan koperasi oleh BMI
MENGAKSES DANA BUMN
BUMN menyediakan 1-2% keuntungannya untuk
pembinaan UKM (ada sekitar Rp1 triliun dana yang
tersedia setiap tahun).
Kiat Mengajukan Kemitraan:
1. Pilih BUMN yang sesuai dengan usaha anda (misal
pengrajin miniatur pesawat terbang bisa mengajukan
kemitraan dengan PT Angksa Pura).
2. Ikuti formulir baku pengajuan kemitraan BUMN yang
dituju.
3. Sampaikan informasi yang benar karena BUMN akan
mengecek kebenaran informasi yang disampaikan.


MODAL VENTURA
Pembiayaan modal ventura diberikan dalam bentuk
equity (penyertaan modal/saham sementara).
Bersifat risk capital sehingga tanpa agunan.
Jenis pembiayaan: penyertaan saham langsung,
obligasi konversi, dan pola bagi hasil.
Kelebihan: dapat untuk usaha baru, biaya murah,
tanpa agunan, mendukung inovasi.
Kekurangan: Persyaratan ketat, imbal balik yang
diminta lebih besar dari pengorbanan, dan terlibat
dalam manjemen usaha.

SUMBER PERMODALAN
ANTERNATIF
Pegadaian
Koperasi
Pemodal dari Iklan
Relasi Bisnis: supplier atau distributor
Pinjaman dari kantor atau teman
Dll (kreativitas)
Pengembangan manajemen
Pembukuan
1. Mencatat setiap traksaksi pada buku kecil
2. Membuat pembukuan sederhana
3. Pengelolaan keuntungan dengan baik
dan benar.
Pengembangan Produk
Proses Pengembangan
Produk Baru
Tiap-tiap wirausaha mempunyai
pendekatan yang berbeda untuk
pengembangan produk tetapi pada
dasarnya langkah-langkah yang
ditempuh adalah sama dan secara
sistematis yang digambarkan pada
PROSES PENGEMBANGAN PRODUK
BARU seperti Gambar 1 sebagai berikut
:
Pelanggan Teknologi R&D
Pencarian
Gagasan
Seleksi Produk
Desain Prod.
Pendahuluan
Pengujian
Desain
Produk Akhir
Produksi
Produk Baru
Perencanaan
Kapasitas,
Produksi dan
Schedule
Desain Proses
Akhir
Desain Proses
Pendahuluan
1. SELEKSI PRODUK
Pada tahap ini, agar keputusan dapat
objektif digunakan metode daftar
penilaian (scoring).

2. DESAIN PRODUK
PENDAHULUAN
Dalam hal ini perlu diketahui ciri-ciri
produk terpilih. Sebagai contoh dalam
industri permen untuk anak-anak
bagaimana komposisinya,
kenampakannya, ukurannya,
bagaimana penyimpanan produk,
umur simpan dan sebagainya.
3. PENGUJIAN (TESTING)
Contoh produk kemudian diuji hasilnya
ditinjau dari aspek pemasaran dan
kemampuan tehnikal produk.
Kegiatan pengujian pasar sangat penting
karena meskipun produk berkualitas tetapi
tidak layak jual juga tidak ada artinya dan
kegiatan ini disebut Uji Pasar. Dalam hal
ini prototipe produk baru dilempar
kesekelompok konsumen untuk dicoba
dan dari uji ini diketahui pendapat
konsumen mengenai produk baru
tersebut.
4. DESAIN AKHIR
Disain akhir meliputi spesifikasi produk mulai dari
komposisi kimiawi, ciri-ciri bahan pengemas dan
gambar, demikian juga dengan metode bakunya
sehingga memudahkan bagian produksi. Sebagai
hasil prototipe perubahan-perubahan tertentu
mungkin perlu dimasukkan dalam disain akhir. Hal
ini sangat diperlukan untuk melakukan pengujian
kembali yang dapat menjamin nilai produk.
Contoh: pebuatan permen yang bernilai gizi untuk
anak-anak. Hasil prototipe menunjukan rasa tidak
disukai oleh anak-anak karena kurang manis, maka
perlu diubah kembali sehingga rasa tersebut sesuai
dengan selera anak-anak.
Pengembangan dengan
Kemitraan
KEMITRAAN USAHA
PERTANIAN
PENGERTIAN KEMITRAAN
Kemitraan usaha adalah :
kerjasama usaha antara
usaha kecil dengan usaha
menengah atau besar disertai
pembinaan dan pengembangan
dengan memperhatikan prinsip
saling memerlukan, saling
memperkuat dan saling
Menguntungkan
PRINSIP dan DASAR
KEMITRAAN
Prinsip :
1. Saling membutuhkan
2. Saling mendukung dan menguatkan
3. Saling menguntungkan
Dasar
1. Adanya kebutuhan yang dirasakan oleh pihak yng akan bermitra
2. Adanya persoalan intern dan ekstern usaha yang dihadapi dalam
mengembangkan uasha
3. Kegiatan yang dijalankan dapat memberikan manfaat yang nyata
yang bersifat Mutual benefit bagi pihak-pihak yang bermitra



Proses Pengembangan Kemitraan
Proses pengembangan kemitraan melalui
tahapan-tahapan :

1. Memulai membangun hubungan dengan calon mitra
2. Mengerti kondisi bisnis pihak yang bermitra
3. Mengembangkan strategi dan menilai detail bisnis
4. Mengembangkan program
5. Memulai pelaksanaan
6. Memonitor dan mengevaluai Perkembangan

ManFaat Kemitraan usaha pertanian
1. Produktivitas : rasio antara output dan input
2. Efesiensi dapat didefinisikan doing things right atau terjadi
apabila output tertentu dapat dicapai dengan input yang minimum,
serta efektifitas atau mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang
diinginkan
3. Jaminan kualitas , kuantitas dan kontinuitas
4. Resiko : dalam kemitraan diharapkan ada risk sharing
5. Sosial : Dengan kemitraan merupakan wujud dari keadilan sosial
dan keadilan ekonomi yang diamanatkan UUD 1945
6. Ketahanan Ekonomi Nasional : diharapakan ada pembagian
keuntungan dari masing-masing pelaku yang bermitra, sehingga
terjadi peningkatan pendaatan dan kesejahteraan bagi
pengusaha kecil.

MAKSUD DAN TUJUAN KEMITRAAN
Dasar maksud dan tujuan kemitraan Win-win
Solution
Tujuan yang ingin dicapai :
a. Meningkatkan pendapatan usaha kecil dan masyarakat
b. Meningkatkan perolehan nilai tambah bagi pelaku kemitraan
c. Meningkatkan pemerataan dan pemberdayaan masyarakat dan
uasaha kecil
d. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi pedesaan, wilayah dan
nasional
e. Memperluas kesempatan kerja
f. Meninkatkan ketahanan ekonomi nasional
PERAN PENGUSAHA MENENGAH/BESAR DALAM
POLA KEMITRAAN
1. Memberikan bimbingan dalam meningkatkan kualitas SDM
Pengusaha kecil/koperasi/kelompoktani
2. Menyusun rencana dengan pengusaha kecil ( mitranya) untuk
disepakati bersama
3. Bertindak sebagai penyandang dana atau penjamin kredit bagi
pengusaha kecil/ yang jadi mitranya
4. Memberikan bimbingan teknologi , pelayanan dan penyediaan
sarana produksi untuk keperluan usaha mitranya
5. Menjamin pembelian hasil produksi pengusaha mitranya sesuai
kesepakatan bersama
6. Promosi hasil produksi untuk mendapat pasar yang baik bagi
pengusaha kecil
7.
PERAN PENGUSAHA KECIL DALAM
KEMITRAAN
1. 1.Bersama-sama pengusaha mitranya melakukan
rencana usahanya dan melakukan kesepakatan
2. 2,Menerapkan teknologi dan melaksanakan ketentuan
sesuai kesepakatan dengan pengusaha besar (
mitranya)
3. 3.Melaksanakankerjasama antar sesama pengusaha
kecil yang memiliki usaha sejenis dalam rangka
mencapai skala usaha ekonomi untuk
mendukungpasokan produksi kapada pengusaha besar
( mitranya)
4. 4.mengembangkan profesionalisme untuk
meningkatkan ketrampilan produksi, managemen, dll

Anda mungkin juga menyukai