Peran UKM Peran UKM sangat penting bagi perekonomian di Indonesia. Karena dapat menciptakan tenaga kerja sendiri.
Pada umumnya permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM), antara lain meliputi : Kurangnya Modal SDM sangat terbatas Kurangnya pengetahuan/skill Sempitnya pasar Tujuan UKM Untuk mendapatkan laba Membuka lapangan kerja Mengurangi pengangguran USAHA KECIL ONE MAN ENTERPRISE FAMILY ENTERPRISE SMALL SCALE ENTERPRISE MEDIUM SCALE ENTERPRISE BIG SCALE ENTERPRISE D E V E L O P M E N T SEBAB-SEBAB KEGAGALAN STRUKTUR MODAL YANG TIDAK MEMADAI PENGGUNAAN METODA DAN PERALATAN YANG SUDAH USANG TIDAK ADANYA PERENCANAAN JANGKA PANJANG KECAKAPAN PRIBADI TANDA-TANDA KEGAGALAN PERUSAHAAN PENJUALAN MENURUN PERBANDINGAN UTANG SEMAKIN TINGGI BIAYA OPERASI MENINGKAT PENGURANGAN DALAM MODAL KERJA KEUNTUNGAN MENURUN/ KERUGIAN MENINGKAT SOLUSI UNTUK MENGHINDARI KEGAGALAN MENGURANGI BIAYA OPERASI MENINGKATKAN PENJUALAN MENINJAU KEMBALI KERUGIAN KREDIT MENGHINDARI RESIKO MEMERIKSA KEMBALI PERSEDIAAN Eksisnya usaha kecil Tidak memerlukan birokrasi yang rumit Pengalaman usaha yg sederhana Cepat tanggap dan fleksibel Dinamis dan ulet Inovasi lebih mudah Hubungan yg akrab antar karyawan Mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak .
Pengertian usaha kecil UU No. 9/1995 : Aset < 200 jt / Omzet Tahunan < 1 m BPS : Pekerja 5 orang Meneg Koperasi & PKM : Aset < 200 Jt diluar tanah & bangunan SK Dir Bi No.31/24/Kep/Dir tgl 5 Mei 1998 : Usaha yang dijalankan oleh rakyat miskin atau mendekati lokal dan teknologi sederhana. Dimana lapangan usaha mudah untuk exit dan entry. .. Profil Industri Kecil Kapasitas produksi yang digunakan hanya 60% / kurang Hanya dikembangkan dari usaha kecil-kecilan saja Masalahnya terkait: perijinan, modal, akses kredit usaha Usaha cenderung menurun karena aspek pemasaran, modal, pengadministrasian 60% mengunakan teknologi tradisional 70% memasarkan produk langsung kekonsumen
Pengembangan UKM 1. Pengembangan aspek Permodalan. 2. Pengembangan aspek Manajemen Pembukuan. 3. Pengembangan Produk 4. Pengembangan Dengan Kemitraan Pengembangan aspek Permodalan Sumber Modal 1. Internal. dari dalam usaha (modal sendiri) 1. Eksternal dari luar usaha (melakukan pinjaman) Kapan Pembiayaan Usaha Dibutuhkan Awal memulai usaha Pengembangan usaha Ketika ada kesulitan keuangan (financial distress) Kegunaan Pembiayaan Modal Kerja: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja , biaya pemasaran, dll Investasi: alat produksi, peralatan, tempat usaha, dll (aktiva tetap yang umurnya diatas satu tahun) Permasalahan UKM Dalam Permodalan Pertanyaan mendasar: akses terhadap sumber permodalan atau semangat kewirausahaan? Keuntungan usaha habis untuk kebutuhan konsumtif Modal usaha digunakan bukan untuk keperluan usaha Tidak berani berhutang Kendala Akses Sumber Permodalan: kelayakan usaha, agunan, dan legalitas usaha FASILITAS UNTUK UKM Dana Pendampingan usaha dari kementerian terkait. Program penguatan usaha kecil dari DIPA Pemerintah Daerah. Dana PKBL BUMN Fasiltas Pembiayaan UKM dari Perbankan Fasilitas Pembiayaan UKM dari Lembaga Pembiayaan Fasilitas dari Perguruan Tinggi, LSM, Koperasi, Asosiasi Usaha, dll STRATEGI MENDAPATKAN PERMODALAN Mengawali usaha dengan modal sendiri (modal keluarga) untuk meminimalkan risiko. Manfaat Legalitas Usaha: hampir semua sumber pembiayaan mensyaratkan hal ini. Buat Rencana Bisnis, walaupun sederhana: hal ini sangat penting untuk meyakinkan pemilik modal.
MENEMBUS AKSES PERBANKAN Tahapan Penilaian Permohonan Kredit: 1. Kesesuaian permohonan kredit dengan pasar sasaran bank Jika tidak sesuai dengan pasar sasaran maka permohonan akan ditolak. 2. Analisis kredit: identitas pemohon, tujuan permohonan kredit, riwayat hubungan bisnis dengan bank (System Informasi Debitur BI). 3. Analisis 5C Kredit (character, capacity, capital, condition, dan collateral) MENEMBUS AKSES PERBANKAN Menyiasati Kredit Usaha Kecil 1. Untuk usaha baru hindari pembiayaan dari bank. 2. Perbaiki manajemen internal sebelum mengajukan kredit perbankan 3. Pertimbankan risiko kredit terhadap kelangsungan usaha. 4. Sebelum menentukan bank dan jenis kredit yang dipilih, cari informasi sebanyak mungkin. 5. Ketika datang ke bank mintalah informasi selengkap mungkin tentang kredit yang mau diajukan.
MENEMBUS AKSES PERBANKAN Program Kredit Untuk Usaha Kecil, antara lain: 1. Program KUPEDES dan SIMASKOT BRI. 2. Program Pusat Pelayanan Kredit Koperasi (PPKKP) oleh BUKOPIN lewat KUD dan kelompok simpan-pinjam. 3. Program Kredit Kecamatan oleh BKK dan LDKP (Lembaga dana Kredit Pedesaan). 4. Program Pengembangan Hubungan Bank-KSM oleh Bank Indonesia melalui bank pelaksana. 5. KUK yang dilayani bank umum. 6. Pinjaman kelompok usaha dan koperasi oleh BMI MENGAKSES DANA BUMN BUMN menyediakan 1-2% keuntungannya untuk pembinaan UKM (ada sekitar Rp1 triliun dana yang tersedia setiap tahun). Kiat Mengajukan Kemitraan: 1. Pilih BUMN yang sesuai dengan usaha anda (misal pengrajin miniatur pesawat terbang bisa mengajukan kemitraan dengan PT Angksa Pura). 2. Ikuti formulir baku pengajuan kemitraan BUMN yang dituju. 3. Sampaikan informasi yang benar karena BUMN akan mengecek kebenaran informasi yang disampaikan.
MODAL VENTURA Pembiayaan modal ventura diberikan dalam bentuk equity (penyertaan modal/saham sementara). Bersifat risk capital sehingga tanpa agunan. Jenis pembiayaan: penyertaan saham langsung, obligasi konversi, dan pola bagi hasil. Kelebihan: dapat untuk usaha baru, biaya murah, tanpa agunan, mendukung inovasi. Kekurangan: Persyaratan ketat, imbal balik yang diminta lebih besar dari pengorbanan, dan terlibat dalam manjemen usaha.
SUMBER PERMODALAN ANTERNATIF Pegadaian Koperasi Pemodal dari Iklan Relasi Bisnis: supplier atau distributor Pinjaman dari kantor atau teman Dll (kreativitas) Pengembangan manajemen Pembukuan 1. Mencatat setiap traksaksi pada buku kecil 2. Membuat pembukuan sederhana 3. Pengelolaan keuntungan dengan baik dan benar. Pengembangan Produk Proses Pengembangan Produk Baru Tiap-tiap wirausaha mempunyai pendekatan yang berbeda untuk pengembangan produk tetapi pada dasarnya langkah-langkah yang ditempuh adalah sama dan secara sistematis yang digambarkan pada PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU seperti Gambar 1 sebagai berikut : Pelanggan Teknologi R&D Pencarian Gagasan Seleksi Produk Desain Prod. Pendahuluan Pengujian Desain Produk Akhir Produksi Produk Baru Perencanaan Kapasitas, Produksi dan Schedule Desain Proses Akhir Desain Proses Pendahuluan 1. SELEKSI PRODUK Pada tahap ini, agar keputusan dapat objektif digunakan metode daftar penilaian (scoring).
2. DESAIN PRODUK PENDAHULUAN Dalam hal ini perlu diketahui ciri-ciri produk terpilih. Sebagai contoh dalam industri permen untuk anak-anak bagaimana komposisinya, kenampakannya, ukurannya, bagaimana penyimpanan produk, umur simpan dan sebagainya. 3. PENGUJIAN (TESTING) Contoh produk kemudian diuji hasilnya ditinjau dari aspek pemasaran dan kemampuan tehnikal produk. Kegiatan pengujian pasar sangat penting karena meskipun produk berkualitas tetapi tidak layak jual juga tidak ada artinya dan kegiatan ini disebut Uji Pasar. Dalam hal ini prototipe produk baru dilempar kesekelompok konsumen untuk dicoba dan dari uji ini diketahui pendapat konsumen mengenai produk baru tersebut. 4. DESAIN AKHIR Disain akhir meliputi spesifikasi produk mulai dari komposisi kimiawi, ciri-ciri bahan pengemas dan gambar, demikian juga dengan metode bakunya sehingga memudahkan bagian produksi. Sebagai hasil prototipe perubahan-perubahan tertentu mungkin perlu dimasukkan dalam disain akhir. Hal ini sangat diperlukan untuk melakukan pengujian kembali yang dapat menjamin nilai produk. Contoh: pebuatan permen yang bernilai gizi untuk anak-anak. Hasil prototipe menunjukan rasa tidak disukai oleh anak-anak karena kurang manis, maka perlu diubah kembali sehingga rasa tersebut sesuai dengan selera anak-anak. Pengembangan dengan Kemitraan KEMITRAAN USAHA PERTANIAN PENGERTIAN KEMITRAAN Kemitraan usaha adalah : kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah atau besar disertai pembinaan dan pengembangan dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling Menguntungkan PRINSIP dan DASAR KEMITRAAN Prinsip : 1. Saling membutuhkan 2. Saling mendukung dan menguatkan 3. Saling menguntungkan Dasar 1. Adanya kebutuhan yang dirasakan oleh pihak yng akan bermitra 2. Adanya persoalan intern dan ekstern usaha yang dihadapi dalam mengembangkan uasha 3. Kegiatan yang dijalankan dapat memberikan manfaat yang nyata yang bersifat Mutual benefit bagi pihak-pihak yang bermitra
Proses Pengembangan Kemitraan Proses pengembangan kemitraan melalui tahapan-tahapan :
1. Memulai membangun hubungan dengan calon mitra 2. Mengerti kondisi bisnis pihak yang bermitra 3. Mengembangkan strategi dan menilai detail bisnis 4. Mengembangkan program 5. Memulai pelaksanaan 6. Memonitor dan mengevaluai Perkembangan
ManFaat Kemitraan usaha pertanian 1. Produktivitas : rasio antara output dan input 2. Efesiensi dapat didefinisikan doing things right atau terjadi apabila output tertentu dapat dicapai dengan input yang minimum, serta efektifitas atau mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan 3. Jaminan kualitas , kuantitas dan kontinuitas 4. Resiko : dalam kemitraan diharapkan ada risk sharing 5. Sosial : Dengan kemitraan merupakan wujud dari keadilan sosial dan keadilan ekonomi yang diamanatkan UUD 1945 6. Ketahanan Ekonomi Nasional : diharapakan ada pembagian keuntungan dari masing-masing pelaku yang bermitra, sehingga terjadi peningkatan pendaatan dan kesejahteraan bagi pengusaha kecil.
MAKSUD DAN TUJUAN KEMITRAAN Dasar maksud dan tujuan kemitraan Win-win Solution Tujuan yang ingin dicapai : a. Meningkatkan pendapatan usaha kecil dan masyarakat b. Meningkatkan perolehan nilai tambah bagi pelaku kemitraan c. Meningkatkan pemerataan dan pemberdayaan masyarakat dan uasaha kecil d. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi pedesaan, wilayah dan nasional e. Memperluas kesempatan kerja f. Meninkatkan ketahanan ekonomi nasional PERAN PENGUSAHA MENENGAH/BESAR DALAM POLA KEMITRAAN 1. Memberikan bimbingan dalam meningkatkan kualitas SDM Pengusaha kecil/koperasi/kelompoktani 2. Menyusun rencana dengan pengusaha kecil ( mitranya) untuk disepakati bersama 3. Bertindak sebagai penyandang dana atau penjamin kredit bagi pengusaha kecil/ yang jadi mitranya 4. Memberikan bimbingan teknologi , pelayanan dan penyediaan sarana produksi untuk keperluan usaha mitranya 5. Menjamin pembelian hasil produksi pengusaha mitranya sesuai kesepakatan bersama 6. Promosi hasil produksi untuk mendapat pasar yang baik bagi pengusaha kecil 7. PERAN PENGUSAHA KECIL DALAM KEMITRAAN 1. 1.Bersama-sama pengusaha mitranya melakukan rencana usahanya dan melakukan kesepakatan 2. 2,Menerapkan teknologi dan melaksanakan ketentuan sesuai kesepakatan dengan pengusaha besar ( mitranya) 3. 3.Melaksanakankerjasama antar sesama pengusaha kecil yang memiliki usaha sejenis dalam rangka mencapai skala usaha ekonomi untuk mendukungpasokan produksi kapada pengusaha besar ( mitranya) 4. 4.mengembangkan profesionalisme untuk meningkatkan ketrampilan produksi, managemen, dll