Anda di halaman 1dari 15

Keripik UMAR: Ubi Merapi Aneka

Rasa
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi yang
masih aktif di Indonesia. Terletak di Pulau Jawa tepatnya di
perbatasan antara D.I.Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Gunung Merapi. Berdasarkan catatan aktivitas vulkanik,
gunung Merapi adalah gunung paling aktif di Indonesia.

Erupsi Merapi tahun 2010 merupakan erupsi terbesar yang
menjangkau pemukiman warga. Awan panas atau biasa
disebut wedhus gembel menyapu pemukiman warga dan
memaksa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih
aman.



Menurut data, di kecamatan Cangkringan, Sleman terdapat
sedikitnya 2.271 rumah warga yang rusak, 239 infrastuktur
masyarakat seperti sekolah, puskesmas dan pasar juga
rusak (Andriansyah & Wafa). Menurut salah seorang warga
Cangkringan yang kami wawancara, selama di
pengungsian mereka tidak memiliki aktivitas yang cukup.

Program yang diberikan pemerintah dan LSM dirasa belum
cukup karena mereka masih memiliki waktu luang yang
banyak selama di pengungsian. Kondisi inilah yang
membuat kami tertarik untuk membuat sebuah program
yang dapat membantu memulihkan roda perekonomian
warga dengan cara memberikan program pelatihan
pengolahan ubi dan teknik pemasaran hasil olahan ubi bagi
ibu rumah tangga dan pemuda-pemudi di Cangkringan.


1. Definisi Bencana Alam Gunung Meletus
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor.
Gunung meletus (volcano eruption) adalah peristiwa yang
terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas bertekanan tinggi (UU No. 24
Tahun 2007).

2. Definisi Management
Manager adalah orang yang bertanggung jawab atas hasil
kerja satu orang atau lebih dalam suatu organisasi
(Schermerhorn, 2003).
Proses management adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
terhadap penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan
(Schermerhorn, 2003).
Organisasi diartikan sebagai kumpulan beberapa orang
yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan
tertentu (Schermerhorn, 2003).
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan
antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu
organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan
di inginkan.

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
observasi dan wawancara.
Observasi dilakukan di sekitar kecamatan Cangkringan,
Sleman dan juga dilakukan wawancara kepada salah satu
warga di kecamatan tersebut pada:
hari, tanggal : Senin, 19 Mei 2014
waktu : 10.00-12.00 WIB
tempat : Rumah responden di kecamatan
Cangkringan, Sleman

Responden menyatakan pasca-bencana Merapi 2010,
memakan satu korban jiwa, banyak rumah rusak tertutup
abu, ternak warga banyak yang mati. Namun kerusakan
di Cangkringan tidak separah kerusakan yang dialami
desa-desa lain.
Warga diungsikan ke Stadion Maguwo dengan tempat
terbuka.
Para relawan dan bapak-bapak bahu-membahu kurang
lebih selama satu bulan membersikan desa dan
meapikan kembali kondisi desa.
Ibu-ibu pengungsian setiap harinya memasah untuk
seluruh pengugsi dan beberapa hari dijadwalkan
melakuka kegiatan membatik.
Anak-anak mengikuti sekolah kecil dari para relawan.
Responden bercerita mengenai satu bapak yang depresi
dan tidak kuat menahan tekanan atas kehilangan harta
benda.
Seteah pasca bencana, responden mengakui tidak
adanya ras atakyr berlebihan atau trauma
Bantuan yang diberikan berupa bantuan kebutuhan
pokok yang didistribusikan merata, bantuan dana yang
jumlahnya sekitar delapan ratus ribu rupiah tiap kepala
keluarga hanya diberikan pada dua bulan pertama pasca
bencana.
Follow up intervensi pasca bencana yang dilakukan
pemerintah pada desa Camgkringan dengan memasang
sirine dan HT.


Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang
telah dilakukan, kami merancang sebuah program
sebagai berikut:
Nama Program: Pengembangan Usaha Kecil
dan Menengah Oleh-Oleh Khas Cangkringan
Keripik UMAR: Ubi Merapi Aneka Rasa
Sasaran : Penyintas wanita berusia 20 s.d. 50
tahun yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga
dan pemuda-pemudi berusia 17 s.d. 25 tahun.

Penjelasan

Program dimaksudkan untuk mengembangkan
keterampilan dan industri rumah tangga jangka panjang
yang nantinya akan dikelola oleh penyintas sendiri. Usaha
ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi ibu-ibu rumah
tangga untuk melakukan aktivitas yang produktif sekaligus
mendapatkan penghasilan tambahan selama di
pengungsian maupun setelah kembali ke rumah masing-
masing.
Produk yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah keripik ubi
dengan berbagai macam rasa yang unik, seperti: gurih
(original), keju, coklat, susu, durian, caramel, Nutella,
mocca, madu, kacang hijau, balado, bumbu rendang,
sambal hijau, dll.
Dalam pelaksanaannya, kami berusaha untuk menawarkan
pada pengusaha industri yang sejenis untuk menjadikan
usaha ini sebagai anak perusahaan mereka. Hal ini
dimaksud agar strategi pemasaran dapat berjalan dengan
efektif dan efisien.
Hari pertama: Penjelasan mengenai rancangan program,
penjelasan hal-hal yang berkaitan dengan pengolahan
keripik ubi mulai dari cara pengolahan hingga packaging.
Pada hari pertama, program dijelaskan secara teoritik
tanpa melakukan praktik apapun.
Hari kedua : Pelatihan cara pengolahan keripik ubi,
dilakukan dengan cara membuat dan mengolah ubi
mentah menjadi keripik ubi aneka rasa secara langsung.
Hari ketiga : Pelatihan cara packaging sesuai standard
yang telah ditetapkan


Hari keempat: Penyuluhan cara pengolahan dan
pembuangan limbah. Pengolahan limbah yang
dimaksudkan adalah pemisahan limbah berdasarkan
jenisnya, memanfaatkan kembali barang-barang yang
masih dapat digunakan, dampak limbah yang tidak
dikelola dengan baik terhadap lingkungan, dll.
Hari kelima: Pelatihan proses pemasaran secara singkat,
terutama bagaimana cara menjaga kualitas produk agar
konsumen terus membeli produk yang dijual.

Hari keenam, dst.: Proses produksi dan penjualan mulai
berjalan, dengan pengawasan ketat dari pihak
pengusaha oleh-oleh Jogja beserta timnya. Urusan
administrasi kantor dan manajemen bisnis masih menjadi
tanggung jawab pengusaha.
Hari ketujuh, dst.: Pelatihan administrasi kantor dan
manajemen bisnis pada penduduk dewasa muda.
Pelatihan berlangsung selama jangka waktu tertentu
sampai pelatih merasa yakin bahwa individu yang dilatih
sudah mampu menjalankan tugasnya dengan baik tanpa
bimbingan dan pengawasan dan aktivitas penjualan
dapat terus berjalan dengan baik secara kontinu.

Program ini dibuat tidak hanya untuk memberikan kegitan
para pengungsi dipengungsian saat terjadinya erupsi,
namun dapat berlajut menjadi sebuah usaha setelah
kembali ke desa Cangkringan. Dari program ini kami
berharap mampu membantu perekonomian di desa
Cangkringan pasca erupsi merapi, serta mampu
memberikan kegiatan yang bermanfaat untuk memajukan
desa tersebut dengan memanfaat sumber daya alam yang
mudah di olah di daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai