Anda di halaman 1dari 22

BAHASA BAKU

KATA STANDAR, BAKU ARTINYA UKURAN,

TOLOK,SYARAT.
BAHASA BAKU : BAHASA YANG MENJADI

UKURAN ATAU TELADAN YANG DIPANDANG


PALING MEMENUHI SYARAT

BAHASA BAKU
ADALAH BHS YG SDH MEMPUNYAI ATURAN-

ATURAN TERTENTU, POLA-POLA TERTENTU,


KAIDAH-KAIDAN TERTENTU ATAU NORMANORMA YG SDH PASTI

RAGAM BAKU
RAGAM BAKU ADALAH RAGAM BAHASA YG

DILEMBAGAKAN DAN DIAKUI OLEH


SEBAGIAN BESAR WARGA MASYARAKAT
PEMAKAINYA SEBAGAI KERANGKA RUJUKAN
NORMA BAHASA DAN PENGGUNAANNYA

AGAR TERCAPAI SUATU PEMAKAIAN BAHASA YG


LEBIH CERMAT, TEPAT, DAN EFISIEN

CIRI-CIRI UMUM BAHASA INDONESIA


BAKU
(Moeliono, 2002: 13)
1) SIFAT KEMANTAPAN DINAMIS
KAIDAH ATAU ATURAN YANG TETAP BAKU ATAU
STANDAR TIDAK DAPAT BERUBAH SETIAP SAAT
2) SIFAT KECENDEKIAAN
MENGUNGKAPKAN PENALARAN ATAU
PEMIKIRAN YANG TERATUR, LOGIS, DAN
MASUK AKAL

LANJUTAN CIRI-CIRI UMUM BAHASA


BAKU
3) ADANYA KESERAGAMAN
PROSES PENYERAGAMAN KAIDAH, BUKAN PENYERAGAMAN
RAGAM BAHASA/ VARIASI BAHASA.
KAIDAH YANG KITA ANGGAP SERAGAM YAITU KAIDAH
UNTUK
BAHASA YANG BENAR DAN STANDAR

Fungsi Bahasa Baku


(Moeliono, 2000:14)
1) Pemersatu
2) Pemberi Kekhasan
3) Pembawa Kewibawaan
4) Kerangka Acuan

CIRI-CIRI KEBAHASAAN PEMBAKUAN


DALAM BAHASA INDONESIA
(Suwito, 1992:48)
1)

Ejaan : bahasa Indonesia yang tata cara dan tata tertib


penulisannya mengikuti pedoman umum ejaan bahasa
Indonesia yang Disempurnakan.

2)

Peristilahan: bahasa Indonesia yang tata cara dan tata tertib


penulisannya mengikuti pedoman umum pembentukan
istilah bahasa Indonesia.

Lanjutan Ciri-Ciri Kebahasaan


Bahasa Baku Indonesia
3) Tata bahasa: Bentuk kata dan struktur kalimatnya
menunjukkan bentuk kata dan struktur bahasa baku
bahasa Indonesia
4) Lafal : Lafal baku bahasa Indonesia ialah lafal bahasa
Indonesia yang relatif bebas dari atau sedikit mungkin
diwarnai oleh lafal bahasa daerah atau dialek setempat .

CIRI-CIRI KHUSUS
BAHASA INDONESIA BAKU (Suwito,
1992)
1)

MENGGUNAKAN EYD DAN PUPI

2)

PENGUCAPAN KATA-KATA YANG BERSIH DARI DAN TIDAK


MENAMPAKKAN WARNA DIALEK/ DAERAH TERTENTU

3)

MEMAKAI FUNGSI GRAMATIKAL ( S DAN P) SECARA


EKSPLISIT DAN AJEK. PERHATIKAN KALIMAT BERIKUT INI
- *Berlayar dari pulau ke pulau.
- *Mereka ke kampus.

4.MENGGUNAKAN PREFIKS ME-N DAN BER- SECARA


EKSPLISIT DAN KONSISTEN

- Umat Islam bersembahyang di masjid dan berpuasa


pada bulan Ramadhan.

5. MENGGUNAKAN KATA PENGHUBUNG


(BILA SEHARUSNYA ADA SECARA EKSPISIT DAN AJEK)

- *Ayahnya nggak tahu ia pergi.


Ayahnya tidak tahu bahwa ia pergi

6) TIDAK MENGGUNAKAN STRUKTUR KALIMAT YANG


BERSIFAT KEDAERAHAN
*Rumahnya

ayahnya Amin yang besar sendiri di kampung

itu.
Rumah ayah Amin yang paling besar di kampung itu.
7) PEMAKAIAN ASPEK WAKTU DI DEPAN PELAKU TINDAKAN,
TIDAK
DI BELAKANGNYA
- *Hal itu saya sudah katakan kepadamu kemarin.

8)MENGGUNAKAN PARTIKEL LAH, KAH, PUN


SECARA KONSISTEN.
- Apakah perbedaan antara homonim dengan polisemi?
- Kitalah yang harus bertanggungjawab dalam kasus

ini.
- Saya pun tersinggung dengan ucapannya.

FUNGSI BAHASA BAKU


(Suwito, 1992; 49-50)
1)

Untuk komunikasi resmi


Pengumuman resmi, surat menyurat resmi perundangundangan, peraturan-peraturan pemerintah, dll.

2)

Untuk wacana teknis


Laporan kegiatan, usulan proyek, lamaran pekerjaan,
karya ilmiah,dll.

LANJUTAN FUNGSI BAHASA BAKU


(Suwito, 1992; 49-50)
3) Pembicaraan di depan umum: pidato,
ceramah,khotbah, mengajar, rapat dinas, dll.
4) Untuk berbicara dengan orang yang
dihormati, misalnya guru, orang tua, pejabat
pemerintah, atasan, dll.

CIRI-CIRI KHUSUS RAGAM BAKU


BAHASA KEILMUAN
Pilihan Kata dan Peristilahannya

Dalam pemaparannya, harus dipilih kata-kata denotatif dan


tidak mubazir
Struktur Kalimat dan Penataannya dalam Paragraf

Harus diperhatikan cara-cara membuat kalimat efektif.


Keruntutan dan keserasian hubungan antara paragraf yang satu
dengan yang lain menentukan baik tidaknya seluruh
pemaparan.

Penalaran dan Sistematika

Penalaran yang masuk akal dan merupakan


kesimpulan dari proses berpikir yang berdasarkan akal
sehat.
Sistematika harus meliputi segala unsur-unsurnya.
Pemaparan dan Gaya Bahasa
Pemaparan ilmiah hendaknya menggunakan gaya
formal/tertib. Gaya formal mengandung ciri-ciri tertib,
benar, cermat, lengkap, dan netral

Ciri-Ciri Bahasa Keilmuan


(Halim dalam Hardjoprawiro, 2005:129)
Jelas

Kalimat-kalimatnya bermakna tunggal, tidak boleh


bermakna ganda.
Tegas/lugas
Tidak bertele-tele, tidak mubazir.
Lengkap
Kalimat yang digunakan harus bersubjek dan
berpredikat

Contoh Kalimat Tidak Baku


Kalimat Tidak Baku
Semua peserta daripada seminar tersebut sudah pada hadir.
Kami menghaturkan terima kasih atas kehadirannya.
Mengenai masalah ketunakaryaan perlu segera diselesaikan

dengan tuntas.
Sebelum mengarang terlebih dahulu tentukanlah tema
karangan.
Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A melawan
Regu B.
Kita perlu pemikiran-pemikiran untuk memecahkan masalahmasalah yang berkaitan dengan pelaksanaan pengembangan
kota.

Contoh Kalimat Baku


Kalimat Baku
Semua peserta seminar tersebut sudah hadir.
Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Saudara.
Masalah ketunakaryaan perlu segera diselesaikan dengan

tuntas.
Sebelum mengarang, tentukanlah tema karangan.
Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A dan Regu B.
Kita memerlukan pemikiran untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan pelaksanaan pengembangan kota.

RAGAM LISAN DAN TULIS


Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang, dan

waktu, Ragam tulis tidak terikat.


Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan panjang

pendeknya suara, sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan


tanda baca, huruf besar, dan huruf miring.

Ragam Lisan dan Ragam Tulis


Ragam lisan menghendaki adanya

orang kedua/ teman berbicara, sedangkan ragam tulis


tidak.
Di dalam ragam lisan subjek dan predikat tidak selalu

dinyatakan.Di dalam ragam tulis, unsur subjek dan


predikat harus ada.
@

Anda mungkin juga menyukai