Anda di halaman 1dari 39

ZENDI IBNU SANI (06711129)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) ATAU


INTEGRATED MANAGEMENT OF CHILDHOOD ILLNESS
(IMCI)
DEFINISI
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) atau Integrated Management of Childhood
Illness (IMCI) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita
sakit dengan fokus pada kesehatan anak usia 0-5 bulan (balita) se!ara menyeluruh" MTBS
bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/!ara penatalaksanaan balita
sakit" #onsep pendekatan MTBS yang pertama kali diperkenalkan oleh $%& merupakan suatu
bentuk strategi upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk menurunkan angka kematian'
kesakitan dan ke!a!atan bayi dan anak balita di negara-negara berkembang"
(endekatan MTBS di )ndonesia pada a*alnya dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan di unit ra*at jalan kesehatan dasar ((uskesmas dan jaringannya termasuk
(ustu' (olindes' (oskesdes' dll)" +paya ini tergolong lengkap untuk mengantisipasi penyakit-
penyakit yang sering menyebabkan kematian bayi dan balita di )ndonesia" ,ikatakan lengkap
karena meliputi upaya pre-entif (pen!egahan penyakit)' perbaikan gi.i' upaya promotif (berupa
konseling) dan upaya kuratif (pengobatan) terhadap penyakit-penyakit dan masalah yang sering
terjadi pada balita"
Strategi MTBS memliliki / komponen khas yang menguntungkan' yaitu0
1" #omponen )0 Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus
balita sakit (selain dokter' petugas kesehatan non-dokter dapat pula memeriksa dan
menangani pasien asalkan sudah dilatih)"
2" #omponen ))0 Memperbaiki sistem kesehatan (utamanya di tingkat kabupaten/kota)"
/" #omponen )))0 Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam pera*atan di rumah
dan upaya pen!arian pertolongan kasus balita sakit (meningkatkan pemberdayaan
keluarga dan masyarakat)' yang dikenal sebagai 3MTBS berbasis Masyarakat"3

ZENDI IBNU SANI (06711129)
SEJARAH PENERAPAN MTBS DI INDONESIA
Strategi MTBS mulai diperkenalkan di )ndonesia oleh $%& pada tahun 14" (ada
tahun 15 ,epkes 6) bekerjasama dengan $%& dan )katan ,okter 7nak )ndonesia (),7))
melakukan adaptasi modul MTBS $%&" Modul tersebut digunakan dalam pelatihan pada bulan
8o-ember 15 dengan pelatih dari S976&" Sejak itu penerapan MTBS di )ndonesia
berkembang se!ara bertahap dan up-date modul MTBS dilakukan se!ara berkala sesuai
perkembangan program kesehatan di ,epkes dan ilmu kesehatan anak melalui ),7)"
%ingga akhir tahun 200' penerapan MTBS telah men!akup // pro-insi' namun belum
seluruh (uskesmas mampu menerapkan karena berbagai sebab0 belum adanya tenaga kesehatan
di (uskesmasnya yang sudah terlatih MTBS' sudah ada tenaga kesehatan terlatih tetapi sarana
dan prasarana belum siap' belum adanya komitmen dari (impinan (uskesmas' dll" Menurut data
laporan rutin yang dihimpun dari ,inas #esehatan pro-insi seluruh )ndonesia melalui (ertemuan
8asional (rogram #esehatan 7nak tahun 2010' jumlah (uskesmas yang melaksanakan MTBS
hingga akhir tahun 200 sebesar 51'55:" (uskesmas dikatakan sudah menerapkan MTBS bila
memenuhi kriteria sudah melaksanakan (melakukan pendekatan memakai MTBS) pada minimal
40: dari jumlah kunjungan balita sakit di (uskesmas tersebut"
LATAR BELAKANG PERLUNYA PENERAPAN MTBS DI INDONESIA
Menurut data hasil Sur-ei yang dilakukan sejak tahun 10-an hingga saat ini (S#6T
11' 15' S,#) 200/ dan 2005)' penyakit/masalah kesehatan yang banyak menyerang bayi
dan anak balita masih berkisar pada penyakit/masalah yang kurang-lebih sama yaitu gangguan
perinatal' penyakit-penyakit infeksi dan masalah kekurangan gi.i"
(enyebab kematian neonatal (bayi berusia 0-2; hari) menurut 6iset #esehatan ,asar
(6iskesdas) tahun 2005' dapat dilihat pada tabel diba*ah ini"
ZENDI IBNU SANI (06711129)
Tabel proporsi penyebab kematian neonatal di )ndonesia tahun 2005
Sumber0 Badan <itbangkes' <aporan 8asional 6iset #esehatan ,asar 2005

Sedangkan penyebab kematian bayi dan anak balita menurut 6iskesdas 2005' pada
kelompok bayi (2 hari - 11 bulan) dan kelompok anak balita (12 bulan - 5 bulan) ada dua
penyebab kematian tersering yaitu diare dan pneumonia" Selengkapnya dapat dilihat pada tabel
di ba*ah ini"
Tabel proporsi penyebab kematian bayi dan anak balita di )ndonesia tahun 2005
Sumber0 Badan <itbangkes' <aporan 8asional 6iset #esehatan ,asar 2005

(enyakit-penyakit penyebab kematian tersebut pada umumnya dapat ditangani di tingkat
6umah Sakit' namun masih sulit untuk tingkat (uskesmas" %al ini disebabkan antara lain karena
masih minimnya sarana/peralatan diagnostik dan obat-obatan di tingkat (uskesmas terutama
(uskesmas di daerah terpen!il yang tanpa fasilitas pera*atan' selain itu seringkali (uskesmas
tidak memiliki tenaga dokter yang siap di tempat setiap saat" (adahal' (uskesmas merupakan
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ujung tombak fasilitas kesehatan yang paling diandalkan di tingkat ke!amatan" #enyataan lain di
banyak pro-insi' keberadaan 6umah Sakit pada umumnya hanya ada sampai tingkat
kabupaten/kota sedangkan masyarakat )ndonesia banyak tinggal di pedesaan"
Berdasarkan kenyataan (permasalahan) di atas' pendekatan MTBS dapat menjadi solusi
yang jitu apabila diterapkan dengan benar (ketiga komponen diterapkan dengan maksimal)" (ada
sebagian besar balita sakit yang diba*a berobat ke (uskesmas' keluhan tunggal jarang terjadi"
Menurut data $%&' tiga dari empat balita sakit seringkali memiliki beberapa keluhan lain yang
menyertai dan sedikitnya menderita 1 dari 5 penyakit tersering pada balita yang menjadi fokus
MTBS" %al ini dapat diakomodir oleh MTBS karena dalam setiap pemeriksaan MTBS' semua
aspek/kondisi yang sering menyebabkan keluhan anak akan ditanyakan dan diperiksa"
Menurut laporan Bank ,unia (1/)' MTBS merupakan jenis inter-ensi yang paling cost
effective yang memberikan dampak terbesar pada beban penyakit se!ara global" Bila
(uskesmas menerapkan MTBS berarti turut membantu dalam upaya pemerataan pelayanan
kesehatan dan membuka akses bagi seluruh lapisan masyarakat untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang terpadu" &leh karena itu' bila anda memba*a anak balita berobat ke (uskesmas'
tanyakanlah apakah tersedia pelayanan MTBS di (uskesmas itu= bila ada' mintalah dilayani
memakai pendekatan MTBS"
CARA PENATALAKSANAAN BALITA SAKIT DENGAN PENDEKATAN
MTBS
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) sudah terintegrasi di dalam pendekatan
Manajemen terpadu Balita Sakit (MTBS)' maka bagan MTBM menjadi bagian dari bagan
MTBS" MTBM dan MTBS sudah diterapkan di seluruh pro-insi di )ndonesia sehingga sudah
menjadi milik masyarakat" Banyaknya permintaan bagan MTBS (termasuk bagan MTBM) oleh
,inas #esehatan pro-insi/kabupaten perlu dipenuhi sehingga perkembangan penerapannya di
lapangan tidak tersendat" &leh karena itu masyarakat dan tenaga kesehatan yang
memerlukan dapat memperbanyak bagan ini untuk meningkatkan kelan!aran implementasi
penerapannya di (uskesmas' (olindes' (oskesdes' #linik s*asta' 6umah Sakit' dll"
7gar lebih mudah dipelajari' maka bagan MTBM ditampilkan terpisah dengan
bagan MTBS" Berikut ini bagan-bagan MTBS0
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
Berikut Ini B!n Tin"kn Pen!#$tn MTBS%
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
Berikut Ini Pe&$erin K#n'e(in! B!i I$u%
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
Berikutn) Pe&$erin Pe()nn Tin"k Ln*ut P" Kun*un!n U(n!%
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
F#r&u(ir MTBS
+ntuk setiap balita usia 2 bulan - 5 bulan yang diperiksa' hendaknya di!atat pada lembar
3>ormulir Balita Sakit +mur 2 Bulan Sampai 5 Tahun3 seperti pada !ontoh di ba*ah ini" >ormulir
ini disamping berfungsi sebagai status pasien' juga berfungsi sebagai media pen!atatan yang
nantinya akan direkap kedalam buku register MTBS" (etugas akan mengisi identitas pasien'
penilaian' klasifikasi penyakit serta tindakan/pengobatan yang diberikan"
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
L&+irn%
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
ZENDI IBNU SANI (06711129)
Ke'i&+u(n
Sangat menarik (kalau boleh dikatakan 3menakjubkan3) apabila kita melihat buku-buku
modulnya' betapa sistematis' terperin!i dan terintegrasinya penatalaksanaan balita sakit dengan
pendekatan MTBS" Semuanya tentu tidak dapat diuraikan disini karena memerlukan puluhan
halaman" Sebagai gambaran' untuk melakukan penilaian dan tindakan/pengobatan bagi setiap
balita sakit' pendekatan MTBS memakai 1 set Bagan ,inding yang ditempelkan di tembok ruang
pemeriksaan dan dapat memenuhi semua sisi tembok ruang pemeriksaan MTBS di (uskesmas
dan formulir pen!atatan baik bagi bayi muda (0-2 bulan) maupun balita umur 2 bulan - 5 tahun"
Sedangkan untuk pelatihan petugas' diperlukan 1 paket buku yang terdiri dari 5 buku Modul' 1
buku >oto' 1 buku Bagan' 1 set bagan dinding serta 1 set buku (edoman >asilitator dengan lama
pelatihan selama 5 hari ditambah pelajaran pada sesi malam"
MTBS bukan program yang kedaluarsa karena MTBS selalu di-update mengikuti
perkembangan program kesehatan dan jaman" Sejak tahun 200 $%& sudah memperkenalkan
MTBS berbasis komputer yang disebut sebagai IMCI Computerized Adaptation and Training
Tool (ICATT)"
ZENDI IBNU SANI (06711129)

Re,eren'i
1" ,epartemen #esehatan 6)' 200;' Modul MTBS 6e-isi tahun 200;"
2" ,irektorat Bina #esehatan 7nak' ,epkes' salah satu materi yang disampaikan
pada (ertemuan 8asional (rogram #esehatan 7nak' 200' Manajemen Terpadu Balita
Sakit"
/" Badan (enelitian dan (engembangan #esehatan' ,epartemen #esehatan 6epublik
)ndonesia' 200;' 6iset #esehatan ,asar (6iskesdas) 2005' <aporan 8asional 2005"

Anda mungkin juga menyukai