Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PERAKTEK KERJA INDUSTRI


DI PT. REMA TIPTOP INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh


Ujian Nasiaonal
Tahun Pelajaran 2009/2010

Disusun oleh :
ADI SETIADI

PROGRAM STUDI TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KAWALI
JL. Poronggol Raya no.9 tlp. ( 0265) 791727 kawali_ciamis 46253
2009
TUNE UP MESIN
Tujuan tune up mesin adalah : Mengembalikan kondisi kerja mesin Menjadi
kembali pada kondisi Prima
Waktu tune up mesin :
Apabila dirasakan kerja mesin sudah tidak prima atou Pada saat melakukan
perawatan berkala , dimana tune up mesin ada di dalam perawatan berkala
tersebut
HAL HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN SEBELUM TUNE UP
Setelah kendaraan berada di dalam stall bengkel , Maka lakukan persiapan untuk
tune up mesin
Yaitu :
1. Buka kap mesin
2. pasangkan fender cover , Seat cover dan floor cover
3. Siapkan tool set, radiator tester , multi tester, co tester, compression gouge
4. Posisikan tuas Transmisi pada posisi netral (n) untuk transmisi manual dan
posisi parkir (parkir) untuk kedaraan dengan transmisi otomatis
5. Catatlah keluhan dari customer alasan mesin perlu di tune up
6. Periksa bahan bakar yang di pakai kendraan
URUTAN KERJA TUNE UP MESIN
A. PEMERIKSAAN PADA SAAT MESIN MATI
1. Pemeriksaan System Pendingin Mesin
a. Periksa jumlah air pendingin mesin yang ada di reservoin maupun di
radiator ,
Apabil kurang tambahan dengan air radiator yang sama jenisnya
b. Periksa kualitas air pendingin, apakah bercampur dengan minyak atau
kotor
c. Periksa kebocoran air pendingin dengan menggunakan radiator tester
d. Periksa kerja dari water pump dan thermostat, hidupkan mesin dan
lihat aliran air radiator saat mesin digas.
e. Periksa kerja dari radiator fan
f. Periksa kerja dari water thermo switch dan temperature gouge.
2. Periksa Sistem Pelumasan Mesin
a. Periksa jumlah miyak pelumas mesin , apabila kurang, tambahkan
dengan oli yang sama SAE dan API servicenya atau dengan merk yang
sama.
b. Periksa kwalitas minyak pelumas/ oli , apabila sudah kental atau
kotor /hitam pekat, maka gantilah oli mesin dengan oli mesin yang
merk dan type sama.
c. Periksa kebocoran oli mesin , lakukan pemeriksaan di bagin bawah
mesin, dari kemungkinan oli mesin bocor, terutama di bagial Oil seal
depan, oil seal belakang dan karter mesin .
d. Periksa kerja pompa oli hidupkan mesin periksa lampu oli di panel
instrumens mati atau tidak, mati brarti tekanan oli kurang baik/oli
kurang
3. Pemeriksaan Batere (accu)
a. Periksa jumlah air accu apabila kurang tambah dengan air accu.
b. Periksa BJ ( berat jenis) batere dengan hydrometer, apbila hasilnya
berada di warna hijau, maka berarti batere bagus. Bila warnaputih
berarti batere perlu di cass, bila warn merah kusas accu dan isi kembali
dengan accu zuur dan di cass
c. Periksa Fuse dan fusible link pada system pengisian batere bila putus
ganti dan bila kendor socketnya keraskan .
d. Periksa terminal accu , dengan cara buka dan bersihkan dengan air
panas dan dhi sikat biar kotoran terbuang,
e. Periksa kotak batere/accu dari kerusakan
f. Pasang kembali terminal batere dan keraskan dan kemudian beri grease
di atas terminal .
4. Pemeriksaan Filter (saringan)
a. Periksa dan bersihkan filter udara dengan cara di semprot dari arah
berlawanan dengan arah masuk ny udara
b. Periksa dan bersihkan saringan bensin dengan di semprot udara dai
arah berlawanan dengan aliran bensin .
c. Periksa dan bersihkan pemisah air (watwer filter ) khususnya untuk
bensin diesel
5. Pemeriksaan Drive belt
a. Buka saluran drive belt dan lakukan pemeriksaan dari keretakan dan
keausan .
ada beberapa drive belt dari sebuah mesin yaitu : Alternator belt /
power steering - belt , ac belt dan fan belt /waterpimp belt .
Gantilah dengan yang baru bila belt sudah retak dan aus karena bias
putus , pasang belt dan perhatikan kekencangan beltnya
6. Pemeriksaan System Pengapian Mesin
Pemeriksaan busi , lakukan pemeriksaan kondisi busi, celah busi(gap busi)
dan bersihkan.
Warna busi kan menunjukan kwalitas hasil pembakaran : apabila busi
berwaena kecoklat coklatan , itu berarti pembakaran sempurna , apabila
kehitam hitaman dan kering , berarti kebanyakan bahan baker.
a. Pemeriksaan busi
Apabila berwarna hitam basah , maka ada oli yang terbakar di ruang
bakar biasanya oli mesin cepat habis , apabila warna keputih putihan ,
berarti busi terlalu panas ,
Busi tidak cocok harus dig anti dengan busi dingin, pengganti busi
biasanyadilakukan setiap 20.000 km
b. Pemeriksaan kabel busi
Dengan menggunakan kabel ahmmeter, periksa tahanan kabel busi
apabila melebih limit yang di sarankan ,maka ganti kabel busi , periksa
kabel busi dari kebocoran , apabila bocor ,ganti kabel busi .
c. Priksa distributor
Yaitu pada bagian bagian sbb : Distributor cup , rotor, platina ,
condersor dn kerja
centripugal weigh.
d. Periks ignition coin
Dengan memakai ohmmeter , Periksa tahanan kumparan primer dan
secunder, tidak boleh lebih dari limit
Apabila di dalam pemeriksaan platina telah mengal;ami kerusakan atau
habis , makaharus dig anti bersama samadengan condensotnya
sekaligus. Pasang lah platina dengan benardan setel celah platina
sesuai std.
7. Pemeriksaan Sistam Bahan Baker Mesin .
a. Pemeriksaan kwalitas bahan baker, apabila bahan bkar bercampur air
atau munyak tanah , harus kuras tangki bahan bakar , dan isi dengan
bahan baker yang baru /bagus
b. Periksa dan bersih kan saringan bahan bakar , saringan bahan bakar ad
terletak di ruang mesin ada pula di tangki bensin .
c. Periksa dn bersih kan saluran bahan bakar dengan cara di semprot
dengan tekanan udara hingg bersih .
d. Periksa dan bersihkan karburator, buka dari mesin dan overhaul dan
bersihkan serta stel pelampung. Untuk mesin injeksi buka injector dan
bersihkan dengan injector cleaner sampai benar benar bersih.
8. Pemeriksaan dan Penyetelan Celah katup
a. Buka tutup selinder mesin
b. Putar poros engkolsampai tanda pada pully menghadap pada tanda O
(nol)ditutup timing mesin bagian depan
c. Peiksa dan eteel klep yang longgar sesuai setandar untuk katup masuk
celah katupnya lebih kecil dari katup buang . setel itu putar kembali
pully poros engkol sampai satu putaran penuh sampai tanda pada pully
kembali bertemu dengan tanda 0 (nol) di tutup timing
d. Periksa dan setel kembali celah katup yang longgar dengan memakai
feller gauge yang sanma sesuai setandar. Penyetelan katup di lakukan 2
tahap , yaitu : Tahap pertama 4 katup untuk mesin dengan 4 silinder 8
katup untuk mesin 4 silinder 12 katup ateu 24 katup, Maka penyetelan
pertama separuh dari jumlah katup , Begitu pula penyetelan ke dua
separuh dari jumlah katup, Sehingga pengetelan katup mesin hanya
dalam 2 x penyetelan .
B. PEMERIKSAAN SETELAN MESIN HIDUP /PANAS
1. Pemeriksaan lginition Timing
Dengan memakai timing light dan tachometer periksa dan setel aginition
timing ( tiing pengapian ) caranya :
a. Setel putaran mesin smpai putaran idle yang di sarankan untuk chek
pengapian
b. Pasangkan tachometer untuk mengetahui rpm mesin , kemudian
pasangkan timing light untuk mengetahui lgnicion timing , apabila
tidak sesuai std, maka steel timing dengan memutar distributor
setwelah terlebih dahulu mengendorkan baut pengikatnya
2. Periksaan ignition timing ( timing pengapian )
Dengan timing light sesuai std Pada putaran idling, contoh ignition timmig
= 8 derajat pada 700 rpm
3. Pemeriksaan idle CO
Pasangkan CO tester atau Multigas analyzer chak kadar CO mesin pada
putaran idling , apabila tidak sesuai std , stel kadar CO
4. pemeriksaan tekanan kompressi mesin
a. Panas kan mesi sampai pada temperatur kerja mesin .
b. Matikan mesin dan lepaskan kabel busi dengan menarik dari
ujngpangkal kabel busi dekat busi secara hati hati ,,..
c. Buka seluruh busi kemudian pasangkan compression gouge pada busi
no 1 .
Injak pedal gas agar throttle valve terbuka penuh , hidupkn mesin dan
catatkan hasil yangdi tunjukan oleh compression gouge . lakukan pada
semua silinder , jangan lupa kabel tegangan tinggike coil di lepas
d. Hasil pengukuran tidak boleh kurang dari limit tekanan kompresi yang
telah dstdkan , apabila tekanan kompresi rendah berarti ada kebocoran
kompresi .
Analisis kebocoran kompresi
Untuk mengetahui penyebab kebocoran kompresi caranya sebagai berikut :
1. masukan beberapa tetes ali mesin kedalam silider mesin . melalui lubang
busi yan kompresinya rendah
2. Lakukan pengetesan tekanan kompresi kembali dan catat hasil
pengukurannya , apabila hasil pengukuran ternyata tekanan kompresi naik,
ini berarti ring piston nya yang mengalami keausan dan mesin harus di
lakukan penggantian ring piston (overhaul engine)
apabila tekanan kompresi tidak naik, ini bararti kebocoran ada pada klep
(katup) dan mesin harus di skir kleep (buka kepala silinder)
Pemeriksaan CO mesin
Pemeriksaan CO mesin sangatlah penring, krena dari hasil CO yang keluar
ini akan di ketahui apakah pemakaran sempurna atou tidak, dan berapa besar
kadar CO yang keluar dari kdar kenalpot.
Pemeriksaan CO dilakukan dengan memasang alat pengukur CO di kenalpot
kendaraan dan dan akan di baca di alat Co tester /multigas analyzer
Apabila kadar CO tinggi akibatnya :
Bahan bakar boros dan tenaga bagus , tpi polusi udara bertambah, dan bias
mempercepat kotornya ruag bahan bakar .
Apabila kadar CO rndah sekali :
Maka bahan bakar irit tpi tidak ada tenagany , dan mesin cendrung panas ,
hususnya pada sekitar klep/katup walaupun kondisi udara berkurang
Kasar CO yang baik sekitar 1 – 2 %
Penyetelan CO mesin .
Untuk mesin yang menggunakan karburator , penyetelan CO dilakukan
dengan menyetel baut Idle mixture idle screw dan baut penyetel throttle valve.
Sedangkan mesin yang menggunakan injeksi (electrical fuel injection=efi),
Dengan memuutar baut CO adjuster dengan mengunakan sst(special service tool)
Test jalan
Test jalan bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hasil kerja dari tune up mesin
Test hasil tune up ini dapat juga di lakukan dengan menjalankan kendaraan di
speedometer tester ateu dilakukan pengetesan di jalan raya / jalan tol dengan
membandingkan hasil debelum tune up dan setelah tune up
Overhaul mesin
Overhaul mesin dilakukan Apabila saat dilakukan tune up terjadi masalah
sebagai brikut :
1. Asap kenalpot Mesin berwarna putih , Saat mesin idling maupun di gas ,
ini berarti ring oli sudah aus
2. Saat di lakukan tes kompresi ternyata hasil tekanan konprensi di bawah
limit
3. Ada bunyi di dalammesin akibat metal mesin menglami keausan

Anda mungkin juga menyukai