Anda di halaman 1dari 38

Tugas Besar

Drainase Perkotaan (Suheri) 1



BAB I
ANALISA INTENSITAS HUJAN

1.1. Tahapan Analisa

Intensitas hujan adalah tinggi atau kedalaman air hujan per satuan waktu. Sifat
umum hujan dimana makin singkat hujan berlangsung intensitasnya cenderung
makin tinggi dan makin besar periode ulangnya makin tinggi intensitasnya.

Langkah-langkah perhitungan :

1) Pengumpulan data
Data yang diperlukan adalah data hujan jangka pendek atau jam jam-an yang
diperoleh dari pos penakar hujan otomatis.

2) Penentuan besaran curah hujan, yaitu hasil dari perkalian antara tinggi hujan
dengan 60 menit dibagi durasi hujan yang bersangkutan.

3) Menghitung probabilitas untuk periode ulang yang direncanakan dengan
metode distribusi Gumbel, distribusi Normal, Log-Normal dan Log-Pearson
III berdasarkan data yang tersedia.

4) Menghitung harga tiap suku dalam persamaan intensitas dan menghitung
tetapan-tetapan untuk persamaan intensitas hujan yang dinyatakan dalam
Lengkung Intensitas-Durasi-Frekuensi (IDF) dengan menggunakan beberapa
persamaan, yaitu :

Talbot (1881) : .(1)

Sherman (1905) : .(2)

Ishiguro (1953) : .(3)

dimana : I = Intensitas hujan (mm/jam)
t = Lamanya hujan (jam)
a, b dan n = Konstanta, tergantung pada lamanya hujan yang
terjadi di DAS (Catchmen area)
I =
a
t + b

I =
a
t
n


I =
a
t + b


Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 2


Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 3



Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 4



Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 5


Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 6



Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 7


Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 8



Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 9


Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 10


Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 11


Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 12


Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 13


Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 14


Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 15

BAB II
PERENCANAAN KAPASITAS SALURAN

2.1. Tahapan Perhitungan

Dalam perhitungan atau perencanaan dimensi saluran dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :

1) Memperkirakan laju aliran (debit) puncak
Perkiraan laju aliran (debit) puncak ditentukan oleh ketersediaan data pada
suatu lokasi atau wilayah yang akan direncanakan (penelitian). Metode umum
yang dipakai adalah Metode Rasional untuk DAS (Catchmen area) kurang
dari 300 ha.

Persamaan matematik metode Rasional :
Qp = 0,002778 . C . I . A (7)

dimana : Qp = laju aliran permukaan (debit) puncak (m
3
/det)
C = Koefisien aliran permukaan ( 0 C 1 )
I = Intensitas hujan (mm/jam)
A = Luas Catchmen area (hektar)
Untuk luas Catchmen area (A) dalam satuan km
2
persamaan umum tersebut
menjadi :

Qp = . C . I . A (8)

Asumsi :
a. Hujan yang terjadi mempunyai intensitas yang seragam dan merata
diseluruh wilayah DAS (Catchmen area) selama paling sedikit berdurasi
sama dengan waktu konsentrasi ( tc ).
b. Pemilihan harga koefisien aliran permukaan (C) menggunakan nilai yang
tertera dalam tabel terlampir sesuai dengan tipe tanah dan penggunaan
lahan. Berdasarkan denah lokasi yang tersedia, maka untuk nilai koefisien
aliran permukaan untuk diskripsi/karakteristik perumahan multiunit,
tergabung adalah C = 0,60 0,75.
1
3,6


Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 16

c. Rumus Intensitas hujan mengikuti persamaan Sherman (1905) berdasarkan
data yang tersedia dan telah dilakukan perhitungan pada bagian
sebelumnya (Bab I) dengan periode ulang 2 tahun.

Rumus Intensitas hujan ; I = (9)

dimana : I = Intensitas hujan (mm/jam)
t = durasi hujan (jam)
untuk nilai t diambil nilai waktu konsentrasi atau t = tc

d. Waktu konsentrasi (tc) atau waktu yang diperlukan oleh air hujan yang
jatuh untuk mengalir dari titik terjauh sampai ke tempat keluaran (titik
control) setelah tanah menjadi jenuh dan depresi-depresi terkecil
terpenuhi. Waktu konsentrasi dihitung terdiri dari 2 komponen yaitu :
waktu yang diperlukan air untuk mengalir dari permukaan lahan sampai
saluran terdekat ( t
0
), dalam hal ini nilai t
0
= 3 menit.
Waktu perjalanan dari pertama masuk saluran sampai titik keluaran (t
t
)
dengan rumus :
(t
t
) = .. dalam (jam)

Rumus Waktu Konsentrasi : tc = t
0
+ t
t


2) Menghitung dimensi penampang melintang saluran ekonomis

Prinsip dasar saluran penampang ekonomis adalah potongan melintang
(dimensi) saluran yang dapat melewatkan debit maksimu (Q
maks
).
Debit maksimum dicapai jika kecepatan maksimum (V
maks
)
Kecepatan maksimum dicapai jika jari-jari hidraulik maksimum (R
maks
)
Jari-jari hidraulik dicapai jika keliling basah maksimum (P
maks
)
Kecepatan aliran saluran penampang melintang ekonomis dihitung
menggunakan Rumus Manning (1889) :

V = . R
2/3
. I
1/2
.... (10)


Panjang lintasan aliran dalam saluran (m)
Kecepatan aliran (V) x 60 menit

2,3139
t
-0,0003


1
n


Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 17

dimana : V = kecepatan rata-rata (m/det)
n = koefisien kekasaran Manning
R = jari-jari hidraulik (m)
I = kemiringan dasar saluran (-)

Rumus debit aliran permukaan : Q = A . V

dimana : Q = debit aliran rata-rata (m
3
/det)
A = luas penampang basah saluran (m
2
)
V = kecepatan aliran rata-rata (m/det)

2.2. Parameter Perencanaan

1) Denah lokasi perencanaan (penelitian) seperti gambar tampak pada lembar
berikut.
2) Kemiringan lahan rata-rata 2% atau I = 0,02
3) Saluran direncanakan menggunakan pasangan batu.
4) Data curah hujan yang tersedia adalah data kedalaman hujan jangka pendek
atau jam jam-an.
5) Intensitas hujan diperoleh dari hasil pengujian beberapa metode (Distribusi
Normal, Gumbel, Log-Normal dan Log-Pearson III) dan persamaan
intensitas hujan jam jam-an (rumus Talbot, Sherman dan Ishiguro), untuk
kemudian dipergunakan dalam rumus perhitungan debit aliran metode
Rasional.
6) Periode ulang kedalaman curah hujan dalam perencanaan drainase untuk
kala ulang 2 tahun.
7) Debit aliran (puncak) dihitung menggunakan persamaan Rasional dan
persamaan Manning untuk penampang saluran ekonomis.
8) Nilai koefisien limpasan berdasarkan denah lokasi adalah untuk
karakteristik Perumahan Multiunit, tergabung diambil C = 0,60.
9) Waktu yang diperlukan air hujan untuk mengalir sampai ke saluran terdekat
(t
0
) = 3 menit atau 0,05 jam.



Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 18

2.3. Perhitungan Dimensi Saluran
a. Jalur saluran yang ditinjau titik 1- 4 - 5 ( Q
1- 5
)
1) Metode Rasional
Lintasan aliran terpanjang (L) = 164 m
Luas area tinjauan (A) = 2728 m
2
0,002728 km
2

Asumsi awal kecepatan aliran (V) = 1 m/det

Waktu konsentrasi ( t
c
)

t
t
= = = 164 detik 0,04556 jam

t
0
= 0,05 jam
t
c
= t
t
+ t
0
= 0,04556 + 0,05 = 0,0956 jam

Intensitas hujan (I) dihitung Rumus Sherman (1905) metode Distribusi
Log-Pearson III :

I = dimana : a = 2,3193 , n = 0,0005 dan t t
c


I = = = 2,3202

I = anti log 2,3202 = 10
2,3202
= 209,04 mm/jam

Debit aliran : Q
1-5
= . C . I . A

Q
1-5
= x 0,60 x 209,04 mm/jam x 0,002728 km
2


= 0,095044 m
3
/det























1
3,6
1
3,6

2,3139
t
0.0002


a
t
n


2,3193
0,072
0.0002


L
V

164 m
1 m/det


Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 19

2) Persamaan Manning
Koefisien kekasaran Manning (n) = 0,025
Kemiringan dasar saluran ( I ) = 0,02
Penampang saluran persegi (ekonomis)

Bentuk Persegi Rumus Umum Penampang ekonomis

Luas penampang basah (A) b . y 2 y
2

Lebar dasar saluran (b) A / y 2 y
Keliling basah (P) b + 2y 4y
Jari-jari hidroulis (R) A / P y/2
Bentuk Trapesium Rumus Umum Penampang ekonomis

Luas penampang basah (A) (b + m.y) y y
2
3
Lebar dasar saluran (b) P 2y m
2
+ 1 2/3 y 3
Keliling basah (P) b + 2y m
2
+ 1 2y 3
Jari-jari hidroulis (R) A / P y/2

Asumsi awal kecepatan aliran (V) = 1 m/det
Menghitung kedalaman saluran (y) berdasarkan kecepatan aliran :

V = . R
2/3
. I
1/2

1 m/det = . y/2
2/3
. (0,02)
1/2


1 m/det = 40 x 0,5 y
2/3
x 0,0141
1 m/det = 2,0615 y
2/3


y
2/3
= = 0,141 y = 0,3378 m

jadi : A = 2 y
2
= 2 (0,3378)
2
= 0,2283 m
2

b = 2y = 2 (0,3378) = 0,6757 m
P = 4y = 4 (0,3378) = 1,3514 m
R = A/P = 0,1689 m
Debit aliran : Q
1-10
= . C . I . A

Q
1-5
= x 0,60 x 205,04 mm/jam x 0,002728 km
2


= 0,0951 m
3
/det

1
3,6
1
n

1
0,025

1
2,0615
,
1
3,6



Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 20

Dari hasil perhitungan metode Rasional dan persamaan Manning
dengan asumsi kecepatan (V) = 1 m/det diperoleh nilai debit aliran (Q) yang
berbeda yaitu Q
R
= 0,0951 m
3
/det dan Q
M
= -1,00107 m
3
/det, sehingga untuk
itu harus dilakukan perhitungan ulang dengan cara coba banding (trial error)
sampai diperoleh nilai kecepatan aliran (V) dan debit (Q) menunjukkan hasil
yang sama atau pendekatannya.
Setelah diperoleh debit aliran yang sama, maka dapat diperoleh dimensi/
ukuran penampang saluran (ekonomis) dengan persamaan Manning.
Perhitungan selanjutnya dilakukan secara tabelaris pada lembar berikut.

Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 21


Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 22

Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V)
diperoleh dimensi saluran untuk jalur 15 areal A pada lokasi rencana
sebagai berikut :

Penampang Persegi
Kecepatan aliran (V) = 0,54 m/det
Debit (Q) = 0,0950 m
3
/det
Dimensi :
Kedalaman saluran (y) = 0,4698 m
Lebar dasar saluran (b) = 0,9395 m
Luas penampang (A) = 0,4414 m
2




y = 0,4698 m
b = 0,9395 m
freeboard
R
Gambar 1.1. Penampang melintang saluran persegi jalur 14-5

Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 23

























Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 24

Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V)
diperoleh dimensi saluran untuk jalur 25 areal A pada lokasi rencana
sebagai berikut :

Penampang Persegi
Kecepatan aliran (V) = 0,5386 m/det
Debit (Q) = 0,0923 m
3
/det
Dimensi :
Kedalaman saluran (y) = 0,4646 m
Lebar dasar saluran (b) = 0,9292 m
Luas penampang (A) = 0,4317 m
2




y = 0,4646 m
b = 0,9292 m
freeboard
R
Gambar 1.2 Penampang melintang saluran persegi jalur 25

Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 25


























Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 26

Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V)
diperoleh dimensi saluran untuk : titik 5 6 sebagai berikut :

Penampang Persegi
Kecepatan aliran (V) = 0,6429 m/det
Debit (Q) = 0,1873 m
3
/det
Dimensi :
Kedalaman saluran (y) = 0,6058 m
Lebar dasar saluran (b) = 1,2116 m
Luas penampang (A) = 0,7339 m
2




y = 0,6058 m
b = 1,2116 m
freeboard
R
Gambar 1.3 Penampang melintang saluran persegi jalur 5 - 6

Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 27


























Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 28

Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V)
diperoleh dimensi saluran untuk : titik 3 6 - 14 sebagai berikut :

Penampang Persegi
Kecepatan aliran (V) = 0,7432 m/det
Debit (Q) = 0,3346 m
3
/det
Dimensi :
Kedalaman saluran (y) = 0,7531 m
Lebar dasar saluran (b) = 1,5061 m
Luas penampang (A) = 1,1342 m
2




y = 0,7531 m
b = 1,5061 m
freeboard
R
Gambar 1.4 Penampang melintang saluran persegi jalur 36-14

Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 29


























Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 30

Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V)
diperoleh dimensi saluran untuk : titik 9 10 - 11 sebagai berikut :

Penampang Persegi
Kecepatan aliran (V) = 0,57064 m/det
Debit (Q) = 0,1162 m
3
/det
Dimensi :
Kedalaman saluran (y) = 0,5066 m
Lebar dasar saluran (b) = 1,0132 m
Luas penampang (A) = 0,5132 m
2




y = 0,5066 m
b = 1,0132 m
freeboard
R
Gambar 1.5 Penampang melintang saluran persegi jalur 9 - 10 - 11

Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 31


























Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 32

Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V)
diperoleh dimensi saluran untuk : titik 8 - 11 dan berikut :

Penampang Persegi
Kecepatan aliran (V) = 0,5672 m/det
Debit (Q) = 0,1135m
3
/det
Dimensi :
Kedalaman saluran (y) = 0,5020 m
Lebar dasar saluran (b) = 1,0040 m
Luas penampang (A) = 0,5040 m
2




















y = 0,5020 m
b = 1,0040 m
freeboard
R
Gambar 1.6 Penampang melintang saluran persegi jalur 8 - 11

Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 33


Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 34

Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V)
diperoleh dimensi saluran untuk : titik 9 - 11 dan berikut :

Penampang Persegi
Kecepatan aliran (V) = 0,6765 m/det
Debit (Q) = 0,2296 m
3
/det
Dimensi :
Kedalaman saluran (y) = 0,6539 m
Lebar dasar saluran (b) = 1,3078 m
Luas penampang (A) = 0,8552 m
2




















y = 0,6539 m
b = 1,3078 m
freeboard
R
Gambar 1.7 Penampang melintang saluran persegi jalur 9 10 - 11

Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 35


Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 36

Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V)
diperoleh dimensi saluran untuk : titik 7 12 - 13 dan berikut :

Penampang Persegi
Kecepatan aliran (V) = 0,7657 m/det
Debit (Q) = 0,3769 m
3
/det
Dimensi :
Kedalaman saluran (y) = 0,7875 m
Lebar dasar saluran (b) = 1,5749 m
Luas penampang (A) = 1,2402 m
2




















y = 0,7875 m
b = 1,5749 m
freeboard
R
Gambar 1.8 Penampang melintang saluran persegi jalur 7 12 - 13

Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 37



Tugas Besar
Drainase Perkotaan (Suheri) 38

Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V)
diperoleh dimensi saluran untuk : titik 13 - 14 dan berikut :

Penampang Persegi
Kecepatan aliran (V) = 0,8974 m/det
Debit (Q) = 0,7111 m
3
/det
Dimensi :
Kedalaman saluran (y) = 0,9992 m
Lebar dasar saluran (b) = 1,9983 m
Luas penampang (A) = 1,9966 m
2













y = 0,9992 m
b = 1,9983 m
freeboard
R
Gambar 1.9 Penampang melintang saluran persegi jalur 13 - 14

Anda mungkin juga menyukai