Anda di halaman 1dari 28

PENCERNAAN DAN

ABSORBSI
OLEH
Dr. BUDI HARTINI
Bahan makanan yang dibutuhkan
oleh tubuh yang hidup selain
vitamin dan mineral, dapat
digolongkan sebagai karbohidrat,
lemak dan protein.
Bahan-bahan diatas tidak dapat
diabsorbsi dalam bentuk alamiah
oleh mukosa saluran cerna oleh
karena itu bahan-bahan ini tidak
berguna sebagai nutrien bila tidak
dicerna lebih dahulu.
PENCERNAAN KARBOHIDRAT
Dalam diet normal manusia hanya ada
tiga sumber karbohidrat yaitu :
1. Sukrosa yang merupakan disakarida
yang dikenal sebagai gula tebu.
2. Laktosa, suatu disakarida yang terdapat
dalam susu.
3. Kanji yang merupakan polisakarida besar
yang hampir ada pada semua makanan
bukan hewani dan terutama terdapat
pada padi-padian.
Karbohidrat lain dicerna menjadi produk
yang lebih ringan yaitu glikogen, alkohol,
asam laktat, asam piruvat,pektin,
dekstrin.
Ketika makanan dikunyah, makanan akan
bercampur dengan liur yang terdiri atas
enzim ptialin yang menghidrolisis kanji
menjadi disakarida maltosa.
Makanan berada dalam mulut dalam
waktu singkat,dan tidak lebih dari 3-5%
dari kanji yang dimakan dihidrolisis pada
saat makanan ditelan.
Walaupun bahan makanan tidak
cukup lama dalam mulut untuk
dipecah oleh ptialin, kerja ptialin
dapat berlangsung dalam 1 jam
setelah makanan masuk ke
lambung, yakni sampai isi fundus
lambung bercampur dengan sekresi
lambung. Sebelum makanan
bercampur dengan sekresi lambung,
rata-rata 30-40% kanji dihidrolisis
menjadi maltosa.

PENCERNAAN LEMAK
Lemak yang terbanyak dalam diet
adalah lemak netral yang dikenal
sebagai trigliserida.
Lemak netral ditemukan dalam
bahan makanan yang berasal dari
hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
Sejumlah kecil trigliserida rantai
pendek asal dari lemak susu dicerna
dalam lambung oleh lipase gaster
(tributirase).
Enzim terpenting untuk pencernaan
lemak adalah lipase pankreas dalam
getah pankreas. Namun epitel sel usus
juga mengandung sejumlah kecil lipase
(lipase usus).
Sebagian besar trigliserida dalam
makanan dipecah menjadi asam lemak
bebas dan 2-monogliserida.
Dan hanya sebagian kecil tidak dicerna
sama sekali atau tetap dalam bentuk
digliserida.
PENCERNAAN PROTEIN
Protein dalam makanan hampir
sebagian besar berasal dari daging
dan sayur-sayuran.
Protein-protein ini selanjutnya
dibentuk dari rantai panjang asam
amino yang diikat oleh ikatan
peptida.
Karakteristik dari jenis protein
ditentukan oleh jenis asam
aminonya dalam molekul protein.
Pepsin merupakan enzim peptik
lambung yang penting dan aktif
pada pH 2-3 dan tidak aktif pada pH
diatas 5.
Pepsin terutama mencernakan
semua jenis protein yang berbeda
dalam makanan.
Pepsin mampu mencernakan
kolagen, suatu albuminoid yang
sangat sedikit dipengaruhi oleh
enzim pencernaan.
Sebagian besar pencernaan protein
terutama terjadi di usus dibawah
pengaruh enzim proteolitik dari sekresi
pankreas.
Ketika protein meninggalkan lambung,
biasanya protein dalam bentuk proteosa,
pepton dan polipeptida besar.
Setelah memasuki usus produk-produk
yang telah dipecah bercampur dengan
enzim tripsin, kimotripsin dan
karboksipolipeptidase.
PRINSIP DASAR ABSORPSI
Jumlah cairan total yang harus
diabsorpsi setiap hari sama dengan
cairan yang dicerna (kira-kira 1,5
liter) ditambah sekresi
gastrointetinal (kira-kira 7 liter).
Jadi dumlah total mendekati 8-9
liter.
Semua kecuali 1,5 liter dari cairan
ini diabsorpsi di usus, dan
menyisakan hanya 1,5 liter untuk
melalui katup ileosekal ke dalam
kolon setiap harinya.
Lambung merupakan saluran cerna yang
absorpsinya buruk karena tidak adanya
jenis vili yang khas dari membran
absorpsi dan karena taut antara sel-sel
epitel merupakan jaringan ikat padat.
Pada permukaan absorpsi mukosa usus
tampak banyak jonjot-jonjot yang disebut
valvula koniventes (jonjot Kerckring)
yang memperbesar daerah permukaan
absorpsi menjadi 3 kali lipat.
Absorpsi melalui mukosa gastrointestinal terjadi
melalui trnsport aktif dan melalui difusi.
Transport aktif memeberi energi ke substansi
ketika ditransport dengan tujuan
mengkonsentrasikannya pada sisi yang
berlawanan atau untuk memindahkannya
melalui potensial listrik.
Difusi berarti transport sederhana dari substansi
melalui membran sebagai akibat pergerakan
molekul bersama daripada terhadap gradien
elektrokimia.
ABSORPSI MELALUI USUS
HALUS
Normalnya absorpsi di usus halus
setiap harinya terdiri atas beberapa
ratus gram karbohidrat, 100 gram
atau lebih lemak, 50-100 gram
asam amino, dan 7-8 liter air.
Kapasitas usus halus jauh lebih
besar dari jumlah diatas, sebanyak
beberapa kg karbohidrat, 500-
1000gr lemak, 500-700gr asam
amino, 20liter perhari.

ABSORPSI AIR :
Air ditransport melalui membran usus melalui prose difusi.
Air diabsorpsi melalui mukosa usus ke dalam darah dari
vili melalui osmosis.
Sebaliknya air juga ditransport ke arah yang berlawanan
yaitu dari plasma ke dalam kimus. Keadaan ini terjadi
terutama bila larutan hiperosmotik dilepaskan dari
lambung ke dalam duodenum.
Karena substansi yang terlarut diabsorpsi dari lumen usus
ke dalam darah, absorpsi cenderung menurunkan tekanan
osmotik kimus, tetapi air berdifusi melalui membran usus
mengikuti absorpsi substansi ke dalam darah.
ABSORPSI ION :
Sejumlah 20-30 gr natrium disekresikan
ke dalam sekresi usus setiap harinya.
Orang normal mengkonsumsi natrium 5-8
gr tiap hari.
Dengan menggabungkan keduanya, usus
halus mengabsorpsi 25-35 gr natrium
setiap hari, kira-kira 1/7 dari semua
natrium di dalam tubuh.
Bilamana sekresi usus hilang keluar
seperti pada diare berat, persediaan
natrium tubuh dapat menurun sampai
tingkat yang letal dalam beberapa jam.
Normalnya natrium ini disekresi dan
diabsorpsi kembali secara kontinu dengan
hanya 1 mili equivalen hilang dalam feses
setiap hari.
Natrium berperan dalam pengaturan
absorpsi gula dan asam amino.
Tenaga penggerak absorpsi
natrium dipermudah oleh
transport aktif natrium di dalam
sel epitel melalui sisi dinding sel
ke dalam ruang interseluler.
Transport aktif memerlukan
energi dan dikatalisis oleh enzim
pembawa ATPase yang sesuai
dalam membran sel.
Sebagian dari natrium ditransport
bersama dengan ion klorida yang
secara pasif terbawa bersama
dengan muatan listrik positif dari ion
natrium.
Sebagian ion natrium diabsorpsi
sementara ion kalium atau hidrogen
ditransport ke dalam lumen usus
dalam pertukaran dengan ion
natrium.
Di dalam membran brush border
khusus menstransport protein
yang mempermudah pertukaran
antara natrium dan kalium atau
natrium dan hidrogen.
Transport aktif natrium
mengurangi konsentrasinya
dalam sel sampai ke nilai yang
rendah (50mEq/liter).
ABSORPSI NUTRIEN
ABSORBSI KARBOHIDRAT:
Semua karbohidrat diabsorpsi terutama
dalam bentuk monosakarida, hanya
sebagian kecil diabsorpsi sebagai
disakarida.
Sedikit absorpsi karbohidrat hasil dari
difusi sederhana, karenapori-pori mukosa
di mana difusi terjadi terutama tidak
permeabel terhadap zat-zat yang larut
dalam air dengan berat molekul lebih
besar dari 100.
ABSORPSI GLUKOSA :
Transport glukosa dan galaktosa akan
menghilang atau sangat berkurang bila transport
aktif natrium dihambat.
Pembawa protein untuk transport glukosa
terdapat pada brush border sel epitel. Namun
pembawa ini tidak akan mentransport glukosa
bila tidak ada transport natrium. Oleh karena itu
dianggap bahwa pembawa protein mempunyai
tempat reseptor untuk glukosa dan ion natrium,
dan tidak akan mentrasport salah satunya ke
dalam sel epitel sampai kedua tempat reseptor
secara bersamaan diisi.
ABSORPSI PROTEIN :
Sebagian besar protein diabsorpsi dalam
bentuk asam amino.
Sejumlah kecil dipeptidase, tripeptidase
ikut diabsorpsi.
Absorpsi asam amino mengikuti prinsip
absorpsi aktif glukosa yaitu asam amino
yang berlawanan jenis diabsorpsi secara
selektif dan asam amino tertentu
mempengaruhi absorpsi yang lainnya.
Absorpsi asam amino melalui
mukosa usus dapat terjadi lebih
cepat daripada pencernaan
protein dalam lumen usus.
Transport asam amino hanya
terjadi bila ada transport
natrium secara bersamaan.
ABSORPSI DALAM USUS
BESAR
Kira-kira 1500 ml kimus melalui katup
ileosekal ke dalam usus besar setiap
harinya.
Sebagian besar air dan elektrolit pada
area ini diabsorpsi di dalam kolon,
biasanya yang tersisa kurang dari 100 ml
air untuk disekresikan dalam feses.
Sebagian besar absorpsi dalam usus
besar terjadi pada pertengahan proksimal
kolon, sehingga bagian ini disebut kolon
absorpsi.
Sedangkan kolon bagian distal berfungsi
sebagai tempat penyimpanan.
Sewaktu di bagian distal usus halus,
mukosa usus besar secara aktif
mensekresikan ion bikarbonat
sementara mukosa itu secara
bersama mengabsorpsi secara aktif
ion klorida dalam jumlah yang
sama.
Bikarbonat membantu menetralisir
produk akhir asam dari kerja bakteri
dalam kolon.
Banyak bakteri khususnya basil kolon terdapat
pada kolon absorpsi.
Bakteri kolon ini mmampu mencerna sejumlah
kecil selulosa, dengan cara ini menyediakan
beberapa kalori nutrisi untuk tumbuh setiap
hari.
Substansi lain yang terbentuk sebagai akibat
aktivasi bakteri adalah vitamin K, vit.B12,
tiamin, riboflavin dan bermacam-macam gas
yang membentuk flatus dalam kolon khususnya
karnondioksida, gas hidrogen dan metan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai