PENGUJIAN VIABILITAS BENIH Semester: Genap 201! 201" D#s$s$n O%e&: A'#t(a Pan'$ P) *A1L0120+, N-.#ta Ar#st#an# *A1L0120+", Sant#a B$'# /) *A1L0120+0, /$sn#a An11re(an# *A1L0120++, S$2# R#34# Ne%'a *A1L0120+5, L$6man A7'$rra2&man *A1L0120+8, 9at2&$r R-&man *A1L0120:0, KE;ENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA/AAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIR;AN 9AKULTAS PERTANIAN PUR<OKERTO 201" I) PENDAHULUAN A) Latar Be%a6an1 Benih merupakan biji yang dipersiapkan untuk tanaman yang telah melalui proses seleksi, sehingga diharapkan dapat mencapai proses tumbuh yang besar menjadi tanaman dewasa. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor ! "ahun ### Bab I $etentuan Umum %asal &, benih tanaman yang selanjutnya disebut benih, adalah tanaman dan'atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan'atau mengembangbiakkan tanaman. Upaya untuk meningkatkan produksi pangan dapat dilakukan melalui peningkatan mutu benih. %eningkatan mutu benih tersebut dapat dilakukan melalui dua cara yaitu peningkatan mutu genetis dan mutu (isiologis. %eningkatan mutu genetis diantaranya adalah potensi hasil )arietas dan kemurnian )arietas. *edangkan peningkatan mutu (isiologis meliputi )igor benih dan )iabilitas benih. +iabilitas benih adalah daya hidup benih yang ditunjukkan melalui gejala metabolisme dan atau gejala pertumbuhan serta daya kecambah yang merupakan tolok ukur )iabilitas benih. +iabilitas atau tingkat perkecambahan suatu benih dipengaruhi oleh (aktor internal dan eksternal. ,aktor internal perkecambahan atau pertumbuhan benih berupa tingkat kemasakan benih, ukuran benih, dormansi, dan -at penghambat. *edangkan (aktor eksternal yang mempengaruhi meliputi keadaan lingkungan yang mendukung seperti p., air, temperatur, oksigen, cahaya, dan medium /*adjad,&!!01. Untuk mengetahui daya hidup benih atau tingkat perkecambahan dapat dilakukan melalui pengujian benih yang merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di lapangan. 2alam pengujian benih mengacu pada I*"3 /International Seed Testing Association), dan beberapa penyesuaian yang telah diambil untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus berupa ukuran, struktur, dan pola perkecambahan. %engujian benih mencakup pengujian mutu (isik (isiologis benih. *alah satu contoh pengujian benih adalah uji )iabilitas benih atau uji perkecambahan benih. Uji )iabilitas benih dapat dilakukan secara tak langsung, misalkan dengan mengukur gejala-gejala metabolisme ataupun secara langsung dengan mengamati dan membandingkan unsur-unsur tumbuh tertentu. %ada uji )iabilitas benih, baik uji daya kecambah atau uji kekuatan tumbuh benih, penilaian dilakukan dengan membandingkan kecambah satu dengan yang lain dalam satu substrat. *ebagai parameter untuk )iabilitas benih digunakan persentase perkecambahan. %engujian kecambah atau )iabilitas menggambarkan kecambah yang potensial. %otensi perkecambahan merupakan hal yang secara langsung didapatkan pada pengujian perkecambahan. %engujian perkecambahan secara luas digunakan, baik untuk pengujian benih standar maupun untuk pengujian in(ormal secara sederhana di persemaian. %engujian )iabilitas ada beberapa macam yaitu pengujian dengan kertas, tetra-olium /"41, pengujian menggunakan pasir, dan pengujian perkecambahan baku atau *5" /Standard Germinator Test1. %engujian benih dengan tetra-olium merupakan salah satu uji yang e(ekti(. Uji "4 meman(aatkan prinsip dehidrogenase yang merupakan group en-im metabolisme pada sel hidup dan diamati perubahan warnanya. II) ISI +iabilitas benih pada umumnya diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi kecambah. Istilah lain untuk )iabilitas benih adalah daya kecambah benih, persentase kecambah benih atau daya tumbuh benih. %erkecambahan benih mempunyai hubungan erat dengan )iabilitas benih dan jumlah benih yang berkecambah dari sekumpulan benih merupakan indeks dari )iabilitas benih. Menurut Indriani dkk /&!!!1 +iabilitas benih merupakan daya hidup benih yang dapat ditunjukkan dalam (enomena pertumbuhan, gejala metabolisme, kinerja kromosom atau garis )iabilitas. %ada umumnya )iabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi kecambah. Istilah lain untuk )iabilitas benih adalah daya kecambah benih, persentase kecambah benih atau daya tumbuh benih. +iabilitas ini semakin meningkat dengan bertambah tuanya benih dan mencapai perkecambahan maksimum jauh sebelum masak (isiologis atau sebelum tercapainya berat kering maksimum, pada saat itu benih telah mencapai )iabilitas maksimum /&## persen1 yang konstan tetapi sesudah itu akan menurun sesuai dengan keadaan lingkungan /$amil, &!6!1. Umumnya parameter untuk )iabilitas benih yang digunakan adalah persentase perkecambahan yang cepat dan pertumbuhan perkecambahan kuat dalam hal ini mencerminkan kekuatan tumbuh yang dinyatakan sebagai laju perkecambahan. %enilaian dilakukan dengan membandingkan kecambah satu dengan kecambah lainnya sesuai kriteria kecambah normal, abnormal dan mati /*utopo, ##1. Beberapa kriteria perkecambahan tersebut yaitu 7 &. $ecambah Normal a. 3kar 7 $ecambah mempunyai akar primer atau satu set akar-akar sekunder yang cukup kuat untuk menambatkan kecambah bila di tumbuhkan pada tanah atau pasir. b. .ipokotil 7 %anjang atau pendek, tetap tumbuh baik tanpa ada luka yang mungkin mengakibatkan jaringan pengangkut menjadi rusak. c. 8pikotil 7 %aling kurang ada satu daun primer dan satu tunas ujung yang sempurna. d. Biji terin(eksi 7 In(eksi pada epikotil sebagian atau seluruhnya, sedangkan hipokotil dan akar tumbuh baik. 8pikotil bibit seperti ini biasanya tidak membusuk jika tumbuh dalam keadaan atmos(er kering, bila kotiledon membuka secara alami. 3kan tetapi apabila banyak kecambah yang terkena in(eksi, maka pengujian ulang harus dilaksanakan sebaik mungkin pada substrat tanah atau pasir. . $ecambah 3bnormal a. 3kar 7 "idak ada akar primer atau akar-akar sekunder yang tumbuh baik. b. .ipokotil 7 %ecah atau luka yang terbuka, merusak jaringan pengangkut, cacat, berkeriput, dan membengkak atau memendek. c. $otiledon 7 $edua kotiledon hilang dan kecambah lemah sehingga tidak )igorous. d. 8pikotil 7 "idak ada daun primer atau tunas ujung, ada satu atau ada daun primer, tetapi tidak ada tunas ujung, epikotil membusuk, yang menyebabkan pembusukan menyebar dari kotiledon dan bibit lemah /*umarno dan 9idiati, &!:;1 0. Benih "idak Berkecambah atau Mati Benih yang tidak berkecambah adalah benih yang hingga akhir periode pengujian tidak berkecambah. Benih yang tidak berkecambah sampai akhir masa pengujian digolongkan menjadi tiga, yaitu7 a. Benih *egar "idak "umbuh Benih yang tidak keras, yang gagal berkecambah namun tetap baik dan sehat dan mempunyai potensi untuk tumbuh menjadi kecambah normal. Benih dapat menyerap air, sehingga dapat terlihat benih tampak mengembang. Namun tidak ada pemunculan struktur penting dari perkecambahan benih. 2an jika waktu penyemaian diperpanjang benih akan tumbuh normal. b. Benih $eras Benih yang tetap keras sampai akhir masa pengujian. Benih tersebut tidak mampu menyerap air terlihat dari besarnya benih tidak mengembang, dan jika dibandingkan dengan benih segar tidak tumbuh ukuran benih keras lebih kecil. .al ini disebabkan karena kulit benih yang impermeabel terhadap gas dan air. c. Benih Mati Benih yang sampai pada akhir masa pengujian tidak keras, tidak segar, dan tidak berkecambah. Benih mati dapat dilihat dari keadaan benih yang telah membusuk, warna benih terlihat agak kecoklatan. .al ini dikarenakam adanya penyakit primer yang menyerang benih. %ada saat kultur teknis dilapangan tanaman yang menjadi induk telah terserang hama dan penyakit sehingga pada benih tersebut berpotensi membawa penyakit dari induknya. %engujian )iabilitas bertujuan untuk mengetahui dengan cepat semua benih yang hidup, baik dorman maupun tidak dorman.*elain itu tujuan dari melakukan uji )iabilitas atau daya kecambah benih adalah untuk mengkaji dan menetapkan nilai setiap contoh benih yang perlu diuji selaras dengan (aktor kualitas benih /$artasapoetra, ##01. %ada uji daya kecambah, benih dikatakan berkecambah bila mampu menghasilkan kecambah dengan bagian-bagian yang normal atau mendekati normal. %erubahan atau pola keadaan yang berbeda sangat berpengaruh terhadap )iabilitas benih yang dihasilkan. %engujian )iabilitas benih dapat dikelompokkan menjadi metode uji secara langsung dan tidak langsung. Metode uji langsung dapat digunakan untuk mengetahui dan menilai struktur-struktur penting kecambah secara langsung dengan cara mengamati dan membandingkan unsur- unsur tumbuh. *edangkan metode uji secara tidak langsung dapat mengetahui mutu hidup benih yang ditunjukkan melalui gejala metabolisme. 2alam metode uji secara langsung diperlukan substrat pengujian berupa kertas, pasir, tanah dan sebagainya. Metode uji dengan substrat sebagai tempat, lebih cepat dan lebih mudah menilai struktur- struktur penting kecambah dan dapat dengan mudah distandarisasi. Metode uji dapat dilakukan untuk mendapatkan uji daya berkecambah, dan kekuatan tumbuh, hal ini tergantung pada kondisi lingkungan pengujian benih. Berdasarkan pada kondisi lingkungan pengujian )iabilitas benih dapat dikelompokkan ke dalam )iabilitas benih dalam kondisi lingkungan sesuai /(a)ourable1 dan )iabilitas benih dalam kondisi lingkungan tidak sesuai /un(a)ourable1 yang termasuk ke dalam pengujian )igor benih. %engujian )iabilitas terhadap suatu )arietas perlu dicari metode standar agar penilaian terhadap komponen perkecambahan dapat dilakukan dengan mudah. $ita mengenal beberapa metode pengujian yang dapat dipakai untuk menguji )iabilitas, yaitu 7 &. Uji di 3tas $ertas %ada metode pengujian ini benih diletakkan di atas kertas substrat yang telah dibasahi. Metode ini sangat baik digunakan untuk benih yang membutuhkan cahaya bagi perkecambahannya. . Uji $ertas 2igulung 2idirikan %ada metode pengujian ini benih diletakkan diantara kertas substrat yang digulung dan didirikan. 2apat digunakan bagi benih yang tidak peka terhadap cahaya untuk perkecambahannya. 0. Uji "etra-olium Uji tetra-olium /indikator cepat )iabilitas benih1 menggunakan -at indikator .0.; "ri(enil tetra-olium. Uji tetra-olium juga disebut uji biokhemis benih dan uji cepat )iabilitas. 2isebut uji biokhemis karena uji tetra-olium mendeteksi adanya proses biokimia yang berlangsung di dalam sel-sel benih khususnya sel-sel embrio. 2isebut uji cepat )iabilitas karena indikasi yang diperoleh dari pengujian tetra-olium bukan berupa perwujudan kecambah, melainkan pola-pola pewarnaan pada embrio yang akan terbentuk dalam beberapa saat saja setelah diterapkan, sehingga waktu yang diperlukan untuk pengujian tetra-olium tidak sepanjang waktu yang diperlukan untuk pengujian yang indikasinya berupa kecambah yang memerlukan waktu berhari-hari. $lorida atau bromida yang larut dalam air digunakan untuk mengindikasi adanya sel-sel yang hidup. Bila indikator diimbibisi oleh benih ke dalam sel-sel benih yang hidup dengan bantuan en-im dehidrogenase akan terjadi proses reduksi sehingga terbentuk -at yang disebut tri(enil (orma-an, suatu endapan yang berwarna merah. %ada sel-sel yang mati tidak terjadi reduksi dan tidak terbentuk tri(enil (orma-an sehingga warnanya tetap. 3danya pola-pola warna merah pada bagian-bagian penting pada embrio benih mengindikasikan bahwa benih mampu menumbuhkan embrio menjadi kecambah yang normal. $egunaan uji tetra-olium cukup banyak yaitu untuk mengetahui )iabilitas benih yang segera akan ditanam, untuk mengetahui )iabilitas benih dorman, untuk mengetahui hidup atau matinya benih segar tidak tumbuh dalam pengujian daya berkecambah benih. <. Uji pada %asir Untuk pengujian )iabilitas bisa dipakai pasir sebagai media perkecambahannya. %ada metode ini yang perlu diperhatikan adalah besarnya butiran pasir dan kadar air media, karena pasir memiliki 9.= /Water Holding Capacity) yang rendah /$uswanto, &!!>1. ;. Uji %erkecambahan Baku atau *5" /Standard Germinator Test1 Merupakan pengujian yang paling banyak digunakan oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan pengujian benih, dengan metode yang yang sangat sederhana namun dapat memberikan hasil yang optimal. ?leh karena itu Uji %erkecambahan Baku ini merupakan salah satu pengujian benih yang dilakukan kegiatan pembenihan di seluruh dunia. Metode pelaksanaan Uji %erkecambahan Baku adalah sebagai berikut7 a. $ertas stensil dibasahi sebanyak lembar untuk ;# buah benih yang akan diuji. %enyusunan benih dalam ; baris masing-masing &# biji. b. 2ibasahkan lagi & lembar kertas stensil, gunakan sebagai penutup. c. 2ilipat kedua sisi kertas kira-kira &,; cm kearah dalam, kemudian gulung kertas menjadi < bagian. d. 2ilakukan masing-masing atau < ulangan. e. @etakkan digerminator secara mendatar. @akukan pengamatan pada hari ke 0, ;, 6. III) KESI;PULAN +iabilitas benih merupakan kemampuan benih untuk tumbuh menjadi kecambah atau daya kecambah benih, persentase kecambah benih dan atau daya tumbuh benih yang dapat ditunjukkan dalam (enomena pertumbuhan, gejala metabolisme, kinerja kromosom atau garis )iabilitas. +iabilitas ini semakin meningkat dengan bertambah tuanya benih dan mencapai perkecambahan maksimum jauh tetapi sesudah itu akan menurun sesuai dengan keadaan lingkungan. %arameter untuk )iabilitas benih yang digunakan adalah persentase perkecambahan yang cepat dan pertumbuhan perkecambahan kuat. $riteria perkecambahan dapat dikelompokkan menjadi kecambah normal, abnormal dan tidak berkecambah mati. 2an benih yang tidak berkecambah atau mati digolongkan menjadi benih segar tidah tumbuh, benih keras, dan benih mati. %engujian )iabilitas benih dapat dikelompokkan menjadi uji secara langsung untuk mengetahui dan menilai struktur-struktur penting kecambah secara langsung dengan cara mengamati dan membandingkan unsur- unsur tumbuh dan tidak langsung dengan cara mengukur gejala- gejala metabolism. Beberapa metode pengujian yang dapat digunakan untuk menguji )iabilitas yaitu uji menggunakan kertas yang dibagi menjadi uji di atas kertas dan uji kertas digulung didirikan. Uji "etra-olium, uji pada %asir serta uji perkecambahan baku atau *5" /Standard Germinator Test1. DA9TAR PUSTAKA Indriani, .artati, dan *ujdindro. &!!!. %engaruh In)igorasi terhadap +iabilitas Benih dan %ertumbuhan "anaman $ena( /Hibiscus cannabinus @.) Aurnal @itri +ol.I+ />1. $amil , Aurnalis . &!6! . Dasar Teknologi Benih . 3ngkasa Raya. %adang. $artasapoetra, 3nce 5. &!!. Teknologi Benih engolahan Benih dan Tuntunan ratikum. Rineka =ipta. Aakarta. $uswanto, .. &!!>. Teknologi emrosesan! engemasan! dan enyimpanan Benih. $anisius. Bogyakarta. *adjad, *jamsoeCoed. &!!0. Dari Benih "epada Benih. %" 5ramedia 9idiasarana Indonesia. Aakarta. *utopo, @ita. ##. Teknologi Benih #akultas ertanian $%IB&AW . %". Raja 5ra(indo %ersada. Aakarta.