Anda di halaman 1dari 10

1

NYERI PINGGANG BAWAH


Definisi
Nyeri pinggang bawah (NPB) adalah rasa nyeri yang terjadi di daerah
pinggang bagian bawah dan dapat menjalar ke kaki terutama bagian
sebelah belakang dan samping luar.
(1)








Anatomi
Tulang belakang (vertebra) merupakan bangunan yang kompleks dan
dapat dibagi dalam 2 bagian. Bagian ventral terdiri atas korpus vertebra
yang dibatasi satu sama lain oleh diskus intervertebralis dan ditahan satu
sama lain oleh ligamen longitudinalis anterior dan posterior. Sedangkan
bagian dorsal tidak begitu kokoh dan masing-masing terdiri atas arkus
vertebra dengan lamina dan pedikel yang diikat satu sama lain oleh
berbagai ligamen, di antaranya ligamen interspinalis, ligamen
intertransversa, dan ligamen flavum.
(7)




2









Pada prosesus spinosus dan transversus melekat otot-otot yang
turut menunjang dan melindungi kolumna vertebralis. Seluruh bangunan
kolumna vertebralis dan sekitarnya mendapat persarafan dari cabang
cabang nervus spinalis yang sebagian besar keluar dari ruangan kanalis
vertebralis melalui foramen intervertebralis dan sebagian dari ramus
meningeal yang menginervasi duramater. Diskus intervertebralis dan
nukleus pulposus tidak mempunyai inervasi sensibel, meskipun
berbatasan langsung dengan ligamen longitudinalis yang mengandung
serabut-serabut sensibel.
(7)
Pada pergerakan normal, biasanya terjadi rangkaian harmonisasi
gerak antara otot dan ligamen. Bagian lumbal merupakan bagian yang
mempunyai kebebasan gerak terbesar sehingga mempunyai
kemungkinan cedera yang lebih besar, biarpun tulang-tulang vertebra dan
ligamen di daerah pinggang lebih kokoh.
(7)
Pada tulang belakang, 75% pergerakan, khususnya fleksi berasal
dari daerah lumbosakral, dan 2025% berasal dari segmen L4-5.
Walaupun demikian, fleksi di daerah ini saja tidak memungkinkan fleksi
penuh dalam gerakan meraih. Kira-kira 50% dari gerakan semacam ini
3

juga berasal dari rotasi panggul (pelvis). Pergerakan ini disebut irama
lumbo-pelvis, yaitu fleksi di daerah lumbal yang diikuti dengan fleksi
pelvis.
(10)
Hal yang sebaliknya akan terjadi pada pergerakan dari
membungkuk ke posisi tegak, akan terjadi rotasi pelvis ke depan yang
diikuti dengan ekstensi tulang belakang. Pada keadaan fleksi tulang
belakang, beban pergerakan dari fleksi 90 ke 45 akan ditanggung oleh
ligamen, sedangkan beban dari fleksi 45 ke posisi tegak akan ditanggung
oleh otot.
(10)
Tekanan intradiskus di daerah lumbal pada posisi tidur terlentang:
20 kg, tidur miring: 75 kg, duduk tegak: 175 kg, duduk membungkuk: 190
kg, berdiri tegak: 100 kg, berdiri sambil membungkuk: 150 kg. Jadi
tekanan intradiskus pada posisi berdiri tegak lebih rendah daripada posisi
duduk, dan tekanan intradiskus yang terkecil adalah pada posisi
berbaring.
(7)
Asal dan Sifat Nyeri Pinggang
(2)

1. Nyeri setempat
Bersifat terus-menerus / hilang timbul
Di garis tengah dengan penyebaran ke kanan dan ke
kiri
Asal : fascia, otot-otot paraspinal, korpus vertebra,
ligamen, artikulasi
Nyeri bertambah hebat dengan penekanan
2. Nyeri radikuler
Timbul akibat iritasi radiks
Nyeri menjalar secara tegas
Hanya terbatas pada dermatom yang bersangkutan
4

Biasanya disertai hilangnya sensibilitas atau
gangguan fungsi motorik
3. Nyeri rujukan (referred pain)
Nyeri yang timbul di daerah abdomen/organ
4. Nyeri iskemik
Nyeri dirasakan pada klaudikasio intermitens
Nyeri pada pinggang bawah, gluteus menjalar ke
paha
Penyebab : penyumbatan pada percabangan aorta
/arteri illiaca communis
5. Nyeri akibat spasme otot
Bersifat diffuse
Lokasi : sukar ditentukan
Klasifikasi
(6)

a. Klasifikasi berdasarkan etiologi
Spondilogenik
Vertebrogenik : trauma, tumor, infeksi
Gangguan sakro illiaca dari jaringan : infeksi
Miogenik
Primer gangguan di otot
Infeksi

5

Neurogenik
HNP
Tumor intra/extramedullaris
Iritasi meningen
Viscerogenik
Referred pain dari organ di dalam perut dan
pelvis
Vaskuler
Aneurisma aorta abdominalis
Psikogenik
Depresi
b. Klasifikasi berdasarkan etiologi dari sudut sifat gangguan
Organik
Proses degenerasi
Trauma
Tumor
Toksik
Penyakit metabolik
Mekanik
Peningkatan sudut lumbosakral
Pergerakan tulang belakang dengan cara yang
kurang baik maupun dengan kelainan struktural

6

Faktor Resiko
(3)

1. Pekerjaan yang banyak mengangkat,membungkuk,dll
2. Usia
3. Gender
4. Antropometrik
5. Perubahan postural akibat kelainan tulang belakang
6. Merokok
7. Psikososial
Gejala dan Tanda
(8)

1. Simple Back Pain : Nyeri pada daerah lumbosakral tanpa
penjalaran, derajat nyeri bervariasi tiap waktu.
2. NPB dengan keterlibatan neurologis : Nyeri menjalar ke lutut
dan tungkai, gangguan motorik dan sensorik.
3. NPB akibat cedera : nyeri non-mekanik yang konstan dan
progresif, ditemukan nyeri abdominal dan atau torakal.
Diagnosa
(4,9)

1. Anamnesa (melalui gejala dan tanda yang ada pada
penderita).
2. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum dan vital sign
Pemeriksaan muskuloskeletal :
Sikap tubuh dan postur
Evaluasi bagian belakang tubuh
Evaluasi cara berjalan
ROM

7

Pemeriksaan neurologis :
Reflek fisiologis
Reflek patologis
Motorik
Sensibilitas
Manuver test :
Tes Laseque
Tes Braggard
Tes Siccard
Tes Patrick
Tes Kontra-Patrick
Tes Gaenslen
Tes Kompresi/Pelvic Rocking
3. Pemeriksaan penunjang :
X- foto vertebra lumbosakral (AP/lat/oblique)
Myelografi
EMG
Diskografi
Darah dan urine sesuai indikasi
Diagnosa Banding
1. Hernia Nucleus Pulposus (HNP)
2. Osteoporosis
3. Spondilosis


8

Terapi
1. Istirahat (Bed Rest)
Indikasi :
HNP akut (5 minggu)
Nyeri pinggang bawah akut (3-5 hari)
2. Medikamentosa
a. Analgetika po :
Paracetamol 500mg dosis 4-6x/hari
Metampiron : 3x500 mg/hari
b. NSAID po :
Asam asetil salisilat : 400-600mg/dosis 4-
6x/hari
Penilbutason : 200mg/dosis 2-3x/hari
Diklofenak : 50mg,2-3x/hari
Piroksikam : 20mg/1x/hari
c. Relaksan otot dan sedatif
Diazepam : 2-10mg/dosis 3x/hari
d. Anti inflamasi
e. Anti depressan



9

3. Fisioterapi
Tujuan utama penatalaksanaan adalah reduksi dan
resolusi nyeri, perbaikan atau resolusi defisit neurologis
dan mencegah komplikasi atau keterlibatan medulla
spinalis lebih lanjut.
a. Terapi dingin
b. Terapi panas superfisial atau terapi panas
dalam
c. TENS
d. Traksi leher : Posisi berbaring terlentang, posisi
fleksi 80-85
0
, eksorotasi 10-15
0
, fleksi sendi
lutut 85-90
0
dengan menggunakan beban 10-
15 kg
e. Masase
4. Pemberian Ortesa/Brace atau korset
5. Terapi Latihan :
William Flexion Exercise
Sit Up
Pelvic Tilt
Knee to chest
Finger to toe
Starting Position
Latihan penguatan otot Quadriceps
Pencegahan
(5)

Menghindari kerja fisik berat
Menghindari mengangkat beban dalam posisi yang salah
Hindari gerakan berulang
10

KEPUSTAKAAN

1. Judana A Low back pain: beberap segi klinik dan
penatalaksanaan. Neurone 1981; 1: 40-3.
2. Judana A, Sastrodiwigo S. Peranan neurologi dalam masalah low
back pain. Diajukan pada Simposium Low Back Pain, 10 Desember
1983, Jakarta. Jakarta: FKUI, I983.
3. Poerwadi T. Sekali lagi mengenai low back pain. Diajukan pads
Simposium Kemajuan dalam Tatalaksana Nyeri Degeneratif, 30
Agustus 1988, Surabaya. Surabaya: FK UNAIR, 1988.
4. Bogduk N. The diagnosis of low back pain. Diajukan pada
Symposium Back & Muscle Pain, 22 September 1987, Denpasar.
Denpasar: The 7th Asian Oceanian Congress of Neurology, 1987.
5. Hakim AA, Nasution M, Rambe HH. Penanggulangan low back pain
yang disebabkan oleh spondilosis lumbal. Maj Dokter Keluarga
1985; 4: 100-2.
6. Cailliet R. Low Back Pain Syndrome. 2nd ed. Philadelphia: FA
Davis,1978.
7. Rumawas RT. Anatomi dan patofisiologi nyeri pinggang bawah.
Diajukan pada Simposium Low Back Pain, 10 Desember 1983,
Jakarta. Jakarta: FKUI,1983.
8. Steven J. Low back pain. Med pin North Am 1968; 52: 55-71.Tan
BGK Low back and musculoskeletal pain. Diajukan pada
Symposium Back & Muscle Pain, 22 September 1987, Denpasar.
Denpasar: The 7th Asian Oceanian Congress of Neurology, 1987.
9. Judana A Diagnosis dan tatalaksana nyeri pinggang. Diajukan
pada simposium nyeri pinggang, 27 Juni 1986, Semarang.
Semarang: Pertemuan Nasional Dwi Warsa I IDASI, 1986.
10. Santoso B. Patokinesiologi darn sindroma nyeri punggung bawah
serta hubungannya dengan pengobatan fisik dan latihan. Diajukan
pada Simposium Low Back Pain, 30 Agustus 19$0, Surabaya.
Surabaya: PNPNCh Cab Jatim, 1980.

Anda mungkin juga menyukai