Anda di halaman 1dari 9

Kejang adalah gerakan otot tonik atau klonik yang involuntar yang merupakan

serangan berkala, disebabkan oleh lepasnya muatan listrik neuron kortikal


secara berlebihan. Kejang tidak secara otomatis berarti epilepsi. Dengan
demikian perlu ditarik garis pemisah yang tegas : manakah kejang epilepsi dan
mana pula kejang yang bukan eplepsi? (1,2,,!"
#etanus, histeri, dan kejang demam bukanlah epilepsi $alaupun ketiganya
menunjukkan kejang seluruh tubuh. %edera kepala yang berat, radang otak,
radang selaput otak, gangguan elektrolit dalam darah, kadar gula darah yang
terlalu tinggi, tumor otak, stroke, hipoksia, semuanya dapat menimbulkan
kejang. Kecuali tetanus, histeri, hal&hal yang tadi, kelak di kemudian hari dapat
menimbulkan epilepsi.
K'()*+*K()*
,ada tahun 1-.1, #he *nternational 'eague (gainst /pilepsy (*'(/" membuat
suatu sistem klasi0ikasi internasional kejang epileptik yang membagi kejang
menjadi dua kelompok besar yaitu Kejang ,arsial (0okal atau lokal" dan Kejang
1eneralisata. Kejang parsial kemudian dibagi lagi menjadi ,arsial )ederhana,
,arsial Kompleks, dan ,arsial yang menjadi 1eneralisata sekunder. (dapun yang
termasuk kejang generalisata yaitu 'ena (#ipikal atau (tipikal", mioklonik, klonik,
tonik, tonik&klonik, dan kejang atonik. !
1. Kejang ,arsial (,artial&onset )ei2ure"
Kejang ,arsial bermula dari area 0okus tertentu korteks serebri,
2. Kejang 1eneralisata (1enerali2ed&onset )ei2ure"
Kejang 1eneralisata bera$al dari kedua hemis0er serebri. 3isa bermula dari
talamus dan struktur subkortikal lainnya. ,ada //1 ditemukan kelainan secara
serentak pada kedua hemis0er. Kejang generalisata memberikan mani0etasi
bilateral pada tubuh dan ada gejala penurunan kesadaran. Kejang generalisata
diklasi0ikasikan menjadi atonik, tonik, klonik, tonik klonik atau absence sei2ure.
3eberapa penyakit yang memberikan gambaran kejang generalisata antara lain :
3enign 4eonatal %onvulsion, 3enign 5yoclonic /pilepsy, %hildhood (bsence
/pilepsy, 6uvenille (bsence /pilepsy, 6uvenille 5yoclonic /pilepsy. 1,7
Kejang tonik adalah kekakuan kontraktur pada otot&otot, termasuk otot
perna0asan. Kejang klonik berupa gemetar yang bersi0at lebih lama. 6ika
keduanya muncul secara bersamaan maka disebut kejang tonik klonik (kejang
1rand 5al". 1
. )ebagian kejang yang lain sulit dikelompokkan pada salah satunya
dimasukkan sebagai kejang tidak terklasi0ikasi (8nclassi0ied )ei2ure". %ara
pengelompokan ini masih diterima secara luas. 7
+*)*9'91* : ,(#9+*)*9'91*
#iap neuron yang akti0 melepaskan muatan listriknya. +enomena elektrik ini
adalah $ajar. 5ani0estasi biologiknya ialah merupakan gerak otot atau suatu
modalitas sensorik, tergantung dari neuron kortikal mana yang melepaskan
muatan listriknya. 3ilamana neuron somatosensorik yang melepaskan
muatannya, timbullah perasaan protopatik atau propiosepti0. Demikian pula akan
timbul perasaan panca indera apabila neuron daerah korteks pancaindera
melepaskan muatan listriknya. 2
)ecara 0isiologis, suatu kejang merupakan akibat dari serangan muatan listrik
terhadap neuron yang rentan di daerah 0okus epileptogenik. Diketahui bah$a
neuron&neuron ini sangat peka dan untuk alasan yang belum jelas tetap berada
dalam keadaan terdepolarisasi. 4euron&neuron di sekitar 0okus epileptogenik
bersi0at 1(3(&nergik dan hiperpolarisasi, yang menghambat neuron
epileptogenik. ,ada suatu saat ketika neuron&neuron epileptogenik melebihi
pengaruh penghambat di sekitarnya, menyebar ke struktur korteks sekitarnya
dan kemudian ke subkortikal dan struktur batang otak. 1
Dalam keadaan 0isiologik neuron melepaskan muatan listriknya oleh karena
potensial membrannya direndahkan oleh potensial postsinaptik yang tiba pada
dendrit. ,ada keadaan patologik, gaya yang bersi0at mekanik atau toksik dapat
menurunkan potensial membran neuron, sehingga neuron melepaskan muatan
listriknya dan terjadi kejang. 2
,/4;(K*#&,/4;(K*# 4/8<9'91*) ;(41 5/4;/3(3K(4 K/6(41
,enyakit&penyakit yang menyebabkan kejang dapat dikelompokkan secara
sederhana menjadi penyebab kejang epileptik dan penyebab kejang non&
epileptik. ,enyakit epilepsi akan dibahas tersendiri sementara kelompok non&
epileptik terbagi lagi menjadi penyakit sistemik, tumor, trauma, in0eksi, dan
serebrovaskuler.
)istemik
5etabolik : =iponatremia, =ipernatremia,
=iponatremia
=iponatremia terjadi bila : a". 6umlah asupan cairan melebihi kemampuan
ekskresi, b". Ketidakmampuan menekan sekresi (D= (mis : pada kehilangan
cairan melalui saluran cerna atau gagal jantung atau sirosis hati atau pada
)*(D= > )yndrom o0 *nappropriate (D=&secretion". =iponatremia dengan gejala
berat (mis : penurunan kesadaran dan kejang" yang terjadi akibat adanya edema
sel otak karena air dari ektrasel masuk ke intrasel yang osmolalitas&nya lebih
tinggi digolongkan sebagai hiponatremia akut (hiponatremia simptomatik".
)ebaliknya bila gejalanya hanya ringan saja (mis : lemas dan mengantuk" maka
ini masuk dalam kategori kronik (hiponatremia asimptomatik".
'angkah pertama dalam penatalaksanaan hiponatremia adalah mencari sebab
terjadinya hiponatremia melalui anamnesis, pemeriksaan 0isis, dan pemeriksaan
penunjang. 'angkah selanjutnya adalah pengobatan yang tepat sasaran dengan
koreksi 4a berdasarkan kategori hiponatremia&nya.
=ipernatremia
=ipernatremia terjadi bila kekurangan air tidak diatasi dengan baik misalnya
pada orang dengan usia lanjut atau penderita diabetes insipidus. 9leh karena air
keluar maka volume otak mengecil dan menimbulkan robekan pada vena
menyebabkan perdarahan lokal dan subarakhnoid.
)etelah etiologi ditetapkan, maka langkah penatalaksanaan berikutnya ialah
mencoba menurunkan kadar 4a dalam plasma ke arah normal. ,ada diabetes
insipidus, sasaran pengobatan adalah mengurangi volume urin. 3ila
penyebabnya adalah asupan 4a berlebihan maka pemberian 4a dihentikan.
*ntoksikasi
,enegakan diagnosa pasti penyebab keracunan cukup sulit karena diperlukan
sarana laboratorium toksikologi sehingga dibutuhkan autoanamnesis dan
alloanamnesis yang cukup sermat serta bukti&bukti yang diperoleh di tempat
kejadian. )elanjutnya pada pemeriksaan 0isik harus ditemukan dugaan tempat
masuknya racun. ,enemuan klinis seperti ukuran pupil mata, 0rekuensi napas
dan denyut jantung mungkin dapat membantu penegakan diagnosis pada pasien
dengan penurunan kesadaran.
,emeriksaan penunjang berupa analisa toksikologi harus dilakukan sedini
mungkin dengan sampel berupa 7? ml urin, 1? ml serum, bahan muntahan,
0eses. ,emeriksaan lain seperti radiologis, laboratorium klinik, dan /K1 juga
perlu dilakukan. (dapun standar penatalaksanaan dari intoksikasi yaitu
stabilisasi, dekontaminasi, eliminasi, dan pemberian antidotum. )ementara
gejala yang sering menjadi penyerta atau penyulit adalah gangguan cairan,
elektrolit, dan asam&basa @ gangguan irama jantung @ methemoglobinemia @
hiperemesis @ distonia @ rabdomiolisis @ dan sindrom antikolinergik. A
#umor
Kira&kira 1?B dari semua proses neoplasmatik di seluruh tubuh ditemukan pada
susunan sara0 dan selaputnya, .B di antaranya berlokasi di ruang intrakranial
dan 2B sisanya di ruang kanalis spinalis. Dengan kata lain &C dari 1??.???
orang penduduk mempunyai neoplasma sara0 primer. 8rutan 0rekuensi
neoplasma intrakranial yaitu : 1lioma (!1B", 5eningioma (1CB", (denoma
hipo0isis (1B", 4eurilemoma D neuro0ibroma (12B", 4eoplasma metastatik dan
neoplasma pembuluh darah serebral.
,embagian tumor dalam kelompok benigna dan maligna tidak berpengaruh
secara mutlak bagi tumor intrakranial oleh karena tumor benigna secara
histologik dapat menduduki tempat yang vital, sehingga menimbulkan kematian
dalam $aktu singkat. )imptomatologi tumor intrakranial dapat dibagi dalam :
1. 1angguan kesadaran akibat tekanan intrakranial yang meninggi
)elain menempati ruang, tumor intrakranial juga menimbulkan perdarahan
setempat. ,enimbunan katabolit di sekitar jaringan tumor menyebabkan jaringan
otak bereaksi dengan menimbulkan edema yang juga bisa diakibatkan
penekanan pada vena sehingga terjadi stasis. )umbatan oleh tumor terhadap
likuor sehingga terjadi penimbunan juga meningkatkan tekanan intrakranial.
#*K yang meningkat menimbulkan gangguan kesadaran dan meni0estasi
dis0ungsi batang otak yang dinamakan (a" sindrom unkus D kompresi diense0alon
ke lateral @ (b" sindrom kompresi sentral restrokaudal terhadap batang otak @ dan
(c" herniasi serebelum di 0oramen magnum. )ebelum tahap stupor atau koma
tercapai, #*K yang meninggi sudah menimbulkan gejala&gejala umum.
2. 1ejala&gejala umum akibat tekanan intrakranial yang meninggi
(. )akit kepala > (kibat peningkatan %3+ setelah terjadi penumpukan ,%92
serebral terutama setelah tidur. 'onjakan #*K juga akibat batuk, mengejan atau
berbangkis.
3. 5untah > (kibat peningkatan #*K selama tidur malam karena ,%92 serebral
meningkat. )i0at muntah proyektil atau muncrat dan tidak didahului mual.
%. Kejang > Kejang 0okal dapat merupakan mani0estasi pertama tumor
intrakranial pada 17B penderita. 5eningioma pada konveksitas otak sering
menimbulkan kejang 0okal sebagai gejala dini. Kejang umum dapat timbul
sebagai mani0estasi tekanan intrakranial yang melonjak secara cepat, terutama
sebagai meni0estasi glioblastoma multi0orme. Kejang tonik yang sesuai dengan
serangan rigiditas deserebrasi biasanya timbul pada tumor di 0ossa kranii
posterior dan secara tidak tepat dinamakan oleh para ahli neurologi dahulu
sebagai Ecerebellar 0itsF.
D. 1angguan mental > #umor serebri dapat mengakibatkan demensia, apatia,
gangguan $atak dan intelegensi, bahkan psikosis, tidak peduli lokalisasinya.
/. ,erasaan abnormal di kepala > <asa seperti Eenteng di kepalaF, EpusingF atau
Etujuh kelilingF. 5ungkin sehubungan dengan #*K yang meninggi. )ehingga
karena samarnya maka kebanyakan dari keluhan semacam ini tidak dihiraukan
oleh pemeriksa dan dianggap keluhan 0ungsional.
. #anda&tanda lokalisatorik yang menyesatkan
)uatu tumor intrakranial dapat menimbulkan mani0astasi yang tidak sesuai
dengan 0ungsi tempat yang didudukinya berupa :
a" Kelumpuhan sara0 otak
b" <e0leks patologik yang positi0 pada kedua sisi
c" 1angguan mental
d" 1angguan endokrin
e" /nse0alomalasia
!. #anda&tanda lokalisatorik yang benar
De0isit serebral dibangkitkan oleh tumor di daerah 0ungsional yang khas berupa
monoparesis, hemiparesis, hemianopia, a0asia, anosmia dan seterusnya.
*. )imptom 0okal dari tumor di lobus 0rontalis : sakit kepala, gangguan mental,
kejang tonik 0okal, katatonia, anosmia
**. )imptom 0okal dari tumor di daerah pre&sentral : kejang 0okal pada sisi
kontralateral, hemiparesis kontralateral, paraparese, gangguan miksi
***. )imptom 0okal dari tumor di lobus temporalis : hemianopsia kuadran atas
kontralateral dengan tinitus, halusinasi auditorik, dan a0asia sensorik beserta
apraksia
*G. )imptom 0okal dari tumor di lobus parietalis : serangan 6ackson sensorik,
astereognosia dan ataksia sensorik, Ethalamic over&reactionF, hemianopsia
kuadran ba$ah homonim yang kontralateral, agnosia, a0asia sensorik, serta
apraksia
G. )imptom 0okal dari tumor di lobus oksipitalis
G*. )imptom 0okal dari tumor di korpus kalosum
7. #anda&tanda 0isik diagnostik pada tumor intrakranial . 2
(a".,apil edema @ (b".,ada anak ukuran kepala membesar dan sutura teregang,
perkusi > bunyi kendi rengat, auskultasi > ada bising @ (c".=ipertensi intrakranial
H bradikardi : #D sistemik yang meningkat progresi0 > dapat dianggap sebagai
kompensasi penanggulangan iskemik @ (d".*rama dan 0rekuensi perna0asan
berubah
A.
#rauma
Kejang dapat terjadi setelah cedera kepala dan harus segera diatasi karena akan
menyebabkan hipoksia otak dan kenaikan tekanan intrakranial serta
memperberat edem otak. 5ula&mula berikan dia2epam 1? mg intravena
perlahan&lahan dan dapat diulangi sampai kali bila masih kejang. 3ila tidak
berhasil dapat diberikan 0enitoin 17 mgDkg33 secara intravena perlahan&lahan
dengan kecepatan tidak melebihi 7? mgDmenit. C,.
*n0eksi
*n0eksi pada susunan sara0 dapat berupa meningitis atau abses dalam bentuk
empiema epidural, subdural, atau abses otak. Klasi0ikasi lain membahas menurut
jenis kuman yang mencakup sekaligus diagnosa kausal C
1" *n0eksi viral :
2" *n0eksi bakterial
" *n0eksi spiroketal
!" *n0eksi 0ungal
7" *n0eksi proto2oal
A" *n0eksi meta2oal 2
)erebrovaskuler
)troke mengacu kepada semua gangguan neurologik mendadak yang terjadi
akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri
otak. *stilah stroke biasanya digunakan secara spesi0ik untuk menjelaskan in0ark
serebrum. %G( (%erebralvascular accident" dan serangan otak sering digunakan
secara sinonim untuk stroke. Konvulsi umum atau 0okal dapat bangkit baik pada
stroke hemoragik maupun strok non&hemoragik 2, -
)troke sebagai diagnosis klinis untuk gambaran mani0estasi lesi vaskuler
serebral dapat dibagi dalam :
1" #ransient ischemic attack,
2" )troke in evolution,
" %ompleted stroke, yang bisa dibagi menjadi tipe hemoragik dan tipe non&
hemoragik 2
/pilepsi
Kata epilepsi berasal dari kata ;unani EepilambaneinF yang berarti EseranganF.
/pilepsi bukanlah suatu penyakit, tetapi gejala yang dapat timbul karena
penyakit. /pilepsi ialah mani0estasi gangguan otak dengan berbagai etiologi
namun dengan gejala tunggal yang khas, yaitu seragan berkala yang disebabkan
oleh lepas muatan listrik neuron kortikal secara berlebihan kronik otak dengan
ciri timbulnya gejala&gejala yang datang dalam serangan&serangan, berulang&
ulang yang disebabkan lepas muatan listrik abnormal sel&sel sara0 otak, yang
bersi0at reversibel. 2, .
Klasi0ikasi serangan pada epilepsi dapat dibagi menjadi dua kelompok utama
yaitu parsial dan umum. Kejang parsial kemudian dibagi menjadi parsial
sederhana, parsial kompleks, dan parsial dengan umum sekunder. 1?
*. )erangan parsial (0okal, lokal" kesadaran tak berubah
(. )erangan parsial sederhana (kesadaran tetap baik"
1. Dengan gejala motorik
2. Dengan gejala somatosensorik atau sensorik khusus
. Dengan gejala autonom
!. Dengan gejala psikis
3. )erangan parsial kompleks (kesadaran menurun"
1. 3erasal sebagai parsial sederhana dan berkembang ke penurunan kesadaran
a. #anpa gambaran lainnya
b. Dengan gambaran seperti (.1&!
c. Dengan automatismus
2. Dengan penurunan kesadaran sejak a$itan
a. #anpa gambaran lainnya
b. Dengan gambaran seperti (.1&!
c. Dengan automatismus
**. )erangan umum (konvulsi0 atau non&konvulsi0"
(. 1. (bsence
2. (bsence tak khas
3. 5ioklonik
%. Klonik
D. #onik
/. #onik&klonik
+. (tonik
***. )erangan epilepsi tak terklasi0ikasikan misalnya : gerakan ritmis pada mata,
gerakan mengunyah dan berenang. 2
D*(149)*)
,ada umumnya, seseorang yang mengalami hanya satu kali serangan kejang
tidak akan diberi terapi epilepsi dahulu. 4amun jika dalam $aktu satu tahun
terjadi lebh dari satu serangan maka perlu dipertimbangkan untuk mulai dengan
obat&obat antiepilepsi. Diagnosis epilepsi biasanya dapat dibuat dengan cukup
pasti dari anamnesis lengkap, terutama mengenai gambaran serangan, hasil
pemeriksaan umum dan neurologik serta elektroense0aligra0i (//1". 2
#/<(,*
9bat anti epilepsi ((ntiepileptic Drug D (/D" digolongkan berdasarkan
mekanisme kerjanya.
1. )odium channel blockers : +enitoin, +os0enitoin, 9Icarba2epine, Jonisamide,
%loba2am, +enobarbital, +elbamate, #opiramate
2. %alsium inhibitors : +enitoin, +os0enitoin, %loba2am, +enobarbital, +elbamate
. 1(3( enhancers : %loba2am, %lona2epam, +enobarbital, #iagabine, Gigabatrin,
1abapentin, #opiramate
!. 1lutamate blocker : 'amotrigine, +enobarbital, #opiramate
7. %arbonic anhydrase inhibitor : #opiramate
A. =ormon
C. dan obat&obat lain yang belum diketahui pasti mekanisme kerjanya :
,rimidine, Galproate, 'evetiracetam. 11
,<9149)*)
,rognosis epilepsi bergantung kepada beberapa hal, di antaranya jenis epilepsi,
0aktor penyebab, saat pengobatan dimulai, dan ketaatan minum obat. ,ada
umumnya prognosis epilepsi cukup menggembirakan. ,ada 7?&C?B penderita
epilepsi serangan dapat dicegah dengan obat&obatan, sedangkan sekitar 7?B
pada suatu $aktu akan dapat berhenti minum obat. )erangan epilepsi primer,
baik yang bersi0at kejang umum maupun serangan lena (ngelamun" atau
absence mempunyai prognosis terbaik. )ebaliknya epilepsi yang serangan
pertamanya mulai pada usia tahun atau yang disertai kelainan neurologik dan
atau retardasi mental mempunyai prognosis relati0 jelek. 2
G. #/<(,*
,enanganan kejang secara modern bermula dari tahun 1.7? dengan pemberian
3romida, dengan dasar teori bah$a epilepsi disebabkan oleh suatu dorongan seI
yang berlebih. ,ada tahun 1-1?, kemudian digunakan +enobarbital yang
a$alnya dipakai untuk menginduksi tidur, kemudian diketahui mempunyai e0ek
antikonvulsan dan menjadi obat pilihan selama bertahun&tahun. )ejumlah obat
lain yang juga digunakan sebagai pengganti +enobarbital termasuk ,irimidone,
dan +enitoin yang kemudian menjadi 0irst line drug epilepsi utama untuk
penanganan kejang parsial dan generalisata sekunder. ,ada tahun 1-A.,
Karbama2epin a$alnya digunakan untuk neuralgia trigeminal, kemudian pada
tahun 1-C! digunakan untuk kejang parsial. /tosuksimid telah digunakan sejak
1-7. sebagai obat utama untuk penanganan absence sei2ures tanpa kejang
tonik klonik generalisata. Galproate mulai digunakan 1-A? dan saat ini sudah
tersedia di seluruh dunia dan menjadi drug o0 choice pada epilepsy primer
generalisata dan kejang parsial. 11
1. +enobarbital
5erupakan obat antiepilepsi atau antikonvulsi yang e0ekti0. #oksisitasnya relati0
rendah, murah, e0ekti0, dan banyak dipakai. Dosis antikonvulsinya berada di
ba$ah dosis untuk hipnotis. *a merupakan antikonvulsan yang non&selektive.
5an0aat terapeutik pada serangan tonik&klonik generalisata (grand mall" dan
serangan 0okal kortikal.
2. ,rimidon
/0ekti0 untuk semua jenis epilepsy kecuali absence. /0ek antikonvulsi ditimbulkan
oleh primidon dan metabolit akti0nya.
. =idantoin
;ang termasuk dalamm golongan ini adalah 0enitoin, me0enitoin, dan etotoin.
+enitoin :
+enitoin adalah obat primer untuk semua bangkitan parsial dan bangkitan tonik&
klonik, kecuali bangkitan absence (absence sei2ure". +enitoin tidak sedative
pada dosis biasa. 3erbeda dengan 0enobarbital, obat ini juga e0ekti0 pada
beberapa kasus epilepsy lobus temporalis.
!. Karbama2epine
#ermasuk dalam golongan iminostilbenes. 5an0aat terapeutik ialah untuk
/pilepsi lobus temporalis, sendiri atau kombinasi dengan bangkitan generalisata
tonik&klonik (1#%)".
7. /tosuksimid
9bat ini dipakai untuk bangkitan absence. /0ek antikonvulsi pada binatang sama
halnya dengan trimetadion. ,roteksi terhadap pentilentetra2ol, akan menaikkan
nilai ambang serangan. 5an0aat terapeutik ialah terhadap bengkitan absence.
A. (sam valproat (Galproic acid"
(sam valproat dipakai untuk berbagai jenis serangan atau bangkitan. /0ek
sedasinya minimal, e0ek terhadap )), lain juga minimal. #erhadap ,entilen
tetra2ol, potensi asam valproat lebih besar daripada etosuksimid, tapi lebih kecil
pada 0enobarbital. (sam valproat lebih berman0aat untuk bangkitan absence
daripada terhadap bangkitan umum tonik&klonik. 12
93(# ,*'*=(4 3/<D()(<K(4 #*,/ K/6(41 :
6enis Kejang
(istilah lama" 6enis Kejang
(istilah sekarang" 9bat&obat utama 9bat&obat alternati0
1rand mal #onic %lonic ,henytoin
,henobarbital
%arbama2epine ,rimidon
Galproic acid
,etil mal (bsence /thosuIimide
Galproic acid %lona2epam
(ceta2olamide
#rimethadione
5iIed grand mal and petit mal (bsence and tonic clonic Gaproic acid (alone" or
,henytoin
,henobarbitalK/thosuIimide ,rimidone carbama2epine K clona2epam
aceta2olamide
5inor motor myoclonic 3ilateral massive epileptic myoclonous, atonic, akinetic
Galproic acid
%lona2epam
(%#= ,henytoin
,henobarbital
3en2odia2epines
(ceta2olamide
)alaam *n0antil spasm (%#=
%lona2epam
Galproic acid Ketogenic diet
+ocal motor )imple partial %arbama2epine
,henytoin
,henobarbital ,rimidone
,sychomotor %ompleI partial %arbama2epine ,henytoin,
,henobarbital,
,rimidone
G*. ,<9149)*)
Kejang adalah suatu masalah neurologik yang relative sering dijupai. )ekitar
1?B populasi akan mengalami paling sedikit satu kali kejang seumur hidup
mereka, dengan insiden paling tinggi terjadi pada masa anak&anak dini dan
lanjut usia (setelah usia A? tahun", dan ?,B sampai ?,7B akan didiagnosa
mengidap epilepsi (berdasarkan kriteria dua kali kejang tanpa pemicu". -
http:DD$$$.ir$anashari.comD2??-D?!Dkejang.html

Anda mungkin juga menyukai