Anda di halaman 1dari 12

24

BAB III
METODOLOGI


3.1 Metode Pengumpulan Data
Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,
sedangkan data primer yang diperoleh sifatnya hanya digunakan sebagai
pelengkap dan penyempurna dengan tujuan agar dapat membantu penulis dalam
menarik kesimpulan. Data sekunder adalah data pendukung yang dipakai dalam
proses pembuatan dan penyusunan Laporan Tugas Akhir yang berasal dari
lapangan yang dapat langsung digunakan sebagai sumber perhitungan sehingga
menjadi data yang siap digunakan.
Adapun data proyek yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini
adalah Network Planning, Bar Chart, Kurva-s, serta volume pekerjaan. Network
Planning adalah salah satu model yang termasuk dalam logico mathematical
model (Perangkat pada sistem analisis dalam menganalisis persoalan-persoalan
yang dihadapi dalam penulisan tugas akhir ini yaitu pada proyek Gedung Parkir
Mall Ciputra Semarang. Ada dua macam yang dikenal dalam network planning.
Pertama adalah Network diagram versi CPM/PERT, dan kedua adalah diagram
yang dikenal sebagai Precedence Diagram. Pada Precedence Diagram tidak
dikenal adanya peristiwa, sedangkan pada network diagram versi CPM/PERT
dikenal adanya peristiwa pada setiap awal kegiatan dan pada setiap akhir
kegiatan. Pada precedence Diagram dimungkinkan suatu kegiatan dimulai
sebelum kegiatan pendahulu selesai seluruhnya. Hal ini tidak mungkin terjadi
pada network Diagram versi CPM/PERT dan itu merupakan kelemahan dari
network Diagram versi CPM/PERT, tetapi kelemahan ini dapat diatasi dengan


25
menggunakan modul operasi yaitu pekerjaan yang jenisnya sama dibagi-bagi
berdasarkan lokasi dan kemampuan gerak sumber daya yang tersedia. Bar Chart
adalah metode bagan balok yang disusun dengan maksud mengidentifikasi unsur
waktu dan urutan dalam merencanakan suatu kegiatan, yang terdiri dari waktu
mulai, waktu penyelesaian dan pada saat pelaporan pada Proyek Gedung Parkir
Mall Ciputra Semarang. Format penyajian bagan balok yang lengkap berisi
perkiraan urutan pekerjaan, skala waktu, dan analisis kemajuan pekerjaan pada
saat pelaporan. Kurva-s adalah gambaran yang menyatakan tingkat kumulatif
kebutuhan sumber daya tertentu mulai dari saat awal (proyek mulai) sampai
dengan saat tertentu pada Proyek Gedung Parkir Mall Ciputra Semarang.
Kurva-s masuk dalam pola kebutuhan sumber daya (semua macam
masukan atau input yang diperlukan dalam proses pelaksanaan kegiatan). Sumber
daya dibagi menjadi; Manusia, bahan, alat, overhead, dan biaya. Selain itu juga
digunakan metode literature yaitu metode dengan mengumpulkan,
mengidentifikasi serta mengolah data tertulis dan metode kerja yang dapat
digunakan. Data ini sebagai masukan dalam proses penjadwalan waktu.

3.2 Pemecahan Masalah
Dalam tugas akhir ini penulis menggunakan tiga metode dalam jaringan
kerja untuk memecahkan masalah, dimana ketiga metode tersebut mempunyai
cara pembahasan yang berbeda yang dapat mempengaruhi waktu penyelesaian
proyek. Seperti telah disebutkan dalam bab dua bahwa metode CPM
menggunakan satu angka penentu, metode PERT menggunakan tiga angka
kemungkinan sedangkan metode PDM menggunakan satu angka dan empat buah
konstrain.



26
Langkah-langkah yang bisa disusun dalam penulisan Tugas Akhir ini
adalah sebagai berikut bila dibuat dalam bagan alir

Mulai




















Selesai


Gambar 3.1 : Bagan Alir Metodologi Penulisan Tugas Akhir



Permasalahan
Data Proyek
Perhitungan
METODE J ARINGAN KERJ A
Studi Pustaka
Analisis Data
Struktur Proyek Waktu Proyek Lokasi Proyek
Perbandingan berdasarkan waktu proyek yang paling pendek
Metode CPM Metode PDM Metode PERT
KESIMPULAN


27
Penjelasan :
Menentukan permasalahan yang akan dibahas, dalam penulisan tugas akhir
ini penulis akan membahas penyusunan jadwal waktu yang merupakan salah satu
masalah yang akan mempengaruhi kinerja pelaksanaan proyek Gedung Parkir
Mall Ciputra Semarang. Setelah menentukan permasalahan yang akan ditinjau,
maka dilakukan studi pustaka. Dalam studi pustaka ini berisi penjelasan tentang
sistematika, istilah-istilah dan rumus-rumus yang diperlukan dalam perhitungan
penjadwalan waktu. Serta penjelasan tentang metode CPM, PERT dan PDM.
Setelah itu memasukkan data proyek Gedung Parkir Mall Ciputra
Semarang. Data proyek tersebut meliputi lokasi proyek, struktur proyek dan
waktu proyek. Setelah mengumpulkan data proyek yang diperlukan maka langkah
selanjutnya adalah menganalisis data tersebut untuk melakukan perhitungan
dengan menggunakan metode J aringan Kerja yang terdiri dari Critical Path
Methode/Metode J aringan Kritis (CPM) yaitu metode jalur kritis yang memiliki
rangkaian komponen-komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan
menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek yang tercepat, Project Evaluation
and Review Technique/Teknik Pengamatan dan Evaluasi Proyek (PERT) adalah
metode yang memiliki cara yang spesifik untuk menghadapi kurun waktu yang
tidak pasti yang memang hampir selalu terjadi pada kenyataannya dan
mengakomodasinya dalam berbagai bentuk perhitungan. Metode yang terakhir
adalah Presedence Diagram Method/Metode Diagram Preseden (PDM) yaitu
jaringan yang termasuk klasifikasi AON (Activity On Node).
Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan ketiga metode
(CPM, PERT, PDM) hasilnya dibandingkan untuk memperoleh waktu
penyelesaian proyek yang terpendek, sehingga dapat ditarik kesimpulan metode
apa yang akan digunakan dalam melaksanakan proyek Gedung Parkir Mall
Ciputra Semarang.



28
3.3 Metode Penyusunan Jaringan Kerja
Langkah langkah dalam menyusun jaringan kerja untuk ketiga metode
dalam jaringan kerja adalah sebagai berikut:

1


2


3


4


5



6


Gambar 3.2 : Penyusunan Jaringan Kerja
Sumber : Imam Suharto, Hal. 240, 1999

Penjelasan :
1. Mengumpulkan data proyek yang akan dihitung dalam penulisan tugas akhir
ini menggunakan data proyek Gedung Parkir Mall Ciputra Semarang.
Data Proyek Gedung Parkir Mall Ciputra Semarang
Menguraikan Menjadi Komponen Kegiatan
Proyek Gedung Parkir Mall Ciputra Semarang
Menyusun komponen kegiatan sesuai urutan
logika ketergantungan jaringan kerja
Memberi perkiraan kurun waktu
masing-masing kegiatan
Menghitung jalur kritis, float dan kurun waktu
penyelesaian proyek Gedung Parkir Mall Ciputra Semarang
Menyimpulkan metode jaringan kerja yang paling
pendek dari hasil perhitungan


29
2. Menguraikan/memecahkannya menjadi kegiatan-kegiatan atau kelompok
kegiatan yang merupakan komponen proyek Gedung Parkir Mall Ciputra
Semarang.
3. Menyusun kembali komponen-komponen yang sudah diuraikan tadi menjadi
mata rantai dengan urutan yang sesuai dengan logika ketergantungan. Urutan
ini dapat berbentuk seri dan/atau paralel.
4. Memberi perkiraan kurun waktu bagi masing-masing kegiatan yang dihasilkan
dari penguraian lingkup proyek tersebut diatas. Terdapat perbedaan pokok
dalam memperkirakan kurun waktu kegiatan antara CPM, PERT dan PDM.
CPM menggunakan angka perkiraan tunggal atau deterministik, PERT
memakai tiga angka perkiraan atau probabilistik sedangkan PDM
menggunakan satu angka perkiraan dan empat buah konstrain.
5. Menentukan dan menghitung jalur kritis (Critical Path), Float dan kurun
waktu penyelesaian proyek Gedung Parkir Mall Ciputra Semarang. J alur kritis
adalah jalur yang terdiri dari rangkaian kegiatan dalam lingkup proyek
Gedung Parkir Mall Ciputra Semarang, yang bila terlambat akan
menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan. Kegiatan yang berada
pada jalur ini dinamakan kegiatan kritis. Sedangkan float adalah tenggang
waktu suatu kegiatan tertentu yang non kritis dari proyek Gedung Parkir Mall
Ciputra Semarang.
6. Bila semua langkah-langkah di atas telah diselesaikan, maka dilanjutkan
dengan menyimpulkan metode yang paling pendek dari hasil perhitungan.










30
Bila urutan dalam menghitung waktu proyek pada metode jalur
kritis/CPM, metode PERT dan metode PDM dibuat dalam bentuk diagram
alir maka bisa disusun seperti gambar-gambar berikut ini :

1. Critical Path Methode (CPM)


















Gambar 3.3 : Flow Chart CPM

Keterangan :
ES (Earliest Start Time) =waktu mulai paling awal suatu kegiatan.
EF (Earliest Finish Time) =waktu selesai paling awal suatu kegiatan.
LS (Latest Allowable Start Time) =waktu paling akhir kegiatan boleh dimulai.
ANALISIS DATA
SATU ANGKA PENENTU
BENTUK J ARINGAN KERJ A
HITUNGAN MAJ U
ES =0
EF =ES +D
HITUNGAN MUNDUR
LS =LF - D
MENGHITUNG FLOAT
TF=LF-EF=LS-ES
TF=L(j)-E(i)-D(i-j)
PENENTUAN J ALUR KRITIS
ES =LS =0
LF =EF
(TF =0)
WAKTU PROYEK
KESELURUHAN


31
LF (Latest Allowable Finish Time) = waktu paling akhir kegiatan boleh
selesai.
D =D(i-j) =kurun waktu suatu kegiatan.
L(j) =waktu paling awal peristiwa dapat terjadi.
E(i) =waktu paling akhir peristiwa boleh terjadi.
(LF =EF =0) atau (ES =LS =0) =jalur kritis (kegiatan yang tidak dapat
ditunda).

Penjelasan :
Dalam menentukan jalur kritis dipakai beberapa cara. Pertama adalah
hitungan maju yang digunakan untuk menghitung ES (early start), awal mulai
suatu kegiatan dan untuk menghitung EF (early finish), awal selesai suatu
kegiatan. Kedua adalah hitungan mundur yang Digunakan untuk mengetahui
waktu paling akhir untuk memulai dan mengakhiri masing-masing kegiatan tanpa
mempengaruhi penyelesaian proyek secara keseluruhan dari hasil perhitungan
maju.
Setelah didapat hitungan maju dan hitungan mundur maka dapat dihitung
float/penundaan yang digunakan untuk mengetahui jumlah waktu yang
diperbolehkan untuk menunda suatu kegiatan sehingga dapat diketahui lintasan
kritisnya (kegiatan yang tidak dapat ditunda pekerjaannya) yaitu apabila nilai (LF
=EF =0) atau (ES =LS =0) sehingga dapat diketahui waktu penyelesaian
proyek Gedung Parkir Mall Ciputra Semarang keseluruhan yang diperlukan.






32
2. Project Evaluation and Review Technique (PERT)


















Gambar 3.4 : Flow Chart PERT

Keterangan :
te (Expected Duration Time) =kurun waktu yang diharapkan.
a =waktu optimistik.
b =waktu pesimistik.
m =waktu paling mungkin.
TE(j) =peristiwa paling awal dapat selesai.
TE(i) =peristiwa paling awal dapat dimulai.
WAKTU PROYEK KESELURUHAN
ANALISIS DATA
TIGA ANGKA PENENTU (a,m,b)
BENTUK J ARINGAN KERJ A
TARGET PROSENTASE PROYEK
LIHAT TABEL KOMULATIF NORMAL
MENCARI T (d)
T (d) TE
Z =---------------- , dimana S=V (TE)
S
MENENTUKAN DEVIASI STANDAR DAN VARIANS
S =(1/6) (b-a)
V (te) =S =[ (1/6) (b-a) ]
MENGHITUNG J ALUR KRITIS
J UMLAH te KEGIATAN KRITIS
(TL) (TE) =0
MENENTUKAN KEGIATAN KRITIS
(TE)-j =(TE)-i +te (i-j)
(TL)-i =(TL)-j te (i-j)
MENGHITUNG te
te =(a+4m+b) (1/6)


33
TL(j) =peristiwa paling akhir dapat selesai.
TL(i) =peristiwa paling akhir dapat dimulai.
TE =waktu paling awal peristiwa terjadi =jumlah te kegiatan kritis.
te(i-j) = kurun waktu yang diharapkan dari kegiatan awal/sebelumnya ke
kegiatan
berikutnya.
(TL =TE =0) =jalur kritis (kegiatan yang tidak dapat ditunda pekerjaannya).
S =deviasi standar kegiatan.
V(te) =varians kegiatan.
V(TE) =varians peristiwa.
z =angka kemungkinan mencapai target.
T(d) =target jadwal.

Penjelasan :
Membuat jaringan kerja yang digunakan untuk menentukan tiga angka
estimasi yaitu a (waktu optimstik), b (waktu pesimistik) dan m (waktu paling
mungkin). Setelah ditentukan tiga angka estimasi tersebut maka bisa dihitung te
(waktu yang diharapkan) sehingga dapat dihitung TE, TL, dan Slack yang
digunakan untuk mengetahui lintasan kritisnya (kegiatan yang tidak dapat ditunda
pekerjaannya) yaitu apabila nilai TL =TE =0.
Setelah jalur kritis (kegiatan yang tidak dapat ditunda pekerjaannya)
diketahui maka langkah berikutnya adalah menghitung deviasi standar dan varians
kegiatan serta mencari T(d) yaitu target jadwal yang digunakan untuk menandai
derajad ketidakpastian dalam estimasi kurun waktu sehingga target prosentase
proyek Gedung Parkir Mall Ciputra Semarang dapat diketahui dengan melihat
tabel kumulatif normal yang digunakan untuk mengetahui waktu keseluruhan
proyek Gedung Parkir Mall Ciputra Semarang.





34
3. Presedence Diagram Method (PDM)

















Gambar 3.5 : Flow Chart PDM

Keterangan :
SS =konstrain (batasan) awal ke awal.
SF =konstrain (batasan) awal ke akhir.
FS =konstrain (batasan) akhir ke awal.
FF =konstrain (batasan) akhir ke akhir.
ES(j) =waktu mulai paling awal dari kegiatan yang sedang ditinjau.
ES(i) =EF(i) =jumlah angka kegiatan terdahulu (pilih yang terbesar).
EF(j) =waktu selesai paling awal dari kegiatan yang sedang ditinjau.
ANALISIS DATA
SATU ANGKA PENENTU
BENTUK J ARINGAN KERJ A
PENENTUAN KONSTRAIN
(SS , SF , FS , FF)
HITUNGAN MAJ U
ES =0
ES (j) =ES (i) +SS (i-j) atau
ES (i) +SF (i-j) D (j) atau
EF (i) +FS (i-j) atau
EF (i) +FF (i-j) D (j).
(PILIH YANG TERBESAR)
EF (j) =ES (j) +D (j)

HITUNGAN MUNDUR
LF (i) =LF (j) FF (i-j) atau
LS (j) FS (i-j) atau
LF (j) SF (i-j) +D (i) atau
LS (j) SS (i-j) +D (j).
(PILIH YANG TERKECIL)
LS =LF D

MENGHITUNG FLOAT
(KEGIATAN KRITIS)
TF=LF-EF=LS-ES
TF=L(j)-E(i)-D(i-j)
PENENTUAN J ALUR KRITIS
ES =LS =0
LF =EF
(TF =0)
WAKTU PROYEK KESELURUHAN


35
LF(i) =waktu selesai paling akhir dari kegiatan yang sedang ditinjau.
LF(j) =LS(j) =jumlah angka kegiatan berikutnya (pilih yang terkecil).
LS(i) =waktu mulai paling akhir dari kegiatan yang sedang ditinjau.
L(j) =waktu paling awal peristiwa dapat terjadi.
E(i) =waktu paling akhir peristiwa boleh terjadi.
D =D(i) =D(j) =D(i-j) =kurun waktu suatu kegiatan.
(LF =EF =0) atau (ES =LS =0) =jalur kritis (kegiatan tidak boleh tertunda).

Penjelasan :
Langkah pertama adalah menentukan konstrain (batasan) yang digunakan
untuk menunjukkan hubungan antar kegiatan sehingga batasan awal dan akhir
dapat diketahui. Setelah ditentukan jenis konstrainnya, langkah selanjutnya adalah
menghitung hitungan maju dan hitungan mundur yang digunakan untuk
menentukan float sehingga dapat ditentukan lintasan kritisnya (kegiatan yang
tidak dapat ditunda pekerjaannya) yaitu apabila nilai (LF =EF =0) atau (ES =LS
=0) sehingga waktu keseluruhan proyek Gedung Parkir Mall Ciputra Semarang
dapat diketahui.

Anda mungkin juga menyukai