Anda di halaman 1dari 5

Dari Sinetron Religius ke "Emerging Reason"

Ruslani
Sejak pertengahan tahun 2004 televisi di Indonesia banjir dengan sinetron religius bertajuk Ilahi.
Diawali dengan sukses TPI ena!angkan serial Rahasia Ilahi" !ang konon diilhai dari kisah#
kisah n!ata dala ajalah $ida!ah" stasiun T% swasta lain keudian engikuti jejak TPI.
S&T% dengan 'stagh(irullah dan )uasa Ilahi* Trans#T% dengan Taubat" Ins!a(" dan Istigh(ar*
+ativi dengan ',ab Ilahi" Pada#-u !ang Rabb" dan Sebuah )esaksian* R&TI dengan Tuhan 'da
di -ana#ana* '.T% dengan ',ab Dunia dan /alan ke Surga* T%0 dengan Titik .adir* dan TPI
sendiri dengan Takdir Ilahi" 'llah -aha 1esar" dan )ehendak#-u.
Sinetron religius sea2a ini tern!ata apu endongkrak peringkat stasiun pena!angn!a.
Rahasia Ilahi dan Takdir Ilahi" isaln!a" apu enjadi kontributor terbesar !ang endongkrak
posisi TPI dari tujuh besar ke posisi tertinggi di Indonesia. 1erdasarkan survei '& .ielsen" dari
34 -aret sapai 34 'pril 2004" TPI dengan 2atu 34"5 persen berada di urutan pertaa" disusul
S&T% 634"278" R&TI 634"978" Indosiar 632"478" +ativi 633"278" Trans#T% 630"078" T%0 6:"278"
'.T% 6:"278" ;lobal T% 62"578" -etro T% 62"478" dan T%RI Pusat 63"078 6Republika" 24 'pril
20048.
Tak heran jika keudian hapir seua stasiun T% ena!angkan sinetron sejenis. 1erdasarkan
suber 2erita" sinetron itu dapat dikategorikan enjadi dua.
Pertaa" sinetron !ang didasarkan pada kisah n!ata. TPI dengan Rahasia Ilahi didasarkan pada
kisah !ang pernah diuat ajalah $ida!ah dan 'llah -aha 1esar didasarkan pada pengalaan
n!ata pen2eritan!a. S&T% dengan 'stagh(irullah didasarkan atas kisah n!ata di ajalah ;haib.
Trans#T% dengan Taubat engabil 2erita dari ajalah Insting. +ativi dengan ',ab Ilahi dan
Sebuah )esaksian didasarkan atas narasi atau kesaksian orang#orang !ang engalai atau
en!aksikan langsung kejadian !ang dituturkan dala sinetron tersebut.
)edua" sinetron !ang ide 2eritan!a diabil dari suber#suber Isla klasik" terutaa hadis#
hadis !ang dianggap sahih atau dari buku kupulan 2erita !ang juga diabil dari kitab#kitab
klasik. Sebagian besar hadis !ang dijadikan rujukan dala sinetron<terutaa Takdir Ilahi di TPI
<adalah hadis 1ukhari#-usli !ang diuat dala kitab -i=ah >ishshah wa >ishshah (i anis al#
shalihin wa sair al#utta>in kar!a -uhaad 'in 'l#/undi 'l#-utta>in dan kitab -adarij al#
salikin kar!a Ibnu ?a!!i 'l#/au,iah.
Dala iklann!a" TPI dengan jelas engatakan bahwa Takdir Ilahi erupakan aktualisasi dari
peristiwa !ang pernah terjadi di ,aan Rasulullah. Sajiann!a tentu sudah disesuaikan dengan
perkebangan ,aan dan (oratn!a dibuat lebih odern. @ntuk lebih e!akinkan penonton" di
akhir ta!angan sinetron ini TPI enghadirkan seorang ahli hadis" )$ 'li -usta(a Aa>ub" !ang
eberi pena(siran dan hikah !ang dapat diabil dari ta!angan sinetron itu.
Satu hal !ang saa dala kedua jenis sinetron ini adalah di akhir ta!angan dihadirkan seorang
kiai" dai" atau agaawan !ang dianggap dapat eberi ta(sir kontekstual. -eskipun terkesan
asih berupa ta(sir literal dan lebih enekankan kesalehan ritual" koentar para kiai dan dai ini
agakn!a enarik perhatian penonton" setidakn!a dapat enabah keper2a!aan penonton
bahwa ta!angan tersebut benar#benar bertujuan dakwah" bukan seata#ata bisnis.
Sapai di sini sebenarn!a tak ada persoalan. 1ahkan sekilas sinetron#sinetron itu dapat
eberi sea2a kelegaan terhadap dahaga rohani !ang ungkin dialai oleh sebagian orang
Indonesia. .aun" jika diperhatikan lebih saksaa" kita akan enjupai beberapa kejanggalanB
alur 2erita !ang tak logis" penulisan skenario !ang terkesan engejar waktu dan nguber setoran"
dan pena(siran agaa !ang ebuat uat terikat pada sibol#sibol (oral tanpa peaknaan
lebih endala atas pesan#pesan keanusiaan !ang terdapat dala setiap agaa.
Kesalehan ritual
Pada ta!angan perdana Takdir Ilahi" kesalehan sosial endapatkan tepat 2ukup penting.
Pesan keagaaan !ang sangat anusiawi ditonjolkan. .aun" dala ta!angan#ta!angan
berikutn!a" !ang lebih ditekankan justru kesalehan ritual. ;abaran Isla sebagai energi
pebebas" !ang pada awaln!a disapaikan -uhaad untuk ebebaskan anusia dari
perbudakan dan penindasan !ang dilakukan anusia lain" berubah enjadi hubungan langsung
anusia dengan kekuasaan dan otoritas Tuhan.
'gaa !ang seharusn!a jadi alat ebela dan en2erahkan anusia beralih (ungsi enjadi
senjata untuk ebela Tuhan di hadapan anusia. Tuhan pun ditapilkan sebagai D,at !ang
pendenda dan kearuk dengan pujian sehingga siapa pun !ang tak euji#.!a akan
endapat a,ab !ang lebih pedih dibandingkan dengan kesalahan !ang pernah dilakukan
anusia. Pergulatan anusia sebagai akhluk bebas dan erdeka akhirn!a harus berakhir dan
en!erah karena intervensi langsung Tuhan.
&harles Courier ebentangkan hal senada ketika engatakan bahwa agaa institusional
se2ara (undaental elakukan trauatisasi karena ia didasarkan atas gabaran atau 2itra
tentang Tuhan sebagai tiran !ang keja 6Ri2oeur" 395:B D0:8. Sinetron#sinetron religius di T%
bahkan lebih epertegas 2itra tersebut ketika ebi2arakan akna kesalehan bagi seorang
wanita. -elalui ta!angann!a" pengelola stasiun T% tapakn!a ingin eneguhkan peahaan
kelopok tertentu engenai posisi wanita dala Isla sebagai kehendak Tuhan !ang tak
boleh dibantah dan harus dipatuhi.
'l ?uran dan teks#teks keagaaan lain !ang seharusn!a diperlakukan sebagai teks terbuka
terhadap pelbagai pena(siran dibungka enjadi teks tertutup karena han!a ta(sir tertentu !ang
dianggap absah dan didakukan ewakili otoritas Tuhan sebagai Pengarang 6'uthor8. Dala
konteks ini 'in 'bdullah engungkapkanB
Dengan engklai bahwa peahaan !ang paling relevan dan paling benar han!alah
kehendak Pengarang 6the Eill o( 'uthor8" aka dengan udah para peba2a 6reader8
enggantikan posisi Pengarang 6'uthor8F Di sini terjadi proses perubahan se2ara instan dan
en2olok" !aitu etaor(osis atau en!atun!a peba2a 6the reader8 dengan Pengarang 6the
'uthor8" Fpeba2a tanpa peduli dengan keterbatasan#keterbatasan !ang elekat dala diri
dan institusin!a enjadi Tuhan 6'uthor8 !ang tidak terbatas 6'bdullah dala )haled 'bou Cadl"
2004B G#Gi8.
'l ?uran dan teks#teks keagaaan lain seharusn!a diperlakukan sebagai teks terbuka !ang
dapat eun2ulkan dan erangsang terjadin!a aktivitas pena(siran konstrukti(" bukan teks
tertutup !ang bertujuan enentukan dan ebatasi aktivitas pena(siran se2ara ketat dan kaku
6@berto H2o" 3909B 408. Dala teks tertutup" pena(siran !ang berbeda akan di2ap sebagai
bidah dan elanggar kesu2ian teks !ang dita(sirkan. Dala konteks keagaaan" inilah !ang
disebut sebagai ta>dis al#a(kar al#dini!!ah atau pen!akralan buah peikiran keagaaan 6-
'rkoun" 3990B 3048.
)ondisi ini sangat berbeda dengan odel pena(siran terbuka pada asa Isla klasik. Dala
tradisi Isla klasik" pena(siran etis dan kritik politik berdasarkan teks#teks keagaaan tidak
dianggap endangkalkan nora#nora !ang sakral. -oralitas" kesalehan" dan kebiasaan
dianggap sebagai persoalan individual !ang berorientasi pada tujuan#tujuan sosial. Integritas"
keberanian" kelebutan" kederawanan" keadilan" dan nalar erupakan kebajikan#kebajikan
!ang dibutuhkan untuk kebahagiaan individual dan keaslahatan as!arakat.
Sa!angn!a" koentar !ang diberikan sebagai penutup 2erita sinetron#sinetron di atas belu
beranjak dari pena(siran tekstual dan literal atas teks#teks keagaaan sehingga terkesan kering
dan iskin dengan pesan#pesan keanusiaan. Para koentator 2enderung enepatkan diri
ereka sebagai penegas atau penjelas (oralise keagaaan !ang ditapilkan dala sinetron
itu. Pertarungan abadi antara iblis sebagai sisi !ang jahat dan anusia sebagai sisi !ang baik
tetap berkutat pada persoalan teologis laa bahwa iblislah !ang enjeruuskan anusia
elakukan segala dosa dan kesalahan.
Padahal" dala wa2ana keagaaan<terutaa di kalangan kau Su(i<iblis selalu dipandang
dengan dua wajah !ang berlawanan. Di satu sisi iblis digabarkan sebagai 2ontoh tentang tauhid
6ke!akinan akan keesaan Tuhan8 !ang paling urni karena dia tidak au en!ebah kepada
'da sebagai akhluk 'llah" di sisi lain iblis selalu dipandang sebagai kuasa jahat !ang
ebangkang kepada Tuhan dan diberi keleluasaan oleh#.!a untuk ebujuk anusia agar
elakukan segala perbuatan jahat !ang akan en!engsarakan dirin!a sendiri aupun orang
lain. .aun" pada akhirn!a anusialah !ang enentukan apa !ang akan dia lakukan.
Kesempurnaan perilaku
Persoalan lain !ang 2ukup engganggu berkaitan dengan sinetron#sinetron !ang diangkat dari
kisah n!ata. Dala penulisan (il !ang diangkat dari kisah n!ata" biasan!a realitas ditapilkan
apa adan!a eskipun kadang dibutuhkan e(ek khusus untuk endraatisasi kejadian !ang
sebenarn!a tak sedraatis gabaran dala (il. .aun" logika 2eritan!a tetap berpijak pada
ken!ataan !ang ada dan sesuai dengan akal sehat. 'rtin!a" kejadian#kejadian !ang ditapilkan
tetap erupakan duplikasi dari peristiwa n!ata !ang boleh jadi akan dialai siapa pun !ang
hidup sekarang ini.
+ebih dari itu" sinetron#sinetron religius sebagian besar enapilkan kesepurnaan perilaku
anusiaB sepurna baikn!a dan sepurna jahatn!a. )arakter baik ditapilkan elalui anusia
tanpa 2ela dan tak pernah salah. Sebalikn!a" karakter jahat ditapilkan elalui anusia !ang
selalu berbuat buruk dan salah tanpa ada penjelasan engapa dan untuk tujuan apa dia
elakukan seua kejahatan !ang digabarkan dala sinetron itu. Padahal" dala kehidupan
n!ata" kejahatan selalu engandaikan adan!a oti( sang pelaku atau" paling tidak" ada tujuan
dan aksud !ang ingin di2apai sang pelaku. )ejahatan bukan sesuatu !ang alai !ang lahir
begitu saja sebagai bagian dari karakter seseorang. )ebaikan dan kejahatan lahir dari proses
pergulatan panjang anusia untuk eneukan jalan kehidupan !ang dipengaruhi pelbagai
(aktorB ekonoi" sosial" psikis" politik" kultur" insting" dan kepentingan pribadi.
Dala konteks ini kiran!a tidak berlebihan jika dikatakan bahwa agaa dala bentuk ta!angan
sinetron sea2a ini telah beralih (ungsi enjadi ideologi dala pengertian -arGis" !aitu
sebagai pen!ebun!ian realitas dari persoalan konkret sebenarn!a !ang dihadapi as!arakat.
-arG eahai realitas sebagai praksis<aktivitas produkti( anusia<dan ideologi sebagai
penentangan terhadap praksis. +ebih jauh" -arG engungkapkan bahwa suber !ang
sebenarn!a dari aktivitas anusia adalah praksis dan bukan kesadaran 6Paul Ri2oeur" 395:B
Gii8.
Pen!ebun!ian atau distorsi atas realitas itu keudian dikeas sedeikian rupa dengan a!at#
a!at 'l ?uran !ang sengaja dikutip untuk endukung peristiwa !ang dita!angkan dala
sinetron#sinetron itu. 'rtin!a" telah terjadi sea2a anipulasi atas teks kitab su2i ketika a!at#
a!at !ang endukung pandangan#dunia sinetron itu dikutip dan dijadikan sebagai pebenar
dan pendukung. Seentara itu" a!at#a!at bernada lain<!ang sudah pasti terdapat dala 'l
?uran<tidak dikutip karena tak sejalan dengan pandangan#dunia sinetron tersebut.
Sapai batas tertentu" sinetron#sinetron itu enabah da(tar panjang hal#hal !ang seharusn!a
terpikirkan enjadi tak#terpikirkan 6istilah - 'rkoun8. Aang tak#terpikirkan pada awaln!a
erupakan wila!ah !ang terpikirkan 6thinkable8 sebelu adan!a ortodoksi agaa !ang
enerapkan pena(siran tunggal atas agaa dengan eberangus ta(sir#ta(sir lain. -ohaad
'rkoun 62002B 3D8 en2atat adan!a dua (akta historis !ang aat penting terkait dengan wa2ana
ini. Pertaa" keberhasilan spektakuler dari (ilsa(at dan ilu#ilu Aunani dala logosphere 'rab
di bawah kontrol politik re,i Isla dari abad ke#5 sapai abad ke#3D. )edua" pengebangan
berbagai 2akrawala nalar keagaaan elalui a,hab#a,hab teologi dan huku !ang dinais.
-a,hab -u=ta,ilah ban!ak eberi subangan dala eun2ulkan berbagai persoalan !ang
terpikirkan<isaln!a persoalan (iran Tuhan !ang di2iptakan. Sa!angn!a" hal#hal !ang seula
terpikirkan ini din!atakan tak#terpikirkan oleh )hali(ah al#?adir pada abad ke#33. Cilsa(at di
dunia Isla" sebagaiana diwarisi dari peikiran Aunani )lasik" eneui senjakala setelah
wa(atn!a Ibn Rus!d 633958 eskipun tetap bertahan di Iran dala bentuk teodesi dan teoso(i.
-a,hab -u=ta,ilah dilarang oleh dekrit#dekrit !ang terkenal dari 'l#?adir pada tahun 3030#3035
dan tahun 3029 hingga saat ini. Para ulaa se2ara resi engabdi epertahankan
ortodoksi" enolak pengakti(an kebali !ang terpikirkan !ang telah diperkenalkan dan
dikebangkan oleh para peikir orisinal !ang inovati( dala periode klasik.
Emerging Reason
)etika para pena(sir periode klasik ena(sirkan 'l ?uran untuk enghasilkan apa !ang kita
sebut sebagai huku Isla" ereka engebangkan penelitian linguistik tentang bahasa.
-ereka juga engebangkan pengetahuan historis untuk engetahui sejarah teks dan bahasa
saat itu. -ereka engebangkan alat#alat retorik untuk engetahui retorika wa2ana ,aan itu.
-ereka elakukan penelitian en!eluruh !ang akan engantarkan kita eun2ulkan persoalan
status kogniti( teks 'l ?uran dan ta(sir#ta(sirn!a !ang pada dirin!a sendiri erupakan korpus
pengetahuan" bentuk pengetahuan !ang dibangun atas dasar siste kogniti( tertentu.
'rtin!a" ketika enulis sejarah peikiran" kita akan keliru jika han!a enulis sejarah tentang
gagasan#gagasan !ang terpisah dan berbeda. )ita harus elihat pelbagai siste !ang
engendalikan tiap periode sejarah serta gagasan#gagasan !ang digunakan as!arakat" baik
dala bidang (ilsa(at" teologi" etika" atau huku. Sa!angn!a" kita belu terbiasa elihat sejarah
pelbagai siste peikiran untuk endekonstruksi siste#siste ini guna engetahui siste#
siste episteologis !ang ebangun pengetahuan tertentu. Di sinilah relevansi dari gagasan
'rkoun engenai Herging Reason 6HR8. ;agasan ini dikebangkan 'rkoun karena tak au
engikuti nalar prosedural !ang ungkin relevan dengan kritik wa2ana !uridis" tetapi tidak dapat
eenuhi tugas#tugas dan eksplorasi#eksplorasi dala pelbagai bidang !ang lain.
Dengan tegas 'rkoun engatakan" Herging Reason goes be!ond the pun2tual" parti2ular
ethodologi2al iproveents a2tuali,ed in soe (ields o( resear2h" or in soe dis2iplines
applied to the stud! o( di((erent aspe2ts o( Isla and other non#Eestern 2ultures. It is 2on2erned
with the philosophi2al subversion o( the use o( reason itsel( and all (ors o( rationalit! Fnot to
repeat the ideologi2al 2oproises and derivations o( the pre2edent postures and per(oran2es
o( reasonF. HR will be 2ontinuousl! eerging to reassess its 2riti2al (un2tion 6'rkoun" IbidB 2D#
248.
Dengan HR setidakn!a kita dapat ebuka ruang baru bagi sejarah Isla !ang selaa ini
ditutup elalui ortodoksi dan keputusan#keputusan politik. HR berusaha ebuka ruang !ang
seluas#luasn!a dan eberikan landasan tidak han!a bagi orang#orang besar !ang selaa ini
bersuara keras dan enulis buku#buku besar !ang asih kita ba2a dan kita pelajari hingga saat
ini" tetapi juga eberi suara kepada kelopok#kelopok !ang selaa ini dibungka.
Sudah saatn!a kita eberi dukungan kepada ereka !ang selaa ini dipinggirkan. 'gaa
tidak boleh lagi diobilisasi untuk elegitiasi strategi#strategi sinis !ang dihasilkan oleh
doinasi politik dan ekonoi.
* Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Religi dan Budaya Uniersitas Sanata Dharma!
"ogyakarta

Anda mungkin juga menyukai