Anda di halaman 1dari 22

UNIVERSITAS INDONESIA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


Antropologi pariwisata
Tinjauan Solo sebagai destinasi wisata budaya
beserta analisis permasalahan



Kelompok 5

Adhika N.W. (1206242233)
Maria Evangelis N
Muhammad Arifin (1206273610)
Rahmat Destar S. (1206204834)
Saffar Masyhur ASH
Tikas Wahyu H. (1206273200)







budaya merupakan dasar ataupun pedoman-pedoman kehidupan dari suatu masyarakat
dengan demikian secara tidak langsung gambaran suatu masyarakat dan dinamikanya dapat
terlihat dari objek-objek wisata budaya
2

Daftar Isi
Bab 1
1.1 tema wisata seni budaya 3
1.2 masalah penelitian 3
1.3 pertanyaan penelitian 4
1.4 antropologi dalam pariwisata 4
1.5 metode penelitian 5

Bab II
2.1 Lokasi 6
2.2 Akses 9
2.3 Akomodasi 13

Bab III
Pembahasan 16

Bab IV
Kesimpulan 21

Daftar pustaka 22




3















BAB I
Pendahuluan
1.1 Tema Wisata Seni dan Budaya
Pada tulisan ini, kami akan menjelaskan atau menceritakan mengenai perjalanan dan
analisisnya dalam hubungannya dengan Antropologi Pariwisata. Kami memilih tema wisata
seni dan budaya dalam proses turun lapangan dengan asumsi bahwa jika budaya yang kita
lihat maka secara tidak langsung kita telah melihat segala aspek kehidupan manusia dalam
konteks ini terkait dengan wisata secara holistik. Karena asumsi kami budaya merupakan
dasar ataupun pedoman-pedoman kehidupan dari suatu masyarakat dengan demikian secara
tidak langsung gambaran suatu masyarakat dan dinamikanya dapat terlihat dari objek-objek
wisata budaya tersebut yang memuat nilai-nilai kehidupan di dalamnya dan dengan
4

berdasarkan argumentasi tersebut kami mencoba untuk mengekplorasi aspek antropologis
dari industri pariwisata yang kental akan nuansa seni dan budaya itu sendiri. Berangkat dari
pemahaman tersebut dalam proses turun lapangan kami mempunyai motif untuk memperluas
wawasan budaya berdasarkan objek-objek wisata sekaligus untuk menyelesaikan tugas
akademis dalam mata kuliah antropologi pariwisata.

1.2 Masalah PenelitianPemaknaan masyarakat dan wisatawan terhadap wisata budaya di
daerah Surakarta

1.3 Pertanyaan Penelitian
Bagaimana pengelolaan objek wisata, daya tarik dan efek budaya dari wisata terhadap
masyarakat ?
1.4 Antropologi dalam pariwisata
Salah satu cabang dari ilmu antropologi spesialisasi adalah antropologi pariwisata. Beberapa
kajian antropologi pariwisata misalnya wisatawan itu sendiri, hubungan antara wisatawan
dengan masyarakat lokal, struktur dan fungsi sistem pariwisata dan dampak-dampak
pariwisata. Dalam khazanah antropologi Indonesia, kebudayaan dalam perspektif klasik
pernah didefinisikan oleh Koentjaraningrat sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan,
dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia yang diperoleh dengan cara belajar. Dalam pengertian tersebut, kebudayaan
mencakup segala hal yang merupakan keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya manusia,
termasuk di dalamnya benda-benda hasil kreativitas atau ciptaan manusia. Namun dalam
perspektif antropologi yang lebih kontemporer, kebudayaan didefinisikan sebagai suatu
sistem simbol dan makna dalam sebuah masyarakat manusia yang di dalamnya terdapat
norma-norma dan nilai-nilai tentang hubungan sosial dan perilaku yang menjadi identitas dari
masyarakat bersangkutan.
Dengan demikian, pariwisata budaya merupakan jenis pariwisata yang berdasarkan pada
mosaik tempat, tradisi, kesenian, upacara-upacara, dan pengalaman yang memotret suatu
bangsa atau suku bangsa dengan masyarakatnya, yang merefleksikan keanekaragaman
(diversity) dan identitas (character) dari masyarakat atau bangsa bersangkutan.
5

Indonesia adalah negara yang kaya raya dengan sumber daya alam dan sumber daya budaya
yang melimpah. Bangsa kita merupakan bangsa yang serba multi, baik itu multi-insuler,
multibudaya, multibahasa, maupun multiagama. Kesemuanya itu bila dikelola dengan baik
dapat dijadikan sebagai potensi untuk memakmurkan rakyat dan memajukan bangsa kita.




1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang
didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan
dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian (research
design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus
ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan, dan dengan
cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah. Tujuan rancangan penelitian adalah
melalui penggunaan metode penelitian yang tepat, dirancang kegiatan yang dapat
memberikan jawaban yang teliti terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian. Penulisan ini
memakai dua metode ;
a. Metode Survey
Metode Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam
pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses
penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang
menarik perhatian peneliti. Penelitian survey menggambarkan proses transformasi
komponen informasi ilmiah
b. Metode Deskriptif
Metode deskriptif ialah suatu metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian
deskriptif untuk menggambarkan fenomena yanga ada. Penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang memberi uraian mengenai gejala social yang diteliti
dengan mendeskripsikan tentang nilai variable bedasarkan indicator yang diteliti
tanpa membuat hubungan dan perbandingan dengan sejumlah variable yang lain.
6












BAB II
Gambaran Umum
II. I Lokasi
Solo merupakan salah satu kota yang memiliki tempat pariwisata yang indah dan
menarik. Di sini banyak tempat pariwisata yang menggambarkan seni dan budaya yang
dimiliki oleh Solo namun ada juga tempat-tempat pariwisata yang menggambarkan tentang
sejarah dan religi. Lokasi pariwisata yang kami kunjungi antara lain adalah Keraton
Surakarta, House of Danar Hadi, Candi Sukuh dan Sangiran. Letak tempat pariwisata ini ada
yang dekat dengan Solo dan ada juga yang agak jauh dari Solo namun tempat ini merupakan
tempat pariwisata menarik yang patut dikunjungi oleh wisatawan-wisatawan.
Keraton Surakarta
Kasunanan Surakarta Hardiningrat adalah sebuah kerajaan di Jawa Tengah yang berdiri
pada tahun 1755, sebagai hasil dari perjanjian Giyanti pada tanggal 13 Februari 1755.
Perjanjain antara VOC dengan pihak-pihak yang bersengketa di Kesultanan Mataram, yaitu
7

Sultan Pakubuwono III dan Pangeran Mangkubumi. Pada perjanjian tersebut, disepakati
bahwa Kesultanan Mataram dibagi dalam dua wilayah kekuasaan, yaitu Surakarta dan
Yogyakarta.Keberadaan keraton ini tidak lepas dari budaya, nilai sejarah dan nilai magisnya.
Pembangunan keraton dilakukan dari tahun 1743 sampai tahun 1745. Konstruksi bangunan
keraton menggunakan bahan kayu jati yang diperoleh dari Alas Kethu di dekat Wonogiri.
Luas keraton ini 54 hektar, mulai dari Alun-Alun Utara hingga Alun-Alun Selatan dan
dikitari oleh Pasar Klewer dan Masjid Agung Surakarta.Kompleks keraton ini juga dikelilingi
dengan baluwarti, sebuah dinding pertahanan dengan tinggi 3-5 meter dengan tebal 1
meter tanpa anjungan. Dinding ini melingkungi sebuah daerah dengan bentuk persegi
panjang, daerah itu berukuran lebar 500 meter dan panjangnya 700 meter. Kompleks
keraton yang berada di dalam dinding adalah Kemandungan Lor atau Utara sampai
Kemandungan Kidul atau Selatan. Jadwal Buka dari hari Senin sampai Kamis pukul 09.00-
14.00 WIB sedangkan Sabtu dan Minggu pukul 09.00-13.00 WIB. Harga Tiket Bangsal
Pagelaran Rp 2.500, Museum: Rp 8.000, Ijin kamera atau video: Rp 3.500. untuk pergi
menuju keraton dapat menggunakan angkutan umum dan dapat juga menggunakan travel
serta menyewa mobil.
House of Danar Hadi
Sebagai salah satu cara untuk melestarikan batik Indonesia, Haji Santosa Doellah, pemilik
Batik Danar Hadi ini tercetus ide untuk mendirikan Museum Batik Danar Hadi yang berisi
batik-batik kuno dari seluruh penjuru Indonesia. Sekitar 10.000 kain batik dipajang dalam
satu ruangan yang cukup luas. Kain-kain ini rata-rata dibuat pada tahun 1840-1910 dan
sebagian besar didapat dari Keraton Kasunanan Surakarta, Keraton Kasultanan Yogyakarta,
Pura Mangkunegaran, Pura Pakualaman dan beberapa adalah koleksi pribadi milik seorang
kurator Museum Troupen, Belanda.Di sini, pengunjung bisa menyaksikan kain batik dengan
motif langka. Seperti contohnya motif Parang Serpa, Batik Djawa Hokokai dan Batik Lereng
Huk. Ada juga batik dengan motif cerita yang melegenda seperti Snow White, Little Red
Riding Hood, Hansel & Gretel dan bahkan Perang Diponegoro.Jam Operasional Senin
sampai Minggu pukul 09.00-16.30 WIB. Harga Tiket untuk Pengunjung domestik adalah Rp.
25.000. Untuk Pengunjung mancanegara adalah Rp. 25.000. Sedangkan Pelajar adalah Rp.
15.000. lokasi House of Danar Hadi adalah Jl. Slamet Riyadi No. 261 Surakarta, Jawa
Tengah, Indonesia. Untuk menuju House of Danar Hadi para wisatawan dapat menggunakan
angkutan umum seperti angkot maupun taksi.
8

Candi Sukuh
Candi Sukuh terletak di lereng Gunung Lawu yakni di Dukuh Berjo, Desa Sukuh,
Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah.
Candi ini berjarak kurang lebih 20 km dari kota Karanganyar, 36 km dari Surakarta, dan
65 km di sebelah timur laut Kota Yogyakarta. Lokasi Candi Sukuh juga berdekatan dengan
lokasi situs Candi Cetho dan beberapa lokasi air terjun. Jumog, merupakan air terjun yang
paling dekat dengan Candi Sukuh. Selain itu ada juga air terjun Parang Ijo kurang lebih 2 km
dari pertigaan Nglorok. Fasilitas yang terdapat di kompleks wisata Candi Sukuh ini bisa
dikatakan masih minim. Di sekitar candi, kita hanya akan menemukan warung kecil di mana
kita bisa menikmati minuman hangat, jajanan, dan makanan (nasi rames) dengan menu
sederhana, serta beberapa toko kelontong kecil yang menjual makanan dan minuman
kemasan. Dari titik terakhir yang bisa dijangkau kendaraan roda empat (mobil atau bis), kita
masih harus menempuh perjalanan sejauh 1,9 km untuk mencapai Candi Sukuh. Kecuali jika
kita membawa kendaraan roda dua (motor) sendiri, akan lebih enak untuk menyewa ojek,
dikarenakan jalannya yang sangat menanjak. Namun jangan khawatir, kita tidak perlu repot-
repot bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan harga dengan tukang ojek. Di sini
terpampang jelas tarif resmi ojek ke berbagai tujuan. Untuk ke Candi Sukuh cukup membayar
Rp 5.000,-. Harga tiket untuk memasuki Candi Sukuh adalah Rp. 2.500,- untuk orang
Indonesia dan Rp. 10.000, - untuk orang asing.Dengan taksi dari Kota Solo, biasanya akan
ditawarkan tanpa argo dengan harga tawar-menawar sekitar Rp 130.000,-. Sementara untuk
kendaraan umum bisa dimulai dari Terminal Tirtonadi di Solo dengan bus jurusan Solo-
Karanganyar bertarif Rp 7.000 dan akan turun di Terminal Karangpandan. Lalu, melanjutkan
dengan kendaraan kecil atau angkot menuju Nglorog dengan tarif sekitar Rp 3.000. Bilanglah
kepada kenek atau supir untuk minta diturunkan di pertigaan Nglorog. Dari sini, perjalanan
bisa dilanjutkan dengan ojek seharga sekitar Rp 10.000,- sampai ke Candi Sukuh.Menurut
cerita sejarah, candi sukuh dibangun sekitar abad ke-15 oleh masyarakat Hindu Tantrayana.
Candi ini ditemukan pada masa pemerintahan Britania Raya di tanah Jawa tahun 1815 oleh
Johnson, Residen Surakarta. Kala itu Johnson ditugaskan oleh Thomas Stanford Raffles
untukmengumpulkan data-data untuk bahan penulisan bukunya The History of Java.
Setelah masa pemerintahan Britania Raya berlalu, tahun 1842 Van der Vlis yang
berwarganegara Belanda kembali melakukan penelitian dan melakukan pemugaran candi
pada tahun 1928. Candi Sukuh yang terletak di lereng Gunung Lawu sesungguhnya
merupakan candi yang sangat menarik untuk dikunjungai selain bentuk fisik dan ornament-
9

ornamennya yang memukau tetapi juga posisi yang pas untuk melihat pemandangan indah
disekitarnya dengan udara yang sejuk Pegunungan Lawu. Candi Sukuh dibangun dalam tiga
teras. Teras yang pertama terdapat gapura utama dengan ornamen sebuah candrasangkala
yang berbunyi gapura buto abara wong, artinya Raksasa memangsa manusia.Pada teras
kedua juga dijumpai gapura yang kondisinya sudah tidak beraturan. Bagian kanan dan kiri
terdapat patung penjaga pintu atau disebut dwarapala. Pada teras ketiga Candi Sukuh terdapat
pelataran besar dengan sebuah candi induk dan beberapa patung di sebelah kanan serta
beberapa relief di sebelah kirinya.Di atas candi induk bagian tengah terdapat sebuah bujur
sangkar yang mungkin merupakan tempat menaruh sesajian. Dari bagian atas bangunan
induk ini kita bias melihat pemandangan lepas ke sekitar areal candi.
Sangiran
Salah satu objek wisata menarik di Kabupaten Sragen adalah Museum Sangiran yang
berada di dalam kawasan Kubah Sangiran. Kubah tersebut terletak di Depresi Solo, di kaki
Gunung Lawu (kurang lebih 17 km dari Kota Solo). Alamat lebih lengkapnya adalah Desa
Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Kehadiran Sangiran
merupakan contoh gambaran kehidupan manusia masa lampau karena situs ini merupakan
situs fosil manusia purba paling lengkap di Jawa. Luasnya mencapai 56 km
2
yang meliputi
tiga kecamatan di Kabupaten Sragen, yaitu Kecamatan Gemolong, Kalijambe, dan Plupuh,
serta satu kecamatan di Kabupaten Karanganyar, yaitu Kecamatan Gondangrejo.Sangiran
dilewati oleh sungai yang sangat indah, yaitu Kali Cemoro yang bermuara di Bengawan Solo.
Daerah inilah yang mengalami erosi tanah sehingga lapisan tanah yang terbentuk tampak
jelas berbeda antara lapisan tanah yang satu dengan lapisan tanah yang lain. Dalam lapisan-
lapisan tanah inilah yang hingga sekarang banyak ditemukan fosil-fosil manusia maupun
binatang purba. Museum ini buka pada hari Selasa sampai Minggu pukul 09.00 16.30 WIB.
Harga masuk museum Sangiran ini adalah Rp. 3.000 untuk wisatawan domestik sedangkan
untuk eisatawan mancanegara adalah Rp. 7.500. Untuk menuju ke Sangiran para wisatawan
perlu untuk menyewa Taksi, jasa travel ataupun menyewa mobil karena jarang sekali
angkutan umum seperti angkot yang melewati Sangiran ini.
II. II Akses
Ada beberapa akses yang dapat dilewati untuk jalan-jalan berpariwisata dari Jakarta
hingga Solo. Kendaraan dari Jakarta hingga Solo dan kendaraan umum yang berada di Solo
10

untuk jalan-jalan ke tempat tujuan pariwisata yang ada di Solo. Akses perjalanan yang dapat
digunakan untuk perjalanan dari Jakarta menuju Solo adalah Pesawat Terbang, Kereta Api,
Bis dan Travel.
Pesawat Terbang
Sejumlah maskapai penerbangan melayani penerbangan Jakarta Solo dengan tarif saat
harga normal Rp. 270.000 Rp. 700.000 dan akan naik tajam saat liburan atau booking tiket
pesawat mendekati hari keberangkatan. Maskapai tersebut sepertiGaruda Indonesia, Batavia
Air,Sriwijaya Air danLion Air.
Kereta Api
Selain menggunakan Pesawat terbang alternatif lainnya adalah menggunakan kereta api
namun perjalanan yang agak lama, berbeda dengan pesawat terbang. Harga tiket kereta api
juga beraneka ragam karena selain kelas kereta yang berbeda juga jenis kereta yang
ditumpangi juga berbeda. Ada jenis kereta ekonomi, kereta bisnis dan kereta eksekutif.
Kereta ekonomi merupakan kereta dengan harga terendah karena kereta ekonomi mempunyai
fasilitas yang minim, berbeda dengan kereta bisnis dan kereta eksekutif yang mempunyai
kelebihan dari kereta ekonomi.
Salah satu contohnya adalah daftar nama dan harga kereta eksekutif yang berangkata dari
stasiun Gambir sampai Solo Balapan yaitu
Argo Dwipangga Tarif Rp. 255.000 sampai Rp. 310.000
Argo Lawu Tarif Rp. 255.000 sampai Rp. 310.000
Bima Tarif Rp. 315.000 sampai Rp. 325.000
Gajayana Tarif Rp. 315.000 sampai Rp. 325.000
Argo Lawu Tambahan Tarif Rp. 255.000
Sedangkan kereta ekonomi yang berangkat dari stasiun Pasar Senen menuju Solo Jebres yaitu
Senja Utama Solo Tarif Rp. 130.000 sampai Rp. 145.000
Kereta eksekutif jika ingin pulang ke Jakarta dari stasiun Solo Balapan sampai Stasiun
Gambir yaitu
11

Argo Dwipangga Tarif Rp 295.000 sampai Rp. 310.000
Argo Lawu Tarif Rp. 295.000 sampai Rp. 310.000
Bima Tarif Rp. 305.000 sampai Rp. 325.000
Gajayana Tarif Rp. 315.000 sampai Rp. 325.000
Selanjutnya perjalanan dari stasiun Solo Jebres menuju stasiun Senen yaitu
Senja Utama Solo Tarif Rp. 155.000
Harga-harga tiket kereta api di atas dapat berubah sewaktu-waktu menurut kebijakan
PT.KAI. selain dapat mengunakan transportasi kereta api para wisatawan juga dapat
menggunakan transportasi bis untuk menuju ke Solo.
Bus
selain menggunakan pesawat terbang dan kereta api, Bus bisa menjadi alternatif untuk
pergi berwisata ke Solo, dengan harga yang cukup terjangkau dapat mendapatkan fasilitas
yang nyaman untuk perjalanan ke Solo. Pool bis di Jakarta menuju Solo sangat banyak, bisa
di Rawa Manggun, Lebak Bulus, Pulo Gadung, Cileduk, Kalideres, Kampung Rambutan,
Tanjung Priok, Cimone. Armada yang melayani Jakarta Solo: Rosalia Indah, Gunung
Mulia, Harapan Jaya, Raya, Pahala Kencana, Kramat Djati, Purwo Widodo, Tunggal Dara,
Bogor Indah, Handoyo, Laju Prima, Gajah Mungkur, Gajah Mulia Sejahtera, Safari, Muncul,
New Ismo, Lorena, Harum Prima, Maju Utama, Jaya, Famili Raya, Langsung Jaya, Tri
Mulia, Gunung Mulia Putera, Tunggal Dara Putera.
Harga tiket bis Jakarta Solo:
Non Ac, 2-2 Recleaning seat, toilet Rp. 100.000 Rp. 120.000
Ac Patas, 2-2 Recleaning seat, toilet, selimut, TV, makan Rp. 120.000 Rp. 140.000
Vip atau Business, 2-2 Recleaning seat, toilet, selimut, TV, makan Rp. 140.000
Rp. 160.000
Executive, 2-2 Recleaning seat, toilet, selimut, TV, makan Rp. 160.000 Rp. 180.000
Super Executive, 1-2 Recleaning seat, toilet, selimut, TV, makan Rp. 170.000
Rp. 190.000

12


Transportasi di Solo
Ketika berpariwisata di Solo sangat sulit mencari angkutan umum seperti angkot karena
di Solo sangatlah jarang angkutan umum seperti angkot yang beroperasi. Namun ada
alternatif lain yang dapat digunakan jika para wisatawan tidak bisa menggunakan angkot
karena di Solo ada banyak angkutan umum seperti Taksi, ojek, bis tingkat wisata Solo, sewa
mobil hingga jasa Travel.
Taksi
Taksi merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh para wisatawan yang
ingin berkeliling kota Solo maupun pergi berwisata ke tempat pariwisata-pariwisata yang ada
di Solo. Taksi yang berada di Solo berbeda dengan taksi yang ada di Jakarta karena biasanya
taksi yang ada di Jakarta menggunakan mobil sedan namun di Solo, taksi menggunakan
mobil avanza atau xenia sebagai kendaraannya. Lalu tarif yang diberikan juga tidak beda jauh
dengan tarif yang digunakan oleh taksi yang ada di Jakarta
Ojek
Selain kendaraan umum Taksi, ojek juga dapat menjadi alternatif kendaraan transportasi
umum. Ojek bisa menjadi pilihan untuk menjangkau beberapa tempat wisata yang lokasinya
sulit dilalui kendaraan umum seperti wisata candi cetho dan lain-lain. Di Pos Ojek Sukuh
Permai sudah tercantum harga-harga per lokasi, atau jika system paket (ke Candi Cetho
Candi Sukuh Air Terjun Jumog) tarif yang diberikan Rp. 50.000.
Bis Tingkat Wisata Solo
Bus Tingkat Wisata Solo memiliki 2 rute, rute panjang (Manahan Jurug) melalui Jl,
Slamet Riyadi, Jl, Jend Sudirman, Jl., Urip SUmoharjo, Jl. Sutarto Jl. Sutami, kembali
melalui Gladak Jl. Sunaryo Jl. Kapten Mulyadi, Jl. Veteran Jl. Bhayangkara Jl. Rajiman
Jl. Agus Salim. Rute pendek melalui Jl. Slamet Riyadi Jl. Sunaryo Jl. Kapten Mulyadi.
Ketinggiannya mencapai 4,5 meter dengan lebar sekitar 2,5 meter. Bus tingkat ini hanya
ditawarkan kepada wisatawan yang ingin berkeliling Solo dan dapat di carter sesuai
keinginan wisatawan. Lokasi yang bisa dituju, antara lain Keraton Surakarta, Kampung Batik
13

Kauman dan Laweyan, Mangkunegaran, Museum Radya Pustakan dan sejumlah tempat
lainnya. Tarif bus tingkat Rp 20.000 per orang, sewa Rp 800.000 untuk sekitar 3 jam.
Sewa mobil
Ini merupakan cara yang kami lakukan ketika kami turun lapangan menuju Solo. Kami
menyewa mobil untuk menuju tempat pariwisata yang ada di Solo. Dengan harga yang relatif
tidak terlalu mahal kami menyewa mobil tersebut sekitar Rp. 400.000 dua hari. Harga
tersebut relatif murah karena salah satu anggota kelompok kami mempunyai kerabat di sana.
Namun jika harga normal sekitar Rp 400.000 selama 12 jam. Namun harga sewa mobil
tergantung dengan jenis mobil yang ingin disewa.
Jasa Travel
Jasa travel merupakan cara yang praktis dapat digunakan untuk berpariwisata ke Solo
karena dengan Travel ini para wisatawan tidak perlu pusing untuk mencari tempat pariwisata
yang ada di Solo ini karena para Travel akan mengantar anda sampai tempat yang ingin
dituju. Jasa travel akan mengantar jemput anda dari tempat penginapan hingga tempat tujuan
pariwisata.
II. III Akomodasi
Penginapan
Jika wisatawan pergi berpariwisata ke Solo jangan khawatir dengan masalah penginapan
karena di Solo banyak terdapat hotel serta home stay yang dapat dipesan untuk bermalam
sehari dua hari maupun lebih dengan harga-harga yang berbeda dengan fasilitas yang berbeda
juga. Berikut daftar hotel serta home stay yang ada di Solo:
Cakra Homestay: Jl. Cakra II/15, Kampung Batik Kauman, Solo. Phone: +62 271
634743, HP: 085867644480. Harga : Rp 100.000 175.000
Paradiso Guest House: Kemlayan Kidul I/03 Solo (masuk Gang kecil di seberang
Batik Keris Jl. Dr Rajiman). Phone: +62 271 652960. Harga kamar / malam: Rp
55.000 (queen bed) Rp 85.000 (queen bed, bathtub)
Hotel Trihadi: Jl. Monginsidi 97 Solo (di seberang Stasiun Balapan Solo). Phone: +62
271 637557. Harga kamar / malam: Rp 55.000 Rp 145.000
14

Hotel Atina: Jl. Setiabudi 43 Solo (belakang Terminal Tirtonadi). Phone: +62 271
719183. Harga kamar / malam: Rp 60.000 Rp 250.000
Hotel Mawar Indah: Jl. Cinderejo Kidul No.1 Gilingan Banjarsari Solo 57134 (sekitar
5 menit dari Terminal Bus Tirtonadi Solo). Phone: +62 271 719246. Harga kamar /
malam: Rp 65.000 Rp 150.000
Hotel Sarangan: Jl Brigjen Slamet Riyadi 309 Laweyan Solo. Phone: +62 271
716309. Harga kamar / malam: Rp 70.000 Rp 140.000
Hotel Wijaya: Jl. RM Said 268 Serengan Solo (di dekat Taman Balekambang).
Phone: +62 271 713126. Harga kamar / malam: Rp 70.000 Rp 140.000
Hotel Puspita Baru: Jl. Dr Rajiman 404 Solo. Phone: +62 271 729805. Harga kamar /
malam: Rp 75.000 (twin bed, fan, TV) Rp 80.000 (springbed, fan, TV)
Hotel Tiara Puspita: Jl Dr Radjiman 404 C Penumping Laweyan Solo. Phone: +62
271 729805. Harga kamar / malam: Rp 75.000 Rp 165.000
Hotel Mekar Sari: Jl Brigjen Slamet Riyadi 530 Laweyan Solo. Phone: +62 271
740612. Harga kamar / malam: Rp 75.000 (non-AC) Rp 135.000 (AC)
Hotel Kota: Jl. Slamet Riyadi 125 Solo. Phone: +62 271 642841. Harga kamar /
malam: Rp 88.000 (fan, TV) Rp 132.000 (AC, TV)
Hotel Mangkuyudan: Jl. KH Samanhudi 84 Laweyan Solo. Phone: +62 271 726691.
Harga kamar / malam: Rp 95.000 Rp 165.000
Gading Regency Guest House: Gading Regency B-8, Grogol, Solo/Sukoharjo. Phone:
+62 271 3061924
Rumah Teras: Jl. Kapten Mulyadi 166 Pasar Kliwon, Solo Kota. Phone: +62
271 632979 / 7982014

Tempat Makan
Di kalangan penyuka makanan enak (para wisata kuliner), Solo dikenal sebagai salah satu
kota di Tanah Air yang merupakan gudang-nya makanan lezat. Berbagai makanan
minuman maupun jajanan yang khas dapat dengan mudah dijumpai di Solo.
Sate Kere ini sangat unik karena menu utamanya adalah sate tempe gembus, yaitu tempe
yang dibuat dari ampas kedele sisa pembuatan tahu. Selain itu juga ada sate jerohan sapi,
seperti paru, limpa, hati, iso, torpedo, ginjal, dan babat. Sebelum dibakar bahan makanan ini
15

direndam dalam bumbu khas. Sedangkan bumbu untuk menyantapnya yaitu bumbu kacang,
dengan kacang yang tidak terlalu banyak sehingga terasa lebih ringan. Sate kere dapat
dijumpai di sebelah selatan stadion sriwedari, Warung Yu Rebi dan di depan TK Marsudirini.
Gudeg Ceker berbahan dasar ceker (kaki ayam) yang menjadi pendamping yang
dihidangkan bersama gudeg. Ceker direbus dengan bumbu santan yang direbus dengan
bumbu santan sehingga terasa lunak dan lezat. Selain gudeg, ceker juga dapat disajikan
sebagai makanan pendamping bubur. Paduan menu ini akan semakin lezat ketika disiram
dengan kuah Sambel Goreng Krecek. Gudeg ceker ini dapat ditemui di Jl. Wolter Monginsidi
Margoyudan, Warung Gudeg Ceker bu Kasno dibuka mulai jam 2 pagi dan Warung Gudeg
sebelah utara perempatan warung pelem buka mulai jam 7 malam.
Nasi Liwet merupakan makanan khas Solo yang paling terkenal. Nasi Liwet adalah beras
yang dimasak denga kaldu ayam yang membuat nasi terasa gurih dan beraroma lezat. Nasi
tersebut dicampur dengan sayur labu siyam yang dimasak agak pedas, telur pindang rebus,
daging ayam suwir, kumut (terbuat dari kuah santan yang dikentalkan). Disajikan dengan
daun pisang yang dibentuk pincuk sebagai piringnya. Penjual Nasi Liwet banyak dapat
dijumpai di daerah Keprabon, buka mulai jam 4 sore.
Sate Buntel adalah sate kambing khas kota Solo terbuat dari daging kambing yang
dicincang halus, diberi bumbu bawang dan merica, kemudian dibuntel (bungkus) dengan
lemak kambing. Dimakan bersama kecap, irisan cabe rawit, bawang merah, irisan kol dan
tomat. Menu yang lain adalah sate kikil kambing dan gule sumsum. Warung sate kambing
dapat dijumpai di Jl. Sutan Syahrir Tambak Segaran.
Intip adalah kerak nasi yang dijemur sampai kering, kemudian digoreng dalam minyak
yang panas. Setelah matang ditaburi garam dan adonan gula merah cair. Intip ini terasa gurih
karena sari dari nasi yang mengumpul di kerak nasi yang ada di dasar periuk. Intip banyak
dijumpai di toko oleh-oleh daerah Pasar Klewer, Pasar Jongke, Pasar Singosaren, depan Toko
Orion, dan toko intip di sebelah utara Mangkunegaran.



16





BAB III
Pembahasan

Not only tourists and those who provide them with hospitality are involved in
touristic activities, but others (air and boat crews, tourist agencies, developers,
guides, vendors, porters, etc.) as well. So pursuing our broad-based interests and
persisting in our thinking of tourists as leisured travelers, we can view tourism as
a pan-human, historically conditioned social process that can include a variety of
social actors.

Bukan hanya para turis dan orang-orang yang menyediakan keramah-tamahan yang terlibat
dalam aktivitas turistik, tetapi juga peran serta pihak lainnya (agen perjalanan, pengembang,
guides, vendor porters, etc.) juga turut terlibat. Jadi, mengejar ketertarikan kita dengan dasar
yang luas dan tetap melakukan dengan pemikiran kita tentang turis sebagai
pelancong/wisatawan yang merupakan kelompok orang yang bersenang-senang, kita dapat
melihat turisme sebagai sekumpulan manusia, secara historis membentuk proses sosial yang
dapat meliputi berbagai varian dari aktor sosial (Chamber:2000).
Nash, D. 2007. The Study of Tourism: Anthropological and Sociological Beginnings.
Almost any contemporary society or subsociety we look at seems to be involved with what
most people would think of as tourists, and most are receiving them as well.
17


Hampir semua masyarakat kontemporer atau sub-masyarakat yang kita lihat, nampaknya
memiliki keterlibatan dengan apa yang banyak orang pikirkan sebagai turis, dan banyak dari
mereka menerimanya dengan baik (Nash: 2007)

Nash. D. 1979. Tourism in Pre-Industrial Societies. Aix-en Provence: Centre des Hautes
Etudes Touristiques.
The existence of the essentials of tourism, or something prefiguring tourism, in human
history, therefore, is a fact that anyone with a broad interest in the subject tought to be aware
of. Additionally, they might want to go back still further into the realm of prehistoric
societies in their examination of the subject.

Eksistensi dari hal-hal yang bersifat esensial dari turisme, atau sesuatu yang menggambarkan
turisme, dalam sejarah manusia, oleh karena itu, merupakan sebuah fakta dimana setiap orang
dengan ketertarikan yang luas dalam suatu subjek yang sebalikya harus kita perhatikan.
Apalagi,
mereka mungkin akan kembali lagi masih lebih jauh menuju dunia masyarakat prasejarah
dalam pemeriksaan mereka terhadap subjeknya. Zabel, D. 1996. Sociology in The Social
Sciences: A Cross-Disciplinary guide to Selected Sources.
Englewood: Libraries Unlimited.

Anthropologists employ the comparative method and maintain a relativistic view of human
cultures. Under the relativistic approach, anthropologists consider all people and cultures
valuable to study.

Para ahli antropologi menggunakan metode komparatif dan memelihara sebuah sudut
pandang relativistik dari kebudayaan manusia. Dengan pendekatan relativistik tersebut,
mereka mempertimbangkan semua masyarakat dan kebudayaan menjadi bernilai untuk
18

dipelajari (Zabel: 1996).

Pariwisata sebagai bagian dari globalisasi
Pariwisata merupakan bagian dari proses globalisasi dimana globalisasi sendiri melibatkan
pertukaran dan aliran barang-barang, ekonomi, intelektual, pengetahuan , nilai-nilai budaya,
serta orang-orang. Kita bisa berargumen bahwa globalisasi sebagai sebuah konsep dan
pengalaman tidak selalu harus terbatas pada waktu tertentu atau tempat tapi harus dilihat
sebagai suatu hal yang tersirat dari upaya kelompok untuk homogenisasi lingkungan suatu
daerah serta pengembangan komunikasi dan perdagangan jaringan yang luas.
Periode setelah adanya revolusi industri memiliki dampak yang signifikan terhadap
perjalanan lintas benua terlebih pariwisata itu sendiri dibarengi perdagangan dan teknologi
yang disebut oleh Robertson (1990 : 19 ) sebagai periode take - off dari globalisasi 'dimulai
dari fase ini. Hal ini telah dipercepat selama dekade terakhir dengan komputerisasi serta
sebagai akibat dari faktor-faktor politik dan ekonomi, terutama pariwisata. Wahab dan
Cooper (2001 : 4 ) memberikan penjelasan globalisasi adalah sebuah istilah yang mencakup
komplekstivitas dunia karena banyak factor ekonomi-politik, kemajuan dan perkembangan
teknologi informasi, serta pergerakan lintas batas yang memudahkan orang-orang untuk
bepergian antar Negara.
1

secara bertahap identitas nasional mulai memudar secara kasat mata yang mengarah daripada
globalisasi itu sendiri. Ini termasuk penciptaan homogenitas budaya daerah daerah.
Pariwisata dianggap sebagai bagian dari proses globalisasi, disini kita perlu mengkaji konsep
pariwisata serta isu-isu teoritis yang telah dikembangkan. Turis bisa kita gambarkan
digambarkan sebagai orang yang memiliki waktu luang yang secara sukarela mengunjungi
tempat yang jauh dari rumah untuk tujuan tertentu dimana untuk mencari perubahan dirinya (
Smith, 1989 : 2 ). Pada pandangan tertentu turis mencirikan gaya hidup dalam masyarakat
secara kebarat-baratan sama seperti globalisasi yang berasal dari dunia barat sendiri. Objek
wisata merupakan suatu komoditas ekspor suatu Negara untuk memberikan nilai tambah

1
Donald V.L. Macleod, 4-7
19

pendapatan, dengan adanya globalisasi ini suatu kawasan objek wisata dengan mudah untuk
didapatkan informasi terkait tujuan itu sendiri.
2

Teori sistem dunia juga memberi kita cara untuk menganalisis peristiwa microchanges yang
terjadi pada grassroot dalam interaksi orang-orang dari daerah inti (daerah wisatawan Eropa)
dan penduduk lokal di wilayah pinggiran urban area ini. Dengan demikian, orang kaya yang
berada di area metropolitan atau mereka yang memiliki intelektual dapat memberikan
pengaruh kepada masyarakat setempat dan mempengaruhi moral mereka, ide-ide, perilaku
sosial dan hubungan personal, pola kerja dan fashion.
Pengaruh pengaruh eksternal mungkin memberikan perubahan pada budaya itu, namun
heterogenitas budaya yang ada di suatu tempat destinasi para turis dapat dipertahankan
melalui kelanjutan dari unsur-unsur budaya seperti peran keluarga, bahasa, pendidikan
umum, agama , tradisi termasuk musik, seni dan kerajinan, upacara-upacara dan penyebaran
sejarah hal tersebut memiliki sifat-sifat yang menciptakan rasa identitas komunitas yang khas.
Dan hal ini identitas masyarakat meningkat dengan kedatangan orang-orang dari luar dengan
jelas karena terdapat perbedaan dari latar belakang budaya yang berbeda. Kualitas-kualitas
budaya setempat dapat disebut penanda etnis. Sebagai konsekuensi pariwisata, Pada skala
global, kesadaran keanekaragaman tersebut mengarah pada kesadaran dari kekayaan budaya
yang lebih besar. Graburn (1989) mendukung gagasan Durkheim bahwa pariwisata sebagai
perjalanan suci dalam menjelaskan motive wisatawan. Banyak dari mereka pasti mencari
pengalaman tidak biasa, seperti sakral, agama, dan pelarian atas kehidupan mereka yang
biasa saja. Dengan ini, kita dapat mengartikannya bahwa mereka sedang mencari ruang di
mana untuk menyelesaikan masalah untuk memilah-milah hubungan pribadi atau kesulitan
dalam kehidupan kerja mereka.
3

Wisata kota Solo dapat memberikan sedikit gambaran terhadap konteks globalisasi dan
pariwisata serta menjawab permasalahan bagaimana pemaknaan masyarakat local terhadap
pariwisata itu sendiri terkait dengan globalisasi yang semakin kompleks belakangan ini.
Terkait hal itu komunitas warga Surakarta terhadap semakin meningkatnya nilai metropolis
dari kota Solo menjadikan adanya dua pandangan dimana nilai-nilai budaya terancam terkikis
dan semakin tingginya mobilitas kota akan memberikan nilai budaya sebagai nilai tambah.

2
Donald V.L. Macleod, TOURISM AND CULTURAL CHANGE (Toronto : CHANNEL VIEW PUBLICATIONS, 2004) p.
213
3
Donald V.L. Macleod, 219-223
20

Masyarakat kota solo pun menyadari bahwa kota tersebut merupakan kota budaya sehingga
adanya arus globalisasi yang demikian kompleks akan membawa berbagai pengaruh
termasuk para wisatawan dari luar daerah dimana mereka memiliki perbedaan budaya.
Seperti yang disebutkan diatas ketika adanya wisatawan maka akan Nampak suatu penanda
etnis, dalam kasus ini masyarakat Solo masih memiliki proporsi yang besar untuk
memberikan tanda etnis sebagai kota budaya. Dengan begitu maka Nampak bahwa di kota
solo sendiri memiliki banyak sekali wisata budaya bahkan menjadi pusat budaya se jawa
sesuai dengan tagline mereka spirit of java namun bukan berarti tidak terjadi pergeseran
nilai-nilai, walaupun sedikit ini merupakan dampak dari pengaruh luar itu sendiri seperti
halnya pergeseran pola kerja masyarakat solo dimana ada beberapa yang menjadikan
pariwisata sebagai tonggak utama penggerak kehidupan serta beralihnya profesi awal
masyarakat yang tadinya memiliki hubungan dengan budaya solo kemudian menjadi
pedagang sebagai imbas dari kompleksnya perubahan, namun sebagai boost of influence
masyarakat kota solo semakin sadar untuk menandakan identitas mereka dengan banyaknya
seniman-seniman menyalurkan apresiasi mereka dengan berbagai macam karya, yang
berbeda adalah wisata sekitar solo dimana masyarakat setempat agak kurang mengapresiasi
kehadiran wisata itu. Seperti halnya yang berada di candi cethok dimana masyarakat setempat
beberapa ada yang beralih profesi sebagai penunjang fasilitas di lokasi tersebut namun yang
menjadi fokus adalah seorang guide berasal dari luar bukan tempat candi itu berasal, mungkin
factor geografis yang menjadi permasalahan namun hal ini terkait shared history itu sendiri
dimana ada seorang sukarela untuk menunjukan identitas kebanggaan sebagai masyarakat
jawa (solo)






21

BAB IV
Kesimpulan
Pengelolaan objek wisata yang kami kunjungi bisa dikatakan masih jauh dari kesan bagus
atau menarik, meski animo pengunjung bisa dikatakan tinggi. Ketika kami mengunjungi
Candi Sukuh, kami merasakan pengelolaannya tidak terlalu baik. Tidak adanya tour guide
yang menawarkan jasanya untuk membimbing wisatawan dalam memberikan penjelasan
terhadap peninggalan-peninggalan masa lampau. Begitu juga ketika kami ke Keraton
Surakarta yang secara bangunan sangat antic dan bagus namun pengelolaan bangunan
tersebut bisa dikatakan rendah. Satu-satunya tempat yang membuat kami merasa diterima
sebagai wisatawan hanya ada di Museum Danar Hadi.
Daya tarik wisata di Solo sangatlah menarik perhatian kami dan saking banyaknya, masih
banyak yang belum kami singgahi. Banyaknya museum dan peninggalan-peninggalan masa
lampau lah yang menjadi daya tarik utama para wisatawan untuk mau meluangkan waktunya
di Solo. Meski begitu, akan lebih baik apabila promosi tentang pariwisata Solo bisa
ditingkatkan untuk menarik perhatian wisatawan dan turis mancanegara untuk ke Solo
Dengan adanya perjalanan pariwisata ke berbagai tempat-tempat peninggalan historis atau
budaya, wisatawan akan semakin kaya akan pengetahuan budaya dari berbagai sudut
pandang. Wisatawan akan mengerti tentang sejarah, latar belakang, tradisi, dan juga dampak
dari peninggalan-peninggalan cagar budaya dan budaya yang masih tertanam di masyarakat
local setempat.






22

DAFTAR PUSTAKA

Chambers, E. 2000. Native Tours: The Anthropology of Travel and Tourism. Prospect
Heights, IL: Waveland Press.
Donald V.L. Macleod. 2004. TOURISM AND CULTURAL CHANGE .Toronto : CHANNEL VIEW
PUBLICATIONS

Sumber online
http://wisatakuliner.com/kuliner/tempat-wisata/item/keraton-kasunanan-solo.html
http://pashatw.webs.com/candisukuh.htm
http://www.gamawisata.com/index.php/component/content/article/39-tempat-wisata/71-candi-
sukuh
http://candinusantara.com/candi-sukuh-penyatuan-seksualitas-menuju-semesta/
http://sangiran.sragenkab.go.id/
http://www.museumindonesia.com/museum/19/1/Museum_Purbakala_Sangiran_Sragen
http://ndahsaja.com/?p=302#sthash.SkmQpZbE.dpuf
http://www.surakarta.go.id/konten/solo-culinary-destination

Anda mungkin juga menyukai