Anda di halaman 1dari 8

FOTOGRAFI MAKRO DENGAN LENSA KIT

Sebelumnya lebih lanjut menulis saya ingin memohon izin dan dari Admin dan Moderator FN, dan juga
kepada para senior, master dan maestro makro saya yang lebih dulu telah berkecimpung di bidang
fotografi makro. Tulisan ini saya buat untuk menjawab beberapa pertanyaan baik pertanyaan serius
bagaimana saya bisa menghasilkan Foto Makro dengan ketajaman dan detil yang lumayan baik,
lumayan karena saya sendiri balum merasa puas dengan karya yang telah saya hasilkan, atau pun juga
pertanyaan yang bernada menyangsikan kalau foto yang saya buat bukan memakai lensa kit standart
atau pun telah ditambah dengan aksesoris makro lainnya. Harapan saya tulisan ini dapat memacu
semangat dan kreatifitas rekan-rekan yang ingin menggeluti fotografi makro tetapi memiliki
keterbatasan Gear seperti yang saya miliki.
Sebagai salah satu referensi dasar fotografi makro yang menurut saya wajib dan penting untuk di baca
terutama bagi pemula yang mempunyai minat pada fotografi makro yang hanya mempunyai gear yang
terbatas, bisa menbaca artikel yang di tulis oleh Senior saya Anif Putramijaya yang sangat menginspirasi
saya dalam berkarya.
Langsung pada tips yang ingin saya share di sini
I. LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN PEMOTRETAN MAKRO
1. Setting mode shot Manual di kamera saya di simbolkan dengan huruf M semua kamera
kayaknya gini semua simbolnya
2. Set F ( diafgrama/Bukaan ) diantara F8 sampai F16 ini sangat penting untuk menghasilkan DOF
yang lebar.karena semakin besar F yang di pakai maka semakin tipis DOF yang di dapatoh ya
F ini nilainya terbalik F8 berarti nilai F nya besar dan F 16 berarti nilai F nya kecil.
3. Jarak objek keujung lansa sangat berpengaruh terhadap DOF makin dekat objek ke ujung lensa
maka semakin tipis dof yang di dapat begitu sebaliknya..dengan kata lain jika ingin mengambil
foto dari jarak dekat pergunakanlah F yang kecil nilainyabegitu sebaliknya
4. Set speed disesuaikan denga kondisisaya biasa memakai speed antara 1/50 sampai 1/200
5. Flash wajib di pakai.. bisa yang internal atau external ini karena kita memotret benda yang
bergerak sehingga sangat berpengaruh terhadap ketajaman dan detil. Bisa menggunakan
Diffuser jika adaatau jika tidak ada anda dapat menggantikan fungsi Diffuser ini dengan Tissu
muka yang di letakkan menutupi flash, ini berfungsi untuk meratakan cahaya flash ke objek agar
tidak terlalu keras. Jika anda menggunakan flash ekternal anda juga dapat menggunkan teknik
bouncing.
6. Manual Fokus : hampir bisa di katakan semua lensa saat ini memiliki fitur Auto fokus.tapi hal ini
tidak mutlak diperlukan saat anda memotret objek yang bergerak cepat semisal serangga
lebah, kumbang dan lain-lain, Manual fokuslah yang sangat anda perlukan karena seberapa
cepat pun fitur yang dimiliki sebuah lensa tidak akan dapat mengimbang kecepatan objek yang
begerak lebih cepat. Lebih percayalah kepada mata anda daripada percaya kepada mesin.
7. Set mode image Raw jangan JPG karena detil akan terekam lebih baik. Jika memakai format File
JPG anda akan kehilangan banyak detil objek karena telah terkompresi.
8. Ambil image dalam 1 angle sebanyaknya-banyak sampai anda merasa cukup toh nantinya
gambar yang tidak bagus bisa di hapus saat nantinya anda menyeleksi gambar mana yang paling
baik ketajaman, detil, DOF, Komposisi dan Tonalnya pada saat post processing. Tentu saja hal ini
akan memakan kapasitas memori, jadi sebaiknya pergunakanlah kapasitas memori yang cukup
besar untuk menampung file RAW dalam jumlah banyak.
II. POST PROCESSING
1. Buka gambar dengan format RAW menggunakan software DIGITAL PHOTO
PROFESSIONAL biasanya software ini disertakan dalam pembelian kamera Canon.
2. Pilih Gambar yang ingin di lihat ketajaman, dan detil yang paling baik
3. Zoom image untuk melihat ketajaman dan detil dengan menekan tombol crtl + 2 atau
Jika objek cukup besar cukup dengan ctrl +1
Perhatikan image tidak akan langsung terlihat detil dan ketajamannya apabila karena
memerlukan beberapa detik untuk menampilkannya. Biasanya ada tanda * pada
keterangan high quality ini berarti image tersebut masih dalam proses.
4. Setelah tanda * hilang maka baru akan terlihat gambar tersebut baik atau tidak jika
anda merasa gambar telah cukup baik ketajaman dan detil serta komposisinya maka
anda dapat melanjutkan kelangkah selanjutnya tapi jika tidak anda dapat memilih
gambar yang lain dengan langkah yang sama.
5. Selanjutnya pada menu tools pilih Transfer to Photoshop nantinya otomatis anda
akan di bawa digita photo professional ke Photoshop.
6. Di Photoshop anda bisa menaikkan kontras, menaikan ekposure, atau mengatur
saturasi dan warna sesuai dengan keinginan anda.
7. Setelah selesai mengobok-obok foto tersebut simpan gambar dengan pilihan Save AS
Pada dialog box pilih folder dimana anda akan menyimpan dan pilih format file TIFF
8. Selanjutnya buka gambar yang disimpan dengan format TIF tadi dengan software
ACDsee atau software lain yang biasa anda pakai untuk melakukan cropping, dan Resize
ukuran gambar. Setalah selesai cropping dan Resize gambar anda dapat disimpan dalam
format JPG dengan option Quality antara 95 98 persen
9.
10. Selesaiproses lain seperti menghilangkan noise, watermark, framing dapat anda
lakukan pada step no. 8. Terserah kepada anda untuk mengembangkannya. Hal ini
adalah langkah-langkah yang biasa saya lakukan. Tidak mutlak urutan langkahnya
seperti yang telah saya jabarkanterserah kepada anda untuk berimprovisasi.
Demikianlah tips dan trik ini semoga bermanfaat bagi kita semua yang mencintai fotografi terutama
fotografi makro. Saya yakin di dalam menulis tutorial ini terdapat banyak kesalahan dan hal-hal lain
yang membingungkan, untuk itu saya sangat berharap masukkan dan koreksinya kepada rekan-rekan
semua. Dan jika ada pertanyaan atau saran serta tips lain saya akan menampungnya. Silahkan kirimkan
Email ke : YM : bon9ky@yahoo.co.id atau bongkystp@gmail.com.
Salam Makromania
Desa Selayang Juli 2010
Written By :
M.D. Mulyawan Sitepu

Anda mungkin juga menyukai