Pengertian obat-obat respiratorik ( Obat saluran pernapasan) : Obat yang bekerja dan mempengaruhi sistem pernaasan !entuk sediaan yang tersedia bisa berupa : tablet " kapsul# tablet lepas lambat# sirup dan drop# balsam# inhaler# tetes hidung# nebuli$er# dll %enis-jenis obat-obat saluran pernapasan. &apat dibedakan berdasar : '. (ujuan Pemberian : anti asma dan PPO) (Penyakit Paru Obstruksi )ronis) obat anti batuk dan pilek golongan dekongestan dan obat hidung lain 2. *ek (erhadap Organ Saluran Pernaasan !ronkodilator (Obat yang melebarkan saluran naas) Anti inlamasi Penekan sekresi dan edema A. +olongan Saluran Pernapasan '. Antihistaminika. Semua antihistamin memberikan manaat potensial pada terapi alergi nasal# rhinitis alergik. Siat antikolinergik pada kebanyakan antihistamin menyebabkan mulut kering dan pengurangan sekresi# membuat $at ini berguna untuk mengobati rhinitis yang ditimbulkan oleh lu. Antihistamin juga mengurangi rasa gatal pada hidung yang menyebabkan penderita bersin banyak obat-obat lu yang dapat dibeli bebas mengandung antihistamin# yang dapat menimbulkan rasa mengantuk. ,ontoh obat : &ienhidramin#)loerenilamen maleat#-enotiasin : Prometa$ine#(imepra$ine (urunan pipera$ine : hydro.y$ine 2. Obat-obat batuk Antitussi/a (0 . tussis 1 batuk) digunakan untuk pengobatan batuk sebagai gejala dan dapat di bagi dalam sejumlah kelompok dengan mekanisme kerja yang sangat beraneka ragam# yaitu : 2at pelunak batuk (emolliensia# 0 . mollis 1 lunak )# yang memperlunak rangsangan batuk# melumas tenggorokan agar tidak kering# dan melunakkan mukosa yang teriritasi. !anyak digunakan syrup (thyme dan althea)# $at-$at lender (inus 3arrageen) *kspoktoransia (0 . e. 1 keluar# pe3tus 1 dada) : minyak terbang# gualakol# radi. ipe3a (dalam tablet " pel/is do/eri) dan ammonium klorida (dalam obat batuk hitam) $at-$at ini memperbanyak produksi dahak ( yang en3er). Sehingga mempermudah pengeluarannya dengan batuk. 4ukolotika : asetilsistein# mesna# bromheksin# dan ambroksol# $at-$at ini berdaya merombak dan melarutkan dahak ( 0 . mu3us 1 lender# lysis 1 melarutkan)# sehingga /iskositasnya dikunrangi dan pengeluarannya dipermudah. Antitussi/ : de.rometorphan 3. 5nhalasi inhalasi adalah suatu 3ara penggunaan adrenergika dan korrtikosteroida yang memberikan beberapa keuntungan dibandingkan pengobatan per oral. *eknya lebih 3epat# dosisnya jauh lebih rendah dan tidak diresorpsi ke dalam darah sehingga resiko eek sampingnya ringan sekali. &alam sediaan inhalasi# obat dihisap sebagai aerosol (nebuhaler) atau sebagai serbuk halus (turbuhaler). 5nhalasi dilakukan 3-6 kali sehari 2 semprotan# sebaiknya pada saat-saat tertentu# seperti sebelum atau sesudah mengelularkan ternaga# setelah bersentuhan dengan $at-$at yang merangsang (asap rokok# kabut# alergan# dan saat sesak napas). ,ontoh obat : minyak angin (aromatis)# 4etaproterenol !. Antiasma dan !ronkodilator '. Agonis 7eseptor !eta-2 Adrenergik (ermasuk didalamnya adalah ormoterol dan salmeterol yang mempunyai durasi kerja panjang lebih dari '2 jam. ,ara kerja obat beta2-agonis adalah melalui akti/asi reseptor beta2-adrenergik yang menyebabkan akti/asi dari adenilsiklase yang meningkatkan konsentrasi siklik A4P . !eta2-agonis long a3ting inhalasi menyebabkan relaksasi otot polos saluran naas# meningkatkan klirens mukosiliar# menurunkan permeabilitas /askuler dan dapat mengatur pelepasan mediator dari sel mast dan basoil. %uga menghambat reaksi asma segera dan lambat setelah terjadi induksi oleh alergen# dan menghambat peningkatan respon saluran naas akibat induksi histamin. 8alaupun posisi beta2-agonis inhalasi long a3ting masih belum ditetapkan pasti dalam penatalaksanaan asma# studi klinis mendapatkan bah9a pengobatan kronis dengan obat ini dapat memperbaiki skor gejala# menurunkan kejadian asma nokturnal# memperbaiki ungsi paru dan mengurangi pemakaian beta2- agonis inhalasi short a3ting. *ek sampingnya adalah stimulasi kardio/askuler# tremor otot skeletal dan hipokalemi. 4ekanisme aksi dari long a3ting beta2-agonis oral# sama dengan obat inhalasi. Obat ini dapat menolong untuk mengontrol gejala nokturnal asma. &apat dipakai sebagai tambahan terhadap obat kortikosteroid inhalasi# sodium kromolin atau nedokromil kalau dengan dosis standar obat-obat ini tidak mampu mengontrol gejala nokturnal. *ek samping bisa berupa stimulasi kardio/askuler# kelemahan dan tremor otot skeletal. 2. )ortikosteroid 7ute pemberian bisa se3ara inhalasi ataupun sistemik (oral atau parenteral). 4ekanisme kerja antiinlamasi dari kortikosteroid belum diketahui se3ara pasti. !eberapa yang dita9arkan adalah berhubungan dengan metabolisme asam arakidonat# juga sintesa leukotrien dan prostaglandin# mengurangi kerusakan mikro/askuler# menghambat produksi dan sekresi sitokin# men3egah migrasi dan akti/asi sel radang dan meningkatkan respon reseptor beta pada otot polos saluran naas. Studi tentang kortikosteroid inhalasi menunjukkan kegunaannya dalam memperbaiki ungsi paru# mengurangi hiperrespon saluran naas# mengurangi gejala# mengurangi rekuensi dan beratnya eksaserbasi dan memperbaiki kualitas hidup. &osis tinggi dan jangka panjang kortikosteroid inhalasi bermanaat untuk pengobatan asma persisten berat karena dapat menurunkan pemakaian koetikosteroid oral jangka panjang dan mengurangi eek samping sistemik. :ntuk kortikosteroid sistemik# pemberian oral lebih aman dibanding parenteral. %ika kortikosteroid oral akan diberikan se3ara jangka panjang# harus diperhatikan mengenai eek samping sistemiknya. Prednison# prednisolon dan metilprednisolon adalah kortikosteroid oral pilihan karena mempunyai eek mineralokortikoid minimal# 9aktu paruh yang relati pendek dan eek yang ringan terhadap otot bergaris. Pendapat lain menyatakan kortikosteroid sistemik dipakai pada penderita dengan penyakit akut# pasien yang tidak tertangani dengan baik memakai bronkodilator dan pada pasien yang gejalanya menjadi lebih jelek 9alaupun telah diberi pengobatan maintenan3e yang baik. *ek samping lokal kortikosteroid inhalasi adalah kandidiasis oroaring# disonia dan kadang batuk. *ek samping sistemik tergantung dari potensi# bioa/ailabilitas# absorpsi di usus# metabolisme di hepar dan 9aktu paruhnya. !eberapa studi menyatakan bah9a dosis diatas ' mg perhari be3lometason dipropionat atau budesonid atau dosis ekui/alen kortikosteroid lain# berhubungan dengan eek sistemik termasuk penebalan kulit dan mudah luka# supresi adrenal dan penurunan metabolisme tulang. *ek sistemik pemakaian jangka panjang kortikosteroid oral adalah osteoporosis# hipertensi arterial# diabetes melitus# supresi ;PA aksis# katarak# obesitas# penipisan kulit dan kelemahan otot. 3. +olongan (heophylline Obat ini merupakan golongan metil.antin utama yang dipakai pada penatalaksanaan asma. 4ekanisme kerja teoilin sebagai bronkodilator masih belum diketahui# tetapi mungkin karena teoilin menyebabkan hambatan terhadap phospodiesterase (P&*) isoen$im P&* 5<# yang berakibat peningkatan 3y3li3 A4P yang akan menyebabkan bronkodilatasi. (eoilin adalah bronkodilator yang mempunyai eek ekstrapulmonar# termasuk eek antiinlamasi. (eoilin se3ara bermakna menghambat reaksi asma segera dan lambat segera setelah paparan dengan alergen. !eberapa studi mendapatkan teoilin berpengaruh baik terhadap inlamasi kronis pada asma. !anyak studi klinis memperlihatkan bah9a terapi jangka panjang dengan teoilin lepas lambat eekti dalam mengontrol gejala asma dan memperbaiki ungsi paru. )arena mempunyai masa kerja yang panjang# obat ini berguna untuk mengontrol gejala nokturnal yang menetap 9alaupun telah diberikan obat antiinlamasi. *ek sampingnya adalah intoksikasi teoilin# yang dapat melibatkan banyak sistem organ yang berlainan. +ejala gastrointestinal# mual dan muntah adalah gejala a9al yang paling sering. Pada anak dan orang de9asa bisa terjadi kejang bahkan kematian. *ek kardiopulmoner adalah takikardi# aritmia dan terkadang stimulasi pusat pernaasan. 6. Antikolinergik Obat antikolinergik (3ontohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. 0ebih jauh lagi# obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah mengonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik. ') 5pratropium !romida 4ekanisme kerja 5pratropium untuk inhalasi oral adalah suatu antikolinergik (parasimpatolitik) yang akan menghambat releks /agal dengan 3ara mengantagonis kerja asetilkolin. !ronkodilasi yang dihasilkan bersiat lokal# pada tempat tertentu dan tidak bersiat sistemik. 5pratropium bromida (semprot hidung) mempunyai siat antisekresi dan penggunaan lokal dapat menghambat sekresi kelenjar serosa dan seromukus mukosa hidung. 5ndikasinya adalah digunakan dalam bentuk tunggal atau kombinasi dengan bronkodilator lain (terutama beta adrenergik) sebagai bronkodilator dalam pengobatan bronkospasmus yang berhubungan dengan penyakit paru-paru obstrukti kronik# termasuk bronkhitis kronik dan emisema 2) (iotropium !romida 4ekanisme kerja (iotropium adalah obat muskarinik kerja diperlama yang biasanya digunakan sebagai antikolinergik. Pada saluran pernapasan# tiotropium menunjukkan eek armakologi dengan 3ara menghambat reseptor 43 pada otot polos sehingga terjadi bronkodilasi. !ronkodilasi yang timbul setelah inhalasi tiotropium bersiat sangat spesiik pada lokasi tertentu. 5ndikasi dari (iotropium digunakan sebagai pera9atan bronkospasmus yang berhubungan dengan penyakit paru obstruksi kronis termasuk bronkitis kronis dan emisema. Obat-obat 0ain Antiasma A. )romolin =atrium dan =edokromil ') )romolin =atrium 4ekanisme kerja kromolin merupakan obat antiinlamasi. )romolin tidak mempunyai aktiitas intrinsik bronkodilator# antikolinergik# /asokonstriktor atau akti/itas glukokortikoid. Obat-obat ini menghambat pelepasan mediator# histamin dan S7S-A ( Slo9 7ea3ting Substan3e Anaphyla.is# leukotrien) dari sel mast. )romolin bekerja lokal pada paru-paru tempat obat diberikan. 5ndikasinya adalah Asma bronkial (inhalasi# larutan dan aerosol) : sebagai pengobatan proilaksis pada asma bronkial. )romolin diberikan teratur# harian pada pasien dengan gejala berulang yang memerlukan pengobatan se3ara reguler. 2) =edokromil =atrium 4ekanisme kerja =edokromil merupakan anti-inlamasi inhalasi untuk pen3egahan asma. Obat ini akan menghambat akti/asi se3ara in /itro dan pembebasan mediator dari berbagai tipe sel berhubungan dengan asma termasuk eosinoil# neutroil# makroag# sel mast# monosit dan platelet. =edokromil menghambat perkembangan respon bronko konstriksi baik a9al dan maupun lanjut terhadap antigen terinhalasi. =edokromil diindikasikan untuk asma. &igunakan sebagai terapi pemeliharaan untuk pasien de9asa dan anak usia > tahun atau lebih pada asma ringan sampai sedang. !. Pengubah leukotrien ,ontoh obat ini ? montelu3as# $airlu3as dan $ileuton merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini men3egah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma)