Anda di halaman 1dari 46

UNIT 1

HAKIKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Oleh: Heri Purwanto
PENDAHULUAN
Anak-anak berkebutuhan khusus, adalah anak-anak yang memiliki
keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan mereka
dari anak-anak normal pada umumnya. Keadaan inilah yang menuntut
pemahaman terhadap hakikat anak berkebutuhan khusus. Keragaman anak
berkebutuhan khusus terkadang menyulitkan guru dalam upaya menemu kenali
jenis dan pemberian layanan pendidikan yang sesuai. Namun apabila guru telah
memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai hakikat anak berkebutuhan
khusus, maka akan dapat memenuhi kebutuhan anak yang sesuai.
Pada bagian unit ini saudara akan mengkaji beberapa prinsip pemahaman
tentang anak berkebutuhan khusus, yang dilengkapi dengan beberapa ilustrasi
yang akan memudahkan saudara untuk mengkajinya. Selain itu juga akan
disampaikan pengetahuan dasar tentang anak berkebutuhan khusus. Faktor
penyebab dan hak anak berkebutuhan khusus akan menjadi salah satu bahan
kajian pada unit ini untuk mendukung pengetahuan sauadara dalam memahami
anak berkebutuhan khusus.
Untuk memperdalam kajian saudara dalam unit ini, saudara juga diminta
untuk mengerjakan latihan-latihan yang disediakan. Dengan demikian usai
mengikuti kajian ini saudara akan memiliki pengetahuan dalam memahami
keberadaan anak berkebutuhan khusus.
SUUN!" #$ P%N&%'"!AN ANAK %'K%U"U(AN K(USUS
Subunit ini akan memberikan pengantar kepada saudara untuk mengkaji
konsep anak berkebutuhan khusus, yang meliputi terminologi dan hakekat. Untuk
itu saudara diharapkan dapat men)ermatinya dengan baik mengenai uraian dan
ilustrasi yang ada. Selain itu diharapkan pula untuk memba)a berbagai re*eransi
lain yang rele+an dengan konteks bahasan. Dengan demikian, usai mengikuti
pembelajaran ini saudara diharapkan mampu menjelaskan pengertian anak
berkebutuhan khusus.
A. ISTILAH
Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menunjukkan keadaan anak
berkebutuhan khusus. !stilah anak berkebutuhan khusus merupakan istilah terbaru
yang digunakan, dan merupakan terjemahan dari child with special needs yang
telah digunakan se)ara luas di dunia internasional, ada beberapa istilah lain yang
pernah digunakan diantaranya anak )a)at, anak tuna, anak berkelainan, anak
menyimpang, dan anak luar biasa, ada satu istilah yang berkembang se)ara luas
telah digunakan yaitu di*abel, sebenarnya merupakan kependekan dari di*eren)e
ability. Sejalan dengan perkembangan pengakuan terhadap hak a,asi manusia
termasuk anak-anak ini, maka digunakanlah istilah anak berkebutuhan khusus.
Penggunaan istilah anak berkebutuhan khusus memba-a konsekuensi )ara
pandang yang berbeda dengan istilah anak luar biasa yang pernah dipergunakan
dan mungkin masih digunakan. .ika pada istilah luar biasa lebih menitik beratkan
pada kondisi /*isik, mental, emosi-sosial0 anak, maka pada berkebutuhan khusus
lebih pada kebutuhan anak untuk men)apai prestasi sesuai dengan potensinya.
1ontoh, seorang anak tunanetra, jelas dia memiliki keterbatasan pada bidang
penglihatannya, tetapi dia juga memiliki potensi kemampuan intelektual yang
tidak berbeda dengan anak normal, maka untuk dapat berprestasi sesuai kapasitas
intelektualnya diperlukan alat bantu kompensati* indera penglihatan seperti
talking )omputer, talking books, buku tulisan raille dsb. Dengan dipenuhinya
kebutuhan itu maka tunanetra akan dapat berprestasi sesuai dengan kapasitas
intelektualnya dan mampu berkompetisi dengan anak normal.
B. KONSEP DASAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Ilustrasi
oby adalah seorang anak yang berusia 2 tahun dan duduk di kelas #
sekolah dasar, oby memiliki kelainan *isik yaitu jari-jari tangan kirinya hanya 3
buah. Suatu ke)elakaan menyebabkan ibu jarinya harus dipotong /amputasi0,
sehingga oby termasuk anak yang memiliki ke)a)atan yaitu jari. oby tidak
memerlukan bantuan khusus dalam proses pembelajaran di sekolah dan sosialisasi
di lingkungannya. Di lain pihak ada seorang anak bernama De-i usia 2 tahun dia
se)ara *isik /kesan lahiriah0 terlihat tidak berbeda dengan anak-anak lain
sebayanya, tetapi setelah masuk kelas mengikuti proses pembelajaran De-i
terlihat bingung dan selalu ketinggalan dalam prestasi belajar dengan teman-
temanya bahkan tidak mampu mengikuti proses pembelajaran di kelas. "ernyata
De-i memang tidak mampu mengikuti proses pembelajaran seperti teman-
temannya, De-i memerlukan )ara atau metode tersendiri /khusus0 dalam
mengikuti proses pembelajaranya. Setelah mendapatkan layanan pembelajaran
tersendiri sesuai dengan keadaanya, De-i dapat men)apai prestasi belajar rata-
rata kelas.
Dari dua ilustrasi tersebut yaitu oby dan De-i maka untuk memahami
anak berkebutuhan khusus berarti kita mesti melihat adanya berbagai perbedaan
bila dibandingkan dengan keadaan normal, mulai dari keadaan *isik sampai
mental, dari anak )a)at sampai anak berbakat intelektual. Perbedaan untuk
memahami anak berkebutuhan khusus dikenal ada 4 hal yaitu perbedaan
interindi+idual dan intraindi+idual.
1. Perbedaan interindividual
erarti membandingkan keadaan indi+idu dengan orang lain dalam berbagai
hal diantaranya perbedaan keadaan mental /kapasitas kemampuan intelektual0,
kemampuan pan)a indera /sensory0, kemampuan gerak motorik, kemampuan
komunikasi, perilaku sosial, dan keadaan *isik. Perkembangan akhir-akhir ini
adanya perbedaan dalam pen)apaian prestasi belajar sis-a dalam berbagai
mata pelajaran. (al ini dimungkinkan dengan adanya standar kompetensi
yang harus dimiliki sis-a untuk setiap tingkat atau le+el kelas yang telah
dirumuskan se)ara nasional. Standardisasi alat ukur untuk setiap mata
pelajaran pada setiap tingkat kelas memang harus segera diadakan sesuai
dengan kurikulum yang telah disusun /)uri)ulum based assesment0. .ika
memang prestasi anak berada jauh di ba-ah standar kelulusan, maka
dimungkinkan anak ini masuk kelompok anak berkebutuhan khusus. Selain
perbedaan dalam prestasi akademik juga perbedaan kemampuan akademik.
Untuk mengetahui kemampuan akademik ini biasanya digunakan tes
ke)erdasan yang dapat mengukur potensi kemampuan intelektual yang
dinyatakan dengan satuan !5. Se)ara teoretis keadaan populasi !5 anak akan
mengikuti kur+e normal /&b. #0, dimana anak yang memiliki !5 pada posisi
ekstrim -4 dan 64 standar de+iasi kur+e normal, maka perlu diperhatikan
sebagai anak berkebutuhan khusus. Perbedaan ini tidak sekedar berbeda
dengan rerata normal, tetapi perbedaan yang signi*ikan, sehingga anak
tersebut memang memerlukan praktek pendidikan dan pengajaran khusus
untuk mengembangkan potensinya se)ara optimal.
7,#89 4,#39 #8,:;9 83,#89 83,#89 #8,:;9 4,#39 7,#89
-8 -4 -# 7 6# 64 68
Standard Deviation

:: 27 <: #77 ##: #87 #3:
IQ (on the WISC-R)
/&ambar. #.#0
2. Perbedaan intraindividual
Adalah suatu perbandingan antar potensi yang ada dalam diri indi+idu itu
sendiri, perbedaan ini dapat mun)ul dari berbagai aspek meliputi intelektual,
*isik, psikologis, dan sosial. Sebagai ilustrasi ada seorang sis-a yang memiliki
prestasi belajar sangat )emerlang tetapi dia sangat tidak disenangi oleh teman-
temanya karena dia besi*at tertutup dan indi+idualis, dan sulit diajak kerja
sama. Dari gambaran tersebut maka dapat dibandingkan antara kemampuan
intelektual dan kemampuan sosial sis-a tersebut )ukup signi*ikan, sehingga
sis-a tersebut memerlukan treatmen atau perlakuan khusus agar potensinya
dapat berkembang optimal
Selain masalah perbedaan, ada beberapa terminologi yang dapat digunakan untuk
memahami anak berkebutuhan khusus. !stilah tersebut yaitu$
#. !mpairment
=erupakan suatu keadaan atau kondisi dimana indi+idu mengalami
kehilangan atau abnormalitas psikologis, *isiologis atau *ungsi struktur
anatomis se)ara umum pada tingkat organ tubuh. 1ontoh seseorang yang
mengalami amputasi satu kakinya, maka dia mengalami ke)a)atan kaki.
4. Disability
Suatu keadaan dimana indi+idu mengalami kekurang mampuan yang
dimungkinkan karena adanya keadaan impairment seperti ke)a)atan pada
organ tubuh. 1ontoh pada orang yang )a)at kakinya, maka dia akan
merasakan berkurangnya *ungsi kaki untuk melakukan mobilitas.
8. (andi)aped.
Keadaan dimana indi+idu mengalami ketidakmampuan dalam bersosialisasi
dan berinteraksi dengan lingkungan. (al ini dimungkinkan karena adanya
kelainan dan berkurangnya *ungsi organ indi+idu. 1ontoh, orang yang
mengalami amputasi kaki sehingga untuk akti+itas mobilitas berinteraksi
dengan lingkungannya dia memerlukan kursi roda.
Dari berbagai pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bah-a anak
berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan-perbedaan baik
perbedaan interindi+idual maupun intraindi+idual yang signi*ikan, dan mengalami
kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan sehingga untuk mengembangkan
potensinya dibutuhkan pendidikan dan pengajaran khusus.
C. PREALENSI
Prakiraan jumlah anak berkebutuhan khusus sangat diperlukan dalam
pengambilan kebijakan. Dalam mengemukakan jumlah anak berkebutuhan khusus
terjadi perbedaan antar lembaga, hal ini dimungkinkan adanya perbedaan de*inisi
dan kebutuhan yang disesuaikan dengan bidang lembaga masing-masing. .umlah
anak berkebutuhan khusus di negara maju seperti USA ada ##.:79 dari populasi
/lihat &b. 40, sedangkan dinegara berkembang termasuk !ndonesia dimungkinkan
akan lebih banyak.
/&ambar.#.40
Sedangkan jumlah anak berkebutuhan khusus di !ndonesia belum ada data yang
akurat, hal ini terkait dengan adanya sikap masyarakat yang masih menganggap
anak berkebutuhan khusus sebagai aib keluarga, sehingga setiap ada sensus
penduduk yang dilakukan setiap #7 tahun sekali, selalu tidak mun)ul adanya anak
berkebutuhan khusus. =enurut data PS hasil sensus 4778 di !ndonesia terdapat
#,3<9 penyandang )a)at, hal ini sangat jauh bila dibandingkan negara maju
seperti USA sehingga keakuratan data tersebut masih diragukan. .umlah anak
berkebutuhan khusus yang telah bersekolah di !ndonesia ada <#.383 anak /Dir.
PS>, 477?$8;0.
D. LATIHAN
Untuk lebih memahami ba)aan di atas maka ja-ablah pertanyaan berkut$
#. 1oba anda buat rumusan pengertian anak berkebutuhan khusus.
4. uatlah perbandingan antara anak )a)at dengan anak berkebutuhan khusus.
8. andingkan anatara perbedaan inter-indi+idual dengan perbedaan intra-indi+idual.
Ra!bu"ra!bu #a$aban Lati%an
Untuk mengerjakan latihan tersebut di atas maka anda perlu$
#. Studi kepustakaan di perpustakaan, dan melakukan diskusi dengan teman-teman
anda.
4. Anda datang ke sekolah dan amati sis-a yang mengalami ke)a)atan tetapi tidak
mengalami hambatan dalam sosialisasi dan anak yang memang memerlukan layanan
khusus.
8. erkunjunglah ke sekolah dan )oba anda menelaah prestasi belajar seorang sis-a
dengan membandingkan inter dan intra-indi+idualnya.

E. RAN&KU'AN.
erkebutuhan khusus merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan anak-anak
luar biasa atau mengalami kelainan dalam konteks pendidikan. Ada perbedaan yang
signi*ikan pada penggunaan istilah berkebutuhan khusus dengan luar biasa atau
berkelainan. erkebutuhan khusus lebih memandang pada kebutuhan anak untuk
men)apai prestasi dan mengembangkan kemampuannya se)ara optimal, sedang pada luar
biasa atau berkelainan adalah kondisi atau keadaan anak yang memerlukan perlakuan
khusus.
=emahami anak berkebutuhan khusus berarti melihat perbedaan indi+idu, baik
perbedaan antar indi+idu /inter indi+idual0 yaitu membandingkan indi+idu dengan
indi+idu lain baik perbedaan *isik, emosi maupun intelektual, dan perbedaan antar potensi
yang ada pada indi+idu itu sendiri /intra indi+idual0. Ada beberapa istilah yang sering
digunakan untuk memahami anak berkebutuhan khusus yaitu impairment yang berarti
)a)at, disability dimana seseorang mengalami hambatan karena berkurangnya *ungsi
suatu organ yang dimungkinkan karena kondisi )a)at, dan handi)aped, merupakan
keadaan seseorang, yang mengalami hambatan dalam komunikasi dan sosialisasi dengan
lingkungan. Kondisi handi)aped inilah yang merupakan berkebutuhan khusus, karena
untuk dapat bersosialisasi dengan lingkungan termasuk pendidikan dan pengajaran
memerlukan perlakuan khusus.
.umlah anak berkebutuhan khusus antar lembaga ada perbedaan, hal ini sebenarnya
-ajar, karena setiap lembaga memiliki tujuan yang berbeda sehingga )ara pandang dan
rumusan pengertian /de*inisi0 anak berkebutuhan khusus bahkan istilah yang digunakan
juga berbeda. .umlah anak berkebutuhan khusus berdasarkan sensus penduduk akan lebih
ke)il dari angka prakiraan, hal ini berkait dengan sikap masyarakat yang masih banyak
enggan mengakui keberadaan anak berkebutuhan khusus. =enurut PS jumlah
penyandang )a)at ada #,3<9 dari populasi, anak berkebutuhan khusus yang bersekolah
menurut Dir. PS> ada <#.383 anak, sebagai pembanding di negara maju seperti USA
anak berkebutuhan khusus ada ##,:9 dari populasi.
(. TES (OR'ATI( 1
Pilihlah salah satu alternati* ja-aban yang anda anggap paling benar
#. .ika ada seorang yang kehilangan satu jari tangannya maka dia termasuk$
a. erkebutuhan khusus
b. 1a)at
). erkelainan
d. >uar biasa
4. Anak berkebutuhan khusus berarti adalah anak yang$
a. 1a)at
b. erbeda dengan anak normal
). "idak berprestasi
d. =embutuhkan layanan khusus
8. Ada seorang anak yang memiliki prestasi belajar reratanya )ukup tinggi, tetapi
ada dua matapelajaran yang nilainya sangat rendah yang menyebabkan dia
kemungkinan tidak akan naik kelas. =aka anak ini memiliki perbedaan
a. Antar indi+idu
b. !nter indi+idual
). !nter personal
d. !ntra indi+idual
3. Ada seorang albino yaitu memiliki penyimpangan se)ara biologi, maka dia
dapat dikelompokkan pada$
a. 1a)at
b. erkelainan
). >uar biasa
d. erkebutuhan khusus.
:. erikut ini adalah istilah lain anak berkebutuhan khusus ke)uali$
a. Anak luar biasa
b. Anak berkelainan
). Anak )a)at
d. Anak sakit ji-a
?. Pre+alensi anak berkebutuhan khusu diperlukan untuk$
a. =engajar anak
b. =enyembuhkan anak
). =embuat kebijakan
d. =enyediakan dana
2. .ika ada anak telah 4 kali tinggal kelas dan ternyata memiliki !5 ;7, maka
anak tersebut termasuk$
a. erkebutuhan khusus
b. Anak normal
). Anak luar biasa
d. Anak berkelainan
<. Setiap lembaga dalam menetapkan jumlah anak berkebutuhan khusus berbeda
karena$
a. Kepentingan
b. Pengertian
). Kebijakan
d. -ilayah
;. Seorang yang diamputasi satu kakinya, dan untuk keperluan mobilitas dia
memerlukan bantuan kursi roda maka orang tersebut mengalami$
a. (andi)aped
b. !mpairment
). 1a)at
d. Disability
#7. Seorang tunanetra berbeda dengan anak-anak normal lainnya, perbedaan ini
dikenal dengan perbedaan$
a. !nter indi+idual
b. Prestasi belajar
). !ntra indi+idual
d. Fisik
&. U'PAN BALIK DAN TINDAK LAN#UT
Setelah mengerjakan "es Formati* #, bandingkanlah ja-aban saudara dengan
kun)i ja-aban yang terdapat pada akhir unit ini. Untuk mengetahui tingkat penguasaan
saudara terhadap materi ini, hitunglah dengan menggunakan rumus$
.umlah ja-aban yang benar
"ingkat penguasaan @ A #77
#7
Arti tingkat penguasaan yang Anda )apai$
;7 B #77 @ baik sekali
<7 B <; @ baik
27 B 2; @ )ukup
C 27 @ kurang
.ika tingkat penguasaan saudara minimal <79, maka saudara dinyatakan berhasil
dengan baik, dan saudara dapat melanjutkan untuk mempelajari Sub Unit 4. Sebaliknya,
bila tingkat penguasaan saudara kurang dari <79, silakan pelajari kembali uraian yang
terdapat dalam subunit sebelumnya, khususnya pada bagian yang belum saudara kuasai
dengan baik, yaitu pada ja-aban saudara yang salah.
.
SUUN!" 4$ P%N&%'"!AN ANAK %'K%U"U(AN K(USUS
Subunit ini akan memaparkan berbagai jenis anak berkebutuhan khusus.
Untuk itu saudara diharapkan dapat men)ermatinya uraian ba)aan ini dengan
baik. Selain itu diharapkan saudara untuk memba)a berbagai re*eransi lain yang
rele+an dengan konteks bahasan dan juga memperhatian tayangan +ideo DAnak
erkebutuhan KhususD. Dengan demikian, usai mengikuti pembelajaran ini
saudara diharapkan mampu menerangkan jenis-jenis anak berkebutuhan khusus.
A. PENDAHULUAN
1atatan statistik kependudukan di suatu -ilayah, akan men)atat jumlah
semua anak usia sekolah di -ilayah tersebut, tanpa harus membedakan anak
normal atau berkebutuhan khusus. Demikian juga bagi dinas pendidikan suatu
-ilayah yang akan memberikan bantuan beaya pendidikan, tidak akan
membedakan sis-a normal dan berkebutuhan khusus, mereka hanya membedakan
akan jenjang dan jenis pendidikan yang memperoleh bantuan beaya pendidikan.
(al ini berarti klasi*ikasi anak berkebutuhan khusus dalam permasalahan umum
tidak begitu diperlukan atau kurang berarti, tetapi ada kalanya klasi*ikasi itu
diperlukan.
Anak berkebutuhan khusus merupakan satu istilah umum yang menyatukan
berbagai jenis kekhususan atau kelainan. Seorang guru sekolah khusus /S>0,
merasakan kesulitan dalam menghadapi anak didiknya yaitu anak berkebutuhan
khusus yang begitu heterogin, sehingga dia perlu mengelompokkan anak didiknya
berdasar jenis kelainannya agar lebih homogin sehingga dapat memberikan
pembelajaran yang lebih optimal.
Untuk kepentingan penanganan baik pendidikan maupun pengajaran dan
therapy terhadap anak berkebutuhan khusus, maka diperlukan klasi*ikasi dengan
tujuan agar penanganan anak lebih sesuai dan memperoleh hasil yang optimal.
Adapun jenis anak berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut$
B. #ENIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
#. Kelainan =ental terdiri dari$
a. =ental "inggi
Sering dikenal dengan anak berbakat intelektual, dimana selain
memiliki kemampuan intelektual di atas rerata normal yang signi*ikan
juga memiliki kreati+itas dan tanggung ja-ab terhadap tugas.
b. =ental rendah
Kemampuan mental rendah atau kapasitas intelektual /!50 di ba-ah
rerata dapat dibagi menjadi 4 kelompok yaitu anak lamban belajar
/slo- learners0 yaitu anak yang memiliki !5 antara 27 B ;7.
Sedangkan anak yang memiliki !5 di ba-ah 27 dikenal dengan anak
berkebutuhan khusus.
). erkesulitan elajar Spesi*ik
erkesulitan belajar berkaitan dengan prestasi belajar /a)hi+ement0
yang diperoleh sis-a. Anak berkesulitan belajar spesi*ik adalah anak
yang memiliki kapasitas intelektual normal ke atas tetapi memiliki
prestasi belajar rendah pada bidang akademik tertentu.
4. Kelainan Fisik meliputi$
a. Kelainan "ubuh /"unadaksa0
Adanya kondisi tubuh yang menghambat proses interaksi dan
sosialisasi indi+idu meliputi kelumpuhan yang dikarenakan polio, dan
gangguan pada *ungsi syara* otot yang disebabkan kelayuhan otak
/)erebral palsy0, serta adanya kehilangan organ tubuh /amputasi0.
b. Kelainan indera Penglihatan /"unanetra0
Seseorang yang sudah tidak mampu men*ungsikan indera
penglihatannya untuk keperluan pendidikan dan pengajaran -alaupun
telah dikoreksi dengan lensa. Kelainan penglihatan dapat
dikelompokkan menjadi 4 yaitu buta dan lo- +ision.
). Kelaianan !ndera Pendengaran /"unarungu0
Kelainan pendengaran adalah seseorang yang telah mengalami
kesulitan untuk men*ungsikan pendengaranya untuk interaksi dan
sosialisasi dengan lingkungan termasuk pendidikan dan pengajaran.
Kelainan pendengaran dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu tuli /the
dea*0 dan kurang dengar /hard o* hearing0.
d. Kelainan Ei)ara
Seseorang yang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikiran
melalui bahasa +erbal, sehingga sulit bahkan tidak dapat dimengerti
orang lain. Kelainan -i)ara ini dapat bersi*at *ungsional dimana
mungkin disebabkan karena ketunaruguan, dan organik yang memang
disebabkan adanya ketidak sempurnaan organ -i)ara maupun adanya
gangguan pada organ motoris yang berkaitan dengan -i)ara.
8. Kelainan %mosi
&angguan emosi merupakan masalah psikologis, dan hanya dapat dilihat
dari indikasi perilaku yang tampak pada indi+idu /akan dibahas lebih
dalam pada bab !F0 adapun klasi*ikasi gangguan emosi meliputi$
a. &angguan Perilaku
mengganggu di kelas
tidak sabaran B terlalu )epat bereaksi
tidak menghargai B menentang
menyalahkan orang lain
ke)emasan terhadap prestasi di sekolah
dependen pada orang lain
pemahaman yang lemah
reaksi yang tidak sesuai
melamun, tidak ada perhatian, menarik diri
b. &angguan Konsentrasi /ADDGAtention De*i)it Disorder0
%nam atau lebih gejala inattention, berlangsung paling sedikit ? bulan,
ketidakmampuan untuk beradaptasi, dan tingkat perkembangannya
tidak konsisten. &ejala-gejala inattention tersebut ialah$
Sering gagal untuk memperhatikan se)ara detail, atau sering membuat
kesalahan dalam pekerjaan sekolah atau akti+itas yang lain.
Sering kesulitan untuk memperhatikan tuga-tugas atau akti+itas
permainan.
Sering tidak mendengarkan ketika orang lain bi)ara.
Sering tidak mengikuti instruksi untuk menyelesaikan pekerjaan
sekolah.
Kesulitan untuk mengorganisir tugas-tugas dan akti+itas-akti+itas.
"idak menyukai pekerjaan rumah dan pekerjaan sekolah.
Sering tidak memba-a peralatan sekolah seperrti pensil buku dan
sebagainya.
Sering mudah beralih pada stimulus luar.
=udah melupakan terhadap akti+itas sehari-hari.
). Anak (iperakti+e /AD(DGAtention De*i)it -ith (ipera)ti+ity
Disorder0
Perlaku tidak bisa diam
Ketidak mampuan untuk memberi perhatian yang )ukup lama
(iperakti+itas
Akti+itas motorik yang tinggi
=udah buyarnya perhatian
1anggung
!n*leksibilitas
"oleransi yang rendah terhadap *rustrasi
erbuat tanpa dipikir akibatnya
Perkembangan layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus tidak
akan lepas dari peran dan peranan pemerintah dalam hal ini Departemen
Pendidikan Nasional. Untuk peningkatan layanan pendidikan bagi anak
berkebutuhan khusus Departemen Pendidikan Nasional melalui direktorat
pembinaan sekolah luar biasa /PS>0 memiliki kebijakan tersendiri dalam
mengelompokan anak-anak berkebutuhan khusus, -alaupun sebenarnya sama
hanya pada klasi*ikasi yang dikemukakan oleh PS> lebih pada aplikasi jenis
sekolah luar biasa yang ada di lapangan. Adapun klasi*ikasi yang diberikan oleh
direktorat PS> /Dir. PS>$ 477?$47-4#0 adalah sebagai berikut$
A. "unanetra
. "unarungu
1. erkebutuhan khusus $ /a.l. Do-n Syndrome0
- 1 $ erkebutuhan khusus 'ingan /!5 @ :7-270
- 1# $ erkebutuhan khusus Sedang /!5 @ 4:-:70
- 14 $ erkebutuhan khusus erat /!5 C 4: 0
D. "unadaksa $
- D $ "unadaksa 'ingan
- D# $ "unadaksa Sedang
%. "unalaras /Dysrupti+e0
F. "una-i)ara
&. "unaganda
(. (!F A!DS
!. &i*ted $ Potensi Ke)erdasan !stime-a /!5 H #4: 0
.. "alented $ Potensi akat !stime-a /=ultiple !ntelligen)es $ >anguage,
>ogi)o =athemati), Fisuospatial, odily-kinestheti), =usi)al,
!nterpersonal, !ntrapersonal, Natural, Spiritual0
K. Kesulitan elajar /a.l. (yperakti*, ADDGAD(D, DysleAiaGa)a,
DysgraphiaG"ulis, Dys)al)uliaG(itung, DysphasiaGi)ara, DyspraAiaG
=otorik0
>. >ambat elajar / !5 @ 27 B ;7 0
=. Autis
N. Korban Penyalahgunaan Narkoba
I. !ndigo
C. LATIHAN
Untuk lebih memahami ba)aan di atas maka kerjakan tugas latihan berkut$
#. uatlah ilustrasi pentingnya pengelompokkan anak berkebutuhan khusus.
4. agaimana mengelompokkan anak-anak yang kelainan mental
8. agaimana mengelompokkan jenis kelainan sensory-motor
Ra!bu"ra!bu #a$aban Lati%an
Untuk mengerjakan latihan tersebut anda dapat$
#. berkunjung ke sekolah khusus yang memiliki sis-a berbagai jenis kelainan,
dan lakukan -a-an)ara dengan guru-guru S> tentang pentingnya
pengelompokkan anak.
4. a)alah berbagai sumber yang disarankan dan lakukakan -a-an)ara dengan
berbagai pihak yang berkaitan dengan anak-anak kelainan mental.
8. Anda dapat mengamati +ideo anak berkebutuhan khusus dan memba)a
sumber bahan serta dapat melakukan obser+asi di sekolah khusus dan
-a-an)ara dengan guru.
D. RAN&KU'AN
Pengelompokkan anak berkebutuhan khusus hanya diperlukan untuk kebutuhan
penanganan anak se)ara klasikal, sedangkan untuk kepentingan yang bersi*at sosial anak
berkebutuhan khusus tidak perlu dikelompokkan. Anak berkebuthan khusus dapat
dikelompokkan sebagai berikut$
#. Kelainan =ental terdiri dari$
=ental "inggi
=ental rendah
Kesulitan belajar
4. Kelainan Fisik meliputi$
Kelainan "ubuh /"unadaksa0
Kelainan indera Penglihatan /"unanetra0
Kelaianan !ndera Pendengaran /"unarungu0
Kelainan Ei)ara
8. Kelainan %mosi meliputi$
&angguan Perilaku
&angguan Konsentrasi /ADD0
Anak (iperakti+e /AD(D0
C. TES (OR'ATI( 2
Pilihlah salah satu alternati* ja-aban yang anda anggap paling benar
#. Pengelompokkan atau klasi*ikasi anak berkebutuhan khusus diperlukan hanya
untuk$
a. Persamaan hak anak
b. Penanganan anak
). =eringankan anak
d. =emudahkan bantuan
4. Seorang anak yang tidak naik kelas sampai 4 kali, ternyata dia mengalami
gangguan pada telinganya, maka dia masuk kelompok anak$
a. "unanetra
b. erkebutuhan khusus
). "una-i)ara
d. "unarungu
8. Anak yang memiliki kapasitas intelektual /!50 <7 maka dia masuk kelompok
anak$
a. erkebutuhan khusus
b. erkesulitan belajar
). Slo- learners
d. 'apid learning
3. Anak yang mengalami gangguan -i)ara /tuna-i)ara0 masuk pada kelompok
kelainan$
a. =ental
b. Sensories
). %mosi
d. =otoris
:. Seorang anak klas 4 SD tidak naik 4 kali, setelah diadakan tes inteligensi
ternyata dia memiliki !5 27, berarti dia masuk kelompok$
a. erkebutuhan khusus
b. erkesulitan belajar
). >amban belajar
d. Kelainan mental
?. Seseorang yang memiliki gangguan penglihatan dan masih dapat digunakan
untuk melihat )ahaya tetapi sudah tidak dapat digunakan untuk memba)a
maka orang tersebut masuk kelainan$
a. "unanetra
b. uta
). Slo- learners
d. >o- +ision.
?. Ada anak yang terserang polio kemudian mengalami kelumpuhan pada kaki
kirinya, maka dia masuk kelompok anak$
a. Kelainan mental
b. Kelainan *isik
). Kelainan emosi
d. Kelainan sensories.
2. Seorang anak yang mempunyai gerak perilaku yang tidak dapat diam yaitu
hiperakti+e, maka dia dapat dikelompokkan pada anak berkelainan$
a. motorik
b. Sensories
). =ental
d. %mosi
<. .ika ada anak yang selalu memiliki prestasi rendah /di ba-ah rerata kelas0
tetapi sebenarnya dia memiliki potensi kapasitas intelektual /!50 yang tinggi,
maka anak tersebut dikelompokkan pada anak$
a. erkesulitan belajar
b. erbakat intelektual
). Slo- learners
d. %mosi.
;. Anak yang memiliki kelainan pada syara* sensori-motor atau sering disebut
dengan )erebral palsy /1P0 maka dia masuk pada kelompok$
a. Kelainan mental
b. Kelainan *isik
). Kelainan emosi
d. Kelainan perilaku.
#7. Seorang anak yang memiliki prestasi belajar rendah, dikarenakan kesulitan
dalam berkonsentrasi, maka anak tersebut masuk pada kelompok anak$
a. erkebutuhan khusus
b. Atention de*i)it disorder /ADD0.
). %mosi.
d. =ental.
E. U'PAN BALIK DAN TINDAK LAN#UT
Setelah mengerjakan "es Formati* 4, bandingkanlah ja-aban saudara dengan
kun)i ja-aban yang terdapat pada akhir unit ini. Untuk mengetahui tingkat penguasaan
saudara terhadap materi ini, hitunglah dengan menggunakan rumus$
.umlah ja-aban yang benar
"ingkat penguasaan @ A #77
#7
Arti tingkat penguasaan yang Anda )apai$
;7 B #77 @ baik sekali
<7 B <; @ baik
27 B 2; @ )ukup
C 27 @ kurang
.ika tingkat penguasaan saudara minimal <79, maka saudara dinyatakan berhasil
dengan baik, dan saudara dapat melanjutkan untuk mempelajari Sub Unit 8. Sebaliknya,
bila tingkat penguasaan saudara kurang dari <79, silakan pelajari kembali uraian yang
terdapat dalam subunit sebelumnya, khususnya pada bagian yang belum saudara kuasai
dengan baik, yaitu pada ja-aban saudara yang salah.
SUUN!" 8$ FAK"I' P%NJ%A K%>A!NAN
Subunit ini akan memaparkan berbagai *aktor penyebab terjadinya anak
berkebutuhan khusus. Untuk itu saudara diharapkan dapat men)ermati ilustrasi
dan uraian ba)aan ini dengan baik. Selain itu diharapkan saudara untuk memba)a
berbagai re*eransi lain yang rele+an dengan konteks bahasan. Dengan demikian,
usai mengikuti pembelajaran ini saudara diharapkan mampu menjelaskan *aktor
penyebab terjadinya kelainan atau anak berkebutuhan khusus.
A. (AKTOR PEN)EBAB KELAINAN
Ada berbagai *aktor yang menyumbang terjadinya anak berkebutuhan khusus.
Adapun *aktor-*aktor tersebut meliputi$
1. Heriditer
ilustrasi
Sepasang suami istri yang )ukup bahagia dengan menunggu kelahiran anak
pertamanya, kehamilan istrinya telah memasuki minggu ke 37. Setelah
anaknya lahir betapa terkejutnya pasangan tersebut mendapatkan anak yang
mengalami kelainan, dokter menyebutnya dengan Do-nKs syndrome atau
mongolism. Setelah mereka berkonsultasi dengan dokter ahli genetika maka
diketahui bah-a pasangan suami istri tersebut memiliki gen yang sama. (al
ini dimungkinkan masih adanya jalinan darah atau saudara dari pasangan
suami istri tersebut. Adanya kesamaan gen pada pasangan suami istri
memiliki resiko tinggi untuk melahirkan anak kelainan kromosome salah
satunya adalah Do-nKs syndrome atau mongolism, bagi anak Do-nKs
syndrome sering kelainannya adalah kelebihan kromosome pada pasangan
kromosome ke 4# yang dikenal dengan trisomi 4#, dimana pada manusia
terdapat 48 pasang kromosome.
!lustrasi tersebut memaparkan bah-a *aktor penyebab yang berdasarkan
keturunan atau sering dikenal dengan genetik, yaitu kelainan kromosome,
pada kelompok *aktor penyebab heriditer masih ada kelainan ba-aan non
genetik, seperti kelahiran pre-mature dan >' /berat bayi lahir rendah0 yaitu
berat bayi lahir kurang dari 4.:77 gram, merupakan resiko terjadinya anak
berkebutuhan khusus. Demikian juga usia ibu se-aktu hamil di atas 8: tahun
memiliki resiko yang )ukup tinggi untuk melahirkan anak berkebutuhan
khusus seperti terlihat pada tabel berikut.
US!A !U K%>A(!'AN DIENK S
47 "A(UN
4: "A(UN
87 "A(UN
8: "A(UN
37 "A(UN
3: "A(UN
3; "A(UN
# DA>A= 4777
# DA>A= #477
# DA>A= #777
# DA>A= ??7
# DA>A= <7
# DA>A= #2
# DA>A= #7
AND'!AN AS(=AN /#;;3$3:30
.
2. In*e+,i
=erupakan suatu penyebab dikarenakan adanya berbagai serangan penyakit
in*eksi yang dapat menyebabkan baik langsung maupun tidak langsung
terjadinya kelainan seperti in*eksi "I'1( /toksoplasma, rubella, )ytomegalo
+irus, herpes0, polio, meningitis, dsb. Sebagai gambaran dapat dikemukakan
sebagai berikut$
ilustrasi
Ada seorang ibu yang tengah hamil, dalam pemeriksaan dokter ternyata ibu
tersebut mengidap +irus toksoplasma, maka oleh dokter dikatakan ibu tersebut
memiliki resiko tinggi melahirkan anak berkebutuhan khusus. Dalam
perjalanan kehamilan ibu tersebut sering mangalami resiko keguguran namun
masih dapat dipertahankan. Setelah memasuki masa kelahiran yaitu minggu
ke 37 ternyata lahirlah bayi dengan resiko /D'0, artinya bayi yang dilahirkan
tersebut memiliki resiko menjadi anak berkebutuhan khusus karena terin*eksi
+irus tokso, sedangkan +irus tokso menyerang pada susunan syara* terutama
syara* pusat /otak0, sehingga beresiko menjadi anak berkebutuhan khusus.
-. Kera.unan
ilustrasi
Seorang ibu muda sering merasa pusing dan mual-mual, untuk menghilangkan
rasa pusing seperti biasa dia mengkonsumsi obat sakit kepala yang dijual
bebas di pasaran. Setelah sekian lama kira-kira 4 bulan rasa pusingnya juga
tidak pernah mereda, maka dia memeriksakan dirinya ke dokter. Dari
pemeriksaan ternyata ibu tadi dinyatakan telah hamil 4 bulan. Setelah
mengetahui kehamilannya maka dia lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi
obat-obatan, pada usia kehamilan yang ke 37 minggu ibu tadi melahirkan
anaknya dengan normal. Setelah mengikuti perkembangan anaknya ternyata
anak tersebut usia 4 tahun belum dapat berbi)ara. Padahal berdasarkan
perkembangan anak normal seharusnya anak tersebut sudah dapat berbi)ara #
sampai 4 patah kata. Anak tersebut mengalami kelambatan -i)ara /delayed
spee)h0.
!lustrasi tersebut di atas merupakan gambaran salah satu penyebab lahirnya
anak berkebutuhan khusus. =asih banyak jenis kera)unan yang merupakan
penyebab yang )ukup banyak ditemukan karena seperti pola hidup
masyarakat, kera)unan dapat se)ara langsung pada anak, maupun melalui ibu
hamil. =un)ulnya FAS /*etal al)hohol syndrome0 adalah kera)unan janin
yang disebabkan ibu mengkonsumsi alkohol yang berlebihan, kebiasaan kaum
ibu mengkonsumsi obat bebas tanpa penga-asan dokter merupakan potensi
kera)unan pada janin. .enis makanan yang dikonsumsi bayi yang banyak
mengandung ,at-,at berbahaya merupakan salah satu penyebab. Adanya
polusi pada berbagai sarana kehidupan terutama pen)emaran udara dan air,
seperti peristi-a hopal dan 1hernobil sebagai gambarannya.
/. Trau!a
Kejadian yang tak terduga dan menimpa langsung pada anak, seperti proses
kelahiran yang sulit sehingga memerlukan pertolongan yang mengandung
resiko tinggi, atau kejadian saat kelahiran saluran perna*asan anak tersumbat
sehingga menimbulkan kekurangan oksigen pada otak /as*eksia0, terjadinya
ke)elakaan yang menimpa pada organ tubuh anak terutama bagian kepala.
en)ana alam seperti gempa bumi sering menyebabkan kejadian trauma. Ada
seorang anak usia 3 tahun mengalami peristi-a gempa bumi yang
mengun)ang daerah Jogyakarta tahun 477?. Anak tersebut mengalami *raktur
pada tulang belakang, yang akhirnya menyebabkan anak tersebut mengalami
kelumpuhan pada kedua kakinya se)ara permanen. (al ini dimungkinkan
karena adanya syara* motorik anggota gerak ba-ah anak tersebut yang
mengalami kerusakan, karena pada sumsum tulang belakang /medula spinalis0
merupakan pusat syara* otonom dan motorik.
0. Ke+uran1an 1i2i
=asa tumbuh kembang sangat berpengaruh terhadap tingkat ke)erdasan anak
terutama pada 4 tahun pertama kehidupan. Kekurangan gi,i dapat terjadi
karena adanya kelainan metabolism maupun penyakit parasit pada anak
seperti )a)ingan. (al ini mengingat !ndonesia merupakan daerah tropis yang
banyak memun)ulkan atau tempat tumbuh-kembangnya penyakit parasit dan
juga karena kurangnya asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhan anak
pada masa tumbuh kembang. (al ini di dukung oleh kondisi penduduk yang
berada di ba-ah garis kemiskinan.
.ika dipandang dari sudut -aktu terjadinya kelainan dapat di bagi menjadi$
a. Pre-natal,
"erjadinya kelainan anak semasa dalam kandungan atau sebelum proses
kelahiran. =isalnya seorang ibu yang tengah hamil muda H 8 bulan
kera)unan olkhohol.
b. Peri-natal,
Sering juga disebut natal -aktu terjadinya kelainan pada saat proses
kelahiran dan menjelang serta sesaat setelah proses kelahiran.
). Pas)a-natal,
"erjadinya kelainan setelah anak dilahirkan sampai dengan sebelum usia
perkembangan selesai /kurang lebih usia #< tahun0.
B. DA'PAK TER#ADIN)A KELAINAN
Ilustrasi
Seorang anak remaja usia #? tahun, dia duduk di kelas 4 !PA S=A
mempunyai kebiasaan berangkat sekolah naik motor dengan ke)epatan tinggi
/ngebut0. Pada suatu hari dia kurang konsentrasi dalam pengendarai motornya
karena pikirannya terbelah dengan ulangan pelajaran matematika yang akan
dihadapi, sehingga dia mengalami ke)elakaan dan harus dira-at di rumah sakit.
Akibat dari benturan pada tulang belakangnya mengakibatkan adanya syara*
penglihatan yang putus sehingga dia diprediksi akan menjadi tunanetra. Setelah
menjalani operasi tulang belakang dan dinyatakan sembuh oleh dokter namun ia
mengalami kebutaan. etapa tergon)angnya ji-a anak tersebut, sehingga dia
mengalami depresi berat dan harus selalu berada dalam penga-asan psikiater dan
psikolog sampai dia dapat menerima keadaannya. Di samping itu keluarga juga
memerlukan bimbingan psikologis, agar mampu menghadapi anak berkebutuhan
khusus yang baru saja dideritanya.
Dari gambaran ilustrasi tersebut akibat terjadinya berkebutuhan khusus
sebagai suatu keadaan pada indi+idu dengan kondisi mental yang lemah
termani*estasikan pada bentuk keterlambatan dan ketidak seimbangan di dalam
segala aspek. "antangan membimbing berkebutuhan khusus tersebut sebagai
-ujud dari hambatan yang dimiliki berkebutuhan khusus. (ambatan itu adalah
internalisasi rangsangan lingkungan berakibat anak berkebutuhan khusus tidak
mampu memenuhi tuntutan lingkungan se)ara *isiologis, psikologis dan
sosiologis. erkebutuhan khusus mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan
lingkungan tersebut sebagai dampak dari keadaan kebutuhan khusunya yang
berakibat juga pada kondisi sosial psikologis anak berkebutuhan khusus, dan
se)ara rin)i diuraikan sebagai berikut$
#. Dampak Fisiologis
Dampak *isiologis, terutama pada anak-anak yang mengalami kelainan yang
berkaitan dengan *isik termasuk sensori-motor terlihat pada keadaan *isik
penyandang berkebutuhan khusus kurang mampu mengkoordinasi geraknya,
bahkan pada berkebutuhan khusus tara* berat dan sangat berat baru mampu
berjalan di usia lima tahun atau ada yang tidak mampu berjalan sama sekali.
"anda keadaan *isik penyandang berkebutuhan khusus yang kurang mampu
mengkoordinasi gerak antara lain$ kurang mampu koordinasi sensori motor,
melakukan gerak yang tepat dan terarah, serta menjaga kesehatan.
4. Dampak Psikologis
Dampak psikologis timbul berkaitan dengan kemampuan ji-a lainnya, karena
keadaan mental yang labil akan menghambat proses keji-aan dalam
tanggapannya terhadap tuntutan lingkungan. Kekurangan mampuan dalam
penyesuaian diri yang diakibatkan adanya ketidak sempurnaan indi+idu,
akibat dari rendahnya Dsel* esteemD dan dimungkinkan adanya kesalahan
dalam pengarahan diri /sel* dire)tion0.
8. Dampak Sosiologis
Dampak sosiologis timbul karena hubungannya dengan kelompok atau
indi+idu di sekitarnya, terutama keluarga dan saudara-saudaranya. Kehadiran
anak berkebutuhan khusus di keluarga menyebabkan berbagai perubahan
dalam keluarga. Keluarga sebagai suatu unit sosial di masyarakat dengan
kehadiran anak berkebutuhan khusus merupakan musibah, kesedihan, dan
beban yang berat. Kondisi itu termani*estasi dengan reaksi yang berma)am-
ma)am, seperti $ ke)e-a, sho)k, marah, depresi, rasa bersalah dan bingung.
'eaksi yang beraneka ini dapat mempengaruhi hubungan antara anggota
keluarga yang selamanya tidak akan kembali seperti semula.
Pada umumnya, ibu yang mengalami trauma paling berat dan mendapatkan
peran yang terkekang dengan kehadiran anak berkebutuhan khusus. Peran
harus memelihara anak berkebutuhan khusus dibutuhkan banyak -aktu,
sehingga banyak tugas lain semakin berkurang. Dengan tumbuhnya anak
berkebutuhan khusus yang semakin besar, mun)ullah dilemma pada ibu yang
*ungsinya sebagai penjaga atau pemelihara dan tugasnya untuk menumbuhkan
kemandirian anak. Semua masalah di keluarga tersebut merupakan dampak
sosiologis yang harus ditanggung oleh keluarga.
Anak berkebutuhan khusus yang kurang mampu menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan sosialnya, dapat menimbulkan respon yang negati* dari
lingkungan sosial anak berkebutuhan khusus. (al ini berdampak anak dijauhi
atau ditolak oleh lingkungan sosial, dan dalam berkomunikasi akan terjadi
jurang pemisah /)ommuni)ation gap0 antara anak berkebutuhan khusus
dengan orang-orang di lingkungannya. .urang pemisah dalam hal
berkomunikasi dapat terjadi karena orang di lingkungannya menyampaikan
pesan +erbal yang tidak sesuai dengan kemampuan atau daya tangkap anak
berkebutuhan khusus. D1ommuni)ation gapD ini merupakan dampak yang
menimbulkan salah suai pada anak berkebutuhan khusus.
Dampak keberkebutuhan khusus dari tiga dimensi tersebut menyebabkan
pengaruh yang )ukup berarti dalam kehidupan mereka. Keterbatasan dan daya
kemampuan yang mereka miliki menimbulkan mun)ulnya berbagai masalah.
=asalah yang mereka hadapi relati* berbeda-beda, -alaupun ada kesamaan yang
dirasakan oleh mereka ini sebagai dampak keberkebutuhan khususan, dan yang
ada kesamaan dirasakan mereka /Amin #;;:$3#-:#0 meliputi$
a. =asalah kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.
=asalah ini berkaitan dengan kesehatan dan pemeliharaan diri sendiri.
Kondisi keterbatasan mereka banyak yang mengalami kesulitan dalam
kehidupan sehari-hari terutama pada berkebutuhan khusus kategori berat dan
sangat berat. Keadaan itu diharapkan dalam program penanganan
memprioritaskan bimbingan dan latihan keterampilan akti*itas kehidupan
sehari-hari terutama memelihara diri sendiri, seperti$ )ara makan, menggosok
gigi, memakai baju, memasang sepatu, serta pekerjaan rumah tangga yang
sangat sederhana.
b. =asalah penyesuaian diri.
Kemampuan penyesuaian diri dengan lingkungan dipengaruhi beberapa *aktor
salah satunya ke)erdasan. Ke)erdasan yang rendah berakibat hambatan
penyesuaian diri, dan pada anak berkebutuhan khusus. Kondisi itu
menimbulkan ke)enderungan diisolir oleh keluarga maupun masyarakat.
Ke)enderungan terisolasi pada mereka mengakibatkan pembentukan
pribadinya tidak layak, untuk itu dalam program penanganan pada mereka
perlu menyarankan kepada keluarga supaya tidak mengisolir.
). =asalah penyaluran ke tempat kerja.
Keterbatasan pada anak berkebutuhan khusus merupakan problem di dalam
mendapatkan pekerjaan. =asalah ini perlu diprioritaskan dalam program
penanganan untuk menyiapkan anak berkebutuhan khusus dengan berbagai
program keterampilan yang dapat digunakan untuk men)ari na*kah atau
bekerja. >embaga penanganan anak berkebutuhan khusus perlu juga
memprogramkan penyaluran kerjanya atau membentuk bengkel kerja yang
terlindung /sheltered -ork shop0.
d. =asalah kesulitan belajar.
Keterbatasan kemampuan *isiologik dari anak berkebutuhan khusus
mengakibatkan kesulitan men)apai prestasi belajar bidang akademik. Kondisi
ini perlu diperhatikan bah-a program penanganan diusahakan dapat
memenuhi kebutuhan anak untuk men)apai prerstasi belajar. Dalam
pembelajaran bidang akademik diusahakan materi dan metode, serta
eLuipment yang sesuai dengan kondisi mereka.
e. =asalah ganguan kepribadian dan emosi.
Keterbatasan pada *isiologis anak berkebutuhan khusus menyebabkan
keseimbangan pribadinya kurang stabil. Kondisi yang demikian itu dapat
dilihat pada penampilan tingkah lakunya sehari-hari, misalnya$ berdiam diri
berjam-jam lamanya, gerakan yang hiperakti*, mudah marah, mudah
tersinggung, suka mengganggu orang lain di sekitarnya, bahkan tindakan
merusak /destrukti*0.
*. =asalah peman*aatan -aktu luang.
Anak berkebutuhan khusus dalam tingkah lakunya sering menampilkan
tingkah laku nakal dan mengganggu ketenangan lingkungannya, hal ini terjadi
karena anak berkebutuhan khusus tidak mampu berinisiati* yang dipandang
layak oleh lingkungan. =ereka tidak mampu menggunakan -aktu untuk
inisiati* kegiatan yang terarah jika tidak ada yang mengarahkan. agi yang
pasi* )enderung suka berdiam diri atau menjauhkan diri dari keramaian.
Kondisi-kondisi yang terjadi pada berkebutuhan khusus itu perlu diperhatikan
dalam program penanganan untuk memberi kegiatan saat mereka mempunyai
-aktu luang. Kegiatan yang terarah saat -aktu luang untuk menghindari e*ek
negati* yang dilakukan olehnya karena kegiatannya tidak membahayakan dan
tidak mengganggu lingkungan. Kegiatan yang terarah pada -aktu luang
merupakan tenggung ja-ab bersama antara sekolah, pengasuh, dan orang tua.
"anggung ja-ab bersama ini mutlak dilakukan karena mereka saat berada di
manapun kegiatannya harus diarahkan. Eaktu luang yang tanpa diarahkan
dengan kegiatan berakibat digunakan oleh mereka untuk kegiatan yang
negati*.
C. LATIHAN.
Untuk lebih memahami ba)aan di atas maka kerjakan tugas latihan berkut$
#. Kumpulkan berbagai *aktor yang mempunyai kontribusi melahirkan anak
berkebutuhan khusus.
4. uatlah ilustrasi penyebab anak berkebutuhan khusus yang terjadi se-aktu peri-natal.
8. uatlah ilustrasi dampak sosial terhadap keluarga yang memiliki anak berkebutuhan
khusus.
Ra!bu"ra!bu #a$aban Lati%an
Untuk dapat menyelesaikan latihan tersebut anda lakunanM
#. 1oba anda ba)a sumber bahan yang disarankan dan sumber bahan lain yang rele+an di
perpustakaan.
4. Anda dapat melakukan )ase study sederhana terhadap satu anak yang berkebutuhan
khusus, dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber yang terkait.
8. Anda dapat melakukan obser+asi ke sekolah dan ke keluarga yang memiliki anak
berkebutuhan khusus.
D. RAN&KU'AN.
Ada berbagai *aktor yang berkontribusi terhadap penyebab anak berkebutuhan khusus
adapun *aktor tersebut dapat dikelompokkan berikut$
Faktor heriditer
Faktor in*eksi
Faktor kera)unan
Kekurangan gi,i
Sedangkan anak berkebutuhan khusus bila ditinjau dari -aktu terjadinya kelainan dapat
dikelompokkan$
Pre-natal
Peri-natal
Pas)a-natal
Kelainan yang diderita anak dapat menimbulkan berbagai dampak, baik terhadap
keluarga maupun anak itu sendiri. Dampak yang ditimbulkan adanya anak berkebutuhan
khusus dapat dibagi menjadi$
Dampak *isiologis
Dampak psikologis, dan
Dampak sosiologis.
C. TES (OR'ATI( -
Pilihlah salah satu alternati* ja-aban yang anda anggap paling benar
#. seorang ibu yang melahirkan anak dengan berat bayi lahir 4.#77 gr, dan bayi
tersebut masuk kelompok bayi beresiko. Ditinjau dari -aktu terjadinya
adalah$
a. Pre-natal
b. Post-natal
). Peri-natal
d. Pas)a-natal
4. Seorang ibu hamil gemar mengkonsumsi minuman beralkhohol, setelah
bayinya lahir dengan >' maka bayin yang dilahirkan dikenal dengan
istilah$
a. Do-nKs syndrome
b. "oAin syndrome
). FAS
d. As*eksia
8. Perka-inan dalam keluarga /in)est0 beresiko melahirkan anak berkebutuhan
khusus, karena adanya persamaan$
a. Darah
b. &en
). Kromosome
d. lood
3. !bu hamil dan melahirkan pada usia diatas 37 tahun beresiko tinggi melahirkan
anak$
a. "unagrahita
b. "unarungu
). Strauss syndrome
d. Do-nKs syndrome
:. Seorang tunanetra yang terjadi setelah dia de-asa akan berpengaruh pada $
a. >ingkungan
b. Keji-aan anak
). Kemampuan akademik
d. Keluarga
?. Anak yang lumpuh layu pada satu kakinya karena terserang +irus pada masa
anak-anak maka +irus tersebut adalah$
a. "okso plasma
b. 'ubella
). 1ito megalo +irus
d. Polio
2. Seorang ibu mengidap penyakit 1=F dan untuk menyembuhkanya dia
mengkon-sumsi obat berdasarkan petunjuk dokter, setelah melahirkan ternyata
dia melahirkan anak beresiko berkebutuhan khusus, maka *aktor penyebabnya
adalah$
a. Kera)unan
b. !n*eksi
). (eriditer
d. Parasit
<. Seorang anak usia 4 tahun berat badanya menurut kartu menuju sehat /K=S0
selalu berada di ba-ah normal, sedangkan anak tersebut dari keluarga mampu
sehingga dalam hal makanan selalu terpenuhi, yang menyebabkan
pertumbuhan anak di ba-ah normal kemungkinanya adalah$
a. !n*eksi
b. Kurang gi,i
). =al-nutrisi
d. Parasit
;. Seorang anak yang mengalami kelumpuhan pada kakinya, sehingga dia merasa
minder bergaul dengan teman sebayanya dan mengakibatkan prestasi
belajarnyapun berada di ba-ah rerata, maka sebenarnya anak ini memiliki
masalah$
a. Sosial
b. Psikologis
). Fisiologis
d. =obilisasi
#7. seorang anak mengalami keterbelakangan mental /tunagrahita0 yang
dilahirkan dari keluarga terdidik /S%S tinggi0, tetapi ternyata sejak ke)il dia
pola makannya kurang diperhatikan oleh orang tuanya, menurut dokter dia
kekurangan ,at yodium, maka anak ini kelainannya disebabkan oleh$
a. Kera)unan
b. !n*eksi
). Pola asuh
d. Kurang gi,i.
E. U'PAN BALIK DAN TINDAK LAN#UT
Setelah mengerjakan "es Formati* 8, bandingkanlah ja-aban saudara dengan
kun)i ja-aban yang terdapat pada akhir unit ini. Untuk mengetahui tingkat penguasaan
saudara terhadap materi ini, hitunglah dengan menggunakan rumus$
.umlah ja-aban yang benar
"ingkat penguasaan @ A #77
#7
Arti tingkat penguasaan yang Anda )apai$
;7 B #77 @ baik sekali
<7 B <; @ baik
27 B 2; @ )ukup
C 27 @ kurang
.ika tingkat penguasaan saudara minimal <79, maka saudara dinyatakan berhasil
dengan baik, dan saudara dapat melanjutkan untuk mempelajari Sub Unit 3. Sebaliknya,
bila tingkat penguasaan saudara kurang dari <79, silakan pelajari kembali uraian yang
terdapat dalam subunit sebelumnya, khususnya pada bagian yang belum saudara kuasai
dengan baik, yaitu pada ja-aban saudara yang salah.
SUUN!" 3 (AK-(AK JAN& D!=!>!K! ANAK %'K%U"U(AN
K(USUS
Subunit ini akan memberikan pengantar kepada saudara untuk mengkaji
tentang hak anak berkebutuhan khusus berdasar pada peraturan perundangan.
Untuk itu saudara diharapkan dapat men)ermatinya dengan baik mengenai uraian
dan ilustrasi yang ada. Selain itu diharapkan pula untuk memba)a berbagai
re*eransi lain yang rele+an dengan konteks bahasan. Dengan demikian, usai
mengikuti pembelajaran ini saudara diharapkan mampu menjelaskan hak-hak
yang dimiliki anak berkebutuhan khusus.
A. PENDAHULUAN
Ilustrasi
Seorang ibu mengantar Narni anaknya ke sebuah sekolah dasar negeri
untuk menda*tarkan sebagai sis-a baru di sekolah tersebut. Setelah memenuhi
berbagai persyaratan administrasi maka Narni ter)atat sebagai )alon sis-a
sekolah, selanjutnya Narni mengikuti tes pemeriksaan *isik dan diketahui jika
Narni memiliki kelainan pada pendengarannya, maka dengan tegas sekolah
menolak dan membatalkan Narni menjadi sis-a sekolah, dengan alasan bah-a
sekolah ini hanya untuk anak-anak yang normal. Dengan perasaan ke)e-a ibu
Narni pergi menuju ke sekolah khusus atau S> bagi anak-anak tunarungu untuk
menda*tarkan Narni di sekolah khusus ini, tentu saja di sekolah khusus ini Narni
dapat diterima sebagai sis-a karena memang sesuai dengan keadaanGkondisi
Narni. Namun harapan ibu Narni agar anaknya kelak dapat berprestasi dan
mampu bersaing dengan anak-anak normal, serta dapat diterima di sekolah umum
tidak eklusi*.
Dari ilustrasi kejadian tersebut di atas sebenarnya semua manusia
di)iptakan sama hal ini sering didengungkan oleh berbagai pihak, tetapi dalam
realita kehidupan terutama untuk anak-anak berkebutuhan khusus masih
merupakan suatu perjuangan, -alapun telah memasuki alam demokrasi yang
menghargai segala perbedaan dan menjunjung tinggi semua hak -arga negara.
=eskipun dalam pembukaan undang-undang dasar ungkapan kalimat persamaan
hak telah ditegaskan, namun diperlukan interprestasi persamaan hak memperoleh
kesempatan. (al ini mengandung arti kesempatan memperoleh pendidikan bagi
setiap -arga negara, yang tidak membedakan-bedakan termasuk di dalamnya
anak berkebutuhan khusus. Untuk itu perlu dikaji adakah hak-hak anak
berkebutuhan khusus telah dituangkan dalam perangkat hukum perundanganN
=asih banyak permasalah tentang persamaan kesempatan memperoleh
pendidikan yang dipandang deskriminati* terhadap anak-anak berkebutuhan
khusus. =asih sangat sedikit lembaga pendidikan yang diperuntukan bagi anak-
anak berkebutuhan khusus berdasarkan data dari direktorat PS> anak
berkebutuhan khusus yang telah mendapatkan layanan pendidikan baru <#.838
anak yang dilayani di sekolah khusus /S>0, sekolah inklusi dan per)epatan
belajar atau akselerasi, dari proyeksi jumlah anak berkebutuhan khusus #79 dari
jumlah anak usia sekolah. Dengan adanya *akta data tersebut menggambarkan
adanya berbagai permasalahan tentang pendidikan anak berkebutuahan khusus,
baik permasalahan tersebut datang dari masyarakat, pemerintah maupun
penyandang berkebutuahan khusus dan keluarganya. Selama )ara pandang
terhadap anak berkebutuhan khusus, masih negati* maka pemenuhan hak anak
berkebutuhan khusus juga belum dapat memperoleh hak yang sama dengan
masyarakat lainnya. Persamaan hak sebenarnya telah diatur dengan berbagai
perangkat perundangan *ormal, tetapi permaslahannya tidak adanya sangsi yang
jelas terhadap pelanggaran peraturan yang ada, sehingga masih banyak anak-anak
berkebutuhan khusus yang belum memperoleh haknya. 1ontoh sebuah keluarga
yang mempunyai anak )a)at, bila ada sensus penduduk akan memberikan data
yang tidak benar yaitu menyatakan bah-a keluarganya tidak ada yang )a)at,
karena ke)a)atan dianggapnya sebagai sesutu yang memalukan atau aib keluarga.
Sebenarnya keluarga tersebut telah melanggar hak akan keberadaan anak )a)at itu
sendiri.
B. LANDASAN )URIDIS (OR'AL
(ak-hak yang dimiliki anak berkebutuhan khusus berdasar pada landasan yuridis
*ormal meliputi$
1. UUD 13/0 4A!ande!en5
pasal 8#
ayat /#0 $ OSetiap -arga negara berhak mendapat
pendidikanD
ayat /40 $ OSetiap -arga negara -ajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah -ajib membiayainyaD
2. UU N6. 27 ta%un 277- Si,te! Pendidi+an Na,i6nal $
Pasal 8
Pendidikan Nasional ber*ungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
-atak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam dalam rangka
men)erdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaL-a kepada "uhan
Jang =aha %sa, erahlak mulia, sehat, berilmu, )akap, kreati*, mandiri, dan
menjadi -arga negara yang demokratis serta bertanggung ja-ab.
Pasal :
Ayat$ /#0$ Setiap -arga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu
ayat /40$ Earga negara yang mempunyai kelainan *isik, emosional, mental,
intelektual, danGatau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus
ayat /80 $ Earga negara di daerah terpen)il atau terbelakang serta masyarakat
adat yang terpen)il berhak memperoleh pendidikan layanan khusus
ayat /30 $ Earga negara yang memiliki potensi ke)erdasan dan istime-a
berhak memperoleh pendidikan khusus.
Pasal 84
ayat /#0$ Pendidikan khusus merupakan merupakan pendidikan bagi peserta
peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti
proses pembelajaran karena kelainan *isik, emosional, mental,
sosial, danGatau memiliki potensi ke)erdasan dan bakat istime-a.
Ayat /40$ Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta
didik di daerah terpen)il atau terbelakang, masyarakat adat yang
terpen)il, danGatau mengalami ben)ana alam, ben)ana sosial, dan
tidak mampu dari segi ekonomi.
2. UU N6. 2- ta%un ta%un 2772 tentan1 Perlindun1an Perlindun1an Ana+
Pasal 3<
Pemerintah -ajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal ; /sembilan0
tahun untuk semua anak.
Pasal 3;
Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua -ajib memberikan kesempatan
yang seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh pendidikan.
Pasal :7
Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3< diarahkan pada $
a. Pengembangan sikap dan kemampuan kepribadian anak, bakat, kemampuan
mental dan *isik sampai men)apai potensi mereka yang optimal.
b. Pengembangan penghormatan atas hak asasi manusia dan kebebasan asasiM
). Pengembangan rasa hormat terhadap orang tua, identitas budaya, bahasa
dan nilai-nilainya sendiri, nilai-nilai nasional dimana anak bertempat
tinggal, dari mana anak berasal, dan peradabanperadaban yang berbeda-beda
dari peradaban sendiriM
d. Persiapan anak untuk kehidupan yang bertanggungja-abM dan
e. Pengembangan rasa hormat dan )inta terhadap lingkungan hidup.
Pasal :#
Anak yang menyandang )a)at *isik danGatau mental diberikan kesempatan
yang sama dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan biasa dan
pendidikan luar biasa.
Pasal :4
Anak yang memiliki keunggulan diberikan kesempatan dan aksesibilitas untuk
memperoleh pendidikan khusus.
Pasal :8
#. Pemerintah bertanggung ja-ab untuk memberikan biaya pendidikan
danGatau bantuan )uma-)uma atau pelayanan khusus bagi anak dari
keluarga kurang mampu, anak terlantar, dan anak yang bertempat tinggal
di daerah terpen)il.
4. Pertanggungja-aban pemerintah sebagaiman dimaksud dalam ayat /#0
termasuk pula mendorong masyarakat untuk berperan akti*.
-. UU N6. / 1338 tentan1 Pen9andan1 Ca.at
Pasal /: 0
O Setiap penyandang )a)at mempunyai dan kesempatan yang sama dalam
segala aspek kehidupan dan penghidupanD.
3. Deklarasi andung /Nasional0 O !ndonesia =enuju Pendidikan !nklusi* D <-#3
Agustus 4773
a. =enjamin setiap anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya
mendapatkan kesempatan akses dalam segala aspek kehidupan, , baik
dalam bidang pendidikan, kesehatan sosial, , kesejahteraan, keamanan,
maupun bidang lainnya, sehingga menjadi generasi generasi penerus yang
handal.
b. =enjamin setiap anak berkelainan dan anak anak berkebutuhan
berkebutuhan khusus lainnya lainnya sebagai indi+idu yang bermartabat,
untuk mendapatkan perlakuan yang manusia-i, pendidikan yang bermutu
dan dan sesuai sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat, tanpa
perlakuan diskriminati* yang merugikan eksistensi kehidupannya baik
se)ara *isik, psikologis, ekonomis, sosiologis, hukum, politis maupun
kultural
Dari berbagai perangkat perundangan yang telah ada tersebut ternyata masih
belum menyadarkan masyarakat dan pelaku pendidikan memberikan hak
memperoleh pendidikan yang sama yang dimiliki anak berkebutuhan khusus.
Pemerintah melalui departemen pendidikan nasional mngeluarkan himbauan yaitu
surat edaran dirjen Dikdasmen yaitu$
Surat %daran Dirjen Dikdasmen Depdiknas No.8<7G1.1?G=NG4778 47 .anuari
4778 perihal Pendidikan inklusi$ menyelenggarakan dan mengembangkan di
setiap kabupatenGkota sekurang-kurangnya 3 /empat0 sekolah yang terdiri
dari $ SD, S=P, S=A, S=K.
C. LATIHAN
Setelah anda memba)a teks materi ba)aan diatas, untuk lebih memahaminya maka
kerjakan tugas latihan berikut$
#. 1oba buatlah ilustrasi tentang persamaan hak memperoleh pendidikan bagi anak
berkebutuhan khusus.
4. agaimana jika anak berkebutuhan khusus mendapatkan layanan pendidikan seperti
anak normal.
8. 1oba anda gambarkan pelanggaran hak anak berkebutuhan khusus dalam
memperoleh assesibilitas dalam pendidikan.
Ra!bu"ra!bu #a$aban Lati%an
Untuk dapat mengerjakan latihan tersebut anda harus melakukan$
#. Anda dapat melakukan kajian pustaka tentang peraturan perundangan yang rele+an.
4. Anda dapat melakukan obser+asi di masyarakat dan sekolah inklusi.
8. 1oba anda lakukan -a-an)ara dan diskusi dengan kelompok penyandang
berkebutuhan khusus yang ada di masyarakat.
D. RAN&KU'AN.
Keberadaan anak berkebutuhan khusus di masyarakat masih belum sepenuhnya dapat
diterima, sehingga banyak hal yang menyangkut hak anak-anak berkebutuhan khusus
belum dapat diporoleh, atau dengan kata lain masih terjadi deskriminasi terhadap anak-
anak berkebutuhan khusus baik dalam bidang sosial, hukum maupun pendidikan. anyak
usaha telah dilakukan oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan gerakan masyarakat
internasional yang peduli terhadap anak-anak berkebutuhan khusus yang melahirkan
berbagai kesepakatan dan perangkat hukum perundangan yang mengikat. Adapun
perjanjian dan kesepakatan serta hukum perundangan yang menaungi anak berkebutuhan
khusus dapat dikemukakan sebagai berikut$
UUD #;3: /Amandemen0
UU No. 47 "ahun 4774 tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU No. 48 "ahun 4774 tentang Perlindungan Anak
UU No. 3 "ahun #;;2 tentang Penyandang 1a)at
Peraturan Pemerintah No. 38 "ahun #;;< tentang Upaya Kesejahteraan Sosial
Penyandang 1a)at
Deklarasi andung tahun 4773 D!ndonesia menuju Pendidikan !nklusiD.
Deklarasi Salaman)a
Dsb.
Dari berbagai peraturan perundangan dan kesepakatan yang ada tersebut telah men)akup
hampir semua hak anak-anak berkebutuhan khusus, hanya yang menjadi permasalahan
adalah pelanggaran terhadap hak-hak anak yang belum ada sanksinya.
C. TES (OR'ATI( /
Pilihlah salah satu alternati* ja-aban yang anda anggap paling benar
#. Sebuah sekolah menolak menerima )alon sis-a yang mengalamiGmenderita
tunanetra menurut anda sekolah tersebut melanggar$
a. Ps. 8# UUD 3:
b. Ps. 42 UU SPN
). Ps. : UUD 3:
d. Ps 3 UU Pen)a
4. .ika dalam sebuah keluarga terdapat anak )a)at, tetapi dalam sensus tidak
men)antumkan adanya anak yang )a)at karena malu, maka sikap ini disebut
dengan $
a. =enerima
b. =enolak
). A)eptable
d. Prote)ted
8. anyak pelanggaran hak-hak anak berkebutuhan khusus yang dilanggar oleh
masyarakat dikarenakan$
a. "idak tahu
b. elum ada peraturannya
). "idak adanya sanksi pelangaran
d. "idak perlu
3. Ungkapan yang menjamin anak berkelainan dan kebutuhan khusus
memperoleh akses pendidikan yang sama terdapat pada$
a. Deklarasi andung
b. Deklarasi Surabaya
). Dekalarasi >ondon
d. Deklarasi jakarta
:. Earga negara yang mempunyai kelainan *isik, emosional, mental, intelektual,
danGatau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus, bunyi kalimat tersebut
terdapat pada$
a. Ps : ayat # UUSPN
b. Ps : ayat 4 UUSPN
). Ps : ayat 8 UUSPN
a. Ps : ayat 3 UUSPN
?. Pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang memiliki kemampuan
dan bakat istime-a, memang perlu diakomodasi oleh pemerintah, adapun
aturan yang ada ter)antum pada UUSPN$
a. Ps #
b. Ps :
). Ps 4<
d. Ps 88
2. Suatu keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus, tetapi dia tidak mau
menyekolahkan anaknya dengan alasan tidak memiliki beaya maka keluarga
tersebut melanggar, ke)uali$
a. (ak asasi
b. (ak anak
). UU No. 48 "h. 4774
d. UU No. 4# "ahun #;;2
<. Suatu sekolah dasar menerima sis-a anak berkebutuhan khusus yang memiliki
kelainan ringan dengan jumlah terbatas dengan alasan terbatasnya *asilitas dan
tenaga pengajarnya, menurut anda apakah hal ini dibenarkanN
a. Ja, itu proporsional
b. "idak, itu melanggar hak asasi
). Ja, sekolah berhak menolak )alon sis-a )a)at
d. "idak, seharusnya semua anak diterima tidak dibedakan.
D. U'PAN BALIK DAN TINDAK LAN#UT
Setelah mengerjakan "es Formati* 3, bandingkanlah ja-aban saudara dengan
kun)i ja-aban yang terdapat pada akhir unit ini. Untuk mengetahui tingkat penguasaan
saudara terhadap materi ini, hitunglah dengan menggunakan rumus$
.umlah ja-aban yang benar
"ingkat penguasaan @ A #77
#7
Arti tingkat penguasaan yang Anda )apai$
;7 B #77 @ baik sekali
<7 B <; @ baik
27 B 2; @ )ukup
C 27 @ kurang
.ika tingkat penguasaan saudara minimal <79, maka saudara dinyatakan berhasil
dengan baik, dan saudara dapat melanjutkan untuk mempelajari Unit 4. Sebaliknya, bila
tingkat penguasaan saudara kurang dari <79, silakan pelajari kembali uraian yang
terdapat dalam subunit sebelumnya, khususnya pada bagian yang belum saudara kuasai
dengan baik, yaitu pada ja-aban saudara yang salah.
KUNCI #A:ABAN TES (OR'ATI( 1.
#. . Karena memiliki anggota tubuh yang tidak sempurna tetapi tidak memerlukan
layanan atau bantuan khusus dalam berinteraksi dengan lingkungan.
4. D. Untuk mengengbangkan kemampuanya maka diperlukan layanan khusus sesuai
dengan kebutuhannya.
8. D. Perbedaan intra-indi+idual adalah membandingkan antar potensi pada diri indi+idu
itu sendiri.
3. . Albino merupakan kelainan biologis sehingga berbeda dengan anak normal lainnya
tetapi untuk pendidikan tidak memerlukan perlakuan khusus.
:. D. Sakit ji-a merupakan suatu penyakit bukan kondisi, dan sakit ji-a masih mungkin
diobati se)ara medik.
?. 1. =embuat kebijakan dalam bidang pendidikan khusus harus berdasarkan adanya
jumlah subyek anak berkebutuhan khusus.
2. . Karena berdasarkan tingkat kapasitas kemampuan intelektual yaitu !5 ;7 maka
anak tersebut normal, kurangnya berprestasi dimungkinkan adanya *aktor eksternal.
<. . Karena dalam merumuskan pengertiannya berbeda sesuai dengan kepentingannya.
;. A. Karena untuk melakukan akti+itas sosialisasi termasuk mobilitas dengan lingkungan
dia memerlukan alat bantu khusus yaitu kursi roda.
#7. A. (al ini dikarenakan membandingkan tunanetra dengan indi+idu lain yaitu anak
normal.
KUNCI #A:ABAN TES (OR'ATI( 2.
#. . Karena untuk e*ekti*itas penanganan diperlukan homogenitas kelainan.
4. D. &angguan atau kelainan pada telinga merupakan kelainan sensori
pendengnaran.
8. 1. Slo- learners memiliki rentang !5 antara 27 B ;7.
3. D. Ei)ara merupakan akti+itas motorik halus.
:. D. Kelainan mental rendah atau tunagrahita adalah seseorang yang memiliki
kapasitas kemampuan atau !5 di ba-ah 27.
?. D. >o- +ision merupakan tunanetra yang masih memiliki sisa penglihatan dan
dapat untuk membedakan gelap dan terang.
2. . Polio menyerang pada syara* motorik yang mengakibatkan kelumpuhan
pada anggota gerak *isik.
<. A. Kesulitan belajar merupakan bentuk kesenjangan yang signi*ikan antara
potensi dan prestasi yang di)apai.
;. . 1erebral palsy merupakan bentuk kelainan *isik berupa kelayuhan pada
anggota gerak.
#7. . &angguan keterbatasan konsentrasi sangat mempengaruhi prestasi belajar.
KUNCI #A:ABAN TES (OR'ATI( -
#. 1. Karena terjadinya pada saat kelahiran.
4. 1. Kelainan anak disebabkan oleh kera)unan alkohol yang dialami oleh ibunya.
8. . &en yang sama dimungkinkan karena dalam keluarga.
3. D. Usia ibu hamil yang di atas 37 tahun beresiko melahirkan anak Do-nKs syndrome
lihat pada sumber pustaka Adrian Ashman.
:. . Kesulitannya ada pada penerimaan keadaan yang berubah terhadap diri indi+idu.
?. D. Karena +irus polio menyerang pada anak-anak sehingga sering dikenal dengan
kelumpuhan anak.
2. . 1=F adalah +irus yang mengin*eksi janin.
<. D. =elihat kasusnya asupan makanan bagus maka dimungkinkan karena parasit.
;. . Perasaan rendah diri merupakan gangguan psikologis
#7. D. Kekurangan ,at yodium merupakan salah satu nutrisi yang penting dalam
pertumbuhan.
KUNCI #A:ABAN TES (OR'ATI( /
#. A. Sesuai dengan bunyi ps 8# UUD 3:
4. . Karena tidak mengakui keberadaan anak berkebutuhan khusus dalam
keluarga
8. 1. Semua aturan perundangan tidak jelas adanya sanksi pelanggaran
3. A. Sesuai dengan butir a deklarasi andung
:. . Sesuai dengan bunyi Ps : ayat 4 UUSPN
?. . Sesuai dengan ps : UUSPN
2. D. UU No. 4# "ahun #;;2 bukan tentang hak a,asi maupun anak
<. D. =enurut UUD 3: semua -atga negara berhak memperoleh pendidikan
dasar dan pemerintah membiayainya.
E. DA(TAR PUSTAKA
Adrian Ashman, and .ohn %lkins. /#;;30. Educating Children with Special Needs.
Australia$ Prenti)e (all
Amin, =oh. /#;;:0. Ortopedagogik tunagrahita. .akarta$ Direktorat Pendidikan"inggi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Depdiknas. /477?0. Program Direktorat Pembinaan Sekolah >uar iasa 477?. .akarta$
Direktorat PS>.
(allahan P Kau**man. /#;<<0. Exceptional Children. Introduction to special education.
Ne- Jersey$ Prenti)e (all !nternational, !n).
Kirk, S.A. P &allagher, .... /#;<;0. Educating exceptional children. oston$ (ougton
=i**in 1ompany.
Peraturan Pemerintah '! No. 38 "ahun #;;< tentang Upaya Kesejahteraan Sosial
Penyandang 1a)at
Sunardi. /""0. Kecenderungan dalam pendidikan luar biasa. .akarta$ Direktorat .enderal
Pendidikan "inggi. Departemen Pendidikan dan Pendidikan.
Sunartini. /#;;30. ediatri. /Kumpulan materi kuliah pediatri0 Jogyakarta$ P> F!P
!K!P /tidak diterbitkan0.
UUD #;3: /Amandemen0
UU '! No. 47 "ahun 4774 tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU '! No. 48 "ahun 4774 tentang Perlindungan Anak
UU '! No. 3 "ahun #;;2 tentang Penyandang 1a)at
......................... /#;;#0. Ilmu Kesehatan !nak. .akarta$ FK U!.
&LOSSAR)
Di*abel$ !stilah yang dikembangkan beberapa >S= untuk menyebutkan anak
berkebutuhan khusus yang merupakan kependekan dari di**eren)es ability,
atau orang dengan kemampuan yang berbeda
Tal+in1 .6!;uter< Perangkat lunak )omputer yang diperuntukkan tunanetra,
dimana )omputer tersebut dapat berbi)ara dengan menunjukkan posisi
krusor pada monitor dan tombol keyboard yang disentuh tunanetra.
Tal+in1 b66+,$ =erupakan buku yang direkam dengan menggunakan kaset atau
1D sehingga dapat diman*aatkan tunanetra sebagai buku yang bersuara.
Curi.ulu! ba,ed a,,e,!ent$ Pengukuran prestasi belajar berdasarkan pada
kurikulum yang berlaku.
Sl6$ learner,$ Seseorang yang memiliki kapasitas intelektual di ba-ah normal
tetapi belum masuk kelompok tunagrahita yang ditunjukkan dengan angka
antara 27 - ;7
A.%ive!ent$ Prestasi belajar yang di)apai seseorang
Inattenti6n$ Kurang atau tidaknya ada perhatian
D6$n=, ,9ndr6!e$ Salah satu jenis kelainan mental yang memiliki )iri *isik
khusus atau spesi*ik yaitu bibir tebal, mata sipit, rambut kaku, lidah pendek,
tubuhnya kurang proporsional.
A,*e+,ia$ merupakan keadaan seseorang anak yang mengalami kekurangan
oksigen di otaknya.

Anda mungkin juga menyukai