Anda di halaman 1dari 116

I.

PENDAHULUAN
I.1. Metodologi Ilmiah.
(Kebenaran itu rupanya tidak mungkin diceraikan dari pikiran
kita, rupanya sudah ada sebelum dan sesudah kita memikirkannya.
Jadi kalau kita timbang benar-benar, tiap orang yamg memungkiri
adanya kebenaran diluar yang dia pikirkan tidak boleh tidak menipu
dirinya sendiri)
Dalam usaha meningkatkan suasana akedemik di perguruan tinggi serta
dalam upaya menumbuhkan sikap, kemampuan dan ketrampilan meneliti pada
mahasiswa, pengetahuan Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan
merupakan hal yang esensial. Setiap bidang studi diharapkan dapat
menimbulkan kegairahan meneliti, setiap bidang studi disamping
mengembangkan penguasaan materi diharapkan juga memberikan pengalaman
belajar yang menumbuhkan sikap, kemampuan dan ketrampilan meneliti pada
mahasiswa, khususnya dalam hal pembuatan Sekripsi.
Ilmu pengetahuan berawal dari kekaguman manusia terhadap alam yang
dibadapinya, baik alam besar (macrocosmos! maupun alam kecil (micro
cosmos!. Si"at ingin tahu manusia telah dapat disaksikan sejak dari lahir, hasrat
ingin tahu manusia terpusatkan kalau dia memperoleh pengetahuan mengenai
hal yang dipertanyakan, dan pengetahuan yang diinginkan adalah pengetahuan
yang benar.
Pengetahuan yang benar atau kebenaran memang secara inhaerent
dapat dicapai manusia, bisa melalui pendekatan non-ilmiah maupun
pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah menuntut dilakukannya caracara atau langkah
langkah tertentu dengan perurutan tertentu agar dapat dicapai pengetahuan
yang benar. #amun tidak semua orang sadar ataupun tidak mengikuti
pendekatan ilmiah dalam mencari kebenaran. #amun kenyataan banyak
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 1
pendekatan non ilmiah yang dilakukan, sehingga kebenaran tersebut perlu lagi
dibuktikan secara ilmiah.
Pendekatan non ilmiah yang biasa dilakukan adalah $ akal sehat,
prasangka, intuisi, penenuan kebetulan, coba-coba, pendapat pakar
(Orang pintar) dan pendekatan otoriter.
Metodologi Ilmiah merupakan caracara memperoleh kebenaran atau
pengetahuan dengan pendekatan ilmiah melalui penelitian ilmiahdan dibangun di
atas teori tertentu. %eori itu berkembang pula melalui penelitian ilmiah, yaitu
penelitian yang sistematik dan terkontrol berdasarkan data inperis. %eori itu
dapat diuji (ditest! dalam hal keajegan dan kemantapan internalnya . &rtinya, jika
penelitian ulang dilakukan orang lain menurut langkahlangkah yang serupa
pada kondisi yang sama akan diperoleh hasil yang ajeg (consistent! yaitu hasil
yang sama atau hamper sama dengan hasil terdahulu..
Penelitian ilmiah adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah
langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna memdapat
pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan
pertanyaan tertentu. 'angkahlangkah yang dilakukan itu harus serasi dan
saling mendukung satu sama lain, agar penelitian yang dilakukan mempunyai
bobot yang cukup memadai dan memberikan kesimpulakesimpulan yang didak
meragukan. &dapun langkahlangkah tersebut pada umumnya adalah sebagai
berikut $
(. Identi"ikasi, pemilihan dan perumusan masalah
). Penelaahan kepustakaan.
*. Penyusunan hipotesis
+. Identi"ikasi, klasi"ikasi dan pemberian de"inisi operasional ,ariable
,ariabel.
-. Pemilihan atau pengembangan alat pengambilan data
.. Penyusunan rancangan penelitian
/. Penentuan sampel
0. Pengumpulan data
1. Pengolahan dan analisis data
(2. Interprestasi hasil analisis
((. Penyusunan laporan.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 2
1. Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah.
Masalah atau permasalahan ada kalau ada kesenjangan (gap! antara das
Sollen dan das Sein3 ada perbedaan antara apa yang seharusnya dan apa yang
ada dalam kenyataan, antara apa yang diperlukan dan apa yang tersedia, antara
harapan dan kenyataan, dan sebagainya.
Masalah yang harus dipecahkan atau dijawab melalui penelitian selalu
ada tersedia dan cukup banyak, tinggallah mengidenti"ikasikannya, memiliohnya,
dan merumuskannya. 4alaupun demikian, agar seorang ilmuan mempunyai
mata yang cukup jeli untuk menemukan masalah tersebut, dia harus cukup
berlatih. 5alhal yang yang dat menjadi sumber masalah adalah $ bacaan
(terutama laporan hasil penelitian!, semiar6diskusi atau pertemuan ilmiah,
pernyataan pemegang otoritas, pengamatan sepintas, pengalaman pribadi dan
perasaan intuiti".
Pemilihan masalah sebaiknya disesuikan dengan bidang ilmu yang
sedang ada tekuni dan ldan perlu dipertimbangkan layak dan tidaknya untuk
diteliti. 7elayakan ditinjau dari segi arah masalahnya, kemampuan meneliti,
biaya yang tersedia, waktu yang diperlukan, alatalat dan perlengkapan yang
tersedia, bekal kemampuan tioritis dan penguasaan metode yang diperlukan,.
Perumusan masalah maslah hendaknya dalam bentuk kalimat tanya,
padat dan jelas, memberikan petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data
guna menjawab pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu.
Misalnya $
&pakah obat & lebih baik dari obat 8
&pakah ada perbedan antara bahan pengawet & dengan pengawet 8
&pakah ada hubungan antara jumlah telur dalam "eses dengan jumlah
cacing pada ususnya
2. Penelaan Kepustakaan atau in!auan Kepustakaan
Penelaan kepustakaan tujuannya adalah mencari teoriteori, konsep
konsep, generalisasigeneralisasi yang dapat dijadikan landasan teoritis bagi
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 3
penelitian yang akan dilakukan. 'andasan itu per ditegakkan agar penelitian itu
mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coibacoba.
Secara garis besar, sumber bacaan ada yang umum dan ada yang
khusus. %eoriteori dan konsepkonsep pada umumnya dapat ditemukan buku
bulu teks, ensiklopedia, monograph dan sejenisnya, sumber acuan khusus, yaitu
kepustakaan yang berujud jurnal, bulletin penelitian, sekripsi, tesis, disertasi dan
laporan hasil penelitian lainnya.
". Perumusan #ipotesis
5ipotesi penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalh
penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. 9di hipotesis
dianggap jawaban sementara terhadap suatu permasalahan yang paling
dianggap benar, karena hipotesis merupakan rangkuman dari kesimpulan
kesimpulan teoritis yang diperoleh dari penelaan kepustakaan.
Secara teknis hipotesis merupakan sebagai pernyataan mengenai
keadaan populasi yang nakan diuji kebenarannya berdasarkan data yang
diperoleh dari sampel penelitian. Secara statistis, hipotesis merupakan
pernyataan keadaan parameter yang akan diuji melalui statistic sample.
Sedangkan hipotesis Statistik merupakan dua pernyataan yang harus diterima
salah satunya yaitu $ #$ adalah sesuatu yang menyatakan tidak ada perbedaan
atau tidak ada hubungan atau tidak ada ketergantungan dan lawanya adakah
adalah yang sebaliknya sesuatu yang menyatakan ada perbedaan atau ada
hubungan atau ada ketergantungan. Dengan demikian hipotesis penelitian bisa
dipilih #$ atau #1 tergantung dari telahaan perpustakaan yang mendukung.
7esimpulan terhadap uji hipotesis untuk menerima atau menolak salah satunya
dengan peluang tettentu. Peluang menerima #$ dinyatakan atau disingkat
dengan P, jika peluang menerima #$ % $,$&, maka #$ diterima (P:2,2-! berarti
tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan atau tidak ada ketergantungan
antara ,ariabel yang diteliti, sebaliknya jika peluang menerima #$ ' $,$&, maka
#$ ditolak (P'$,$&) atau #1 yang diterima, hal ini berarti ada perbedaan atau
ada hubungan atau ada ketergantunga yang n(ata (P'$,$&) antara ,ariabel
yang diteliti. 9ika peluang menerima #$' $,$1, hal ini berarti ada perbedaan atau
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 4
ada hubungan atau ketergantungan yang sangat n(ata (P'$,$1) antara ,ariabel
atau peubah yang diteliti.
5ipotresis penelitian hendaknya menyatakan pertautan antara dua
,ariable atau lebih, dinyatakan dalam kalimat deklarati" atau pernyataan,
dirumuskan secara jelas dan padat, dapat diuji artinya memungkinkan untuk
mengumpulkan data guna menguji kebenaran hipotesis tersebut.
I.2. Percobaan.
(Bimbang Laksana penawar utama, meskipun ia membakar segera timbul sembuh
sempurna).
Percobaan dibatasi sebagai suatu uji coba (trial! atau pengamatan
khusus yang dibuat untuk menegasi atau membuktikan keadaan dari sesuatu
yang meragukan, dibawah kondisikondisi khusus yang ditentukan yang
ditentukan oleh peneliti. 9adi merupakan suatu tindakan atau kegiatan yang
diselenggarakan dengan seksama dalam rangka menemukan beberpa
pengaruh yang tak diketahui, atau menguji suatu kebenaran yang diketahui atau
membayangkan suatu kebenaran yang dipikirkan.
)encoba atau )engadakan Percobaan adalah satu cara dalam
mendapatkan keterangan (data! yang diperlukan seseorang untuk mempewroleh
pengetahuan baru. ;leh karena itu suatu percobaan tidak diperlukan bilamana
sesuatu yang hendak diketahui itu, sebelumnya sudah cukup diketahui.
*ancangan Percobaan
(Kalau saya sangsi sekalian itu tidak lain dari pada saya berpikir yang
tidak dapat disangsikan!
)erancang $ dapat diartikan sebagai merencanakan, memikirkan atau
menimbangnimbang apa yang hendak diperbuat, yang segala sesuatunya diatur
terlebih dahulu.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 5
*ancangan adalah apa yang sudah dirancangka, dipersiapkan,
direncanakan atau diprogramkan.
*ancanag Percobaan $ dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan
berupa pemikiran dan tindakan yang dipersiapkan secara kritis dan seksama
mengenai berbagai aspek yang dipertimbangkan dan sedapat mungkin
diupayakan kelak dapat diselenggarakan dalam suatu percobaan dalam rangka
menemukan sesuatu pengetahuan baru. Semua pemikiran, perkiraan, pedoman
dan rencana itu dituangkan dalam suatu Rancangan Percobaan, yang
seharusnya dibuat sebelum percobaan dilakukan.
Rancangan Percobaan yang baik adalah yang e"ekti", terkelola dan
e"esien serta dapat dipantau, dikendalikan dan die,aluasi. Pengertian efektif
adalah berkaitan dengan kemampuanmencapai tujuan, sasaran dan kegunaan
yang direncanakan atau digariskan. erkelola adalah berkenaan dengan
kenyataan adanya berbagai keterbatasan atau kendala yang terdapat dalam
pelaksanaan percobaan maupun dalam menganalisis data. Sedangkan efesien
adalah bersangkutpaut dengan pengrasionalan dalam penggunaan sumber
daya, dana dan waktu dalam memperoleh keterangan dari percobaan.
I.". Populasi Ob(ek.
(Apa yang kita lihat atau yang kita rasakan, bahkan yang kita bayangkan
berasal dari yang Esa, maka membedakan bagian yang Esa itu sesungguhnya
hanya merupakan semesta pembicaraan saja)
7ita membedakan adanya dua macam populasi obyek, yaitu populasi
Konkrit atau populasi +efinitif dan populasi #ipotetik.
Populasi konkrit atau definitif adalah pupolasi yang dapat dikenali
secara nyata sebelum penelitian dimulai, seperti misalnya populasi sapi 8ali
9antan di pulau 8ali, pupolasi ayam 8roler di daerah tertentu. <kuran
populasinya bisa terhingga bisa juga tak hingga. &nggota populasi dapat
dikenali atau dida"tarkan, sehingga krangka percobaan dapat dirumuskan.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 6
Sedangkan populasi hipotetik adalah tidak konkrit, populasi ini merupakan
ciptaan yang dikhayalkan atau dibayangkan oleh peneliti sebagai obyekobyek
dengan kondisi tertentu, yaitu identik dengan satuansatuan percobaan yang
akan digunakan dalam percobaan atau identik pula dengan perlakuan yang
dihipotesiskan berbeda dengan perlakuan lain. ;leh karena itu, meskipun
satuan satuan percobaan yang digunakan untuk percobaan dianggap suatu
contoh yang mewakili populasi hipotetik yang dibayangklan ada.
Populasi hipotetik biasanya dianggap sebagai populasi takhingga.
7ekeliruan dalam menentukan conth obyek yang dijadikan sebagai bahan
percobaan , sehingga tidak dapat dianggap mewakili populasi atau populasi
sasaran yang hendak dikaji dinamakan kekeliruan material.
Satuan percobaan ialah satuan obyek atau satuan amatan yang dijadikan
sebagai landasan alam analisis data. Dalam percobaan terhadap tiap satuan
percobaan yang digunakan untuk dialokasikan satu dan hanya satu macam
perlakuan (tunggal atau kombinasi! saja. Satuan percobaan biasanya
diperletakkan atau diatur menurut bentuk atau ukuran yang dimiliki &pa bentuk
dan ukuran satuan percobaan adalah tergantung pada bagaimana peneliti ingin
memandang populasi obyek bahan percobaan.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 7
II. P,-./# //- 0/*I/.,1 (0/*I/.1,)
(Sebagai mahkluk yang pandai berpikir, manusia itu mendapat sesempatan
mengetahui yang terjadi di alam, malahan iapun mendapat kesempatan
bertindak mengadapi kejadian dalam alam itu. Kalau tidak demikian pastilah
pula tiada mungkin timbul dalam pikiran manusia keasyatan mencari
kebenaran)
2.1. 2enis-!enis Peubah.
Peubah .ebas atau Peubah etap adalah $ sejumlah gejala atau "aktor
atau unsure yang menentukan atau mempemgaruhi ada atau munculnya gejala
tau respons penelitian. Peubah ini pada pelaksanaan percobaan atau penelitian
disebut perlakuan atau "aktor.
Peubah ak-bebas atau Peubah erikat adalah $ respons suatu
penelitian atau percobaan yaitu sejumlah gejala atau respons yang muncul
karena adanya peubah bebas. Misalnya perbedaan berat badan ayam 8roliler
akibat diberikan jenis pakan yang berbeda. 9adi $ Peubah bebasnya 2enis
Pakan dan Peuban terikatnya adalah berat badan.
Peubah Kontrol (3ontrole 0ariable) adalah $ sejumlah gejala atau "aktor
atau unsure yang dengan sengaja dikendalikan, atau disamakan agar tidak
mengganggu atau mempengaruhi peubah bebas atau pebah terikat. Dengan
dikendalikan pengaruhnya berarti peubah ini tidak ikut menentukan ada tidaknya
atau muncul tidaknya respon hasil penelitian. 9adi dapat diharapkan peubah
terikat yang muncul adalah murni akibat dari peubah bebas atau perlakuan.
Misalnya pada percobaan ayam 8roiler dengan jenis pakan yang berbeda, maka
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 8
strain ayam, jenis kelaminnya dan kandangnya harus sama, jadi strain, jenis
kelamin dan kandang ayam disebut peubah 7ontrol.
Peubah 4ampingan atau Peubah /ntara (Inter5ining 0ariable) adalah $
sejumlah gejala yang didak dapat dikontrol, akan tetapi dapat diperhitungkan
pengaruhnya terhadap terhadap peubah terikat atau respons hasil penelitian.
;leh karena peubah ini berpengaruh terhadap peubah bebas, maka akan
menyebabkan peubah terikat yang muncul tidak murni akibat peubah bebas,
sehingga perlu diketahui seberapa besar pengaruh peubah ini. Salah satu cara
untuk memperhitungkan pengaruhnya adalah dengan melakukan pembelokan
atau pengelompokan. Misalnya $ bila kita ingan meneliti semua jenis kelamin
ayam broiler kita harus mengelompokkan jantan dan betina, jadi 9enis kelamin
bukan lagi merukan peubah Kontrol melainkan sudah dijadikan peubah
/ntara.
Peubah 6alat atau Peubah ,ktrane (,7tranius 0ariable) adalah $
sejumlah gejala yang didak dapat dikontrol dan tidak dapat pula diperhitungkan
pengaruhnya ataupun dieleminir pengaruhnya terhadap peubah bebas dan atau
peubah terikat, peubah ini mungkin bersumer dari kondisi sample dan mungkin
pula berada diluar sample. Peubah ini akan muncul pada saat penelitian
berlangsung, peubah ini akan mempengaruhi ketelitian penelitian. &danya
peubah ini dapat dilihat pada besarnya kuadarat tengan galat, makin besar
kuadrat tengan galat berarti peubah ini makin besar pengaruhnya.
Rancangan Percobaan dibuat berkenaan dengan tekniokteknik dalam
mengatasi dan mengendalikan keragaman6peubahpeubah yang mengganggu
pengaruh sebenarnya dari perlakuan atau "actor yang kita teliti atau tetapkan
disebut *ancangan 1ingkungan (,n5iromental +esign).
&gar pengaruh perlakuan itu terlihat dengan jelas maka keragaman
respons yang ditimbulkan oleh keadaan bahan percobaan hendaknya jangan
sampai mengaburkan atau mengacaukan penampilan pengaruh perlakuan tadi.
;leh karena itu, keragaman respons yang ditimbulkan oleh keadaan lingkungan
dan keadaan bahan percobaan yang digunakan perlu diperhitungkan atau
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 9
disingkirkan atau diawasi, sehingga hingarnya terhadap pengaruh perlakuan
dapat ditekan sampai sekecil =kecilnya.
2.1. Peubah Kualitatif dan Kuanditatif
Sebagai suatu peubah bebas atau peubah terikat atau suatu "aktor, dapat
digolongkan sebagai "aktor kualitati" dan "aktor kuanditati". >aktor kualitati" terdiri
atas tara"tara" berskala penilaian nominal atau tara"tra" yang sebenarnya dapat
dipandang sebagai nilainilai tertentu peubag khusus yang berkepekatan kontinu,
tetapi tidak memberikan suatu tataan bermakna. Sedangkan "aktor kuanditati"
berskala ukuran ordinal, inter,al atau rasional.
>aktor kuanditati" dengan tara"tara" tertentu dapat dipandang sebagai
nilainilai peubah berkepekatan kontinu, dinamakan sebagai "aktor regresi, tidak
setiap "aktor berskala ordinal dimasukkan kedalam "aktor kuanditati", ada
kalanya diperlakukan sebagai "aktor kualitati". >aktor jenis kelamin ternak yang
terdiri dari jantan, betina dan kebirian adalah suatu "actor kualitati", sedangkan
dosis pemberian obat dengan tara"tara" 2, -, (2 dan (- ml merupakan "aktor
kuanditati".
9arak antara tara" terendah dengan tara" tertinggi suatu "actor bergradien
dari peubah bebas dinamakan rentang perhatian (range of interest).
Meskipun dalam rentang tersebut hanya ditentukan t tara" e"ekti" saja, peneliti
berminat untuk mengkaji pengaruh "actor tersebut dalam kotinum sebatas
rentang perhatian yang telah ditentukan, dengan perkataan lain in"erensi
dimaksudkan untuk memungkinkan dipergunakan suatu intra polasi. %etapi
tidak untuk melakukan ekstra polasi. 7arena ini sudah diluar rentang perhatian
yang telah ditentukan dan sudah tidak menjamin keterandalan data hasil
percobaan.
9arak antara dua tara" beururutan dalam suatu tataan bermakna "aktor
bergradien dinamakan !arak antar taraf. Dalam suatu rancangan perlakuan,
jarakjarak antar tara" ini mungkin seragam atau mungkin tak seragam. >aktor
dengan jarakjarak antar tara" seragam dinamakan juga sebagai "aktor dengan
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 10
tara" tara" berjarak sama, sedangkan yang tak seragam disebut berjarak tak
sama.
Dosis pemberian obat mempunyai tara" berjarak sama, misalnya 2, -, (2
dan (- ml, sedangkan yang berjarak tak sama misalnya 2, ., 0, 1 dan (2 ml.
>aktor kualitati" tidak mengenal konsep jarak antar tara", sedangkan jarak
antar tara" berurutan "aktor yang berskala penilaian ordinal yang tak terukur
tetap.
2.". 4kala Pengukuran Peubah *espons.
7ita mengenal + skala yang dapat digunakan untuk mengukur "akta
sebagai sebagai sumber data adalah sebagai berikut $
1. 4kala 8ominal.
Skala nominal adalah pengukuran yang paling rendah tingkatannya, ini
terjadi apabila bilangan atau lambanglambang lain digunakan untuk
mengklasi"ikasikan obyek, orang, hewan atau bendabenda lain. &pabila
bilangan atau lambinglambang yang lain digunakan untuk mengidenti"ikasikan
kelompok dimana beberapa obyek dapat dimasukkan kedalamnya, maka
bilangan atau lambinglambang itu membentuk suatu skala nominal (klasi"ikasi!.
Sebagai contoh, misalnya kita mengolongkan ternak dalam hgimpunan
ternak besar, ternak kecil, ternak unggas dan aneka ternak. Demikian pula
penggolongan ternak setelah diobati menjadi mati dan sembuh.
Dalam hal ini skala untuk pengukuran peubah jenis ternak terdiri dari + titik,
sedangklan kesembuhan terdiri dari ) titik. %itik skala dinamakan kelas atau
katagori.
2. 4kala Ordinal (*anking).
Skala ordinal terjadi bila obyek yang ada dalam suatu katagori suatu
skala tidak hanya berbeda dengan obyekobyek itu, tetapi juga mempunyai
hubungan satu dengan yang lain, 5ubungan yang biasa kita jumpai diantaranya
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 11
kelaskelas adalah $ lebih tinggi, lebih disenangi, lebih sering, lebih sulit, lebih
dewasa dan sebagainya.
Pengukuran yang dilakukan dalam skala ordinal adalah obyek dibedakan
menurut persamaannya dan menurut urutannya. 9adi dapat dibuat urutan atau
ranking yang lengkap dan teratur diantara kelaskelas.. Sebagai contoh kejadian
suatu penyakit pada ternak babi yaitu sering sekali, sering, kadangkadang dan
tidak pernah.
". 4kala Inter5al.
Pengukuran dalam skala inter,al lebih kuat daripada skala ordinal, sebab
pengukuran dicapai disamping berdasarkan persamaan dan urutannya, juga
diperhitungkan jarak (inter,al( antara dua kelas yang berbeda.
Skala inter,al mempunyai ciri dengan unit pengukuran yang sama dan
kostan yang memberi suatu bilangan nyata untuk setiap pasangan obyekobyek
dalam himpunan berurutan. Dalam pengukuran semacam ini perbandingan
antara inter,al sembarang adalah independent dengan unit pengukuran, dan
skala inter,al mempunyai titik nol.
Sebagai contoh skala inter,al adalah suhu, misalnya pengukuran suhu
dengan skala ?elcius dan >ahrenheit, kedua pengukuran suhu ini mempunyai
titik nol dan unit pengukuran yang berbeda, namun keduanya memberikan
in"ormasi yang sama. demikian juga persentase (2 = (22@!. Semua skala
ordinal yang mempunyai titik nol dan unit pengukuran sembarang, denga range
lebih besar atau sama dengan - bisa dimasukkan kedalam skala inter,al.
9. 4kala *asional
Skala rasional suatu skala disampimg mempunyai si"at seperti skala
inter,al, ditambah lagi si"at lain yaitu titik nolnya tertentu. Dalam skala rasional,
perbandingan dua titik skala sembarang adalah independent dengan unut
pengukuran. ?ontoh skala rasional adalah skala untuk pengukuran berat,
panjang, isi (,olume!, termasuk juga banyaknya orang atau banyaknya ternak da
sebagainya.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 12
..III. ),*/83/86 P,*1/K-/8
(Tidak ada sesuatu yang terjadi dengan sendirinya,
tiap-tiap sesuatu yang terjadi pasti ada penyebabnya)
Perlakuan adalah suatu pengkondisian atau kondisi untuk atau dari
satuan dan6atau bahan percobaan. 9adi perlakuan bisa merupakan karater dari
suatru bahan percobahan atau sering disebut perlakuan karateristik dan bias
juga suatu kondisi yang dibuat atau dihipotesiskan oleh peneliti atau sering
disebut perlakuan hipotetik. Perlakuan hipotetik dibuat untuk mencari
penyebab dari sesuatu yang terjadi.
Perlakuan yang akan dicobakan atau diteliti dalam penelitian seharusnya
ditentukan dari tujuan, sasaran dan kegunaan yang hendak dicapai dari
pengujian pilihan pemecahan masalah melalui metode percabaan.
Meranrancang suatu perlakuan berdasarkan kondisi materi percobahan
atau homogenitas sampel dan ada tidaknya peubah antara6penggangu dan
juga banyaknya peubah pengganggu disebut *ancangan 1ingkungan.
Rancangan 'ingkungan dengan materi homogen atau tidak ada peubah
pengganggu disebut *ancangan /cak 1engkap (*/1), bila ada satu peubah
penggangu disebut *ancangan /cak Kelompok (*/K), bila ada dua peubah
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 13
antara disebut *ancangan .u!ur 4angkar 1atin(*.41) dan bila ada tiga
peubah pengganggu disebut *ancangan .u!ur 4angkar 6riko 1atin (.461).
Sedangkan merancang suatu perlakuan berdasarkan strategi melakukan
percobaan atau cara melakukan percobaan disebut *ancangan Perlakuan
(reament +esign). Dalam merancang suatu perlakuan dikenal tiga yaitu cara
kombinasi, berjanjang dan tersarang, cara ini dalam rancangan perlakuan
disebut pula pola yaitu Pola :aktorial untuk yang kombinasi, Pola 4pit-plot
atau 4plit-time untuk yang berjenjang dan Pola ersarang untuk yang
tersarang. Disamping itu merancang suatu percobaan berdasarkan pula hasil
yng ingin dicapai, merancang seperti ini disebut *ancangan *espon, rancangan
renpon penting dalam menentukan rentang perhatian suatu perlakuan yang
bersi"at kuantitati", sebab rentang perhatian ini sangat menentukan respons yang
akan terjadi.
9adi *ancangan Percobaan (,7periment +esign! terdiri dari Rancanag
'ingkungan, Rancanan Perlakuan dan Rancangan Respons, rancangan
percobaan harus dibuat sebelum melakukan suatu percobaan.
".1. )odel etap dan )odel /cak.
Penentuan suatu "aktor apakah termasuk model tetap atau model acak
sangat berkaitan atau tergantung dari penguasaan bidang ilmu yang sedang
diteliti. #amun demikian pengetahuan tentang klassi"ikasi model tetap dan model
acak sangat penting untuk memberikan gambaran kepada para peneliti sehingga
dapat memberikan keseragaman de"inisi dan persepsi.
1. )odel etap.
Percobaan yang perlakuannya atau tara" "aktornya ditetapkan sebelum
penelitian oleh peneliti, dalam hal ini peneliti tentunya mempunyai suatu alasan
berdasarkan bidang ilmunya menetapkan bahwa, tara"tara" "aktor tersebut
mempunyai suatu ciri tertentu yang dapat membedakan dengan tara" yang lain.
9adi tiap tara" dapat mewakili populasi yang dihipotesiskan atau dibayangkan
ada.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 14
Sebagai teladan, penelitian pengaruh pejantan sapi 8ali terhadap berat
lahir anak dari induk yang dikawini. Misalnya digunakan + ekor pejantan yang
masingmasing dikawinkan dengan - ekor sapi betina yang seragam, maka
"aktor pejantan bisa model tetap bisa juga model acak.
Pejantan sapi 8ali dikatakan model tetap, jika tiaptiap pejantan dapat
diidenti"ikasi mempunyai ciriciri tertentu yang dapat ditetapkan oleh peneliti
sebelum penelitian dilakukan. Misalnya pejantan pertama umur ) tahun, pejantan
kedua umur ),- tahun,pejantan ketiga umur * tahun dan pejantan keempat umur
*,- tahun. 8isa juga diidenti"ikasi berdasarkan bobot tubuhnya pada umur yang
sama, misalkan bobotnya masingmasing 2&$, "$$, "&$, dan 9$$ kg. jadi tiap
tiap pejantan dapat mewakili himpunan populasi yang dihipotesiskan atau
dibayangkan oleh peneliti.
Sebaliknya pejantan sapi 8ali dikatakan model acak, jika peneliti tidak
menetapkan ciriciri tertentu dari pejantan yang digunakan sebelum penelitian
dilakukan. Peneliti menambil 9 ekor pejantan secara acak dari suatu populasi
sapi jantan. 9adi, tiap pejantan tidak dapat mewakili suatu populasi hipotetik,
melainkan mewakili populasi sapi jantan. Dalam penelitian ini peneliti ingin
menguji apakah ada ,ariasi dari pejantan dalam memberikan berat lahir anak
sapi dari induk yang dikawininya. 7esimpulan ditunjukkan kepada populasi
pejantan, bukan himpunan dari sapi jantan dengan ciri tertentu.
Pada model tetap, peneliti sebenarnya telah mende"inisikan ;t populasi
in"erensinya, dalam hal ini dibayangkan ada ;t populasi. Secara statistika
suatu "aktor model tetap dicirikan sebagai berikut. Misalkan <i (i;1,2,",=..t)
melambangkan pengaruh tetap tara" keI "actor &. 7arena <i dianggap konstan,
maka A(<i); <i, yaitu rataan sebenarnya <i.
2. )odel /cak.
Seperti teladan pada model tetap suatu "aktor termasuk dalam model acak, jika
peneliti mengambil t tara" dari suatu "actor (t'! yang akan diteliti sebagai suatu
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 15
contoh berukuran t yang representati,e, digunakan untuk mewakili populasinya
(!. 9adi in"erensi tidak dimaksudkan untuk t tara" dari "actor yang diteliti.
Dalam pengertian statistika , suatu "aktor model acak dicirikan sebagai
berikut. Misalkan /i (I,1, 2, ",==..,t) melambangkan pengaruh acak tara" keI
"aktor /, rataan sebenarnya /i;,(/i);$, untuk semua I, karena /i dianggap
sebagai peubah acak. Pengulangan untuk memperoleh t tara" "aktor /
mengandung unsur ketakpastian. 7eragaman timbul bukan karena keragaman
nilainilai /i, tetapi juga oleh keragaman contohcontoh berukuran t berdasarkan
penarikan dengan pemilihan. Dalam pengujian hipotesis model acak
ditunjukkan kepada ,ariasi antar tara" yang diteliti, bukan perbedaan anta tara"
yang diteliti, dengan kata lain ujiuji lanjutan antar tara" keI tidak diperlukan lagi.
Dalam percobaan yang melibatkan lebih dari satu "actor, baik klasi"ikasi
silang, tersaranr maupun berjanjang yang salah satu "aktornya "actor tetap dan
"aktor yang lain "aktor acak disebut model campuran.

".2. />as-a>as Perancangan Percobaan.
Pengulangan (replication!, pengacakan(randomiBation! dan penendalan
setempat ('ocal controle! merupakan asas pokok dalam perancanan percoaan.
Sedangkan keortogonalan , pemautan(con"ounding! dan kee"isienan merupakan
asas tambahan.
(. Pengulagan diperlukan untuk memungkinkan memperoleh suatu
dugaanbagi ragam galat percobaan. Ragam galat percobaan adalah
suatu dasar pengukuran yang diperlukan dalam penelitian bedabeda
teramati dari data respons percobaan, dan diperlukan juga dalam
menentukan lebar selang kepercayaan sustu dugaan.
). Pengulangan diperlukan untuk mengasilkan suatu dugaan yang lebih
tepat (cermat! untuk ragam galat percobaan.
*. Pengulangan dapat memberikan dugaan yang lebih teliti untuk ragam dari
suatu rataan atau beda antara dua rataan. 5al ini disebabkan karena
makin kecil ragam galat suatu percobaan, maka makin tinggi ketelitian
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 16
percobaan itu. Ragam galat semakin kecil dengan bertambah banyaknya
ulangan.
+. Pengulangan dapat memberikan dugaan yang lebih teliti untuk suatu
ragam rataan contoh atau beda antara dua rataan contoh.
".". .an(akn(a -langan.
8erapa banyaknya ulangan untuk tiap perlakuan yang harus
dipertimbangkan agar diperoleh suatu dugaan yang cukup dekat (teliti! disekitar
suatu parameternya, merupakan pertanyaan wajar yang banyak ditanyakan oleh
para peneliti, dalam menerapkan statistika sebagai suatu alat analisis.
Pertanyaan tersebut tidak mudah dijawab secara lugas, karena ada halhal yang
harus dipahami dalam menggunakan rumus atau kaedah yang ada.
Misalnya parameter pupolasi yang hendak diduga ialah ?, dengan
dugaan tak bias adalah @i. Sebagai suatu statistik, @i bukanlah suatu
kontanta, nilainya dapat beragam dari suatu contoh ke contoh acak lainnya yang
mungkin terseleksi dari satu percobaan.
<mumnya ragam @i adalah 0ar(@i) ; (1Ari)Bi
2
, disini ri adalah banyaknya
ulangan untuk memperoleh @i dan Bi
2
adalah ragam populasi kei. Dalam sustu
percobaan biasanya diuji lebih dari satu macan perlakuan, misalnya t macam
perlakua. &pabila didalam suatu percobaan ragam masingmasing perlakuan
dianggap seragam, maka $ B1
2
;

B2
2
; ====Bt
2
;

Bi
2
, katakanlah setiap
perlakuan ulangannya sama yaitu sebanyak r. Selanjutnya, apabila sebaran
datanya normal dengan rataan ?i dan ragamnya sama yaitu $ (Bi
2
6r) maka
peluang 1-< untuk penduga selang ?i adalah $
PC@i D E<A2F(Bi
2
Ar) G ?I G @i D E<A2F(Bi
2
Ar)H ; 1- <. 9ika lebar rentangan
sebesar R, maka * ; 2 E<A2F(Bi
2
Ar). Pengkuadratan hubungan yang terakhir
menghasilkan *
2
; 9 (E<A2)
2
(Bi
2
Ar) sehingga $ r ; 9(E<A2)
2
(BiA*)
2
<ntuk memperoleh suatu dugaan yang teliti bagi ?i dalam suatu selang
kepercayaan yang dikendaki, 1- < kiki harus menentukan besar penyimpangan
dugaan itu kekiri atau kekanan parameter yang hendak diduga. Dengan kata
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 17
lain kita harus menentukan nilai mutlak untuk R. Misalnya rentang yang
ditentukan R C ) dan ragamnya Bi
2
; 9, dan berdasarkan table D, E<A2 ; 1,IJ
(tara" signi"ikansi 2,2- atau selang kepercayaan 2,1-!, maka $
r ; 9(E<A2)
2
(BiA*)
2
; 9(1,IJ)
2
(9A9)

; 1&,"K 9adi banyaknya ulangan yang diperlukan
dengan ketentuan diatas adalah sebanyak (. satuan atau buah. %etapi dalam
kenyataannya R dan B
2
jarang atau sulit ditentukan.
<ntuk percobaan membandingkan dua perlakuan, banyaknya ulangan
dicari dengan respek terhadap deda sebenarnya antara rataan dari dua
perlakuan, yaitu $ L ; ?1 - ?2., 8esarnya nilai L diduga dengan d ; M1 D M2.
9ika ,arian kedua perlakuan ini sama yaitu sebesar Bi
2
6r dan datanya menyebar
normal, maka ragam gabungan dari kedua perlakuan tersebut adalah 2Bi
2
6r,
sehingga jika beda sebenarnya yang diinginkan darim kedua perlakuan tersebut
adalah 8, maka pada tara" signi"ikansi 2,2- adalah sebagai berikut $
(M1 D M2)A(2Bi
2
6r)
1A2
; E<A2
.A(2Bi
2
6r)
1A2
; E<A2
.;(2Bi
2
6r)
1A2
(E<A2)
r ; C2(E<A2)
2
Bi
2
HA.
2
Misalkan ,arians atau keragaman (Bi! dari suatu peubah respons diketahui
sebesar + satruan dan beda yang diinginkan antara dua perlakuan tidak lebih
dari (,- satuan, dengan tingkat kepercayaan 1-@, maka diperlukan sampel
sebanyak $ r ; C2(E<A2)
2
Bi
2
HA. ; C2(1,IJ)
2
9HA(1,&
2
) ; 1".JJ.
9adi diperlukan (+ buah sampel, dari rumus diatas terlihat bahwa semakin besar
keragaman atau semakin beragam respon maka semakin banyak jumlah sampel
yang diperlukan, dan sebaliknya semakin besar beda yang diinginkan untuk
menyatakan perbedaan populasi hipotetik, maka semakin sedikit diperlukan
sampel.
Dalam banyak keadaan, biasanya Bi
2
tidak diketahui dan dalam percobaan
diduga dengan 4
2
(kuadrat tengah Ealat!, dengan keadaan ini artinya kita
menggunakan in"ormasi percobaan dalam memperhitungkan kembali banyaknya
ulangan yang seharusnya diperlukan, apabila percobaan sewrupa dalam kondisi
kondisi yang sama dilakukan.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 18
&da suatu kaedah yang cukup terkenal dalam menentukan banyaknya
ulangan berdasarkan derat bebas penduga Bi
2
(4
2
!, yaitu bahwa banyaknya
ulangan yang dianggap cukup, ditentukan dari n D p N 1&. <ntuk rancangan
acak lengkap n D p adalah n D p ; t(r-1), sehingga hubungan yang dipergunakan
dalam menentukan banyaknya ulangan adalah $ t(r-1) N 1&, disini t C banyaknya
perlakuan dan r banyaknya ulangan yang dicari!. <ntuk Rancangan &cak
7elompok n = p C (t = (!(b = (! dalam R&7 Subsampling tb(r(!, disini b adalh
jumlah kelompok dalam R&7.
Dasar kaedah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut, penduga bagi Bi
2
yaitu 4
2
secara umum ditentukan $
4
2
; (2umlah Kuadrat 6alat)A(+erat .ebas 6alat) ; 2K6A(+.6 ; 2K6A(n D p
Dari rumus diatas dapat dipikirkan bahwa nilai ragam sisaan atau galat
percobaan akan kecil apabila jumlah kuadrat galat mendekati nol dan6atau
derajat bebas galat semakin besar. 9umlah kuadrat galat akan sama dengan nol
jika Fij seragam nilainya untuk semua pengamatan ke ij. 5al ini adalah suatu
hal yang amat langka terjadi dalam suatu percobaan. 9ika diperhatikan dari
rumus diatas, 97 Ealat sebagai suatu konstanta yang besarnya misalnya
ditentukan sma dengan ), maka yang dapat diubah adalah derajat bebas galat,
jadi besarnya 2A(n-p) dapat dianggap sebagai suatu "actor pengganda yang
dikendaki dekat dengan nol untuk memperoleh 4
2
yang kecil.
8erapa nilai )6(np! yang dianggap cukup tergantung dari ketelitian yang
diharapkan. Misalnya, berikut ini dicantumkan beberapa nilai D8 galat sebagai
berikut $
+. 2 9 O 1$ 1J 2$ 9$ 1$$
2A+. 1,$ $,& $,2& $,2$ $,12& $,1$$ $,$& $,$2
Dari da"tar diatas dapat diamati bahwa perbedaan nilai )6D8 dari D8C(.
ke D8C)2 kecil sekali, jika dibandingkan perbedaan D8C(2 ke D8C(., yaitu $
2,2)- berbanding 2,2/-. Perubahannya semakin kecil bila D8 semakin besar,
jadi D8G(. dianggap cukup baik, karena perubahannya sudah cukup kecil.
Dalam percobaan yang berhubungan dengan persentase atau peluang
suatu kejadian atau pre,alensi, jika peluang terjadinya suatu kejadian diketahui,
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 19
maka berdasarkan sebaran .inom dari n kejadian yang diinginkan terjadi atau
diharapkan muncul, maka kemungkinan kejadian 7 akan terjadi, jika peluang
atau pre,alensi timbulnya kejadian sebesar p adalah (
n
7)p
7
(1- p)
n-7
,. 9ika kita
tidak menginginkan tidak mendapatkan kejadian 7 atau kemungkinan tidak
terjadinya 7 atau 7;$ diinginkan sangat kecil, yaitu sebesar <, maka $
(
n
7)p
7
(1- p)
n-7
; <
(
n
$)p
$
(1- p)
n-$
; <
(1- p)
n
; <
1og(1- p)
n
; 1og <
n ; (1og)A1og(1- p)
Misalkan diketahui peluang terjadinya suatu kejadian sebasar 2,+2, maka
dengan tingkat kepercayaan sebesar 1-@ diperlukan sample untuk bias
dipercayai bahwa kejadian itu akan ditemukan6terjadi adalah $
n ; (1og $,$&)A1og (1 - $,9$) ; -1,"$1$"A-$,221O& ; &, OJ
9adi minimum jumlah unit penel3itian yang digunakan sebanyak . buah.
8erdasarkan 4ebaran .inom diketahui bahwa rataan np dan ragamnya
np(1- p), maka jika dugaan yang diinginkan dari p maksimum menyimpang
sebesar b maka $
b ; E<A2
p)HAn - Cp(1

n ; p(1- p)C( E<A2)AbH
2
9adi jumlah sample yang digunakan untuk menduga peluang atau pre,alensi
suatu kejadian pada contoh diatas pada tara" signi"ikansi -@ dan jika maksimum
penyimpangan yang diinginkan tidak lebih dari 2,20 adalah $
n ; p(1- p)C( E<A2)AbH
2
n ; $,9$(1- $,9$)C(1,IJ)A$,$OH
2
n ; 199,$O
9adi jumlah sample minimum diperlukan sebanyak (+- buah
".9. Pengacakan (*andomi>ation)
9ika ada n buah satuan percobaan dipergunakan untuk percobaan
dengan ) perlakuan dengan ulangan n1 dan n2 di mana n1 P n2 ; n, katakanlah
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 20
misalnya n1 ; n2, Maka timbul suatu pertanyaa apakah perbedaan respons hasil
penelitian disebabkan karena perbedaan6akibat perlakuan, tentu jawaban yang
diinginkan adalah FaH. %etapi mungkin tidak, karena ada sebab lain yaitu
karena kebetulan sample n1 dipilih yang lebih baik dari n2, atau karena sebab
lainnya.
Setiap peneliti yang berhatihati akan berusaha untuk mengelakkan
pengaruh bukan karena perlakuan dengan berbagai cara, namun bahan
percobaan dapat memiliki perbadaan cirriciri yang tidak dikendalikan dari
penampilan cirri luarnya saja. 9adi cara yang ampoh dan adil pengendalian
pengaruh yang tidak dikenal adalah dengan cara acak.
Dalam melakukan percobaan ada beberapa situasi dimana kita
melakukan pengacakan, di antaranya $
(. Penarikan contoh acak untuk menetapkan obyekobyek amatan. Suatu
contoh acak terdiri atas n unsure ditarik dari suatu populasi kongkrit
berukuran # yang terhingga. Misalnya dalam rangka memilioh anak
contoh dari suatu satuan percobaan.
). Penetapan ukuran acak obyekobyek untuk dilakukan proses percobaan,
pengujian, pengamatan, atau pengiden"ikasian karateristik atau
kandungan bahan tertentu. Dalam hal ini (,),III,n
*. Pengalokasian acak t macam perlakuan terhadap suatu gugus satuan
percobaan berukuran bGt satuan percobaan (b kelompok besar satuan
percobaan!
Pengendalian 4etempat (1ocal 3ontrole).
Semakin kecil simpangan baku beda antara dua rataan perlakuan, maka
akan makin oeka pula pengujian yang kita dapat lakukan terhadap ada tidaknya
perbedaan antara perlakuan yang dibandingkan. Ragamragam galat percobaan
untuk masingmasing perlakuan selain dapat diperkecil dengan memperbanyak
ulangan (n!, dapat pula diperkecil dengan menggunakan satuansatuan
percobaan yang lebih seragam, pemilihan rancangan yang tepat atau memilih
bentuk serta ukuran satuan percobaan yang optimal.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 21
?aracara penyeragamkan bahan percobaan mempunyai batas yang
ditentukan oleh "actor "asilitas dan ekonomi. Pada suatu ketika usaha
penyeleragamkan itu akan mencapai ongkos diluar ambang anggapan
percobaan. 8ahkan, walaupun batas yang ditentuklan oleh "actor ekonomi ini
dapat dibatasi, masih ada "actor lain yang patut dipertimbangkan.
Penyeragam tidak dapat dijalankan sampai terlalu sempurna, karena
apabila kita umpamanya mengadakan percobaan dengan bahan percobaan
yang sangat homogen dan pada keadaan lingkungan yang sangat terkendali,
maka hasilhasil percobaan tersebut hanya akan berlaku bagi keadaankeadaan
percobaan yang khusus dipilih tadi. Daerah pengambilan kesimpulan
(generalisasi! dari percobaan menjadi sangat sempit, sehingga kita tidak dapat
mengambil kesimpulan untuk keadaan yang agak menyimpang dari keadaan
yang dipakai bagi percobaan tersebut.
8agaimana caranya untuk mendapatkan suatu percobaan dengan
ketepatan dan ketelitian tingg"i, akan tetapi memberikan cukup kesempatan
untuk mengambil kesimpulan secara umum, yaitu melalui suatu cara
pengendalian setempat antara lain adalah berupa pengelompokan,
penggolongan, atau pelapisan. Dengan pebgendalian setempat pembandingan
didalam kelompok atau golongan akan memiliki ketepatan yang tinggi, dan
adanya kelompok atau golongan tersebut akan menjamin bahwa daerah
pengambilan kesimpulan tidak menjadi terlalu sempit. Didalam atau golongan
satuan percobaan keragaman respons percobaan diharapkan lebih banyak
ditimbulkan oleh perlakuanperlakuan berbeda yang diberikan daripada oleh
"actor"aktor kebetulan yang tidak dapat dikendalikan sepenuhnya dalam
percobaan.
Dalam pengertian sempit, yang dimaksud dengan pengelompokan
(blocking! adalah pembagian atau pemilihan satuansatuan percobaan yang
didasarkan pada beberapa penciri dari (atau yang dipautkan dengan medan,
tempat atau ruang yang dapat dipertimbangkan sebagai suatu anak gugus atau
satuan percobaan yang cukup seragam keadaannya. &pa keadaan penciri yang
harus dipertimbangkan itu harus dinilai dari kemungkinan pengaruh yang dapat
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 22
ditimbulkannya terhadap responsrespons percobaan yang akan diamati,
sedangkan yang dimaksud dengan penggolongan (grouping! atau pelapisan
adalah pemilihan satuansatuan percobaan kedalam suatu golongan atau
lapisan yang dianggap cukup seragam didasarkan pada kesamaan dalam cirri
ciri bahan percobaan, yang tidak berkenan dengan posisi atau lokasinya dalam
dimensi ruang serta waktu. Dengan pelapisan (Strafication! dimaksudkan
satuansatuan percobaan yang lebih seragam, berdasarkan satu atau beberapa
peubah selain yang dipergunakan untuk mencirikan medan, tempat, ruang atau
waktu.
I0. /8/1I4I4 +//
(Setiap pertanyaan pasti memerlukan jawaban, kalau
tidak perlu jawaban janganlah bertanya. Namun setiap
pertanyaan memerlukan waktu yang tepat untuk
dijawab)
Dewasa ini metodemetode statistika makin banyak dipergunakan untuk
analisis atau menguji data hasil percobaan, dan sebaliknya tidak jarang model
model matematis yang biasa dipakai untuk percobaan dipertimbangkan untuk
menganalisis data yang dikumpulkan dengan metode bukan percobaan.
Dewasa ini, "asilitas pengolahan data berupa komputer dengan berbagai
program kemasan statistika yang tersedia makin canggih, dengan kemampuan
dan kecepatan olah komputer yang makin tinggi, sewrta tenaga yang makin
proposional lebih terbuka kemungkinan untuk memilih analisis yang lebih sesuai
dan mendalam, dengan hasil yang lebih cermat serta dikerjakan dalam waktu
yang singkat. Mungkin saja selama penyelenggaraan percobaan terjadi halhal
mengakibatkan penyimpangan terhadap apa yang telah direncanakan dan
dipertimbangkan dalam bentuk anggapananggapan sebelumnya, sehingga
rencana terutama analisis data hasil penelitian harus diubah sesui dengan
kenyataan yang ada.
Pemeriksaan kesesuian model adalah suatu langkah penting dalam
menganalisa data, model statistic yang digunakan tak lain dari suatu bayangan
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 23
penyederhanaan atau penyarian bagi masalah yang dikaji. Model dengan
komponenkomponennya dan anggapananggapan yang melandasinya perlu
diperiksa dan dinilai secara kritis. %eknikteknik gra"is umumnya dapat
membantu dalam analisis data.
Metode statistika mengandung pedoman yang dapat dipergunakan untuk
mengukur dan menguji keteranalan dan keabsahan dalam mena"sir hasil
percobaan. Pemilihan dan penggunaan metode statistika yang tepat, sebagai
suatu si"at analisis memungkinkan kita untuk mengukur besarnya
galat6kesalahan dalam menarik suatu kesimpulan atau memberi suatu tara"
(selang! kepercayaan terhadap suatu pernyataan, dengan demikian batasbatas
ketakpastian dapat diberikan.
9.1. Pemilihan /nalisis atau -!i 4tatistika (ang 3ocok
Dalam merencanakan suatu penelitian atau percobaan kemungkinan ada
beberapa macam uji statistika yang dapat dipakai untuk kepentingan tersebut,
maka hal ini akan mengundang suatu pertimbangan untuk memilih salah satu
diantaranya yang paligccok dan menguntungkan dari segi ilmiah.
7eampuhan uji dalam analisis statistika merupakan salah satu bagian
penting dari suatu pengujian . Suatu uji statistika dikatakan baik atau memadai,
bila dengan metode uji tersebut peluang untuk menolak #$ cukup kecil kalau #$
benar dan pelang akan besar kalau #$ salah.
&pabila pada suatu saat menghadapi dua macam metode pengujian misal
<ji & dan <ji 8, kemudian ternyata kedua macam uji tersebut mempunyai
peluang yang sama untuk menolak #$, dalam hal ini dapat dipilih salah satu
diantaranya dengan jalan melihat peluang terbesar untuk menolak #$ bila
#$salah.
Selain tingkat keampuhan uji, maka terdapat pertimbanganpertimbangan
lain dalam menentukan atau memilih salah satu uji statistik, pertimbangan
tersebut didasarkan atas $
(. 8agaimana cara mengambil6menarik sampel atau melakukan percobaan
). 7eadaan atau si"at dari populasi yang diamati.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 24
*. Satuan apa atau skala pengukuran yang dipergunakan dalam menilai
respons hasil penelitian
+. Dasar teori serta tujuan dari penelitian yang dilakukan.
Semua hal tersebut diatas, akan menentukan uji statistika mana yang akan
dipilih atau digunakan, sehinga uji tersebut cukup memadai atau bahkan sangat
cocok untuk menganalisis suatu data hasil pengamatan dari suatu penelitian.
Pengujian statistik akan berlaku apabila model dan cara pengukuran
yang dilakukan memenuhi syaratsyarat yang dibutuhkan. 7adangkadang perlu
dipertimbagkan apakah syarat yang diperlukan tersebut dipenuhi. 9adi dengan
demikian, syaratsyarat model statistik dari suatu pengujian hanya merupakan
asumsi saja , semua keputusan yang diambil dari beberapa uji statistika
sekurangkurangnya harus mempunyai kuili"ikasi sebagai berikut $ 7alau model
yang dipakai tersebut sesui dan bila pengujian yang dilakukan juga cukup
emadai, maka hal ini menyatakan bahwa asumsi tersebut adalah lemah dan
terbatas untuk suatu model tersebut. Dengan ditariknya suatu keputusan yang
kurang kuat dari hasil uji statistik dengan model yang bersangkutan, maka
kelemahan tersaebut harus dibantu dengan asumsi yang kuat untuk mengurangi
kesalahankesalahan dalam menarik suatu kesimpulan.
9.2. /sumsi-asumsi dalam -!i 4tatistika
Pengujian yang paling teliti adalah pengujian dengan asumsi yang kuat
dan tepat.. <ji statistika parametrika (<ji t dan uji :! dapat dipakai
asumsiCasumsi yang kuat untuk mendapatkan hasil yag baik. 7alau asumsi
yag dikemukakan memang benar, maka uji t dan uji > adalah uji yang paling baik
dalam memberikan nilai peluang untuk menolak #$ salah, dari asumsi yang
dikemukakan tadi, dengan catatan data pengamatan memenuhi asumsi yang
diperlukan untuk pengujian tersebut.
Syaratsyarat atau asumsiasumsi yang diperlukan untuk uji t dan uji >
adalah sebagai berikut $
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 25
(. Pengamatan dilakukan secara acak atau bebas, artinya pemilihan
setiap sampel dari populasi harus bebas terhadap kesempatan untuk
dipilih.
). Jariabel atau Peubah respons yang diukur harus dalam skala inter,al
atau rasional.
*. Data pengamatan yang diambil hendaknya menyebar mengikuti
sebaran normal atau paling sedikit tidak melanggar sebaran normal.
+. Data pengamatan harus mempunyai ,arians6keragaman yang
homogen antar perlakuan yang dibandingkan.
Semua syaratsyarat tersebut diatas harus dipenuhi dalam uji t dan uji >,
dalam penelitian biasanya syarat #o.( mudah6selalu dipenuhi, sedangkan syarat
#o. ) tergantung dari kemampuan peneliti untuk menggunakan atau mencari
skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian. Syarat #o. ( dan ) harus
terpenuhi, sedangkan syarat #o. * dan + bila tidak terpenuhi, maka dapat
diusahakan supaya dapat terpenuhi dengan jalan melakukan transformasi data.
%rans"ormasi data bertujuan untuk mengubah data dari data yang tidak
mengikuti sebaran normal dengan keragaman antar perlakuan tidak homogen
menjadi mengikuti sebaran normal dengan keragaman antar perlakuan menjadi
homogen, sehingga syarat #o. * dan + tidak dlanggar.
%rans"ormasi data yang biasa dipergunakan adalah $
(. %rans"ormasi akar Qi (FQi), trans"ormasi ini digunakan jika data mengikuti
sebaran Poisson. ?iricirinya adalah ratarata (K! data hasil pengamatan
masingmasing perlakuan hampir sama dengan ,ariannya (B
2
), data yang
mengikuti sebaran Poisson ini biasanya data dalam persen dengan
persentase yang sangat kecil atau peluang kejadiannya sangat kecil atau
sebaliklnya yaitu sangat besar (mendekati ;@ atau (22@!. 9ika hasil
pengamatan ada data yang nilainya 2, karena akar 2 tak terdi"inisikan,
mka trans"ormasinya ini diubah menjadi akar (Fi L (! atau (Fi L M!.
). %rans"ormasi /rc4in FQi , trans"ormasi ini digunakan jika data mengikuti
sebaran .inomial. ?iriciri data yang mengikuti sebaran ini adalah rata
rata (K! data tersebut sebanding dengan ,ariannya (B
2
), perlu diiangat
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 26
bahwa R ; np dan B
2
; np(1-p). Data dalam satuan pengukuran
persentase (Fi@! biasanya mengikuti sebaran ini.
*. %rans"ormasi 1og Qi atau 1n Qi, trans"ormasi ini biasanya digunakan bila
data berkaitan dengan waktu dan rataratanya (K! mengikuti ratarata
6eometrik. ?iriciri data ini adalah bila ratarata (K! sustu perlakuan
semakin besar, maka ,ariannya (B
2
) juga semakin besar, sehingga
homogenitas ragam6,arian antar perlakuan tidak terpenuhi. Data yang
mempunyai ciriciri tersebut adalah data yang berkaitan dengan waktu
misalnya jumlah mikroorganisme pada daging yang dismpan pada suhu
dingin selama (2 hari, bobot badan ayam dari minggu ke minggu.
+. %rans"ormsi kebalikan (1AQi), trans"ormasi ini diguakan jhika ratarata data
mengikuti ratarata #armonik. Data ini diperoleh jika satuan pengukuran
yang digunakan dalam penelitian dari dua satuan (misalnya Rp.6butir,
jumlah anak6jumalah induk dan sebagainya, sehingga jika satuan tersebut
tidak rasional maka perlu dibalik atau diharmoniskan dalam analisis data.
-. %rans"ormasi 1n(/ D Qi) atau 1nC(/ D Qi)AQiN, disini / adalah nilai
maksimum dari respons yang mungkin dicapai atau nilai maksimum
teoritis. %rans"ormasi ini digunakan jika nilai & diketahui atau dapat
diduga dan data tidak linear dalam urutan waktu. Dalam hal ini data
mengikuti kur,a 1ogistik atau 4igmoid.
5omogonitas Jarian6ragam antar perlakuan dianggap homogen bila
perbandingan antara ragam terbesar dengan terkecil lebih kecil dari * (ragam
terbesas6ragam terkecil O *!, dan dapat juga diuji dengan menggunakan uji
.artlett atau <ji 3ochran. 7edua uji ini memberikan keputusan apakah
trans"ormasi yang kita lakukan sudah dapat diterima atau tidak, jika telah
berubah melakukan berbagai tran"ormasi data ternyata homogenitas ragam juga
tetap dilanggar atau tidak memenuhi, maka uji t ataupun uji : tidak bisa kita
paksakan untuk digunakan. Dengan kata lain kita harus menggunakan
analisis6uji lain selain uji t dan uji :, yaitu dengan menerapkan analisis 4tatistika
8onparametrika.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 27
7enormalan data dapat diketahui dengan menggunakan teknikteknik
gra"is atau dengan uji 3hi-4Suare (T
2
). %eknikteknik gra"is biasanya jauh lebih
baik dan komonikati" digunakan karena dapat menarik kesimpulan yang lebih
luwes sesui dengan keadaan data dan tujuan trans"ormasi yang diinginkan.
Pelanggaran syarat nomor * dan + biasanya berkaitan dengan jumlah
sampel, makin banyak jumlah sampel kemungkinan pelanggaran syarat nomor *
dan + akan semakin kecil jika syrat nomor ( dan ) telah tewrpenuhi. 9adi jumlah
sampel juga sangat menetukan homogenitas ragam dan kenormalan data (ingat
syrat jumlah sampel minimum!.
Pemilihan analisis6uji statistika berdasarkan rancangan percobaan, si"at
peubah dan skala pengukuran yang digunakan, seperti %abel berikut $
abel Pemilihan /nalisisA-!i 4tatistika
8o. *ancangan 4ifat
Perlakuan
4kala
Pengukuran
/nalisisA-!i
4tatistika
( %idak ber
pasangan
(PC)!
%etap 7ulitati"
atau
7uanditati"
#ominal
;rdinal
Inter,al dan
Rasional (n kecil
homogenitas
ragam dan
kenormalan
dilanggar.
Inter,al dan
Rasional (n cukup
besar homo
genitas ragam
dan kenormalan
dipenuhi.
?hiSPuare (Q)!
4ilcoRon tidak 8er
pasangan
4lRoson tidak 8er
pasangan, <ji Mann
4hitnie
<ji t tidak 8er
pasangan
) 8erpasanag
(PC)!
%etap 7ulitati"
atau
7uanditati"
#ominal
;rdinal
<ji %anda, Mc #enar
<ji 4ilcoRon 8er
pasangan, <ji 4alsh
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 28
Inter,al dan
Rasional (n kecil
homogenitas
ragam dan
kenormalan
dilanggar.
Inter,al dan
Rasional (n cukup
besar homo
genitas ragam
dan kenormalan
dipenuhi.
<ji 4ilcoRon 8er
pasangan
<ji t 8erpasangan
* Rancangan
&cak
'engkap
(R&'!
%etap
7ualitati"
%etap
7uanditati"
#ominal
;rdinal
Inter,al dan
Rasional (n kecil
homogenitas
ragam dan
kenormalan
dilanggar.
Inter,al dan
Rasional (n cukup
besar homo
genitas ragam
dan kenormalan
dipenuhi.
#ominal
;rdinal
Inter,al dan
Rasional (n kecil
homogenitas
ragam dan
kenormalan
dilanggar.
?hiSPuare (Q)!
7ruskal4allis
7ruskal4allis
<ji Median
&nalisis Ragam (<ji
>!,
?hiSPuare (Q)!
7ruskal4allis,
4ilcoRon tidak
8erpasangan, Mann
4hitnie
7ruskal4allis,
4ilcoRon tidak
8erpasangan, Mann
4hitnie
<ji Median, 7orelasi
Rank
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 29
+ Rancangan
&cak
'engkap
(R&'! dan
Rancanagan
&cak
7elompok
(R&7!
%etap
7ualitati"
Inter,al dan
Rasional (n cukup
besar homo
genitas ragam
dan kenormalan
dipenuhi.
&nalisis Ragam (<ji
>!, <ji t, <ji #ilai
%engah (8#%, 8#9,
Duncan dsb!, 7ontras
;rtogonal
- Rancangan
&cak
'engkap
(R&'! dan
Rancanagan
&cak
7elompok
(R&7!
%etap
7uanditati"
Inter,al dan
Rasional (n cukup
besar homo
genitas ragam
dan kenormalan
dipenuhi.
&nalisis Ragam (<ji
>!, <ji t, <ji #ilai
%engah (8#%, 8#9,
Duncan dsb!,
Polinomial 7ontras
;rtogonal, &nalisis
Regresi7orelasi
. Rancangan
&cak
&cak
7ualitati"
Inter,al dan
Rasional (n cukup
&nalisis Ragam (<ji
>!, <ji #ilai %engah
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 30
'engkap
(R&'! dan
Rancanagan
&cak
7elompok
(R&7!
besar homo
genitas ragam
dan kenormalan
dipenuhi.
tidak boleh dilakukan
/ Rancangan
&cak
7elompok
(R&7!
%etap
7ualitati"
%etap
7uanditati"
#ominal
;rdinal
Inter,al dan
Rasional (n kecil
homogenitas
ragam dan
kenormalan
dilanggar.
#ominal
;rdinal
Inter,al dan
Rasional (n kecil
homogenitas
ragam dan
kenormalan
dilanggar.
?ochran
>riedmen, 4ilcoRon
8erpasangan
<ji >riedman,
4ilcoRon
8erpasangan
?ochran
>riedmen
>riedman, 4ilcoRon
8erpasangan
7orelasi Rank

V. AN!AN"AN A!A# LEN"#AP(AL)
Syaratnya adalah hanya ada satu peubah bebas (independent variable) yang disebut
perlakuan !adi tidak ada peubah lain selain perlakuan yang "e"pengaruhi resp#ns hasil
penelitian (dependent variable)$
Model Matemati$
%i& ' ( ) Pi ) *i&
i ' 1+ 2+ ,+----+. dan & ' 1+ 2+ ,+----+/
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 31
Di$ini 0
%i& 0 Pengamatan .erla1/an 1e2i dan /lagan 1e2&
( 0 ataan Um/m
Pi 0 Pengar/h .erla1/1an 1e2i
3i& 0 "alat .erla1/an 1e2I dan /langan 1e2&
Mdel diata$ did/ga berda$ar1an $am.eln4a 0
4
i&
' 5
..
) (5
i.
2 5
..
) ) 4
i&
2 5
i.
)
(4
i&
2 5
..
)' (5
i.
2 5
..
) ) 4
i&
2 5
i.
)
Dera&at 6eba$ (D6)0 (./ 21) ' (. 21) ) (./ 7 .)
(./ 21) ' (. 21) ) .(/ 7 1)
D6 8otal ' D6 Perla1/an ) D6 "alat
%alau kita !u"lahkan dan kuadratkan "aka &

= = = =
+ =
p
2
)H
U
(i. - ((i! )
U
(.. -
U
C((i.
2
)
U
(.. - ((i!
1 1 1 1 i
u
j
p
i
u
j
H

= = = =
+ + =
p
2
)
U
(i. - ((i! )
U
(i. - )((i!
U
(.. -
U
2((i.
2
)
U
(.. -
U
C((i.
2
)
U
(.. - ((i!
1 1 1 1 i
u
j
p
i
u
j
'9
H

= = = =
+ =
p
2
)
U
(i. - ((i!
2
)
U
(.. -
U
C((i.
2
)
U
(.. - ((i!
1 1 1 1 i
u
j
p
i
u
j

= = = = = =
+ =
p
1 i
u p
2
)
U
(i. - ((i!
2
)
U
(.. -
U
((i.
2
)
U
(.. - ((i!
1 1 1 1 1 j i
u
j
p
i
u
j

pu
UU
2
((..)
2
(i!
2
)
U
(.. - ((i! otal Kuadrat 2umlah
p
= =

= = = = 1 1 1 1 i
u
j
p
i
u
j
''
pu
UU
2
((..)

2
(i. 1Au
2
)
U
(.. -
U
((i. Perlakuan Kuadrat 2umlah
p
1 i
= =

= = =
p
i
u
j 1 1
2
)H
U
(.. -
U
((i. )
U
(.. - C((i!
2
)
U
(i. - ((i! 6alat Kuadrat 2umlah
p

= = = =
+ = =
1 1 1 1 i
u
j
p
i
u
j
:# "alat ' :# 8otal 7 :# Perla1/an
8abel Data (Um.ama 0 . ' ; dan / ' <)
Ulangan
(&)
Perla1/an (i) 8otal
(4+&)
1 2 , ;
1 4
11
4
21
4
,1
4
;1
4
.1
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 32
2 4
12
4
22
%
,2
%
;2
4
.1
, 4
1,
4
2,
4
,,
4
;,
4
.1
; 4
1;
4
2;
4
,;
4
;;
4
.1
< 4
1<
4
2<
4
,<
4
;<
4
.1
8otal (4i.) 4
1.
4
2.
4
,.
4
;.
4
.1
ataan(5i.) 5
1.
5
2.
5
,.
5
;.
5
.+
8abel Da=tar >idi1 agam.
>/mber
#eragaman
Dera&at
6eba$
:/mlah
#/adat
#/adrat
8engah
? Hi2
t/ng
? 8abel Pel/2
Ang(P
)
9.9< 9.91
Perla1/an (.21) :# P :#P@(.21)'P P@"
"alat .(/21) :# " :#"@.(/21)'"
8otal (./ 7 1) :# 8
(ip#tesis &
H
9
0 A
1
' A
2
' A
,
'...........' A
.
H
1
0 A
i
B A
i
C
i



:i1a ? Hit/ng (P@") D ? 8abel ( 9+9<E D6 Perla1/an+ D6 "alat)) ma1a H
9
diterima (PF9.9<)+ hal ini berarti Perla1/an tida1 ber.engar/h n4ata
(PF9+9<).
:i1a ? Hit/ng (P@") G ? 8abel ( 9+9<E D6 Perla1/an+ D6 "alat)) ma1a H
9
ditola1 (PD9.9<)+ hal ini berarti Perla1/an ber.engar/h n4ata (PD9+9<).
:i1a ? Hit/ng (P@") G ? 8abel ( 9+91E D6 Perla1/an+ D6 "alat)) ma1a H
9
ditola1 (PD9.91)+ hal ini berarti Perla1/an ber.engar/h $angat n4ata
(PD9+91).
8eladan 1.
Se#rang peneliti ingin "engetahui pengaruh la"a desin)eksi (
2
*
2
terhadap l#g
!u"lah bakteri + ,#li pada li"bah -.( dengan d#sis 30/ $ 0ntuk tu!uan tersebut
dilakukan penelitian dengan la"a desin)eksi 0 2 4 dan 8 !a" dengan ulangan "asing1
"asing sebanyak 5 kali$
2abel 3ata 4u"lah +$ ,#li (5#g +$ ,#li)
Ulangan Lama De$in=e1$i (i) dalam &am 8otal
9 2 ; H
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 33
(&) (4
+&
)
1 H.II <.JI <.H2 ;.J, 2,.91
2 H.IJ <.J1 <.<1 ;.I9 22.IK
, H.J< H.9J <.<I ;.IH 2,.2H
; H.I2 H.92 <.H9 ;.I< 2,.2K
< H.JI <.K< <.<2 ;.II 2,.1,
8otal (4
i.
) ,;.19 2K.<, 2J.I, 2;.12 11<.<I
ata2rata H.I2 <.K1 <.<J ;.I2 <.JI
>D 9.9<H1 9.1<<9 9.9;II 9.9H92 9.9K11
.erhitungan &
pu
UU
2
((..)
2
(i! otal Kuadrat 2umlah
9
=

= = 1
5
1 i j
2K otal ; J.OO
2
P J.OK
2
P J.K&
2
P=======P 9.OO
2
- (11&.&O)
2
A(97&)
; JKO."&&J D JJK.I"JO ; 1$.91OO
pu
UU
2
((..)

2
(i. 1Au Perlakuan Kuadrat 2umlah
9
1 i
=

=
:# Perla1/an '1@<(,;.19
2
) 2K.<,
2
) 2J.I,
2
) 2;.12
2
) 7 (11&.&O)
2
A(97&)
; &KO.222O D JJK.I"JO ; 1$.2JJ$
2K 6alat ; 2K otal D 2K Perlakuan
; 1$.91OO D 1$.2JJ$ ; $.1"2K
+aftar 4idik *agam
4umber
Keragaman
+ . 2umlah
Kuadrat
Kuadrat
engah
:. #i-
tung
: abel P
$.$& $.$1
1ama + " 1$.2OJ$ ".92OJK 91".22VV ".29 &.2I '$.$1
6alat 1J $.1"2K $.$$O"$
otal 1I 1$.91OO
Keterangan W VV 1ama +esinfeksi .erpengaruh 4angat 8(tata (P'$,$1).
(ip#tesis &
H
9
0 A
1
' A
2
' A
,
' A
;
H
1
0 A
i
B A
i
C
i



Kesimpulan W
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 34
>5 C +(*.)): > %abel 2,2(C -.)1, maka 52 ditolak pada tara" (@.
9adi 'ama desin"eksi berpengaruh sangat nyata (PO2,2(! terhadap log jumlah A
coli air limbah RP5.
-!i .artlett
Syarat Sidik Ragam (<ji >! ragam (S
)
! antar perlakuan harus homogen,
untuk menguji homogennitas ragam digunakan <ji 8artlett, denagn rumus $
T ; 2."$22JXCY(ui D 1)H 1og 4
2
- Y(ui D 1) log4i
2
Z
Q ; 1 P 1AC"(p-1)HXY1A(ui -1) D 1ACY(ui D 1)HZ
Q
UU T
.=
2ika .' T
2
($,$&,+.6;p-1) maka disimpulkan ragam homogen, sebalikn(a !ika .%
T
2
($,$&,+.6;p-1) maka disimpulkan ragam tidak homogen.
4ebagai contoh kita gunakan data diatas.
T ; 2."$22JXC(&-1)P(&-1)P&-1)P(&-1)1og $.$I11
2
-
C(&-1)1og $.$&J1
2
P(&-1)1og $.&&$
2
P(&-1)1og $.$9OO
2
P(&-1)1og $.$J$2
2
Z.
T ; 2."$22J(-"".2I&12 P "J.K91&1") ; K.I"9II2"J
Q ; 1 P 1AIX1A(&-1)P 1A(&-1)P 1A(&-1)P 1A(&-1)Z D C1A(&-1)P(&-1)P(&-1)P(&-1)HZ

Q ; 1.1$91JJK
K.1O
1.1$91JJK
U UUUUUUUUUU
K.I"9II2"&
. = =
T
2
($,$&,+.6;9-1) ; K.O1
Oleh karena .' T
2
($,$&,+.6;9-1) , maka disimpulkan ragam homogen (P%,$&).
-2I 8I1/I ,86/# 4,,1/# 4I+IK */6/)
Setelah 52 ditolak, maka selanjutnya ingin diketahui antar perlakuan (rata
rata! mana yang berbeda nyata, maka untuk mengetahui hal tersebut dilakukan
uji nilai tengan (ratarata! antar perlakuan.
<ji nilai tenngah setelah sidik ragam hanya diperkenalkan ) uji yaitu $$
a. -!i .eda 8(ata erkecil (.8).
<ji ini menggunakan tabel t, yaitu dengan mencari SR dengan rumus $
r
UUUUU 6 K 2 47 =
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 35
.8 &[ ; t ($.$&\+.6)47
.8 1[ ; t ($.$1+.6)47
7esimpulan dari uji 8#% adalah sebagai berikut $
2ika ]Ri. D R^i.]' nilai .8 &[ maka antara Ri. dengan R^i.
disimpulkan tidak berbeda n(ata (P%$.$&).
2ika ]Ri. D R^i.]N nilai .8 &[ maka antara Ri. dengan R^i.
disimpulkan berbeda n(ata (P'$.$&).
2ika ]Ri. D R^i.]N nilai .8 1[ maka antara Ri. dengan R^i.
disimpulkan berbeda sangat n(ata (P'$.$1).
+ari abel eladan 1. diatas maka dapat dicarai sebagai berikut W
) 2($.$$$O"$ 47 =
; $.$&KJ.
.8 &[ ; 2.12$ 7 $.$&KJ ; $.1221
.8 1[ ; 2.I21 7 $.$&KJ ; $.1JO"
abel -!i .8
1ama
+esinfeksi
*ataan _1. D Ri. _2. D Ri. _". D Ri. 4ignifikansi
$.$& $.$1
$ !am J.O2$ $ / /
2 !am &.I$J $.O19VV $ . .
9 !am &.&JJ 1.2&9VV $."9$VV $ 3 3
J !am 9.O29 1.IIJVV 1.$O2VV $.K92VV + +
Keterangan W
8ilai dengan huruf (ang berbeda kearah kolom menun!ukkan
berbeda n(ata (P'$.$&) atau sangat n(ata (P'$.$1).
b. -!i *entangan .erganda +uncan.
8ila perlakuan lebih dari - (p:-!, maka <ji 8#% kurang baik digunakan
untuk membandingkan rataan antar perlauan, maka uji yang lebih baik
digunakan adalah -!i *enntangan .erganda +uncan.
$.$9$K9" $.$$O"A& K6Ar 47 = = =
14* ; 47 7 44*
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 36
44* diambil dari abel +uncan.
abel *entangan .ergabda +uncan
P 2 " 9
44* $,$& ".$$ ".1& ".2"
44* $,$1 9.1" 9."9 9.9&
14* $,$& $.122 $.12O $.1"2
14* $,$1 $.1JO $.1KK $.1O1
7esimpulan dari <ji Duncan adalah sebagai berikut $
2ika ]Ri. D R^i.]' nilai 14* &[ pada *entangan P tertentu, maka
antara Ri. dengan R^i. disimpulkan tidak berbeda n(ata (P%$.$&).
2ika ]Ri. D R^i.]N nilai 14* &[ pada *entangan P tertentu, maka
antara Ri. dengan R^i. disimpulkan berbeda n(ata (P'$.$&).
2ika ]Ri. D R^i.]N nilai 14* 1[ pada *entangan P tertentu, maka
antara Ri. dengan R^i. disimpulkan berbeda sangat n(ata (P'$.$1).
abel -!i *entangan .erganda +uncan
1ama
+esinfeksi
*ataan _1. D Ri. _2. D Ri. _". D Ri. 4ignifikansi
$.$& $.$1
$ !am J.O2$ $ / /
2 !am &.I$J $.O19VV $ . .
9 !am &.&JJ 1.2&9VV $."9$VV $ 3 3
J !am 9.O29 1.IIJVV 1.$O2VV $.K92VV + +
Keterangan W
8ilai dengan huruf (ang berbeda kearah kolom menun!ukkan
berbeda n(ata (P'$.$&) atau sangat n(ata (P'$.$1).
9ika perlakuan atau "aktor bersi"at kualitati", maka perlu dicari hubungan
antara perlakuan (Peubah bebas! diberikan lambang T dengan peubah tak
bebas atau peubag respons diberikan lambang Q
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 37
5ubungan Q dengan F dibuat dalam bentuk persamaan polinom
berpangkat (, ),............,a, disini a C p = ( (a C jumlah perlakuan dikurangi satu!,
jadi persamaan polinomnya adalah sebagai berikut $
Q ; `$ P `1 T P `2 T
2
P.................P `aT
a
Persamaan polinom ini disebut Persamaan 6aris *egresi antar peubah T
dengan peubah Q
7ita perhatikan teladan diatas p C +, jadi a C + ( C *, maka derajat
polinom yang mungkin adalah dengan persamaan sebagai berikut $
Q ; `$ P `1 T P `2 T
2
P `"T
"
atau
Q ; `$ P `1 1 P `2 1
2
P `"1
"

Disini ' adalah 'ama Desin"eksi dan F adalah jumlah log A coli
Dari persamaan garis regresi tersebut kita bisa mencari `$, `1, `2 dan `"
,
dengan menyelesaikan persamaan normalnya yaitu matriks XY = XX,
dalam hal ini matriks tersebut adalah $

=
20
1 i
Yi
n

=
20
1 i
Li

=
20
1
2
i
Li

=
20
1
3
i
Li
`$

=
20
1 i
YiLi
;

=
20
1 i
Li

=
20
1
2
i
Li

=
20
1
3
i
Li

=
20
1
4
i
Li
`1

2
20
1

= i
YiLi

2
20
1

= i
Li

=
20
1
3
i
Li

=
20
1
4
i
Li

=
20
1
5
i
Li
`2
3
20
1

= i
YiLi

3
20
1

= i
Li

=
20
1
4
i
Li

=
20
1
5
i
Li

=
20
1
6
i
Li
`"

`$ n
=
20
1 i
Li

=
20
1
2
i
Li

=
20
1
3
i
Li
-1
=
20
1 i
Yi
`1 ;
=
20
1 i
Li

=
20
1
2
i
Li

=
20
1
3
i
Li

=
20
1
4
i
Li

=
20
1 i
YiLi

`2
2
20
1

= i
Li

=
20
1
3
i
Li

=
20
1
4
i
Li

=
20
1
5
i
Li

2
20
1

= i
YiLi

Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 38
`"
3
20
1

= i
Li

=
20
1
4
i
Li

=
20
1
5
i
Li

=
20
1
6
i
Li

3
20
1

= i
YiLi

8erdasarkan %eladan (. maka kita peroleh $

`$ 2$ J$ 2O$ 199$ 11&,&O
`1 ; J$ 2J$ 199$ KO9$ "1&,1$
`2 29$ 199$ KO9$ 991J$ 19"1,K$
`" 199$ KO9$ 991J$ 2&91$$ K22K,"$
`$ J,O2$$$
`1 ; - $,KJ"1K
`2 $,1I"K&
`" - $,$2$""
2adi persamaan garis *egresin(a adalah W
Q ; J,O2$$$ D $.KJ"1K1 P $.1I"K&1
2
D $.$2$""1
"
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 39
2
(
)
*
+
-
.
/
0
2 ) + . 0 (2
1ama +esinfeksi (2am)
1
o
g
.

2
u
m
l
a
h

,
.

c
o
l
i

<ntuk menguji ketepatan dan ketelitian bentuk bentuk persamaan garis
regresi dilakukan pengujian bentuk persamaan garis regresinya dan dan
koe"isien korelasinya yaitu dengan cara sebagai berikut $
2umlah Kuadrat *egresi ; (7^Q)^ ` -
=
n
1 i
2
Qi) 1An(
2umlah Kuadrat otal ;
=
n
1 i
2
Qi
-
=
n
1 i
2
Qi) 1An(
2umlah Kuadrat 6alat ; 2K otal D 2K *egresi
abel 4idik *agam *egresi
4umber
Keragaman
+era!at
.ebas
2umlah
Kuadra
t
Kuadrat
engah
:
#itung
: abel P
$,$& $,$1
*egresi p 2K * 2K *Ap ; * *A6
6alat n-p-1 2K 6 2K 6A(n-1-p);6
otal n-1 2K
Kesimpu(lann(a adalah $
2ika :#(*A6) ' : abel C($,$&\ p, (n-p-1)H, maka #$ diterima, berarti garis
regresin(a tidak n(ata (P%$,$&).
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 40
2ika :#(*A6) N : abel C($,$&\ p, (n-p-1)H, maka #$ ditolak, berarti garis
regresin(a n(ata (P'$,$&).
2ika :#(*A6) N : abel C($,$1\ p, (n-p-1)H, maka #$ ditolak, berarti garis
regresin(a sangat n(ata (P'$,$1).
Derajat polinom yang tertinggi adalah *(kubik!, tetapi mungkin saja dua
(kuadratik! atau bahkan ((linier!, untuk menentukan derajat polinom yang terbaik
yaitu yang menggambarkan datanya maka diperlukan pengujian terhadap
koe"esien garis regresinya (Si!, koe"isien garis regresi yang nyata (PO2,2-!.
Pengujian ini memang cukup merepotkan, karena harus mencoba beberapa kali
bentuk persamaan yang mungkin dan dilakukan pengujian terhadap koe"isien
garis regresinya (Si! , tetapi dalam program SPSS telah dipilihkan lansung garis
regresi yang terbaik dengan seluruh koe"isen garis regrei yang nyata(PO2,2-!
yaitu dengan program *egresi 4tepais.
7etelitian dan ketepatan garis regresi dapat juga dilihat dari
besarnya koe"isien determin (*
2
! dan6atau koe"isien korelasinya (* atau r!.
7oe"isien determinan adalah besarnya peubah tak bebas (F! yang dapat
diterangkan oleh peubah (R! dengan menggunakan persamaan garis regresi
yang diperoleh, sedangkan koe"isien korelasi menyatakan keeratan hubungan
antara peubah bebas(Q! dengan peubah tak bebas(F!, dan sejauh mana
keeratan hubungannya dapat diuji dengan menggunakn %abel R atau r.
Koefisien diterminan (*
2
! C
2Kotal
2K*egresi UUUUUUUUUU
, nilain(a ($
G *
2
G 1)
Koefisien Korelasi (*) ;
2
* , nialain(a (-1 G *

G 1)
Sebagai contoh kita gunakan %eladan (., dari persamaan garis Regresi yang
diperoleh yaitu Q ; J,O2$$$ D $.KJ"1K1 P $.1I"K&1
2
D $.$2$""1
"
, kita dapat
mengitung $
2K *egresi ; (T^Q)^` -
=
20
1
(
i
2
Qi) (1A2$)

Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 41
;

=
20
1
(
i
Qi)
`$P

=
20
1
(
i
Qi1i)
`1 P

=
20
1
(
i
)
2
1i Qi
`2 P

=
20
1
(
i
)
"
Qi1i
`" -

=
20
1
(
i
2
Qi) (1A2$)
; (11&,&O)(J,O2$$)P("1&,1)(-$.KJ"1K)P(19"1)($.1I"K&)P
(K22K."$)(-$.$2$"") - (1A2$)(11&.&O
2
)
; 1$,2OJ$
2K otal ;

=
20
1 i
2
Qi
-

=
20
1 i
2
Qi) (1A2$)(
; JKO,"J - (1A2$)(11&.&O
2
) ; 1$,91OO
2K 6alat ; 2K otal D 2K *egresi ; 1$,91OO D 1$,2OJ$ ; $,1"2O
abel 4idik *agam *egresi
4 K +era!at
.ebas
2umlah
Kuadrat
Kuadrat
engah
:# : abel P
$,$& $,$1
*egresi " 1$,2OJ$ $,$9$K9 91",22 ",29 &,2I '$,$1
6alat 2$-"-1;1J $,1"2O $,$$O"$
otal 2$-1; 1I 1$,91OO
7esimpulan $ Earis regresi sangat nyata (PO2,2(!.
Koefisien diterminan (*
2
! ; 1$,2OJ$A1$,91OO ; $,OIK"
Koefisien Korelasi (*) ;
$,OIK"
; b $,II"J
9ika kita bandingkan dengan abel * (* $,$&\ ",1O) ; $,J1& dan
abel * (* $,$1\ ",1O) ; $,K$J.
Maka koe"isien garis regresinya sangat nyata (PO2,2(!.
Disamping pengujian terhadap bentuk persamaan garis regresi dan
koe"isien korelasinya, juga perlu dilakukan pengujian terhadap koe"isien garis
regresinya (`i!. 9ika semua koe"isien garis regresinya nyata (PO2,2-!, maka
bentuk persamaan garis regresi tersebut secara utuh cukup baik, sebaliknya bila
ada salah satu koe"isien ppersamaan garis regresinya yang tidak nyata (P:2,2-!,
maka persamaan garis regresi perlu ditinjau kembali terutama terhadap peubah
bebas yang koe"isiennya garis regresinya tidak nyata (P:2,2-!.
Pengujian dapat dilakukan dengan cara mencari matriks ,arienco,arian
yaitu $
T/^T/ ; 2K T1 2#K T1T2 2#K T1T"=======.2#KT1Tp
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 42
2#K T1T2 2K T2 2#K T2T"=======.2#KT2Tp
2#K T1T" 2#K T1T2 2K T".====..====.2#KT2Tp
2#K T1Tp 2#K T2Tp 2K T"Tp.===..====.2#KT2Tp
Setelah matriks T/^T/ dicari kebalikannya (In,ersnya! dan digandakan dengan
4i
2
(K galat!, maka akan diperoleh matriks $
(T/^T/)
-1
4i
2
; 4b$
2
/ .======.3
/ 4b1
2
+===...==..,
. + 4b2
2
=====.:
3 , :======..4bp
2
#ilai pada diagonal utama matriks (T/^T/)
-1
4 i
2
setelah diakarkan merupakan
standar Arror dari koe"isien garis regresi yang diperoleh, hingga pengujian
terhadap koe"isien garis regresi dapat dilakukan dengan uji t, dengan rumus $
]t#]; `iA4bi 4bi `iA
2
=
7esimpulan $
2ika ]t#]' t abel ($,$&\ +. 6alat *egresi) maka koefisien garis regresin(a
tidak n(ata (P%$,$&).
2ika ]t#]% t abel ($,$&\ +. 6alat *egresi) maka koefisien garis regresin(a
n(ata (P'$,$&).
2ika ]t#]% t abel ($,$1\ +. 6alat *egresi) maka koefisien garis regresin(a
sangat n(ata (P%$,$&).
Dari %eladan (. diatas diperoleh hasil pengujian koe"isien garis regresi seperti
tabel berikut $
Peubah Koefisien
6aris *egresi
4tandar
,rror (4bi)
t
#itung
t abel
P
$.$& $.$1
`$
J.O2$$$ $.$9$K9 1J9.92 2,12$ 2.I21 '$.$1
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 43
c1
-$.KJ"1K $.$KO1& I.KK 2,12$ 2.I21 '$.$1
c2
$.1I"K& $.$"9&9 &.J1 2,12$ 2.I21 '$.$1
c"
-$.$2$"" $.$$"O$ &."J 2,12$ 2.I21 '$.$1
7esimpulan $ 7oe"esien persamaan garis regresinya sangat nyata (PO2.2(!.
VI. AN!AN"AN A!A# #ELLMPL# (A#)
Syarat &
6da satu peuabah bebas yang disebut perlakukan
6da satu peubah sa"pingan7pengganggu yang disebut kel#"p#k
Model Matemati$ 0 %i& ' ( ) #i ) P& ) *i&
i ' 1+ 2+ ,+----+1 dan & ' 1+ 2+ ,+----+.
Di$ini 0
%i& 0 Pengamatan #elom.o1 1e2i dan Perla1/an 1e2& ( 0 ataan Um/m
#i 0 Pengar/h #elom.o1 1e2i P& 0 Pengar/h Perla1/an 1e2& dan
3i& 0 "alat #elom.o1 1e2i dan Perla1/an 1e2&
8#del diatas diduga berdasarkan datanya sebagai berikut &
4
i&
' 5
..
) (5
i.
2 5
..
) ) (5
.&
2 5
..
) ) (4
i&
2 5
i.
2 5
.&
) 5
..
)
(4
i&
2 5
..)
' (5
i.
2 5
..
) ) (5
.&
2 5
..
) ) (4
i&
2 5
i.
2 5
.&
) 5
..
)
Dera&at 6eba$ (D6)0 (1. 21) ' (1 21) ) (.21) ) (1. 2 1 7 . )1)
(1. 21) ' (121) ) (. 21) ) (121)(. 7 1)
D6 8otal ' D6 #elom.o1 ) D6 Perla1/an ) D6 "alat
%alau kita !u"lahkan dan kuadratkan "aka &
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 44

= = = = = = = =
+ + + =
k
1 i
p k
2
)
U
(..
U
(.! -
U
(i. - ((i!
2
)
U
(.. -
U
((i.
2
)
U
(.. - ((i!
1 1 1 1 1 1 1
2
)
'
$$
'
$ (
j
k
i
p
j i
p
j
k
i
p
j
y j y


kp

UU
(..)
2
(i!
2
)
U
(.. - ((i! otal Kuadrat 2umlah
k
(
1 1 1 1
= =

= = = = i
p
j
k
i
p
j

p k
UU
2
((..)

2
(i. 1Ap
2
)
U
(.. -
U
((i. Kelompok Kuadrat 2umlah
k
1 i
= =

= = =
k
i
p
j 1 1
p k
UU
2
((..)

2
(.! 1Ak
2
)
U
(.. -
U
((.! Perlakuan Kuadrat 2umlah
p
1
= =

= = = j
k
i
p
j 1 1
2
Q..)H -
U
(.! )
U
(.. -
U
((i. )
U
(.. - C((i!
2
(..)
U
(.! -
U
(i. - ((i! 6alat 2K
p
(
1 1 1 1
+ + = + =

= = = = i
u
j
k
i
p
j
:# "alat ' :# 8otal 7 :# #elom.o1 2 :#a1/an
8abel Data (Um.ama 0 . ' ; dan 1 ' <)
#elom.o1
(i)
Perla1/an (&) 8otal
(4i.)
1 2 , ;
1 4
11
4
12
4
1,
%
1;
4
1.
2 4
21
4
22
4
2,
%
2;
4
2.
, 4
,1
4
,2
4
,,
%
,;
4
,.
; 4
;1
4
;2
4
;,
%
;;
4
;.
< 4
<1
4
<2
4
<,
%
<;
4
<.
8otal (4.&) 4
.1
4
.2
4
.,
4
.;
4
..
ataan(5.&) 5
.1
5
.2
5
.,
5
.;
5
.+
8abel Da=tar >idi1 agam.
> # D 6 : # # 8 ? H ? 8abel P
9.9< 9.91
#elom.o1 (121) :# # :# #@(121)'# #@"
Perla1/an (.21) :# P :#P@(.21)'P P@"
"alat (121)(.21) :# " :#"@(.21)(/21)'"
8otal (1. 7 1) :# 8
(ip#tesis &
H
9
0 A
1
' A
2
' A
,
'...........' A
.
H
1
0 A
i
B A
i
C
i



Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 45
:i1a ? Hit/ng (P@") D ? 8abel ( 9+9<E D6 Perla1/an+ D6 "alat)) ma1a H
9
diterima (PF9.9<)+ hal ini berarti Perla1/an tida1 ber.engar/h n4ata
(PF9+9<).
:i1a ? Hit/ng (P@") G ? 8abel ( 9+9<E D6 Perla1/an+ D6 "alat)) ma1a H
9
ditola1 (PD9.9<)+ hal ini berarti Perla1/an ber.engar/h n4ata (PD9+9<).
:i1a ? Hit/ng (P@") G ? 8abel ( 9+91E D6 Perla1/an+ D6 "alat)) ma1a H
9

ditola1 (PD9.91)+ hal ini berarti Perla1/an ber.engar/h $angat n4ata
(PD9+91).
0ntuk kel#"p#k hip#tesisnya tidak perlu dibuat $ .engu!ian selan!utnya bila perlakuan
berpengaruh nyata ataui sangat nyata sa"a dengan -65$
8eladan 2.
Se#rang peneliti ingin "engetahui pengaruh 4enis antibi#tika (6 9 : dan 3)
terhadap dia"eter ;#ne 9akteri :#li)#r"$ .eneltitian ini dilakukan sebanyak 5 kali
setiap "inggu sekali
3ata yang diper#leh sebagai berikut &
#elom.o1
(i)
:eni$ Antibioti1a (&) 8otal
(4i.) A 6 ! D
1 1;.<9 1;.,, 1,.99 19.99 <1.I,
2 1<.<9 1<.9 11.99 11.<9 <,.99
, 1H.<9 1;.99 1,.99 19.99 <;.99
; 1J.99 1;.,, 12.99 K.<9 <2.K,
< 1H.29 12.99 1,.99 K.29 <9.;9
8otal JK.J9 HK.HH H2.<9 <9.29 2H2.9H
ataan 1<.I; 1,.K, 12.<9 19.9; 1,.19,
D>(S) 9.KJ11 1.1,KH 1.9999 9.II;K


2

&79

UU
(..)
2
(i! otal K 2
&
(
1
4
1
=

= = i j
' 1;.<9
2
) 1;.,,
2
) ....................) K.29
2
7 (1@29)(2H2.9H
2
)
',<;2.2JI 7 ,;,,.JJ2 ' 19I.<9H
79 &
UU
2
..)
(
(

2
(i. 1A9 Kelompok K 2
J
1 i
=

=
' (1@;)(<1.I,
2
)<,.99
2
)<;.99
2
)<2.K,
2
)<9.;9
2
) 7 (1@29)(2H2.9H
2
)
' ,;,<.H2K 7 ,;,,.J22 ' 1.I<J
9 7 &
UU
2
((..)

2
(.! 1A& Perlakuan 2K
9
1
=

= j
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 46
' (1@<)(JK.J9.
2
)HK.HH
2
)H2.<9
2
)<9.29
2
) 7 (1@29)(2H2.9H
2
)
' ,<2H.1JK 7 ,;,,.J22 ' K2.;9J
$:# "alat ' :# 8otal 7 :# #elom.o1 2 :# Perla1/an
' 19I.<9H 7 1.I<J 7 K2.;9J ' 1;.2;2
8abel Da=tar >idi1 agam.
> # D 6 : # # 8 ? H ? 8abel P
9.9< 9.91
#elom.o1 (<21)'; 1.I<J 9.;H;, 9.,K
8N
,.2H ,.;K F9.9<
Perla1/an (;21)', K2.;9J ,9.I92 2<.K<MM <.;1 <.K< D9.91
"alat (<21)(;21)'12 1;.2;2 1.1IHJ
8otal (2971)'1K 19I.<9H
Keterangan W
8 W idak berpengaruh n(ata (P%$,$&)
VV W .erpengaruh sangat n(ata (P'$,$1)
9adi 9enis &ntibiotika berpengaruh sangat nyata (PO2.2(! terhadap Dona bakteri
?oli"orm.
Selanjutnya dilakukan uji 8#%
SR C = k KTGalat 7 2 5 7 18678 $ 1 2x C 2..01
8#% -@ C ).(/1 R 2..01 C (.-2()
8#% (@ C ).1)( R 2..01 C +).(2+.
abel hasil -!i .8 $
2enis
/ntibiotika
*ataan d1- di d2- di d"- di 4ignifikansi
$.$& $.$1
/ 1&.I9 $ a a
. 1".I" 2.$1V $ b ab
3 12.&$ ".99VV 1.9"
8
$ b b
+ 1$.$9 &.I$VV ".OIVV 2.9JVV c c
Keterangan W
8 W idak berbeda n(ata n(ata (P%$,$&)
V W .erbeda n(ata (P'$,$&)
VV W .erbeda sangat n(ata (P'$,$1)
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 47
8ilai dengan huruf (ang sama ke-arah kolom menun!ukkan tidak berbeda
n(ata (P%$.$&), sebalikn(a huruf (ang berbeda ke-arah kolom menun!ukkan
berbeda n(ata (P'$.$&) atau berbeda sangat n(ata (P'$.$&)
1&.I9
1".I"2
12.&
1$.$9
$
2
9
J
O
1$
12
19
1J
+
i
a
m
e
t
e
r

E
o
n
a

.
a
k
t
e
r
i

3
o
l
i
f
o
r
m
2enis /ntibiotika
6ambar #istogram +iameter Eone .akteri 3olifoorm.
;leh karena 9enis &ntibiotika bersi"at kualitati", maka tidak bisa dilakuka
analisis regreikorelasi antra jenis antibiotika dengan diameter Bona bakteri
?oli"oorm.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 48
VII. AN!AN"AN A!A# #ELLMPL# >U62>AMPLIN"
4ika -an,angan 6,ak %el#"p#k (-6%) kel#"p#knya terbatas dan perlakuannya
tidak bias atau tidak "ungkin diperbanyak "aka hasil penelitiannya kurang di!a"in
kek#nssistensinya atau sa"pelnya dianggap kurang banyak sehingga perlu dita"bah
sa"pel pada tiap kel#"p#knya untuk "e"perbanyak !u"lah sa"ple atau "e"perbesar
dera!at bebas galatnya$ -an,angan 6,ak %el#"p#k dengan "elakukan pengulangan
pada kel#"p#knya disebut -an,angan Aca1 #elom.o1 >/b2>am.ling.
Model Matemati$ A# 0 %i& ' ( ) #i ) P& ) *i&
i ' 1+ 2+ ,+----+1 dan & ' 1+ 2+ ,+----+.
Di$ini 0
%i& 0 Pengamatan #elom.o1 1e2i dan Perla1/an 1e2&
( 0 ataan Um/m
#i 0 Pengar/h #elom.o1 1e2i
P& 0 Pengar/h Perla1/an 1e2& dan
3i& 0 "alat #elom.o1 1e2i dan Perla1/an 1e2&
:i1a dila1/1an .eng/langan .ada tia. 1elom.o1n4a+ ma1a modeln4a men&adi
$ebagai beri1/t 0
Model Matemati$ A# >/b2>amling 0 %i&1 ' ( ) #i ) P& ) *i& ) *i&1
i ' 1+ 2+ ,+----+1 & ' 1+ 2+ ,+----+. dan 1 ' 1+2+......./
Di$ini 0
%i&1 0 Pengamatan #elom.o1 1e2i+ Perla1/an 1e2& dan /langan 1e21
( 0 ataan Um/m
#i 0 Pengar/h #elom.o1 1e2i
P& 0 Pengar/h Perla1/an 1e2& dan
3i& 0 "alat >am.ling #elom.o1 1e2i dan Perla1/an 1e2&
3i&1 0 "alat #elom.o1 1e2i+ Perla1/an 1e2& dan Ulangan 1e21
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 49
8#del diatas diduga berdasarkan datanya sebagai berikut &
4
i&1
' 5
...
) (5
i..
2 5
...)
) (5
.&.
2 5
...
) ) (5
i&.
2 5
i.
2 5
.&
) 5
..
))(4
i&1
2

5
i&.)
(4
i&1
2 5
..)
' (5
i.
2 5
..
) ) (5
.&
2 5
..
) ) (5
i&
. 2 5
i.
2 5
.&
) 5
..
) )(4
i&1
2

5
i&.)
D6 (1./21) ' (1 21) ) (.21) ) (1. 2 1 7 . )1) ) (1./ 7 1.)
(1./ 21) ' (121) ) (. 21) ) (121)(. 7 1) ) 1.(/21)
D6 8otal ' D6 #elom.o1)D6 Perla1/an)D6 "alat >am.ling)D6 "alat
%alau kita !u"lahkan dan kuadratkan "aka &

= = = = = = = = =
+ + =
k
i
u
k
p
j i
u
k
p
j
k
i
u
k
p
j
y j y
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2
)
'
$$$
'
$ $ (
k
2
)
U
(... -
U
((i..
2
)
U
(... - ((i!k


= = = = = =
+ +
k
i
p
j
u
k
k
i
p
j
u
k
yij yijk y j y yi yij
1 1 1 1 1 1
2
)
'
$ (
2
') $$$
'
$ $
'
$$
'
$ (

kpu

2
UU
(...)
2
(i!k
2
)
U
(... - ((i!k otal 2K
k
(
1 1 1 1 1
= =

= = = = = = i
u
j
p
j
k
i
u
k
p
j

= = = =
= =
k
1 i kpu
UUU
2
((...)
-
2
(i.. 1Apu
2
)
U
(... -
U
((i.. Kelompok 2K
k
i
u
k
p
j 1 1 1
kpu
y
j
k
i
u
k
p
j
'''
2
$$$) (
1 1 1
= =

= = = =
p
1

2
(.!. 1Aku
2
)
U
(... -
U
((.!. Perlakuan 2K

2
)
U
(...
U
(.!. -
U
(i.. -
U
((i!. 4ampling 6alat 2K + =

= = =
k
i
u
k
p
j 1 1 1

2
(...)H -
U
(.!. )
U
(... -
U
((i.. )
U
(.. - C((i!. 1Au
k p
(
1 1
+ + =

= = i j
kpu
UUU
2
((...)
-
2
C((i!. 1Au
k p

= =
=
1 1 i j
2 :# #elom.o1 7 :#
Perla1/an
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 50
:# "alat ' :# 8otal 7 :# #elom.o1 2 :# Perla1/an 7 :# "alat >am.ling
8abel Data (Um.ama 0 1'2+ . ' ; dan / ' ,)
#elom.o1
(i)
Ulangan
(1)
Perla1/an (&) 8otal
(4i.)
1 2 , ;
1 1 4
111
4
121
4
1,1
4
1;1
4
1.1
1 2 4
112
4
122
4
1,2
4
1;2
4
1.2.
1 , 4
11,
4
12,
4
1,,
4
1;,
4
1.,
2 1 4
211
4
221
4
2,1
4
2;1
4
2.1
2 2 4
212
4
222
4
2,2
4
2;2
4
2.2
2 , 4
21,
4
22,
4
2,,
4
2;,
4
2.,
8otal (4.&.) 4
.1.
4
.2.
4
.,.
4
.;.
4
...
ataan(5.&.) 5
.1.
5
.2.
5
.,.
5
.;.
5
.+.
8abel D/a Arah antara #elom.oo1 dengan Perla1/an
#elom.o1
(i)
Perla1/an (&) 8otal
(4i..)
1 2 , ;
1 4
11.
4
12.
4
1,.
%
1;.
4
1..
2 4
21.
4
22.
4
2,.
%
2;.
4
2..
8otal (4.&.) 4
.1.
4
.1.
4
.1.
4
.1.
4
...
8abel Da=tar >idi1 agam.
> # D 6 : # # 8 ? H ? 8abel P
9.9< 9.91
#elom.o1 (121) :# # :# #@(121)'# #@">
Perla1/an (.21) :# P :#P@(.21)'P P@">
"alat > (.21)(/21) :# "> :#"@(.21)(/21)'"> ">@"
"alat 1.(/21) :# " :# "@1.(/21)'"
8otal (1./ 7 1) :# 8
(ip#tesis &
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 51
H
9
0 A
1
' A
2
' A
,
'...........' A
.
H
1
0 A
i
B A
i
C
i



:i1a ? Hit/ng (P@">) D ? 8abel ( 9+9<E D6 Perla1/an+ D6 ">) ma1a H
9
diterima (PF9.9<)+ hal ini berarti Perla1/an tida1 ber.engar/h n4ata
(PF9+9<).
:i1a ? Hit/ng (P@">) G ? 8abel ( 9+9<E D6 Perla1/an+ D6 ">)) ma1a H
9
ditola1 (PD9.9<)+ hal ini berarti Perla1/an ber.engar/h n4ata (PD9+9<).
:i1a ? Hit/ng (P@">) G ? 8abel ( 9+91E D6 Perla1/an+ D6 ">)) ma1a H
9

ditola1 (PD9.91)+ hal ini berarti Perla1/an ber.engar/h $angat n4ata
(PD9+91).
0ntuk kel#"p#k dan <alat sa"pling hip#tesisnya tidak perlu dibuat $ .engu!ian
selan!utnya bila perlakuan berpengaruh nyata ataui sangat nyata sa"a dengan -6%
bedanya adalah ru"us & ku KTGS Sx 7 2 = untuk 0!i 9=2 sedangkan 0!i 3un,an
ku KTGS Sx 7 =
8eladan ,.
Se#rang peneliti ingin "engetahui pengaruh bahan penga>et terhadap p( daging
aya" 9r#iler yang dia"bil dari dua te"pat pen!ualan karkas aya" 9r#iler $ 0ntuk
tu!uan tersebut diteliti 4 "a,a" d#sis bahan penga>et yaitu 0 5 10 dan 15/ dan
dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali datanya disa!ikan dala" pr#gra" S.SS sebagai
berikut &
8abel Data .H Daging A4am 6roiler
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 52
#elom.o1
(i)
Ulangan
(1)
Do$i$ 6ahan PengaNet (&) 8otal
(4i.)
9 < 19 1<
1 1 J.;, H.<2 H.1K <.K, 2H.9J
1 2 J.;J H.<K H.22 <.K9 2I.1I
1 , J.;2 H.H2 H.,1 <.KI 2H.,,
1 ; J.;H H.H< H.,I <.KI 2H.JJ
1 < J.;I H.HH H.,; <.J< 2H.2,
2 1 J.<I H.JI H.;H H.92 2H.I;
2 2 J.J; H.J; H.;1 H.9< 2H.K;
2 , J.HI H.J2 H.;< H.1I 2J.9,
2 ; J.I< H.JI H.<1 H.1, 2J.2J
2 < J.I2 H.JK H.<2 H.9, 2J.1H
8otal (4.&.) J<.K, HH.I< H;.9K <K.K< 2HH.I2
ataan(5.&.) J.<K, H.HI< H.;9KK <.KK< H.HJ9<
8abel D/a Arah antara #elom.oo1 dengan Perla1/an
#elom.o1
(i)
Do$i$ bahan PengaNet (&) 8otal
(4i..)
9 H 19 1<
1 ,J.2H ,,.9; ,1.J; 2<.<; 1,1.<I
2 ,I.HJ ,,.I1 ,2.,< ,9.;1 1,<.2;
8otal (4.&.) J<..K, HH.I< H;.9K <K.K< 2HH.I2

2797&
UUUUUU
2
((...)

2
(i!k otal 2K
2
=

= = = 1
5
1
4
i j j
' J.;,
2
) J.;J
2
)J.;2
2
) ................... ) J.;,
2
2
$ 9
UUUUUUU
2
(2JJ.O2)
' 1JK;.2,H9 7 1JJK.I22I '1;.;1,2

2797&
UUUUUUU
2
((...)
2
(i.. 1A97& Kelompok 2K
2
1 i
=

=
' (1@29)(1,1.<I
2
) 1,<.2;
2
) 2
$ 9
UUUUUUU
2
(2JJ.O2)

' 1JI9.1<1J 21JJK.I22I ' 9.,,;K
2797&
UUUUUUU
2
((...)
2
(.!. 1A27& .P +osis 2K
9
1 !
=

=
' (1@19)(JK.K,
2
) HH.I<
2
) H;.9K
2
)<K.K<
2
) 2
$ 9
UUUUUUU
2
(2JJ.O2)

Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 53
' 1JK,.<I1I 21JJK.I22I ' 1,.J<K9
:# "alat >am.ling ' O
2797&
UUU
2
((...)
-
2
C((i!. 1A&
p

= = 1
4
1 i j
P 2 :# #elom.o1 7 :#
Perla1/an
' (1@<)(,J.2H
2
) ,J.HJ
2
) ............ ),9.;1
2
) 2
$ 9
UUUUUUU
2
(2JJ.O2)
2
9.,,;K 7 1,.J<K9
' 1;.1,99 7 9.,,;K 7 1,.J<K9 ' 9.9,H1
:# "alat ' :# 8otal 7 :# #elom.o1 2 :# Perla1/an 7 :# "alat >am.ling
' 1;.;1,2 7 9.9,H1 7 9.,,;K 7 1,.;<K9 ' 9.2I,2
8abel Da=tar >idi1 agam.
> # D 6 : # # 8 ? H ? 8abel P
9.9< 9.91
#elom.o1 1 9.,,;K 9.,,;IK 2J.I2M 19.1, ,;.12 D9.9<
Perla1/an , 1,.J;K9 ;.<IH,, ,I1.9,MM K.2I 2K.;H D9.91
"alat > , 9.9,H1 9.9129; 9.9;
8N
2.K9 ;.;H F9.9<
"alat ,2 9.2I,2 9.2I,29
8otal ,K 1;.;1,2
Keterangan W
8 W idak berpengaruh n(ata (P%$,$&)
V W .erpengaruh n(ata (P'$,$&)
VV W .erpengaruh sangat n(ata (P'$,$1)
9adi Dosis 8ahan Pengawet berpengaruh sangat nyata (PO2.2(! terhadap Dona
bakteri ?oli"orm, 7elompok berpengaruh nyata (PO2.2-! terhadap Done bakteri
?oli"orm atau atau ada ,ariasi Bone bakteri ?oli"orms antara tempat pengambilan
sampel. Sedangkan galat sampling tidak berpengaruh nyata (P:2,2-!, hal ini
berari sampel yang diambil pada kedua tempat tersebut seragam atau tidak ada
,ariasi.
Selanjutnya bisa dilakukan <ji 8#% terhadap pengaruh bahan pengawet
twehadap Bone bakteri ?oli"orm.
SR C
= 5 2 7( 2 x KTGS ) 10 7( 01204 $ 0 2x
C 2.+1(
.8 < ; t (<\ +. 64)47
.8 <;$.$& ; ".1O2 7 $.9I1 ; $.1&J1
.8 <;$.$1 ; &.O91 7 $.I91 ; $.2OJJ
#asil -!i .8
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 54
.ahan
Pengaaet
*ataan d1 - di d2 - di d" - di 4ignifikansi
$.$& $.$1
$[ K.&I" $ / /
&[ J.JO& $.I$OVV $ . .
1$[ J.9$I 1.1O9VV $.2KJV $ 3 .
1&[ &.II& 1.1&OVV $.JI$VV $.919VV + 3
Keterangan W
8 W idak berbeda n(ata n(ata (P%$,$&)
V W .erbeda n(ata (P'$,$&)
VV W .erbeda sangat n(ata (P'$,$1)
8ilai dengan huruf (ang sama ke-arah kolom menun!ukkan tidak berbeda
n(ata (P%$.$&), sebalikn(a huruf (ang berbeda ke-arah kolom menun!ukkan
berbeda n(ata (P'$.$&) atau berbeda sangat n(ata (P'$.$&)
9adi dapat disimpulkan terjadi penurunan Bone bakteri ?oli"orm yang sangat
nyata (PO2.2(! dari tanpa bahan pengawet dengan pemberian bahan pengewet
sebesar -@, sedangkan peningkatan dosis dari -@ menjadi (2@ terjadi
penurunan Bone bakteri ?oli"orm yang nyata (PO2.2-!. dan bila ditingkatkan
menjadi (-@ maka terjadi penurunan Bone bakteri cli"oorm yang sangat nyata
(PO2.(!.
;leh karena Dosis bahan pengawet merupakan "aktor kunditati", maka kita bisa
mencari hubungan antara dosis bahan pengawet dengan Bone bakteri ?oli"orm
dengan persamaan garis regresi$ Q ;
`
$ P
`
1P P
`
2P
2
P
`
"P"
Dari bentuk persamaan tersebut kita bisa mencari
`
$,
`
1,
`
2 dan
`
",
dengan menyelesaikan matriks P^Q ;P^P
`
, matriks tersebut adalah $

=
40
1 i
Yi
9$

=
40
1 i
Pi

=
40
1
2
i
Pi

=
40
1
3
i
Pi
`$

=
40
1 i
YiPi
;

=
40
1 i
Pi

=
40
1
2
i
Pi

=
40
1
3
i
Pi

=
40
1
4
i
Pi
`1

2
40
1

= i
YiPi

2
40
1

= i
Pi

=
40
1
3
i
Pi

=
40
1
4
i
Pi

=
40
1
5
i
Pi
`2
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 55
3
40
1

= i
YiPi

3
40
1

= i
Pi

=
40
1
4
i
Pi

=
40
1
5
i
Pi

=
40
1
6
i
Pi
`"
-1
`$ 9$ "J$ "&$$ 9&$$$ 11&,&O
`1 ; "J$ "&$$ 9&$$$ J12&$$ "1&,1$
`2 "&$$ 9&$$$ J12&$$ OJ2&$$$ 19"1,K$
`" 9&$$$ J12&$$ OJ2&$$$ 1291$$$$ K22K,"$
`$ K.&I"$$
`1 ; - $,2IJ1"
`2 $,$2O$9
`" - $,$$1$"
2adi persamaan garis *egresin(a adalah W
Q ; K.&I"$$ D $.2IJ1"P P $.$2&$9P
2
D $.$$1$"P
"
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 56
+
+.-
-
-.-
.
..-
/
/.-
0
0.-
2 - (2 (- )2
.ahan Pengaaet ([)
p
#

+
a
g
i
n
g

/
(
a
m

.
r
o
i
l
e
r
p5
2K *egresi ; (P^Q)^` -
=
40
1
(
i
2
Qi) (1A9$)

;

=
40
1
(
i
Qi)
`$P

=
40
1
(
i
QiPi)
`1 P

=
40
1
(
i
)
2
Pi Qi
`2 P

=
40
1
(
i
)
"
QiPi
`" -

=
40
1
(
i
2
Qi) (1A9$)
;(2JJ.O2)(K.&I")P(1OK9.9)(-$.2IJ1")P(21&JI)($.$.$2O$9)P
(2K9O$$)(-$.$$1$") - (1A9$)(2JJ.O2
2
)
; 1".K&I$
2K otal ;

=
40
1 i
2
Qi
-

=
40
1 i
2
Qi) (1A9$)(
; 1KI9.2 - (1A9$)(2JJ.O2
2
) ; 19.91"2
2K 6alat ; 2K otal D 2K *egresi ; 19.91"2 D 1".K&I$ ; $.J&92
abel 4idik *agam *egresi
4 K +era!at
.ebas
2umlah
Kuadrat
Kuadrat
engah
:# : abel P
$,$& $,$1
*egresi " 1".K&I$ 9.&OJ2" 2&O."O 2.O9 9."1 '$,$1
6alat 9$-"-1;"J $.J&92 $,$1O1K
otal 9$-1; "I 19.91"2
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 57
7esimpulan $ Earis regresi sangat nyata (PO2,2(!.
Koefisien diterminan (*
2
! ; 1".K&I$A19.91"2 ; $,I&9O
Koefisien Korelasi (*) ;
$,I&9O
; b $,IKK$
9ika kita bandingkan dengan abel * (* $,$&\ ","J) ; $,"IK dan
abel * (* $,$1\ ","J) ; $,9O1
Maka koe"isien garis regresinya sangat nyata (PO2,2(!.
Dari %eladan (. diatas diperoleh hasil pengujian koe"isien garis regresi seperti
tabel berikut $
Peubah Koefisien
6aris *egresi
4tandar
,rror (4bi)
t
#itung
t abel
P
$.$& $.$1
`$
K.&I"$$$ $.$92J" 1KO.12 2,$21 2.K$9 '$.$1
c1
-$.2IJ1" $.$"2K1 I.$& 2,$21 2.K$9 '$.$1
c2
$.$2O$9 $.$$&KO 9.O& 2,$21 2.K$9 '$.$1
c"
-$.$$1$" $.$$2&9 9.$9 2,$21 2.K$9 '$.$1
Kesimpulan W Koefesien persamaan garis regresin(a sangat n(ata (P'$.$1).
VIII. AN!AN"AN 6U:U >AN"#A LA8HIN (6>L)
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 58
-an,angan 9u!ur Sangkar 5athin terdiri dari dua buah peubah pengganggu atau
sa"pingan dan sebuah peubah bebas ketiga peubah tersebut tidak sali#ng berinteraksi
dan tara) atau level ketiga peubah tersebut !u"lahnya sa"a sehingga berbentuk bu!ur
sangkar$
Syarat &
2erdapat satu peubah bebas yang disebut perlakukan$
2erdap?at dua peubah sa"pingan yang disebut baris dan k#l"
%etiga peubah ini tidak saling berinteraksi$
3isebut 9u!ur Sangkar lathin karena !u"lah perlakuan sa"a dengan !u"lah k#l#" dan
!u"lah baris (.erlakuan @ 9aris @ %#l#")$
Model Matemati$n4a 0 %i&(1) ' ( ) 6i ) #& ) P1 ) *i&(1)
i+ & dan 1 1+ 2+ ,+----+a dan
Di$ini 0
%i&(1) 0 Pengamatan 6ari$ 1e2i + #olom 1e& dan Perla1/an 1e21
( 0 ataan Um/m
6i 0 Pengar/h 6ari$ 1e2i
#& 0 Pengar/h #olom 1e2& dan
P1 0 Pengar/h Perla1/an 1e21
*i&(1) 0 Pengar/h galat .ada 6ari$ 1e2i + Pengar/h #olom 1e2&
dan Pengar/h Perla1/an 1e21
8#del diatas diduga berdasarkan datanya sebagai berikut &
4
i&(1)
' 5
...
) (5
i..
2 5
...)
) (5
.&.
2 5
...
) ) 5
..1
2 5
...
) ) (4
i&1
2 5
i..
2 5
.&
2 5
..1
2 25
...)
(4
i&(1)
2 5
...)
'(5
i..
2 5
...)
) (5
.&.
2 5
...
) ) 5
..1
2 5
...
) ) (4
i&1
2 5
i..
2 5
.&
2 5
..1
2 25
...)
D6 (a
2
21) ' (a 21) ) (a21) ) (a21) ) (a
2
7 ,a1 )2)
(a
2
21) ' (a 21) ) (a21) ) (a21) ) (a21)(a22)
D6 8otal ' D6 6ari$ ) D6 #olom ) D6 Perla1/an ) D6 "alat
%alau kita !u"lahkan dan kuadratkan "aka &

Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 59

2
a
2
UU
(...)
2
(i!.
2
)
U
(... - ((i!(k) otal 2K
a
(
1 1 1 1
= =

= = = = i
a
j
a
i
a

2
a
UUU
2
((...)
-
2
(i.. 1Aa .aris 2K
a
1 i

=
=
2
a
UUU
2
((...)
-
2
(.!. 1Aa Kolom 2K
a
1 !

=
=
2
a
UUU
2
((...)
-
2
(..k 1Aa Perlakuan 2K
a
1 k

=
=
:# "alat ' :# 8otal 7 :# 6ari$ 2 :# #olom 2 :# Perla1/an
Pengaca1an Perla1/an.
.enga,akan terhadap perlakuan dibayangkan dilakukan pada sebuah bu!ur
sangkar di"ana didala" bu!ur sangkar tersebut di dala" satu baris dan satu k#l#" tidak
ada perlakuan yang sa"a baik kearah baris "aupun kearah k#l#"$
Sebagai ,#nt#h perlakuan 6$ 9 dan : penga,akannya dapat dilakukan sebagai berikut &
A 6 ! A 6 ! 6 ! A
! A 6 6 ! A ! A 6
6 ! A ! A 6 A 6 !
9ila a @ 5 "aka penga,akan perkakuan (6 9 : 3 dan +) yang biasa dilakukan adalah
sebagai berikut &
A 6 ! D E
E A 6 ! D
D E A 6 !
! D E A 6
6 ! D E A

Da=tar >idi1 ragam
>/mber
#eragaman
Dera&at
6eba$
:/mlah
#/adrat
#/adrat
8engah
? H ? 8abel P
9.9< 9.91
6ari$ (a21) :# 6 :# 6@(a21) ' 6
#olom (a21 :# # :# #@(a21) ' #
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 60
Perla1/an (a21) :# P :# P@(a21) ' P
"alat (a21)(a22) :# " :# "@(a21)(a22)'"
8otal a
2
21) :# 8
(ip#tesis &
H
9
0 A
1
' A
2
' A
,
'...........' A
.
H
1
0 A
i
B A
i
C
i



:i1a ? Hit/ng (P@") D ? 8abel ( 9+9<E D6 Perla1/an+ D6 ") ma1a H
9
diterima (PF9.9<)+ hal ini berarti Perla1/an tida1 ber.engar/h n4ata
(PF9+9<).
:i1a ? Hit/ng (P@") G ? 8abel ( 9+9<E D6 Perla1/an+ D6 ")) ma1a H
9
ditola1
(PD9.9<)+ hal ini berarti Perla1/an ber.engar/h n4ata (PD9+9<).
:i1a ? Hit/ng (P@") G ? 8abel ( 9+91E D6 Perla1/an+ D6 ")) ma1a H
9
ditola1
(PD9.91)+ hal ini berarti Perla1/an ber.engar/h $angat n4ata (PD9+91).
0ntuk 9aris dan %#l#" (ip#tesisnya tidak perlu dibuat (dianggap tidak perlu)$ $
.engu!ian selan!utnya bila perlakuan berpengaruh nyata ataui sangat nyata sa"a dengan
-65 atau -6%
2eladan 4$
Se#rang peneliti ingin "engetahui pengaruh Suple"entasi (pena"bahan) su"ber
pr#tein pakan kelin,i terhadap !u"lah sel darah "erahnya$ %elin,i yang dipakai
per,#baan sebanyak 25 ek#r dan dikel#"p#kkan berdasarkan berat badan dan ,ara
penga"bilan darahnya &
6dapun pengel#"p#kannya sebagai berikut &
#elom.o1 6erat
(6ari$ 1e2i
!ara Pengambilan Darah (#olom 1e2& 8otal
4i.. 1 2 , ; <
1 A
<.,K
6
<.H,
!
<.K,
D
H.2H
E
H.,, 2K.<,
2 E
H.,2
A
<.,I
6
<.H;
!
<.K<
D
H.2I 2K.<J
, D E A 6 !
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 61
H.2; H.,< <.,H <.H1 <.K; 2K.<9
; !
<.K1
D
H.2J
E
H.,I
A
<.,<
6
<.I9 2K.<1
< 6
<.H2
!
<.K,
D
H.2I
E
H.,J
A
<.;9 2K.H9
8otal (4.&.) 2K.;I 2K.<H 2K.<H 2K.<, 2K.<< 1;J.J1
$
A+ 6+ !+ D dan E adalah :eni$ Protein
8abel Perla1/an
Perlakuan A B C D E
8otal 2H.II 2I.19 2K.HH ,1.,2 ,1.J<
-ataan <.,JH <.H29 <.K,2 H.2H; H.,<9


2
a
2
UU
(...)
2
(i!. otal 2K
a
(
1 1
=

= = i
a
j
' <.,K
2
) <.H,
2
) <.K,
2
) .............. ) <.;9
2
7 (1;J.J1
2
)@(<
2
)
' IJH.1I9<9 7 IJ2.J2KJH ' ,.;<9J;

2
a
UUU
2
((...)
-
2
(i.. 1Aa .aris 2K
a
1 i

=
=
' (1@<)(2K.<,
2
) 2K.<J
2
) 2K.<9
2
) 2K.<1
2
) 2H.H9
2
7 (1;J.J1
2
)@(<
2
)
' IJ2.J,11I 7 IJ2.J2KJH ' 9.991;2
2
a
UUU
2
((...)
-
2
(.!. 1Aa Kolom 2K
a
1 !

=
=
' (1@<)(2K.;I
2
) 2K.<H
2
) 2K.<K
2
) 2K.<,
2
) 2H.<<
2
7 (1;J.J1
2
)@(<
2
)
' IJ2.J,.119 7 IJ2.J2KJH ' 9.991,;
2
a
UUU
2
((...)
-
2
(..k 1Aa Perlakuan 2K
a
1 k

=
=
' (1@<)(2H.II
2
) 2I.19
2
) 2K.HH
2
) ,1.,2
2
) ,1.J<
2
7 (1;J.J1
2
)@(<
2
)
' IJH.1J2KI 7 IJ2.J2KJH ' ,.;;,22
:# "alat ' :# 8otal 7 :# 6ari$ 2 :# #olom 2 :# Perla1/an
' ,.;<9J; 7 9.991;2 7 9.991,; 7 ,.;;,22 ' 9.99;JH
Da=tar >idi1 ragam
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 62
>/mber
#eragaman
Dera&at
6eba$
:/mlah
#/adrat
#/adrat
8engah
? H ? 8abel P
9.9< 9.91
6ari$ ; 9.991;2 9.999,<; 9.IK
8N
,.2H <.;1 F9.9<
#olom ; 9.991,; 9.999,,; 9.I;
8N
,.2H <.;1 F9.9<
Perla1/an ; ,.;;,22 9.IH9I99 21J9MM ,.2H <.;1 D9.91
"alat 12 9.99;JH 9.999,KJ
8otal 2; ,.;<9J;
Keterangan W
8 W idak berpengaruh n(ata (P%$,$&)
VV W .erpengaruh sangat n(ata (P'$,$1)
9adi Suplementasi 9enis Protein berpengaruh sangat nyata (PO2.2(! terhadap
sel darah merah kelinci, sedangka 8aris dan 7olom tidak berpengaruh nyata
(PO2.2-! terhadap darah merah kelinci.
-!i *entangan .erganda +uncan.
47 ; 5 7 KTG ; 5 7 000397 $ 0 ; $.$$OI11
14* ; 47 7 44*
44* diambil dari abel +uncan
abel *entangan .erganda +uncan
P 2 3 4 5
>> 9.9< ,.9H ,.2, ,.,, ,.,H
>> 9.91 ;.,2 ;.<< ;.HI ;.JH
L> 9.9< 9.92J 9.92K 9.9,9 9.9,1
5S- 0$01 9.99,I 9.99;1 9.9;2 9.9;,
Ha$il /&i entangan berganda D/ncan
Perlakuan Rataan

5
- i

4
- i

3
- i
2
- i
Signifikansi
9.9< 9.91
E H.,<9 9 A a
D H.2I; 9.99HHM
M
9 6 b
! <.K,2 9.;1IMM 9.,H2MM 9 ! c
6 <.H29 9.J,9MM 9.HH;MM 9.,12MM 9 D d
6 <.,JH 9.KJ;MM 9.K9IMM 9.<<HMM 9.2;;MM E E
#eterangan 0
Nilai dengan h/r/= 4ang berbeda 1e2arah 1olom men/n&/11an
berbeda n4ata (PD9.9<) ata/ $angat n4ata (P+9.1).
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 63
:adi da.at di$im./l1an $el darah merah 1elinci berbeda $angat n4ata (PD9.91)
antara &eni$ .rotein 4ang diberi1an.
&."KJ
&.J2
&.I"2
J.2O9
J."&
9.O
&
&.2
&.9
&.J
&.O
J
J.2
J.9
2
u
m
l
a
h

4
e
l

+
a
r
a
h

)
e
r
a
h
/ . 3 + ,
2enis Protein
4el +arah )erah Kelinci
IQ. AN!AN"AN A!A# LEN"#AP PLLA ?A#8LIAL AR6

-an,angan 6,ak 5engkap .#la Aakt#rial 6B9 adalah ran,angan a,ak lengkap yang
terdiri dari dua peubah bebas (Aakt#r) dala" klas)ikasi silang yaitu )akt#r 6 yang terdiri
dari a tara) dan )akt#r 9 yang terdiri dari b tara) dan kedua )akt#r tersebut diduga saling
berinteraksi$ Saling berinteraksi di"asudkan bah>a pengaruh suatu )akt#r tergantung
dari tara) )akt#r yang lain dan sebaliknya !ika tidak ter!adi interaksi berarti berarti
pengaruh suatu )akt#r tetap pada setiap tara) )akt#r yang lain$ 4adi bila tidak ter!adi
interaksi antar tara)1tara) suatu )akt#r saling se!a!ar satu sa"a lainnya sebaliknya bila ada
interaksi tidak saling se!a!ar.
8isalkan )akt#r A terdiri dari 3 tara) yaitu a
1
+ a
2
dan a
,
dan )akt#r 6 terdiri dari 4
tara) yaitu b
1
+ b
2
b
,
dan b
;+
"aka dapat diga"barkan sebagai berikut &
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 64
$
2
9
J
O
1$
b1 b2 b" b9
:aktor .
*
e
s
p
o
n
s
a1
a2
a"

"ambar diata$ men/n&/11an tida1 ada intera1$i antara =a1tor A dengan =a1tor 6
$
2
9
J
O
1$
b1 b2 b" b9
:aktor .
*
e
s
p
o
n
s
a1
a2
a"
"ambar diata$ men/n&/11an ada intera1$i antara =a1tor A dengan =a1tor 6.
4ika )akt#r 6 dengan )akt#r 9 tidak berinteraksi "aka garis a
1
a
2
dan a
3
ta"pak se!a!ar
sedangkan !ika ter!adi interaksi "aka a
1
a
2
dan a
3


ta"pak tidak se!a!ar$
Model Matemati$n4a 0
%i&1 ' ( ) Ai ) 6& ) A6i& ) *i&1
i ' 1+ 2+ ,+----+a & ' 1+2+,...........+b dan 1 '1.2.,+......./
Di$ini 0
%i&1 0 Pengamatan ?a1tor A tara= 1e2i + ?a1tor 6 tara= 1e& dan Ulangan 1e21
( 0 ataan Um/m
Ai 0 Pengar/h ?a1tor A .ada tara= 1e2i
6& 0 Pengar/h ?a1tor 6 .ada tara= 1e2&
A6i& 0 Intera1$i antara ?a1tor A dengan ?a1tor 6
*i&1 0 Pengar/h galat .ada ?a1tor A tara= 1e2i+ ?a1tor 6 tara= 1e2& dan
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 65
/langan 1e21
8#del diatas diduga berdasarkan datanya sebagai berikut &
4
i&1
' 5
...
) (5
i..
2 5
...)
) (5
.&.
2 5
...
) ) (5
i&.
2 5
i.
2 5
.&
) 5
..
))(4
i&1
2

5
i&.)
(4
i&1
2 5
..)
' (5
i.
2 5
..
) ) (5
.&
2 5
..
) ) (5
i&
. 2 5
i.
2 5
.&
) 5
..
) )(4
i&1
2

5
i&.)
D6 (ab/21) ' (a 21) ) (b21) ) (ab 2 a 7 b )1) ) (ab/ 7 ab)
(ab/ 21) ' (a21) ) (b 21) ) (a21)(b 7 1) ) ab(/21)
D6 8otal ' D6 ?a1tor A )D6 ?a1tor 6 )D6 Intera1$i A6 ) D6 "alat
%alau kita !u"lahkan dan kuadratkan "aka &

= = = = = = = = =
+ + =
a
i
u
k
b
j i
u
k
b
j
a
i
u
k
b
j
y j y
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2
)
'
$$$
'
$ $ (
a
2
)
U
(... -
U
((i..
2
)
U
(... - ((i!k


= = = = = =
+ +
a
i
b
j
u
k
a
i
b
j
u
k
yij yijk y j y yi yij
1 1 1 1 1 1
2
)
'
$ (
2
') $$$
'
$ $
'
$$
'
$ (

abu
2
UU
(...)
2
(i!k
2
)
U
(... - ((i!k otal 2K
a
(
1 1 1 1 1
= =

= = = = = = i
u
j
b
j
a
i
u
k
b
j


= = = =
= =
k
1 i
abu
UUUU
2
((...)
-
2
(i.. 1Abu
2
)
U
(... -
U
((i.. / 2K
a
i
u
k
b
j 1 1 1
abu

UUU
2
((...)

2
(.!. 1Aau
2
)
U
(... -
U
((.!. . 2K
a
1
= =

= = = = j
a
i
u
k
b
j 1 1 1

2
)
U
(...
U
(.!. -
U
(i.. -
U
((i!. /. 2K + =

= = =
a
i
u
k
b
j 1 1 1

2
(...)H -
U
((.!. )
U
(... -
U
((i..
a
1 i 1 !
)
U
(.. - C((i!. 1Au
b
+
=

=
+ =
abu
UUU
2
((...)
-
2
C((i!. 1uA
a b

= =
=
1 1 i j
2 :# A 7 :# 6
' :# #ombina$i Perla1/an 7 :# A 7 :# 6
:# "alat ' :# 8otal 7 :# A 2 :# 6 7 :# A6
8abel Data (Um.ama 0 a',+ b ' , dan / ' ;)
?a1tor A
(i)
?a1tor 6
(&)
Ulangan (1) 8otal
(4i&.)
1 2 , ;
1 1 4
111
4
112
4
11,
4
11;
4
11.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 66
1 2 4
121
4
122
4
12,
4
12;
4
12.
1 , 4
1,1
4
1,2
4
1,,
4
1,;
4
1,.
2 1 4
211
4
212
4
21,
4
21;
4
21.
2 2 4
221
4
222
4
22,
4
22;
4
22.
2 , 4
2,1
4
2,,
4
2,,
4
2,;
4
2,.
, 1 4
,11
4
,12
4
,1,
4
,1;
4
,1.
, 2 4
,21
4
,22
4
,2,
4
,2;
4
,2.
, , 4
,,1
4
,,,
4
,,,
4
,,;
4
,,.
8otal (4..1) 4
..1
4
..2
4
..,
4
..;
4
...
8abel D/a Arah antara ?a1tor A dan ?a1tor 6
?a1tor A
(i)
?a1tor 6 (&) 8otal
(4i..)
1 2 ,
1 4
11.
4
12.
4
1,.
4
1..
2 4
21.
4
22.
4
2,.
4
2..
, 4
2,1.
4
,2.
4
,,.
4
,..
8otal (4.&.) 4
.1.
4
.1.
4
.1.
4
...
8abel Da=tar >idi1 agam.
> # D 6 : # # 8 ? H ? 8abel P
9.9< 9.91
A (a21) :# A :# A@(a21)'A A@"
6 (b21) :# 6 :# 6@(b21)'6 6@"
A6 (a21)(b21) :# A6 :#A6@(a21)(b21)'A6 A6@"
"alat ab(/21) :# " :# "@1.(/21)'"
8otal (ab/ 7 1) :# 8
(ip#tesis &
H
91
0 A
1.
' A
2.
' A
,.
'...........' A
a.
H
11
0 A
i.
B A
i.
C
i

H
92
0 A
.1
' A
.2
' A
.,
'...........' A
.b
H
12
0 A
.&
B A
.&
C
!




#e$im./lan 0
:i1a ? Hit/ng (A@") D ? 8abel ( 9+9<E D6 A+ D6 ") ma1a H
91
diterima
(PF9.9<)+ hal ini berarti =a1tor A tida1 ber.engar/h n4ata (PF9+9<).
:i1a ? Hit/ng (A@") G ? 8abel ( 9+9<E D6 A+ D6 ") ma1a H
91
ditola1
(PD9.9<)+ hal ini berarti =a1tor A ber.engar/h n4ata (PD9+9<).
:i1a ? Hit/ng (A@") G ? 8abel ( 9+91E D6 A+ D6 ") ma1a H
91
ditola1
(PD9.91)+ hal ini berarti =a1tor A ber.engar/h $angat n4ata (PD9+91).
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 67
:i1a ? Hit/ng (6@") D ? 8abel ( 9+9<E D6 6+ D6 ") ma1a H
92
diterima
(PF9.9<)+ hal ini berarti =a1tor 6 tida1 ber.engar/h n4ata (PF9+9<).
:i1a ? Hit/ng (6@") G ? 8abel ( 9+9<E D6 6+ D6 ") ma1a H
92
ditola1
(PD9.9<)+ hal ini berarti =a1tor 6 ber.engar/h n4ata (PD9+9<).
:i1a ? Hit/ng (6@") G ? 8abel ( 9+91E D6 6+ D6 ") ma1a H
92
ditola1
(PD9.91)+ hal ini berarti =a1tor 6 ber.engar/h $angat n4ata (PD9+91).
:i1a ? Hit/ng (A6@") D ? 8abel ( 9+9<E D6 A6+ D6 ") ma1a tida1 ter&adi
intera1$i 4ang n4ata (PF9.9<)+ antara =a1tor A dengan =a1tor 6.
:i1a ? Hit/ng (A6@") G ? 8abel ( 9+9<E D6 A6+ D6 ") ma1a ter&adi intera1$i
4ang n4ata (PD9.9<) antara =a1tor A dengan =a1tor 6.
:i1a ? Hit/ng (A6@") G ? 8abel ( 9+91E D6 A6+ D6 ") ma1a ter&adi intera1$i
4ang $angat n4ata (PD9.91) antara =a1tor A dengan ?a1tor 6.
8eladan <
Se#rang .eneliti ingin "engetahui pengaruh !enis ekstrak ba>ang putih (Allium
sativum L) yaitu k#ntr#l (tanpa ekstrak ba>ang putih) ekstrak ba>ang putih l#kal dan
ekstrak ba>ang putih i"p#rt dan !angka >aktu penyi"panan pada suhu 5
#
: (dingin)
yaitu & 0 3 6 dan 9 hari terhadap angka le"peng t#tal bakteri (6529) pada daging sapi$
.enelitian ini "enggunakan 4 ulangan dengan berat "asing1"asing 30 gra" sehingga
!u"lah sa"pel yang digunakan sebanyak 3B4B4@48 sa"pel daging sapi$
+ata 1og /ngka 1empeng otal .akteri (1og /1.) sebagai .erikut W
Jenis
Bawan
g
Putih (i)
Lama
Simpan
Hari (j)
Ulangan (k) Total
(yij)
!ataan
("ij)
1 2 " 9
Kontrol
$ J.$12O &.IOJO J.11"I &.I9I9 29.$J2I J.$1&K
" K.""9& K.2O"" K.1$K2 K.&$&1 2I.2"$1 K."$K&
J O.2I2" K.I&1" O."J&& O.1K$" "2.KKI9 O.1I9I
I I.OJ9& I.K2I2 1$.$J9 I.KII" "I.9&K$ I.OJ92
1okal
$ &."&91 &.1I"1 &.&91J &.2OKO 21."KJJ &."991
" J.1K$" &.IK&9 &.I"I& J.12$J 29.2$&O J.$&1&
J K.K"OO K.K9O2 K.O1I& K.K&&I "1.$J29 K.KJ&J
I O.KJI9 O.9O9" O.JKKJ O.K12J "9.J9"I O.JJ$I
Import
$ &.921J &.1$K& &.1O1O &."1"I 21.$29& &.2&J1
" &.IKO2 &.KKO2 &.I29" &.O$J2 2".9OJI &.OK1K
J J.KJ1I J.O2"& J.O1"J J.KK"O 2K.1K2O J.KI"2
I K.KI1$ K.K2I& K.I9$& K.KII" "1.2J$" K.O1&1
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 68
8abel D/a Arah antara ?a1tor A dan ?a1tor 6
:eni$
6aNang
P/tih (i)
Lama >im.an dalam Hari (&) 8otal
(4i..) 9 , H K
#ontorl 2;.9H2K 2K.2,91 ,2.JJK; ,K.;<J9 12<.<2K;
Lo1al 21.,JHH 2;.29<I ,1.9H2; ,;.H;,K 111.2IIJ
Im.ort 21.92;< 2,.1J2I 2J.1J2I ,1.2H9, 192.K;;<
8otal(4.&.) HH.;H;9 JH.K22I K1.91;H 19<.,H12 ,,K.JH2H
Perhit/ngan 0


2
(i!k otal 2K
"
=

= = = 1
4
1
4
i j j
7979 "
UUUU
2
((...)
' H.922I
2
) <.KIHI
2
) ..........................) J.JKK,
2
7 (1@;I)(,,K.JHH2
2
)
@ 2;KH.99H2 7 2;9;.KJ1, ' K1.9,;K

=
=
"
1 i
2
(i.. 1A(979) (2) Putih baaang 2enis 2K 2
7979 "
UUUU
2
((...)
' (1@1H)(12<.<2K;
2
) 111.2IIJ
2
) 192.K;;<
2
)7 (1@;I)(,,K.JHH2
2
)
@ 2;21.2JII 7 2;9;.KJ1, ' 1H.,9J<

=
=
9
1 !
2
(i.. 1A("79) (1) 4impan 1ama 2K
2
7979 "
UUUU
2
((...)
' 1@12)(HH.;H;9
2
) JH.K22I
2
) K1.91;H
2
) 19<.,H12
2
)7 (1@;I)(,,K.JHH2
2
)
@ 2;JH.<K11 7 2;9;.KJ1, ' J1.H1KI
:# Intera1$i (:L) 'O

2
C((i!. 1A9
" 9

= = 1 1 i j
2
7979 "
UUUU
2
((...)
P 7 :# : 7 :# L
'O(1@;)(2;.9H2K
2
) 2K.2,9J
2
) ........) ,1.2H9,
2
)P 7 (1@;I)(,,K.JHH2
2
)21H.,9J<2J1.H1KI
' K9.<1,< 7 1H.,9J< 7 J1.H1KI ' 2.<IH2

:# "alat ' :# 8otal 7 :# : 2 :# L 7 :# :L
' K1.9,;I 2 1H.,9J< 7 J1.H1KI 7 2.<IH2 ' 9.<1;
8abel Da=tar >idi1 agam.
> # D 6 : # # 8 ? H ? 8abel P
9.9< 9.91
:eni$ 6P(:) 2 1H.,9J< I.1<,J <H2.KIMM ,.2H <.2< D9.91
Lama > (L) , J1.H2KI 2,.IJ,, 1H;I.,;MM 2.IH ;.2< D9.91
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 69
:L H 2.<IH2 9.;,19 2K.JHM 2.,H ,.,< D9.91
"alat ,H 9.<21; 9.91;9
8otal ;J K1.9,;K
Keterangan W VV Pengaruhn(a sangat n(ata (P'$.$1)
9adi dapat disimpulkan bahwa jenis bawang putih dan lama simpen berpengaruh
sangat nyata (PO2.2(! terhadap angka lempeng total bakteri daging sapi dan
terdapat interaksi yang sangat nyata (PO2.2(! antara jenis bawang putih dengan
lama simpan terhadap total bakteri daging sapi.
Selanjutnya dilakukan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan anta
rataan.
472 ;
) 6alatA(979 K
; $.$19$A1J ; $.$2IJ
471 ;
) 6alatA("79 K
; $.$19$A12 ; $.$"92
4721 ;
6alatA(9) K
; $.$19$A9 ; $.$&I2
abel rentangan +uncan
P # $ %
44* $.$& 2.OK "$.$2 ".11
44* $.$1 ".O& 9.$2 9.1"
14* 2 $.$& $.$O& $.$OI
14* 2 $.$1 $.119 $.11I
14* 1 $.$& $.$IO $.1$" $.1$J
14* 1 $.$1 $.1"2 $.1"K $.191
14* 21 $.$& $.1K$ $.1KO $.1O9
'SR 9' 2.2( $.22O $.2"O $.299
abel #asil -!i *entangan .erganda +uncan pada taraf &[
:eni$
6aNang
P/tih (i)
Lama >im.an dalam Hari (&) ataan
(Si..) 9 , H K
#ontorl H.91H
Da
J.,9I
!a
I.1K<
6a
K.IH1
Aa
J.I;H
a
Lo1al <.,;;
Db
H.9<1
!b
J.JHH
6d
I.HH1
Ab
H.K<H
b
Im.ort <.2<H
Db
<.IJ2
!c
H.JK2
6c
J.I;1
Ac
I.;,;
c
ataan (S.&.) <.<,K H.;19 J.<I< I.JKI
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 70
D ! 6 A
Keterangan W
8ilai dengan huruf berbeda kearah baris (huruf besar) dan ke
arah kolom (huruf kecil) menun!ukkan berbeda n(ata (P'$.$&), dan
sebalikn(a huruf (ang sama menun!ukkan tidak berbeda n(ata (P%$.$&).
;leh karena lama simpan merupakan "aktor kualitati", sedangkan jenis
bawang putih merupakan "aktor kualitati", maka perlu dicari atau dilanjutkan
dengan analsis Regresikorelasi antara lama simpan ('! dengan jumlah total
bakteri pada masingmasing jenis ekstrak bawang putih.
Secara umum derajat polinom yang dapat dicapai dari persamaan garis
regresi tersebut diatas pada masingmasing jenis ekstrak bawang putih adalah $
Q ;
`
$ P
`
11 P
`
21
2
P
`
"1
"
Dari bentuk persamaan tersebut kita bisa mencari
`
$,
`
1,
`
2 dan
`
",
dengan menyelesaikan matriks 1^Q ;1^1
`
, matriks tersebut adalah $

=
16
1 i
Yi
1J

=
16
1 i
Li

=
16
1
2
i
Li

=
16
1
3
i
Li
`$

=
16
1 i
YiLi
;

=
16
1 i
Li

=
16
1
2
i
Li

=
16
1
3
i
Li

=
16
1
4
i
Li
`1

2
16
1

= i
YiLi

2
16
1

= i
Li

=
16
1
3
i
Li

=
16
1
4
i
Li

=
16
1
5
i
Li
`2

3
16
1

= i
YiLi

=
16
1
3
i
Li

=
16
1
4
i
Li

=
16
1
5
i
Li

=
16
1
6
i
Li
`"
-1
`$ 1J K2 "&$$ "OOO 12&.&2I9
`1 ; K2 &$9 "OOO "1K&$ J"I.9KIK
`2 &$9 "OOO "1K&2 2JO"$$ 9J"I.19J"
`" "OOO "1K&$ 2JO"$$ 2"1&$$$ "JJ"$.$$$$
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 71
`$ J.$1&K9
`1 ; $.J2IOK
`2 - $.$OO9$
`" $.$$K""
2adi persamaan garis *egresin(a untuk Kontrol (tanpa ,kstrak .aaang
Putih adalah W
Q1 ; J.$1&K9 P $.J2IOK1 D $.$OO9$1
2
P $.$$K""1
"
Dengan jalan yang sama untuk yang diberikan ekstrak bawang putih lokal dan
import adalah $
Q2 ; &.2$&O& P $."OO21
Q" ; &.29&O1 P $.1O&J1 P $.$112J1
2

9adi untuk bawng putih lokal persamaan garis regresi berbentuk linier,
sedangkan bawang putih import berbentuk kuadratik.
2
)
+
.
0
(2
()
(+
( ) * + - . /
1ama 4impan (#ari)
1
o
g
.

/
1

.
7ontrol
8awang Putih 'okal
8awang Putih Impor
6ambar Persamaan 6aris *egresi antara 1ama 4impan dengan 1og /1.
7emudian kita mencari sidik ragam garis regresinya $
1okal (tanpa ekstrak baaang putih)
2K *egresi ; (1^Q)^` -
=
16
1
(
i
2
Qi) (1A1J)

Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 72
;

=
16
1
(
i
Qi)
`$P

=
16
1
(
i
Qi1i)
`1 P

=
16
1
(
i
)
2
1i Qi
`2 P

=
16
1
(
i
)
"
Qi1i
`" -

=
16
1
(
i
2
Qi) (1A1J)
;(12&.&2I9)(J.$1&K9)P(J"I.9KIK)($.J2IOK)P(9J"I.19J")(-$.$OO9$)P
("JJ"$)($.$$K"") - (1A1J)(12&.&2I9
2
)
; 1$1J.1I9 D IO9.O&1I ; "1."92&
2K otal ;

=
16
1 i
2
Qi
-

=
16
1 i
2
Qi) (1A1J)(
; 1$1J.9& - (1A1J)(12&.&2I9
2
)
; 1$1J.9& D IO9.O&1I ;"1.&IKK
2K 6alat ; 2K otal D 2K *egresi ; "1.&IKK D 1"."92& ; $.2&J99
abel 4idik *agam *egresi
4 K +era!at
.ebas
2umlah
Kuadrat
Kuadrat
engah
:# : abel P
$,$& $,$1
Kontrol
*egresi
" "1."91" 1$.99K1 9OO.OKVV ".9I &.I& '$,$1
6alat 1J-"-1;12 $.2&J99 $.$21"K
otal 1J-1; 1& "1.&IKK
1okal
*egresi
1 2K.212O 2K.212O 99J.$"VV 9.J$ O.OJ '$,$1
6alat 1J-1-1;19 $.O&91J $.$J1$1
otal 1J-1; 1& 2O.$JJI
Import
*egresi
2 19.I91& K.9K$K9 O$$.O$VV ".O1 J.K$ '$,$1
6alat 1J-2-1;1" $.1212O $.$$I""
otal 1J-1;1& 1&.$J2O
7esimpulan $ Earis regresi sangat nyata (PO2,2(!.
Koefisien diterminan (*
2
! ; 2K *egresiA2K otal
Koefisien Korelasi (*) ;
2
* ; b *
abel -!i Koefisien Korelasi (*)
Jenis &kstrak
Bawang Putih
! Hitung ! Ta'el
$.$& $.$1
Kontorl $.IIJ$VV $.JO" $.KK"
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 73
1okal $.IO9KVV $.9IK $.J2"
Import $.II&IVV $.J$O $.K12
Keterangan W VV Korelasin(a sangat n(ata (P'$.$1)
Q. AN!AN"AN A!A# #ELLMPL# PLLA ?A#8LIAL AR6
-an,angan 6,ak %el#"p#k .#la Aakt#rial 6B9 yaitu terdiri dari dua peubah bebas
atau )akt#r (6 dan 9) dan kedua )akt#r tersebut saling diduga berinteraksi dan kedua
)akt#r tersebut ter"asuk dala" kls)ikasi silang$ 2erdapat satu peubah pengganggu atau
sa"pingan yang disebut kel#"p#k dan tidak berinteraksi dengan peubah lainnya$
Model Matemati$n4a 0
%i&1 ' ( ) Ai ) 6& ) #1 ) A6i&1) *i&1
i ' 1+ 2+ ,+----+a & ' 1+2+,...........+b dan 1 '1.2.,+......./
Di$ini 0
%i&1 0 Pengamatan ?a1tor A tara= 1e2i + ?a1tor 6 tara= 1e& dan 1elom.o1 1e21
( 0 ataan Um/m
Ai 0 Pengar/h ?a1tor A .ada tara= 1e2i
6& 0 Pengar/h ?a1tor 6 .ada tara= 1e2&
#1 0 Pengar/h #elom.o1 1e21
A6i& 0 Intera1$i antara ?a1tor A dengan ?a1tor 6
*i&1 0 Pengar/h galat .ada ?a1tor A tara= 1e2i+ ?a1tor 6 tara= 1e2&
dan 1elom.o1 1e21
8#del diatas diduga berdasarkan datanya sebagai berikut &
4
i&1
' 5
...
)(5
i..
2 5
...
))(5
.&.
25
...
))(5
..1
25
...
)) (5
i&.
25
i.
2 5
.&
) 5
..
))(4
i&1
2

5
i&. 22
5
..1
) 5
...
)
(4
i&1
2 5
...
' (5
i..
2 5
...
))(5
.&.
25
...
))(5
..1
25
...
)) (5
i&.
25
i.
2 5
.&
) 5
..
))(4
i&1
2

5
i&. 22
5
..1
) 5
...
)
D6 (ab/21) ' (a 21) ) (b21) ) (/21) ) (ab 2 a 7 b )1) ) (ab/ 7 ab 7 / ) 1)
(ab/ 21) ' (a21) ) (b 21) ) (/21) ) (a21)(b 7 1) ) (ab21)(/21)
D6 8otal 'D6 A ) D6 6 ) D6 A6 )D6 #elom.o.1) D6 "alat
%alau kita !u"lahkan dan kuadratkan "aka &

= = = = = = = = =
+ + =
a
i
u
k
b
j i
u
k
b
j
a
i
u
k
b
j 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2
)
U
(...
U
((.!.
2
)
U
(... -
U
((i..
2
)
U
(... - ((i!k
a

= = =
a
2
)
U
(... -
U
((..k
1 1 1 i
u
k
b
j
C
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 74

= = = = = =
+ + +
a
i
b
j
u
k
a
i
b
j
u
k
y k y yij yijk y j y yi yij
1 1 1 1 1 1
2
)
'
$$$
'
$$
'
$ (
2
)
'
$$$
'
$ $
'
$$
'
$ (

abu
2
UU
(...)
2
(i!k
2
)
U
(... - ((i!k otal 2K
a
(
1 1 1 1 1
= =

= = = = = = i
u
j
b
j
a
i
u
k
b
j


= = = =
= =
k
1 i
abu
UUUU
2
((...)
-
2
(i.. 1Abu
2
)
U
(... -
U
((i.. / 2K
a
i
u
k
b
j 1 1 1
abu

UUU
2
((...)

2
(.!. 1Aau
2
)
U
(... -
U
((.!. . 2K
a
1
= =

= = = = j
a
i
u
k
b
j 1 1 1

2
)
U
(...
U
(.!. -
U
(i.. -
U
((i!. /. 2K + =

= = =
a
i
u
k
b
j 1 1 1

2
(...)H -
U
((.!. )
U
(... -
U
((i..
a
1 i 1 !
)
U
(.. - C((i!. 1Au
b
+
=

=
+ =
abu
UUU
2
((...)
-
2
C((i!. 1Au
a b

= =
=
1 1 i j
2 :# A 7 :# 6
' :# #ombina$i Perla1/an 7 :# A 7 :# 6
abu

UUU
2
((...)

2
(..k 1Aab
2
)
U
(... -
U
((..k Kelompok 2K
a
1
= =

= = = = j
a
i
u
k
b
j 1 1 1
:# "alat ' :# 8otal 7 :# A 2 :# 6 7 :# #elom.o1 7 :# A6
8abel Data (Um.ama 0 a'2+ b ' , dan / ' ;)
?a1tor A
(i)
?a1tor 6
(&)
#elom.o1 (1) 8otal
(4i&.) 1 2 , ;
1 1 4
111
4
112
4
11,
%
11;
4
11.
1 2 4
121
4
122
4
12,
%
12;
4
12.
1 , 4
1,1
4
1,2
4
1,,
%
1,;
4
1,.
2 1 4
211
4
212
4
21,
%
21;
4
21.
2 2 4
221
4
222
4
22,
%
22;
4
22.
2 , 4
2,1
4
2,,
4
2,,
%
2,;
4
2,.
8otal (4..1) 4
..1
4
..2
4
..,
4
..;
4
...
8abel D/a Arah antara ?a1tor A dan ?a1tor 6
?a1tor A
(i)
?a1tor 6 (&) 8otal
(4i..) 1 2 ,
1 4
11.
%
12.
4
1,.
%
1..
2 4
21.
%
22.
4
2,.
%
2..
8otal (4.&.) 4
.1.
4
.1.
4
.1.
4
...
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 75
8abel Da=tar >idi1 agam.
> # D 6 : # # 8 ? H ? 8abel P
9.9< 9.91
#elom.o1 (/21) :# # :# #@(/21) #@"
A (a21) :# A :# A@(a21)'A A@"
6 (b21) :# 6 :# 6@(b21)'6 6@"
A6 (a21)(b21) :# A6 :#A6@(a21)(b21)'A6 A6@"
"alat (ab21)(/21) :# " :# "@1.(/21)'"
8otal (ab/ 7 1) :# 8
(ip#tesis &
H
91
0 A
1.
' A
2.
' A
,.
'...........' A
a.
H
11
0 A
i.
B A
i.
C
i

H
92
0 A
.1
' A
.2
' A
.,
'...........' A
.b
H
12
0 A
.&
B A
.&
C
!




#e$im./lan 0
:i1a ? Hit/ng (A@") D ? 8abel ( 9+9<E D6 A+ D6 ") ma1a H
91
diterima
(PF9.9<)+ hal ini berarti =a1tor A tida1 ber.engar/h n4ata (PF9+9<).
:i1a ? Hit/ng (A@") G ? 8abel ( 9+9<E D6 A+ D6 ") ma1a H
91
ditola1
(PD9.9<)+ hal ini berarti =a1tor A ber.engar/h n4ata (PD9+9<).
:i1a ? Hit/ng (A@") G ? 8abel ( 9+91E D6 A+ D6 ") ma1a H
91
ditola1
(PD9.91)+ hal ini berarti =a1tor A ber.engar/h $angat n4ata (PD9+91).
:i1a ? Hit/ng (6@") D ? 8abel ( 9+9<E D6 6+ D6 ") ma1a H
92
diterima
(PF9.9<)+ hal ini berarti =a1tor 6 tida1 ber.engar/h n4ata (PF9+9<).
:i1a ? Hit/ng (6@") G ? 8abel ( 9+9<E D6 6+ D6 ") ma1a H
92
ditola1
(PD9.9<)+ hal ini berarti =a1tor 6 ber.engar/h n4ata (PD9+9<).
:i1a ? Hit/ng (6@") G ? 8abel ( 9+91E D6 6+ D6 ") ma1a H
92
ditola1
(PD9.91)+ hal ini berarti =a1tor 6 ber.engar/h $angat n4ata (PD9+91).
:i1a ? Hit/ng (A6@") D ? 8abel ( 9+9<E D6 A6+ D6 ") ma1a tida1 ter&adi
intera1$i 4ang n4ata (PF9.9<)+ antara =a1tor A dengan =a1tor 6.
:i1a ? Hit/ng (A6@") G ? 8abel ( 9+9<E D6 A6+ D6 ") ma1a ter&adi intera1$i
4ang n4ata (PD9.9<) antara =a1tor A dengan =a1tor 6.
:i1a ? Hit/ng (A6@") G ? 8abel ( 9+91E D6 A6+ D6 ") ma1a ter&adi intera1$i
4ang $angat n4ata (PD9.91) antara =a1tor A dengan ?a1tor 6.
8eladan H.
Se#rang ingin "engetahui pengaruh %#nsentrasi dan la"a 3esin)eksi (idr#gen
.er#ksida ((
2
*
2
) terhadap !u"lah bakteri + ,#li per "l air li"bah -.( .esanggaran
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 76
3enpasar$ %#nsentrasi (idr#gen .er#ksida ((
2
*
2
) yang diberika 00/ 015/ 030/
dan 045/ dan la"a 3esin)eksi 0 2 4 dan 6 !a"$
.enga"bilan sa"pel air li"bah sebanyak 8 liter untyuk diberikan perlakuan yaitu
dibagi "en!adi 16 k#"binasi perlakuan dengan ,ara yang sa"a diulang sebanyak 3 kali
dan penga"bilan sa"pel dilakukan setiap 4 harti sekali$
3ata hasil penelitian !u"lah bakteri + ,#li (2rans)#r"asi 5#g) disa!ikan dala"
tabel di ba>ah ini &
8abel :/mlah 6a1teri E. !oli (Data 8ran$=orma$i Log %.
Konsentrasi
Hidrogen
Peroksida
i!
"a#a
Desinfeksi
Dala# $a#
%!
Kelo#&ok k!
'otal
(i%)! 1 2 ,
9+99T
9 J.;1<9 J.;,1; J.,<92 22.1K<H
2 J.K,2< J.KJ<; I.999 2,.K9JK
; I.IJ,K I.K19H I.IK9K 2H.H;<;
H I.IK<; K.9H;< I.K9,1 2H.IH,9
9+1<T
9 J.29;1 H.KK12 J.9I2I 21.2JI1
2 H.H,<< H.J<<K H.JJKH 29.1J19
; <.IK21 H.91J9 <.I12K 1J.J22<
H ;.K2;, <.9IH; <.9KH; 1<.19;1
9+,9T
9 H.II9I H.IHK2 H.J;I2 29.;KI2
2 <.JI<, <.J119 H.9JK2 1J.<J<<
; <.H1K1 <.<19< <.<JJ< 1H.J9J1
H ;.J,2; ;.JKK, ;.I<J, 1;.,IK2
9+;<T
9 <.K2;, H.2I,, <.JII2 1J.KI<I
2 <.HI21 <.HJ21 <.,919 1H.H<<2
; ;.J,2; ;.I9<H ;.JH<< 1;.,9,<
H ;.1,HJ ;.,9<; ;.,,9; 12.JJ2<
2#tal (y$$k) 191.2H<K 192.1IK; 191.,1KH ,9;.JJ;K
abel +ua /rah
(onsentras
i
Hi)rogen
Peroksi)a
(i)
Lama *esinfeksi )alam Jam (j) Total
(yi
$ 2 9 J
$,$$[ 21.1IJJ 2".I$KI 2J.I9&9 2J.OJ"$ II.J12I
$,1&[ 21.2KO1 2$.1K1$ 1K.K22$ 1&.1$91 K9.2K&2
$,"$[ 2$.9IO2 1K.&K&& 1J.K$K1 1J."OI$ K1.1JIO
$,9&[ 1K.IO&O 1J.J&&2 19."$"& 12.KK2& J1.K1K$
%otal (y.j.! O1.J&OK KO."$I& K&."KO$ 1K.12O& "$9.KK9I
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 77

9797"
2
UU
(...)
2
(i!k otal 2K
9
(
1
3
1
4
=

= = = i j j
' J.;1<9
2
) <.;,1;
2
) .........................) ;.,,9;
2
7 (,9;.JJ;K
2
)@;I
' 292I.H;1J 7 1K,H.1H12 ' K2.;I9<

=
=
9
1 i
9797"

UUUUU
2
((...)
-
2
(i.. (1A97") i(K) Konsentras 2K
' (1@12)(KK.H12K
2
)J;.2J<2
2
)J1.1HI;
2
)H1.J1J9
2
) 2 (,9;.JJ;K
2
)@;I
' 299,.J;IJ 7 1K,H.1H12 ' HJ.<IJ<
9797"

UUU
2
((...)

2
(.!. (1A97") (1) +esinfeksi 1ama 2K
9
1
=

= j
' (1@12)(I1.K<I
2
)JI.,9KH
2
)J<.,JI1
2
)J1.12IH
2
) 2 (,9;.JJ;K
2
)@;I
' 1K;,.<1KH 7 1K,H.1H12 ' J.,<JJH
:# Intera1$i (#L) ' O
9797"
UUU
2
((...)
-
2
C((i!. (1A")
9 9

= = 1 1 i j
P 2 :# # 7 :# L
' O(1@,)(21.1KHH
2
)2,.K9JK
2
) ........) 12.JJ2<
2
)2(,9;.JJ;K
2
)@;IP 7 HJ.<IJ< 7 J.,<JJH
' K2.92<IH 7 HJ.<IJ< 7 J.,<JJH ' 1J.9I9H
9797"

UU UU
2
((...)

2
(..k (1A9T9) Kelompopk 2K
"
1
=

= j
' (1@1H)(191.2H<K
2
)192.1IK;
2
)191.,1KH
2
) 2 (,9;.JJ;K
2
)@;I
' 1K,H.1K;JI 7 1K,H.1H12 ' 9.9,,<I
:# "alat ' :# 8otal 7 :# # 2 :# L 7 :# #L 2 :# #elom.o1
' K2.;I9< 7 HJ.<IJ< 7 J.,<JJH 7 1J.9I9H 7 9.9,,<I
8abel Da=tar >idi1 agam.
> # D 6 : # # 8 ? H ? 8abel P
9.9< 9.91
#elom.o1 2 9.9,,H 9.91HI 1.298N 2.,2 <.,K F9.9<
# , HJ.<IJ< 22.<2K2 1H9<.12MM 2.K2 ;.<1 D9.91
L , J.,<JJ 2.;<2K 1J;.J;MM 2.K2 ;.<1 D9.91
#L K 1J.9I9H 1.IKJI 1,<.29MM 2.21 ,.9J D9.91
"alat ,9 9.;211 9.91;9
8otal ;J K2.;I9<
#eterangan 0 8N 0 8ida1 ber.engar/h n4ata (PF9+9<)
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 78
MM 0 6er.engar/h $angat n4ata (PD9+91)
0ntuk "engetahui perbedaan antara k#nentrasi yang diberikan dan antara la"a
desin)eksi yang dilakukan perlu dilakukan u!i beda antar rataan salah satunya adalah
dengan u!i -entangan 9erganda 3un,an yaitu dengan ,ara &
>R #on$entra$i (>R#) ' " K6alatA97 ' $.19$9A12 ' 9.9,;29<
>R Lama De$in=e1$i(>RL) ' " K6alatA97 ' $.19$9A12 ' 9.9,;29<
>R Intera1$i (>R#L) ' K6alatA" ' $.19$9A" ' 9.9HI;11
8abel entangan D/ncan
P 2 3 4
>> 9.9<
>> 9.91
,.99
,.IK
,.9;
,.9;
,.12
,.12
L> 9.9< #
L> 9.9< L
L> 9.9< #L
9.199
9.199
9.29<
9.19;
9.19;
9.29I
9.19J
9.19J
9.21,
5S- 0$01 %
5S- 0$01 5
5S- 0$01 %5
9.1,,
9.1,,
9.2HH
9.1,I
9.1,I
9.2JH
9.1;2
9.1;2
9.2I;
8abel Ha$il /&i entangan 6ergand/ D/ncan .ada 8ara= 1T
Konsentrasi
Hidrgen
Peroksida
"a#a Desinfeksi $a#! Rataan
*i))!
9 2

; H
9.99T J.,KK !a J.KHK 6a I.II2 Aa I.K<; Aa I.,91 a
9.1<T J.9K, Ab H.J2; 6b <.K9J !b <.9,, Db H.1K9 b
9.,9T H.I,, Ab <.IHK 6c <.<HK !c ;.JKH Dc <.JH; c
9.;<T <.KK< Ac <.<<2 6c ;.JHI !d ;.2<I Dd <.1;, d
-atan (...) H.I,9 A H.<2H 6 H.2H1 ! <.JH1 D
#eterangan 0
Nilai dengan h/r/= 4ang berbeda 1earah bari$ (h/r/= be$ar) dan
1earah 1olom (h/r/= 1ecil) men/n&/11an berbeda $angat n4ata (PD9+1)+ $ebali1n4a
tida1 berbeda n4ata.
-ata1rata 5a"a desin)eksi sebaiknya tidak perlu dilakukan u!i rentangan
bberganda 3un,an sebab tidak "e"berikan arti dala" kesi"pulan karena pada
k#nsentrasi 0$00/ (%#ntr#l) +$ :#linya se"akin banyak sedangkan yang diberikan
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 79
(idr#gen .er#ksida 0$15/ 0$300/ dan 0$45/ +$ :#linya se"akin "enurun dengan
se"akin la"anya dilakukan desin)eksi$
*leh karena k#nsentrasi hidr#gen per#ksida dan la"a desin)eksi "erupakan
)akt#r 1/anditati= "aka perlu di,ari hubungan antara kedua )akt##r tersebbut dengan
l#g !u"lah +$ :#li dengan "elakukan analiaia regresi1k#relasi$
Se,ara u"u" bentuk persa"aan garis regresinya adalah &
Q ;
`
$ P
`
1K P
`
2K
2
P
`
"K
"
P
`
91 P
`
&1
2
P
`
J1
"
P
`
KK1 P
`
OK1
2
P
`
IK1
"

P
`
1$K
2
1 P
`
11K
2
1
2
P
`
12K
2
1
"
P
`
1"K
"
1 P
`
19K
"
1
2
P
`
1&K
"
1
"
Setelah dilakukan 6nalisis -egresi1%#relasi dengan "et#de Step Dise "aka diperleh
persa"aan & Q ;
`
$ P
`
1K
2
P
`
21 P
`
"1
"
P
`
9K1 P
`
&K1
"
P
`
JK
2
1 P
`
KK
"
1
Dari bentuk persamaan tersebut kita bisa mencari
`
$,
`
1,
`
2 ,
`
",
`
9 ,
`
&,
`
J dan
`
K, dengan menyelesaikan matriks T^Q ;T^T
`
, matriks tersebut
adalah $
YQ 9O YK
2
Y1 Y1
"
YK1 YK1
"
YK
2
1 YK
"
1 `$
YK
2
Q ; YK
2
YK
9
YK
2
1 YK
2
1
"
YK
"
1 Y K
"
1
"
Y K
9
1 YK
&
1 `1
Y1Q Y1 YK
2
1 Y1
2
Y1
9
YK1
2
YK1
9
YK
2
1
2
YK
"
1
2
`2
Y1
"
Q Y1
"
YK
2
1
"
Y1
9
Y1
J
YK1
9
YK1
J
YK
2
1
9
YK
"
1
9
`"
YK1Q YK1 YK
"
1 YK1
2
YK1
9
YK
2
1
2
YK
2
1
9
YK
"
1
2
YK
9
1
2
`9
YK1
"
Q YK1
"
YK
"
1
"
YK1
9
YK1
J
YK
2
1
9
YK
2
1
J
YK
"
1
9
YK
9
1
9
`&
YK
2
1Q YK
2
1 YK
9
1 YK
2
1
2
YK
2
1
9
YK
"
1
2
YK
"
1
9 Y
K
9
1
2
YK
&
1
2
`J
Y K
"
1Q YK
"
1 YK
&
1 YK
"
1
2
YK
"
1
9
Y K
9
1
2
YK
9
1
9
YK
&
1
2
YK
J
1
2
`K

3oba selesaikan matriks diatas, sehingga diperoleh hasil W
`
; (T^T)
-1
T^Q
`$ K.2IIOI
`1 ; - O.1OJI$
`2 $.92J&"


`" - $.$$9$1


`9 O.22"&&


`& $.$1$J2


`J 2O.O"JK$


`K - "1.JO&J$
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 80

Q ; K.2IIOI - O.1OJI$K
2
P $.92J&"1 - $.$$9$11
"
P O.22"&&K1 P $.$1$J2K1
"
P
2O.O"JK$K
2
1 - "1.JO&J$K
"
1
Pengujian terhadap ketelitian dan ketepatan persamaan garis regresi
dapat dilakukan dengan jalan sebagai berikut $
2K *egresi ; (T^Q)^` -
=
9O
1 i
2
(i) (1A9O)(
; (K.2IIOI)("$9.KK99I)P(-J.1OJI)(2$.2I9)P($.92J&")(OK9.1$")P
($.$$9$1)(2$"O2.99K)P(-O.22"&&)(1J1.II9)P($.$1$J2)("JI2.9J)P
(2O.$$9$1)(&$.KIO)P(-"1.JO&J)(2$.IIJ) D (1A9O)("$9.KK9I
2
)
; I1.9J$O
2K otal ;

=
9O
1 i
2
(i
-
=
9O
1 i
2
(i) (1A9O)(
; 2$2O.J91K - (1A9O)("$9.KK9I
2
)
; 2$2O.J91K D 1I"&.1J12 ; I2.9O$&
2K 6alat ; 2K tal D 2K *egresi ; I2.9O$& D I1.9J$O ; 1.$1IK
abel 4idik *agam *egresi
S ( *B J( (T +
Hitung
+ Ta'el P
$.$& $.$1
*egresi
6alat
K
9$
I1.9J$O
1.$1IK
1".$J&O
$.$2&9I
&12.&"VV 2.2& ".12 '$.$1
%otal 9K I2.9O$&
Keterangan W VV 6aris *egresin(a sangat n(ata (P'$.$1)
*
2
; 2K *egresiA2k otal ; I1.9J$OAI2.9O$& ; $.IOOIK
* ; b $.IOOIK ; b $.II9K
abel Pengu!ian Koefesien Krelasi (*)
(oefesien (orelasi ! Hitung ! Ta'el
$.$& $.$1
R $.II99K $.99& $.&2J
Keterangan W VV Koefesien Korelasin(a sangat n(ata (P'$.$1)
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 81

3engan "e"asukkan nilai % dan 5 pada persa"aan kita dapat "engga"bar persa"aan
tersebut yaitu sebagai berikut 0
*
+
-
.
/
0
1
(2
2 ( ) * + - . /
1ama +esinfeksi #idrogen Peroksida
1
o
g

2
u
m
l
a
h

.
a
k
t
e
r
i

,
.

c
o
l
i
2.22
2.(-
2.*2
2.+-
@
3ari <ra)ik diatas dapat disi"pulEkan bah>a &
8akin tinggi k#nsentrasi (idr#gen .er#ksida yang diberikan !u"lah bakteri +
,#li se"akin "enurun$
Se"akin la"a >aktu 3esin)eksi yang diberikan (idr#gen .er#ksida !u"lah +
,#linya se"akin "enurun sedangkan yang tidak diberikan (idr#gen .er#ksida (000)
!u"lah + ,#linya se"akin "eningkat$
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 82
QI. AN!AN"AN A!A# LEN"#AP PLLA 8E>AAN"
-an,angan 6,ak 5engkap .#la 2ersarang adalah ran,angan per,#baan dengan
"ateri h#"#gen atau tanpa peubah pengganggu terdiri dari dua peubah bebas atau )akt#r
dala" klas)ikasi tersarang yaitu Aakt#r 6 terdiri dari a tara) dan Aakt#r 9 terdiri dari b
tara) yang tersarang (tergantung) dari pada 6i$ -an,angan ini se#lah1#lah terdiri dari dua
atau lebih -an,angan 6,ak 5engkap yang resp#nsnya sa"a ke"udian digabung "en!adi
satu "#del per,#baan$
Model Matemati$n4a &
%i&1 ' ( ) Ai ) 6&(i) ) *
i&1

i ' 1+ 2+ ,+----+a & ' 1+2+,...........+b dan 1 '1.2.,+......./
Di$ini 0
%i&1 0 Pengamatan ?a1tor A tara= 1e2i + ?a1tor 6 tara= 1e2& dan /langan 1e21
( 0 ataan Um/m
Ai 0 Pengar/h ?a1tor A .ada tara= 1e2i
6&(i) 0 Pengar/h ?a1tor 6 .ada tara= 1e2& .ada Ai
*
i&1
0 Pengar/h galat ?a1tor A tara= 1e2i+ ?a1tor 6 tara= 1e2& dan Ulangan 1e21
8#del diatas diduga berdasarkan datanya sebagai berikut &
4
i&1
' 5
...
) (5
i..
2 5
...
)) (5
i&.
2 5
i..
) )(4
i&1
2

5
i&.
)
(4
i&1
2 5
..
) ' (5
i.
2 5
..
) ) (5
i&.
2 5
i.
) ) (4
i&1
2

5
i&.
)
D6 (ab/21) ' (a 21) ) (ab 2 a) ) (ab/ 7 ab)
(ab/ 21) ' (a21) ) a(b 7 1) ) ab(/21)
D6 8otal ' D6 ?a1tor A )D6 ?a1tor 6 .ada Ai ) D6 "alat
%alau kita !u"lahkan dan kuadratkan "aka &

= = = = = = = = =
+ + =
a
i
u
k
b
j i
u
k
b
j
a
i
u
k
b
j
yi ij y
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2
)
'
$$
'
$ $ (
a
2
)
U
(... -
U
((i..
2
)
U
(... - ((i!k

= = =

a
i
b
j
u
k
yij yijk
1 1 1
2
)
'
$ (
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 83

abu
2
UU
(...)
2
(i!k
2
)
U
(... - ((i!k otal 2K
a
(
1 1 1 1 1
= =

= = = = = = i
u
j
b
j
a
i
u
k
b
j


= = = =
= =
b
1 i
abu
UUUU
2
((...)
-
2
(i.. 1Abu
2
)
U
(... -
U
((i.. / 2K
a
i
u
k
b
j 1 1 1

= = = = = =
= =
a
1 i
b
1
a
1 i
2
(i.. (1Abu
2
(i!. 1Au
2
)
U
(i.. -
U
((i!. /i pada . 2K
j
a
i
u
k
b
j 1 1 1
)
2
. (1Abu)((1.
2
(1!. 1Au /1 pada . 2K
b
1
=

= j
)
2
. (1Abu)((2.
2
(2!. 1Au /2 pada . 2K
b
1
=

= j
dan seterusnya
:# "alat ' :# 8otal 7 :# A 2 :# 6 .ada Ai
8abel Data (Um.ama 0 a'2+ b ' , dan / ' ;)
?a1tor A
(i)
?a1tor 6
(&)
Ulangan (1) 8otal
(4i&.)
1 2 , ;
1 1 4
111
4
112
4
11,
4
11;
4
11.
1 2 4
121
4
122
4
12,
4
12;
4
12.
1 , 4
1,1
4
1,2
4
1,,
4
1,;
4
1,.
2 1 4
211
4
212
4
21,
4
21;
4
21.
2 2 4
221
4
222
4
22,
4
22;
4
22.
2 , 4
2,1
4
2,,
4
2,,
4
2,;
4
2,.
8otal (4..1) 4
..1
4
..2
4
..,
4
..;
4
...
8abel D/a Arah antara ?a1tor A dan ?a1tor 6
?a1tor A
(i)
?a1tor 6 (&) 8otal
(4i..)
1 2 ,
1 4
11.
4
12.
%
1,.
4
1..
2 4
21.
4
22.
%
2,.
4
2..
8otal (4.&.) 4
.1.
4
.1.
4
.1.
4
...
8abel Da=tar >idi1 agam.
> # D 6 : # # 8 ? H ? 8abel P
9.9< 9.91
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 84
A (a21) :# A :# A@(a21)'A A@"
6.ada Ai
6.ada A1
6.ada A2
a(b21)
(b21)
(b21)
:# 6Ai
:# 6A1
:# 6A2
:# 6Ai@a(b21)'6
:# 6A1@(b21) ' 61
:# 6A2@(b21) ' 62
6@"
61@"
62@"
"alat ab(/21) :# " :# "@1.(/21)'"
8otal (ab/ 7 1) :# 8
(ip#tesis &
H
91
0 A
1.
' A
2.
' A
,.
'...........' A
a.
H
11
0 A
i.
B A
i.
C
i

H
92
0 A
i1
' A
i2
' A
i,
'...........' A
ib
H
12
0 A
i&
B A
i&
C
! i



#e$im./lan 0
:i1a ? Hit/ng (A@") D ? 8abel ( 9+9<E D6 A+ D6 ") ma1a H
91
diterima
(PF9.9<)+ hal ini berarti =a1tor A tida1 ber.engar/h n4ata (PF9+9<).
:i1a ? Hit/ng (A@") G ? 8abel ( 9+9<E D6 A+ D6 ") ma1a H
91
ditola1
(PD9.9<)+ hal ini berarti =a1tor A ber.engar/h n4ata (PD9+9<).
:i1a ? Hit/ng (A@") G ? 8abel ( 9+91E D6 A+ D6 ") ma1a H
91
ditola1
(PD9.91)+ hal ini berarti =a1tor A ber.engar/h $angat n4ata (PD9+91).
:i1a ? Hit/ng (6@") D ? 8abel ( 9+9<E D6 6+ D6 ") ma1a H
92
diterima
(PF9.9<)+ hal ini berarti =a1tor 6 .ada Ai tida1 ber.engar/h n4ata (PF9+9<).
:i1a ? Hit/ng (6@") G ? 8abel ( 9+9<E D6 6+ D6 ") ma1a H
92
ditola1
(PD9.9<)+ hal ini berarti =a1tor 6 .ada Ai ber.engar/h n4ata (PD9+9<).
:i1a ? Hit/ng (6@") G ? 8abel ( 9+91E D6 6+ D6 ") ma1a H
92
ditola1 PD9.91)+
hal ini berarti =a1tor 6 .ada Ai ber.engar/h $angat n4ata (PD9+91).
8eladan J.
Se#rang peneliti ingin "engetahui perubahan p( daging aya" yang disi"pan
pada suhu dingin (5
#
:) sela"a penyi"panan 0 4 dan 8 hari dan suhu beku (0
#
:) sela"a
0 1 dan 2 bulan$
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 85
8abel data ha$il .enelitiann4a adalah $ebagai beri1/t 00
Suhu
(i)
Lama Simpan
(j)
Ulangan (k) Total
(yij) 1 2 " 9
+ingin
$ hari K.9" K.9K K.92 K.9J 2I.KO
9 hari J.&2 J.&I J.J2 J.J& 2J."O
O hari J.1I J.22 J."1 J.JO 2&.9$
.eku
$ bulan K.&O K.K9 K.JO K.O& "$.O&
1 bulan J.KO J.K9 J.K2 J.KO 2K.$2
2 bulan J.9J J.91 J.9& J.&1 2&.O"
%otal (y..k! 9$.IJ 91.1K 91.12 91.I" 1J&.2J
abel +ua /rah antara 4uhu dengan 1ama 4impan
Suhu
(i)
Lama Simpan (j) Total
(yi) $ hariA$ bulan 9 !amA1bulan O !amA2 bulan
+ingin 2I.KO 2J."O 2&.9$ O1.&J
.eku "$.O& 2K.$2 2&.O" O".K$
%otal (y.j.! J$.J" &".9$ &1.2" 1J&.2J
Perhit/ngan 0


2
(i!k otal 2K
2
=

= = = 1
4
1
3
i j j
27"79
UUUU
2
((...)
' J.;,
2
) J.;J
2
) ..........................) H.<1
2
7 (1@2;)(1H<.2HH
2
)
@ 11;;.;,H 7 11,J.K<, ' H.;I,

=
=
2
1 i
2
(i.. (1A"79) (4) 4uhu 2K 2
27"79
UUUU
2
((...)
' (1@12)(I1.<H
2
) I,.J9
2
)7 (1@2;)(1H<.2H
2
)
@ 11,I.1;; 7 11,J.K<, ' 9.1K1

= = =
=
2
1 i
"
1
2
i
2
(i.. (1A"79)
2
(i!. (1A9) 4i pada 1 2K
j
' (1@;) (2K.JI
2
) 2H.,I
2
) ..............) 2<.I,
2
7 (1@12)(I1.<H
2
) I,.J9
2
)
' 11;;.22H 7 11,I.1;; ' H.9I2
)
2
1.. (1A"79))((
2
(1!. (1A9) +ingin 4 pada 1 2K
"
1
=

= j
' (1@;)( 2K.JI
2
) 2H.,I
2
)2<.;9
2
) 7 (1@12)( I1.<H
2
)
' <<H.KJI 7 <<;.,,H ' 2.H;2
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 86
)
2
.
2
(1A"79))((
2
.
2!
( (1A9) .eku 4 pada 1 2K
"
1
=

= j
' (1@;)( ,9.I<
2
) 2J.92
2
)2<.I,
2
) 7 (1@12)( I,.J9
2
)
' <IJ.2;I 7 <I,.I9I ' ,.;;9

:# "alat ' :# 8otal 7 :# > 2 :# L .da >i
' H.;I, 7 9.1K1 7 H.9I2 ' 9.219
8abel Da=tar >idi1 agam.
> # D 6 : # # 8 ? H ? 8abel P
9.9< 9.91
>/h/ (>)
L .ada >i
L .ada >Dingin
L .ada > 6e1/
"alat
1
;
2
2
1I
9.1K1
K.9I2
2.H;2
,.;;9
9.219
9.1K1
1.<21
1.,21
1.J21
9.912
1H.,<MM
1,9.,1MM
11,.29MM
1;J.;1MM
;.;1
2.K2
,.<<
<.<<
I.2K
;.<I
H.H1
H.H1
D9.91
D9.91
D9.91
D9.91
8otal 2, I.;I,
Keterangan W VV Pengaruhn(a sangat n(ata (P'$.$1)
9adi dapat disimpulkan bahwa Suhu Penyimpanan berpengaruh sangat nyata
(PO2.2(! terhadap p5 daging ayam, 'ama penyimpanan pada suhu dingin dan
suhu beku berpengaruh sangat nyata (PO2.2(! terhadap ph daging ayam.
Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan p5 antara lama penyimpanan
baik pada suhu dingin maupun suhu beku dilakukan <ji .8
47 ; 2K6alatA9 ;
9 (27$.$12)A
; $.$$J ; $.$KK
.8 &[ ; t($.$2&\ +. 6 ;1O) 47 ; 2.1$1 7 $.$KK ; $.1J1
.8 1[ ; t($.$$&\ +. 6 ;1O) 47 ; 2.OKO 7 $.$KK ; $.222
abel #asil -ni .8
Suhu Lama
Penyimpana
n
!ata,rata Signifikansi
$.$& $.$1
$ hari K.99& a a
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 87
+ingin 9 hari J.&I& b b
O hari J."&$ c c
.eku
$ bulan K.K1" a a
1 bulan J.K&& b b
2 bulan J.9&O c c
Keterangan W 8ilai dengan huruf (ang berbeda kearah kolom pada
pen(impanan suhu dingin dan beku menun!ukkan berbeda n(ata(P'$.$&)
atau sangat n(ata (P'$.$1).
9adi dapat disimpulkan terjadi penurunan p5 daging ayam yang sangat nyata
(PO2.2(! baik yang disimpan pada suhu dingin ataupun suhu beku.
Selanjutnya untuk mencari hubungan antara lama penyimpanan dengan
p5 daging ayam baik pada suhu dingin maupun suhu beku, maka dilakukan
analisis regresikorelasi. ;leh karena lama penyimpanan ada * lepel6tara", maka
derajat polinom yang mungkin adalah maksimum kuadratik $ Q ;
`
$ P
`
11 P
`
21
2
Persamaan 8rmaln(a adalah W 1^Q ; 1^1
`
.

=
12
1 i
Yi
12

=
12
1 i
Li

=
12
1
2
i
Li
`$

=
12
1 i
YiLi
;

=
12
1 i
Li

=
12
1
2
i
Li

=
12
1
3
i
Li
`1
2
12
1

= i
YiLi

2
12
1

= i
Li

=
12
1
3
i
Li

=
12
1
4
i
Li
`2

Pada 4uhu +ingin diperoleh sebagai berikut W
-1
`$ 12 9O "2$ O1.&J
`1 ; 9O "2$ 2"$9 "$O.K2
`2 "2$ 2"$9 1K9$O 2$9K.K$
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 88
`$ K.99&$$
`1 ; - $.2OO12
`2 $.$1OI1
2adi persamaan garis regresin(a adalah W
Q ; K.99&$$ D $.2OO121 P $.$1OI11
2
Pada 4uhu .eku diperoleh sebagai berikut W
-1
`$ 12 12 2$ O".K$
`1 ; 12 2$ "J KO.JO
`2 2$ "J JO 1"$.K$
`$ K.K12&
`1 ; - 1.2OK&
`2 $.""$$
2adi persamaan garis regresin(a adalah W
Q ; K.K12& D 1.2OK&1 P $.""$$1
2
7edua persamaan diatas dapat kita gambar dengan jalan memasukkan
nilainilai ' ('ama Penyimpanan! pada kedua persamaan diatas, sehingga
diperoleh nilai F (Skor p5 daging ayam!.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 89
..)2
..+2
...2
..02
/.22
/.)2
/.+2
/..2
2 ) + . 0 (2
1ama Pen(impanan (#ari)
4
k
o
r

p
#
..)2
..+2
...2
..02
/.22
/.)2
/.+2
/..2
/.02
2 2.- ( (.- ) ).-
1ama Pen(impanan (.ulan)
4
k
o
r

p
#
#e$im./lan &
.erubahan p( daging sela"a penyi"panan pada suhu dingin "engala"i
penurunan yang ,ukup ,epat hinga hari ke4 selan!utnya penurunnannya se"akin la"bat$
3e"ikian penurunan p( daging yang disi"pan pada suhu beku ter!adi penurunan yang
,ukup ,epat hingga bulan ke11 selan!utnya penurunnannya se"akin la"bat$
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 90
Q ; K.99& - $.2OO1 P $.$1II11
2
Q ; K.K1" - 1.2OO1 P $.""$1
2
QII. AN!AN"AN A!A# #ELLMPOL# PLLA 8E>AAN"
-an,angan 6,ak %el#"p#k .#la 2ersarang adalah ran,angan per,#baan dengan
"ateri tidak h#"#gen atau ada peubah pengganggu terdiri dari dua peubah bebas atau
)akt#r dala" klas)ikasi tersarang yaitu Aakt#r 6 terdiri dari a tara) dan Aakt#r 9 terdiri
dari b tara) yang tersarang (tergantung) dari pada 6i$ -an,angan ini se#lah1#lah terdiri
dari dua atau lebih -an,angan 6,ak 5engkap yang resp#nsnya sa"a ke"udian digabung
"en!adi satu "#del per,#baan$
Model Matemati$n4a &
%i&1 ' ( ) Ai ) 6&(i) ) #
1
) *
i&1

i ' 1+ 2+ ,+----+a & ' 1+2+,...........+b dan 1 '1.2.,+......./
Di$ini 0
%i&1 0 Pengamatan ?a1tor A tara= 1e2i + ?a1tor 6 tara= 1e& dan /langan 1e21
( 0 ataan Um/m
Ai 0 Pengar/h ?a1tor A .ada tara= 1e2i
6&(i) 0 Pengar/h ?a1tor 6 .ada tara= 1e2& .ada Ai
#
1
0 Pengar/h #elom.o1 1e21.
*
i&1
0 Pengar/h galat ?a1tor A tara= 1e2i+ ?a1tor 6 tara= 1e2& dan 1elom.o1 1e21
8#del diatas diduga berdasarkan datanya sebagai berikut &
4
i&1
' 5
...
) (5
i..
2 5
...
) ) (5
i&.
2 5
i..
) ) (5
..1
2 5
...
))(4
i&1
2

5
i&.
2 5
..1
2 5
...
)
(4
i&1
2 5
..)
' (5
i..
2 5
...
) ) (5
i&.
2 5
i..
) ) (5
..1
2 5
...
))(4
i&1
2

5
i&.
2 5
..1
2 5
...
)
D6 (ab/21) ' (a 21) ) (ab 2 a) ) (/21) ) (ab/ 7 ab 7/ )1)
(ab/ 21) ' (a21) ) a(b 7 1) ) (/21) ) (ab 21)(/21)
D6 8otal ' D6 ?a1tor A )D6 ?a1tor 6 .ada Ai ) D6 #elom.o1) D6 "alat
%alau kita !u"lahkan dan kuadratkan "aka &

= = = = = = = = =
+ + =
a
i
u
k
b
j i
u
k
b
j
a
i
u
k
b
j
yi ij y
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2
)
'
$$
'
$ $ (
a
2
)
U
(... -
U
((i..
2
)
U
(... - ((i!k

= = =
a
2
)
U
(... -
U
((..k
1 1 1 i
u
k
b
j
C
= = =
+
a
i
b
j
u
k
y k y yij yijk
1 1 1
2
)
'
$$$
'
$$
'
$ (


abu
2
UU
(...)
2
(i!k
2
)
U
(... - ((i!k otal 2K
a
(
1 1 1 1 1
= =

= = = = = = i
u
j
b
j
a
i
u
k
b
j
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 91


= = = =
= =
k
1 i
abu
UUUU
2
((...)
-
2
(i.. 1Abu
2
)
U
(... -
U
((i.. / 2K
a
i
u
k
b
j 1 1 1

= = = = = =
= =
a
1 i
b
1
a
1 i
2
(i.. (1Abu
2
(i!. 1Au
2
)
U
(i.. -
U
((i!. /i pada . 2K
j
a
i
u
k
b
j 1 1 1
)
2
. (1Abu)((1.
2
(1!. 1Au /1 pada . 2K
b
1
=

= j
)
2
. (1Abu)((2.
2
(2!. 1Au /2 pada . 2K
b
1
=

= j
dan seterusnya


= = = =
= =
u
1 k
abu
UUUU
2
((...)
-
2
(..k 1Aab
2
)
U
(... -
U
((..k (K) Kelompok 2K
a
i
u
k
b
j 1 1 1
:# "alat ' :# 8otal 7 :# A 2 :# 6 .ada Ai 7 :# #elom.o1
8abel Data (Um.ama 0 a'2+ b ' , dan / ' ;)
?a1tor A
(i)
?a1tor 6
(&)
Ulangan (1) 8otal
(4i&.)
1 2 , ;
1 1 4
111
4
112
4
11,
4
11;
4
11.
1 2 4
121
4
122
4
12,
4
12;
4
12.
1 , 4
1,1
4
1,2
4
1,,
4
1,;
4
1,.
2 1 4
211
4
212
4
21,
4
21;
4
21.
2 2 4
221
4
222
4
22,
4
22;
4
22.
2 , 4
2,1
4
2,,
4
2,,
4
2,;
4
2,.
8otal (4..1) 4
..1
4
..2
4
..,
4
..;
4
...
8abel D/a Arah antara ?a1tor A dan ?a1tor 6
?a1tor A
(i)
?a1tor 6 (&) 8otal
(4i..)
1 2 ,
1 %
11.
4
12.
4
1,.
4
1..
2 %
21.
4
22.
4
2,.
4
2..
8otal (4.&.) 4
.1.
4
.1.
4
.1.
4
...
8abel Da=tar >idi1 agam.
> # D 6 : # # 8 ? H ? 8abel P
9.9< 9.91
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 92
#elom.o1
A
6.ada Ai
6.ada A1
6.ada A2
"alat
(/21)
(a21)
a(b21)
(b21)
(b21)
(ab21)(/21)
:# #
:# A
:# 6Ai
:# 6A1
:# 6A2
:# "
:# #@(/21)'#
:# A@(a21)'A
:# 6Ai@a(b21)'6
:# 6A1@(b21) ' 61
:# 6A2@(b21) ' 62
:# "@1.(/21)'"
#@"
A@"
6@"
61@"
62@"
8otal (ab/ 7 1) :# 8
(ip#tesis &
H
91
0 A
1.
' A
2.
' A
,.
'...........' A
a.
H
11
0 A
i.
B A
i.
C
i

H
92
0 A
i1
' A
i2
' A
i,
'...........' A
ib
H
12
0 A
i&
B A
i&
C
! i



#e$im./lan 0
:i1a ? Hit/ng (A@") D ? 8abel ( 9+9<E D6 A+ D6 ") ma1a H
91
diterima
(PF9.9<)+ hal ini berarti =a1tor A tida1 ber.engar/h n4ata (PF9+9<).
:i1a ? Hit/ng (A@") G ? 8abel ( 9+9<E D6 A+ D6 ") ma1a H
91
ditola1
(PD9.9<)+ hal ini berarti =a1tor A ber.engar/h n4ata (PD9+9<).
:i1a ? Hit/ng (A@") G ? 8abel ( 9+91E D6 A+ D6 ") ma1a H
91
ditola1
(PD9.91)+ hal ini berarti =a1tor A ber.engar/h $angat n4ata (PD9+91).
:i1a ? Hit/ng (6@") D ? 8abel ( 9+9<E D6 6+ D6 ") ma1a H
92
diterima
(PF9.9<)+ hal ini berarti =a1tor 6 .ada Ai tida1 ber.engar/h n4ata (PF9+9<).
:i1a ? Hit/ng (6@") G ? 8abel ( 9+9<E D6 6+ D6 ") ma1a H
92
ditola1
(PD9.9<)+ hal ini berarti =a1tor 6 .ada Ai ber.engar/h n4ata (PD9+9<).
:i1a ? Hit/ng (6@") G ? 8abel ( 9+91E D6 6+ D6 ") ma1a H
92
ditola1 PD9.91)+
hal ini berarti =a1tor 6 .ada Ai ber.engar/h $angat n4ata (PD9+91).
%el#"p#k biasanya tidak perlu di hip#tesiskan karena tu!uannya hanya "engurangi
galat atau "ena"bah ketelitian penelitian$
8eladan I.
Se#rang peneliti ingin "engetahui ,itarasa #lahan daging itik aya" buras dan
aya" 9r#iler$ 3aging itik yang dia"bil terdiri dari itik .etelur apkir itik "uda !antan
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 93
dan itik "uda betina daging aya" buras yang dia"ati terdiri dari aya" buras "uda
aya" buras betina apkir dan aya" !antan aduan sedangkan daging aya" 9r#iler terdiri
dari aya" 9r#iler u"ur 4 "inggu aya" br#iler u"ur 7 "inggu dan aya" 9r#iler u"ur 8
"inggu$ :ita rasa "asing1"asing !enis #lahan daging dia"ati #leh 3 #rang .anelis$
8abel Data ha$il .enelitian >1or !itara$a di$a&i1an $ebagai beri1/t 0
Unggas
(i)
Jenis
(j)
Panelis (k) Total
(yij) 1 2 "
Itik 1 &.& &.& &.9 1J.9
2 J.J J.& J.K 1I.O
" J.J J.2 J.J 1I.9
/(am .uras 1 J.K J.O J.K 2$.2
2 &.9 &.& &.9 1J."
" 9.& 9.2 9.& 1".2
/(am .riler 1 K.& K.O K.J 22.O
2 O.1 O." O.J 2&.$
" J.J J.9 J.& 1I.&
%otal (y..k! &K.& &K.2 &O.$ 1K2.K
abel +ua /rah
Unggas
(i)
Jenis (j) Total
(yi) 1 2 "
Itik 1J.9 1I.O 1I.9 &&.J
/(am .uras 2$.2 1J." 1".2 9I.K
/(am .roiler 22.I 2&.$ 1I.& JK.9
%otal (y.j.! &I.& J1.1 &2.1 1K2.K
Perhit/ngan 0


2
(i!k otal 2K
"
=

= = = 1
3
1
3
i j j
"7"7"
UUUU
2
((...)
' <.<
2
) <.<
2
) <.;
2
) ..........................) H.<
2
7 (1@2J)(1J2.J
2
)
@ 11,I.J2KKJ 7 119;.H;9,J ' ,;.9IKH

=
=
"
1 i
2
(..k (1A"7") Panelis 2K 1
"7"7"
UUUU
2
((...)
' (1@K)( <J.<
2
) <J.2
2
) <I.9
2
7 (1@2J)(1J2.J
2
)
' 119;.HJHHJ 7 119;.H;9,J ' 9.9,H,9
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 94

=
=
"
1 i
2
(i.. (1A"7") -nggas(-) 2K 2
"7"7"
UUUU
2
((...)
' (1@K)( <<.H
2
) ;K.J
2
) HJ.;
2
7 (1@2J)(1J2.J
2
)
' 1122.HIKKJ 7 119;.H;9,J ' 1I.9;KH

= = =
=
"
1 i
"
1
"
i
2
(i.. (1A"7")
2
(i!. (1A") -i pada 2 2K
j
' (1@,) (1H.;
2
) 1K.I
2
) ..............) 1K.<
2
7 (1@K)(<<.H
2
) ;K.J
2
) ;K.J
2
)
' 11,I.,2KKJ 7 1122.HIKKJ ' 1<.H;99
)
2
1.. (1A"7"))((
2
(1!. (1A") -1 pada 2 2K
"
1
=

= j
' (1@,)( 1H.;
2
) 1K.I
2
) 1K.;
2
) 7 (1@K)( <<.H
2
)
' ,;<.JIHHH 7 ,;,.;I;;; ' 2.,9222
)
2
1.. (1A"7"))((
2
(1!. (1A") Itik(-1) pada 2 2K
"
1
=

= j
' (1@,)( 1H.;
2
) 1K.I
2
) 1K.;
2
) 7 (1@K)( <<.H
2
)
' ,;<.JIHHH 7 ,;,.;I;;; ' 2.,9222
)
2
2.. (1A"7"))((
2
(2!. (1A") .uras(-2) /(am pada 2 2K
"
1
=

= j
' (1@,)( 29.2
2
) 1H.,
2
) 1,.2
2
) 7 (1@K)(;K.J
2
)
' 2I2.H<HHH 7 2J;.;<;;; ' I.29222
)
2
".. (1A"7"))((
2
("!. (1A") ) .roiler(-" /(am pada 2 2K
"
1
=

= j
' (1@,)(1H.;
2
) 1K.I
2
) 1K.;
2
) 7 (1@K)(<<.H
2
)
' <9K.IIHHJ 7 <9;.J<111 ' <.1,<<H
:# "alat ' :# 8otal 7 :# Ungga$ 2 :# : .da Ui 7 :# Paneli$
' ,;.9IKH 7 1I.9;KH 7 1<.H;99 7 9.9,H,9 ' 9.,H,J9
8abel Da=tar >idi1 agam.
> # D 6 : # # 8 ? H ? 8abel P
9.9< 9.91
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 95
Paneli$
Ungga$ (U)
: .ada Ui
: .ada U1
: .ada U2
: .ada U,
"alat
2
2
H
2
2
2
1I
9.9,H,
1I.9;KH
1<.H;99
2.,9222
I.29222
<.1,<<H
9.,H,J
9.91I1<
K.92;I1
2.H9HHJ
1.1<111
;.19111
2.<HJJI
9.922J,
9.I9
8N
,KJ.92MM
11;.HJMM
<9.H;MM
1I9.;,MM
112.KJMM
,.H,
,.H,
2.J;
,.H,
,.H,
,.H,
H.2,
H.2,
;.29
H.2,
H.2,
H.2,
F9.9<
D9.91
D9.91
D9.91
D9.91
D9.91
8otal 2, I.;I,
Keterangan W 8 idak .erpengaruh n(ata (P%$.$&)
VV Pengaruhn(a sangat n(ata (P'$.$1)
9adi dapat disimpulkan bahwa 9enis <nggas berpengaruh sangat nyata (PO2.2(!
terhadap citarasa dagingnya, 9enis Itik, jenis ayam 8uras dan jenis ayam 8roiler
berpengaruh sangat nyata (PO2.2(! terhadap ciata rasa dagingnya.
Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan citarasa antara jenis itik, jenis
ayam 8uras dan jenis ayam 8roiler dilakukan <ji .8
47 -nggas ;
"7") 2K6alatA(
;
)AI (27$.$22K"
; $.$$J ; $.$K11
.8 &[ ; t($.$2&\ +. 6 ;1J) 47 ; 2.12$ 7 $.$K11 ; $.1&$K
.8 1[ ; t($.$$&\ +. 6 ;1J) 47 ; 2.I21 7 $.$K11 ; $.2$KJ
47 2enis pd -i ; 2K6alatA" ;
)A" (27$.$22K"
; $.$1&1&" ; $.12"1
.8 &[ ; t($.$2&\ +. 6 ;1J) 47 ; 2.12$ 7 $.12"1 ; $.2J1$
.8 1[ ; t($.$$&\ +. 6 ;1J) 47 ; 2.I21 7 $.12"1 ; $."&IJ
abel #asil u!i .8
Ungga
s
Jeni
s
!ataaa
n
Signifikansi !ataan Signifikansi
$.$& $.$1 $.$& $.$1
Itik 1
2
"
&.9JJK
J.J$$$
J.9JJK
b
a
a
b
a
a
J.1KKO b .
/(am
.uras
1
2
"
J.K"""
&.9"""
9.9$$$
a
b
c
a
b
c
&.&22 c c
&yam
8roiler
1
2
"
K.J"""
O.""""
J.&$$$
b
a
c
b
a
c
K.9OOI a a
Keterangan W 8ilai dengan huruf (ang berbeda kearah kearah kolom
nmenun!ukkan berbeda n(ata (P'$.$1) atau berbeda sangat n(ata (P'$.$1)
antara !enis pada unggas (ang sama dan antar unggas (ang berbeda,
sebalikn(a tidak berbeda n(ata.
5ail uji 8#% %abel diatas dappat disimpukan bahwa ?itarasa olahan
daging ayam broiler sangat nyata (PO2.2(! paling enak dibandingan dengan
ayam buras dan itik dan antara itik dan ayam buras daging itik sangat nyata
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 96
(PO2.2(! lebih enak daripada ayam buras. Sedangkan cita rasa daging olahan
itik jenis ( sangat nyata (PO2.2(! paling tidak enak dibandingan dengan citarasa
olahan daging jenis itik ) dan *, sedangkan citasa olahan daging jenis itik )
dengan * tidak berbeda nyata (P:2.2-!. ?itarasa olahan daging ayam buras
jenis ( sangat nyata (PO2.2(! paling enak dibandingkan dengan citarasa daging
olahan ayam buras jenis ) dan *, demikian juga citarasa daging olahan jenis
ayam buras ) dengan * berbeda sangat nyata (PO2.2(!. ?itarasa daging olahan
ayam broiler jenis ( sangat nyata(PO2.2(! kurang enak dibandingkan dengan
citarasa daging olahan ayam broier jenis ), tetapi sangat nayata (PO2.2(! lebih
enak dibandingkan citarasa daging olahan ayam broiler jenis *.
*leh karena kedua )akt#r bersi)at kualitati) "aka kita tidak bisa "alakukan
analisis -egresi1k#relasi kita hanya bisa "engga"bar dala" bentuk (ist#gra" pada
"asing1"asing 4enis 0nggas ga"barnya sebagai berikut &
$.$$
1.$$
2.$$
".$$
9.$$
&.$$
J.$$
K.$$
O.$$
I.$$
3itarasa
Itik /(am .uras /(am .roiler
-nggas
2enis 1
2enis 2
2enis "
QIII. AN!AN"AN A!A# LEN"#AP PLLA 6E:EN:AN"
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 97
-an,angan 6,ak 5engkap .#la 9er!en!ang adalah ran,angan per,#baan dengan
"ateri h#"#gen atau tidak ada peubah pengganggu ran,angan ini sebenarnya
"erupakan ran,angan a,ak lengkap sederhana (satu )akt#r) yang diulang dengan ,ara
yang berbeda ,ara pengulangan yang berbeda tersebut disebut )akt#r 8ambahan
sedangkan )akt#r yang diran,ang dengan "ateri yang h#"#gen disebut )akt#r Utama$
-an,angan ini disebut pula ancanagan Aca1 Leng1a. >.ilt2Plot ika diulang dengan
di"ensi >aktu yang berbedaa "aka sering disebut ancangan Aca1 Leng1a. Pola
>.lit28ime$
Model Matemati$ AL 0 %i& ' ( ) Ai ) *
i&

i ' 1+ 2+ ,+----+a & ' 1+2+,...........+/
4ika diulang sebanyak k yang berbeda "aka "#del "ate"atisnya "en!adi
Model matemati$ AL Pola >.lit2Plot 0
%i&1 ' ( ) Ai ) *
i&
) 61 ) A6i& ) *
ii&1

i ' 1+ 2+ ,+----+a & ' 1+2+,...........+/ dan 1 '1.2.,+.......b
Di$ini 0
%i&1 0 Pengamatan ?a1tor Utama tara= 1e2i + Ulangan 1e2& dan ?a1tor 8ambahan
tara= 1e21
( 0 ataan Um/m
Ai 0 Pengar/h Utama .ada tara= 1e2i
*
i&
0 Pengar/h "alat I .ada ?a1tor Utama 1e2i dan Ulangan 1e2&

61 0 Pengar/h ?a1tor 8ambahan .ada tara= 1e21
A6i1 0 Intera1$i antara =a1tor Utama dengan =a1tor 8ambahan #elom.o1 1e21.
*
i&1
0 Pengar/h galat II .ada ?a1tor Utama tara= 1e2i+ Ulangan 1e2& dan =a1tor
tambanan .ada tara= 1e21
8#del diatas diduga berdasarkan datanya sebagai berikut &
4
i&1
' 5
...
)(5
i..
2 5
...
))(5
i&.
25
i..
))(5
..1
25
...
)) (5
i.1
25
i.
2 5
..1
) 5
..
))(4
i&1
2

5
i.1 22
5
i&.
) 5
i..
)
(4
i&1
5
...
)'(5
i..
2 5
...
))(5
i&.
25
i..
))(5
..1
25
...
)) (5
i.1
25
i.
2 5
..1
) 5
..
))(4
i&1
2

5
i.1 22
5
i&.
) 5
i..
)
D6 (ab/21) ' (a 21) ) (a/2a) ) (b21) ) (ab 2 a 7 b )1) ) (ab/ 7 ab 7 a/ ) a)
(ab/ 21) ' (a21) ) a(/ 21) ) (b21) ) (a21)(b 7 1) ) a(b21)(/21)
D6 8otal 'D6 A ) D6 "alatI ) D6 6 ) D6 A6 ) D6 "alat II
D6 8otal 'D6 ? Utama ) D6 "alatI ) D6 ? 8ambahan ) D6 A6 ) D6 "alat II
%alau kita !u"lahkan dan kuadratkan "aka &
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 98

= = = = = = = = =
+ + =
a
i
b
k
u
j i
b
k
u
j
a
i
b
k
u
j 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2
)
U
(i..
U
((i!.
2
)
U
(... -
U
((i..
2
)
U
(... - ((i!k
a

= = =
a
2
)
U
(... -
U
((..k
1 1 1 i
b
k
u
j
C

= = = = = =
+ + +
a
i
b
j
u
k
a
i
u
j
b
k
yi yij k yi yijk y k y yi k yi
1 1 1 1 1 1
2
)
'
$$
'
$
'
$ (
2
)
'
$$$
'
$$
'
$$
'
$ (

abu
2
UU
(...)
a
2
(i!k
2
)
U
(... - ((i!k otal 2K
(
1 1 1 1 1

=

=

=
=
=

=

=
=
i
b
k
u
j
a
i
b
k
u
j
abu

UUU
2
((...)

2
(i.. 1Abu
2
)
U
(... -
U
((i.. -tama) /(: 2K
a
1
= =

= = = = i
a
i
b
k
u
j 1 1 1

= = = = = =
= =
a u b
k
a
i
b
k
u
j 1 i 1 !
2
)H
U
(... -
U
((i.. - )
U
(i.. -
U
C((i!.
2
)
U
(i.. -
U
((i!. 1 6alat 2K
1 1 1 1
@ H
a7b7u

UUUUU
2
) (... (
-
2
(i! C(1Ab)
a
1 i
u
1 !
$

= =
2 :# ?a1tor Utama
abu

UUU
2
((...)

2
(..k 1Aau
2
)
U
(... -
U
((..k ambahan) .(: 2K
b
1
= =

= = = = j
a
i
b
k
u
j 1 1 1

2
)
U
(...
U
(..k -
U
(i.. -
U
((i.k /. 2K + =

= = =
a
i
b
k
u
j 1 1 1

2
(...)H -
U
((..k )
U
(... -
U
((i..
a
1 i 1 k
)
U
(.. - C((i.k 1Au
b
+
=

=
+ =
abu
UUU
2
((...)
-
2
C((i.k 1Au
a b

=
=
1 1 i kk
2 :# A 7 :# 6
:# "alat II' :# 8otal 7 :# ? Utama 7 :# "alatI 2 :# ? 8ambahan 7 :# A6
8abel Data (Um.ama 0 a'2+ b ' , dan / ' ;)
? Utama
(i)
Ulangan
(&)
? 8ambahan (1) 8otal
(4i&.) 1 2 , ;
1 1 4
111
4
112
4
11,
%
11;
4
11.
1 2 4
121
4
122
4
12,
%
12;
4
12.
1 , 4
1,1
4
1,2
4
1,,
%
1,;
4
1,.
2 1 4
211
4
212
4
21,
%
21;
4
21.
2 2 4
221
4
222
4
22,
%
22;
4
22.
2 , 4
2,1
4
2,,
4
2,,
%
2,;
4
2,.
8otal (4..1) 4
..1
4
..2
4
..,
4
..;
4
...
8abel D/a Arah ? Utama ?a1tor 8ambahan
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 99
?a1tor A
(i)
?a1tor 6 (1) 8otal
(4i..) 1 2 ,
1 4
1.1
4
1.2
4
1.,
%
1..
2 4
2.1
4
2.2
4
2.,
%
2..
8otal (4..1) 4
..1
4
..1
4
..1
4
...
8abel Da=tar >idi1 agam.
> # D 6 : # # 8 ? H ? 8abel P
9.9< 9.91
? Utama
"alat I
? 8ambahan
Inter.(A6)
"alat II
(a21)
a(/21)
(b21)
(a21)(b21)
a(b21)(/21)
:# A
:#"I
:#6
:#A6
:#"II
:# A@(a21)'A
:#"I@a(/21)'"I
:# 6@(b21) ' 6
:#A6@(a21)(b21)'A6
:#"II@a(b21)(/21)'"II
A@"I
6@"II
A6"II
8otal (ab/ 7 1) :# 8
(ip#tesis &
H
91
0 A
1.
' A
2.
' A
,.
'...........' A
a.
H
11
0 A
i.
B A
i.
C
i

H
92
0 A
i1
' A
i2
' A
i,
'...........' A
ib
H
12
0 A
i&
B A
i&
C
! i



#e$im./lan 0
:i1a ? Hit/ng (A@"I) D ? 8abel ( 9+9<E D6 A+ D6 "I) ma1a H
91
diterima
(PF9.9<)+ hal ini berarti ?a1tor Utama tida1 ber.engar/h n4ata (PF9+9<).
:i1a ? Hit/ng (A@"I) G ? 8abel ( 9+9<E D6 A+ D6 "I) ma1a H
91
ditola1
(PD9.9<)+ hal ini berarti ?a1tor Utama ber.engar/h n4ata (PD9+9<).
:i1a ? Hit/ng (A@"I) G ? 8abel ( 9+91E D6 A+ D6 "I) ma1a H
91
ditola1
(PD9.91)+ hal ini berarti ?a1tor Utama ber.engar/h $angat n4ata (PD9+91).
:i1a ? Hit/ng (6@"II) D ? 8abel (9+9<E D66+ D6"II) ma1a H
92
diterima
(PF9.9<)+ hal ini berarti ?. 8ambahan tida1 ber.engar/h n4ata (PF9+9<).
:i1a ? Hit/ng (6@"II) G ? 8abel ( 9+9<E D6 6+ D6 "II) ma1a H
92
ditola1
(PD9.9<)+ hal ini berarti ?. 8ambahan .ada Ai ber.engar/h n4ata (PD9+9<).
:i1a ? Hit/ng (6@"II) G ? 8abel ( 9+91E D6 6+ D6 "II) ma1a H
92
ditola1
PD9.91)+ hal ini berarti ?. tambahan ber.engar/h $angat n4ata (PD9+91).
8eladan K.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 100
Se#rang peneliti ingin "engetahui perbedaan )ertilitas telur aya" 9uras yang
dipelihara dengan 3 siste" perkandangan yang berbeda tiap siste" perkandangan
diulang atau digunakan 5 buah kandang dan tiap kandang diisi dengan 5 ek#r aya" buras
betina dan 1 ek#r aya" buras !antan sehingga dala" penelitian ini digunakan 75 ek#r
aya" buras betina dan 15 ek#r !antan$ Aertilitas yang dia"ati sebanyak 3 kali yaitu pada
peri#de peneluran perta"a kedua dan ketiga sebagai )akt#r ta"bahan$
2abel 3ata Aertilitas sebagai berikut &
Siste#
Pe#eli+araan
i!
Peride
Peneluran
k!
,langan %! 'otal
(i)k! 1 2 , ; <
1
1
2
,
<9.99
J1.;,
I,.,,
<J.1;
J1.;,
H2.<9
<9.99
J<.99
I<.J1
<9.99
J1.;,
I<.J1
H2.<9
I,.,,
I,.,,
2HK.H;
,J2.H2
;99.<I
2
1
2
,
J<.99
I<.J1
199.99
J<.99
J1.;,
IJ.<9
IJ.<9
J1.;,
199.99
HH.HJ
IJ.<9
IJ.<9
J1.;,
I<.J1
199.99
,J<.H9
;91.JI
;J<.99
,
1
2
,
J<.99
199.99
IJ.<9
I<.J1
J1.;,
IJ.<9
J1.;,
I,.,9
199.99
I<.J1
J<.99
IJ.<9
J<.99
199.99
199.99
,K2.I<
;2K.J,
;H2.<9
2#tal (y$!$) 2J2.KJ HHK.H; J2;.,J HKJ.92 JH1.,9 ,<I9.,9
abel +ua /rah antara 4imtem Pemeliharaan dengan Periode Peneluran
Sistem
Pemeliharaan
Perio)e Peneluran Total
1 2 "
1 2JI.J9 "K2.J2 9$$.&O 1$92.O9
2 "K&.J$ 9$1.KO 9K&.$$ 12&"."O
" 2I2.O& 92I.K" 9J2.&$ 12O&.$O
%otal 1$"O.$I 12$9.1" 1""O.$O "&O$."$
Perhitungan W

=

=

=
=
"
1 i
"
1 k
2
(i!k
&
!
otal 2K
2
"7&7"
UUUU
)
2
((...
' <9.99
2
) <J.1;
2
) ....................... ) 199.99
2
7 (,<I9.,9
2
)@;<
' 2K,9,1.I<;22 7 2I;I<H.H2;22 ' I1J<.2,

=
=
"
1

2
(i.. 1A"7&) an Pemelihara 4istem 2K
i
(
1
"7&7"
UUUU
)
2
((...
' (1@1<) (19;2.I;
2
) 12<,.,I
2
) 12I<.9I
2
)7 (,<I9.,9
2
)@;<
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 101
' 2IJ1H9.19;22 7 2I;I<H.H2;22 ' 2,9,.;I
:# "alat I '
H -
2
(i! C(1A")
"
1 i
"
1 !
$

= =

"7&7"
UUUU
)
2
((...
F 7 :# >i$tem Pemeliharaan
' O(1@,)(29;.JH
2
) 1K1.9J
2
)............) 2J<.99
2
)7 (,<I9.,9
2
)@;<P 7 2,9,.;I
' 2K;1.9;I 7 2,9,.;I ' H,J.<HI
=

=
"
1

2
(..k 1A"7&) P) Peneluran( Periode 2K
j
(

"7&7"
UUUU
)
2
((...
' (1@1<) (19,I.9K
2
) 129;.1,
2
) 1,,I.9I
2
)7 (,<I9.,9
2
)@;<
' 2IJIHJ.IH;22 7 2I;I<H.H2;22 ' ,911.2;
-
2
C((i.k (1A&) 4P 2K
" "

=
=
1 1
?
i kk

"7&7"
UUUU
)
2
((...
F 2 :# > 7 :# P
'O(1@<)(2HK.H;
2
) 2J2.H2
2
)..........) ;H2.<9
2
)7 (,<I9.,9
2
)@;<P 7 2,9,.;I 7 ,911.2;
' <J<,.9JJ 7 2,9,.;I 7 ,911.2; ' ;,I.,<J
:# "alat II' :# 8otal 7 :# ? Utama 7 :# "alatI 2 :# ? 8ambahan 7 :# >P
' I1J<.2, 7 2,9,.;I 7 H,J.<HI 7 ,911.2; 7 ;,I.,<J ' 1JI;.<K
8abel Da=tar >idi1 agam.
> # D 6 : # # 8 ? H ? 8abel P
9.9< 9.91
>i$tem P (>)
"alat I
Periode P(P)
Inter. (>P)
"alat II
2
12
2
;
2;
2,9,.;I9
H,J.<HI
,911.2;9
;,I.,<J
1JI;.<K9
11<1.J;9
<,.1,1
1<9<.H2
19K.<IK
J;.,<I
21.HIMM
29.2<MM
1.;J
8N
,.IK
,.;9
2.JI
H.K,
<.H1
;.22
D9.91
D9.91
F9.9<
8otal ;; I1J<.2,
Keterangan W
VV W .erpengaruh sangat n(ata (P'$.$1)
8 W idak .erpengaruh n(ata (P%$.&).
9adi dapat disimpulkan bahwa Simtem Perkandangan berpengaruh sangat
nyata (PO2.2(! terhadap "ertilital telur ayam, demikian juga Periode Peneluran
berpengaruh sangat nyata (PO2.2(! terhadap "ertilital telur ayam. %etapi tidak
terjadi interaksi yang nyata (P:2.2-! antara Sistem Pemeliharann dengan
Periode Peneluran.
;leh karena Sistem pemeliharaan dan Periode peneluran keduanya
bersi"at kualitati", maka hanya bisa dilakukan uji ratarata antar sistem
pemeliharaan dan periode peneluran, salah satu ujinya adalah -!i .8 .
-!i .8 4istem Pemeliraraan
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 102
)A"7&) (2K6alatI 474 =
;
A1& (27&".1"$)
; 2.JJ1J
.8 &[ - t ($.$2&\+. 6alat I)474 ; 2.1KI 7 2.JJ1J ; &.KII1
.8 1[ - t ($.$$&\+. 6alat I)474 ; ".$&& 7 2.JJ1J ; O.12II
Sistem
Pemeliharaa
n
!ata,rata Signifikansi
$.$& $.$1
1 JI.&2" b b
2 O".9I2 a a
* O&.JK2 a a
Keterangan W
8ilai dengan huruf (ang berbeda kearah kolom menun!ukkan
berbeda n(ata (P'$.$&) atau sangat n(ata (P'$.$1), sebalikn(a huruf (ang
sama menun!ukkan tidak berbeda n(ata (P%$.$&).
Kesimpulan W
9adi dapat disimpulkan "ertilitas ayam buras antara Sistem Pemeliharaan
( berbeda sangat nyata (PO2.2(! dengan "ertilitas ayam buras Sistem
Pemeliharaan ) dan *, tetapi "ertilitas ayam buras antara sistem pemeliharaan )
dengan * tidak berbeda nyata (P:2.-!.
JI.&2"
O".9I2
O&.JK2
$
1$
2$
"$
9$
&$
J$
K$
O$
I$
:
e
r
t
i
l
i
t
a
s

e
l
u
r

(
[
)
1 2 "
4istem Pemeliharaan
-!i .8 Peride Peneluran
I)A"7&) (2K6alatI 47P =
;
)A1& (27K9."&KI
; ".19OK
.8 &[ - t ($.$2&\+. 6alat II)47P ; 2.$O9 7 ".19OK ; J.9IOJ
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 103
.8 1[ - t ($.$$&\+. 6alat II)47P ; 2.KIK 7 ".19OK ; O.O$JJ
Perio)e
Peneluran
!ata,rata Signifikansi
$.$& $.$1
1 JI.2$J c c
2 O$.2K& b b
* OI.2$& a a
Keterangan W
8ilai dengan huruf (ang berbeda kearah kolom menun!ukkan
berbeda n(ata (P'$.$&) atau sangat n(ata (P'$.$1).

Kesimpulan W
9adi dapat disimpulkan "ertilitas ayam buras antara Periode Peneluran (,
) dan * saling berbeda sangat nyata (PO2.2(!.
JI.2$J
O$.2K&
OI.2$&
$
1$
2$
"$
9$
&$
J$
K$
O$
I$
:
e
r
t
i
l
i
t
a
s

e
l
u
r

(
[
)
1 2 "
Periode Peneluran
QIV. AN!AN"AN A!A# #ELLMPL# PLLA 6E:EN:AN"
-an,angan 6,ak %el#"p#k .#la 9er!en!ang adalah ran,angan per,#baan dengan
"ateri tiadk h#"#gen atau ada peubah pengganggu ran,angan ini sebenarnya
"erupakan ran,angan a,ak kel#"p#k sederhana (satu )akt#r) yang diulang dengan ,ara
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 104
yang berbeda ,ara pengulangan yang berbeda tersebut disebut )akt#r 8ambahan
sedangkan )akt#r yang diran,ang dengan "ateri yang h#"#gen disebut )akt#r Utama$
-an,angan ini disebut pula ancangan Aca1 #elom.o1 Pola >.lit2Plot+ !ika diulang
dengan di"ensi >aktu yang berbedaa "aka sering disebut ancangan Aca1 #elom.o1
Pola >.lit28ime$
Model Matemati$ AL 0 %i& ' ( ) Ai) #& ) *
i&

i ' 1+ 2+ ,+----+a & ' 1+2+,...........+/
4ika diulang sebanyak k yang berbeda "aka "#del "ate"atisnya "en!adi
Model matemati$ AL Pola >.lit2Plot 0
%i&1 ' ( ) Ai ) #& ) *
i&
) 61 ) A6i& ) *
ii&1

i ' 1+ 2+ ,+----+a & ' 1+2+,...........+/ dan 1 '1.2.,+.......b
Di$ini 0
%i&1 0 Pengamatan ?a1tor Utama tara= 1e2i + #elom.o1+ 1e2& dan ?a1tor
8ambahan tara= 1e21
( 0 ataan Um/m
Ai 0 Pengar/h Utama .ada tara= 1e2i
#& 0 Pengar/h #elom.o1 1e2&
*
i&
0 Pengar/h "alat I .ada ?a1tor Utama 1e2i dan Ulangan 1e2&

61 0 Pengar/h ?a1tor 8ambahan .ada tara= 1e21
A6i1 0 Intera1$i antara =a1tor Utama dengan =a1tor 8ambahan #elom.o1 1e21.
*
i&1
0 Pengar/h galat II .ada ?a1tor Utama tara= 1e2i+ Ulangan 1e2& dan =a1tor
tambanan .ada tara= 1e21
8#del diatas diduga berdasarkan datanya sebagai berikut &
4
i&1
' 5
...
)(5
i..
2 5
...
)) (5
.&.
2 5
...
))(5
i&.
25
i.. 2
5
.&.
) 5
...
))(5
..1
25
...
))(5
i.1
25
i.
2 5
..1
) 5
..
))
(4
i&1
2

5
i.1 22
5
i&.
) 5
i..
)
(4
i&1
2 5
...
)'(5
i..
2 5
...
)) (5
.&.
2 5
...
))(5
i&.
25
i.. 2
5
.&.
) 5
...
))(5
..1
25
...
))(5
i.1
25
i.
2 5
..1
) 5
..
))
(4
i&1
2

5
i.1 22
5
i&.
) 5
i..
)
D6 (ab/21)'(a 21) )(/21) (a/2a2/)1) ) (b21) ) (ab 2 a 7 b)1) )(ab/7ab7a/ ) a)
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 105
(ab/ 21) ' (a21) ) (a21)/ 21) ) (b21) ) (a21)(b 7 1) ) a(b21)(/21)
D6 8otal 'D6 A ) D6 #) D6 "alatI ) D6 6 ) D6 A6 ) D6 "alat II
%alau kita !u"lahkan dan kuadratkan "aka &

= = = = = = = = =
+ + =
a
i
b
k
u
j i
b
k
u
j
a
i
b
k
u
j 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2
)
U
(i..
U
((.!.
2
)
U
(... -
U
((i..
2
)
U
(... - ((i!k
a

= = = = = =
+
a a
1 i
u
1 !
b
1 k
2
)
U
(... -
U
((..k -
2
)
U
(...
U
(.!. -
U
(i..
U
(i!. (
1 1 1 i
b
k
u
j
C

= = = = = =
+ + +
a
i
b
j
u
k
a
i
u
j
b
k
yi yij k yi yijk y k y yi k yi
1 1 1 1 1 1
2
)
'
$$
'
$
'
$ (
2
)
'
$$$
'
$$
'
$$
'
$ (

abu
2
UU
(...)
a
2
(i!k
2
)
U
(... - ((i!k otal 2K
(
1 1 1 1 1

=

=

=
=
=

=

=
=
i
b
k
u
j
a
i
b
k
u
j
abu

UUU
2
((...)

2
(i.. 1Abu
2
)
U
(... -
U
((i.. -tama) /(: 2K
a
1
= =

= = = = i
a
i
b
k
u
j 1 1 1
abu

UUU
2
((...)

2
(.!. 1Aab
2
)
U
(... -
U
((.!. Kelompok 2K
a
1
= =

= = = = i
a
i
b
k
u
j 1 1 1


2
)
U
(...
U
(.!. -
U
(i.. -
U
((i!. 1 6alat 2K + =

= = =
a
i
b
k
u
j 1 1 1
@
= = =

a
1 i
u
1 !
b
1 k
2
)H
U
(...
U
((.!. )
U
(...
U
((i.. )
U
(...
U
C((i!.
@ H
a7b7u

UUUUU
2
) (... (
-
2
(i! C(1Ab)
a
1 i
u
1 !
$

= =
2 :# ?a1tor Utama 7 :#
#elom.o1
abu

UUU
2
((...)

2
(..k 1Aau
2
)
U
(... -
U
((..k ambahan) .(: 2K
b
1
= =

= = = = j
a
i
b
k
u
j 1 1 1

2
)
U
(...
U
(..k -
U
(i.. -
U
((i.k /. 2K + =

= = =
a
i
b
k
u
j 1 1 1

2
(...)H -
U
((..k )
U
(... -
U
((i..
a
1 i 1 k
)
U
(.. - C((i.k 1Au
b
+
=

=
+ =
abu
UUU
2
((...)
-
2
((i.k C1Au
a b

=
=
1 1 i kk
P 2 :# A 7 :# 6
:# "alat II' :# 8otal 7 :# ? Utama 7 :# # 2 :#"I2:# ? 8ambahan 7 :#A6
8abel Data (Um.ama 0 a'2+ b ' , dan / ' ;)
? Utama
(i)
#elom.o1
(&)
? 8ambahan (1) 8otal
(4i&.) 1 2 , ;
1 1 4
111
4
112
4
11,
%
11;
4
11.
1 2 4
121
4
122
4
12,
%
12;
4
12.
1 , 4
1,1
4
1,2
4
1,,
%
1,;
4
1,.
2 1 4
211
4
212
4
21,
%
21;
4
21.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 106
2 2 4
221
4
222
4
22,
%
22;
4
22.
2 , 4
2,1
4
2,,
4
2,,
%
2,;
4
2,.
8otal (4..1) 4
..1
4
..2
4
..,
4
..;
4
...
8abel D/a Arah ? Utama ?a1tor 8ambahan
?a1tor A
(i)
?a1tor 6 (1) 8otal
(4i..) 1 2 ,
1 %
1.1
4
1.2
4
1.,
%
1..
2 %
2.1
4
2.2
4
2.,
%
2..
8otal (4..1) 4
..1
4
..1
4
..1
4
...
8abel Da=tar >idi1 agam.
> # D 6 : # # 8 ? H ? 8abel P
9.9< 9.91
#elom.oo1
? Utama
"alat I
? 8ambahan
Inter.(A6)
"alat II
(/21))
(a21)
(a21)(/21)
(b21)
(a21)(b21)
a(b21)(/21)
:##
:# A
:#"I
:#6
:#A6
:#"II
:##@(/21)'#
:# A@(a21)'A
:#"I@(a21)(/21)'"I
:# 6@(b21) ' 6
:#A6@(a21)(b21)'A6
:#"II@a(b21)(/21)'"II
#@"I
A@"I
6@"II
A6"II
8otal (ab/ 7 1) :# 8
(ip#tesis &
H
91
0 A
1.
' A
2.
' A
,.
'...........' A
a.
H
11
0 A
i.
B A
i.
C
i

H
92
0 A
i1
' A
i2
' A
i,
'...........' A
ib
H
12
0 A
i&
B A
i&
C
! i


#e$im./lan 0
:i1a ? Hit/ng (A@"I) D ? 8abel ( 9+9<E D6 A+ D6 "I) ma1a H
91
diterima
(PF9.9<)+ hal ini berarti ?a1tor Utama tida1 ber.engar/h n4ata (PF9+9<).
:i1a ? Hit/ng (A@"I) G ? 8abel ( 9+9<E D6 A+ D6 "I) ma1a H
91
ditola1
(PD9.9<)+ hal ini berarti ?a1tor Utama ber.engar/h n4ata (PD9+9<).
:i1a ? Hit/ng (A@"I) G ? 8abel ( 9+91E D6 A+ D6 "I) ma1a H
91
ditola1
(PD9.91)+ hal ini berarti ?a1tor Utama ber.engar/h $angat n4ata (PD9+91).
:i1a ? Hit/ng (6@"II) D ? 8abel (9+9<E D66+ D6"II) ma1a H
92
diterima
(PF9.9<)+ hal ini berarti ?. 8ambahan tida1 ber.engar/h n4ata (PF9+9<).
:i1a ? Hit/ng (6@"II) G ? 8abel ( 9+9<E D6 6+ D6 "II) ma1a H
92
ditola1
(PD9.9<)+ hal ini berarti ?. 8ambahan .ada Ai ber.engar/h n4ata (PD9+9<).
:i1a ? Hit/ng (6@"II) G ? 8abel ( 9+91E D6 6+ D6 "II) ma1a H
92
ditola1
PD9.91)+ hal ini berarti ?. tambahan ber.engar/h $angat n4ata (PD9+91).
8eladan K.
Se#rang .eneliti ingin "engetahui pengaruh pe"berian %ap#rit dan la"a
%l#rinasi terhadap bakteri %#li)#r" air li"baah -u"ah .e"#t#ngan (e>an (-.()
.esanggaran 3enpasar 9ali$ 0ntuk tu!uan tersebut dia"bil 4 liter air li"bah ke"udian
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 107
di"asukkan kedala" 4 buah t#ples plasti "asing1"asing sebanyak 1 liter ke"udian
t#ples tersebut diberikan & 0 pp" 200 pp" 200 pp" dan 300 pp" kap#rit$ Daktu
%l#rinasi yang dia"ati 0 2 4 dan 6 !a"$ .enelitian ini diulang sebanyak 3 kali setiap 3
hari sekal
8abel Data Log :/mlah #oli=orm 4ang Di.eroleh >ebagai 6eri1/t 0
Dosis
Ka&orit i!
Kelo#&ok
%!
"a#a Klrinasi k! 'otal
(
i%)
! 9 2 ; H
9 ..m
1
2
,
K.1JH1
K.,,;<
19.29;9
K.KIJJ
19.1J99
19.2J;9
19.K,J9
11.99K9
11.2,H9
11.91J9
12.JKI9
12.JJI9
;1.11JI
;,.,11<
;;.;K29
8otal(4
1.1
) 2I.J1;H ,9.;,1J ,,.1I29 ,H.<K,9 12I.K21,
199 ..m
1
2
,
K.9I2I
I.K<I1
I.K291
I.JIHI
I.2I,,
I.,919
J.<K<<
J.H;<;
J.,J2K
J.;21H
H.K;;<
J.1J9,
,2.IIHJ
,1.I,1,
,1.JH;,
8otal(4
2.1
) 2H.KH19 2<.,J11 22.H1,I 21.<,H; KH.;I2,
299 ..m 1
2
,
I.JK19
I.IJ9;
I.J1H9
J.IJ9;
I.129H
J.K;1<
J.2I2,
J.19J2
H.K2;,
H.I<J,
H.I<J,
H.JJ9K
,9.I929
,9.K<<<
,9.,<2;
8otal(4
,.1
) 2H.,JJ; 2,.K,2< 21.,1;I 29.;I<< K2.1192
,99 ..m 1
2
,
I.JJI2
I.H<1,
I.<9<1
J.,1I1
J.I<;K
J.I<J,
H.J;<1
J.9;K2
H.;,;H
H.,H<<
H.JK2;
H.1I1I
2K.29HK
,9.,;JI
2I.KJII
8otal(4
;.1
) 2<.K,;H 2,.H,9, 2H.22IK 1K.,,KJ II.<,,<
2#tal(y
$$k
) 19J.KIJ
H
192.JH<
H
KJ.,,K< KJ.K<;H ;9H.9;J,

Perhitungan W

=

=

=
=
9
1 i
9
1 k
2
(i!k
"
!
otal 2K
97"79
UUUUU
2
((...)
' K.1JH1
2
) K.KIJJ
2
) ............... ) H.1I1I
2
7 (1@;I)(;9H.9;J,
2
)
' ,<<I.K,J2 7 ,;,;.II,< ' 12;.9<,J9
=

=
9
1

2
(i.. (1A97") i(K) Konsentras 2K
i

97"79
UUUUU
2
((...)
'(1@12)(12I.K21,
2
)KH.;I2,
2
) K2.1192
2
) II.<,,<
2
7 (1@;I)(;9H.9;J,
2
)
' ,<29KKJ9 7 ,;,;.II,< ' IH.11,<
=

=
"
1

2
(.!. 1A979) Kelompok 2K
i
(

97"79
UUUUU
2
((...)
' (1@1H)(1,;.91,;
2
) 1,H.;;H1
2
) 1,<.<IJI
2
7 (1@;I)(;9H.9;J,
2
)
' ,;,<.9J,IH 7 ,;,;.II,< ' 9.1K9,H
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 108
-
2
(i! C(1A9) I 6alat 2K
9
1 i
"
1 !
$$

= =
=

97"79
UUUUU
2
((...)
F 1 :# #on$entra$i 7 :#
#elom.o1
'O(1@;)(;1.11JI
2
);,.,11<
2
) ......)2I.KJII
2
7 (1@;I)(;9H.9;J,
2
)P 7 IH.11,< 7 9.1K9,H
' IJ.K9<HJ 7 IH.11,< 7 9.1K9,H ' 1.JK21J
=

=
9
1

2
(..k 1A97") e) Klorinasi( eaktu 2K
j
(
97"79
UUUUU
2
((...)
'(1@12)(19J.KIJH
2
) 192.JH<
2
) KJ.,,K<
2
7 (1@;I)(;9H.9;J,
2
)
' ,;;1.91,< 2 ,;,;.II,< ' H.1,1I9

=
=
9 9
-
2
((i.k C(1A") 2KKe
1 1 i kk

97"79
UUUUU
2
((...)
F 2 :# # 7 :# U
'O(1@,)(2I.J1;H
2
),9.;,1J
2
) ......)1K.,,KJ
2
7 (1@;I)(;9H.9;J,
2
)P 7 IH.11,< 7 H.1,1I
' 129.29119 7 IH.11,< 7 H.1,1I ' 2J.K;<H
:# "alat II ' :# 8otal 7 :# ? Utama 7 :# # 2 :#"I2:# ? 8ambahan 7 :#A6
' 12;.9<,J9 7 IH.11,H 7 9.1K9,H 7 1.JK21J 7 H.1,1I 7 2J.K;<H ' 1.IJH9,
' 1.IJH9,
8abel Da=tar >idi1 agam.
> # D
6
: # # 8 ? H ? 8abel P
9.9< 9.91
#elom.o1
#o$entra$i(#)
"alat I
Ua1t/ (U)
Inter. (#U)
"alat II
2
,
H
,
K
2;
9.1K9,H
IH.11,<9
1.JK21J
H.1,1H9
2J.K;<H9
1.IJH9,
9.9K<2
2I.J9;<
9.2KIJ
2.9;,K
,.19<1
9.9JI2
9.,2
8N
KH.19MM
2H.1<MM
,K.J2
8N
<.1;
;.JH
,.91
2.,9
19.K2
K.J2
;.J2
,.2<
F9.9<
D9.91
D9.91
D9.91
8otal ;J 12;.9<,J9
Keterangan W
VV W .erpengaruh sangat n(ata (P'$.$1)
8 W idak .erpengaruh n(ata (P%$.&).
9adi dapat disimpulkan bahwa 7onsentrasi 7aporit berpengaruh sangat nyata
(PO2.2(! terhadap log jumlah bakteri 7oli"orm air limbah RP5 Pesanggaran,
demikian juga 4aktu 7orinasi berpengaruh sangat nyata (PO2.2(! terhadap
jumlah bakteri 7oli"orm air limbah RP5 Pesanggaran. %erjadi interaksi yang
sangat nyata (PO2.2(! antara 7onsentrasi 7aporit dengan 4aktu 7lorinasi
terhadap jumlah bakteri 7oli"orm air limbah RP5 Pesanggaran. 7elompok tidak
berpengaruh nyata (P:2.2-!, hal ini berarti tidak ada ,ariasi jumlah bakteri
7oli"orm selama penelitian.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 109
Selanjutnya untuk mengetahui beda ratarata dilanjutkan dengan -!i
*entangan berganda +uncan.
Pengu!ian :aktor -tama (Konsentrasi)
47 K ;
I)A(97") (K6alat
; $.2IOJIA12 ; $.1&K"$2O
abel *entangan .erganda +uncan
P # $ %
44* $.$&
44* $.$1
".9J
&.29
".&O
&.&1
".J9
&.J&
'SR 2.2-
'SR 2.2(
$.&9
$.O2
$.&J
$.OK
$.&K
$.OI
abel W #asil -!i *entangan .erganda +uncan Pengaruh Konsentrasi
terhadap 1og 2umlah Koliform.
(onsentrasi
(aporit
!ata,rata
Lg Jumlah
(oliform
Signifikansi
$.$& $.$1
$ ppm 1$.K9"$ a a
1$$ ppm O.$9$2 b .
2$$ ppm K.JK&O bc .
*22 ppm K."KKO c .
Keterangan W
8ilai dengan huruf (ang berbeda kearah kolom menun!ukkan
berbada n(ata(P'$.$&) atau berbeda sangat n(ata (P'$.$1), sebalikn(a
huruf (ang sama kearah kolom menun!ukkan tidak berbeda n(ata (P%$.$&).
9adi dapat disimpulkan bahwa pemberian kaporit (22 ppm sampai dengan
*22 ppm sangat nyata (PO2,2.(! dapat menurunkan log jumlah koli"orm air
limbah RP5 Pesanggaran. Peningkatan konsentrasi dari (22 ppm menjadi *22
ppm nyata (PO2.2-! dapat menurunkan log jumlah koli"orm, sedangkan antara
konsentrasi (22 ppm dengan )22 ppm dan antara )22 ppm dengan *22 ppm log
jumlah koli"ormnya tidak berbeda nyata (P:2.2-!.
Pengu!ian :aktor ambahan (1ama Klorinasi)
47 K ;
II)A(97") (K6alat
; $.$KO1KA12 ; $.$O$K1$"I
abel *entangan .erganda +uncan
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 110
P # $ %
44* $.$&
44* $.$1
2.I2
".IJ
".$K
9.19
".1J
9.29
'SR 2.2-
'SR 2.2(
$.2"K
$."2$
$.29O
$.""9
$.2&9
$."92
abel W #asil -!i *entangan .erganda +uncan Pengaruh 1ama Klorinasi
terhadap 1og 2umlah Koliform.
Lama
(loorinasi
!ata,rata
Lg Julah (oliform
Signifikansi
$.$& $.$1
$ 2am O.III$ a /
2 2am O.&J"O b .
9 2am O.1J2I c c
. 9am O.111J c 3
Keterangan W
8ilai dengan huruf (ang berbeda kearah kolom menun!ukkan
berbada n(ata(P'$.$&) atau berbeda sangat n(ata (P'$.$1), sebalikn(a
huruf (ang sama kearah kolom menun!ukkan tidak berbeda n(ata (P%$.$&).
9adi dapat disimpulkan bahwa lama klorinasi ) jam sangat nyata (PO2,2.(!
dapat menurunkan log jumlah koli"orm air limbah RP5 Pesanggaran.
Peningkatan lama klorinasi dari ) jam menjadi + jam sangat nyata (PO2.2(!
dapat menurunkan log jumlah koli"orm, sedangkan antara lama klorinasi + jam
dengan . jam log jumlah koli"ormnya tidak berbeda nyata (P:2.2-!.
Pengu!ian Interaksi K dengan e
Pengu!ian 1 pada K!
47 1 pada K! ;
II)A(") (K6alat
; $.2IOJIA" ; $.1J19$O
Pengu!ian K pada 1k
47 K pada 1k ;
IHA("79) 6alat II 1)K6alat - C(9 +

;
"79 $.2IOJIHA( 1)$.$KO1K - C(9 +
; $.21$KI22
abel *entangan .erganda +uncan
P # $ %
44* $.$&
44* $.$1
2.I2
".IJ
".$K
9.19
".1J
9.29
'SR 2.2- ' pd 7i $.9K $.&$ $.&1
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 111
'SR 2.2- 7 pd 'k $.J2 $.J& $.JJ
abel W #asil -!i *entangan .erganda +uncan interaksi antara Konsentrasi
Kaporit dengan 1ama Klorinasi terhadap 1og 2umlah Koliform.
(onsentrasi
(aporit
Lama (lorinasi
$ 2am 2 2am 9 2am J 2am
$ ppm I.&K2 + a 1$.199 3a 11.$J$ .a 12.1IO /
1$$ ppm O.IOK / ab O.9&K . b K.&"O 3 b K.1KI 3 b
2$$ ppm O.KI2 / b K.IKO . bc K.1$& 3 bc J.O2I 3 bc
*22 ppm O.J9& / b K.JKK . c J.K9" 3 c J.9KK 3 c
Keterangan W
8ilai dengan huruf (ang berbeda kearah baris (huruf besar) dan
kolom (huruf kecil) menun!ukkan berbada n(ata(P'$.$&) atau berbeda
sangat n(ata (P'$.$1), sebalikn(a huruf (ang sama kearah baris dan kolom
menun!ukkan tidak berbeda n(ata (P%$.$&).
3atatan W -ntuk Pengu!ian pada taraf 1[ cba lakukan sendiri
9adi dapat disimpulkan bahwa air limbah yang tidak diberikan.kaporit (2
ppm! terjadi peningkatan koli"orm yang nyata (PO2.2-! dari 2 jam sampai
dengan . jam. Sedangkan yang diberikan kaporit konsentrasi (22 ppm sampai
dengan *22 ppm terjadi penurunan juml3ah koli"or yang nyata (PO2,2.-! dari 2
jam sampai dengan + jam, tetapi antar + jam dengan . jam terjadi penurunan
yang tidak nyata (P:2.2-!. Pada klorinasi o jam jumlah koli"orm antara o ppm
dengan (22 ppm tidak berbeda nyata (P:2.2-!, demikian juga antara (22 ppm
denga )22 ppm dan *22 ppm tidak berbeda nyata (P:2.2-!, sedangkan antara
)22 ppm dan )22 ppm dengan 2 ppm jumlah koli"ormnya berbeda nyata
(P:2.2-!. Pada lama klorinasi ) jam, + jam dan . jam jumlah koli"ormnya nyata
(PO2.2-! terjadi penerunan antara yang tidak diberikan kaporit dengan yang
diberikan kaporit (22 = *22 ppm, sedangkan antara konsntrasi kaporit (22 ppm
dengan )22 ppm dan antara )22 ppm dengan *22 ppm tidak terdapat perbedaan
yang nyata (PO2.2-!, jadi pada penyimpanan ) jam = . jam hanya terjadi
penurunan yang nyata (PO2.2-! dari (22 ppm ke *22 ppm.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 112
;leh karena "aktor 7onsentrasi (7! dan lama 7lorinasi ('! bersi"at kualitati"
maka untuk mencari bentuk hubungan dengan log jumlah koli"orm perlu
dilanjutkan dengan uji Regresi7orelasi.
Se,ara u"u" bentuk persa"aan garis regresinya adalah &
Q ;
`
$ P
`
1K P
`
2K
2
P
`
"K
"
P
`
91 P
`
&1
2
P
`
J1
"
P
`
KK1 P
`
OK1
2
P
`
IK1
"

P
`
1$K
2
1 P
`
11K
2
1
2
P
`
12K
2
1
"
P
`
1"K
"
1 P
`
19K
"
1
2
P
`
1&K
"
1
"
Setelah dilakukan 6nalisis -egresi1%#relasi dengan "et#de Step Dise "aka diperleh
persa"aan & Q ;
`
$ P
`
1K P
`
21 P
`
"1
2
P
`
9K1 P
`
&K
2
1 P
`
JK
"
1
Dari bentuk persamaan tersebut kita bisa mencari
`
$,
`
1,
`
2 ,
`
",
`
9 ,
`
&,
dan
`
J, dengan menyelesaikan matriks T^Q ;T^T
`
, matriks tersebut adalah $
YQ 9O YK

Y1 Y1
2
YK1

YK
2
1 YK
"
1 `$
YKQ ; YK

YK
2
YK1 YK1
2
YK
2
1 Y K
"
1 Y K
9
1 `1
Y1Q Y1 YK1 Y1
2
Y1
"
YK1
2
YK
2
1
2
YK
"
1
2
`2
Y1
2
Q Y1
2
YK1
2
Y1
"
Y1
J
YK1
"
YK
2
1
"
YK
"
1
"
`"
YK1Q YK1 YK
2
1 YK1
2
YK1
"
YK
2
1
2
YK
"
1
2
YK
9
1
2
`9
YK
2
1Q YK
2
1 YK
"
1 YK
2
1
2
YK
2
1
"
YK
"
1
2 Y
K
9
1
2
YK
&
1
2
`&
Y K
"
1Q YK
"
1 YK
9
1 YK
"
1
2
YK
"
1
"
YK
9
1
2
YK
&
1
2
YK
J
1
2
`KJ

3oba selesaikan matriks diatas, sehingga diperoleh hasil W
`
; (T^T)
-1
T^Q
`$ I.9O2OI
`1 ; - $.$$"$&
`2 $.2K$KK


`" $.$"$91


`9 - $.$191O


`& $.$$$$KJ


`J - $.$$$$$$12J
2adi Persamaan garis regresin(a adalah W
Q ; I.9O2OI D $.$$"$&K P $.2K$KK1 P $.$"$$911
2
D $.$191OK1
P $.$$$$KJK
2
1 P $.$$$$$$12JK
"
1
Pengujian terhadap ketelitian dan ketepatan persamaan garis regresi
dapat dilakukan dengan jalan sebagai berikut $
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 113
2K *egresi ; (T^Q)^` -
=
9O
1 i
2
(i) (1A9O)(
;

=
48
1 i
(i
$
`
P

=
48
1 i
Ki(i
1
`
P

=
48
1 i
1i(i
2
`
P

=
48
1 i
(i
2
1i
"
`
P

=
48
1 i
Ki1i(i
9
`

P

=
48
1 i
1i(i
2
Ki
&
`
P

=
48
1 i
1i(i
"
Ki
J
`
-
=
9O
1 i
2
(i) (1A9O)(
; 11I.KO1
2K otal ;

=
9O
1 i
2
(i
-
=
9O
1 i
2
(i) (1A9O)(
;"&&O.I"K2 - (1A9O)("$9.KK9I
2
)
; "&&O.I"K2 D "9"9.OO"& ; 129.$&$
2K 6alat ; 2K tal D 2K *egresi ; 129.$&$ D 11I.KO1 ; 9.2OI
abel 4idik *agam *egresi
S ( *B J( (T +
Hitung
+ Ta'el P
$.$& $.$1
*egresi
6alat
J
91
11I.KJ1
9.2OI
1I.IJ$2
$.1$9J
1I$.O9VV 2."9 ".2$ '$.$1
%otal 9K 129.$&$
Keterangan W VV 6aris *egresin(a sangat n(ata (P'$.$1)
*
2
; 2K *egresiA2k otal ; 11IKJ1A129.$&$ ;$$.IJ&9
* ; b $.IJ&9 ; b $.$.IO2J
abel Pengu!ian Koefesien Krelasi (*)
(oefesien (orelasi ! Hitung ! Ta'el
$.$& $.$1
R $.IO2J $.9&& $.&&J
Keterangan W VV Koefesien Korelasin(a sangat n(ata (P'$.$1)
3engan "e"asukkan nilai % dan 5 pada persa"aan kita dapat "engga"bar persa"aan
tersebut yaitu sebagai berikut 0
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 114
2
)
+
.
0
(2
()
(+
2 ( ) * + - . /
1ama Klorinasi (2am)
1
o
g

2
u
m
l
a
h

K
o
l
i
f
o
r
m
2
(22
)22
*22
#e$im./lan &
Makin tinggi dosis 7aporit yang diberikan 'og 9umlah 7oli"orm semakin
menurun, makin lama waktu 7lorinasi terjadi peningkatan log jumlah 7oli"orm
pada air limbah RP5 Pesanggaran Denpasar yang tidak diberikan 7aporit (7 C 2
ppm!, sedanghkan yang diberikan kaporit makin lama waktu 7lorinasi loh jumlah
7oli"ormnya semakin menurun.
+/:/* P-4/K/
&lisjahbana, S.% (10(. Pembimbing 7e"ilsa"at Meta"isika. Sari Pustaka
<ni,ersitas. Penerbit Dian Rakyat. ?etakan 7elima.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 115
5icks, ?.5. (10). >undamental ?uncepts in the Design o" ARperiment,
Publ. S8S ?ollage.
5osmer, D.4. and S. 'emeshow. (101. &pplied 'ogistic Regression,
9ohn 4illy T Sones. #ew Fork.
'iang Eie. (10(U. >ilsa"at Matematik. Pengantar Pengenalan . Penerbit
Super sukses Fogyakarta. ?etakan ke).
Musa, M.S dan &.5 #asoetion. (101. 8ahan Pengajaran Perancangan dan
&nalisis Percobaan Ilmiah. Pusat &ntar <ni,ersitas Ilmu 5ayat IP8.
#awawi, 5.5. (10*. Metode Penelitian 8idang Sosial Eadajah Mada
<ni,ersity Press.
Rawlings, 9.;. (100 &pplied Regression &nalysis. & Research %ool. #orth
?arolina State <ni,ersity 4adawart T 8rooke. Paci"ic Ero,e, ?ali"ornia.
Steel, R E D and 9.5. %orrie. (10+. Principles and Prosedures o" Statistics.
& 8iometrical &pproach. &cond Ad. , Mc. Erow 5ill %okyo.
Sudradjat, M S 4. (20-. Statistika #onparametrik. Penerbit &rmico 8andung.
Metodologi Ilmiah dan Rancangan Percobaan 116

Anda mungkin juga menyukai