NEURALGIA
Oleh :
DOKTER MUDA
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
KELOMPOK MOJOKERTO E
(Periode 14 April 2014 27 April 2014)
Anggota:
Rangga Yudistira 09700078
Martin Chandra D 09700355
TRIGEMINAL NEURALGIA
Definisi Trigeminal Neuralgia
Sindrom nyeri pada wajah pada area
persarafan Nervus Trigeminus pada satu
cabang atau lebih, secara paroksismal
berupa nyeri tajam yang tidak diketahui
penyebabnya dan biasanya terjadi pada
umur 40 tahun keatas.
Etiologi
Kompresi oleh pembuluh darah (45-95%)
Kompres oleh tumor (1-8%)
Kompresi oleh tulang
Cedera perifer n.trigeminus karena
tindakan dental atau sklerosis multiple.
Patofisiologi
Saraf trigeminal (saraf kranial V) dapat menyebabkan rasa nyeri, karena
fungsi utamanya adalah sensorik. Biasanya, tidak ada lesi struktural hadir
(85%), meskipun banyak peneliti setuju bahwa kompresi pembuluh darah,
biasanya vena atau loop arteri di pintu masuk saraf trigeminal ke dalam
pons, sangat penting untuk patogenesis berbagai variasi idiopatik. Banyak
bukti menunjukkan kompresi mikrovaskuler dari akar saraf trigeminal
(biasanya dengan cabang dari arteri cerebellar superior) di mana ia
memasuki batang otak, yang mengarah ke pengembangan ephaptik atau
penekanan mekanisme penghambatan pusat. Kompresi ini menyebabkan
demielinasi saraf trigeminal fokal. Etiologi diberi label idiopatik secara
dasar dan kemudian dikategorikan sebagai neuralgia trigeminal klasik.
Gambaran Klinik
Sering terjadi pada perempuan, >40thn
Nyeri tajam berlangsung beberapa detik,
unilateral, Paling sering pd cabang ke 2&3
Nyeri muncul pada saat mengunyah,
menggigit, kontak pada daerah tringger
zone
Nyeri berkurang malam hari / saat
berbaring
Mekanisme Nyeri
Nyeri Sederhana (Fisiologi) ; berlangsung singkat
tidak menimbulkan kerusakan jaringan. Berperan
penting sebagai refleks menghindar, meningkatkan
kewaspadaan.
Nyeri Nosiseptif (Inflamasi) ; Nyeri yang didahului
dengan kerusakan atau inflamasi jaringan.
Nyeri Neuropatik ; Nyeri yang didahului/disebabkan
oleh lesi atau disfungsi primer pada sistem saraf.
Klasifikasi
Di bawah ini, 2 klasifikasi untuk trigeminal neuralgia :
Klasik
a. Serangan nyeri paroksismal yang berlangsung dari sepersekian
detik sampai dua menit, mempengaruhi satu atau lebih divisi dari
saraf trigeminal, dan memenuhi kriteria B dan C.
b. Nyeri memiliki setidaknya satu dari karakteristik berikut:
1. Intens, tajam , superfisial, atau menusuk.
2. Dipresipitasi dari zona pemicu dan faktor pemicu.
c. Serangan adalah stereotip dalam individu pasien.
d. Tidak ada defisit neurologis terbukti secara klinis.
e. Tidak dikaitkan dengan gangguan lain.
Simtomatik
a. Serangan nyeri paroksismal yang berlangsung dari sepersekian
detik sampai dua menit, mempengaruhi satu atau lebih divisi dari
saraf trigeminal, dan memenuhi kriteria B dan C.
b. Nyeri memiliki setidaknya satu dari karakteristik berikut:
1. Intens, tajam , superfisial, atau menusuk.
2. Dipresipitasi dari zona pemicu dan faktor pemicu.
c. Serangan adalah stereotip dalam individu pasien.
d. Sebuah lesi penyebab, selain kompresi vaskuler, telah dibuktikan
oleh penyelidikan khusus dan atau eksplorasi fossa posterior.
Secara sistematis, anamnesis dan pemeriksaan
fisik Trigeminal Neuralgia
Anamnesis:
1. Lokalisasi nyeri, untuk menentukan cabang nervus trigeminus yang
terkena.
2. Menentukan waktu dimulainya neuralgia Trigeminal dan
mekanisme pemicunya.
3. Menentukan interval bebas nyeri.
4. Menentukan lama, efek samping, dosis, dan respons terhadap
pengobatan.
5. Menanyakan riwayat penyakit herpes.
Pemeriksaan Fisik :
1. Menilai sensasi pada ketiga cabang nervus trigeminus bilateral
(termasuk refleks kornea).
2. Menilai fungsi mengunyah (masseter) dan fungsi pterygoideus
(membuka mulut, deviasi dagu).
3. Menilai EOM : Pemeriksaan penunjang diagnostik seperti CT-scan
kepala atau MRI dilakukan untuk mencari etiologi primer di daerah
posterior atau sudut serebelo-pontin.
Diagnosa Banding
Post Herpetic Neuralgia
Cluster Headache
Glossopharingeal Neuralgia
Contens Sindrom
Sinusitis
Migrain
Terapi Medikamentosa
Antikonvulsan
1. Carbamazepin; 400-1200 mg/hari, 80%
2. Gabapentin; 900-2.400 mg/hari
3. Phenytoin; 200-450 mg/hari
Antispasmodic
1. Baclofen 5-10 mg 3x/hari
Terapi Non Medikamentosa
Dekompresi mikrovaskuler.
Gamma Knife Radiosurgery.
KESIMPULAN
Trigeminal neuralgia adalah sindrom nyeri pada wajah pada area
persarafan Nervus Trigeminus pada satu cabang atau lebih, secara
paroksismal berupa nyeri tajam yang tidak diketahui penyebabnya
dan biasanya terjadi pada umur 40 tahun keatas. Sering pada
perempuan dibanding laki-laki dan muncul pada usia diatas 40
tahun
Nervus Trigeminus merupakan saraf sensoris utama kepala dan
saraf otot-otot pengunyah. Dan juga menegangkan palatum molle
dan membrane tympani.
Neuralgia trigeminal kadang disebabkan oleh penekanan arteri
terhadap saraf yang terletak di dekat otak. Pada keadaan ini
dilakukan pembedahan untuk memisahkan arteri dari saraf dan
untuk mengurangi nyeri.
TERIMA KASIH