Anda di halaman 1dari 20

1

MAKALAH BAHASA INDONESIA


KUTIPAN DAN CATATAN KAKI




Oleh
1. Vinky Doni Saragih 135070300111023
2. Ayu Kurnia Dovyanti 135070300111017
3. Yuni Erikawati 135070300111029
4. Defanda Trytia 135070300111035
5. Jyen Ardhiana 135070301111034
6. Evi Nurheldawati 135070301111056
7. Oktoviani Tri Handini T 135070301111063
8. Mudhayatun Khasanah 135070307111015

PROGRAM STUDI GIZI KESEHATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2

KUTIPAN
1. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang atau
ucapan seseorang yang terkenal, baik yangterdapat dalam buku maupun majalah, ini
merupakan kutipan yang diutarakan oleh Gorys Keraf.
Pengertian kutipan menurut Wikipedia (ensiklopedi online), adalah penggalan
ekspresi atau ungkapan seseorang yang sebagian besar ditulis atau diucapkan,
kemudian dimasukkan dalam ungkapan atau ekspresi orang lain. Akhir-akhir ini
kutipan diambil dari literatur, pidato yang ditranskip, dialog dari film, dan sumber-
sumber yang dapat dipercaya. Selain itu kutipan juga digunakan sebagai dari karya-
karya artistik.
Menurut Keraf tujuan dari membuat kutipan adalah untuk menegaskan isi
uraian atau untuk membuktikan apa yang dikatakan.
a. Materi kutipan mempunyai kualitas yang tinggi sehingga akan hilang nilainya jika
dikatakan dengan kata-kata penulis atau diparafrasis.
b. Materi kutipan merangkum satu pokok bahasan yang akan disetujui atau
dibantah/disanggah.
c. Materi kutipan mengungkapan satu pendapat atau evaluasi yang menjadi bahan
diskusi.
d. Jangan terlalu banyak mrngutip yang terlalu panjang.
e. Usahakan membuktikan dengan kata dan data sendiri sambil tidak lupa menunjukkan
sumbernya dalam catatan kaki dan bibliografi.

2. Prinsip-prinsip Mengutip
Pada saat membuat kutipan, penulis tidak boleh mengutip sekehendak penulis,
melainkan ada prinsip-prinsip yang perlu diikuti pada saat mengutip. Prinsip-prinsip
yang perlu diperhatikan pada saat membuat kutipan (Keraf, 2004: 204) sebagai
berikut.
a. Jangan mengadakan perubahan
Pada waktu mengutip pengarang tidak boleh mengubah kata-kata atau teknik dari teks
asli.
3

b. Bila ada kesalahan
Bila dalam kutipan ada kesalahan atau keganjilan, penulis tidak boleh memperbaiki
kesalahan-kesalahan itu, hanya mengutip sebagaimana adanya.
c. Menghilangkan bagian kutipan
Dalam kutipan-kutipan diperkenankan menghilangkan bagian-bagian tertentu dengan
syarat bahwa penghilangan bagian tidak sampai mengubah makna asli atau
keseluruhan.


Pada saat membuat suatu kutipan perlu suatu ketelitian dalam mengutip, dengan
memperhatikan hal-hal berikut (Parera 1987: 152) ini.
a. Kutipan harus sesuai dengan aslinya dalam ejaan, kata, kapitalisasi, dan pungtuasi.
b. Jika kutipan secara gramatikal merupakan bagian dari kalimat maka kutipan ini
tidak menggunakan huruf kapital (walaupun aslinya dalam huruf kapital).
c. Perhatikan tanda kutip yang dipakai dan semua tanda baca lain, seperti koma,
tanda Tanya, tanda seru, dan titik.
d. Jika kutipan dikutip seluruhnya dan secara gramatikal merupakan klausa maka
berilah koma dan mulailah dengan huruf capital.
e. Jika dalam kutipan, Anda menghilangkan beberapa kalimat atau beberapa perkataan
pada awal, berilah tiga titik (). Jika kalimat kutipan dimulai dengan kalimat baru
dan ada kalimat di depannya yang dihilangkan maka berilah empat titik (.).
f. Jika dalam kutipan terdapat bagian yang aneh dan ingin diperbaiki maka perbaikan
harus dalam kurung kurawal.
g. Setiap kutipan harus mendapatkan catatan kaki. Baca dan periksalah kutipan
sebaik-baiknya, jangan ada yang salah atau terganti.
Dalam menampilkan sebuah kutipan pada tulisan sebaiknya mengikuti
ketentuan-ketentuan berikut (Arifin, 1991:31)
a. Nama pengarang ditulis sebelum kutipan; buat pengantar terlebih dulu
sesuai keperluan, kemudian tulis nama akhir pengarang, berikutnya
cantumkan tahun terbit, titik dua dan nomor halaman di dalam kurung,
baru kutipan ditampilkan.
4

Contoh :
Dalam pengasapan ini Suhadi (1952 : 34) mengatakan bahwa
pengasapan ikan dengan menaikkan suhu semaksimal mungkin akan
mendapatkan ikan dan seterusnya.
b. Nama pengarang dicantumkan setelah bunyi kutipan, dengan ketentuan
membuat pengantar kalimat terlebih dahulu yang sesuai dengan
keperluan, kemudian tampilkan kutipan, sebut nama akhir pengarang,
tanda koma tahun terbit, titik dua dan nomor halaman di dalam tanda
kurung.
Contoh :
Lebih tegas lagi, dikatakan bahwa amoniak dikirimkan secara kontinu
untuk memenuhi , Korea Selatan, dan Jepang (Subandi, 1987:40)
c. Untuk kutipan yang berasal dari sumber dengan dua pengarang maka
ketentuan, seperti ada poin a dan b berlaku juga.
Contoh :
Selanjutnya, Eman dan Fauzi (1970:18) mengatakan bahwa tenaga
mesin itu dapat mengatasi sekian tenaga manusia.
Atau dapat juga, seperti contoh berikut.
Dalam bagian lain dikemukakannya bahwa tenaga mesin dapat
mengatasi sekian tenaga manusia (Eman dan Fauzi, 1970:18)
d. Jika diperlukan lebih dari satu buku rujukan untuk kepentingan suatu
pendapat, dan buku-buku tersebut membicarakan hal yang sama maka
penampilan kutipannya, sebagai berikut.
Contoh :
Untuk menciptakan bentuk yang harmonis dan estetis, diperlukan unsur-
unsur yang menjadi penunjang bentuk-bentuk arsitektur (Ali, 1984: 6;
Gani, 1985:17; Wawan, 1986:54).
e. Buku rujukan yang akan dikutip mempunyai pengarang lebih dari orang,
yang disebut hanya satu pengarang dengan memberikan keterangan et
al. atau dkk. (dan kawan-kawan) maka penulisannya, seperti contoh
berikut.
Contoh :
5

Jika dirumuskan bagaimana hubungan arsitektur dan arsitek, sularto,
dkk. (1982:10-11) mengatakan bahwa arsitektur adalah perpaduan ilmu
dan seni, sedangkan arsitek adalah orang yang menciptakan ruang
sehingga melahirkan bentuk-bentuk arsitektur yang beraneka ragam.
f. Jika kutipan hanya lima baris atau kurang dari lima baris maka
penampilannya kutipan dicantumkan di dalam teks dengan jarak dua
spasi (baik kutipan langsung maupun tidak langsung), sedangkan
kutipan yang lebih dari lima baris dicantumkan dibawah teks dengan
jarak satu spasi, dan menjorok kira-kira lima pukulan mesin tik, baik di
sebelah kiri maupun sebelah kanan, tanpa diberi tanda petik.
Contoh :
Ternyata ular itu banyak sekali jenisnya, serta memiliki ciri yang
bermacam-macam seperti dikatakan oleh Suhono (1985,43) sebagai
berikut.
Di pulau jawa dikenal 110 jenis ular, baik yang berbisa maupun yang
tdiak berbisa. Ular berbisa dengan taring di muka berjumlah 30 jenis, 18
jenis termasuk ular-ular yang tidak berbisa.
Sedangkan pengintegrasian kutipan yang telah dibuat dalam bentuk teks,
seperti petunjuk berikut ini (Arifin, 1991:34). Jika kutipan dari hasil
kartu hasil studi pustaka akan ditampilkan usahakan agar koherensi
paragraph tetap utuh dan tidak sampai timbul kesan bahwa kutipan
tersebut muncul dengan tiba-tiba, yang tidak ada relevansinya dengan
pembicaraan dalam paragraph yang bersangkutan.

3. Cara Menulis Kutipan
a. Cara mengutip kutipan langsung
Kutipan kurang dari 40 kata
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip () sebagai
bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun, dan nomor halaman.
Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun nomor
halaman dalam kurung. Lihat contoh berikut.
6

Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.
Contoh:
Soebronto (1990:123) menyimpulkan ada hubungan yang erat antara factor sosial
ekonomi dengan kemajuan belajar
Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ada hubungan yang erat antara factor sosial
dan ekonomi denagn kemajuan belajar (Soebroto, 1990:123).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal ().
Contoh :
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah terdapat kecenderungan semakin banyak
campur tangan pimpinan perusahaan maka semakin rendah tingkat partisipasi karyawan
di daerah perkotaan (Soewignyo, 1991:101).
Kutipan 40 kata atau lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari
teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik
dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
Contoh :
Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut.
The placebo effect, which had been verified in previous studies, disappeard when
behaviors were studied in this minner. Furthermore, the behaviors were never exhibited
again, even when real drugs were administered. Earlier studies were clearly premature in
attributing the results to a placebo effect.
Jika dalam kutipan terdapat paragraph baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari
tepi kiri garis teks kutipan.
Kutipan yang sebagian dihilangkan
7

Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dihilangkan,
maka kata-kata yang dihilangkan menjadi tiga titik.
Contoh :
Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah diharapkan
sudah melaksanakan kurikulum baru (Manan, 1995:278)
Apabila ada kalimat yang dihilangkan, maka kalimat yang dihilangkan diganti
dengan empat titik.
Contoh :
Gerak manipulative adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata,
tangan, atau bagian tubuh lain . Yang termasuk gerak manipulative antara lain adalah
menangkap bola, menendang bola, dan menggambar (Asim, 1995:315)
b. Cara mengutip kutipan tidak langsung
Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis
sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat
disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika
memungkinkan nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut.
Nama penulis disebut terpadu dalam teks.
Contoh :
Salimin (1990:3) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih abik daripada tahun
keempat.
Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya.
Contoh :
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (salimin,
1990:13).
c. Aturan penulisan sumber kutipan

8

1. Sumber kutipan dapat ditulis pada awal atau akhir kutipan.
2. Penempatan sumber kutipan (pada awal atau akhir kutipan) tidak boleh mengaburkan
bagian yang dikutip.
3. Nama penulis suatu sumber kutipan hanya ditulis nama belakang, diikuti tahun dan
halaman sumber kutipan, dilanjutkan dengan isi teks yang dikutip. (Pencantuman
halaman setelah tahun dipisahkan oleh tanda titik dua)
4. Jika penulis terdiri atas dua orang, kata penghubung penulis pertama dan kedua
menggunakan dan (tidak menggunakan simbol &; serta tidak menggunakan kata
penghubung and walaupun literaturnya berbahasa Inggris, kecuali seluruh naskah
ditulis menggunakan bahasa Inggris).
5. Jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama belakang penulis pertama yang ditulis
sebagai sumber kutipan, diikuti et al., kemudian tahun dan halaman sumber kutipan.
(Catatan: et al. dalam bahasa Latin adalah singkatan dari et alia atau et alii, dalam
bahasa Inggris berarti and others, dan dalam bahasa Indonesia berarti dan kawan-
kawan).
6. Jika sumber kutipan merupakan literatur terjemahan (buku, artikel, dll), maka yang
disebut sebagai sumber adalah nama penulis asli (bukan penerjemah), diikuti tahun
penerbitan literatur asli (bukan tahun penerbitan hasil terjemahan). [Catatan: nama
penerjemah hanya dinyatakan dalam daftar pustaka]
7. Pencantuman halaman sumber kutipan setelah tahun bersifat wajib jika isi teks yang
dikutip jelas letak halamannya.

d. Cara Penulisan Sumber Kutipan
Sumber kutipan ditulis di awal kalimat atau awal teks:
1) Satu sumber kutipan dengan satu penulis: Asyik (2006) menyatakan bahwa......;
jika disertai dengan halaman: Asyik (2006: 289) menyatakan bahwa........; Menurut
Asyik (2006: 289) ...........
2) Satu sumber kutipan dengan dua penulis: Cooper dan Schlinder (2003: 24)

3) Satu sumber kutipan lebih dari dua penulis: Guan et al. (2009: 32) .
Sumber kutipan ditulis di akhir kalimat atau awal teks:
1) Satu sumber kutipan dengan satu penulis: ............. (Asyik, 2006); jika disertai
dengan halaman:.......... (Asyik, 2006: 289).
9

2) Satu sumber kutipan dengan dua penulis: ........ (Cooper dan Schlinder, 2003: 24).
3) Satu sumber kutipan lebih dari dua penulis: .. (Guan et al., 2009: 32).
Dua sumber kutipan dengan penulis yang sama: John (2006, 2007); jika tahun
publikasi sama: Sumiyana (2007a, 2007b).
Sumber kutipan berupa banyak pustaka dengan penulis yang berbeda-beda: (Yermack,
1997; Aboody dan Kasznik, 2000; Guan et al., 2000).
Sumber kutipan tidak menyebut nama penulis, tetapi menyebut suatu lembaga atau
badan tertentu: Badan Pusat Statistik (2006); Ikatan Akuntan Indonesia (2011);
Financial Accounting Standard Board (1984).
Sumber kutipan tidak menyebut nama penulis, tetapi menyebut suatu peraturan atau
undangundang: Undang-Undang No. 12 Tahun 2012.......; Peraturan Pemerintah No.
60 Tahun 2010......; Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45......
Kutipan berasal dari sumber kedua: Scott (2000) dalam Asyik (2009: 23).......; Arthur
Levitt (lihat Riharjo, 2008: 21).....; Andayani (2002) seperti dikutip Herlina (2009:
16).... [Catatan: daftar pustaka hanya mencantumkan referensi yang merupakan
sumber kedua].











10

CATATAN KAKI

1. Pengertian dan Tujuan Catatan Kaki
Penulisan karya ilmiah tidak lepas dari pembuatan catatan kaki, yang mana catatan
kaki yang terkenal dengan sebutan footnote berisi suatu informasi yang ada di dalam suatu
teks, misalnya sumber dari kutipan yang dilakukan penulis. Berikut akan diberikan catatan
kaki dari bebagai ahli/orang.
Menurut Gibaldi [on-line,2003] bahwa footnote atau endnote digunakan untuk
menuliskan sumber sumber dari berbagai media yang menjadi rujukan pada saat membaca,
yang kemudian disuntuing dijadikan materi suatu tulisan. Gibaldi juga menanyakan bahwa
perbedaan antara footnote dan endnote adalah pada penomoran dan peletakan catatan tersebut.
Arifin (1991: 34) pengertian tentang catatan kaki adalah suatu keterangan tambahan
tentang istilah atau ungkapan yang tercantum dalam naskah, juga berupa rujukan pada sesuatu
yang bukan buku, seperti keterangan wawancara, pidato di televisi, dan yang sejenisnya.
Bagian yang di terangkan diberi nomor 1,2,3 dan seterusnya di belakangnya dengan menaikan
spasi tanpa jarak ketukan.
Catatan kaki ini di letakkan di bagian bawah halaman dengan di batasi oleh sepanjang
pukulan dari pias kiri jarak dari pembatas ke catatan kedua spasi. Nomor catatan kaki di
naikan spasi di depan penjelasan dan di beri kurung tutup.
Keraf (2004:218) mengungkapkan bahwa catatan kaki adalah keterangan-keterangan
atas teks karangan yang di tempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan.
Catatan kaki ini dapat juga di pakai untuk memberikan keterangan tambahan dari penjelasan
dalam uraian. Sehingga catatan kaki dan bagian dari teks yang akan diberi penjelasan terdapat
suatu hubungan yang erat.
Apabila disimpulkan dari berbagai pendapat di atas bahwa catatan kaki adalah suatu
keterangan tambahan yang terletak di bagian bawah halaman dan memberikan keterangan
tentang sumber , keterangan lanjutan dari kutipan-kutipan yang ada pada tulisan/karya ilmiah
tersebut.
Pengarang memuat catatan kaki mempunyai tujuan, yaitu:
11

Untuk menyusun pembuktian
Untuk memenuhi kode etik yang berlaku
Menyatakan utang budi atau penghargaan terhadap orang lain yang mungkin berjasa
dalam penulisan tersebut
Menyampaikan keterangan tambahan
Merujuk bagian lain dari teks
Pengakuan sumber informasi
Dukungan argument
Pemberian materi tambahan bagi pembaca
Pembuktian materi tambahan bagi pembaca
Pembuktian kutipan naskah
Perluasan akan makna dalam naskah
Penunjukkan bagian lain dalam naskah bagi pembaca
Penjelasan tambahan oleh penulis

2. Syarat Penulisan Catatan Kaki
Ada beberapa syarat dipergunakan pada penulisan catatan kaki. Catatan kaki dari
suatu acuan tertentu biasanya ditulis dengan cara berikut :
a. Nama pengarang atau penulis di tulis secara utuh (tidak di balik dan disingkat)
b. Judul acuan digarisbawahi
c. Cantumkan nomor halaman yang dikutip
d. Tahun publikasi, tempat, dan nama penerbit
Apabila satu acuan sudah dikutip sebagai catatan kaki, maka pada penggunaan
berikutnya tidak perlu dikutip secara utuh, sebagai gantinya di pergunakan istilah atau
singkatan berikut yang sudah disepakati.
a. Ibid (Ibidem = di tempat yang sama atau dipekerjakan yang sama). Maksudnya, bila
dua atau lebih catatan kaki secara berturut turut di pergunakan, sebagai sumber yang
sama, namun pada halaman yang berbeda, maka di pergunakan istilah ibid dan di tulis
nomor halamannya.
Contoh :
12

1
F.W.Nicholas. 1987.Veterinary Genetics. New York : Oxford University Pres,
hal.125.
2
ibid., p. 147.
(dalam contoh di atas, nama pengarang yang dikutip untuk catatan kaki seharusnya
ditulis utuh, tanpa disingkat, namun karena dalam buku aslinya juga disingkat, maka
dalam catatan kaki tetap ditulis F.W. Nicholas).
b. Loc. Cit (loco citat = dikutip di tempat yang sama). Istilah ini di pakai, bila acuan
berasal dari sumber dan halaman yang sama, namun tidak berurutan (disela oleh acuan
lain). Dalam hal ini, tulislah nama pengarang (nama akhir) dan Loc. Cit.
Contoh :

5
Hudson. loc. cit.
c. Op. cit. (opera citato = situasi untuk sumber yang sama).
Maksudnya, bila acuan yang dikutip berasal dari sumber yang sama, namun tidak
berurutan (diselingi oleh acuan lain), penulisannya sebagai berikut :
Contoh :

4
Poole, op. cit.,hal. 238.

Note: Catatan kaki sebaiknya tidak melebihi sepertiga halaman. Sekiranya halaman
tidak memungkinkan, sebagian dari catatan kaki dapat diletakkan di halaman berikutnya.
3. Catatan kaki berdasarkan MLA ( Modern Language Association) Style
Catatan kaki harus ditambahkan pada kaki dari halaman yang sama di mana sumber
tersebut dikutip. Pada catatan kaki/footnote acuan pertama yang harus dikutip secara penuh.
Acuan berikutnya dari pekerjaan yang sama dipendekkan penulisannya hanya nomor, jumlah
halaman, dan nama akhir pengarang. Jika sumber yang dikutip tidak punya pengarang maka
dinyatakan, menggunakan tanda tertentu yang minimal dapat mengidentifikasi karya yang
dikutip, misal nomor,jumlah halaman, dan judul singkat. Modern Language Association
adalah sebuah aturan dalam mengutip sebuah tulisan yang terdapat pada catatan kaki atau
catatan akhir dari tulisan.
Penulisan Bibliografi Menggunakan Gaya Modern Language Association (MLA)
13

Penulisan bibliografi berpedoman pada gaya MLA untuk jenis dokumen berupa buku atau
monograf ada ketentuan penulisan sebagai berikut:
1) Baris pertama terletak pada margin paling kiri, baris kedua dan berikutnya dibuat indensi.
2) Nama belakang atau nama keluarga diletakkan dimuka, diikuti dengan koma diikuti nama
pengarang.
3) Judul Buku dengan garis bawah atau huruf miring
4) Kota terbit, penerbit dan tahun terbit.
(contoh dapat dilihat pada hal. 6.8)

Untuk penulisan bibliografi berpedoman pada MLA style untuk jenis dokumen berupa
terbitan berseri (periodical) ada ketentuan sebagai berikut:
1) Judul artikel dalam tanda kutip, judul terbitan berseri (jurnal, majalah,surat kabar ) digaris
bawahi atau ditulis miring.
2) Tahun /data terbitan dalam tanda kurung.
3) Halaman artikel ditempatkan paling akhir.
(contoh dapat dilihat pada hal. 6.9)
Susunan bibliografi/daftar pustaka dalam akhir tulisan adalah menurut abjad, baik
daftar tersebut merupakan campuran dari berbagai jenis dokumen maupun diabjad per jenis
dokumen, sedangkan bila satu pengarang mempunyai dua atau lebih karya yang disitir maka
penulisannya adalah karya kedua nama pengarang digantikan dengan 7 strip ( ------- ),
kemudian diikuti dengan judul dan sebagainya sesuai urutan yang ditentukan.

Beberapa contoh penulisan footnote/catatan kaki berdasarka Modern Language Association
(MLA) sebagai berikut :
a. Buku dengan satu pengarang atau editor
Contoh :
1
Frank Father, Canadas Best Carees 2000 (Toronto: Warwick, 2000) 152-3.
1
Jerry white, ed. Death and Taxes: Beating One of the Two Certaintines in Life
(Toronto: Warwick, 198) 7-8
b. Buku dengan dua pengarang atau editor
Contoh :
14

2
R.D. Hong and Michael G. Mallin, Preparing Your IncomeTax Return: 2001 Edition
for 2000 Returns ( Toronto: CCH Canadian, 2001) 969:519.
2
Andrew cohen and J.L. Granatstein, esd. Trudeaus Shadow: The Life and Legancy
of Pierre Elliott Trudeau ( Toronto: Ranoom, 1998) 391.
c. Buku dngan tiga pengarang atau lebih
Contoh :
3
Jack Canfield, et al., Chicken Soup for the Kids Soul: 101 Stories of Courage, Hope
and Laughter ( Deerfield Beach, FL: Healt Communications, 1998) 68.
3
Mans O. Larsson, et al., eds. Lets Go: Germany 1998 ( New York: St. Martins,
1998) 96-98.
d. Buku tanpa pengarang editor
Contoh :
4
The 1990 Charlton Coin Guide, 29th ed. (Tornto: Charlton, 1989) 39.
4
Microsoft PowerPoint Version 2002 Step by Step, (Redmond, W A: Perceptions,
2001) 235.
e. Buku terjemah
Contoh :
5
Anne Frank: The Diary of a Young Girl, trans. M. Moyaart-Doubleday ( Toronto:
Batam, 1993) 95.
f. Artikel dari jurnal,majalah, dan surat kabar tanpa pengarang
Contoh :
9
Bombardier wins Order in Israel, Globe and mail [Toronto] 29 Oct. 2002: B12.
9
Lighting Up the World: A Canadians Obsession Has Helped Thousands,
Macleans 4 Nov.202: 42-43.
g. Arikel dari majalah, jurnal, dan surat kabar dengan satu pengarang atau lebih.
Contoh :
10
Jhonathan alter and Geoffrey gagnon, the Future of new Work, Newsweek 9
Sept.2002: 50+.
10
Michael Friscolanti, Convicts Morally Fit to Vote: Supreme Court Rulling,
National Post [Toronto] 1 nov. 2002: A4.
10
Rita Daly, Bird Flu Tar getting the Young, Taronto Star 11 Mar. 2006: A1+.
10
Tom Fennel, From Misfit to Murderer, Macleans 4 Nov.2002:32-34.
h. Terbitan pemerintah
15

Contoh :
13
Canada, Minister of Indian Affairs and Northern Development, Ghathering trength:
Canadas Aboriginal Action Plan ( Ottawa: Minister ofPublic Work and Goverment
Services Canada, 2000) 12-13.
13
United states, National Council on Disability, Carrying on the Good Fight-Summary
Paper from Think Tank 2000 Advancing the Civil and human Right of People with
Disabilities from Diverse Cultures ( Washington: GPO, 2000 ) 6.
i. Software komputer atau CD-ROM
Contoh:
18
National Parks: The Multimedia Family Guide, CD-ROM, Woodland Hills, CA:
Cambridge,1995.
18
Narton AntiVirus, CD-ROM, Symantec,2003.
18
QuickTax: Tax Year 2002, CD-ROM, Intuit Canada,2003.
j. Internet
Contoh:
19
Canada, Indian and Noerthem Affairs, AboriginalPeoples Survey: From APS I to
APS II. Facts from Stats. ComporateInformation Management Directorate, Issue
No. 15, Mar.2000, 15 Dec.2004 <http://www.inac.gc.ca/nr/nwltr/sts/2000-
03_e.html>.
19
James Herneta, et al., Richard Allen and African-American Identity, Americas
History.Sparing 1997, 11 feb. 2006
<http://www.earlysmerica.ccm/review/sparin97/allen.html>.
19
Edistement, 12 feb. 2006 < http://edisiterment.neh.gov>.
19
Abdullah al-Shiri, Danish Cartoon Prompts Protest, Sunday Herald 29 Jan.
2006, 12 Feb. 2006 <http://www.sundayherald.com/53793>.
4.
5. Beberapa Masalah dalam Catatan kaki
Untuk materi yang kompleks, penulisan catatan kaki mengikuti ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
a. Catatan kaki yang panjang yang berlanjut (dari satu halaman ke halaman berikutnya)
salah satu kalimat haruslah dipenggal sebelum disambung di halaman berikutnya.
Dengan demikian pembaca akan menyadari, bahwa catatan kaki tersebut berlanjut.
16

b. Catatan kaki untuk suatu tabel atau gambar, diletakkan di bawah tabel atas gambar
tersebut dengan jarak satu spasi. Catatan kaki berikutnya berjarak dua spasi yang
pertama.
c. Bila dijumpai beberapa catatan kaki pendek, pada suatu halaman, dapat ditulis pada
satu baris, namun diberi jarak tiga spasi (tiga ketentuan) satu dengan yang lainnya.
Penulisan pada baris baru, hanya untuk catatan kaki yang baru.
d. Untuk data sekunder, cukup ditulis dalam satu catatan kaki, tetapi kedua jenis acuan
(primer dan sekunder) harus dimuat.
Contoh :
1
Noel Genet, The rise and fallof IBM 650 The Australian, November, 1968, dikutip
oleh Jonathan Andersn etal. 1968. Efficient Reading : a Practical Guide. Sydney :
McGraw-Hill, hal. 68-70.
e. Catatan kaki dicantumkan di kaki halaman, dari baris teks terakhir dipisahkan dengan
sebuah garis horizontal sebanyak 20 pukulan ketik dimulai dari pinggir kaki serta pada
posisi dua spasi di bawah baris terakhir teks yang bersangkutan.
f. Nomor catatan kaki diketik di bawah garis pemisah terangkat setengah spasi dengan
di-identitaskan sebanyak tujuh pukulan ketik, dan catatan kakinya segera menyusul
pada posisi setengah spasi turun dari nomornya.
g. Catatan kaki yang terdiri dari dua baris atau lebih baris kedua dan seterusnya diketik
dari pinggir kiri (tidak di-identitaskan), pengetikan dengan spasi tunggal.
h. Apabila pada suatu halaman terdapat lebih dari satu catatan kaki, maka jarak antar
catatan kaki adalah satu setengah atau dua spasi.
i. Penomoran urut setiap catatan kaki adalah per bab, artinya setiap ganti bab nomor urut
catatan kaki mulai dengan nomor urut satu begitu seterusnya.
j. Apabila penulis bermaksud agar pembaca membandingkan apa yang dikemukakan
pendapat pengarang lain, dipergunakan siingkatan cf. (confer yang artinya
bandingkan).
Periksa contoh berikut:

13
Cf. Toole, Elementary Pratical Statistics (London : The Mac-millan Co.,
1964), halaman 49.
(artinya bandingkan dengan pendapat Toole dalam bukunya Elementary
Pratical Statistics dan seterusnya, pada halaman 49).
17

k. Dalam menunjuk karya terjemahan, yang mula-mula dicantumkan adalah nama
pengarang dan judul karya aslinya baru kemudian penerjemahannya. Contoh :
14
Neagley & Evans, Hanbook for Efective Supervision of Instruction,
diterjemahkan oleh Wasty Soemanto (Surabaya : Usaha Nasional, 1982),
halaman 16.
l. Di dalam teks kesarjanaan seperti : Prof., Dr., Drs., SH., MA., Msc., MPD., SU., dan
sebagainya boleh dipergunakan, tetapi di dalam catatan kaki tidak usah dicantumkan.
m. Ada catatan kaki yang bukan penunjukan suatu karya, melainkan keterangan
pelengkap untuk suatu konsep, umpamanya :
... superindent sebagai petugas pelaksana dari Dewan Pendidikan melaksanakan tugas
administratif dalam rangka memajukan sistem sekolah
15
...

15
Sistem sekolah yang dimaksudkan di sini bukannya sistem atau cara
pengajaran, melainkan sejenis kesatuan atau rayon sekolah-sekolah pada suatu daerah
atau wilayah. Di Amerika Serikat rayon sekolah ini lazim disebut school system.

6. Penyusunan / Penulisan Catatan Kaki
Penulisan catatan kaki bukan hanya seumbernya saja yang ditulis namun juga dapat
digunakan untuk memberikan suatu keterangan lebih lanjut seperti yang telah dijelaskan
diatas. Contoh penulisannya sebagai berikut
Cf. Toole, Elementary Pratical Statistics (London : The Mac-millan Co., 1964), halaman 49.

Selanjutnya, dikatakan bahwa apabila seseorang telah ditangkap dan ditahan, tetapi ternyata
tidak cukup bukti bahwa yang bersangkutan melanggar hukum praperadilan
1)
harus
memeriksa dan memutuskan nasib tersangka.
Contoh lainnya adalah berikut ini.
i


1)
Praperadilan adalah lembaga yang akan memeriksa atau menuntut sah atau tidaknya suatu penangkapan
dan penahanan terhadap seseorang.

2)
Penjelasan A. Latief dalam siaran Pembinaan Bahasa Indonesia memalui TVRI hari Selasa, 4 Agustus 1987
pukul 20.35


18


Lebih tegas diingatkan bahwa pembuat poster hendaknya menjauhi penulisan poster yang
kedengarannya muluk dan sedap, tetapi penalarannya tidak tepat dan maknanya tidak
didukung oleh bentuk yang ada
2)
.

Pada saat ini penulisan catatan kaki lebih mudah dilakukan, apalagi bila pada saat
pengetikan menggunakan software pengolah kata Microsoft word maka sarana pembuatan
catatan kaki telat disediakan. Dengan cara sebagai berikut.

a. Buka Microsoft Word akan muncul gambar berikut



b. Klik References, kemudian cari footnotes, seperti gambar berikut.

19





c. Klik insert maka akan muncul gambar berikut.


d. Contoh penulisan footnote

20

Anda mungkin juga menyukai