0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan4 halaman
Komunikasi emosional berkaitan dengan ekspresi emosi dan perasaan dari perasaan marah, terluka, sedih, cemburu hingga bahagia, kasih sayang dan kemesraan (Wright & Leahey, 2000).
Komunikasi emosional berkaitan dengan ekspresi emosi dan perasaan dari perasaan marah, terluka, sedih, cemburu hingga bahagia, kasih sayang dan kemesraan (Wright & Leahey, 2000).
Komunikasi emosional berkaitan dengan ekspresi emosi dan perasaan dari perasaan marah, terluka, sedih, cemburu hingga bahagia, kasih sayang dan kemesraan (Wright & Leahey, 2000).
Beberapa pola komunikasi dalam keluarga yang baik adalah:
Komunikasi Emosional Komunikasi emosional berkaitan dengan ekspresi emosi dan perasaan dari perasaan marah, terluka, sedih, cemburu hingga bahagia, kasih sayang dan kemesraan (Wright & Leahey, 2000). Pada keluarga, fungsional perasaan anggota keluarga diekspresikan. Komunikasi afektif pesan verbal dan nonverbal dari caring, sikap fisik, sentuhan, belaian, menggandeng dan memandang sangat penting, ekspresi fisik dan kasih sayang pada kehidupan awal bayi dan anak-anak penting untuk perkembangan respon afektif yang normal. Pola komunikasi afeksi verbal menjadi lebih nyata dalam menyampaikan pesan afeksional, walaupun pola mungkin beragam dengan warisan kebudayaan individu. Hirarki Kekuasaan dan Peraturan Keluarga System keluarga yang berlandaskan pada hirarki kekuasaan dan komunikai mengandung komando atau perintah secara umum mengalir kebawah dalam jaringan komunikasi keluarga. Interaksi fungsional dalam hirarki kekuasaan terjadi apabila kekuasaan terdistribusi menurut kebutuhan perkembangan anggota keluarga (Minuchin, 1974). Berkomunikasi Secara Jelas dan Selaras Pola sebagian keluarga yang sehat, terdapat keselarasan komunikasi diantara anggota keluarga. Keselarasan merupakan bangunan kunci dalam model komunikasi dan pertumbuhan menurut satir. Keselarasan adalah suatun keadaan dan cara berkomunikasi dengan diri sendiri dan orang lain. Ketika keluarga berkomunikasi dengan selarad terdapat konsistensi dengan selaras terdapat konsistensi anatara tingkat isi dan instruksi kominikasi. Apa yang sedang diucapkan, sama dengan isi pesan. Kat-kata yang diucapkan, perasaan yang kita ekspresikan, dan prilaku yang kita tampilkan semuanya konsisten. Komunikasi pada kelurga yang sehat merupakan suatu proses yang sangat dinamis dan saling timbal balik. Pesan tidak hanya dikirim dan diterima.
Area Komunikasi Yang Terbuka dan Keterbukaan diri Keluarga dengan pola komunikasi fungsional menghargai keterbukaan, saling menghargai perasaan, pikiran, kepedulian, spontanitas, autentik dan keterbukaan diri. Selanjutnya keluarga ini mampu mendiskusikan bidang kehidupan isu personal, social, dan kepedulian serta tidak takut pada konflik. Area ini disebut komunikasi terbuka. Dengan rasa hormat terhadap keterbukaan diri. Satir (1972) menegaskan bahwa anggota keluarga yant terus terang dan jujur antar satu dengan yang lainnya adalah orang-orang yang merasa yakin untuk mempertaruhkan interaksi yang berarti dan cenderung untuk menghargai keterbukaan diri (mengungkapkan keterbukaan pemikiran dan persaan akrab).
KLASIFIKASI STRUKTUR KEKUATAN KELUARGA Menurut friedman (1998), ada 10 jenis kekuatan keluarga antara lain: Legitimate power Berhubungan dengan kekuatan dari anggota keluarga untuk mengontrol perilaku anggota keluarga yang lain (misalnya adanya otoritas orang tua dalam mengontrol anaknya) Helpless power Satu bentuk dari legitimate power yang diperlukan saat anggota keluarga merasa tidak berdaya Referent power Kekuatan yang dimiliki individu karena identifikasi yang positif (misalnya anak meniru perilaku orang tua yang positif) Resource power Berkaitan dengan kekuatan seseorang karena kemampuan atau keahliannya Expert power Berkaitan dengan kekuatan seseorang karena kemampuan atau keahliannya Reward power Dimiliki individu karena berperilaku sesuai dengan harapan orang lain, mengerjakan sesuatu yang positif sebagai respons terhadap keinginan orang lain Coercive power Kekuatan yang digunakan didasarkan pada adanya pemaksaan atau ancaman pada orang lain Informational power Sedikit mirp dengan expert power, tetapi lebih sederhana dan terbatas pada pemberian informasi baik langsung maupun tidak langsung
Affective power Kekuatan yang dimiliki didasarkan pada kasih sayang dan perhatian pada orang lain (misalnya kekuatan seorang ibu terhadap anaknya) Tension management power Berkaitan dengan kekuatan yang dimiliki keluarga dalam mengelola tekanan dan konflik dalam keluarga
STRATEGI KOPING KELUARGA Strategi koping bersifat individual dan digambarkan sebagai bentuk langsung atau tidak langsung. Pola koping tidak langsung adalah tindakan yang digunakan untuk mengurangi kecemasan yang disebabkan oleh situasi tertentu tanpa adanya perubahan situasi. Pola koping tidak langsung lebih bersifat sementara dan pada akhirnya tidak mengubah situasi. Aktivitas spiritual seperti meditasi dan berdoa dapat membantu individu. Pola koping yang tidak langsung ini membantu klien mengurangi kecemasan yang berhubungan dengan situasi yang menimbulkan stress. Pola koping langsung adalah tindakan yang berhadapan dengan situasi khusus. Pola koping langsung menunjukkan bahwa tindakan positif telah dilakukan untuk mengubah situasi. Mengubah situasi juga merupakan suatu pola koping langsung. Misalnya suatu keluarga yang mendiami tempat tinggal yang padat dapat mencari apartemen baru.