Pengertian Desentralisasi Istilah desentralisasi digunakan dalam sejumlah besar literature yang beragam. Dengan demikian, istilah ini memiliki arti berbeda bagi orang yang berbeda. Desentralisasi mempunyai beberapa arti yaitu : Suatu organisasi administrative adalah tersentralisasi sejauh keputusan dibuat pada tingkatan yang relative lebih tinggi dalam organisasi tersebut; terdesentralisasi sejauh keputusan itu didelegasikan oleh manajemen puncak kepada tingkatan wewenang eksekutif yang lebih rendah.( H.A. Simon)
Alasan-alasan dibutuhkannya Desentralisasi Mencakup Hal-hal Desentralisasi membebaskan manajemen puncak untuk fokus pada keputusan-keputusan strategis jangka panjang dan bukannya terlibat dalam keputusan-keputusan operasi. Hal ini berarti penggunaan yang lebih baik atas waktu manajerial yang sangat berharga. Desentralisasi memungkinkan organisasi untuk memberikan respons secara cepat dan efektif terhadap masalah, karena mereka yang paling dekat dengan suatu masalah (manajer lokal) memilih informasi yang paling baik dan oleh sebab itu dapat memberikan respons lebih baik terhadap kebutuhan-kebutuhan lokal. Sistem yang tersentralisasi tidak mampu menangani semua informasi rumit yang diperlukan untuk membuat keputusan yang optimal. Desentralisasi menyediakan dasar pelatihan yang baik bagi manajemen puncak masa depan. Desentralisasi memenuhi kebutuhan akan otonomi dan dengan demikian merupakan suatu alat memotivasional yang kuat bagi para manajer. Pilihan atas struktur desentralisasi yang sesuai membutuhkan dua keputusan inti 1) Bagaimana membagi tugas/keputusan dalam suatu organisasi 2) Sistem akuntabilitas seperti ini yang sebaiknya diterapkan terhadap sumber daya yang digunakan dalam melaksanakan berbagai tugas/keputusan PENGEMBANGAN ANGGARAN DASAR Pilihan atas struktur yang sesuai merupakan langkah pertama di jalan yang menuju pada desentralisasi. Tugas yang sama pentingnya adalah pengembangan anggaran dasaryakni, sekelompok aturan dan prinsip operasi yang akan mengatur hubungan antara subunit dengan kantor pusat (KP) dan antara satu subunit dengan subunit yang lain. Hubungan antarunit memerlukan penetapan pedoman untuk mengatur pertukaran antara satu subunit dengan subunit yang lain. 1. Pendelegasian Aktivitas. 2. Menerapkan Norma-norma Keperilakuan. 3. Klarifikasi Hubungan Antarunit. 4. Pendekatan Kompetitif versus Kolaboratif. 5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pilihan 6. Desentralisasi dan penentuan harga transfer. 7. Jenis-jenis harga transfer. 8. Harga Transfer dan Anggaran Dasar Desentralisasi.
Mengukur dan Mengevaluasi Kerja Atribut-atribut dari ukuran-ukuran kinerja yang kemungkianan besar akan mengarah pada keselarasan tujuan adalah : 1. Kemampuan untukmengendalikan/kontrolabilitas (controllability). 2. Kelengkapan. 3. Pemisahan aktivitas dan evaluasi manajerial.