1. Ciri-ciri kesempurnaan Manusia ialah , Manusia diciptakan dengan mempunyai akal
,perasaan , dan kehendak . Dimana akal sendiri adalah alat berfikir bagi manusia untuk membedakan dan menilai mana yang benar dan mana yang salah. Sedangkan perasaan adalah alat bagi manusia untuk dapat menilai mana yang dia rasakan itu indah dan mana yang ia rasakan itu jelek atau tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh manusia itu sendiri .Dan kehendak adalah alat untuk menyatakan pilihan yang menjadi keinginan manusia, dengan kehendak manusia dapat menilai mana yang baik dan mana yang buruk sebagai nilai moral . Setiap manusia yang sempurna pasti berbuat baik, ini karena manusia sebagai sumber penentu dimana manusia menilai dan menimbang serta memilih yang paling menguntungkan dari hal ini manusia menyadari bahwa berbuat baik itu akan menimbulkan suatu perasaan yang menyenangkan , membahagiakan , dan memuaskan manusia .
2. Soren Kierkegaard memandang manusia menurut ajaran eksistensialisme secara kongkret, maksudnya manusia sebagai makhluk alamiah yang terkait dengan lingkungan sekitarnya dan memiliki sifat-sifat alamiah yang juga tunduk kepada hukum alamiah.
3. Manusia mempunyai kebutuhan dimana kebutuhan tersebut diperlukan oleh manusia untuk menyempurnakan kehidupannya , kebutuhan manusia itu dapat diklasifikasikan ke dalam 4 jenis, yaitu : - kebutuhan Ekonomi , - Kebutuhan psikis - Kebutuhan biologis - Kebutuhan pekerjaan Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan baik dan sempurna apabila manusia dapat berhubungan dengan lingkungan alam beserta masyarakat dan juga didukung oleh beberapa faktor,yaitu kemampuan untuk berkerja keras,kemampuan intelektual, dan sarana penunjang , Dengan masyarakat dapat menuju kesempurnaan bagi hidupnya. 4. Keistimewaan yang menunjukan martabat manusia tampak dari pangkatnya,bobotnya,relasinya,fungsinya sebagai manusia,bukan sebagai manusia yang individual melainkan sebagai anggota manusia yang sekelas manusia yang berbeda dengan kelas tumbuh-tumbuhan ataupun binatang. Dengan kata lain manusia itu bernilai dan sesuai dengan nilainya tersebut maka setiap manusia atau semua manusia harus dihormati dan saling menghormati .
5. Terjadinya pelanggaran nilai moral dan nilai kebenaran pada manusia karena terdapat kebutuhan ekonomi manusia yang tidak pada porsinya atau berlebihan dibandingkan dengan kebutuhan psikhis manusia yang seharusnya antara kebutuhan ekonomi dan kebutuhan psikhis manusia berbanding sama atau seimbang hal tersebut tidak terlepas bahwa manusia juga mempunyai kelemahan seperti berbuat khilaf atau kekeliruan maka tidak meutup kemungkinan timbullah pelanggaran nilai moral dan nilai kebenaran pada manusia.
6. Agar setiap orang berkelakuan baik dalam masyarakat ialah setiap orang atau manusia haruslah berpegang pada kaidah moral sebagai acuan dalam berperilakunya yang kemudian kaidah moral ini dikaitkan dengan atau kedalam kaidah sosial yang menjadi cermin setiap perbuatan dan tingkah laku hidup bermasyarakat,yang dapat disebut hukum kebiasaan yang dimana hukum kebiasaan ini dihargai dan dipatuhi secara sadar oleh setiap orang . Namun manusia mempunyai keterbatasan maka tidak menutup kemungkinan manusia akan melakukan kekhilafan dan terjadi suatu penyimpangan yang menimbulkan keadaan tidak tertib dalam masyarakat yang harus ditertibkan dengan diperlukannya sarana pendukung yaitu organisasi masyarakat dan organisasi negara yang diharapkan dapat membantu agar setiap orang dapat berkelakuan baik di dalam bermasyarakat .
7. Hubungan sistem nilai dan norma hukum , sistem nilai adalah suatu pedoman atau tolak ukur kebenaran dan kebaikan cita-cita serta tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupan, sistem nilai ini juga bertujuan sebagai kerangka acuan dalam menata kehidupan pribadi serta menata hubungan anatara manusia satu dengan manusia lainnya dan untuk menata hubungan tersebut dibutuhkan suatu aturan diamana aturan tersebut merupakan cermin dari sistem nilai dan aturan yang kongkret dan bersumber pada sistem nilai disebut norma hukum , jadi sistem niali ialah dasar kesadaran masyarakat untuk mentaati norma hukum yang berupa hukum positif.
8. Perbedaan antara Hak Asasi dan hak undang-undang , Hak asasi manusia merupakan hak yang melekat pada pribadi manusia sebagai makhluk sosial dan juga menyangkut hak untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup manusia, sedangkan hak undang-undang merupakan hak yang melekat pada diri manusia karena diberikan oleh undang-undang dan hak ini tidak langsung berkaitan dengan martabat manusia , melainkan karena tertampung dalam undang-undang dan hak undang-undang bukanlah suatu hak yang menjadi bagian dari eksistensi manusia.
BAB II 1. Arti etika menurut Bertens, ialah Ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan . Terdapat tiga istilah yang dapat menunjuk kepada arti etika , yaitu : (1) Ilmu tentang apa yang baik dan aoa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral ( akhlak) (2) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak (3) Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
2. Etika Perangai , adalah adat istiadat atau suatu kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan bermasyarakat di daerah-daerah tertentu,pada waktu tertentu pula . Contohnya : (1) Pergaulan Muda-Mudi (2) Upacara adat (3) Berbusana adat (4) Perkawinan semenda Etika Moral, adalah kebiasaan bertingkah laku baik dan benar menurut kodrat sebagai manusia dan apabila Etika Moral ini dilanggar maka akan timbul kejahatan, yaitu suatu perbuatan yang tidak baik dan tidak benar. Contohya : (1) Menghargai Hak orang lain (2) Berkata apa adanya (3) Berbuat jujur (4) Membela kebenaran dan keadilan
3. Etika , kata etika tersebut berati moral yang juga bersifat absolut, maksudnya tidak dapat ditawar-tawar . Contonya : Seseorang dilarang Membunuh Etiket , kata Ertiket tersebut berarti sopan santun yang bersifat relatif,maksudnya yang dianggapnya tidak sopan dalam suatu kebudayaan bisa saja dikatakan atau dianggap sopan oleh kebudayaan lain . Contonya : Memakai pakaian yang tidak menutup aurat atau pakaian yang terlalu terbuka , di indonesia hal tersebut dikatakan tidak sopan , tetapi di negara lain seperti Amerika berpakaian seperti itu adalah hal yang wajar dan biasa saja . 4. Etika disamakan dengan Moral karena keduanya mempunyai persamaan yaitu suatu adat kebiasaan dan arti kata etika sendiri yang sesuai,maka kata moral pun sama dengan arti dari kata etika, yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi suatu pegangan bagi manusia atau suatu kelompok dengan tujuan agar dapat mengatur tingkah lakunya . Moralitas sendiri adalah keseluruhan dari asas dan nilai yang berketerkaitan dengan baik atau buruknya.Moralitas putusan hkim dikatakan baik apabila putusan hakim tersebut sesuai dengan rasa keadilan, sebaliknta moralitas putusan hakim yang buruk yaitu terjadinya suatu kolusi antara para hakim dengan pihak yang sedang berpekara . 5.
6. Moralitas Obyektif, moralitas yang memandang perbuatan dengan sebagaimana mestinya,terlepas dari segala bentuk modifikasi kehendak bebas pelakunya . Contoh : Membunuh adalah suatu perbuatan yang jahat , sedangkan membantu sesama adalah perbuatan yang baik . Moralitas Subyektif,moralitas yang melihat oerbuatan karena dipengaruhi oleh adaya penegetahuan,latarbelakang stabilitas emosional,dan perlakuan personal lainnya. Contoh : Membantu orang yang terkena musibah di jalan raya , mobil mogok mungkin , ini adalah hal yang baik namun jika tujuannya adalah untuk merampas harta benda karena di tempat tersebut dalam keadaan sepi dan tidak ada yang melihat maka perbuatan tersebut adalah jahat . 7.
BAB III 1. Unsur-unsur pengertian Filasafat sebagai ilmu Pengetahuan : (a) Kegiatan intelektual ( pemikiran ) (b) Mencari makna yang hakiki ( interpretasi) (c) Segala fakta dan gejala (d) Dengan cara refleksi,metodis,sistematis (e) Untuk kebahagiaan manusia 2. 3.
Bab IV 1. Yang dimaksudkan dengan perbuatan moral adalah perbuatan manusia seutuhnya dimanana manusia kodrat yang didalam dirinya berfungsi ke tiga unsur budaya, yaitu akal,rasa,dan karsa . Untuk menentukan bahwa perbuatan manusia adalah perbuatan moral