Keunggulan ASI Berbanding PASI DISUSUN OLEH : TAINA THIA!AA"AN #$#%##&&$ AUNA AMASAM' #$#%##&() !IETHA A*INDAN #$#%##&)& PI*INA AI*ALA!AN #$#%##&$# ME!ALES+A' NATHAN #$#%##,%# PI'A DASHINI !UNASE!AAN #$#%##&$$ !-ESHAAMENEE !OBI #$#%##&). "A'A EKHA 'ALAN !OPAL #$#%##,#/ *INOTHA PANISEL*AM #$#%##,,/ KESH*INI AMA0HANDAN #$#%##,.. 2 SUPE*ISO: dr- Me1lina Sinulingga DEPATEMEN ILMU KESEHATAN MAS'AAKAT 2AKULTAS KEDOKTEAN UNI*ESITAS SUMATEA UTAA MEDAN .#%, KATA PEN!ANTA Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Kepaniteraan ini dengan judul 3Keunggulan A4i Berbanding Pa4i. Penulisan Makalah Kepaniteraan ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Program Pendidikan Profesi okter di inas Kesehatan Kota Medan, epartemen !lmu Kesehatan Masyrakat, !lmu Kedokteran Pen"egahan, !lmu Kedokteran Komunitas, #akultas Kedokteran $ni%ersitas &umatera $tara. Pada kesempatan ini penulis mengu"apkan terima kasih kepada teman- teman dan pihak-pihak lain yang telah meluangkan 'aktunya dan memberikan banyak masukan dalam penyusunan makalah penyuluhan ini sehingga penulis dapat menyelesaikan tepat pada 'aktunya. Penulis menyadari bah'a penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pemba"a sebagai koreksi dalam penulisan makalah selanjutnya. &emoga makalah penyuluhan ini bermanfaat. (khir kata penulis mengu"apkan terima kasih. 3 Medan, )* (pril +,)-
Penulis DA2TA ISI KATA PEN!ANTA555555555555------555- i DA2TA ISI5555555555555555555--5- ii BAB I PENDAHULUAN555555555555---555 ).). .atar /elakang000000000000..................... I % BAB II TIN"AUAN PUSTAKA555555555555--- +.). (&!....................................00000000................... +.).). efinisi +.).+. Epidemiologi +.).1. Tujuan Pengaturan Pemberian (&! Eksklusif +.).-. Keuntungan (&! +.).2. (&! dan Perkembangan Ketrampilan Makan +.).*. Kendala Pemberian (&! +.).3. Tanggung ja'ab Pemerintah dalam Program Pemberian (&! Eksklusif +.+ Pengganti air susu ibu 4P(&!5 +.+.) efinisi +.+.+ Komposisi &usu #ormula +.+.1 6ara Pemberian &usu #ormula +.+.- Keunggulan dan Kekurangan Pemberian P(&! . + + + + 1 7 7 ), )) )) )1 )- 4 BAB III KESIMPULAN555555555---55555----- .% DA2TA PUSTAKA-------------------------------------------------------------------- .. 5 BAB % PENDAHULUAN &etiap orangtua pasti menginginkan bayinya lahir se"ara normal, sehat dan dapat tumbuh se"ara optimal, serta diharapkan menjadi manusia yang berkualitas dan berguna bagi masyarakat. Tugas mulia seorang ibu adalah hamil, melahirkan, kemudian menyusui bayinya. &ementara ke'ajiban orang tua adalah mendidik, membesarkan dan menjadi panutan bagi anak-anaknya agar impian mendapatkan anak yang berkualitas dapat ter'ujud. /ayi baru lahir perlu mendapat pera'atan yang optimal sejak dini, termasuk pemberian makanan yang ideal. Tidak ada satupun makanan yang ideal untuk bayi baru lahir selain (&!. World Health Organization 489:5 dan United Nations Childrens Fund 4$N!6E#5 menganjurkan pemberian (&! se"ara eksklusif, yaitu (&! saja sampai bayi berusia * bulan, tanpa tambahan "airan ataupun makanan lain selain (&!, diikuti dengan makanan pendamping (&! selama dua tahun atau lebih. alam kenyataannya, pemberian (&! eksklusif selama enam bulan tidak sesederhana yang dibayangkan. /anyak kendala yang timbul dalam upaya memberikan (&! eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi sehingga ramai yang memilih untuk memberikan P(&! kepada bayi mereka. (kan tetapi dengan moti%asi ibu;ayah yang kuat, pengetahuan dasar yang dimiliki ibu dan ayah, serta usaha yang terus menerus, sabar dan tekun, serta didukung oleh fasilitas kesehatan tidak mustahil pemberian (&! eksklusif dapat berhasil. $N!6E# menyatakan, sebanyak 1,.,,, kematian bayi di !ndonesia dan ), juta kematian anak /alita di dunia pada tiap tahunnya, bisa di"egah melalui pemberian (&! 4(ir &usu !bu5 se"ara eksklusif selama enam bulan sejak tanggal kelahirannya, tanpa harus memberikan makanan serta minuman tambahan kepada bayi. Praktek pemberian (&! yang sehat mengurangi angka kematian, mortalitas, morbiditas serta meningkatkan kekebalan tubuh untuk pertumbuhan dan pengembangan balita yang optimal. Pada ibu menyusui dikaitkan dengan emosional yang ditingkatkan oleh bayi mengurangi resiko kanker payudara. ) 6 BAB . TIN"AUAN PUSTAKA .-%- Air Su4u Ibu 6ASI7 .-%-% De8ini4i (ir &usu !bu yang selanjutnya disingkat (&! adalah "airan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. ) (&! eksklusif didefinisikan sebagai pemberian (&! tanpa suplementasi makanan maupun minuman lain, baik berupa air putih, jus, ataupun susu selain (&!. Pemberian %itamin, mineral, dan obat-obatan diperbolehkan selama pemberian (&! eksklusif. 1 $N!6E# dan 89: membuat rekomendasi pada ibu untuk menyusui eksklusif selama * bulan kepada bayinya. &esudah umur * bulan, bayi baru dapat diberikan makanan pendamping (&! 4MP-(&!5 dan ibu tetap memberikan (&! sampai anak berumur minimal + tahun. Pemerintah !ndonesia melalui Kementerian Kesehatan juga merekomendasikan para ibu untuk menyusui eksklusif selama enam bulan kepada bayinya. + .-%-. Epide9i:l:gi Persentase pemberian (&! saja dalam +- jam terakhir dan tanpa ri'ayat diberikan makanan prelakteal pada umur * bulan sebesar 1,,+ persen. !nisiasi menyusu dini kurang dari satu jam setelah bayi lahir adalah 1-,2 persen, tertinggi di Nusa Tenggara /arat, yaitu sebesar 2+,7 persen dan terendah di Papua /arat 4+),3<5. - .-%-& Tu;uan Pengaturan Pe9berian ASI Ek4klu4i8 Menjamin pemenuhan hak /ayi untuk mendapatkan (&! Eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia * 4enam5 bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya= Memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan (&! Eksklusif kepada bayinya= dan Meningkatkan peran dan dukungan Keluarga, masyarakat, Pemerintah aerah, dan Pemerintah terhadap pemberian (&! eksklusif. + 7 .-%-, Keuntungan ASI Menyusui memberikan beberapa keuntungan bagi bayi. &ebagai makanan bayi yang paling sempurna, (&! mudah di"erna dan diserap karena mengandung en>im pen"ernaan, dapat men"egah terjadinya penyakit infeksi karena mengandung >at penangkal penyakit antara lain immunoglobulin, praktis dan mudah memberikannya, serta murah dan bersih. &elain itu (&! mengandung rangkaian asam lemak tak jenuh yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak 4meningkatkan !? dan E? anak5. (&! selalu berada dalam suhu yang tepat, tidak menyebabkan alergi, dapat men"egah kerusakan gigi, mengoptimalkan perkembangan bayi, dan meningkatkan hubungan ibu dan bayi /agi !bu, menyusui juga memberikan beberapa keuntungan, yaitu dapat men"egah perdarahan setelah persalinan, memper"epat menge"ilnya rahim, menunda masa subur, mengurangi anemia, men"egah kanker o%arium dan kanker payudara, serta sebagai metoda keluarga beren"ana sementara. ari sudut psikologis, kegiatan menyusui akan membantu ibu dan bayi membentuk tali kasih. Kontak akan terjalin setelah persalinan pada saat ibu menyusui bayinya untuk pertama kali. Keadaan ini akan menumbuhkan ikatan psikologis antara ibu dan bayinya. Proses ini disebut perlekatan 4/onding5. /ayi jarang menangis atau re'el dan akan tumbuh lebih "epat jika ia tetap berada dekat ibunya serta disusui se"epat mungkin setelah persalinan. !bu-ibu yang menyusui akan mera'at bayi mereka dengan penuh kasih sayang. Memberi (&! dapat membantu pertumbuhan dan ke"erdasan bayi. 1 Keunggulan dan keistime'aan (ir &usu !bu 4(&!5 sebagai nutrisi untuk bayi sudah tidak diragukan lagi. &eperti halnya nutrisi pada umumnya, (&! mengandung komponen makro dan mikro nutrien. Yang termasuk makronutrien adalah karbohidrat, protein dan lemak sedangkan mikronutrien adalah %itamin @ mineral. (ir susu ibu hampir 7,<nya terdiri dari air. Aolume dan komposisi nutrien (&! berbeda untuk setiap ibu bergantung dari kebutuhan bayi. Perbedaan %olume dan komposisi di atas juga terlihat pada masa menyusui 4kolostrum, (&! transisi, (&! matang dan (&! pada saat penyapihan5. Kandungan >at gi>i (&! a'al dan akhir pada setiap ibu yang menyusui juga berbeda. Kolostrum yang 8 diproduksi antara hari )-2 menyusui kaya akan >at gi>i terutama protein. (&! transisi mengandung banyak lemak dan gula susu 4laktosa5. (&! yang berasal dari ibu yang melahirkan bayi kurang bulan 4prematur5 mengandung tinggi lemak dan protein, serta rendah laktosa dibanding (&! yang berasal dari ibu yang melahirkan bayi "ukup bulan. Pada saat penyapihan kadar lemak dan protein meningkat seiring bertambah banyaknya kelenjar payudara. 8alapun kadar protein, laktosa, dan nutrien yang larut dalam air sama pada setiap kali periode menyusui, tetapi kadar lemak meningkat. Bumlah total produksi (&! dan asupan ke bayi ber%ariasi untuk setiap 'aktu menyusui dengan jumlah berkisar antara -2, -)+,, ml dengan rerata antara 32,-C2, ml per hari. /anyaknya (&! yang berasal dari ibu yang mempunyai status gi>i buruk dapat menurun sampai jumlah hanya ),,-+,, ml per hari. Komposisi (ir (&! mengandung air sebanyak C3.2<, oleh karena itu bayi yang mendapat "ukup (&! tidak perlu lagi mendapat tambahan air 'alaupun berada di tempat yang mempunyai suhu udara panas. Kekentalan (&! sesuai dengan saluran "erna bayi, sedangkan susu formula lebih kental dibandingkan (&!. 9al tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya diare pada bayi yang mendapat susu formula. Karbohidrat .aktosa adalah karbohidrat utama dalam (&! dan berfungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam (&! hampir + kali lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula. Namun demikian angka kejadian diare yang disebabkan karena tidak dapat men"erna laktosa 4intoleransi laktosa5 jarang ditemukan pada bayi yang mendapat (&!. 9al ini disebabkan karena penyerapan laktosa (&! lebih baik dibanding laktosa susu sapi atau susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada (&! transisi 43-)- hari setelah melahirkan5. &esudah mele'ati masa ini maka kadar karbohidrat (&! relatif stabil. 9 Protein Kandungan protein (&! "ukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan protein yang terdapat dalam susu sapi. Protein dalam (&! dan susu sapi terdiri dari protein 'hey dan 6asein. Protein dalam (&! lebih banyak terdiri dari protein 'hey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein 6asein yang lebih sulit di"erna oleh usus bayi. Bumlah protein 6asein yang terdapat dalam (&! hanya 1,< dibanding susu sapi yang mengandung protein ini dalam jumlah tinggi 4C,<5. isamping itu, beta laktoglobulin yaitu fraksi dari protein 'hey yang banyak terdapat di protein susu sapi tidak terdapat dalam (&!. /eta laktoglobulin ini merupakan jenis protein yang potensial menyebabkan alergi. Kualitas protein (&! juga lebih baik dibanding susu sapi yang terlihat dari profil asam amino 4unit yang membentuk protein5. (&! mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap dibandingkan susu sapi. &alah satu "ontohnya adalah asam amino taurin= asam amino ini hanya ditemukan dalam jumlah sedikit di dalam susu sapi. Taurin diperkirakan mempunyai peran pada perkembangan otak karena asam amino ini ditemukan dalam jumlah "ukup tinggi pada jaringan otak yang sedang berkembang. Taurin ini sangat dibutuhkan oleh bayi prematur, karena kemampuan bayi prematur untuk membentuk protein ini sangat rendah. (&! juga kaya akan nukleotida 4kelompok berbagai jenis senya'a organik yang tersusun dari 1 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat5 dibanding dengan susu sapi yang mempunyai >at gi>i ini dalam jumlah sedikit. isamping itu kualitas nukleotida (&! juga lebih baik dibanding susu sapi. Nukleotida ini mempunyai peran dalam meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang pertumbuhan bakteri baik dalam usus dan meningkatkan penyerapan besi dan daya tahan tubuh. 10 .emak Kadar lemak dalam (&! lebih tinggi dibanding dengan susu sapi dan susu formula. Kadar lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang "epat selama masa bayi. Terdapat beberapa perbedaan antara profil lemak yang ditemukan dalam (&! dan susu sapi atau susu formula. .emak omega 1 dan omega * yang berperan pada perkembangan otak bayi banyak ditemukan dalam (&!. isamping itu (&! juga mengandung banyak asam lemak rantai panjang diantaranya asam dokosaheksanoik 49(5 dan asam arakidonat 4(D(5 yang berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina mata. &usu sapi tidak mengadung kedua komponen ini, oleh karena itu hampir terhadap semua susu formula ditambahkan 9( dan (D( ini. Tetapi perlu diingat bah'a sumber 9( @ (D( yang ditambahkan ke dalam susu formula tentunya tidak sebaik yang terdapat dalam (&!. Bumlah lemak total di dalam kolostrum lebih sedikit dibandingkan (&! matang, tetapi mempunyai persentasi asam lemak rantai panjang yang tinggi. (&! mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang dibanding susu sapi yang lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. &eperti kita ketahui konsumsi asam lemah jenuh dalam jumlah banyak dan lama tidak baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Karnitin Karnitin ini mempunyai peran membantu proses pembentukan energi yang diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh. (&! mengandung kadar karnitin yang tinggi terutama pada 1 minggu pertama menyusui, bahkan di dalam kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi lagi. Konsentrasi karnitin bayi yang mendapat (&! lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat susu formula. 11 Aitamin K Aitamin K dibutuhkan sebagai salah satu >at gi>i yang berfungsi sebagai faktor pembekuan. Kadar %itamin K (&! hanya seperempatnya kadar dalam susu formula. /ayi yang hanya mendapat (&! berisiko untuk terjadi perdarahan, 'alapun angka kejadian perdarahan ini ke"il. :leh karena itu pada bayi baru lahir perlu diberikan %itamin K yang umumnya dalam bentuk suntikan. Aitamin &eperti halnya %itamin K, (&! hanya mengandung sedikit %itamin . 9al ini tidak perlu dikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari maka bayi akan mendapat tambahan %itamin yang berasal dari sinar matahari. &ehingga pemberian (&! eksklusif ditambah dengan membiarkan bayi terpapar pada sinar matahari pagi akan men"egah bayi menderita penyakit tulang karena kekurangan %itamin . Aitamin E &alah satu fungsi penting %itamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah merah. Kekurangan %itamin E dapat menyebabkan terjadinya kekurangan darah 4anemia hemolitik5. Keuntungan (&! adalah kandungan %itamin E nya tinggi terutama pada kolostrum dan (&! transisi a'al. Aitamin ( &elain berfungsi untuk kesehatan mata, %itamin ( juga berfungsi untuk mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. (&! mengandung dalam jumlah tinggi tidak saja %itamin ( dan tetapi juga bahan bakunya yaitu beta karoten. 9al ini salah satu yang menerangkan mengapa bayi yang mendapat (&! mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan tubuh yang baik. Aitamin yang larut dalam air 12 9ampir semua %itamin yang larut dalam air seperti %itamin /, asam folat, %itamin 6 terdapat dalam (&!. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar %itamin ini dalam (&!. Kadar %itamin /) dan /+ "ukup tinggi dalam (&! tetapi kadar %itamin /*, /)+ dan asam folat mungkin rendah pada ibu dengan gi>i kurang. Karena %itamin /* dibutuhkan pada tahap a'al perkembangan sistim syaraf maka pada ibu yang menyusui perlu ditambahkan %itamin ini. &edangkan untuk %itamin /)+ "ukup di dapat dari makanan sehari- hari, ke"uali ibu menyusui yang %egetarian. Mineral Tidak seperti %itamin, kadar mineral dalam (&! tidak begitu dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi ibu dan tidak pula dipengaruhi oleh status gi>i ibu. Mineral di dalam (&! mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih mudah diserap dibandingkan dengan mineral yang terdapat di dalam susu sapi. Mineral utama yang terdapat di dalam (&! adalah kalsium yang mempunyai fungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf dan pembekuan darah. 8alaupun kadar kalsium (&! lebih rendah dari susu sapi, tapi tingkat penyerapannya lebih besar. Penyerapan kalsium ini dipengaruhi oleh kadar fosfor, magnesium, %itamin dan lemak. Perbedaan kadar mineral dan jenis lemak diatas yang menyebabkan perbedaan tingkat penyerapan. Kekurangan kadar kalsium darah dan kejang otot lebih banyak ditemukan pada bayi yang mendapat susu formula dibandingkan bayi yang mendapat (&!. Kandungan >at besi baik di dalam (&! maupun susu formula keduanya rendah serta ber%ariasi. Namun bayi yang mendapat (&! mempunyai risiko yang lebih ke"il untuk mengalami kekurangan >at besi dibanding dengan bayi yang mendapat susu formula. 9al ini disebabkan karena >at besi yang berasal dari (&! lebih mudah diserap, yaitu +,- 2,< dibandingkan hanya - -3< pada susu formula. Keadaan ini tidak perlu dikuatirkan karena dengan pemberian makanan padat yang mengandung >at besi mulai usia * bulan masalah kekurangan >at besi ini dapat diatasi. Mineral >in" dibutuhkan oleh tubuh karena merupakan mineral yang banyak membantu berbagai proses metabolisme di dalam tubuh. &alah satu penyakit yang 13 disebabkan oleh kekurangan mineral ini adalah a"rodermatitis enterophati"a dengan gejala kemerahan di kulit, diare kronis, gelisah dan gagal tumbuh. Kadar >in" (&! menurun "epat dalam 'aktu 1 bulan menyusui. &eperti halnya >at besi kandungan mineral >ink (&! juga lebih rendah dari susu formula, tetapi tingkat penyerapan lebih baik. Penyerapan >in" terdapat di dalam (&!, susu sapi dan susu formula berturut-turut *,<, -1-2,< dan +3-1+<. Mineral yang juga tinggi kadarnya dalam (&! dibandingkan susu formula adalah selenium, yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan "epat. 1 .-%-< ASI dan Perke9bangan Ketra9pilan Makan /ayi mengalami pengalaman pertama tentang rasa makanan sejak masih dalam kandungan. Dasa "airan ketuban berubah-ubah bergantung jenis makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Dasa dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu selama kehamilan di salurkan ke "airan ketuban yang tidak hanya dirasakan oleh janin tetapi juga meningkatkan penerimaan dan kenikmatan bayi pada saat masa penyapihan (&!. Kemampuan bayi untuk mengetahui dan menerima rasa dan selera berkembang setelah lahir. :leh karena itu pengalaman pertama terhadap rasa dan selera mempunyai dampak terhadap penerimaan rasa dan selera pada masa bayi dan anak. Telah diketahui sejak lama bah'a bayi yang terpapar dengan rasa dalam (&! akan meningkatkan penerimaan rasa tersebut sehingga memper"epat keberhasilan penyapihan. /eberapa bayi yang mendapat (&! lebih dapat menerima sayur-sayuran pada pemberian pertama dibandingkan dengan bayi yang mendapat susu formula. (nak yang diberikan (&! paling sedikit * bulan juga lebih jarang mengalami kesulitan makan 4pi"ky eaters5, sepanjang "ara pemberian (&!nya benar. ) .-%-/ Kendala Pe9berian ASI /eberapa kendala yang sering menjadi alasan ibu melakukan konsultasi ke Klinik .aktasi, yaitu E ). Produksi (&! kurang +. !bu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar 14 1. !bu ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula 4relaktasi5 -. /ayi terlanjur mendapatkan prelakteal feeding 4pemberian air gula;dekstrosa, susu formula pada hari-hari pertama kelahiran5 2. Kelainan ibuE puting ibu le"et, puting ibu luka, payudara bengkak, engorgement, mastitis dan abses *. !bu hamil lagi padahal masih menyusui 3. !bu bekerja C. Kelainan bayiE bayi sakit, abnormalitas bayi. )
.-%-( Tanggung ;a=ab Pe9erintah dala9 Pr:gra9 Pe9berian ASI Ek4klu4i8 Menetapkan kebijakan nasional terkait program pemberian (&! Eksklusif Melaksanakan ad%okasi dan sosialisasi program pemberian (&! Eksklusif Memberikan pelatihan mengenai program pemberian (&! Eksklusif dan penyediaan tenaga konselor menyusui di #asilitas Pelayanan Kesehatan dan tempat sarana umum lainnya Mengintegrasikan materi mengenai (&! Eksklusif pada kurikulum pendidikan formal dan nonformal bagi Tenaga Kesehatan Membina, menga'asi, serta menge%aluasi pelaksanaan dan pen"apaian program pemberian (&! Eksklusif di #asilitas Pelayanan Kesehatan, satuan pendidikan kesehatan, Tempat Kerja, tempat sarana umum, dan kegiatan di masyarakat Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan (&! Eksklusif= Mengembangkan kerja sama mengenai program (&! Eksklusif dengan pihak lain di dalam dan;atau luar negeri Menyediakan ketersediaan akses terhadap informasi dan edukasi atas penyelenggaraan program pemberian (&! eksklusif. + 15 .-. Pengganti air 4u4u ibu 6PASI7 .-.-% De8ini4i Pengganti air 4u4u ibu PASI Pengganti air susu ibu 4P(&!5 adalah produk makanan yang dipasarkan atau dengan "ara lain dinyatakan sebagai makanan untuk bayi yang digunakan sebagai pengganti air susu ibu baik seluruhnya atau sebagian. Pengganti air susu ibu yang dipasarkan meliputi susu formula bayi, susu formula lanjutan dan makanan pendamping air susu ibu yang diberikan dengan mempergunakan botol dan dot. &usu formula bayi adalah produk makanan yang formulanya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gi>i bayi dari lahir sampai umur antara - dan * bulan sesuai dengan karateristik fisiknya. /ayi yang berusia lebih dari enam bulan dapat terus diberi susu formula bayi sambil lambat laun diperkenalkan makanan padat dalam dietnya. &usu formula lanjutan adalah produk makanan yang formulanya dimaksudkan untuk bayi setelah berumur * bulan. &usu formula khusus hanya boleh digunakan untuk kebutuhan kesehatan khusus bayi diba'ah penga'asan dokter. &usu formula bebas laktosa atau susu formula berbahan dasar kedelai digunakan untuk bayi yang tidak dapat menerima laktosa 4gula yang ditemukan di dalam susu sapi5. :rang tua yang %egetarian murni dapat memberi susu formula berbahan dasar kedelai karena susu formula ini tidak mengandung produk binatang. &usu formula protein hidrolisat adalah untuk bayi yang tidak dapat menerima protein. .-.-. K:9p:4i4i Su4u 2:r9ula Komposisi >at gi>i susu formula selalu sama untuk setiap kali minum 4sesuai aturan pakai5, hanya sedikit mengandung imunoglobulin yang sebagian besar merupakan jenis yang FsalahG 4tidak diperlukan oleh tubuh5. &elain itu, tidak mengandung sel-sel darah putih dan sel-sel lain dalam keadaan hidup. 16 Le9ak Kadar lemak disarankan antara +.3 H -.) g tiap ),, ml. Komposisi asam lemaknya harus sedemikian hingga bayi umur ) bulan dapat menyerap sedikitnya C2<. Pr:tein Kadar protein harus berkisar antara ).+ dan ).7 g;),, ml. engan rasio laktalbumin;kasein kurang-lebih *,;-,. :leh karena kandungan protein daripada formula ini relatif rendah maka komposisi asam aminonya harus identik atau hampir indentik dengan yang terdapat dalam protein (&!. Protein demikianlah yang dapat dipergunakan seluruhnya oleh bayi pada minggu-minggu pertama setelah dilahirkan. Pemberian protein yang terlalu tinggi dapat menyebabkan meningginya kadar ureum, amoniak, serta asam amino tertentu dalam darah. Perbedaan antara protein (&! dan susu formula terletak pada kandungannya 4susu formula mengandung 1.1 g;),, ml.5 dan rasio antara protein 'hey dan kaseinnyaE pada (&! *,;-,, sedangkan pada susu sapi +,;C,. /ayi baru lahir dan terutama yang dilahirkan sebagai prematur dapat megibah asam amino metionin menjadi sistein, hingga pemberian susu sapi tanpa diubah dahulu dapat menyebabkan kekurangan relatif sistein. Penambahan protein 'hey akan memperbaiki susunan asam aminonya hingga mendekati kandungan sistein yang terdapat dalam (&!. /eberapa produsen suisu menambahkan Taurin pada produk formula susu bayinya Karb:hidrat Kandungan karbohidrat yang disarankan pada susu formula antara 2.- dan C.+ g bagi tiap ),, ml. ianjurkan supaya sebagai karbohidrat hanya atau hampir seluruhnya memakai laktosa, selebihnya glukosa atau destrin-maltosa. Tidak dibenarkan pada pembuatan formula ini untuk memakai tepung atau madu, maupun diasamkan 4a"idified5 karena belum diketahui efek sampingnya dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 17 Mineral Mineral dalam susu sapi seperti natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, khlorida, lebih tinggi 1 sampai - kali dibandingkan dengan yang terdapat dalam (&!. Pada pembuatan susu formula adaptasi kandungan berbagai mineral harus diturunkan hingga jumlahnya berkisar antara ,.+2 dan ,.1- g bagi tiap ),, ml. Kandungan mineral dalam susu formula adaptasi memang rendah dan mendekati yang terdapat pada (&! Penurunan kadar mineral sangat diperlukan oleh karena bayi baru lahir belum dapat mengekresi dengan sempurna kelebihannya. Energi /anyaknya energi dalam formula demikian biasanya disesuaikan dengan jumlah energi yang terdapat pada (&!. .-.-& 0ara Pe9berian Su4u 2:r9ula Pe9ilihan Prinsip umum dalam pemilihan susu formula adalah bila susu formula yang digunakan tidak menimbulkan masalah pada bayi, seperti diare, muntah, konstipasi dan gangguan kulit. &etiap bayi memiliki penerimaan yang berbeda untuk setiap merk susu formula 4&uririnah, +,,C5. Pe9buatan .angkah pembuatan susu formula adalahE Men"u"i tangan dengan bersih. Men"u"i dan mensterilkan botol susu dan dot. Memilih susu yang sesuai dengan anak. Mengikuti petunjuk pembuatan dalam kemasan susu formula. 18 Mengatur suhu air dengan men"ampur air dingin dengan air panas dengan takaran sesuai dengan petunjuk. Menggunakan sendok takar yang disediakan agar kekentalan sesuai. Menghangatkan susu dengan merendam botol menggunakan air hangat. Tidak men"ampur berbagai merk susu. Menyiapkan susu formula paling lama + jam sebelum digunakan. Tidak men"ampur susu sisa pembuatan yang lalu dengan susu yang baru dibuat. 2rekuen4i Pe9berian Su4u 2:r9ula &usu formula diberikan sebanyak *, ml per kg berat badan per hari pada minggu pertama dan )2, ml per kg berat badan per hari setelahnya. #rekuensi pemberian setiap 1 H - jam atau bila bayi merasa lapar .-.-, Keunggulan dan Kekurangan Pe9berian PASI P(&! dapat diberikan kepada bayi sabagai pelengakp atau pengganti (&! dalam keadaan sebagai berikutE K:ndi4i ba1i K:ntra indika4i 9endapat ASI Pada beberapa kelainan metabolik; genetik, tubuh tidak mempunyai en>im tertentu untuk men"erna salah satu komponen dalam susu, baik susu manusia maupun he'an sehingga bayi tidak boleh menyusu. /ayi tersebut memerlukan formula khusus yang disesuaikan dengan kebutuhannya dan memerlukan 19 penanganan komprehensif antara dokter anak, ahli penyakit endokrin, metabolik, dan gi>i. ) IalaktosemiaE penyakit ini disebabkan tidak adanya en>im gala"tose H l -phosphate uridyltransferase yang diperlukan untuk men"erna galaktosa, hasil penguraian laktosa. /entuk klasik bisa berakibat fatal, sedangkan bentuk ringan menyebabkan gagal tumbuh dan membesarnya organ hati dan limpa 4hepato H splenomegali5. (&! mengandung laktosa tinggi sehingga bayi harus disapih, diberi susu tanpa laktosa, selanjutnya penderita harus diet makanan tanpa galaktosa sepanjang hidupnya. + Maple syrup urine disease, pada penyakit ini tubuh tidak dapat men"erna jenis protein leusin, isoleusin dan %aline. /ayi tidak boleh mendapat (&! atau susu bayi biasa, dan memerlukan formula khusus tanpa leusin, isoleusin dan %aline. 1 #enilketonuria, memerlukan formula tanpa fenilalanin. engan diagnosis dini, disamping pemberian susu khusus dianjurkan untuk diberikan berselang-seling dengan (&! karena kadar fenilalanin (&! rendah dan agar manfaat lainnya tetap diperoleh asalkan disertai pemantauan ketat kadar fenilalanin dalam darah. Pe9berian 4u4u 8:r9ula pada ba1i kurang bulan 6BKB7 /ayi kurang bulan memerlukan kalori, lemak dan protein lebih banyak dari bayi "ukup bulan agar dapat menyamai pertumbuhannya dalam kandungan. (&! bayi prematur mengandung kalori, protein dan lemak lebih tinggi dari (&! bayi matur, tetapi masalahnya adalah (&! prematur berubah menjadi (&! matur setelah 1 -- minggu. Badi untuk /K/ kurang dari 1- minggu setelah 1 minggu kebutuhan tidak terpenuhi lagi. 20 $ntuk mengatasi masalah nutrisi selanjutnya, setelah (&! prematur berubah menjadi (&! matur dianjurkan penambahan penguat (&! 49M# atau human milk fortifier, saat ini belum tersedia se"ara meluas di !ndonesia5. Penguat (&! adalah suatu produk komersial berisi karbohidrat, protein dan mineral yang sangat dibutuhkan bayi kurang bulan. 9M# yang proteinnya berasal dari susu sapi, biasanya di"ampurkan dalam air susu ibu bayi sendiri . /ila tidak tersedia penguat (&!, pemberian susu prematur dapat dibenarkan terutama untuk bayi prematur yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 1+ minggu atau berat lahir kurang dari )2,, gram. (pabila terdapat alergi terhadap susu sapi sebaiknya susu formula yang diberikan adalah susu formula yang telah dihidrolisis sempurna. Pe9berian 4u4u 8:r9ula pada ba1i >ukup bulan 6B0B7 Masih banyak ibu yang memberi tambahan susu formula pada bayinya yang "ukup bulan dan sehat karena merasa (&!nya belum keluar atau kurang. &alah satu penyebab adalah kurangnya informasi bah'a memberi susu formula terutama pada hari hari pertama kelahiran mungkin mengganggu produksi (&!, bonding, dan dapat menghambat suksesnya menyusui dikemudian hari. /ayi yang diberi formula akan kenyang dan "enderung malas untuk menyusu sehingga pengosongan payudara menjadi tidak baik. (kibatnya payudara menjadi bengkak sehingga ibu kesakitan, dan akhirnya produksi (&! memang betul menjadi kurang. /elum lagi akibat pemberian susu formula, masalah medis lain yang mungkin timbul adalah perubahan flora usus, terpapar antigen dan kemungkinan meningkatnya sensiti%itas bayi terhadap susu formula 4alergi5 dan bayi kurang mendapat perlindungan kekebalan dari kolostrum yang keluar justru di hari hari pertama kelahiran /agi ibu yang melahirkan di fasilitas kesehatan, peraturan rumah bersalin ; rumah sakit serta sikap dan dukungan petugas kesehatan sangat mempengaruhi keberhasilan mereka menyusui di kemudian hari. (pabila se"ara rutin diberikan 21 informasi dan moti%asi kepada ibu hamil, diberi kesempatan untuk inisiasi menyusu dini, kemudian didukung dan dibantu mempraktekkan teknik menyusui yang benar selama ibu dira'at, kemungkinan ibu akan berhasil menyusui eksklusif sehingga tambahan pengganti (&! tidak diperlukan . Pertimbangan memberi tambahan susu formula pada /6/ disamping (&!E a5 /ayi yang berisiko hipoglikemia dengan gula darah yang tidak meningkat meskipun telah disusui dengan baik tanpa jad'al atau diberi tambahan (&! perah. Disiko hipoglikemi dapat terjadi pada bayi ke"il untuk masa kehamilan, pas"a stress iskemik intrapartum, dan bayi dari ibu dengan diabetes mellitus terutama yang tidak terkontrol. Tata laksana yang dianjurkan adalahE segera setelah lahir bayi disusui tanpa jad'al, dan jaga kontak kulit dengan ibu agar tidak hipotermi 4untuk mengatasi hipotermi bayi memerlukan banyak energi5 gula darah plasma hanya diukur bila ada risiko atau ada gejala hipoglikemia dan sebaiknya diukur sebelum minum ; umur bayi --* jam. dibenarkan memberi suplemen (&! perah atau susu formula bila gula darah J +.* mmol 4-, mg;dl5 dan diulang ) jam setelah minum (&!. men"ukupi, penambahan susu formula dikurangi dan akhirnya dihentikan. bila gula darah tetap tidak meningkat ikuti tata laksana penanganan hipoglikemi sesuai panduan rumah sakit. b5 /ayi yang se"ara klinis menunjukkan gejala dehidrasi 4turgor; tonus kurang, frekuensi urin J -K setelah hari ke-+, buang air besar lambat keluar atau masih berupa mekonium setelah umur bayi L 2 hari5. 22 "5 /erat bayi turun C H ),< terutama bila laktogenesis pada ibu lambat. d5 9iperbilirubinemia pada hari-hari pertama, bila diduga produksi (&! belum banyak atau bayi belum bisa menyusu efektif. Kuning karena (&! 4breastmilk jaundice5, bila bilirubin melebihi +, H +2 mg;d. pada bayi sehat. (njuran untuk membantu diagnosis dengan menghentikan (&! )-+ hari sambil sementara diberi susu formula. /ila bilirubin terbukti menurun, (&! dimulai kembali. e5 .ain-lainE bayi terpisah dari ibu, bayi dengan kelainan kongenital yang sukar menyusu langsung 4sumbing, kelainan genetik5. K:ndi4i pada ibu Indika4i untuk tidak 9en1u4ui Kondisi kesehatan ibu merupakan kontraindikasi untuk menyusui, namun dengan beberapa pertimbangan . a5 !bu 9!A positif Airus 9!A juga ditularkan melalui (&!. Dekomendasi dari 89: 4No%ember +,,75 untuk ibu 9!A positifE Tidak menyusui sama sekali bila M pengadaan susu formula dapat diterima, mungkin dilaksanakan, terbeli, berkesinambungan dan aman 4F!! acceptable" #easible" a##ordable" sustainable dan sa#e5. /ila ibu dan bayi dapat diberikan obat-obat (DA 4(nti Detro%iral5 dianjurkan menyusui eksklusif sampai bayi berumur * bulan dan dilanjutkan menyusui sampai umur bayi ) tahun bersama dengan tambahan makanan pendamping (&! yang aman. 23 /ila ibu dan bayi tidak mendapat (DA, rekomendasi 89: tahun )77* berlaku yaitu (&! eksklusif yang harus diperah dan dihangatkan sampai usia bayi * bulan dilanjutkan dengan susu formula dan makanan pendamping (&! yang aman. b5 !bu penderita 9T.A 49uman T-lymphotropi" Airus5 tipe ) dan + Airus ini juga menular melalui (&!. Airus tersebut dihubungkan dengan beberapa keganasan dan gangguan neurologis setelah bayi de'asa. /ila ibu terbukti positif, dan syarat (#(&& dipenuhi, tidak dianjurkan memberi (&!. "5 !bu penderita 6MA 4"itomegalo%irus5 yang melahirkan bayi prematur juga tidak dapat memberikan (&!nya. Indika4i untuk 4e9entara tidak 9en1u4ui Pada ibu perlu dijelaskan bah'a penghentian menyusui hanya sementara dan ibu dapat melanjutkan menyusui bayinya kembali sesuai dengan perkembangan kesehatannya. &elain itu, petugas kesehatan harus dapat memberi informasi "ara mempertahankan produksi (&! dan bila perlu rujuklah pada konsultan atau klinik laktasi. a5 !bu sakit berat sehingga tidak bisa mera'at bayinya misalnya psikosis, sepsis, atau eklamsi b5 Airus herpes simpleK type ) 49&A-)5E kontak langsung mulut bayi dengan luka di dada ibu harus dihindari sampai pengobatannya tuntas "5 Pengobatan ibuE psikoterapi jenis penenang, anti epilepsy opioid dan kombinasinya mungkin memberi efek samping seperti mengantuk atau depresi pernafasan sehingga lebih baik dihindari bila ada alternatif yang lebih aman kemoterapi sitotoksik mensyaratkan seorang ibu untuk berhenti menyusui selama terapi 24 bila ibu memerlukan pemeriksaan dengan >at radioaktif maka pemberian (&! pada bayi dihentikan selama 2 kali masa paruh >at tersebut. &elama ibu tidak memberikan (&!, (&! tetap diperah dan dibuang untuk mempertahankan produksi (&!nya. Pertimbangan memberi susu formula pada beberapa kondisi kesehatan ibu yang lainE .aktogenesis memang terganggu, misalnya karena ada sisa plasenta 4hormon prolaktin terhambat5, sindrom &heehan 4perdarahan pas"a melahirkan hebat dengan komplikasi nekrosis hipothalamus5 !nsufisiensi kelenjar mammae primerE di"urigai bila payudara tidak membesar tiap menstruasi ; ketika hamil dan produksi (&! memang minimal. Pas"a operasi payudara yang merusak kelenjar atau saluran (&! Dasa sakit yang hebat ketika menyusui yang tidak teratasi oleh inter%ensi seperti perbaikan pelekatan, kompres hangat maupun obat Kekurangan dari 4u4u 8:r9ula /erikut ini adalah beberapa kekurangan dari susu formula dibandingkan dengan (&!, diantaranya adalahE Mudah menimbulkan alergi /isa menimbulkan iare pada bayi. Nutriennya tidak sesempurna (&!. Kurang memiliki efek psikologis yang menguntungkan. 25 Tidak merangsang in%olusi rahim. Tidak menjarangkan kehamilan. Tidak mengurangi kejadian kanker payudara. Tidak praktis dan ekonomis. Kerugian bagi negara menambah beban anggaran yang harus dikeluarkan untuk membeli susu formula, biaya pera'atan ibu, dan anak 2 /(/ 1 KE&!MP$.(N (si Eksklusif merupakan hal yang sangat penting bagi bayi karena memiliki banyak manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Ke"uali pada keadaan khusus, bayi "ukup bulan sehat tidak memerlukan tambahan susu formula asalkan bayi diberi kesempatan untuk segera menyusu dan tidak dipisahkan dari ibunya. /ila dianggap perlu, harus diingat bah'a tujuan pemberian tambahan susu formula adalah memberi nutrisi bayi sementara masalah diatasi. Proses menyusui dan menyusu antara ibu dan bayi perlu dinilai oleh seseorang yang memahami manajemen laktasi dan bila perlu berikan inter%ensi. iperlukan upaya sosialisasi dan promosi (&! eksklusif termasuk tentang manajemen laktasi. i rumah sakit, sebaiknya ada informed "onsent bila hendak memberi tambahan susu formula. (lasan pemberian, jumlah, "ara pemberian dan jenis formula harus ditulis lengkap dan jelas. ),+
26 DA2TA PUSTAKA ). eterminan Keberhasilan Pemberian (ir &usu !bu Eksklusif. (%ailable from E httpE;;jkb.ub.a".id;indeK.php;jkb;arti"le;%ie';1*2 +. Peraturan Pemerintah Depublik !ndonesiaNomor 11 Tahun +,)+ Tentang Pemberian air &usu !bu Eksklusif. (%ailable from E httpE;;kepri.kemenag.go.id;file;file;Perpu;pnui)17)2,+1-3.pdf 1. Pengaruh Pemberian (ir &usu !bu, Konsumsi Nat Ii>i dan Kelengkapan Kartu Menuju &ehat Terhadap &tatus Ii>i /ayi. (%ailable #romE httpE;;repository.ipb.a".id;bitstream;handle;)+1-2*3C7;2+*1+;pengaruh <+2+,pemberian<+2+,air<+2+,susu<+2+,ibu <+2+,=jsessionidO72+(E6122*+E+#()22,CC3+),*)1(,P seQuen"eO) -. Diset Kesehatan asar +,)1. (%ailable #romE httpE;;depkes.go.id;do'nloads;riskesdas+,)1;9asil<+,Diskesdas <+,+,)1.pdf 2. Kemenkes D!. Profil Kesehatan !ndonesia +,),. +,),. (%ailable #rom E httpE;;'''.depkes.go.id;do'nloads;PD:#!.RKE&E9(T(NR!N:NE& ! (R+,),.pdf