Anda di halaman 1dari 4

2.

3 Obat Asma dan Saluran Pernapasan


Pengertian obat-obat respiratorik ( Obat saluran pernapasan) : Obat yang bekerja dan
mempengaruhi sistem pernaasan
!entuk sediaan yang tersedia bisa berupa : tablet " kapsul# tablet lepas lambat# sirup dan
drop# balsam# inhaler# tetes hidung# nebuli$er# dll
%enis-jenis obat-obat saluran pernapasan. &apat dibedakan berdasar :
'. (ujuan Pemberian :
anti asma dan PPO) (Penyakit Paru Obstruksi )ronis)
obat anti batuk dan pilek
golongan dekongestan dan obat hidung lain
2. *ek (erhadap Organ Saluran Pernaasan
!ronkodilator (Obat yang melebarkan saluran naas)
Anti inlamasi
Penekan sekresi dan edema
A. +olongan Saluran Pernapasan
'. Antihistaminika.
Semua antihistamin memberikan manaat potensial pada terapi alergi nasal# rhinitis alergik.
Siat antikolinergik pada kebanyakan antihistamin menyebabkan mulut kering dan
pengurangan sekresi# membuat $at ini berguna untuk mengobati rhinitis yang ditimbulkan
oleh lu. Antihistamin juga mengurangi rasa gatal pada hidung yang menyebabkan penderita
bersin banyak obat-obat lu yang dapat dibeli bebas mengandung antihistamin# yang dapat
menimbulkan rasa mengantuk.
,ontoh obat : &ienhidramin#)loerenilamen maleat#-enotiasin : Prometa$ine#(imepra$ine
(urunan pipera$ine : hydro.y$ine
2. Obat-obat batuk
Antitussi/a (0 . tussis 1 batuk) digunakan untuk pengobatan batuk sebagai gejala dan dapat
di bagi dalam sejumlah kelompok dengan mekanisme kerja yang sangat beraneka ragam#
yaitu :
2at pelunak batuk (emolliensia# 0 . mollis 1 lunak )# yang memperlunak rangsangan
batuk# melumas tenggorokan agar tidak kering# dan melunakkan mukosa yang teriritasi.
!anyak digunakan syrup (thyme dan althea)# $at-$at lender (inus 3arrageen)
*kspoktoransia (0 . e. 1 keluar# pe3tus 1 dada) : minyak terbang# gualakol# radi. ipe3a
(dalam tablet " pel/is do/eri) dan ammonium klorida (dalam obat batuk hitam) $at-$at ini
memperbanyak produksi dahak ( yang en3er). Sehingga mempermudah pengeluarannya
dengan batuk.
4ukolotika : asetilsistein# mesna# bromheksin# dan ambroksol# $at-$at ini berdaya
merombak dan melarutkan dahak ( 0 . mu3us 1 lender# lysis 1 melarutkan)# sehingga
/iskositasnya dikunrangi dan pengeluarannya dipermudah.
Antitussi/ : de.rometorphan
3. 5nhalasi
inhalasi adalah suatu 3ara penggunaan adrenergika dan korrtikosteroida yang memberikan
beberapa keuntungan dibandingkan pengobatan per oral. *eknya lebih 3epat# dosisnya
jauh lebih rendah dan tidak diresorpsi ke dalam darah sehingga resiko eek sampingnya
ringan sekali. &alam sediaan inhalasi# obat dihisap sebagai aerosol (nebuhaler) atau
sebagai serbuk halus (turbuhaler).
5nhalasi dilakukan 3-6 kali sehari 2 semprotan# sebaiknya pada saat-saat tertentu# seperti
sebelum atau sesudah mengelularkan ternaga# setelah bersentuhan dengan $at-$at yang
merangsang (asap rokok# kabut# alergan# dan saat sesak napas).
,ontoh obat : minyak angin (aromatis)# 4etaproterenol
!. Antiasma dan !ronkodilator
'. Agonis 7eseptor !eta-2 Adrenergik
(ermasuk didalamnya adalah ormoterol dan salmeterol yang mempunyai durasi kerja
panjang lebih dari '2 jam. ,ara kerja obat beta2-agonis adalah melalui akti/asi reseptor
beta2-adrenergik yang menyebabkan akti/asi dari adenilsiklase yang meningkatkan
konsentrasi siklik A4P . !eta2-agonis long a3ting inhalasi menyebabkan relaksasi otot polos
saluran naas# meningkatkan klirens mukosiliar# menurunkan permeabilitas /askuler dan
dapat mengatur pelepasan mediator dari sel mast dan basoil. %uga menghambat reaksi
asma segera dan lambat setelah terjadi induksi oleh alergen# dan menghambat peningkatan
respon saluran naas akibat induksi histamin. 8alaupun posisi beta2-agonis inhalasi long
a3ting masih belum ditetapkan pasti dalam penatalaksanaan asma# studi klinis mendapatkan
bah9a pengobatan kronis dengan obat ini dapat memperbaiki skor gejala# menurunkan
kejadian asma nokturnal# memperbaiki ungsi paru dan mengurangi pemakaian beta2-
agonis inhalasi short a3ting.
*ek sampingnya adalah stimulasi kardio/askuler# tremor otot skeletal dan hipokalemi.
4ekanisme aksi dari long a3ting beta2-agonis oral# sama dengan obat inhalasi. Obat ini
dapat menolong untuk mengontrol gejala nokturnal asma. &apat dipakai sebagai tambahan
terhadap obat kortikosteroid inhalasi# sodium kromolin atau nedokromil kalau dengan dosis
standar obat-obat ini tidak mampu mengontrol gejala nokturnal. *ek samping bisa berupa
stimulasi kardio/askuler# kelemahan dan tremor otot skeletal.
2. )ortikosteroid
7ute pemberian bisa se3ara inhalasi ataupun sistemik (oral atau parenteral).
4ekanisme kerja antiinlamasi dari kortikosteroid belum diketahui se3ara pasti. !eberapa
yang dita9arkan adalah berhubungan dengan metabolisme asam arakidonat# juga sintesa
leukotrien dan prostaglandin# mengurangi kerusakan mikro/askuler# menghambat produksi
dan sekresi sitokin# men3egah migrasi dan akti/asi sel radang dan meningkatkan respon
reseptor beta pada otot polos saluran naas.
Studi tentang kortikosteroid inhalasi menunjukkan kegunaannya dalam memperbaiki
ungsi paru# mengurangi hiperrespon saluran naas# mengurangi gejala# mengurangi
rekuensi dan beratnya eksaserbasi dan memperbaiki kualitas hidup. &osis tinggi dan jangka
panjang kortikosteroid inhalasi bermanaat untuk pengobatan asma persisten berat karena
dapat menurunkan pemakaian koetikosteroid oral jangka panjang dan mengurangi eek
samping sistemik.
:ntuk kortikosteroid sistemik# pemberian oral lebih aman dibanding parenteral. %ika
kortikosteroid oral akan diberikan se3ara jangka panjang# harus diperhatikan mengenai eek
samping sistemiknya.
Prednison# prednisolon dan metilprednisolon adalah kortikosteroid oral pilihan karena
mempunyai eek mineralokortikoid minimal# 9aktu paruh yang relati pendek dan eek yang
ringan terhadap otot bergaris. Pendapat lain menyatakan kortikosteroid sistemik dipakai
pada penderita dengan penyakit akut# pasien yang tidak tertangani dengan baik memakai
bronkodilator dan pada pasien yang gejalanya menjadi lebih jelek 9alaupun telah diberi
pengobatan maintenan3e yang baik.
*ek samping lokal kortikosteroid inhalasi adalah kandidiasis oroaring# disonia dan
kadang batuk. *ek samping sistemik tergantung dari potensi# bioa/ailabilitas# absorpsi di
usus# metabolisme di hepar dan 9aktu paruhnya. !eberapa studi menyatakan bah9a dosis
diatas ' mg perhari be3lometason dipropionat atau budesonid atau dosis ekui/alen
kortikosteroid lain# berhubungan dengan eek sistemik termasuk penebalan kulit dan mudah
luka# supresi adrenal dan penurunan metabolisme tulang. *ek sistemik pemakaian jangka
panjang kortikosteroid oral adalah osteoporosis# hipertensi arterial# diabetes melitus# supresi
;PA aksis# katarak# obesitas# penipisan kulit dan kelemahan otot.
3. +olongan (heophylline
Obat ini merupakan golongan metil.antin utama yang dipakai pada penatalaksanaan asma.
4ekanisme kerja teoilin sebagai bronkodilator masih belum diketahui# tetapi mungkin
karena teoilin menyebabkan hambatan terhadap phospodiesterase (P&*) isoen$im P&* 5<#
yang berakibat peningkatan 3y3li3 A4P yang akan menyebabkan bronkodilatasi.
(eoilin adalah bronkodilator yang mempunyai eek ekstrapulmonar# termasuk eek
antiinlamasi. (eoilin se3ara bermakna menghambat reaksi asma segera dan lambat segera
setelah paparan dengan alergen. !eberapa studi mendapatkan teoilin berpengaruh baik
terhadap inlamasi kronis pada asma.
!anyak studi klinis memperlihatkan bah9a terapi jangka panjang dengan teoilin lepas
lambat eekti dalam mengontrol gejala asma dan memperbaiki ungsi paru. )arena
mempunyai masa kerja yang panjang# obat ini berguna untuk mengontrol gejala nokturnal
yang menetap 9alaupun telah diberikan obat antiinlamasi.
*ek sampingnya adalah intoksikasi teoilin# yang dapat melibatkan banyak sistem organ
yang berlainan. +ejala gastrointestinal# mual dan muntah adalah gejala a9al yang paling
sering. Pada anak dan orang de9asa bisa terjadi kejang bahkan kematian. *ek
kardiopulmoner adalah takikardi# aritmia dan terkadang stimulasi pusat pernaasan.
6. Antikolinergik
Obat antikolinergik (3ontohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan
menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus
oleh asetilkolin. 0ebih jauh lagi# obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada
penderita yang sebelumnya telah mengonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik.
') 5pratropium !romida
4ekanisme kerja 5pratropium untuk inhalasi oral adalah suatu antikolinergik
(parasimpatolitik) yang akan menghambat releks /agal dengan 3ara mengantagonis kerja
asetilkolin. !ronkodilasi yang dihasilkan bersiat lokal# pada tempat tertentu dan tidak
bersiat sistemik. 5pratropium bromida (semprot hidung) mempunyai siat antisekresi dan
penggunaan lokal dapat menghambat sekresi kelenjar serosa dan seromukus mukosa
hidung. 5ndikasinya adalah digunakan dalam bentuk tunggal atau kombinasi dengan
bronkodilator lain (terutama beta adrenergik) sebagai bronkodilator dalam pengobatan
bronkospasmus yang berhubungan dengan penyakit paru-paru obstrukti kronik# termasuk
bronkhitis kronik dan emisema
2) (iotropium !romida
4ekanisme kerja (iotropium adalah obat muskarinik kerja diperlama yang biasanya
digunakan sebagai antikolinergik. Pada saluran pernapasan# tiotropium menunjukkan eek
armakologi dengan 3ara menghambat reseptor 43 pada otot polos sehingga terjadi
bronkodilasi. !ronkodilasi yang timbul setelah inhalasi tiotropium bersiat sangat spesiik
pada lokasi tertentu. 5ndikasi dari (iotropium digunakan sebagai pera9atan bronkospasmus
yang berhubungan dengan penyakit paru obstruksi kronis termasuk bronkitis kronis dan
emisema.
Obat-obat 0ain Antiasma
A. )romolin =atrium dan =edokromil
') )romolin =atrium
4ekanisme kerja kromolin merupakan obat antiinlamasi. )romolin tidak mempunyai aktiitas
intrinsik bronkodilator# antikolinergik# /asokonstriktor atau akti/itas glukokortikoid. Obat-obat
ini menghambat pelepasan mediator# histamin dan S7S-A ( Slo9 7ea3ting Substan3e
Anaphyla.is# leukotrien) dari sel mast. )romolin bekerja lokal pada paru-paru tempat obat
diberikan.
5ndikasinya adalah Asma bronkial (inhalasi# larutan dan aerosol) : sebagai pengobatan
proilaksis pada asma bronkial. )romolin diberikan teratur# harian pada pasien dengan
gejala berulang yang memerlukan pengobatan se3ara reguler.
2) =edokromil =atrium
4ekanisme kerja =edokromil merupakan anti-inlamasi inhalasi untuk pen3egahan asma.
Obat ini akan menghambat akti/asi se3ara in /itro dan pembebasan mediator dari berbagai
tipe sel berhubungan dengan asma termasuk eosinoil# neutroil# makroag# sel mast#
monosit dan platelet. =edokromil menghambat perkembangan respon bronko konstriksi baik
a9al dan maupun lanjut terhadap antigen terinhalasi.
=edokromil diindikasikan untuk asma. &igunakan sebagai terapi pemeliharaan untuk pasien
de9asa dan anak usia > tahun atau lebih pada asma ringan sampai sedang.
!. Pengubah leukotrien
,ontoh obat ini ? montelu3as# $airlu3as dan $ileuton merupakan obat terbaru untuk
membantu mengendalikan asma. Obat ini men3egah aksi atau pembentukan leukotrien
(bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma)

Anda mungkin juga menyukai