Anda di halaman 1dari 26

1

Makalah Kepanitraan Klinik


Keunggulan ASI Berbanding PASI
DISUSUN OLEH :
TAINA THIA!AA"AN #$#%##&&$
AUNA AMASAM' #$#%##&()
!IETHA A*INDAN #$#%##&)&
PI*INA AI*ALA!AN #$#%##&$#
ME!ALES+A' NATHAN #$#%##,%#
PI'A DASHINI !UNASE!AAN #$#%##&$$
!-ESHAAMENEE !OBI #$#%##&).
"A'A EKHA 'ALAN !OPAL #$#%##,#/
*INOTHA PANISEL*AM #$#%##,,/
KESH*INI AMA0HANDAN #$#%##,..
2
SUPE*ISO:
dr- Me1lina Sinulingga
DEPATEMEN ILMU KESEHATAN MAS'AAKAT
2AKULTAS KEDOKTEAN
UNI*ESITAS SUMATEA UTAA
MEDAN
.#%,
KATA PEN!ANTA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
Kepaniteraan ini dengan judul 3Keunggulan A4i Berbanding Pa4i.
Penulisan Makalah Kepaniteraan ini adalah salah satu syarat untuk
menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Program Pendidikan Profesi okter di inas
Kesehatan Kota Medan, epartemen !lmu Kesehatan Masyrakat, !lmu
Kedokteran Pen"egahan, !lmu Kedokteran Komunitas, #akultas Kedokteran
$ni%ersitas &umatera $tara.
Pada kesempatan ini penulis mengu"apkan terima kasih kepada teman-
teman dan pihak-pihak lain yang telah meluangkan 'aktunya dan memberikan
banyak masukan dalam penyusunan makalah penyuluhan ini sehingga penulis
dapat menyelesaikan tepat pada 'aktunya.
Penulis menyadari bah'a penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pemba"a sebagai koreksi dalam penulisan
makalah selanjutnya. &emoga makalah penyuluhan ini bermanfaat. (khir kata
penulis mengu"apkan terima kasih.
3
Medan, )* (pril +,)-

Penulis
DA2TA ISI
KATA PEN!ANTA555555555555------555- i
DA2TA ISI5555555555555555555--5- ii
BAB I PENDAHULUAN555555555555---555
).). .atar /elakang000000000000.....................
I
%
BAB II TIN"AUAN PUSTAKA555555555555---
+.). (&!....................................00000000...................
+.).). efinisi
+.).+. Epidemiologi
+.).1. Tujuan Pengaturan Pemberian (&! Eksklusif
+.).-. Keuntungan (&!
+.).2. (&! dan Perkembangan Ketrampilan Makan
+.).*. Kendala Pemberian (&!
+.).3. Tanggung ja'ab Pemerintah dalam Program Pemberian (&!
Eksklusif
+.+ Pengganti air susu ibu 4P(&!5
+.+.) efinisi
+.+.+ Komposisi &usu #ormula
+.+.1 6ara Pemberian &usu #ormula
+.+.- Keunggulan dan Kekurangan Pemberian P(&!
.
+
+
+
+
1
7
7
),
))
))
)1
)-
4
BAB III KESIMPULAN555555555---55555----- .%
DA2TA PUSTAKA-------------------------------------------------------------------- ..
5
BAB %
PENDAHULUAN
&etiap orangtua pasti menginginkan bayinya lahir se"ara normal, sehat dan
dapat tumbuh se"ara optimal, serta diharapkan menjadi manusia yang berkualitas
dan berguna bagi masyarakat. Tugas mulia seorang ibu adalah hamil, melahirkan,
kemudian menyusui bayinya. &ementara ke'ajiban orang tua adalah mendidik,
membesarkan dan menjadi panutan bagi anak-anaknya agar impian mendapatkan
anak yang berkualitas dapat ter'ujud. /ayi baru lahir perlu mendapat pera'atan
yang optimal sejak dini, termasuk pemberian makanan yang ideal. Tidak ada
satupun makanan yang ideal untuk bayi baru lahir selain (&!. World Health
Organization 489:5 dan United Nations Childrens Fund 4$N!6E#5
menganjurkan pemberian (&! se"ara eksklusif, yaitu (&! saja sampai bayi berusia
* bulan, tanpa tambahan "airan ataupun makanan lain selain (&!, diikuti dengan
makanan pendamping (&! selama dua tahun atau lebih. alam kenyataannya,
pemberian (&! eksklusif selama enam bulan tidak sesederhana yang dibayangkan.
/anyak kendala yang timbul dalam upaya memberikan (&! eksklusif selama
enam bulan pertama kehidupan bayi sehingga ramai yang memilih untuk
memberikan P(&! kepada bayi mereka. (kan tetapi dengan moti%asi ibu;ayah
yang kuat, pengetahuan dasar yang dimiliki ibu dan ayah, serta usaha yang terus
menerus, sabar dan tekun, serta didukung oleh fasilitas kesehatan tidak mustahil
pemberian (&! eksklusif dapat berhasil. $N!6E# menyatakan, sebanyak 1,.,,,
kematian bayi di !ndonesia dan ), juta kematian anak /alita di dunia pada tiap
tahunnya, bisa di"egah melalui pemberian (&! 4(ir &usu !bu5 se"ara eksklusif
selama enam bulan sejak tanggal kelahirannya, tanpa harus memberikan makanan
serta minuman tambahan kepada bayi. Praktek pemberian (&! yang sehat
mengurangi angka kematian, mortalitas, morbiditas serta meningkatkan kekebalan
tubuh untuk pertumbuhan dan pengembangan balita yang optimal. Pada ibu
menyusui dikaitkan dengan emosional yang ditingkatkan oleh bayi mengurangi
resiko kanker payudara.
)
6
BAB .
TIN"AUAN PUSTAKA
.-%- Air Su4u Ibu 6ASI7
.-%-% De8ini4i
(ir &usu !bu yang selanjutnya disingkat (&! adalah "airan hasil sekresi
kelenjar payudara ibu.
)
(&! eksklusif didefinisikan sebagai pemberian (&! tanpa
suplementasi makanan maupun minuman lain, baik berupa air putih, jus, ataupun
susu selain (&!. Pemberian %itamin, mineral, dan obat-obatan diperbolehkan
selama pemberian (&! eksklusif.
1
$N!6E# dan 89: membuat rekomendasi pada ibu untuk menyusui
eksklusif selama * bulan kepada bayinya. &esudah umur * bulan, bayi baru
dapat diberikan makanan pendamping (&! 4MP-(&!5 dan ibu tetap memberikan
(&! sampai anak berumur minimal + tahun. Pemerintah !ndonesia melalui
Kementerian Kesehatan juga merekomendasikan para ibu untuk menyusui
eksklusif selama enam bulan kepada bayinya.
+
.-%-. Epide9i:l:gi
Persentase pemberian (&! saja dalam +- jam terakhir dan tanpa ri'ayat
diberikan makanan prelakteal pada umur * bulan sebesar 1,,+ persen. !nisiasi
menyusu dini kurang dari satu jam setelah bayi lahir adalah 1-,2 persen, tertinggi
di Nusa Tenggara /arat, yaitu sebesar 2+,7 persen dan terendah di Papua /arat
4+),3<5.
-
.-%-& Tu;uan Pengaturan Pe9berian ASI Ek4klu4i8
Menjamin pemenuhan hak /ayi untuk mendapatkan (&! Eksklusif sejak
dilahirkan sampai dengan berusia * 4enam5 bulan dengan memperhatikan
pertumbuhan dan perkembangannya=
Memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan (&! Eksklusif
kepada bayinya= dan
Meningkatkan peran dan dukungan Keluarga, masyarakat, Pemerintah
aerah, dan Pemerintah terhadap pemberian (&! eksklusif.
+
7
.-%-, Keuntungan ASI
Menyusui memberikan beberapa keuntungan bagi bayi. &ebagai makanan
bayi yang paling sempurna, (&! mudah di"erna dan diserap karena mengandung
en>im pen"ernaan, dapat men"egah terjadinya penyakit infeksi karena
mengandung >at penangkal penyakit antara lain immunoglobulin, praktis dan
mudah memberikannya, serta murah dan bersih. &elain itu (&! mengandung
rangkaian asam lemak tak jenuh yang sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan otak 4meningkatkan !? dan E? anak5. (&! selalu berada dalam
suhu yang tepat, tidak menyebabkan alergi, dapat men"egah kerusakan gigi,
mengoptimalkan perkembangan bayi, dan meningkatkan hubungan ibu dan bayi
/agi !bu, menyusui juga memberikan beberapa keuntungan, yaitu dapat
men"egah perdarahan setelah persalinan, memper"epat menge"ilnya rahim,
menunda masa subur, mengurangi anemia, men"egah kanker o%arium dan kanker
payudara, serta sebagai metoda keluarga beren"ana sementara.
ari sudut psikologis, kegiatan menyusui akan membantu ibu dan bayi
membentuk tali kasih. Kontak akan terjalin setelah persalinan pada saat ibu
menyusui bayinya untuk pertama kali. Keadaan ini akan menumbuhkan ikatan
psikologis antara ibu dan bayinya. Proses ini disebut perlekatan 4/onding5. /ayi
jarang menangis atau re'el dan akan tumbuh lebih "epat jika ia tetap berada dekat
ibunya serta disusui se"epat mungkin setelah persalinan. !bu-ibu yang menyusui
akan mera'at bayi mereka dengan penuh kasih sayang. Memberi (&! dapat
membantu pertumbuhan dan ke"erdasan bayi.
1
Keunggulan dan keistime'aan (ir &usu !bu 4(&!5 sebagai nutrisi untuk
bayi sudah tidak diragukan lagi. &eperti halnya nutrisi pada umumnya, (&!
mengandung komponen makro dan mikro nutrien. Yang termasuk makronutrien
adalah karbohidrat, protein dan lemak sedangkan mikronutrien adalah %itamin @
mineral. (ir susu ibu hampir 7,<nya terdiri dari air. Aolume dan komposisi
nutrien (&! berbeda untuk setiap ibu bergantung dari kebutuhan bayi. Perbedaan
%olume dan komposisi di atas juga terlihat pada masa menyusui 4kolostrum, (&!
transisi, (&! matang dan (&! pada saat penyapihan5. Kandungan >at gi>i (&!
a'al dan akhir pada setiap ibu yang menyusui juga berbeda. Kolostrum yang
8
diproduksi antara hari )-2 menyusui kaya akan >at gi>i terutama protein. (&!
transisi mengandung banyak lemak dan gula susu 4laktosa5. (&! yang berasal dari
ibu yang melahirkan bayi kurang bulan 4prematur5 mengandung tinggi lemak dan
protein, serta rendah laktosa dibanding (&! yang berasal dari ibu yang melahirkan
bayi "ukup bulan. Pada saat penyapihan kadar lemak dan protein meningkat
seiring bertambah banyaknya kelenjar payudara. 8alapun kadar protein, laktosa,
dan nutrien yang larut dalam air sama pada setiap kali periode menyusui, tetapi
kadar lemak meningkat.
Bumlah total produksi (&! dan asupan ke bayi ber%ariasi untuk setiap
'aktu menyusui dengan jumlah berkisar antara -2, -)+,, ml dengan rerata antara
32,-C2, ml per hari. /anyaknya (&! yang berasal dari ibu yang mempunyai
status gi>i buruk dapat menurun sampai jumlah hanya ),,-+,, ml per hari.
Komposisi
(ir
(&! mengandung air sebanyak C3.2<, oleh karena itu bayi yang mendapat
"ukup (&! tidak perlu lagi mendapat tambahan air 'alaupun berada di tempat
yang mempunyai suhu udara panas. Kekentalan (&! sesuai dengan saluran "erna
bayi, sedangkan susu formula lebih kental dibandingkan (&!. 9al tersebut yang
dapat menyebabkan terjadinya diare pada bayi yang mendapat susu formula.
Karbohidrat
.aktosa adalah karbohidrat utama dalam (&! dan berfungsi sebagai salah satu
sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam (&! hampir + kali
lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula. Namun
demikian angka kejadian diare yang disebabkan karena tidak dapat men"erna
laktosa 4intoleransi laktosa5 jarang ditemukan pada bayi yang mendapat (&!. 9al
ini disebabkan karena penyerapan laktosa (&! lebih baik dibanding laktosa susu
sapi atau susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu tinggi,
tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada (&! transisi 43-)- hari setelah
melahirkan5. &esudah mele'ati masa ini maka kadar karbohidrat (&! relatif
stabil.
9
Protein
Kandungan protein (&! "ukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan
protein yang terdapat dalam susu sapi. Protein dalam (&! dan susu sapi terdiri
dari protein 'hey dan 6asein. Protein dalam (&! lebih banyak terdiri dari protein
'hey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak
mengandung protein 6asein yang lebih sulit di"erna oleh usus bayi. Bumlah
protein 6asein yang terdapat dalam (&! hanya 1,< dibanding susu sapi yang
mengandung protein ini dalam jumlah tinggi 4C,<5. isamping itu, beta
laktoglobulin yaitu fraksi dari protein 'hey yang banyak terdapat di protein susu
sapi tidak terdapat dalam (&!. /eta laktoglobulin ini merupakan jenis protein
yang potensial menyebabkan alergi.
Kualitas protein (&! juga lebih baik dibanding susu sapi yang terlihat dari profil
asam amino 4unit yang membentuk protein5. (&! mempunyai jenis asam amino
yang lebih lengkap dibandingkan susu sapi. &alah satu "ontohnya adalah asam
amino taurin= asam amino ini hanya ditemukan dalam jumlah sedikit di dalam
susu sapi. Taurin diperkirakan mempunyai peran pada perkembangan otak karena
asam amino ini ditemukan dalam jumlah "ukup tinggi pada jaringan otak yang
sedang berkembang. Taurin ini sangat dibutuhkan oleh bayi prematur, karena
kemampuan bayi prematur untuk membentuk protein ini sangat rendah.
(&! juga kaya akan nukleotida 4kelompok berbagai jenis senya'a organik yang
tersusun dari 1 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat5 dibanding
dengan susu sapi yang mempunyai >at gi>i ini dalam jumlah sedikit. isamping
itu kualitas nukleotida (&! juga lebih baik dibanding susu sapi. Nukleotida ini
mempunyai peran dalam meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus,
merangsang pertumbuhan bakteri baik dalam usus dan meningkatkan penyerapan
besi dan daya tahan tubuh.
10
.emak
Kadar lemak dalam (&! lebih tinggi dibanding dengan susu sapi dan susu
formula. Kadar lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan
otak yang "epat selama masa bayi. Terdapat beberapa perbedaan antara profil
lemak yang ditemukan dalam (&! dan susu sapi atau susu formula. .emak omega
1 dan omega * yang berperan pada perkembangan otak bayi banyak ditemukan
dalam (&!. isamping itu (&! juga mengandung banyak asam lemak rantai
panjang diantaranya asam dokosaheksanoik 49(5 dan asam arakidonat 4(D(5
yang berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina mata.
&usu sapi tidak mengadung kedua komponen ini, oleh karena itu hampir terhadap
semua susu formula ditambahkan 9( dan (D( ini. Tetapi perlu diingat bah'a
sumber 9( @ (D( yang ditambahkan ke dalam susu formula tentunya tidak
sebaik yang terdapat dalam (&!. Bumlah lemak total di dalam kolostrum lebih
sedikit dibandingkan (&! matang, tetapi mempunyai persentasi asam lemak rantai
panjang yang tinggi.
(&! mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang dibanding susu
sapi yang lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. &eperti kita ketahui
konsumsi asam lemah jenuh dalam jumlah banyak dan lama tidak baik untuk
kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Karnitin
Karnitin ini mempunyai peran membantu proses pembentukan energi yang
diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh. (&! mengandung kadar
karnitin yang tinggi terutama pada 1 minggu pertama menyusui, bahkan di dalam
kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi lagi. Konsentrasi karnitin bayi yang
mendapat (&! lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat susu formula.
11
Aitamin K
Aitamin K dibutuhkan sebagai salah satu >at gi>i yang berfungsi sebagai
faktor pembekuan. Kadar %itamin K (&! hanya seperempatnya kadar dalam susu
formula. /ayi yang hanya mendapat (&! berisiko untuk terjadi perdarahan,
'alapun angka kejadian perdarahan ini ke"il. :leh karena itu pada bayi baru lahir
perlu diberikan %itamin K yang umumnya dalam bentuk suntikan.
Aitamin
&eperti halnya %itamin K, (&! hanya mengandung sedikit %itamin . 9al ini
tidak perlu dikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari maka bayi
akan mendapat tambahan %itamin yang berasal dari sinar matahari. &ehingga
pemberian (&! eksklusif ditambah dengan membiarkan bayi terpapar pada sinar
matahari pagi akan men"egah bayi menderita penyakit tulang karena kekurangan
%itamin .
Aitamin E
&alah satu fungsi penting %itamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah
merah. Kekurangan %itamin E dapat menyebabkan terjadinya kekurangan darah
4anemia hemolitik5. Keuntungan (&! adalah kandungan %itamin E nya tinggi
terutama pada kolostrum dan (&! transisi a'al.
Aitamin (
&elain berfungsi untuk kesehatan mata, %itamin ( juga berfungsi untuk
mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. (&!
mengandung dalam jumlah tinggi tidak saja %itamin ( dan tetapi juga bahan
bakunya yaitu beta karoten. 9al ini salah satu yang menerangkan mengapa bayi
yang mendapat (&! mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan tubuh yang
baik.
Aitamin yang larut dalam air
12
9ampir semua %itamin yang larut dalam air seperti %itamin /, asam folat,
%itamin 6 terdapat dalam (&!. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh
terhadap kadar %itamin ini dalam (&!. Kadar %itamin /) dan /+ "ukup tinggi
dalam (&! tetapi kadar %itamin /*, /)+ dan asam folat mungkin rendah pada ibu
dengan gi>i kurang. Karena %itamin /* dibutuhkan pada tahap a'al
perkembangan sistim syaraf maka pada ibu yang menyusui perlu ditambahkan
%itamin ini. &edangkan untuk %itamin /)+ "ukup di dapat dari makanan sehari-
hari, ke"uali ibu menyusui yang %egetarian.
Mineral
Tidak seperti %itamin, kadar mineral dalam (&! tidak begitu dipengaruhi oleh
makanan yang dikonsumsi ibu dan tidak pula dipengaruhi oleh status gi>i ibu.
Mineral di dalam (&! mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih mudah
diserap dibandingkan dengan mineral yang terdapat di dalam susu sapi. Mineral
utama yang terdapat di dalam (&! adalah kalsium yang mempunyai fungsi untuk
pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf dan pembekuan
darah. 8alaupun kadar kalsium (&! lebih rendah dari susu sapi, tapi tingkat
penyerapannya lebih besar. Penyerapan kalsium ini dipengaruhi oleh kadar fosfor,
magnesium, %itamin dan lemak. Perbedaan kadar mineral dan jenis lemak
diatas yang menyebabkan perbedaan tingkat penyerapan. Kekurangan kadar
kalsium darah dan kejang otot lebih banyak ditemukan pada bayi yang mendapat
susu formula dibandingkan bayi yang mendapat (&!. Kandungan >at besi baik di
dalam (&! maupun susu formula keduanya rendah serta ber%ariasi. Namun bayi
yang mendapat (&! mempunyai risiko yang lebih ke"il untuk mengalami
kekurangan >at besi dibanding dengan bayi yang mendapat susu formula. 9al ini
disebabkan karena >at besi yang berasal dari (&! lebih mudah diserap, yaitu +,-
2,< dibandingkan hanya - -3< pada susu formula. Keadaan ini tidak perlu
dikuatirkan karena dengan pemberian makanan padat yang mengandung >at besi
mulai usia * bulan masalah kekurangan >at besi ini dapat diatasi. Mineral >in"
dibutuhkan oleh tubuh karena merupakan mineral yang banyak membantu
berbagai proses metabolisme di dalam tubuh. &alah satu penyakit yang
13
disebabkan oleh kekurangan mineral ini adalah a"rodermatitis enterophati"a
dengan gejala kemerahan di kulit, diare kronis, gelisah dan gagal tumbuh. Kadar
>in" (&! menurun "epat dalam 'aktu 1 bulan menyusui. &eperti halnya >at besi
kandungan mineral >ink (&! juga lebih rendah dari susu formula, tetapi tingkat
penyerapan lebih baik. Penyerapan >in" terdapat di dalam (&!, susu sapi dan susu
formula berturut-turut *,<, -1-2,< dan +3-1+<. Mineral yang juga tinggi
kadarnya dalam (&! dibandingkan susu formula adalah selenium, yang sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan "epat.
1
.-%-< ASI dan Perke9bangan Ketra9pilan Makan
/ayi mengalami pengalaman pertama tentang rasa makanan sejak masih
dalam kandungan. Dasa "airan ketuban berubah-ubah bergantung jenis makanan
yang dikonsumsi oleh ibu. Dasa dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu selama
kehamilan di salurkan ke "airan ketuban yang tidak hanya dirasakan oleh janin
tetapi juga meningkatkan penerimaan dan kenikmatan bayi pada saat masa
penyapihan (&!. Kemampuan bayi untuk mengetahui dan menerima rasa dan
selera berkembang setelah lahir. :leh karena itu pengalaman pertama terhadap
rasa dan selera mempunyai dampak terhadap penerimaan rasa dan selera pada
masa bayi dan anak. Telah diketahui sejak lama bah'a bayi yang terpapar dengan
rasa dalam (&! akan meningkatkan penerimaan rasa tersebut sehingga
memper"epat keberhasilan penyapihan. /eberapa bayi yang mendapat (&! lebih
dapat menerima sayur-sayuran pada pemberian pertama dibandingkan dengan
bayi yang mendapat susu formula. (nak yang diberikan (&! paling sedikit *
bulan juga lebih jarang mengalami kesulitan makan 4pi"ky eaters5, sepanjang "ara
pemberian (&!nya benar.
)
.-%-/ Kendala Pe9berian ASI
/eberapa kendala yang sering menjadi alasan ibu melakukan konsultasi
ke Klinik .aktasi, yaitu E
). Produksi (&! kurang
+. !bu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar
14
1. !bu ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula 4relaktasi5
-. /ayi terlanjur mendapatkan prelakteal feeding 4pemberian air
gula;dekstrosa, susu formula pada hari-hari pertama kelahiran5
2. Kelainan ibuE puting ibu le"et, puting ibu luka, payudara bengkak,
engorgement, mastitis dan abses
*. !bu hamil lagi padahal masih menyusui
3. !bu bekerja
C. Kelainan bayiE bayi sakit, abnormalitas bayi.
)

.-%-( Tanggung ;a=ab Pe9erintah dala9 Pr:gra9 Pe9berian ASI
Ek4klu4i8
Menetapkan kebijakan nasional terkait program pemberian (&! Eksklusif
Melaksanakan ad%okasi dan sosialisasi program pemberian (&! Eksklusif
Memberikan pelatihan mengenai program pemberian (&! Eksklusif dan
penyediaan tenaga konselor menyusui di #asilitas Pelayanan Kesehatan
dan tempat sarana umum lainnya
Mengintegrasikan materi mengenai (&! Eksklusif pada kurikulum
pendidikan formal dan nonformal bagi Tenaga Kesehatan
Membina, menga'asi, serta menge%aluasi pelaksanaan dan pen"apaian
program pemberian (&! Eksklusif di #asilitas Pelayanan Kesehatan,
satuan pendidikan kesehatan, Tempat Kerja, tempat sarana umum, dan
kegiatan di masyarakat
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan
(&! Eksklusif= Mengembangkan kerja sama mengenai program (&!
Eksklusif dengan pihak lain di dalam dan;atau luar negeri
Menyediakan ketersediaan akses terhadap informasi dan edukasi atas
penyelenggaraan program pemberian (&! eksklusif.
+
15
.-. Pengganti air 4u4u ibu 6PASI7
.-.-% De8ini4i Pengganti air 4u4u ibu PASI
Pengganti air susu ibu 4P(&!5 adalah produk makanan yang dipasarkan atau
dengan "ara lain dinyatakan sebagai makanan untuk bayi yang digunakan sebagai
pengganti air susu ibu baik seluruhnya atau sebagian. Pengganti air susu ibu yang
dipasarkan meliputi susu formula bayi, susu formula lanjutan dan makanan
pendamping air susu ibu yang diberikan dengan mempergunakan botol dan dot.
&usu formula bayi adalah produk makanan yang formulanya dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan gi>i bayi dari lahir sampai umur antara - dan * bulan sesuai
dengan karateristik fisiknya. /ayi yang berusia lebih dari enam bulan dapat terus
diberi susu formula bayi sambil lambat laun diperkenalkan makanan padat dalam
dietnya. &usu formula lanjutan adalah produk makanan yang formulanya
dimaksudkan untuk bayi setelah berumur * bulan.
&usu formula khusus hanya boleh digunakan untuk kebutuhan kesehatan khusus
bayi diba'ah penga'asan dokter. &usu formula bebas laktosa atau susu formula
berbahan dasar kedelai digunakan untuk bayi yang tidak dapat menerima laktosa
4gula yang ditemukan di dalam susu sapi5. :rang tua yang %egetarian murni dapat
memberi susu formula berbahan dasar kedelai karena susu formula ini tidak
mengandung produk binatang. &usu formula protein hidrolisat adalah untuk bayi
yang tidak dapat menerima protein.
.-.-. K:9p:4i4i Su4u 2:r9ula
Komposisi >at gi>i susu formula selalu sama untuk setiap kali minum 4sesuai
aturan pakai5, hanya sedikit mengandung imunoglobulin yang sebagian besar
merupakan jenis yang FsalahG 4tidak diperlukan oleh tubuh5. &elain itu, tidak
mengandung sel-sel darah putih dan sel-sel lain dalam keadaan hidup.
16
Le9ak
Kadar lemak disarankan antara +.3 H -.) g tiap ),, ml. Komposisi asam lemaknya
harus sedemikian hingga bayi umur ) bulan dapat menyerap sedikitnya C2<.
Pr:tein
Kadar protein harus berkisar antara ).+ dan ).7 g;),, ml. engan rasio
laktalbumin;kasein kurang-lebih *,;-,. :leh karena kandungan protein daripada
formula ini relatif rendah maka komposisi asam aminonya harus identik atau
hampir indentik dengan yang terdapat dalam protein (&!. Protein demikianlah
yang dapat dipergunakan seluruhnya oleh bayi pada minggu-minggu pertama
setelah dilahirkan. Pemberian protein yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
meningginya kadar ureum, amoniak, serta asam amino tertentu dalam darah.
Perbedaan antara protein (&! dan susu formula terletak pada kandungannya 4susu
formula mengandung 1.1 g;),, ml.5 dan rasio antara protein 'hey dan kaseinnyaE
pada (&! *,;-,, sedangkan pada susu sapi +,;C,. /ayi baru lahir dan terutama
yang dilahirkan sebagai prematur dapat megibah asam amino metionin menjadi
sistein, hingga pemberian susu sapi tanpa diubah dahulu dapat menyebabkan
kekurangan relatif sistein. Penambahan protein 'hey akan memperbaiki susunan
asam aminonya hingga mendekati kandungan sistein yang terdapat dalam (&!.
/eberapa produsen suisu menambahkan Taurin pada produk formula susu
bayinya
Karb:hidrat
Kandungan karbohidrat yang disarankan pada susu formula antara 2.- dan C.+ g
bagi tiap ),, ml. ianjurkan supaya sebagai karbohidrat hanya atau hampir
seluruhnya memakai laktosa, selebihnya glukosa atau destrin-maltosa. Tidak
dibenarkan pada pembuatan formula ini untuk memakai tepung atau madu,
maupun diasamkan 4a"idified5 karena belum diketahui efek sampingnya dalam
jangka pendek maupun jangka panjang.
17
Mineral
Mineral dalam susu sapi seperti natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium,
khlorida, lebih tinggi 1 sampai - kali dibandingkan dengan yang terdapat dalam
(&!. Pada pembuatan susu formula adaptasi kandungan berbagai mineral harus
diturunkan hingga jumlahnya berkisar antara ,.+2 dan ,.1- g bagi tiap ),, ml.
Kandungan mineral dalam susu formula adaptasi memang rendah dan mendekati
yang terdapat pada (&! Penurunan kadar mineral sangat diperlukan oleh karena
bayi baru lahir belum dapat mengekresi dengan sempurna kelebihannya.
Energi
/anyaknya energi dalam formula demikian biasanya disesuaikan dengan jumlah
energi yang terdapat pada (&!.
.-.-& 0ara Pe9berian Su4u 2:r9ula
Pe9ilihan
Prinsip umum dalam pemilihan susu formula adalah bila susu formula yang
digunakan tidak menimbulkan masalah pada bayi, seperti diare, muntah,
konstipasi dan gangguan kulit. &etiap bayi memiliki penerimaan yang berbeda
untuk setiap merk susu formula 4&uririnah, +,,C5.
Pe9buatan
.angkah pembuatan susu formula adalahE
Men"u"i tangan dengan bersih.
Men"u"i dan mensterilkan botol susu dan dot.
Memilih susu yang sesuai dengan anak.
Mengikuti petunjuk pembuatan dalam kemasan susu formula.
18
Mengatur suhu air dengan men"ampur air dingin dengan air panas dengan
takaran sesuai dengan petunjuk.
Menggunakan sendok takar yang disediakan agar kekentalan sesuai.
Menghangatkan susu dengan merendam botol menggunakan air hangat.
Tidak men"ampur berbagai merk susu.
Menyiapkan susu formula paling lama + jam sebelum digunakan.
Tidak men"ampur susu sisa pembuatan yang lalu dengan susu yang baru
dibuat.
2rekuen4i Pe9berian Su4u 2:r9ula
&usu formula diberikan sebanyak *, ml per kg berat badan per hari pada minggu
pertama dan )2, ml per kg berat badan per hari setelahnya. #rekuensi pemberian
setiap 1 H - jam atau bila bayi merasa lapar
.-.-, Keunggulan dan Kekurangan Pe9berian PASI
P(&! dapat diberikan kepada bayi sabagai pelengakp atau pengganti (&! dalam
keadaan sebagai berikutE
K:ndi4i ba1i
K:ntra indika4i 9endapat ASI
Pada beberapa kelainan metabolik; genetik, tubuh tidak mempunyai en>im
tertentu untuk men"erna salah satu komponen dalam susu, baik susu manusia
maupun he'an sehingga bayi tidak boleh menyusu. /ayi tersebut memerlukan
formula khusus yang disesuaikan dengan kebutuhannya dan memerlukan
19
penanganan komprehensif antara dokter anak, ahli penyakit endokrin, metabolik,
dan gi>i.
) IalaktosemiaE penyakit ini disebabkan tidak adanya en>im gala"tose H l
-phosphate uridyltransferase yang diperlukan untuk men"erna galaktosa,
hasil penguraian laktosa. /entuk klasik bisa berakibat fatal, sedangkan
bentuk ringan menyebabkan gagal tumbuh dan membesarnya organ hati
dan limpa 4hepato H splenomegali5. (&! mengandung laktosa tinggi
sehingga bayi harus disapih, diberi susu tanpa laktosa, selanjutnya
penderita harus diet makanan tanpa galaktosa sepanjang hidupnya.
+ Maple syrup urine disease, pada penyakit ini tubuh tidak dapat men"erna
jenis protein leusin, isoleusin dan %aline. /ayi tidak boleh mendapat (&!
atau susu bayi biasa, dan memerlukan formula khusus tanpa leusin,
isoleusin dan %aline.
1 #enilketonuria, memerlukan formula tanpa fenilalanin. engan diagnosis
dini, disamping pemberian susu khusus dianjurkan untuk diberikan
berselang-seling dengan (&! karena kadar fenilalanin (&! rendah dan agar
manfaat lainnya tetap diperoleh asalkan disertai pemantauan ketat kadar
fenilalanin dalam darah.
Pe9berian 4u4u 8:r9ula pada ba1i kurang bulan 6BKB7
/ayi kurang bulan memerlukan kalori, lemak dan protein lebih banyak dari bayi
"ukup bulan agar dapat menyamai pertumbuhannya dalam kandungan. (&! bayi
prematur mengandung kalori, protein dan lemak lebih tinggi dari (&! bayi matur,
tetapi masalahnya adalah (&! prematur berubah menjadi (&! matur setelah 1 --
minggu. Badi untuk /K/ kurang dari 1- minggu setelah 1 minggu kebutuhan
tidak terpenuhi lagi.
20
$ntuk mengatasi masalah nutrisi selanjutnya, setelah (&! prematur berubah
menjadi (&! matur dianjurkan penambahan penguat (&! 49M# atau human milk
fortifier, saat ini belum tersedia se"ara meluas di !ndonesia5. Penguat (&! adalah
suatu produk komersial berisi karbohidrat, protein dan mineral yang sangat
dibutuhkan bayi kurang bulan. 9M# yang proteinnya berasal dari susu sapi,
biasanya di"ampurkan dalam air susu ibu bayi sendiri . /ila tidak tersedia penguat
(&!, pemberian susu prematur dapat dibenarkan terutama untuk bayi prematur
yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 1+ minggu atau berat lahir kurang
dari )2,, gram. (pabila terdapat alergi terhadap susu sapi sebaiknya susu formula
yang diberikan adalah susu formula yang telah dihidrolisis sempurna.
Pe9berian 4u4u 8:r9ula pada ba1i >ukup bulan 6B0B7
Masih banyak ibu yang memberi tambahan susu formula pada bayinya yang
"ukup bulan dan sehat karena merasa (&!nya belum keluar atau kurang. &alah
satu penyebab adalah kurangnya informasi bah'a memberi susu formula
terutama pada hari hari pertama kelahiran mungkin mengganggu produksi (&!,
bonding, dan dapat menghambat suksesnya menyusui dikemudian hari. /ayi yang
diberi formula akan kenyang dan "enderung malas untuk menyusu sehingga
pengosongan payudara menjadi tidak baik. (kibatnya payudara menjadi bengkak
sehingga ibu kesakitan, dan akhirnya produksi (&! memang betul menjadi
kurang. /elum lagi akibat pemberian susu formula, masalah medis lain yang
mungkin timbul adalah perubahan flora usus, terpapar antigen dan kemungkinan
meningkatnya sensiti%itas bayi terhadap susu formula 4alergi5 dan bayi kurang
mendapat perlindungan kekebalan dari kolostrum yang keluar justru di hari hari
pertama kelahiran
/agi ibu yang melahirkan di fasilitas kesehatan, peraturan rumah bersalin ; rumah
sakit serta sikap dan dukungan petugas kesehatan sangat mempengaruhi
keberhasilan mereka menyusui di kemudian hari. (pabila se"ara rutin diberikan
21
informasi dan moti%asi kepada ibu hamil, diberi kesempatan untuk inisiasi
menyusu dini, kemudian didukung dan dibantu mempraktekkan teknik menyusui
yang benar selama ibu dira'at, kemungkinan ibu akan berhasil menyusui
eksklusif sehingga tambahan pengganti (&! tidak diperlukan .
Pertimbangan memberi tambahan susu formula pada /6/ disamping (&!E
a5 /ayi yang berisiko hipoglikemia dengan gula darah yang tidak meningkat
meskipun telah disusui dengan baik tanpa jad'al atau diberi tambahan
(&! perah. Disiko hipoglikemi dapat terjadi pada bayi ke"il untuk masa
kehamilan, pas"a stress iskemik intrapartum, dan bayi dari ibu dengan
diabetes mellitus terutama yang tidak terkontrol. Tata laksana yang
dianjurkan adalahE
segera setelah lahir bayi disusui tanpa jad'al, dan jaga kontak kulit
dengan ibu agar tidak hipotermi 4untuk mengatasi hipotermi bayi
memerlukan banyak energi5
gula darah plasma hanya diukur bila ada risiko atau ada gejala
hipoglikemia dan sebaiknya diukur sebelum minum ; umur bayi --* jam.
dibenarkan memberi suplemen (&! perah atau susu formula bila gula
darah J +.* mmol 4-, mg;dl5 dan diulang ) jam setelah minum (&!.
men"ukupi, penambahan susu formula dikurangi dan akhirnya dihentikan.
bila gula darah tetap tidak meningkat ikuti tata laksana penanganan
hipoglikemi sesuai panduan rumah sakit.
b5 /ayi yang se"ara klinis menunjukkan gejala dehidrasi 4turgor; tonus
kurang, frekuensi urin J -K setelah hari ke-+, buang air besar lambat
keluar atau masih berupa mekonium setelah umur bayi L 2 hari5.
22
"5 /erat bayi turun C H ),< terutama bila laktogenesis pada ibu lambat.
d5 9iperbilirubinemia pada hari-hari pertama, bila diduga produksi (&!
belum banyak atau bayi belum bisa menyusu efektif. Kuning karena (&!
4breastmilk jaundice5, bila bilirubin melebihi +, H +2 mg;d. pada bayi
sehat. (njuran untuk membantu diagnosis dengan menghentikan (&! )-+
hari sambil sementara diberi susu formula. /ila bilirubin terbukti
menurun, (&! dimulai kembali.
e5 .ain-lainE bayi terpisah dari ibu, bayi dengan kelainan kongenital yang
sukar menyusu langsung 4sumbing, kelainan genetik5.
K:ndi4i pada ibu
Indika4i untuk tidak 9en1u4ui
Kondisi kesehatan ibu merupakan kontraindikasi untuk menyusui, namun dengan
beberapa pertimbangan .
a5 !bu 9!A positif
Airus 9!A juga ditularkan melalui (&!. Dekomendasi dari 89: 4No%ember
+,,75 untuk ibu 9!A positifE
Tidak menyusui sama sekali bila M pengadaan susu formula dapat
diterima, mungkin dilaksanakan, terbeli, berkesinambungan dan aman
4F!! acceptable" #easible" a##ordable" sustainable dan sa#e5.
/ila ibu dan bayi dapat diberikan obat-obat (DA 4(nti Detro%iral5
dianjurkan menyusui eksklusif sampai bayi berumur * bulan dan
dilanjutkan menyusui sampai umur bayi ) tahun bersama dengan
tambahan makanan pendamping (&! yang aman.
23
/ila ibu dan bayi tidak mendapat (DA, rekomendasi 89: tahun )77*
berlaku yaitu (&! eksklusif yang harus diperah dan dihangatkan sampai
usia bayi * bulan dilanjutkan dengan susu formula dan makanan
pendamping (&! yang aman.
b5 !bu penderita 9T.A 49uman T-lymphotropi" Airus5 tipe ) dan + Airus ini
juga menular melalui (&!. Airus tersebut dihubungkan dengan beberapa
keganasan dan gangguan neurologis setelah bayi de'asa. /ila ibu terbukti
positif, dan syarat (#(&& dipenuhi, tidak dianjurkan memberi (&!.
"5 !bu penderita 6MA 4"itomegalo%irus5 yang melahirkan bayi prematur juga
tidak dapat memberikan (&!nya.
Indika4i untuk 4e9entara tidak 9en1u4ui
Pada ibu perlu dijelaskan bah'a penghentian menyusui hanya sementara dan ibu
dapat melanjutkan menyusui bayinya kembali sesuai dengan perkembangan
kesehatannya. &elain itu, petugas kesehatan harus dapat memberi informasi "ara
mempertahankan produksi (&! dan bila perlu rujuklah pada konsultan atau klinik
laktasi.
a5 !bu sakit berat sehingga tidak bisa mera'at bayinya misalnya psikosis,
sepsis, atau eklamsi
b5 Airus herpes simpleK type ) 49&A-)5E kontak langsung mulut bayi dengan
luka di dada ibu harus dihindari sampai pengobatannya tuntas
"5 Pengobatan ibuE psikoterapi jenis penenang, anti epilepsy
opioid dan kombinasinya mungkin memberi efek samping seperti
mengantuk atau depresi pernafasan sehingga lebih baik dihindari
bila ada alternatif yang lebih aman
kemoterapi sitotoksik mensyaratkan seorang ibu untuk berhenti
menyusui selama terapi
24
bila ibu memerlukan pemeriksaan dengan >at radioaktif maka
pemberian (&! pada bayi dihentikan selama 2 kali masa paruh >at
tersebut. &elama ibu tidak memberikan (&!, (&! tetap diperah dan
dibuang untuk mempertahankan produksi (&!nya.
Pertimbangan memberi susu formula pada beberapa kondisi kesehatan ibu yang
lainE
.aktogenesis memang terganggu, misalnya karena ada sisa
plasenta 4hormon prolaktin terhambat5, sindrom &heehan
4perdarahan pas"a melahirkan hebat dengan komplikasi nekrosis
hipothalamus5
!nsufisiensi kelenjar mammae primerE di"urigai bila payudara tidak
membesar tiap menstruasi ; ketika hamil dan produksi (&!
memang minimal.
Pas"a operasi payudara yang merusak kelenjar atau saluran (&!
Dasa sakit yang hebat ketika menyusui yang tidak teratasi oleh
inter%ensi seperti perbaikan pelekatan, kompres hangat maupun
obat
Kekurangan dari 4u4u 8:r9ula
/erikut ini adalah beberapa kekurangan dari susu formula dibandingkan dengan
(&!, diantaranya adalahE
Mudah menimbulkan alergi
/isa menimbulkan iare pada bayi.
Nutriennya tidak sesempurna (&!.
Kurang memiliki efek psikologis yang menguntungkan.
25
Tidak merangsang in%olusi rahim.
Tidak menjarangkan kehamilan.
Tidak mengurangi kejadian kanker payudara.
Tidak praktis dan ekonomis.
Kerugian bagi negara menambah beban anggaran yang harus dikeluarkan
untuk membeli susu formula, biaya pera'atan ibu, dan anak
2
/(/ 1
KE&!MP$.(N
(si Eksklusif merupakan hal yang sangat penting bagi bayi karena
memiliki banyak manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat.
Ke"uali pada keadaan khusus, bayi "ukup bulan sehat tidak memerlukan
tambahan susu formula asalkan bayi diberi kesempatan untuk segera menyusu dan
tidak dipisahkan dari ibunya. /ila dianggap perlu, harus diingat bah'a tujuan
pemberian tambahan susu formula adalah memberi nutrisi bayi
sementara masalah diatasi.
Proses menyusui dan menyusu antara ibu dan bayi perlu dinilai oleh
seseorang yang memahami manajemen laktasi dan bila perlu berikan inter%ensi.
iperlukan upaya sosialisasi dan promosi (&! eksklusif termasuk tentang
manajemen laktasi.
i rumah sakit, sebaiknya ada informed "onsent bila hendak memberi
tambahan susu formula. (lasan pemberian, jumlah, "ara pemberian dan jenis
formula harus ditulis lengkap dan jelas.
),+

26
DA2TA PUSTAKA
). eterminan Keberhasilan Pemberian (ir &usu !bu Eksklusif. (%ailable
from E httpE;;jkb.ub.a".id;indeK.php;jkb;arti"le;%ie';1*2
+. Peraturan Pemerintah Depublik !ndonesiaNomor 11 Tahun +,)+ Tentang
Pemberian air &usu !bu Eksklusif. (%ailable from E
httpE;;kepri.kemenag.go.id;file;file;Perpu;pnui)17)2,+1-3.pdf
1. Pengaruh Pemberian (ir &usu !bu, Konsumsi Nat Ii>i dan Kelengkapan
Kartu Menuju &ehat Terhadap &tatus Ii>i /ayi. (%ailable #romE
httpE;;repository.ipb.a".id;bitstream;handle;)+1-2*3C7;2+*1+;pengaruh
<+2+,pemberian<+2+,air<+2+,susu<+2+,ibu
<+2+,=jsessionidO72+(E6122*+E+#()22,CC3+),*)1(,P
seQuen"eO)
-. Diset Kesehatan asar +,)1. (%ailable #romE
httpE;;depkes.go.id;do'nloads;riskesdas+,)1;9asil<+,Diskesdas
<+,+,)1.pdf
2. Kemenkes D!. Profil Kesehatan !ndonesia +,),. +,),. (%ailable #rom E
httpE;;'''.depkes.go.id;do'nloads;PD:#!.RKE&E9(T(NR!N:NE& !
(R+,),.pdf

Anda mungkin juga menyukai