Anda di halaman 1dari 38

FLUIDISASI

NOER ABYOR HANDAYANI


noe_boo@yahoo.com
085 641 676 884
Chemical Engineering
Diponegoro University
for
Better Life
Definition
The principle is straightforward :

Passing a fluid upwards through a
packed bed of solids produces a
pressure drop due to fluid drag
Definition
P1
P2
AP = P1 - P2
P2 > P1
Fixed Bed
Fluidized
Bed
P1
P2
AP = P1 - P2
P2 = P1
Phenomenon 1
Fixed bed
Phenomenon 2
Incipient fluidization
Phenomenon 3
homogenously fluidization
Phenomenon 4
bubbling fluidization
Phenomenon 5
Slugging fluidization
Phenomenon 6
Chanelling fluidization
Phenomenon 7
Pneumatic fluidization
Factors
1. laju alir fluida dan jenis fluida
2. ukuran partikel dan bentuk partikel
3. jenis dan densitas
4. porositas unggun
5. distribusi aliran,
6. distribusi bentuk ukuran fluida
7. diameter kolom
8. tinggi unggun.
Menentukan
karakteristik dari
proses fluidisasi
Unideal condition 1
Interlock
kecenderungan partikel-partikel untuk
saling mengunci satu dengan lainnya
(interlock), sehingga akan terjadi
kenaikan hilang tekan (P)
sesaat sebelum fluidisasi terjadi.
Unideal condition 2
Heterogenous fluidization
Partikel-partikel padat tidak terpisah-pisah secara sempurna tetapi
berkelompok membentuk suatu agregat.

1. sifat unggun yang menyerupai fluida



2. kecepatan pencampuran yang tinggi



3. sirkulasi butiran-butiran padat antara dua
unggun fluidisasi

Advantages
adanya aliran zat padat secara kontinu
dan memudahkan pengontrolan
reaktor selalu berada dalam kondisi
isotermal sehingga memudahkan
pengendaliannya.
pemindahan jumlah panas yang besar
dalam reaktor

4. perpindahan panas dan kecepatan
perpindahan massa antara partikel
cukup tinggi.

5. perpindahan panas antara unggun
terfluidakan dengan media pemindah
panas yang baik

Advantages
pemakaian alat penukar panas
yang memiliki luas permukaan
kecil.

1. selama operasi partikel-partikel padat mengalami pengikisan
sehingga karakteristik fluidisasi dapat berubah dari waktu ke waktu
2. butiran halus akan terbawa aliran sehingga mengakibatkan hilangnya
sejumlah tertentu padatan
3. adanya erosi terhadap bejana dan sistem pendingin
4. terjadinya gelombang dan penorakan di dalam unggun sering kali
tidak dapat dihindari sehingga kontak antara fluida dan partikel tidak
seragam. Jika hal ini terjadi pada reaktor, konversi reaksi akan kecil.
DisAdvantages
P1
P2
AP = P1 - P2
P2 > P1
Pressure Drop
Fixed Bed
Blakes equation :
gc = faktor gravitasi
= viskositas fluida
= porositas unggun*
u = kecepatan alir superfisial fluida
S = luas permukaan spesifik partikel
*) yang didefinisikan sebagai perbandingan volume ruang
kosong di dalam unggun dengan volume unggun
P1
P2
AP = P1 - P2
P2 > P1
Pressure Drop
Fixed Bed
Sehingga persamaan menjadi :
Pressure Drop
Fluidized Bed
Erguns equation :
P1
P2
AP = P1 - P2
P2 = P1
Viscous losses
Kinetic energy losses
3
2
3 2 2
1 75 1 1 150
M P S
oM
M
M
P S
oM
P
D
V
D
V
g
c |

c
c
|


.
. . , ) (
.
. .
) .( +

=
|
S
= sphericity, perbandingan luas permukaan bola terhadap
luas partikel sesungguhnya pada volume yang sama
Aliran laminer (Re<20),

kinetic energy losses dapat diabaikan.
Sehingga :
Pressure Drop
Fluidized Bed
P1
P2
AP = P1 - P2
P2 = P1
3 2 2
1 150
M
M
P S
oM
P
D
V
g
c
c
|


) (
.
. .
) .(

=
Aliran turbulen (Re>1000),

Viscous losses dapat diabaikan. Sehingga
Pressure Drop
Fluidized Bed
P1
P2
AP = P1 - P2
P2 = P1
3
2
1 75 1
M P S
oM
P
D
V
g
c |


.
. . ,
) .( =
Kecepatan minimum
Fluidized Bed
Kombinasi persaman Ergun dengan
persamaan neraca massa pada unggun
terfluidakan
P1
P2
AP = P1 - P2
P2 = P1
3
M
P S
2
oM
3
M
M
2
P
2
S
oM
P
1
D .
V . . 75 , 1 ) 1 (
D .
V . . 150
) .( g
c
|

+
c
c
|

=
Kecepatan minimum
Fluidized Bed
P1
P2
AP = P1 - P2
P2 = P1
Aliran laminer (Re<20),
2
P
2
S
M
3
M P
oM
D .
) 1 ( . 150
) .( g
V |
c
c


=
Aliran turbulen (Re>1000),
Kecepatan minimum
Fluidized Bed
P1
P2
AP = P1 - P2
P2 = P1

c |
. ,
) .( . .
75 1
3
M P P S
oM
g D
V

=
Bilangan Reynold partikel


=
. U . D
N
t P
P Re,
D
P
= diameter partikel
U
t
= terminal velocity
= density fluida
= viskositas fluida


=
. 18
) ( D . g
U
P
2
P
t


=
) ( D . g . 75 , 1
U
P P
t
N
Re,P
< 1000
N
Re,P
= 1000 - 20000
Aliran laminer, N
Re,P
< 1 dan ukuran partikel sangat kecil
Aliran turbulen, N
Re,P
> 1000 dan D
P
> 1 mm
Tipe Fluidisasi
a. Partikulat fluidisasi : partikel terfluidisasi secara individu
contoh : unggun pasir yang difluidisasikan dengan air
syarat :

b. Agregatif / bubbling fluidisasi : partikel membentuk
kelompok seperti gumpalan
contoh : penggemebungan udara dalam air
syarat :
100 <

D
L
N N
s
FR
. ). ).( (
Re


100 >

D
L
N N
s
FR
. ). ).( (
Re


c
c

=
1
1
M
M
L L
Applications
Reaktor (fluidized bed reactor)
Pengeringan (fluidized bed drier)
Transportasi partikel
FBR
Dryer
(fluidized bed dryer)
Dryer
(fluidized bed dryer)
Dryer
(fluidized bed dryer)

Fluidized Conveyor

Fluidized Conveyor
Latihan Soal
A catalyst having spherical particles of Dp = 50 microns and
density partikel = 1,65 g/cm^3 is to be used to contact a
hydrocarbon vapor in a fluidized reactor at 900 F, 1 atm
pressure. At rest the bed has a porosity of 0,35 and a height of
3 ft. At operating conditions, the fluid viscosity is 0,02
centipoise and its density is 0,21 lb/ft^3. Determine the
superficial gas velocity becessary to fluidize the bed, the
velocity at which the bed would begin to flow with the gas,
and the terminal velocity. The porosity at minum fluidization
velocity is 0,42. Does aggregative of particulate fluidization
occur ?
Chemical Engineering Undip for Better Life

Anda mungkin juga menyukai