Anda di halaman 1dari 29

DISUSUN OLEH :

ELRICA WANGSA
201050053
SANTI
201050206
Landasan Hukum PER-
24/PJ/2012
Pasal 13 ayat (8) UU No.42/2009
Tata cara pembuatan FP diatur dengan/berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan
Pasal 13 PMK 84/PMK.03/2012
Tata cara pengisian keterangan pada FP diatur dengan Peraturan Direktur
Jendral Pajak
Per Dirjen Pajak No PER-24 /PJ/2012
Keterangan FP ( Nomor Seri Faktur Pajak)
UU
PPN
pmk
Per
djp
Faktur pajak
Faktur Pajak merupakan Faktur yang
dapat digunakan sebagai bukti
pungutan pajak sebagai sarana untuk
mengkreditkan pajak masukan.



Faktur pajak
Faktur Pajak harus mencantumkan keterangan-keterangan
tentang penyerahan Barang Kena Pajak atas penyerahan jasa
kena pajak yang paling sedikit memuat keterangan yang
meliputi : (Pasal 13 ayat (5) Undang-undang PPn dan PPnBM )
a) Nama, alamat, nomor pokok wajib pajak yang penyerahan barang
kena pajak atau jasa kena pajak;
b) Nama, alamat dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli barang kena
pajak atau penerima jasa kena pajak;
c) Jenis barang atau jasa, jumlah harga jual, atau penggantian, dan
potongan harga;

Faktur pajak
d) Pajak pertambahan nilai yang dipungut;
e) Pajak penjualan atas Barng mewah yang dipungut;
f) Kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan faktur pajak;
g) Nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani faktur
pajak.
Dokumen-dokumen tertentu yang dipersamakan dengan
faktur pajak
Faktur penjualan yang digunakan oleh
pengusaha telah dikenal oleh masyarakat
luas, seperti kuitansi pembayaran telepon
dan tiket pesawat udara;
Terdapat dokumen tertentu yang digunakan
dalam hal impor atau ekspor barang kena
pajak berwujud.
Dokumen-dokumen tertentu yang dipersamakan
dengan faktur pajak
Untuk adanya bukti pungutan pajak harus ada
faktur pajak, sedangkan pihak yang
seharusnya membuat faktur pajak, yaitu pihak
yang menyerahkan barang kena pajak atau
jasa kena pajak, berada diluar pabean, contoh
dalam pemanfaatan jasa kena pajak dari luar
daerah pabean, surat setoran pajak dapat
ditetapkan sebagai faktur pajak;

Saat pembuatan faktur pajak

Penyerahan Barang kena pajak sebagaimana dimaksudkan
dalam pasal 3 ayat (1) huruf a atau huruf f dan/atau
Undang-undang PPn dan PPnBM.
Penyerahan jasa kena pajak sebagaimana dimaksud dalam
pasal 4 ayat (1) huruf c
Ekspor Barang kena pajak tidak berwujud sebagaimana
dimaksudkan dalam pasal 4 ayat (1) huruf g
Ekspor jasa kena pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 ayat 1 huruf h.






Secara rinci Faktur pajak harus pajak harus dibuat yang didasarkan pada
undang-undang PPn dan PPnBM yaitu :
Saat Penyerahan Barang kena pajak dan/atau penyerahan
jasa kena pajak;
Saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan
pembayaran terjadi sebelum penyerahan Barng kena Pajak
dan/atau sebelum penyerahan Jasa kena pajak;
Saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan
sebagian tahap pekerjaan;
Saat pengusaha kena pajak rekanan menyampaikan tagihan
kepada bendaharawan pemerintahan sebagai pemungutan
Pajak Pertambahan Nilai;
Saat lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan tersendiri.

POIN PERUBAHAN
NO KETERANGAN PER-13/PJ/2010; PER-
65/PJ/2010

PER-24/PJ/2012
1 Otoritas
Pemberian
Nomor Seri
Nomor Urut FP
ditentukan sendiri
secara berurutan
Nomor Seri FP diberikan oleh DJP
dengan mekanisme yang
ditentukan oleh DJP
PERUBAHAN NOMOR SERI FAKTUR PAJAK
Kode Transaksi & Status Kode Cabang Kode Tahun
Nomor Seri
Penomoran
FP dengan
Per-13/65
Jumlah Digit :
8 Digit ditentukan oleh PKP sendiri
Kode Transaksi & Status
Nomor Seri
Penomoran
FP dengan
Per-13/65
Jumlah Digit :
13 Digit
Ditentukan oleh sistem DJP,termasuk
kode tahun akan dinuat oleh sistem DJP
dan kode cabang dihapus
POIN PERUBAHAN
NO KETERANGAN PER-13/PJ/2010; PER-
65/PJ/2010

PER-24/PJ/2012
2 Syarat
diberikan
nomor seri FP
Tidak ada syarat khusus,
baik PKP ataupun non
PKP dapat membuat
nomor sendiri
Nomor Seri FP diberikan kepada PKP
yang telah diregistrasi ulang dan PKP
baru yang telah diverifikasi dalam
rangka pengukuhan PKP
Kendali Nomor Seri Faktur Pajak
Nomor Seri Faktur Pajak hanya dapat diberikan
kepada PKP yang :
1. Telah dilakukan registrasi ulang PKP sesuai
dengan Per-05 dan perubahannya telah dilakukan
verifikasi dalam rangka pengukuhan PKP.
2. Telah melakukan update alamat
sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya, apabila terjadi
perubahan alamat.
3. Mengajukan surat permohonan kode
aktivasi dan password.

4. Telah menerima surat pemberitahuan
password melalui e-mail

5. Telah menerima pemberitahuan kode
aktivasi dari KPP

6. Telah mengajukan surat permintaan nomor
seri faktur pajak
Jumlah Nomor Seri FP yang dapat diberikan
Jumlah Nomor Seri FP yang dapat diberikan kepada
PKP oleh DJP :
1. Perhitungannya by system
2. Nomor Seri yang dapat diberikan paling banyak :
- 75 Nomor Seri untuk PKP baru atau PKP yang
melaporkan SPTnya secara manual /hardcopy;atau
- 120% dari jumlah FP yang diterbitkan PKP selama 3
bulan berturut-turut yang telah jatuh tempo pada
saat pengajuan permintaan untuk PKP yang
melaporkan SPTnya secara elektronik pada masa
sebelumnya.
3. Dalam Hal yang diminta PKP < dari perhitungan,maka
PKP akan menerima sejumlah yang diminta
Jumlah Nomor Seri FP yang dapat diberikan
AGUSTUS OKTOBER SEPTEMBER NOVEMBER
SAAT PERMINTAAN NOMOR SERI, SPT YANG
DILIHAT ADALAH 3 BULAN SEBLUMNYA.
100 250 150
MAKSIMAL DIBERIKAN = 120% X
(100+250+150) = 600
-JIKA PKP MEMINTA
NOMOR SERI
>600,NOMOR YG
DITERBITKAN TETAP 600
-- JIKA PKP MEMINTA
NOMOR SERI<600 MAKA
DITERBITKAN SESUAI
PEMINTAAN
POIN PERUBAHAN
NO KETERANGAN PER-13/PJ/2010; PER-
65/PJ/2010

PER-24/PJ/2012
3 Identitas PKP
khususnya
alamat dan
jenis
barang/jasa
Tidak ditegaskan Penegasan keterangan FP
mengenai alamat danjenis
barang/jasa harus diisi sesuai
dengan keterangan yang
sebenarnya atau sesungguhnya
4 Penunjukan
dan
penandatanga
n FP
PKP tidak disyaratkan
melampirkan fotokopi kartu
identitas yang sah
Mengatur pejabat/pegawai
penandatanganan FP yang berhak:
-PKP wajib memberitahukan ke
KPP surat penunjukan
penandatanganan FP,
--Fotokopi kartu identitas yang sah
(dilegalisasi oleh pejabat
berwenang)
Penunjukan dan Penandatangan FP
POIN PERUBAHAN
NO KETERANGAN PER-13/PJ/2010; PER-
65/PJ/2010

PER-24/PJ/2012
5 Istilah Faktur
Pajak Cacat
Diatur dan digunakan istilah
Faktur Pajak Cacat
Istilah Faktur Pajak Cacat diganti
dengan Faktur Pajak Tidak
Lengkap agar sinkron dengan
ketentuan UU KUP
6 Penggunaan
Kode
Tranasksi (02
dan 03)
Menimbulkan multitafsir untuk
transaksi yang harus dipungut
oleh pemungut dengan
mekanisme normal
Mempertegas peruntukan kode
transaksi, yaitu kode 02 (
Bendahara pemerintah) dan 03
(BUMN & KPS) digunakan untuk
penyerahan yang PPNnya dipungut
oleh pemungut PPN
POIN PERUBAHAN
NO KETERANGAN PER-13/PJ/2010; PER-
65/PJ/2010

PER-24/PJ/2012
7 Urutan
Nomor Seri
Faktur Pajak
-Wajib membetulkan FP
sehinggan sequence number
tetap terjaga
-Apabila tidak dibetulkan,PKP
penerbit dikenai sanksi PS 14 (4)
UU KUP dan PKP pembeli tetap
dapat mengkreditkan PM
-Nomor seri FP diberikan oleh DJP
dengan blok nomor urut
-Penggunaan nomor yag tidak
urut,tidak dikenakan sanksi
-Terdapat kewajiban pelaporan
Nomor yang tidak dipakai

POIN PERUBAHAN
NO KETERANGAN PER-13/PJ/2010; PER-
65/PJ/2010

PER-24/PJ/2012
8 Nomor Seri FP
ganda
Wajib membetulkan FP sehingga
sequence number tetap terjaga
- Seluruh FP dengan nomor seri FP
yang sama/ganda termasuk FP
tidak lengkap
9 Peneribitan
FP Pengganti
-Menggunakan Nomor Seri Baru
-Dilaporkan di 2 Masa Pajak SPT,
yaitu di masa FP yang diganti dan
masa pembuatan FP pengganti
Menggunakan Nomor Seri yang
sama hanya di laporkan di SPT FP
yang diganti
10 Pengkreditan
FP
-Kesalahan pengisian keterangan
FP diluar kuasa PKP pembeli
tetap dapat dikreditkan
FP yang tidak diisi dengan
keterangan yang sebnarnya atau
sesungguhnya dan yang tidak
mengikuti tata cara sebagimana
yag telah ditetapkn dalam
Peraturan Jenderal Pajak ini tidak
dapat dikreditkan oelh PKP
PENGGANTIAN NOMOR SERI FP
0 1 0 0 2 0 1 1 0 0 0 0 0 2 3 5
Kode Transaksi & Status Kode Cabang Kode Tahun
Nomor Seri
0 1 0 0 2 0 1 1 0 0 0 0 0 3 5 1
Kode Transaksi &
Status
Kode Cabang Kode Tahun
Nomor Seri
SESUAI DENGAN PER-13 DAN PER-65
SEBELUM PEMBETULAN :
SESUDAH PEMBETULAN :
PENGGANTIAN NOMOR SERI
FP
0 1 0 0 9 0 1 3 2 4 6 5 7 2 3 5
Kode Transaksi & Status
Nomor Seri
0 1 1 0 9 0 1 3 2 4 6 5 7 2 3 5
Kode Transaksi & Status
Nomor Seri
SESUAI DENGAN PER-24 Tahun 2012
SEBELUM PEMBETULAN :
SESUDAH PEMBETULAN :
Arah Kebijakan Pengaturan FP
Penomoran Faktur Pajak tidak lagi
dilakukan sendiri olehPKP, tetapi
dikendalikan oleh DJP melalui
pemberian nomor seri Faktur Pajak
dimana bentuk tata caranya
ditentukan oleh DJP.
Mengembalikan pengaturan
Faktur Pajak Sesuai dengan
UU KUP dan UU PPN.
Sehingga mempunyai basis
legal yang kuat dan lebih
memberikan kepastian hukum
baik bagi PKP maupun DJP
Arah Kebijakan
Pengaturan FP

Anda mungkin juga menyukai