Anda di halaman 1dari 2

Wordpress SEO by Yoast

================================================================================
===============================================================================
Focus Keyword:
SEO Title:
Meta Description:
================================================================================
===============================================================================
Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud membahas tentang Julia Perez, apalagi se
patunya, walaupun ada tercantum "Jupe" pada judulnya. <!--more-->Istilah "Sepatu
Jupe +" secara khusus sebenarnya merupakan suatu kerinduan, harapan dari setiap
orang pada pasangannya masing-masing, yaitu agar pasangannya: Setia, Perhatian,
Terbuka, Jujur, Pengertian, plus Tanggung Jawab. Secara umum, hal ini berlaku j
uga dalam kehidupan berkeluarga, apalagi keluarga Katolik.
<h3>Sepatu Jupe+ "Setia"</h3>
[dropcap]S[/dropcap]ETIA mengandung unsur berpegang teguh pada janji, tidak berk
hianat. Dalam lingkup keluarga, janji yang diucapkan di depan altar melandasi pe
rjalanan hidup pasangan beserta anak-anak mereka kelak. Setia terhadap pasangan
dan setia mendidik anak-anak secara Katolik dapat menjadi dasar yang kokoh bagi
perjalanan biduk keluarga. Bagaimana untuk yang masih pedekate atau pacaran? Hal
yang sama juga berlaku, dalam arti sebisa mungkin berusaha setia dengan "niat b
aik" menjalani hubungan dengan harapan dapat diteguhkan dalam sakramen perkawina
n nantinya.
<h3>Sepatu Jupe+ "Perhatian"</h3>
Ketika merasa lelah atau jenuh karena aktivitas sehari-hari, kemudian pasangan k
ita bertanya, "Kamu kelihatan capek sekali, istirahat sebentar deh, nanti dilanj
utkan lagi setelah <em>fresh</em>"; maka suatu hal yang sangat sederhana tersebu
t menjadi istimewa karena menunjukkan adanya PERHATIAN. "<em>Miracles, sometimes
happen in simple actions</em>". Perhatian yang diberikan secara tulus atas dasa
r kasih memberikan kesegaran dan kekuatan, "<em>a cup of motivation</em>" bagi y
ang menerimanya.
<h3>Sepatu Jupe+ "Terbuka dan Kejujuran"</h3>
TERBUKA, mau menerima pandangan lain, termasuk juga mau membuka hati bagi perhat
ian yang diberikan. Seorang remaja pria merasa dag dig dug ketika bertemu dengan
gadis yang ditaksirnya, ia tidak bisa mengatasi rasa cemas untuk "menyatakan pe
rasaannya", bayangan rasa malu jika "ditolak", akhirnya ia hanya berani memajang
foto pujannya di ruang kamarnya. Akhirnya, sang gadis pujaan hati "jadian" deng
an orang lain. Dia hanya bisa menyesal dan mengutuk diri. Sikap mau terbuka tern
yata tidak mudah, ada hantu kecemasan dan ketakutan yang sebenarnya hanya bayang-b
ayang. Yang perlu dibangun adalah sikap terbuka dan kesiapan menerima segala kon
sekuensinya. Keterbukaan atas dasar kebenaran mungkin tidak selalu berbuah hasil
yang menyenangkan, tapi telah membebaskan diri kita dari belenggu kekhawatiran.
<blockquote>Seorang ayah menghukum anaknya, tidak boleh bermain sepakbola di sor
e hari selama sebulan karena "menggelapkan" uang kembalian belanja sebesar Rp.50
0. Adilkah hukuman itu, mengingat kecilnya nilai uang dibandingkan dengan berkum
pul bersama teman-teman berlatih sepakbola yang menjadi hobinya? Di saat lain, s
i anak tidak sengaja menyenggol guci koleksi sang ayah yang nilainya jutaan. Saa
t sore hari ayahnya membuka pintu gerbang rumah, si anak dengan tersedu-sedu mem
eluk ayahnya dan berkata, "Pa, maafin aku ya, guci kesayangan Papa pecah." Sang
ayah menyeka air mata anaknya dan berkata, "Anakku, terima kasih sudah berkata J
UJUR. Ayah relakan guci itu demi satu perkataan jujur yang terucap dari mulutmu.
"</blockquote>
<h3>Sepatu Jupe+ "Pengertian"</h3>
Kisah kejujuran di atas membawa kita pada prinsip berikutnya: PENGERTIAN. Sang a
yah menunjukkan kebesaran hati, ia mengerti bahwa anaknya berubah: bohong untuk
perkara kecil namun jujur untuk kesalahan besar! Memang kejujuran tidak semata-m
ata diukur dari nilai uang, materi, namun dari gerakan hati untuk memahami bahwa
kejujuran itu tidak ternilai harganya. Bagaimana bisa setia jika tidak jujur? B
agaimana bisa mengerti jika tidak mau terbuka?
<h3>Sepatu Jupe+ "Tanggung Jawab"</h3>
Prinsip terakhir adalah TANGGUNG JAWAB. Seorang pria mengeluh, "Gue nda jadi nge
lamar pacar gue, dia matre abisss! Menanggapi pertanyaan temannya ia melanjutkan,
"Belum kawin aja udah nanya nanti mo tinggal di mana, gimana nyiapin tabungan p
endidikan anak, bla bla bla. Banyak banget gimananya!" ... dalam hati temannya m
embatin (<em>Sing waras ngalah</em>). Keluarga ibarat biduk yang mengarungi laut
an, maka harus ada logistik yang memadai, jangan nanti di tengah perjalanan kara
m. Tanggung jawab keluarga jelas, tapi bebannya bisa dibagi, dipikul bersama. Il
ustrasi ini menunjukkan ketidaksiapan memikul tanggung jawab hidup berkeluarga,
berarti belum siap untuk menjalaninya: "kalau takut gelombang, jangan pergi berl
ayar".
<hr />
<SCRIPT charset="utf-8" type="text/javascript" src="http://ws-na.amazon-adsystem
.com/widgets/q?rt=tf_cw&ServiceVersion=20070822&MarketPlace=US&ID=V20070822%2FUS
%2Fcoiusode-20%2F8010%2Fc43db582-8b04-41f6-90e4-fcd8c0f5d031&Operation=GetScript
Template"> </SCRIPT> <NOSCRIPT><A HREF="http://ws-na.amazon-adsystem.com/widgets
/q?rt=tf_cw&ServiceVersion=20070822&MarketPlace=US&ID=V20070822%2FUS%2Fcoiusode-
20%2F8010%2Fc43db582-8b04-41f6-90e4-fcd8c0f5d031&Operation=NoScript">Amazon.com
Widgets</A></NOSCRIPT>
<hr />

Anda mungkin juga menyukai