Intensitas hujan adalah tinggi atau kedalaman air hujan per satuan waktu. Sifat umum hujan dimana makin singkat hujan berlangsung intensitasnya cenderung makin tinggi dan makin besar periode ulangnya makin tinggi intensitasnya.
Langkah-langkah perhitungan :
1) Pengumpulan data Data yang diperlukan adalah data hujan jangka pendek atau jam jam-an yang diperoleh dari pos penakar hujan otomatis.
2) Penentuan besaran curah hujan, yaitu hasil dari perkalian antara tinggi hujan dengan 60 menit dibagi durasi hujan yang bersangkutan.
3) Menghitung probabilitas untuk periode ulang yang direncanakan dengan metode distribusi Gumbel, distribusi Normal, Log-Normal dan Log-Pearson III berdasarkan data yang tersedia.
4) Menghitung harga tiap suku dalam persamaan intensitas dan menghitung tetapan-tetapan untuk persamaan intensitas hujan yang dinyatakan dalam Lengkung Intensitas-Durasi-Frekuensi (IDF) dengan menggunakan beberapa persamaan, yaitu :
Talbot (1881) : .(1)
Sherman (1905) : .(2)
Ishiguro (1953) : .(3)
dimana : I = Intensitas hujan (mm/jam) t = Lamanya hujan (jam) a, b dan n = Konstanta, tergantung pada lamanya hujan yang terjadi di DAS (Catchmen area) I = a t + b
I = a t n
I = a t + b
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 2
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 3
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 4
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 5
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 6
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 7
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 8
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 9
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 10
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 11
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 12
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 13
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 14
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 15
BAB II PERENCANAAN KAPASITAS SALURAN
2.1. Tahapan Perhitungan
Dalam perhitungan atau perencanaan dimensi saluran dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Memperkirakan laju aliran (debit) puncak Perkiraan laju aliran (debit) puncak ditentukan oleh ketersediaan data pada suatu lokasi atau wilayah yang akan direncanakan (penelitian). Metode umum yang dipakai adalah Metode Rasional untuk DAS (Catchmen area) kurang dari 300 ha.
Persamaan matematik metode Rasional : Qp = 0,002778 . C . I . A (7)
dimana : Qp = laju aliran permukaan (debit) puncak (m 3 /det) C = Koefisien aliran permukaan ( 0 C 1 ) I = Intensitas hujan (mm/jam) A = Luas Catchmen area (hektar) Untuk luas Catchmen area (A) dalam satuan km 2 persamaan umum tersebut menjadi :
Qp = . C . I . A (8)
Asumsi : a. Hujan yang terjadi mempunyai intensitas yang seragam dan merata diseluruh wilayah DAS (Catchmen area) selama paling sedikit berdurasi sama dengan waktu konsentrasi ( tc ). b. Pemilihan harga koefisien aliran permukaan (C) menggunakan nilai yang tertera dalam tabel terlampir sesuai dengan tipe tanah dan penggunaan lahan. Berdasarkan denah lokasi yang tersedia, maka untuk nilai koefisien aliran permukaan untuk diskripsi/karakteristik perumahan multiunit, tergabung adalah C = 0,60 0,75. 1 3,6
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 16
c. Rumus Intensitas hujan mengikuti persamaan Sherman (1905) berdasarkan data yang tersedia dan telah dilakukan perhitungan pada bagian sebelumnya (Bab I) dengan periode ulang 2 tahun.
Rumus Intensitas hujan ; I = (9)
dimana : I = Intensitas hujan (mm/jam) t = durasi hujan (jam) untuk nilai t diambil nilai waktu konsentrasi atau t = tc
d. Waktu konsentrasi (tc) atau waktu yang diperlukan oleh air hujan yang jatuh untuk mengalir dari titik terjauh sampai ke tempat keluaran (titik control) setelah tanah menjadi jenuh dan depresi-depresi terkecil terpenuhi. Waktu konsentrasi dihitung terdiri dari 2 komponen yaitu : waktu yang diperlukan air untuk mengalir dari permukaan lahan sampai saluran terdekat ( t 0 ), dalam hal ini nilai t 0 = 3 menit. Waktu perjalanan dari pertama masuk saluran sampai titik keluaran (t t ) dengan rumus : (t t ) = .. dalam (jam)
Rumus Waktu Konsentrasi : tc = t 0 + t t
2) Menghitung dimensi penampang melintang saluran ekonomis
Prinsip dasar saluran penampang ekonomis adalah potongan melintang (dimensi) saluran yang dapat melewatkan debit maksimu (Q maks ). Debit maksimum dicapai jika kecepatan maksimum (V maks ) Kecepatan maksimum dicapai jika jari-jari hidraulik maksimum (R maks ) Jari-jari hidraulik dicapai jika keliling basah maksimum (P maks ) Kecepatan aliran saluran penampang melintang ekonomis dihitung menggunakan Rumus Manning (1889) :
V = . R 2/3 . I 1/2 .... (10)
Panjang lintasan aliran dalam saluran (m) Kecepatan aliran (V) x 60 menit
2,3139 t -0,0003
1 n
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 17
dimana : V = kecepatan rata-rata (m/det) n = koefisien kekasaran Manning R = jari-jari hidraulik (m) I = kemiringan dasar saluran (-)
Rumus debit aliran permukaan : Q = A . V
dimana : Q = debit aliran rata-rata (m 3 /det) A = luas penampang basah saluran (m 2 ) V = kecepatan aliran rata-rata (m/det)
2.2. Parameter Perencanaan
1) Denah lokasi perencanaan (penelitian) seperti gambar tampak pada lembar berikut. 2) Kemiringan lahan rata-rata 2% atau I = 0,02 3) Saluran direncanakan menggunakan pasangan batu. 4) Data curah hujan yang tersedia adalah data kedalaman hujan jangka pendek atau jam jam-an. 5) Intensitas hujan diperoleh dari hasil pengujian beberapa metode (Distribusi Normal, Gumbel, Log-Normal dan Log-Pearson III) dan persamaan intensitas hujan jam jam-an (rumus Talbot, Sherman dan Ishiguro), untuk kemudian dipergunakan dalam rumus perhitungan debit aliran metode Rasional. 6) Periode ulang kedalaman curah hujan dalam perencanaan drainase untuk kala ulang 2 tahun. 7) Debit aliran (puncak) dihitung menggunakan persamaan Rasional dan persamaan Manning untuk penampang saluran ekonomis. 8) Nilai koefisien limpasan berdasarkan denah lokasi adalah untuk karakteristik Perumahan Multiunit, tergabung diambil C = 0,60. 9) Waktu yang diperlukan air hujan untuk mengalir sampai ke saluran terdekat (t 0 ) = 3 menit atau 0,05 jam.
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 18
2.3. Perhitungan Dimensi Saluran a. Jalur saluran yang ditinjau titik 1- 4 - 5 ( Q 1- 5 ) 1) Metode Rasional Lintasan aliran terpanjang (L) = 164 m Luas area tinjauan (A) = 2728 m 2 0,002728 km 2
Asumsi awal kecepatan aliran (V) = 1 m/det
Waktu konsentrasi ( t c )
t t = = = 164 detik 0,04556 jam
t 0 = 0,05 jam t c = t t + t 0 = 0,04556 + 0,05 = 0,0956 jam
Intensitas hujan (I) dihitung Rumus Sherman (1905) metode Distribusi Log-Pearson III :
I = dimana : a = 2,3193 , n = 0,0005 dan t t c
I = = = 2,3202
I = anti log 2,3202 = 10 2,3202 = 209,04 mm/jam
Debit aliran : Q 1-5 = . C . I . A
Q 1-5 = x 0,60 x 209,04 mm/jam x 0,002728 km 2
= 0,095044 m 3 /det
1 3,6 1 3,6
2,3139 t 0.0002
a t n
2,3193 0,072 0.0002
L V
164 m 1 m/det
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 19
2) Persamaan Manning Koefisien kekasaran Manning (n) = 0,025 Kemiringan dasar saluran ( I ) = 0,02 Penampang saluran persegi (ekonomis)
Bentuk Persegi Rumus Umum Penampang ekonomis
Luas penampang basah (A) b . y 2 y 2
Lebar dasar saluran (b) A / y 2 y Keliling basah (P) b + 2y 4y Jari-jari hidroulis (R) A / P y/2 Bentuk Trapesium Rumus Umum Penampang ekonomis
Luas penampang basah (A) (b + m.y) y y 2 3 Lebar dasar saluran (b) P 2y m 2 + 1 2/3 y 3 Keliling basah (P) b + 2y m 2 + 1 2y 3 Jari-jari hidroulis (R) A / P y/2
Asumsi awal kecepatan aliran (V) = 1 m/det Menghitung kedalaman saluran (y) berdasarkan kecepatan aliran :
V = . R 2/3 . I 1/2
1 m/det = . y/2 2/3 . (0,02) 1/2
1 m/det = 40 x 0,5 y 2/3 x 0,0141 1 m/det = 2,0615 y 2/3
y 2/3 = = 0,141 y = 0,3378 m
jadi : A = 2 y 2 = 2 (0,3378) 2 = 0,2283 m 2
b = 2y = 2 (0,3378) = 0,6757 m P = 4y = 4 (0,3378) = 1,3514 m R = A/P = 0,1689 m Debit aliran : Q 1-10 = . C . I . A
Q 1-5 = x 0,60 x 205,04 mm/jam x 0,002728 km 2
= 0,0951 m 3 /det
1 3,6 1 n
1 0,025
1 2,0615 , 1 3,6
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 20
Dari hasil perhitungan metode Rasional dan persamaan Manning dengan asumsi kecepatan (V) = 1 m/det diperoleh nilai debit aliran (Q) yang berbeda yaitu Q R = 0,0951 m 3 /det dan Q M = -1,00107 m 3 /det, sehingga untuk itu harus dilakukan perhitungan ulang dengan cara coba banding (trial error) sampai diperoleh nilai kecepatan aliran (V) dan debit (Q) menunjukkan hasil yang sama atau pendekatannya. Setelah diperoleh debit aliran yang sama, maka dapat diperoleh dimensi/ ukuran penampang saluran (ekonomis) dengan persamaan Manning. Perhitungan selanjutnya dilakukan secara tabelaris pada lembar berikut.
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 21
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 22
Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V) diperoleh dimensi saluran untuk jalur 15 areal A pada lokasi rencana sebagai berikut :
Penampang Persegi Kecepatan aliran (V) = 0,54 m/det Debit (Q) = 0,0950 m 3 /det Dimensi : Kedalaman saluran (y) = 0,4698 m Lebar dasar saluran (b) = 0,9395 m Luas penampang (A) = 0,4414 m 2
y = 0,4698 m b = 0,9395 m freeboard R Gambar 1.1. Penampang melintang saluran persegi jalur 14-5
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 23
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 24
Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V) diperoleh dimensi saluran untuk jalur 25 areal A pada lokasi rencana sebagai berikut :
Penampang Persegi Kecepatan aliran (V) = 0,5386 m/det Debit (Q) = 0,0923 m 3 /det Dimensi : Kedalaman saluran (y) = 0,4646 m Lebar dasar saluran (b) = 0,9292 m Luas penampang (A) = 0,4317 m 2
y = 0,4646 m b = 0,9292 m freeboard R Gambar 1.2 Penampang melintang saluran persegi jalur 25
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 25
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 26
Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V) diperoleh dimensi saluran untuk : titik 5 6 sebagai berikut :
Penampang Persegi Kecepatan aliran (V) = 0,6429 m/det Debit (Q) = 0,1873 m 3 /det Dimensi : Kedalaman saluran (y) = 0,6058 m Lebar dasar saluran (b) = 1,2116 m Luas penampang (A) = 0,7339 m 2
y = 0,6058 m b = 1,2116 m freeboard R Gambar 1.3 Penampang melintang saluran persegi jalur 5 - 6
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 27
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 28
Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V) diperoleh dimensi saluran untuk : titik 3 6 - 14 sebagai berikut :
Penampang Persegi Kecepatan aliran (V) = 0,7432 m/det Debit (Q) = 0,3346 m 3 /det Dimensi : Kedalaman saluran (y) = 0,7531 m Lebar dasar saluran (b) = 1,5061 m Luas penampang (A) = 1,1342 m 2
y = 0,7531 m b = 1,5061 m freeboard R Gambar 1.4 Penampang melintang saluran persegi jalur 36-14
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 29
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 30
Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V) diperoleh dimensi saluran untuk : titik 9 10 - 11 sebagai berikut :
Penampang Persegi Kecepatan aliran (V) = 0,57064 m/det Debit (Q) = 0,1162 m 3 /det Dimensi : Kedalaman saluran (y) = 0,5066 m Lebar dasar saluran (b) = 1,0132 m Luas penampang (A) = 0,5132 m 2
y = 0,5066 m b = 1,0132 m freeboard R Gambar 1.5 Penampang melintang saluran persegi jalur 9 - 10 - 11
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 31
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 32
Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V) diperoleh dimensi saluran untuk : titik 8 - 11 dan berikut :
Penampang Persegi Kecepatan aliran (V) = 0,5672 m/det Debit (Q) = 0,1135m 3 /det Dimensi : Kedalaman saluran (y) = 0,5020 m Lebar dasar saluran (b) = 1,0040 m Luas penampang (A) = 0,5040 m 2
y = 0,5020 m b = 1,0040 m freeboard R Gambar 1.6 Penampang melintang saluran persegi jalur 8 - 11
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 33
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 34
Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V) diperoleh dimensi saluran untuk : titik 9 - 11 dan berikut :
Penampang Persegi Kecepatan aliran (V) = 0,6765 m/det Debit (Q) = 0,2296 m 3 /det Dimensi : Kedalaman saluran (y) = 0,6539 m Lebar dasar saluran (b) = 1,3078 m Luas penampang (A) = 0,8552 m 2
y = 0,6539 m b = 1,3078 m freeboard R Gambar 1.7 Penampang melintang saluran persegi jalur 9 10 - 11
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 35
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 36
Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V) diperoleh dimensi saluran untuk : titik 7 12 - 13 dan berikut :
Penampang Persegi Kecepatan aliran (V) = 0,7657 m/det Debit (Q) = 0,3769 m 3 /det Dimensi : Kedalaman saluran (y) = 0,7875 m Lebar dasar saluran (b) = 1,5749 m Luas penampang (A) = 1,2402 m 2
y = 0,7875 m b = 1,5749 m freeboard R Gambar 1.8 Penampang melintang saluran persegi jalur 7 12 - 13
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 37
Tugas Besar Drainase Perkotaan (Suheri) 38
Dengan cara coba banding (trial error) terhadap kecepatan aliran (V) diperoleh dimensi saluran untuk : titik 13 - 14 dan berikut :
Penampang Persegi Kecepatan aliran (V) = 0,8974 m/det Debit (Q) = 0,7111 m 3 /det Dimensi : Kedalaman saluran (y) = 0,9992 m Lebar dasar saluran (b) = 1,9983 m Luas penampang (A) = 1,9966 m 2
y = 0,9992 m b = 1,9983 m freeboard R Gambar 1.9 Penampang melintang saluran persegi jalur 13 - 14