Anda di halaman 1dari 4

Rasio Keuangan Bank

Analisis rasio keuangan bank merupakan suatu alat atau cara yang paling umum
digunakan dalam membuat analisis laporan keuangan. Analisis rasio menggambarkan
hubungan matematis antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya. Karena
penginterprestasikan terhadap rasio - rasio ini cukup kompleks, maka keefektifan rasio
keuangan ini sebagai suatu alat analisis sangat tergantung dan kemampuan dan keahlian
analisis dalam menginterprestasikannya. Berikut beberapa analisis rasio keuangan yang
digunakan dalam suatu bank, yaitu sebagai berikut:
Cash Ratio adalah : Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang
dihimpun bank yang harus segera dibayar. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
bank dalam membayar kembali simpanan nasabah pada saat ditari dengan menggunkaan alat
likuid yang dimilikinya. Menurut ketentuan Bank Indonesia, alat likuid terdiri atas uang kas
ditambah dengan rekening giro bank yang disimpan pada Bank Indonesia. Semakin tinggi
rasio mi semakin tinggi pula kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, namun dalam
praktik akan mempengaruhi produktifitasnya.
Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah : Rasio antara seluruh jumlah kredit yang
diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini menunjukkan salah satu
penilaian likuiditas bank. Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin
rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal mi disebabkan karena jumlah
dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar.
Return on Assets (ROA ) adaiah Rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin
besar ROA bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan
semakin baik pula posisi bank tersebut dan segi penggunaan asset.
Return on Equity ( ROE) adalah : Perbandingan antara laba bersih bank
dengan ROE modal sendiri. Rasio mi banyak diamati oleh para pemegang saham bank serta
para investor di pasar modal yang ingin membeli saham bank yang bersangkutan. Kenaikan
dalam rasio mi berarti terjadi kenaikan laba bersih dan bank yang bersangkutan. Selanjutnya,
kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham bank.
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah Rasio yang memperlihatkan seberapa
jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan,, surat berharga,
tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dan dana modal sendiri bank, disamping memperoleh
dana - dana dan sumber - sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman, dan lain -
lain. Rasio ini merupakan indicator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan
aktivanya sebagai akibat dan kerugian - kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang
berisiko.
Debt to Equity Ratio ( DER) adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam menutup sebagian atau seluruh utang - utangnya, baik jangka
panjang maupun jangka pendek. Dengan dana yang berasal dari modal bank sendiri.
Rasio profitabilitas
Rasio Profitabilitas adalah analisis yang dilakukan terhadap kemampuan Bank dalam
memenuhi perolehan laba. Keuntungan sudah menjadi tujuan utama dan setiap perusahaan,
dan keuntungan tersebut modal akan bertambah yang pada gilirannya akan meningkatkan
kemampuan bank dalam melaksanakan operasinya. Keuntungan yang diperoleh selain
ditentukan oleh kecakapan dan keterampilan pimpinan bank, juga tidak lepas dan
kepercayaan para pemegang saham dan masyarakat yang menyimpan uangnya berupa giro,
tabungan, maupun deposito. Untuk memupuk kepercayaan masyarakat yang menyimpan
dananya, bank dituntut untuk memelihara alat - alat likuid yang cukup besar tanpa
menghilangkan kesempatan untuk memperoleh laba optimal.
Keuntungan yang rendah merupakan hambatan bagi pertumbuhan bank dan juga dapat
menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank dan sebaliknya. Dalam analisis
mi dicani hubungan timbal balik dengan pos - pos yang ada pada laporan laba / rugi bank
dengan pos pada neraca bank guna memperoleh berbagai indikasi yang bermanfaat dalam
mengukur tingkat efisiensi dan profitabilitas bank yang bersangkutan. Analisis Rasio
Profitabilitas suatu bank antara lain adalah Return on Assets, Return on Equity, Rasio biaya
operasional,
dan Net profit margin. Berikut mi adalah pengertian dan rumus rasionya:
Return on assets adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
Bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu Bank,
semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai Bank
tersebut semakin baik pula posisi Bank tersebut dan penggunaan asset. Rasio ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROA = Laba Bersih
X 100 %
Total Aktiva
Return on Equity adalah rasio ini merupakan perbandingan antara laba bersih suatu Bank dengan
modal sendiri. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
ROE = Laba Bersih
X 100 %
Modal Sendiri
Biaya operasional adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi dan kemampuan Bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya.
BOPO = Beban operacional
X 100 %
Pendapatan operasional
Rasio Net Profit Margi adalah Rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh
Bank disbanding dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. Rasio ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
NPM = Laba Bersih
X 100 %
Pendapatan Operasional

Anda mungkin juga menyukai