Antropologi pariwisata Tinjauan Solo sebagai destinasi wisata budaya beserta analisis permasalahan
Kelompok 5
Adhika N.W. (1206242233) Maria Evangelis N Muhammad Arifin (1206273610) Rahmat Destar S. (1206204834) Saffar Masyhur ASH Tikas Wahyu H. (1206273200)
budaya merupakan dasar ataupun pedoman-pedoman kehidupan dari suatu masyarakat dengan demikian secara tidak langsung gambaran suatu masyarakat dan dinamikanya dapat terlihat dari objek-objek wisata budaya 2
Daftar Isi Bab 1 1.1 tema wisata seni budaya 3 1.2 masalah penelitian 3 1.3 pertanyaan penelitian 4 1.4 antropologi dalam pariwisata 4 1.5 metode penelitian 5
Bab II 2.1 Lokasi 6 2.2 Akses 9 2.3 Akomodasi 13
Bab III Pembahasan 16
Bab IV Kesimpulan 21
Daftar pustaka 22
3
BAB I Pendahuluan 1.1 Tema Wisata Seni dan Budaya Pada tulisan ini, kami akan menjelaskan atau menceritakan mengenai perjalanan dan analisisnya dalam hubungannya dengan Antropologi Pariwisata. Kami memilih tema wisata seni dan budaya dalam proses turun lapangan dengan asumsi bahwa jika budaya yang kita lihat maka secara tidak langsung kita telah melihat segala aspek kehidupan manusia dalam konteks ini terkait dengan wisata secara holistik. Karena asumsi kami budaya merupakan dasar ataupun pedoman-pedoman kehidupan dari suatu masyarakat dengan demikian secara tidak langsung gambaran suatu masyarakat dan dinamikanya dapat terlihat dari objek-objek wisata budaya tersebut yang memuat nilai-nilai kehidupan di dalamnya dan dengan 4
berdasarkan argumentasi tersebut kami mencoba untuk mengekplorasi aspek antropologis dari industri pariwisata yang kental akan nuansa seni dan budaya itu sendiri. Berangkat dari pemahaman tersebut dalam proses turun lapangan kami mempunyai motif untuk memperluas wawasan budaya berdasarkan objek-objek wisata sekaligus untuk menyelesaikan tugas akademis dalam mata kuliah antropologi pariwisata.
1.2 Masalah PenelitianPemaknaan masyarakat dan wisatawan terhadap wisata budaya di daerah Surakarta
1.3 Pertanyaan Penelitian Bagaimana pengelolaan objek wisata, daya tarik dan efek budaya dari wisata terhadap masyarakat ? 1.4 Antropologi dalam pariwisata Salah satu cabang dari ilmu antropologi spesialisasi adalah antropologi pariwisata. Beberapa kajian antropologi pariwisata misalnya wisatawan itu sendiri, hubungan antara wisatawan dengan masyarakat lokal, struktur dan fungsi sistem pariwisata dan dampak-dampak pariwisata. Dalam khazanah antropologi Indonesia, kebudayaan dalam perspektif klasik pernah didefinisikan oleh Koentjaraningrat sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia yang diperoleh dengan cara belajar. Dalam pengertian tersebut, kebudayaan mencakup segala hal yang merupakan keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya manusia, termasuk di dalamnya benda-benda hasil kreativitas atau ciptaan manusia. Namun dalam perspektif antropologi yang lebih kontemporer, kebudayaan didefinisikan sebagai suatu sistem simbol dan makna dalam sebuah masyarakat manusia yang di dalamnya terdapat norma-norma dan nilai-nilai tentang hubungan sosial dan perilaku yang menjadi identitas dari masyarakat bersangkutan. Dengan demikian, pariwisata budaya merupakan jenis pariwisata yang berdasarkan pada mosaik tempat, tradisi, kesenian, upacara-upacara, dan pengalaman yang memotret suatu bangsa atau suku bangsa dengan masyarakatnya, yang merefleksikan keanekaragaman (diversity) dan identitas (character) dari masyarakat atau bangsa bersangkutan. 5
Indonesia adalah negara yang kaya raya dengan sumber daya alam dan sumber daya budaya yang melimpah. Bangsa kita merupakan bangsa yang serba multi, baik itu multi-insuler, multibudaya, multibahasa, maupun multiagama. Kesemuanya itu bila dikelola dengan baik dapat dijadikan sebagai potensi untuk memakmurkan rakyat dan memajukan bangsa kita.
1.5 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan, dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah. Tujuan rancangan penelitian adalah melalui penggunaan metode penelitian yang tepat, dirancang kegiatan yang dapat memberikan jawaban yang teliti terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian. Penulisan ini memakai dua metode ; a. Metode Survey Metode Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang menarik perhatian peneliti. Penelitian survey menggambarkan proses transformasi komponen informasi ilmiah b. Metode Deskriptif Metode deskriptif ialah suatu metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian deskriptif untuk menggambarkan fenomena yanga ada. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi uraian mengenai gejala social yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variable bedasarkan indicator yang diteliti tanpa membuat hubungan dan perbandingan dengan sejumlah variable yang lain. 6
BAB II Gambaran Umum II. I Lokasi Solo merupakan salah satu kota yang memiliki tempat pariwisata yang indah dan menarik. Di sini banyak tempat pariwisata yang menggambarkan seni dan budaya yang dimiliki oleh Solo namun ada juga tempat-tempat pariwisata yang menggambarkan tentang sejarah dan religi. Lokasi pariwisata yang kami kunjungi antara lain adalah Keraton Surakarta, House of Danar Hadi, Candi Sukuh dan Sangiran. Letak tempat pariwisata ini ada yang dekat dengan Solo dan ada juga yang agak jauh dari Solo namun tempat ini merupakan tempat pariwisata menarik yang patut dikunjungi oleh wisatawan-wisatawan. Keraton Surakarta Kasunanan Surakarta Hardiningrat adalah sebuah kerajaan di Jawa Tengah yang berdiri pada tahun 1755, sebagai hasil dari perjanjian Giyanti pada tanggal 13 Februari 1755. Perjanjain antara VOC dengan pihak-pihak yang bersengketa di Kesultanan Mataram, yaitu 7
Sultan Pakubuwono III dan Pangeran Mangkubumi. Pada perjanjian tersebut, disepakati bahwa Kesultanan Mataram dibagi dalam dua wilayah kekuasaan, yaitu Surakarta dan Yogyakarta.Keberadaan keraton ini tidak lepas dari budaya, nilai sejarah dan nilai magisnya. Pembangunan keraton dilakukan dari tahun 1743 sampai tahun 1745. Konstruksi bangunan keraton menggunakan bahan kayu jati yang diperoleh dari Alas Kethu di dekat Wonogiri. Luas keraton ini 54 hektar, mulai dari Alun-Alun Utara hingga Alun-Alun Selatan dan dikitari oleh Pasar Klewer dan Masjid Agung Surakarta.Kompleks keraton ini juga dikelilingi dengan baluwarti, sebuah dinding pertahanan dengan tinggi 3-5 meter dengan tebal 1 meter tanpa anjungan. Dinding ini melingkungi sebuah daerah dengan bentuk persegi panjang, daerah itu berukuran lebar 500 meter dan panjangnya 700 meter. Kompleks keraton yang berada di dalam dinding adalah Kemandungan Lor atau Utara sampai Kemandungan Kidul atau Selatan. Jadwal Buka dari hari Senin sampai Kamis pukul 09.00- 14.00 WIB sedangkan Sabtu dan Minggu pukul 09.00-13.00 WIB. Harga Tiket Bangsal Pagelaran Rp 2.500, Museum: Rp 8.000, Ijin kamera atau video: Rp 3.500. untuk pergi menuju keraton dapat menggunakan angkutan umum dan dapat juga menggunakan travel serta menyewa mobil. House of Danar Hadi Sebagai salah satu cara untuk melestarikan batik Indonesia, Haji Santosa Doellah, pemilik Batik Danar Hadi ini tercetus ide untuk mendirikan Museum Batik Danar Hadi yang berisi batik-batik kuno dari seluruh penjuru Indonesia. Sekitar 10.000 kain batik dipajang dalam satu ruangan yang cukup luas. Kain-kain ini rata-rata dibuat pada tahun 1840-1910 dan sebagian besar didapat dari Keraton Kasunanan Surakarta, Keraton Kasultanan Yogyakarta, Pura Mangkunegaran, Pura Pakualaman dan beberapa adalah koleksi pribadi milik seorang kurator Museum Troupen, Belanda.Di sini, pengunjung bisa menyaksikan kain batik dengan motif langka. Seperti contohnya motif Parang Serpa, Batik Djawa Hokokai dan Batik Lereng Huk. Ada juga batik dengan motif cerita yang melegenda seperti Snow White, Little Red Riding Hood, Hansel & Gretel dan bahkan Perang Diponegoro.Jam Operasional Senin sampai Minggu pukul 09.00-16.30 WIB. Harga Tiket untuk Pengunjung domestik adalah Rp. 25.000. Untuk Pengunjung mancanegara adalah Rp. 25.000. Sedangkan Pelajar adalah Rp. 15.000. lokasi House of Danar Hadi adalah Jl. Slamet Riyadi No. 261 Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Untuk menuju House of Danar Hadi para wisatawan dapat menggunakan angkutan umum seperti angkot maupun taksi. 8
Candi Sukuh Candi Sukuh terletak di lereng Gunung Lawu yakni di Dukuh Berjo, Desa Sukuh, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Candi ini berjarak kurang lebih 20 km dari kota Karanganyar, 36 km dari Surakarta, dan 65 km di sebelah timur laut Kota Yogyakarta. Lokasi Candi Sukuh juga berdekatan dengan lokasi situs Candi Cetho dan beberapa lokasi air terjun. Jumog, merupakan air terjun yang paling dekat dengan Candi Sukuh. Selain itu ada juga air terjun Parang Ijo kurang lebih 2 km dari pertigaan Nglorok. Fasilitas yang terdapat di kompleks wisata Candi Sukuh ini bisa dikatakan masih minim. Di sekitar candi, kita hanya akan menemukan warung kecil di mana kita bisa menikmati minuman hangat, jajanan, dan makanan (nasi rames) dengan menu sederhana, serta beberapa toko kelontong kecil yang menjual makanan dan minuman kemasan. Dari titik terakhir yang bisa dijangkau kendaraan roda empat (mobil atau bis), kita masih harus menempuh perjalanan sejauh 1,9 km untuk mencapai Candi Sukuh. Kecuali jika kita membawa kendaraan roda dua (motor) sendiri, akan lebih enak untuk menyewa ojek, dikarenakan jalannya yang sangat menanjak. Namun jangan khawatir, kita tidak perlu repot- repot bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan harga dengan tukang ojek. Di sini terpampang jelas tarif resmi ojek ke berbagai tujuan. Untuk ke Candi Sukuh cukup membayar Rp 5.000,-. Harga tiket untuk memasuki Candi Sukuh adalah Rp. 2.500,- untuk orang Indonesia dan Rp. 10.000, - untuk orang asing.Dengan taksi dari Kota Solo, biasanya akan ditawarkan tanpa argo dengan harga tawar-menawar sekitar Rp 130.000,-. Sementara untuk kendaraan umum bisa dimulai dari Terminal Tirtonadi di Solo dengan bus jurusan Solo- Karanganyar bertarif Rp 7.000 dan akan turun di Terminal Karangpandan. Lalu, melanjutkan dengan kendaraan kecil atau angkot menuju Nglorog dengan tarif sekitar Rp 3.000. Bilanglah kepada kenek atau supir untuk minta diturunkan di pertigaan Nglorog. Dari sini, perjalanan bisa dilanjutkan dengan ojek seharga sekitar Rp 10.000,- sampai ke Candi Sukuh.Menurut cerita sejarah, candi sukuh dibangun sekitar abad ke-15 oleh masyarakat Hindu Tantrayana. Candi ini ditemukan pada masa pemerintahan Britania Raya di tanah Jawa tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta. Kala itu Johnson ditugaskan oleh Thomas Stanford Raffles untukmengumpulkan data-data untuk bahan penulisan bukunya The History of Java. Setelah masa pemerintahan Britania Raya berlalu, tahun 1842 Van der Vlis yang berwarganegara Belanda kembali melakukan penelitian dan melakukan pemugaran candi pada tahun 1928. Candi Sukuh yang terletak di lereng Gunung Lawu sesungguhnya merupakan candi yang sangat menarik untuk dikunjungai selain bentuk fisik dan ornament- 9
ornamennya yang memukau tetapi juga posisi yang pas untuk melihat pemandangan indah disekitarnya dengan udara yang sejuk Pegunungan Lawu. Candi Sukuh dibangun dalam tiga teras. Teras yang pertama terdapat gapura utama dengan ornamen sebuah candrasangkala yang berbunyi gapura buto abara wong, artinya Raksasa memangsa manusia.Pada teras kedua juga dijumpai gapura yang kondisinya sudah tidak beraturan. Bagian kanan dan kiri terdapat patung penjaga pintu atau disebut dwarapala. Pada teras ketiga Candi Sukuh terdapat pelataran besar dengan sebuah candi induk dan beberapa patung di sebelah kanan serta beberapa relief di sebelah kirinya.Di atas candi induk bagian tengah terdapat sebuah bujur sangkar yang mungkin merupakan tempat menaruh sesajian. Dari bagian atas bangunan induk ini kita bias melihat pemandangan lepas ke sekitar areal candi. Sangiran Salah satu objek wisata menarik di Kabupaten Sragen adalah Museum Sangiran yang berada di dalam kawasan Kubah Sangiran. Kubah tersebut terletak di Depresi Solo, di kaki Gunung Lawu (kurang lebih 17 km dari Kota Solo). Alamat lebih lengkapnya adalah Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Kehadiran Sangiran merupakan contoh gambaran kehidupan manusia masa lampau karena situs ini merupakan situs fosil manusia purba paling lengkap di Jawa. Luasnya mencapai 56 km 2 yang meliputi tiga kecamatan di Kabupaten Sragen, yaitu Kecamatan Gemolong, Kalijambe, dan Plupuh, serta satu kecamatan di Kabupaten Karanganyar, yaitu Kecamatan Gondangrejo.Sangiran dilewati oleh sungai yang sangat indah, yaitu Kali Cemoro yang bermuara di Bengawan Solo. Daerah inilah yang mengalami erosi tanah sehingga lapisan tanah yang terbentuk tampak jelas berbeda antara lapisan tanah yang satu dengan lapisan tanah yang lain. Dalam lapisan- lapisan tanah inilah yang hingga sekarang banyak ditemukan fosil-fosil manusia maupun binatang purba. Museum ini buka pada hari Selasa sampai Minggu pukul 09.00 16.30 WIB. Harga masuk museum Sangiran ini adalah Rp. 3.000 untuk wisatawan domestik sedangkan untuk eisatawan mancanegara adalah Rp. 7.500. Untuk menuju ke Sangiran para wisatawan perlu untuk menyewa Taksi, jasa travel ataupun menyewa mobil karena jarang sekali angkutan umum seperti angkot yang melewati Sangiran ini. II. II Akses Ada beberapa akses yang dapat dilewati untuk jalan-jalan berpariwisata dari Jakarta hingga Solo. Kendaraan dari Jakarta hingga Solo dan kendaraan umum yang berada di Solo 10
untuk jalan-jalan ke tempat tujuan pariwisata yang ada di Solo. Akses perjalanan yang dapat digunakan untuk perjalanan dari Jakarta menuju Solo adalah Pesawat Terbang, Kereta Api, Bis dan Travel. Pesawat Terbang Sejumlah maskapai penerbangan melayani penerbangan Jakarta Solo dengan tarif saat harga normal Rp. 270.000 Rp. 700.000 dan akan naik tajam saat liburan atau booking tiket pesawat mendekati hari keberangkatan. Maskapai tersebut sepertiGaruda Indonesia, Batavia Air,Sriwijaya Air danLion Air. Kereta Api Selain menggunakan Pesawat terbang alternatif lainnya adalah menggunakan kereta api namun perjalanan yang agak lama, berbeda dengan pesawat terbang. Harga tiket kereta api juga beraneka ragam karena selain kelas kereta yang berbeda juga jenis kereta yang ditumpangi juga berbeda. Ada jenis kereta ekonomi, kereta bisnis dan kereta eksekutif. Kereta ekonomi merupakan kereta dengan harga terendah karena kereta ekonomi mempunyai fasilitas yang minim, berbeda dengan kereta bisnis dan kereta eksekutif yang mempunyai kelebihan dari kereta ekonomi. Salah satu contohnya adalah daftar nama dan harga kereta eksekutif yang berangkata dari stasiun Gambir sampai Solo Balapan yaitu Argo Dwipangga Tarif Rp. 255.000 sampai Rp. 310.000 Argo Lawu Tarif Rp. 255.000 sampai Rp. 310.000 Bima Tarif Rp. 315.000 sampai Rp. 325.000 Gajayana Tarif Rp. 315.000 sampai Rp. 325.000 Argo Lawu Tambahan Tarif Rp. 255.000 Sedangkan kereta ekonomi yang berangkat dari stasiun Pasar Senen menuju Solo Jebres yaitu Senja Utama Solo Tarif Rp. 130.000 sampai Rp. 145.000 Kereta eksekutif jika ingin pulang ke Jakarta dari stasiun Solo Balapan sampai Stasiun Gambir yaitu 11
Argo Dwipangga Tarif Rp 295.000 sampai Rp. 310.000 Argo Lawu Tarif Rp. 295.000 sampai Rp. 310.000 Bima Tarif Rp. 305.000 sampai Rp. 325.000 Gajayana Tarif Rp. 315.000 sampai Rp. 325.000 Selanjutnya perjalanan dari stasiun Solo Jebres menuju stasiun Senen yaitu Senja Utama Solo Tarif Rp. 155.000 Harga-harga tiket kereta api di atas dapat berubah sewaktu-waktu menurut kebijakan PT.KAI. selain dapat mengunakan transportasi kereta api para wisatawan juga dapat menggunakan transportasi bis untuk menuju ke Solo. Bus selain menggunakan pesawat terbang dan kereta api, Bus bisa menjadi alternatif untuk pergi berwisata ke Solo, dengan harga yang cukup terjangkau dapat mendapatkan fasilitas yang nyaman untuk perjalanan ke Solo. Pool bis di Jakarta menuju Solo sangat banyak, bisa di Rawa Manggun, Lebak Bulus, Pulo Gadung, Cileduk, Kalideres, Kampung Rambutan, Tanjung Priok, Cimone. Armada yang melayani Jakarta Solo: Rosalia Indah, Gunung Mulia, Harapan Jaya, Raya, Pahala Kencana, Kramat Djati, Purwo Widodo, Tunggal Dara, Bogor Indah, Handoyo, Laju Prima, Gajah Mungkur, Gajah Mulia Sejahtera, Safari, Muncul, New Ismo, Lorena, Harum Prima, Maju Utama, Jaya, Famili Raya, Langsung Jaya, Tri Mulia, Gunung Mulia Putera, Tunggal Dara Putera. Harga tiket bis Jakarta Solo: Non Ac, 2-2 Recleaning seat, toilet Rp. 100.000 Rp. 120.000 Ac Patas, 2-2 Recleaning seat, toilet, selimut, TV, makan Rp. 120.000 Rp. 140.000 Vip atau Business, 2-2 Recleaning seat, toilet, selimut, TV, makan Rp. 140.000 Rp. 160.000 Executive, 2-2 Recleaning seat, toilet, selimut, TV, makan Rp. 160.000 Rp. 180.000 Super Executive, 1-2 Recleaning seat, toilet, selimut, TV, makan Rp. 170.000 Rp. 190.000
12
Transportasi di Solo Ketika berpariwisata di Solo sangat sulit mencari angkutan umum seperti angkot karena di Solo sangatlah jarang angkutan umum seperti angkot yang beroperasi. Namun ada alternatif lain yang dapat digunakan jika para wisatawan tidak bisa menggunakan angkot karena di Solo ada banyak angkutan umum seperti Taksi, ojek, bis tingkat wisata Solo, sewa mobil hingga jasa Travel. Taksi Taksi merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh para wisatawan yang ingin berkeliling kota Solo maupun pergi berwisata ke tempat pariwisata-pariwisata yang ada di Solo. Taksi yang berada di Solo berbeda dengan taksi yang ada di Jakarta karena biasanya taksi yang ada di Jakarta menggunakan mobil sedan namun di Solo, taksi menggunakan mobil avanza atau xenia sebagai kendaraannya. Lalu tarif yang diberikan juga tidak beda jauh dengan tarif yang digunakan oleh taksi yang ada di Jakarta Ojek Selain kendaraan umum Taksi, ojek juga dapat menjadi alternatif kendaraan transportasi umum. Ojek bisa menjadi pilihan untuk menjangkau beberapa tempat wisata yang lokasinya sulit dilalui kendaraan umum seperti wisata candi cetho dan lain-lain. Di Pos Ojek Sukuh Permai sudah tercantum harga-harga per lokasi, atau jika system paket (ke Candi Cetho Candi Sukuh Air Terjun Jumog) tarif yang diberikan Rp. 50.000. Bis Tingkat Wisata Solo Bus Tingkat Wisata Solo memiliki 2 rute, rute panjang (Manahan Jurug) melalui Jl, Slamet Riyadi, Jl, Jend Sudirman, Jl., Urip SUmoharjo, Jl. Sutarto Jl. Sutami, kembali melalui Gladak Jl. Sunaryo Jl. Kapten Mulyadi, Jl. Veteran Jl. Bhayangkara Jl. Rajiman Jl. Agus Salim. Rute pendek melalui Jl. Slamet Riyadi Jl. Sunaryo Jl. Kapten Mulyadi. Ketinggiannya mencapai 4,5 meter dengan lebar sekitar 2,5 meter. Bus tingkat ini hanya ditawarkan kepada wisatawan yang ingin berkeliling Solo dan dapat di carter sesuai keinginan wisatawan. Lokasi yang bisa dituju, antara lain Keraton Surakarta, Kampung Batik 13
Kauman dan Laweyan, Mangkunegaran, Museum Radya Pustakan dan sejumlah tempat lainnya. Tarif bus tingkat Rp 20.000 per orang, sewa Rp 800.000 untuk sekitar 3 jam. Sewa mobil Ini merupakan cara yang kami lakukan ketika kami turun lapangan menuju Solo. Kami menyewa mobil untuk menuju tempat pariwisata yang ada di Solo. Dengan harga yang relatif tidak terlalu mahal kami menyewa mobil tersebut sekitar Rp. 400.000 dua hari. Harga tersebut relatif murah karena salah satu anggota kelompok kami mempunyai kerabat di sana. Namun jika harga normal sekitar Rp 400.000 selama 12 jam. Namun harga sewa mobil tergantung dengan jenis mobil yang ingin disewa. Jasa Travel Jasa travel merupakan cara yang praktis dapat digunakan untuk berpariwisata ke Solo karena dengan Travel ini para wisatawan tidak perlu pusing untuk mencari tempat pariwisata yang ada di Solo ini karena para Travel akan mengantar anda sampai tempat yang ingin dituju. Jasa travel akan mengantar jemput anda dari tempat penginapan hingga tempat tujuan pariwisata. II. III Akomodasi Penginapan Jika wisatawan pergi berpariwisata ke Solo jangan khawatir dengan masalah penginapan karena di Solo banyak terdapat hotel serta home stay yang dapat dipesan untuk bermalam sehari dua hari maupun lebih dengan harga-harga yang berbeda dengan fasilitas yang berbeda juga. Berikut daftar hotel serta home stay yang ada di Solo: Cakra Homestay: Jl. Cakra II/15, Kampung Batik Kauman, Solo. Phone: +62 271 634743, HP: 085867644480. Harga : Rp 100.000 175.000 Paradiso Guest House: Kemlayan Kidul I/03 Solo (masuk Gang kecil di seberang Batik Keris Jl. Dr Rajiman). Phone: +62 271 652960. Harga kamar / malam: Rp 55.000 (queen bed) Rp 85.000 (queen bed, bathtub) Hotel Trihadi: Jl. Monginsidi 97 Solo (di seberang Stasiun Balapan Solo). Phone: +62 271 637557. Harga kamar / malam: Rp 55.000 Rp 145.000 14
Hotel Atina: Jl. Setiabudi 43 Solo (belakang Terminal Tirtonadi). Phone: +62 271 719183. Harga kamar / malam: Rp 60.000 Rp 250.000 Hotel Mawar Indah: Jl. Cinderejo Kidul No.1 Gilingan Banjarsari Solo 57134 (sekitar 5 menit dari Terminal Bus Tirtonadi Solo). Phone: +62 271 719246. Harga kamar / malam: Rp 65.000 Rp 150.000 Hotel Sarangan: Jl Brigjen Slamet Riyadi 309 Laweyan Solo. Phone: +62 271 716309. Harga kamar / malam: Rp 70.000 Rp 140.000 Hotel Wijaya: Jl. RM Said 268 Serengan Solo (di dekat Taman Balekambang). Phone: +62 271 713126. Harga kamar / malam: Rp 70.000 Rp 140.000 Hotel Puspita Baru: Jl. Dr Rajiman 404 Solo. Phone: +62 271 729805. Harga kamar / malam: Rp 75.000 (twin bed, fan, TV) Rp 80.000 (springbed, fan, TV) Hotel Tiara Puspita: Jl Dr Radjiman 404 C Penumping Laweyan Solo. Phone: +62 271 729805. Harga kamar / malam: Rp 75.000 Rp 165.000 Hotel Mekar Sari: Jl Brigjen Slamet Riyadi 530 Laweyan Solo. Phone: +62 271 740612. Harga kamar / malam: Rp 75.000 (non-AC) Rp 135.000 (AC) Hotel Kota: Jl. Slamet Riyadi 125 Solo. Phone: +62 271 642841. Harga kamar / malam: Rp 88.000 (fan, TV) Rp 132.000 (AC, TV) Hotel Mangkuyudan: Jl. KH Samanhudi 84 Laweyan Solo. Phone: +62 271 726691. Harga kamar / malam: Rp 95.000 Rp 165.000 Gading Regency Guest House: Gading Regency B-8, Grogol, Solo/Sukoharjo. Phone: +62 271 3061924 Rumah Teras: Jl. Kapten Mulyadi 166 Pasar Kliwon, Solo Kota. Phone: +62 271 632979 / 7982014
Tempat Makan Di kalangan penyuka makanan enak (para wisata kuliner), Solo dikenal sebagai salah satu kota di Tanah Air yang merupakan gudang-nya makanan lezat. Berbagai makanan minuman maupun jajanan yang khas dapat dengan mudah dijumpai di Solo. Sate Kere ini sangat unik karena menu utamanya adalah sate tempe gembus, yaitu tempe yang dibuat dari ampas kedele sisa pembuatan tahu. Selain itu juga ada sate jerohan sapi, seperti paru, limpa, hati, iso, torpedo, ginjal, dan babat. Sebelum dibakar bahan makanan ini 15
direndam dalam bumbu khas. Sedangkan bumbu untuk menyantapnya yaitu bumbu kacang, dengan kacang yang tidak terlalu banyak sehingga terasa lebih ringan. Sate kere dapat dijumpai di sebelah selatan stadion sriwedari, Warung Yu Rebi dan di depan TK Marsudirini. Gudeg Ceker berbahan dasar ceker (kaki ayam) yang menjadi pendamping yang dihidangkan bersama gudeg. Ceker direbus dengan bumbu santan yang direbus dengan bumbu santan sehingga terasa lunak dan lezat. Selain gudeg, ceker juga dapat disajikan sebagai makanan pendamping bubur. Paduan menu ini akan semakin lezat ketika disiram dengan kuah Sambel Goreng Krecek. Gudeg ceker ini dapat ditemui di Jl. Wolter Monginsidi Margoyudan, Warung Gudeg Ceker bu Kasno dibuka mulai jam 2 pagi dan Warung Gudeg sebelah utara perempatan warung pelem buka mulai jam 7 malam. Nasi Liwet merupakan makanan khas Solo yang paling terkenal. Nasi Liwet adalah beras yang dimasak denga kaldu ayam yang membuat nasi terasa gurih dan beraroma lezat. Nasi tersebut dicampur dengan sayur labu siyam yang dimasak agak pedas, telur pindang rebus, daging ayam suwir, kumut (terbuat dari kuah santan yang dikentalkan). Disajikan dengan daun pisang yang dibentuk pincuk sebagai piringnya. Penjual Nasi Liwet banyak dapat dijumpai di daerah Keprabon, buka mulai jam 4 sore. Sate Buntel adalah sate kambing khas kota Solo terbuat dari daging kambing yang dicincang halus, diberi bumbu bawang dan merica, kemudian dibuntel (bungkus) dengan lemak kambing. Dimakan bersama kecap, irisan cabe rawit, bawang merah, irisan kol dan tomat. Menu yang lain adalah sate kikil kambing dan gule sumsum. Warung sate kambing dapat dijumpai di Jl. Sutan Syahrir Tambak Segaran. Intip adalah kerak nasi yang dijemur sampai kering, kemudian digoreng dalam minyak yang panas. Setelah matang ditaburi garam dan adonan gula merah cair. Intip ini terasa gurih karena sari dari nasi yang mengumpul di kerak nasi yang ada di dasar periuk. Intip banyak dijumpai di toko oleh-oleh daerah Pasar Klewer, Pasar Jongke, Pasar Singosaren, depan Toko Orion, dan toko intip di sebelah utara Mangkunegaran.
16
BAB III Pembahasan
Not only tourists and those who provide them with hospitality are involved in touristic activities, but others (air and boat crews, tourist agencies, developers, guides, vendors, porters, etc.) as well. So pursuing our broad-based interests and persisting in our thinking of tourists as leisured travelers, we can view tourism as a pan-human, historically conditioned social process that can include a variety of social actors.
Bukan hanya para turis dan orang-orang yang menyediakan keramah-tamahan yang terlibat dalam aktivitas turistik, tetapi juga peran serta pihak lainnya (agen perjalanan, pengembang, guides, vendor porters, etc.) juga turut terlibat. Jadi, mengejar ketertarikan kita dengan dasar yang luas dan tetap melakukan dengan pemikiran kita tentang turis sebagai pelancong/wisatawan yang merupakan kelompok orang yang bersenang-senang, kita dapat melihat turisme sebagai sekumpulan manusia, secara historis membentuk proses sosial yang dapat meliputi berbagai varian dari aktor sosial (Chamber:2000). Nash, D. 2007. The Study of Tourism: Anthropological and Sociological Beginnings. Almost any contemporary society or subsociety we look at seems to be involved with what most people would think of as tourists, and most are receiving them as well. 17
Hampir semua masyarakat kontemporer atau sub-masyarakat yang kita lihat, nampaknya memiliki keterlibatan dengan apa yang banyak orang pikirkan sebagai turis, dan banyak dari mereka menerimanya dengan baik (Nash: 2007)
Nash. D. 1979. Tourism in Pre-Industrial Societies. Aix-en Provence: Centre des Hautes Etudes Touristiques. The existence of the essentials of tourism, or something prefiguring tourism, in human history, therefore, is a fact that anyone with a broad interest in the subject tought to be aware of. Additionally, they might want to go back still further into the realm of prehistoric societies in their examination of the subject.
Eksistensi dari hal-hal yang bersifat esensial dari turisme, atau sesuatu yang menggambarkan turisme, dalam sejarah manusia, oleh karena itu, merupakan sebuah fakta dimana setiap orang dengan ketertarikan yang luas dalam suatu subjek yang sebalikya harus kita perhatikan. Apalagi, mereka mungkin akan kembali lagi masih lebih jauh menuju dunia masyarakat prasejarah dalam pemeriksaan mereka terhadap subjeknya. Zabel, D. 1996. Sociology in The Social Sciences: A Cross-Disciplinary guide to Selected Sources. Englewood: Libraries Unlimited.
Anthropologists employ the comparative method and maintain a relativistic view of human cultures. Under the relativistic approach, anthropologists consider all people and cultures valuable to study.
Para ahli antropologi menggunakan metode komparatif dan memelihara sebuah sudut pandang relativistik dari kebudayaan manusia. Dengan pendekatan relativistik tersebut, mereka mempertimbangkan semua masyarakat dan kebudayaan menjadi bernilai untuk 18
dipelajari (Zabel: 1996).
Pariwisata sebagai bagian dari globalisasi Pariwisata merupakan bagian dari proses globalisasi dimana globalisasi sendiri melibatkan pertukaran dan aliran barang-barang, ekonomi, intelektual, pengetahuan , nilai-nilai budaya, serta orang-orang. Kita bisa berargumen bahwa globalisasi sebagai sebuah konsep dan pengalaman tidak selalu harus terbatas pada waktu tertentu atau tempat tapi harus dilihat sebagai suatu hal yang tersirat dari upaya kelompok untuk homogenisasi lingkungan suatu daerah serta pengembangan komunikasi dan perdagangan jaringan yang luas. Periode setelah adanya revolusi industri memiliki dampak yang signifikan terhadap perjalanan lintas benua terlebih pariwisata itu sendiri dibarengi perdagangan dan teknologi yang disebut oleh Robertson (1990 : 19 ) sebagai periode take - off dari globalisasi 'dimulai dari fase ini. Hal ini telah dipercepat selama dekade terakhir dengan komputerisasi serta sebagai akibat dari faktor-faktor politik dan ekonomi, terutama pariwisata. Wahab dan Cooper (2001 : 4 ) memberikan penjelasan globalisasi adalah sebuah istilah yang mencakup komplekstivitas dunia karena banyak factor ekonomi-politik, kemajuan dan perkembangan teknologi informasi, serta pergerakan lintas batas yang memudahkan orang-orang untuk bepergian antar Negara. 1
secara bertahap identitas nasional mulai memudar secara kasat mata yang mengarah daripada globalisasi itu sendiri. Ini termasuk penciptaan homogenitas budaya daerah daerah. Pariwisata dianggap sebagai bagian dari proses globalisasi, disini kita perlu mengkaji konsep pariwisata serta isu-isu teoritis yang telah dikembangkan. Turis bisa kita gambarkan digambarkan sebagai orang yang memiliki waktu luang yang secara sukarela mengunjungi tempat yang jauh dari rumah untuk tujuan tertentu dimana untuk mencari perubahan dirinya ( Smith, 1989 : 2 ). Pada pandangan tertentu turis mencirikan gaya hidup dalam masyarakat secara kebarat-baratan sama seperti globalisasi yang berasal dari dunia barat sendiri. Objek wisata merupakan suatu komoditas ekspor suatu Negara untuk memberikan nilai tambah
1 Donald V.L. Macleod, 4-7 19
pendapatan, dengan adanya globalisasi ini suatu kawasan objek wisata dengan mudah untuk didapatkan informasi terkait tujuan itu sendiri. 2
Teori sistem dunia juga memberi kita cara untuk menganalisis peristiwa microchanges yang terjadi pada grassroot dalam interaksi orang-orang dari daerah inti (daerah wisatawan Eropa) dan penduduk lokal di wilayah pinggiran urban area ini. Dengan demikian, orang kaya yang berada di area metropolitan atau mereka yang memiliki intelektual dapat memberikan pengaruh kepada masyarakat setempat dan mempengaruhi moral mereka, ide-ide, perilaku sosial dan hubungan personal, pola kerja dan fashion. Pengaruh pengaruh eksternal mungkin memberikan perubahan pada budaya itu, namun heterogenitas budaya yang ada di suatu tempat destinasi para turis dapat dipertahankan melalui kelanjutan dari unsur-unsur budaya seperti peran keluarga, bahasa, pendidikan umum, agama , tradisi termasuk musik, seni dan kerajinan, upacara-upacara dan penyebaran sejarah hal tersebut memiliki sifat-sifat yang menciptakan rasa identitas komunitas yang khas. Dan hal ini identitas masyarakat meningkat dengan kedatangan orang-orang dari luar dengan jelas karena terdapat perbedaan dari latar belakang budaya yang berbeda. Kualitas-kualitas budaya setempat dapat disebut penanda etnis. Sebagai konsekuensi pariwisata, Pada skala global, kesadaran keanekaragaman tersebut mengarah pada kesadaran dari kekayaan budaya yang lebih besar. Graburn (1989) mendukung gagasan Durkheim bahwa pariwisata sebagai perjalanan suci dalam menjelaskan motive wisatawan. Banyak dari mereka pasti mencari pengalaman tidak biasa, seperti sakral, agama, dan pelarian atas kehidupan mereka yang biasa saja. Dengan ini, kita dapat mengartikannya bahwa mereka sedang mencari ruang di mana untuk menyelesaikan masalah untuk memilah-milah hubungan pribadi atau kesulitan dalam kehidupan kerja mereka. 3
Wisata kota Solo dapat memberikan sedikit gambaran terhadap konteks globalisasi dan pariwisata serta menjawab permasalahan bagaimana pemaknaan masyarakat local terhadap pariwisata itu sendiri terkait dengan globalisasi yang semakin kompleks belakangan ini. Terkait hal itu komunitas warga Surakarta terhadap semakin meningkatnya nilai metropolis dari kota Solo menjadikan adanya dua pandangan dimana nilai-nilai budaya terancam terkikis dan semakin tingginya mobilitas kota akan memberikan nilai budaya sebagai nilai tambah.
2 Donald V.L. Macleod, TOURISM AND CULTURAL CHANGE (Toronto : CHANNEL VIEW PUBLICATIONS, 2004) p. 213 3 Donald V.L. Macleod, 219-223 20
Masyarakat kota solo pun menyadari bahwa kota tersebut merupakan kota budaya sehingga adanya arus globalisasi yang demikian kompleks akan membawa berbagai pengaruh termasuk para wisatawan dari luar daerah dimana mereka memiliki perbedaan budaya. Seperti yang disebutkan diatas ketika adanya wisatawan maka akan Nampak suatu penanda etnis, dalam kasus ini masyarakat Solo masih memiliki proporsi yang besar untuk memberikan tanda etnis sebagai kota budaya. Dengan begitu maka Nampak bahwa di kota solo sendiri memiliki banyak sekali wisata budaya bahkan menjadi pusat budaya se jawa sesuai dengan tagline mereka spirit of java namun bukan berarti tidak terjadi pergeseran nilai-nilai, walaupun sedikit ini merupakan dampak dari pengaruh luar itu sendiri seperti halnya pergeseran pola kerja masyarakat solo dimana ada beberapa yang menjadikan pariwisata sebagai tonggak utama penggerak kehidupan serta beralihnya profesi awal masyarakat yang tadinya memiliki hubungan dengan budaya solo kemudian menjadi pedagang sebagai imbas dari kompleksnya perubahan, namun sebagai boost of influence masyarakat kota solo semakin sadar untuk menandakan identitas mereka dengan banyaknya seniman-seniman menyalurkan apresiasi mereka dengan berbagai macam karya, yang berbeda adalah wisata sekitar solo dimana masyarakat setempat agak kurang mengapresiasi kehadiran wisata itu. Seperti halnya yang berada di candi cethok dimana masyarakat setempat beberapa ada yang beralih profesi sebagai penunjang fasilitas di lokasi tersebut namun yang menjadi fokus adalah seorang guide berasal dari luar bukan tempat candi itu berasal, mungkin factor geografis yang menjadi permasalahan namun hal ini terkait shared history itu sendiri dimana ada seorang sukarela untuk menunjukan identitas kebanggaan sebagai masyarakat jawa (solo)
21
BAB IV Kesimpulan Pengelolaan objek wisata yang kami kunjungi bisa dikatakan masih jauh dari kesan bagus atau menarik, meski animo pengunjung bisa dikatakan tinggi. Ketika kami mengunjungi Candi Sukuh, kami merasakan pengelolaannya tidak terlalu baik. Tidak adanya tour guide yang menawarkan jasanya untuk membimbing wisatawan dalam memberikan penjelasan terhadap peninggalan-peninggalan masa lampau. Begitu juga ketika kami ke Keraton Surakarta yang secara bangunan sangat antic dan bagus namun pengelolaan bangunan tersebut bisa dikatakan rendah. Satu-satunya tempat yang membuat kami merasa diterima sebagai wisatawan hanya ada di Museum Danar Hadi. Daya tarik wisata di Solo sangatlah menarik perhatian kami dan saking banyaknya, masih banyak yang belum kami singgahi. Banyaknya museum dan peninggalan-peninggalan masa lampau lah yang menjadi daya tarik utama para wisatawan untuk mau meluangkan waktunya di Solo. Meski begitu, akan lebih baik apabila promosi tentang pariwisata Solo bisa ditingkatkan untuk menarik perhatian wisatawan dan turis mancanegara untuk ke Solo Dengan adanya perjalanan pariwisata ke berbagai tempat-tempat peninggalan historis atau budaya, wisatawan akan semakin kaya akan pengetahuan budaya dari berbagai sudut pandang. Wisatawan akan mengerti tentang sejarah, latar belakang, tradisi, dan juga dampak dari peninggalan-peninggalan cagar budaya dan budaya yang masih tertanam di masyarakat local setempat.
22
DAFTAR PUSTAKA
Chambers, E. 2000. Native Tours: The Anthropology of Travel and Tourism. Prospect Heights, IL: Waveland Press. Donald V.L. Macleod. 2004. TOURISM AND CULTURAL CHANGE .Toronto : CHANNEL VIEW PUBLICATIONS