Anda di halaman 1dari 103

M

a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S AN
N o : 215 / Pid.Sus/ 2010/PN.ME
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Muara Enim yang mengadili perkara-perkara pidana pada tingkat
pertama dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara terdakwa :
N a m a : Ir . MUNANDAR alias MUNANDAR SAI SOHAR;
Tempat lahir : L a h a t;
Umur/Tanggal lahir : 54 tahun / 17 September 1956
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Base Camp PT BA Desa Tanjung Enim Kec Lawang Kidul Kab
Muara Enim
Agama : Islam;
Pekerjaan : Karyawan BUMN (saat ini General Manager PT BA Unit
Pertambangan Tanjung Enim mantan Direktur Utama PT
Batubara Bukit Kendi (PT BBK) periode tahun 2003 s/d 14
Januari 2008
Pendidikan : S1. Teknik Kimia Universitas Sriwijaya
Terdakwa ditahan berdasarkan Surat Perintah / Penetapan penahanan dari :
1 Penyidik Direktur V/Tindak Pidana Tertentu Kanit V/SDA Jakarta, tanggal 27 Mei 2010
No. SP.Han /V/2010/Tipiter, sejak tanggal 27 Mei 2010 s/d. tanggal 15 Juni 2010
ditahan dalam Rumah Tahanan Negara
2 Perpanjangan Penahanan dari Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum, tanggal 11 Juni
2010 No. 252/E.2 /EPP/06/2010, sejak tanggal 16 Juni 2010 s/d. tanggal 25 Juli 2010
ditahan dalam Rumah Tahanan Negara
3 Berdasarkan surat Perintah Kepala Kejaksaan Negeri Muara Enim, tanggal 19 Juli 2010
No. 53/N.6.17 /Ep.2/07/2010, penahanan terhadap diri terdakwa dialihkan dari RUTAN
menjadi tahanan KOTA sejak tanggal 19 Juli 2010 s/d. tanggal 07 Agustus 2010 ;
4 Hakim Pengadilan Negeri Muara Enim, melakukan penahanan Kota tanggal 29 Juli
2010 No. 239/Th.Pen.Pid/2010/PN.ME. sejak tanggal 29 Juli 2010 s/d. tanggal 27
Agustus 2010
1
1
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 1
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
5 Ketua Pengadilan Negeri Muara Enim, melakukan penahanan Kota tanggal 20 Agustus
2010 No239/Th.K.Pen.Pid/2010/PN.ME sejak tanggal 28 Agustus 2010 s/d tanggal 26
Oktober 2010 ;
6 Ketua Pengadilan Tinggi Palembang melakukan penahanan Kota tanggal.18 Oktober
2010 No.322/Pen.Pid/2010/2010/PT.PLG sejak tanggal 27 Oktober 2010 s/d 25
November 2010
7 Perpanjangan Penahanan Ketua Pengadilan Tinggi Palembang tanggal.22 November
2010 No.322/Pen.Pid/2010/PT.PLG sejak tanggal 26 November 2010 s/d 25 Desember
2010
Terdakwa selama Proses persidangan didampingi oleh Penasihat Hukumnya :
ANANTHA BUDIARTIKA, SH, dkk. Advokat Law Office ANANTHA BUDIARTIKA,
SH & ASSOCIATES yang berkantor di Gedung Ikatan Advokat Indonesia, Jl. Panglima Polim
Raya No. 46-47 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Yang sekarang ini telah hadir dipersidangan ;
berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 03 Agustus 2010 dan telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Muara Enim pada tanggal 06 Agustus 2010 Nomor : 19/Pen.Pid/2010/
PN.ME;
Pengadilan Negeri tersebut
Telah membaca Surat Pelimpahan berkas perkara dengan acara pemeriksaan biasa dari
Kejaksaan Negeri Muara Enim;
Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Muara Enim No. 215/Pid.Sus/2010/
PN.ME tentang Penunjukan Majelis Hakim
Telah membaca Surat Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Muara Enim No.215/
Pid.Sus/2010/PN ME tentang hari sidang
Telah membaca berkas pemeriksaan perkara
Telah mendengar keterangan saksi-saksi, keterangan ahli dan terdakwa dan telah pula
memperhatikan alat bukti di persidangan
Telah mendengar pembacaan tuntutan oleh Penuntut Umum di persidangan pada hari Rabu
tanggal 8 Desember 2010 yang pada pokoknya menuntut supaya Majelis Hakim yang mengadili
terdakwa tersebut diatas memutuskan :
1 Menyatakan terdakwa Ir. Munandar Alias Munandar Sai Sohar telah terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Telah melakukan kegiatan
penyelidikan umum atau eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang berupa batubara
di dalam kawasan hutan tanpa ijin Menteri sebagaimana diatur dalam pasal Pasal 78
ayat (6) Jo Pasal 50 ayat (3) huruf G Undang-undang Republik Indonesia nomor 41
Tahun 1999 tentang Kehutanan dalam surat dakwaan.
2
2
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 2
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
2 Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Ir.Munandar Alias Munandar Sai Sohar dengan
pidana penjara selama 2 (dua) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan
sementara dan dengan perintah terdakwa supaya ditahan. Dan denda sebesar Rp.
500.000.000, - (Lima Ratus Juta Rupiah) subsidair 6 (Enam) bulan kurungan
3. Menyatakan barang bukti berupa :
Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan rental 1 unit grader Type : 14 H (paket G 14.R)
antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV Musi Rawas (Tanjung Enim),
masa berlaku perjanjian : ( 24 bulan periode ; 01-12-2003 s/d 30-11-2005), Perjanjian sewa
menyewa tentang pekerjaan rental 1 unit Buldozer D65P (paket G-30) antara PT Batubara
Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV Musi Rawas (Tanjung Enim), masa berlaku
perjanjian : ( 24 bulan periode ; 06-12-2003 s/d 05-12-2005), Perjanjian sewa menyewa
tentang pekerjaan rental alat excavator 345 BK Merk, Caterpillar (paket H-07) antara PT
Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV Musi Rawas (Tanjung Enim), masa
berlaku perjanjian : ( 24 bulan periode ; 05-08-2004 s/d 04-08-2006), Perjanjian sewa
menyewa tentang pekerjaan rental alat excavator 345 BK Merk, Caterpillar (paket H-24)
antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV Musi Rawas (Tanjung Enim),
masa berlaku perjanjian : ( 24 bulan periode ; 21-02-2005 s/d 20-02-2007), Perjanjian sewa
menyewa tentang pekerjaan rental 2 Unit Buldozer D7G dan 1 unit Buldozer D-8R (paket
G-22) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV Musi Rawas (Tanjung
Enim), masa berlaku perjanjian : (1 unit D7G : 13-08-2003 s/d 12-08-2005) (1 unit D7G :
16-09-2003 s/d 15-09-2005) (1 unit D8R : 01-10-2003 s/d 31-09-2005), perjanjian sewa
No.005/K/PT.BBK/2007 tanggal 28 Februari 2007 tentang pekerjaan alat rental motor
grader, Buldozer DR8, D65SP, dan Exavator PC-400 (paket J37) antara PT Batubara Bukit
Kendi (Tanjung Enim) dengan PT.Ulimanitra (Palembang), Perjanjian sewa menyewa
tentang pekerjaan rental alat Buldozer D-8 Merk Caterpillar (paket H-10) antara PT
Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan PT.Ulimanitra (Palembang), masa berlaku
perjanjian : (01-07-2004 s/d 31-05-2005), Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan
rental 1 (satu) unit motor grader dan 2 unit light tower (paket G-12) antara PT Batubara
Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan PT.Ulimanitra (Palembang), masa berlaku perjanjian :
( D&R : 01-10-2003 s/d 31-09-2005) EXC.330 : 02-07-2003 s/d 01-07-2005, Perjanjian
sewa menyewa tentang pekerjaan rental 20 unit Dimp Truck merk Nissan CWB & Isuzu
CXZ 81 N (paket H23) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan
PT.Riconaba Abadi (Jakarta), masa berlaku perjanjian : 12-01-2005 s/d 11-01-2007,
30-04-2005 s/d 29-04-2007, Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan rental 1 unit
Exavator type 345 BL , 01 Unit exapator PC-400 dan 1 unit excavator PC-650 (paket J12)
antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan PT.Riconaba Abadi (Jakarta), masa
berlaku perjanjian : 12-04-2006 s/d 11-04-2008, 12-04-2006 s/d 11-04-2007, Perjanjian jasa
pemborongan pekerjaan drilling / Blasting di tambang PT.Batubara Bukit Kendi (paket J15)
3
3
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 3
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan PT.Pindad.(Persero) (Bandung),
masa berlaku perjanjian : 12-04-2006 s/d 11-01-2007, Perjanjian sewa menyewa tentang
pekerjaan rental 20 unit Dimp Truck merk Nissan CWB (paket F-26) antara PT Batubara
Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV.Besar Cipta Karya (Semarang), masa berlaku
perjanjian : 18-09-2002 s/d 17-09-2004, Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan rental
Dump Truck merk Hino (paket H-12) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim)
dengan CV.Besar Cipta Karya (Semarang), masa berlaku perjanjian : 20-05-2004 s/d
19-05-2006, Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan rental Dump Truck merk Hino
(paket H-15) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV.Besar Cipta
Karya (Semarang), masa berlaku perjanjian : 05-11-2004 s/d 4-11-2006
Tetap dilampirkan dalam berkas perkara
Asli nota dinas Nomor : 263/K.PTB-BBK/ND/VIII/2004 tanggal 13 Agustus 2004, Perihal
Executive Summary bulan Juli dari Ka. Penambangan kepada Direktur Operasi/Produksi
dengal Lampiran 1 (satu) berkas, Executive Summary satuan kerja : Penambangan status :
31 juli 2004, Produksivitas rata-rata bulan Juli 2004, Produktifitas Tambang Blok III Bulan
Juli 2004, Realisasi jam jalan Atu Vs Rkap 2004 atau Periode : Juli 2004, MA Jam jalan
Dump truck CV.BCKA Periode : Juli 2004, Rencana Vs Realisasi Praduksi/ pengiriman
batubara dari tanah tahun 2004, Rencana Vs Realisasi Praduksi pengiriman batubara dari
tanah tahun 2004,
Dikembalikan kepada PT. Bukit Asam melalui BAMBANG WINDHUSENO
(satu) lembar Berita Acara Serah Terima Jabatan Direksi PT Batubara Bukit Kendi
Nomor : /BBK-SERTIJAB/I/2008 tanggal 21 Januari 2008, 1 (satu) lembar Exemplar
Memori Jabatan Direksi PT.Batubara Bukit Kendi tanggal 21 Januari 2008, 1 (satu) lembar
Surat Pengurusan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Nomor : 01/DU-BBK/SRT/I/2005
tanggal 7 Januari 2005, 2 (dua) lembar Surat Pengurusan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
Nomor : 03/DU-BBK/SRT/II/2005 tanggal 28 Februari 2005, 1 (satu) lembar Surat
Pengurusan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuki Penambangan Batubara dan Saranan
Jalan Angkutan an. PT.Batubara Bukit Kendi Nomor : 08.A/DU-BBK/SRT/IV/2006 tanggal
3 April 2006,
Dikembalikan kepada PT. Bukit Asam melalui RAEKAN
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah)
dibebankan kepada terdakwa.
4
4
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 4
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa atas dakwaan Penuntut Umum tersebut, Penasehat Hukum
terdakwa di persidangan telah membacakan nota pembelaannya yang pada pokoknya
menyatakan :
Bahwa mengenai surat dakwaan Penuntut Umum Penasehat Hukum terdakwa menanggapi
sebagai berikut :
1 Tentang diajukannya terdakwa Ir. Munandar Sai Sohar dimuka persidangan
Bahwa merujuk pada dakwaan Penuntut Umum dalam rumusan delik: melakukan
penyelidikan umum atau eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang batubara tanpa ijin
menteri merupakan kegiatan yang komplek yang membutuhkan peralatan yang lengkap
dan didukung tim yang handal dan tangguh sehingga sangatlah tidak mungkin dilakukan
orang perorangan apalagi terdakwa dengan kapasitasnya sebagai direktur utama,
kegiatan ini hanya dapat dilakukan oleh sekelompok orang atau korporasi yang bergerak
dibidang pertambangan maka sangat keliru apabila Penuntut Umum mengajukan
terdakwa ke muka persidangan ;
2 Tentang tidak lengkapnya Undang-undang yang didakwakan ;
Bahwa dalam surat dakwaan Penuntut Umum, terdakwa didakwa melakukan
penyelidikan umum atau eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang batubara tanpa ijin
menteri sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 78 ayat 6 jo. Pasal 50 ayat 3 huruf
g Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sedangkan Undang-Undang
No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan telah diubah oleh peraturan pemerintah
pengganti Undang-Undang (PERPU) No. 1 tahun 2004 Jo. Undang-Undang No. 19
Tahun 2004 yang pokoknya merupakan aturan peralihan sebagaimana bunyi pasal 83A
PERPU No 1 Tahun 2004. Bahwa dengan demikian dakwaan Penuntut Umum menurut
Penasehat Hukum terdakwa, surat dakwaan tersebut jelas tidak jujur dan tidak cerdas
karena tidak mencantumkan Perubahan Undang-UndaNg Kehutanan yang baru yakni
PERPU No. 1 Tahun 2004 jo. Undang - undang No. 19 Tahun 2004 ;
3 Tentang waktu terjadinya tindak pidana (tempus delicti)
Bahwa Penuntut Umum dalam uraian dakwaannya pada halaman 1 alinea 2 menyatakan
: bahwa PT.Batubara Bukit Kendi mulai melakukan penambangan sejak tahun 1997
dan mulai memproduksi batubara sejak tahun 1997dst.
Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 120.L/201/
MPE/1998 tanggal 10 Februari 1998 tentang persetujuan pemindahan Kuasa
Pertambangan dari PT. BA kepada PT. Batubara Bukit Kendi sehingga PT. Batubara
Bukit Kendi baru beroperasi tahun 1998 dengan demikian tidak mungkin PT. Batubara
Bukit Kendi melakukan kegiatannya pada tahun 1997. Bahwa selanjutnya dalam hal
5
5
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 5
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tindak pidana terjadi pada tahun 1997 tidak mungkin bisa didakwakan kepada Ir.
Munandar mengingat terdakwa baru menjabat sebagai direktur Utama pada tanggal 14
januari 2003. Dengan demikian Penuntut Umum telah keliru dalam merumuskan
dakwaannya ;
Bahwa terhadap tuntutan Penuntut Umum, Penasehat Hukum terdakwa menyatakan
tidak sependapat dengan menyertakan alasan secara yuridis bahwa seluruh unsur pasal
yang didakwakan tidak terbukti dengan alasan yang pada pokoknya :
1 Unsur setiap orang
Bahwa Penasehat Hukum terdakwa berpendapat pada pokoknya yang dimaksud
setiap orang adalah subyek hukum yaitu orang atau badan hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan atas perbuatan yang dilakukannya dihadapan hukum.
Bahwa dalam memberikan penafsiran terhadap unsur ini tidak dapat dilepaskan dari
perbuatan apa yang menjadi sasaran norma (addressaa norm) dari tindak pidana
penyelidikan umum, eksplorasi dan eksploitasi usaha pertambangan. Bahwa
kegiatan penambangan diatas adalah kegiatan yang dilakukan oleh PT. Batubara
Bukit Kendi yang berlangsung dari tahun 1997 sampai dengan sekarang oleh karena
itu tidak mungkin dilakukan orang perorangan. Dengan demikian unsur setiap orang
yang ditujukan kepada terdakwa tidak terbukti ;
2 Unsur dengan sengaja
Bahwa doktrin pada umumnya dalam rumusan delik yang mengandung unsur
dengan sengaja berarti pelaku harus lebih dahulu mengetahui, menghendaki dan
sadar sehingga ia dapat dipertanggungjawabkan secara pidana atas perbuatannya.
Bahwa berdasarkan fakta hukum dapat disimpulkan bahwa terdakwa sama sekali
tidak mempunyai niat ataupun kesengajaan melakukan perbuatan melawan hukum
dengan alasan bahwa PT. batubara Bukit kendi sejak tahun 1997 dilandasi dan
didasari adanya ijin Kuasa Pertambangan (KP) dari Menteri Pertambangan dan
energy dan adanya ijin menyimpan, menggunakan bahan peledak yang dikeluarkan
oleh Polri. Dengan demikian unsur dengan sengaja tidak terbukti ;
3 Unsur melakukan kegiatan Penyelidikan umum, eksplorasi atau eksploitasi
bahan tambang;
Bahwa kegiatan pertambangan hanya dapat dilakukan oleh suatu badan hukum yaitu
PT. Batubara Bukit Kendi yang tidak bisa dilakukan oleh orang perorangan. Dengan
demikian unsur inipun tidak terbukti.
4 Unsur di dalam kawasan hutan
Bahwa kawasan hutan yang dimaksud dalam dalam surat keputusan No. 76/Kpts-
II/2001 tersebut belum definitive sehingga tidak berlaku mengikat dan surut dengan
demikian surat keputusan tersebut harus dikesampingkan. Dengan demikian unsur
inipun tidak terpenuhi ;
6
6
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 6
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
5 Unsur tanpa ijin menteri
Bahwa dengan tidak terbuktinya unsur dikawasan hutan maka unsur tanpa ijin
menteri tidak akan dibahas dalam pembelaan Penasehat Hukum terdakwa dan
dianggap tidak terbukti ;
Bahwa berdasarkan uraian diatas Penasehat Hukum terdakwa mengemukakan
kesimpulan dan permohonan kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berkenan memutus yang amar putusannya sebagai berikut :
1 Menyatakan perbuatan terdakwa Ir. Munandar Tidak Terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Telah melakukan kegiatan
penyelidikan umum atau eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang berupa
batubara di dalam kawasan hutan tanpa ijin Menteri sebagaimana diatur dalam
pasal Pasal 78 ayat (6) Jo Pasal 50 ayat (3) huruf G Undang-undang Republik
Indonesia nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dalam surat dakwaan
2 Membebaskan terdakwa Ir. Munandar dari dakwaan atau setidak-tidaknya
melepaskan terdakwa dari segala tuntutan ;
3 Memulihkan hak-hak terdakwa Ir. Munandar dalam kemampuan, kedudukan, harkat
dan martabatnya
4 Menyatakan barang bukti dikembalikan kepada yang berhak
5 Membebankan biaya perkara kepada Negara
6 Memohon kepada Majelis hakim dapat memerintahkan PT. Batubara Bukit Kendi
untuk membuka tambang kembali, demi kepentingan masyarakat Kabupaten Muara
Enim pada khususnya dan Negara Republik Indonesia pada umumnya ;
Menimbang, bahwa di persidangan terdakwa secara pribadi juga mengajukan
pembelaan yang pada pokoknya berupa ungkapan hati paling dalam atas sebuah peristiwa yang
menimpa diri terdakwa yang didakwa melanggar Undang-undang tentang kehutanan yaitu
Undang-undang No. 41 tahun 1999 padahal semasa karier kerja terdakwa selama 27 tahun
belum pernah memperoleh terguran/ peringatan bahkan hukuman sekalipun ;
Menimbang, bahwa terhadap nota pembelaan tersebut Penuntut Umum telah
membacakan tanggapannya yang pada pokoknya tidak menyangkal pembelaan Penasehat
Hukum terdakwa dan berketetapan pada tuntutannya sedangkan terhadap tanggapan Penuntut
Umum (replik) tersebut Penasehat hukum terdakwa mengajukan duplik yang pada pokoknya
menolak tuntutan dan replik dari Penuntut umum dan memohon putusan sebagaimana dalam
pembelaan Penasehat Hukum terdakwa ;
Menimbang, bahwa terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum berdasarkan surat
dakwaan tertanggal 19 Juli 2010; No Reg Perkara: PDM-50/N.6.17/ME/07/2010 dan telah
dibacakan dipersidangan pada tanggal 6 Agustus 2010 yang berbunyi sebagai berikut
Bahwa ia Terdakwa Ir MUNANDAR SAI SOHAR selaku Direktur Utama PT
Batubara Bukit Kendi (BBK), pada suatu waktu antara tanggal 14 Januari 2003 sampai dengan
7
7
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 7
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tanggal 14 Januari 2008, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2003 sampai
dengan 2008, bertempat di kawasan hutan lindung dan hutan Produksi Desa Pulau Panggung
Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan atau setidak-tidaknya
pada suatu tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Muara Enim, telah melakukan
kegiatan penyelidikan umum atau eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang berupa Batubara di
dalam kawasan hutan, tanpa ijin Mentri, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara sebagai
berikut
Bahwa PT Batubara Bukit Kendi (BBK) mulai melakukan penambangan sejak
tahun 1997 dan mulai produksi batubara/penjualan batubara sejak tahun 1997 dan terdakwa Ir
MUNANDAR alias MUNANDAR SAI SOHAR adalah selaku Direktur Utama PT Batubara
Bukit Kendi (BBK) yang diangkat sejak tanggal 14 Januari 2003 s/d 14 Januari 2008
berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Batubara Bukit Kendi
Nomor: 02 tanggal 5 Mei 2003 di Notaris Tahir Kamil, SH MH, Mkn. Bahwa tugas dan
tanggung jawab Terdakwa selaku Direktur Utama PT Batubara Bukit Kendi (BBK) adalah
Memimpin dan menjalankan Korporasi
Mengkoordinasikan tugas-tugas untuk mengatur kegiatan operasi produksi dan
keuangan yang masing-masing dibawah Direktur
Mempertanggung jawabkan laporan perusahaan melalui rapat umum pemegang saham
Adapun struktur kepengurusan PT Batubara Bukit Kendi adalah sebagai berikut :
Direktur Utama : Ir MUNANDAR SAI SOHAR
Direktur Keuangan : DJOHAN EFENDI
Direktur Operasi : ABDILLAH MALYAN
Manager Satuan Pengawasan Intern : BAMBANG WINDUSENO
Manager Penambangan : SAFRULLAH PRABU
Manager Perencanaan : WIRYAWAN
Manager Penunjang Tambang : ASNAWI
Administrasi dan Umum : JAKA PURNAMA
Manager Logistik : EDI SISTIABUDI
Asisten Manager Penambangan : HUSNI THAMRIN, MUHAMAD NUR;
Bahwa PT BBK yang berada di jalan Parigi Dalam No. 5 Tanjung Enim Kabupaten
Muara Enim Sumatera Selatan adalah anak perusahaan dari PT Bukit Asam Tbk (BUMN) yang
bergerak dalam kegiatan usaha pertambangan Batubara dan perijinan yang dimiliki adalah :
a Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor : 1550.K/2014/MPE/1997 tanggal
22 September 1997 tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi an PT
Tambang Batubara Bukit Asam, seluas 881,7 ha yang berlokasi di Desa Pulau
Panggung Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan;
8
8
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 8
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
b Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor : 120.K/201/M.PE/1998 tanggal 10
Februari 1998 tentang persetujuan Pemindahan Kuasa Pertambangan dari PT Tambang
Batubara Bukit Asam kepada PT Batubara Bukit Kendi
Bahwa mekanisme penambangan PT Batubara Bukit Kendi sejak tahun 2003
sampai dengan tahun 2008 adalah dilakukan dengan cara teknik tambang terbuka yang
dilakukan dengan system land clearing dan overburder, yaitu pengupasan lapisan tanah atas
(slop soil) kemudian pengambilan batubaranya, adapun prosesnya adalah dimulai dari
pembukaan lahan dengan menghilangkan pohon-pohon atau semak belukar dengan
menggunakan bulldozer, selanjutnya dilakukan penggalian tanah pucuk/humus dengan
bulldozer, dan dimuat dengan excavator ke dump truck untuk dibuang/ditimbun dilokasi yang
telah ditentukan, selanjutnya dilakukan penggalian tanah dengan rippe bulldozer dan apabila
ditemukan tanah keras maka dilakukan dengan excavator, setelah tanah tersebut digali akan
muncul batubara, kemudian batubara digali dengan bulldozer dan dimuat dengan excavator ke
dump tuck untuk ditimbun dilokasi tertentu (stockpile) yang dipisahkan menurut kualitasnya,
dan sebelum dijual batubara tersebut mengalami penanganan lebih dahulu yaitu pemilihan
pengotoran batubara, dicampur dengan batubara lainnya sehingga mempunyai kualitas tertentu
dan ditimbun per 10.000 (sepuluh ribu) ton atau 1 (satu) lot untuk siap jual, selanjutnya
batubara tersebut dijualkan kepada PT Bukit Asam
Bahwa Volume produksi penambangan batubara PT BBK setiap bulan antara
50.000 MT s/d 80.000 MT per bulan, sedangkan volume produksi sejak tahun 1997 s/d
bulan Februari 2010 sebanyak 9.374.868,82 MT dengan perincian sebagai berikut :
a) Tahun 1997 : .361.00 MT
b) Tahun 1998 : .056.17 MT
c) Tahun 1999 : .580.62 MT
d) Tahun 2000 : .417.66 MT
e) Tahun 2001 : .932.77 MT
f) Tahun 2002 : .376.08 MT
g) Tahun 2003 : .147.37 MT
h) Tahun 2004 : .065.58 MT
i) Tahun 2005 : .559.56 MT
j) Tahun 2006 : .841,00 MT
k) Tahun 2007 : .586.20 MT
l) Tahun 2008 : .199.31 MT
m) Tahun 2009 : .906.06 MT
n) Tahun 2010 s/d Februari 2010 : .693.49 MT
Bahwa terdakwa selaku Direktur Utama PT BBK dalam mendukung kegiatan
penambangan menggunakan fasilitas antara lain kantor, laboratorium, SPBI, workshop, gudang
handak, hand picking conveyor dan stockpile (Excavator 13 unit, buldozer 10 unit, dump truk
9
9
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 9
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
84 unit, Grader 2 unit dan Compact 1 unit) Hasil penambangan batubara PT BBK tersebut
seluruhnya dijual kepada PT Bukit Asam;
Bahwa areal KP PT BBK seluas 881,7 hektar setelah dioverlay dengan Peta
Lampiran Kepmenhut Nomor : 76/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001 tentang penunjukan
kawasan hutan dan perairan Propinsi Sum Sel, ternyata seluruhnya derada dalam kawasan
hutan, yaitu Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) seluas 680,7 hektar dan Kawasa Hutan
Lindung (HL) seluas 201 hektar dan ahli dari BPKH Wilayah II Palembang telah melakukan
pengambilan titik koordinat bukaan tambang dan infrastruktur di areal Kuasa Pertambangan PT
BBK sebagai berikut :
a) Kantor PT BBK : X 0360290 & Y 9579165;
b) Bukaan Tambang Utara : X 0359715 & Y 9577089;
c) Bukaan Tambang Selatan : X 0359842 & Y 9577586;
d) Workshop Utara : X 0360320 & Y 9577559;
e) Workshop Selatan : X 0359853 & Y 9577756;
f) Stockpile : X 0360079 & Y 9584701;
g) SPBI : X 0360151 & Y 9579349;
h) Gudang Handak : X 0360437 & Y 9579792;
i) Hand Picking Conveyor: : X 0360437 & Y 9579391;
j) Laboratorium : X 0360296 & Y 9579344;
Setelah dioverlay dengan Kepmenhut Nomor : 76/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001, ternyata
seluruh titik koordinat tersebut berada dalam Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) Bahwa
Terdakwa selaku Direktur Utama PT BBK telah mengajukan permohonan pinjam pakai
Kawasan Hutan kepada Menteri Kehutanan RI dengan ketentuan sebagai berikut :
a Menteri Pertambangan dan Energi melalui surat No.3628/201/M.DJP/1997 tanggal 29
September 1997 mengajukan permohonan penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan
eksploitasi batubara dan sarana penunjangnya di wilayah KW97PPO146 seluas lebih
kurang 881,70 ha;
b Diraktur Jenderal INTAG melalui surat No. 497/C/VII-4/97 tanggal 7 Nopember 1997
menyampaikan pertimbangan teknis kepada Menteri Kehutanan sebagai berikut:
- Areal seluas 377,50 ha pada kawasan hutan produksi tetap (HP) dapat dipertimbangkan
untuk disetujui melalui prosedur pinjam pakai;
Areal seluas 504,20 ha pada kawasan Hutan Lindung (HL) perlu dilakukan
pengkajian lapangan oleh Tim Tetap;
c Kepala Pusat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan melalui surat No. 534/VII/
KP-4.2.1/2002 tanggal 18 Agustus 2002 kepada Kepala Dinas Kehutanan Propinsi
Sumatera Selatan menginformasikan adanya kegiatan eksploitasi penambangan batubara
oleh PT Batubara Bukit Kendi tanpa menempuh prosedur pinjam pakai di Propinsi
Sumatera Selatan;
10
10
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 10
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
d Pada Oktober 2004 dilakukan peninjauan lapangan oleh Tim yang terdiri dari Badan
Planologi Kehutanan, Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Selatan dan Dinas Kehutanan
Kabupaten Muara Enim dengan hasil sebagai berikut :
Sejak tahun 1997 PT Batubara Bukit Kendi sudah melakukan kegiatan
Penambangan di dalam Kawasan Hutan Produkis (HP) Bukit Asam pada lokasi
penambangan Blok I, II dan III seluas lebih kurag 198,12 ha;
Berdasarkan Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Propinsi Sumatera
Selatan (Lamp Keputusan Menhut No.76/Kpts-I/2001 tanggal 15 Maret 2001)
bahwa rencana penambangan di Blok IV ada indikasi masuk di dalam kawasan
Hutan Lindung (HL) Isau-isau. Penataan Batas fungsi HL Isau-isau. Penataan Batas
fungsi HL Isau-isau dengan HP Bukit Asam belum dilaksanakan di lapangan;
Menanggapi surat Kabaplan diatas, Dirut PT Batubara Bukit Kendi melalui surat
No. 03/DU-BBK/SRT/II/2005 tanggal 28 Februari 2005 menyampaikan bahwa
sampai saat ini masih menunggu rekomendasi Bupati Muara Enim;
e Menggapi surat Kepala Badan Planoligi Kehutanan diatas, Bupati Muara Enim kepada
Menteri Kehutanan melalui surat No. 552/0491/I/2005 mengajukan permohonan
penerbitan izin pinjam pakai kawasan hutan untuk penambangan batubara an PT
Batubara Bukit Kendi dan menangguhkan penghentian sementara kegiatan eksploitasi
di lapangan;
f Kepala Pusat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan mengirimkan surat No. S
431/VII/KP-4.21/2005 tanggal 2 Mei 2005 kepada PT Batubara Bukit Kendi, meminta
sebagai berikut :
menyampaikan penjelasan berkaitan dengan kegiatan penambangan batubara di
lapangan sejak tahun 1997;
melengkapi permohonan dengan Rekomendasi Gubernur Sumatera Selatan dan
pernyataan kesanggupan untuk menanggung seluruh biaya sehubungan dengan
permohonan dan memenuhi ketentuan yang berlaku;
g Surat Gubernur Sumatera Selatan nomor: 522/4593/I/2005 tanggal 26 Nopember 2005
merekomendasikan terhadap rencana eksploitasi batubara atas nama PT Batubara Bukit
Kendi yang berada dalam kawasan hutan produksi seluas lebih kurang 755 ha;
h PT BBK melalui surat nomor : 084/DU-BBK/SRT/IV/2006 tanggal 3 April 2006
mengajukan permohonan pinjam pakai kawasan hutan;
i Laporan evaluasi Dinas Kehutanan Sumatera Selatan terhadap kegiatan reklamasi dan
revegetasi oleh PT BBK tanggal 24 Juli 2007 (berdasarkan SPT Kadishut Kab Muara
Enim No. 094/176/Hut/2007 tanggal 10 Juli 2007 Hasil reklamasi seluas 84 ha
revegetasi 41,65 ha;
11
11
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 11
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
j Permohonan kembali PT BBK kepada Menteri Kehutanan No.12/DU-BBK/SRT/II/2009
tanggal 23 Februari 2009 dan menyampaikan rencana kerja dan peta rencana oprasi s/d
tahun 2025;
k Surat Direktur Penggunaan Kawasan Hutan kepada Kepala Biro Hukum No. S 65/VII/
PKH/5.1/2009 tanggal 26 Februari 2009, perihal permohonan pertimbangan hukum
untuk kelanjutan proses PT BBK;
l Surat Kepala Biro Hukum dan Organisasi Setjen Dephut kepada Direktur Penggunaan
Kawasan Hutan No. S.279/Kum-2/2009 tanggal 2 April 2009 menyampaikan bahwa:
- PT BBK telah melakukan penambangan batubara di dalam kawasan hutan sejak 1997
sebelum ada izin dari Menteri Kehutanan;
- PT BBK melanggar Pasal 50 ayat (3) huruf-g UU No.41 Tahun 1999 dan Pasal 18 ayat
(6) Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/2008;
n) Surat Inspektorat Jenderal Dephut RI kepada Dirjen Planologi No. S.166/III-Set.2/
RHS/2009 tangal 18 Mei 2009 perihal tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK-RI semester II
tahun 2008 pada Departemen ESDM dan terkait langsung dengan kegiatan penambangan
dikawasan hutan PT BBK tanpa izin Menteri Kehutanan;
o) Surat Bupati Muara Enim kepada PT BBK No. 552/14/Hut/2010 tanggal 14 Januari 2010
yang isinya meminta PT BBK menghentikan sementara kegiatan eksploitasi di lapangan
dan segera menyelesaikan proses pinjam pakai kawasan hutan;
p) Surat PT BBK kepada Direktur Penggunaan Kawasan Hutan No. 05/DU-BBK.SRT/I/2010
tanggal 22 Januari 2010 perihal penyampaian informasi bahwa untuk pelaksanaan
penetapan tata batas HL Bukit Asam akan dilaksanakan pada tahun 2010 bedasarkan DIPA
2010 sehingga peyesuaian peta dan rencana kerja akan disampaikan setelah penetapan tata
batas;
Bahwa sampai saat terdakwa tidak menjabat lagi selaku Direktur Utama PT
BBK belum memiliki Persetujuan Prinsip Pinjam Pakai Kawasan Hutan maupun izin Pinjam
Pakai Kawasan Hutan dari Menteri Kehutanan RI dan kegiatan penambangan yang dilakukan
oleh PT BBK pernah mendapat peringatan dari Dephut dan Pemkab Muara Enim agar
menghentikan sementara kegiatan penambangannya, yang dituangkan dalam surat;
a Surat Kepala Baplan Dephut RI No. S.87/VII-KP/2005 tanal 17 Februari 2005 tentang
penghentian sementara kegiatan eksploitasi penambangan bahan galian batubara an PT
Batubara Bukit Kendi di Prov Sumatera Selatan yang ditujukan kepada Dirut PT
Batubara Bukit Kendi;
b Surat Ditjen Planologi Kehutanan RI No. S.600/Menhut-VII/KPH/2009 tentang
penghentian kegiatan penambangan di dalam kawasan hutan, yang ditujukan kepada
Dirut PT Batubara Bukit Kendi;
12
12
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 12
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
c Bupati Muara Enim mengirimkan surat kepada PT Batubara Bukit Kendi No. 522/14/
Hut/2010 tanggal 14 Januari 2010 tentang penghentian sementara kegiatan eksploitasi
penambangan bahan galian batubara PT Batubara Bukit Kendi;
Bahwa pada hari Kamis tanggal 18 Februari 2010 Tim Bareskrim Polri dan Polres
Muara Enim telah melakukan penindakan terhadap kegiatan penambangan dalam kawasan
hutan tanpa izin dari Menteri Kehutanan RI, yang dilakukan oleh PT Batubara Bukit Kendi (PT
BBK) dan terdakwa selaku Direktur Utama PT BBK yang berlokasi di Desa Keban Agung Kec
Lawang Kidul dan Desa Pulau Panggung Kec Tanjung Agung Kab Muara Enim;
Perbuatan terdakwa tersebut merupakan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam
Pidana dalam Pasal 78 ayat (6) jo Pasal 50 ayat (3) huruf g UU No,41 Tahun 1999
tentang Kehutanan;
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan tersebut terdakwa dan Penasehat Hukumnya
tidak mengajukan eksepsi ;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah
mengajukan saksi-saksi yang telah memberikan keterangan dibawah sumpah yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut ;
1 Saksi IMANUEL PAU ADU;
Bahwa pada hari Kamis, tanggal 18 Februari 2010, sekira pukul 13.00. Wib. bertempat di
Desa Pulau Panggung, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, saksi
bersama Tim Direktorat V/Tipiter Bareskrim Polri melakukan penindakan berupa
penghentian dan pemeriksaan kegiatan pertambangan dalam kawasan hutan tanpa izin
dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia karena diduga PT. BATU BARA BUKIT
KENDI dalam melakukan kegiatan pertambangan eksplotasi batubara berada dalam
kawasan hutan tanpa izin dari Menteri Kehutanan;
Bahwa dasar melakukan penindakan terhadap PT.Batubara Bukit Kendi adalah surat
perintah tugas No. 28/II/2010/Tipiter dari Bareskrim ;
Yang melaksanakan tugas penindakan tersebut 13 (tiga) belas orang. Tim dibagi dua untuk
Areal Selatan terletak di Desa Keban Agung, Kec. Lawang Kidul, Kab. Muara Enim dan
untuk Areal Bagian Utara terletak di Desa Pulau Panggung Kec. Lawang Kidul Kab.
Muara Enim
Pada saat saksi bersama Tim Direktorat melakukan penindakan disana para pekerja
sedang melakukan kegiatan berupa mengupas tanah dan mendorong OB dengan
menggunakan Bulldozer, menggali tambang batubara dengan menggunakan
eskapator, mengangkut dari lokasi bukaan tambang untuk dibawa ke stockpile
dengan menggunakan dump truck dan pengangkutan penjualan hasil batubara dengan
menggunakan dump truck
Bahwa tindakan yang saksi lakukan bersama Team adalah :
13
13
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 13
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Penghentian seluruh kegiatan penambangan eksploitasi yang dilakukan oleh PT.
Batubara Bukit Kendi;
Mengumpulkan barang bukti /alat-alat operasional dan mencatat identitas seluruh
Karyawan dan pengawas lapangan mengamankan selanjutnya melakukan
pemeriksaan untuk dimintai keterangan ;-
Melakukan pemotretan terhadap tambang, infrastruktur, mes Karyawan, Stock
pile serta posisi alat-alat berat
Mengirimkan surat kepada KPHK Wilayah I Palembang perihal bantuan Khusus
dalam hal pengukuran koordinat guna menentukan titik koordinat di lokasi
Pertambangan Batubara PT.BATUBARA BUKIT KENDI untuk menentukan
status kawasan ;
Bahwa alat/sarana yang digunakan oleh PT. Batubara Bukit Kendi untuk melakukan
penambangan Batubara berupa
- 10 (sepuluh) unit dozer ;
- 85 (selapan puluh lima) unit mobil Dump Truck ;
- 13 (tiga belas) unit Eskapator ;-
- 2 (dua) unit Glader ;-
- 1 (satu) unit Compack ; dan diperkirakan 20.000. MT batubara adapun alat tersebut
kemudian disita ;
Bahwa pada waktu melakukan penindakan semua barang bukti diperiksa, saksi
tidak tahu barang-barang tersebut milik siapa dan sekarang ini apakah masih ada
saksi juga tidak tahu, saksi tidak tahu kepada siapa barang bukti diserahkan/
ditipkan karena penyerahannya bukan saksi yang melaksanakan
Bahwa pada saat Team melakukan penyitaan terhadap barang-barang berupa alat berat,
saksi belum tahu Penyitaan barang-barang tersebut untuk perkara yang mana, karena
pada saat itu belum ada tersangkanya
Bahwa penyitaan terhadap surat surat, saksi tidak tahu karena saat itu saksi berada
dilapangan ; Saksi mengetahui pada saat saksi diperiksa oleh Penyidik surat-surat yang
ada dan bekenaan dengan PT. Batubara Bukit Kendi diperlihatkan kepada saksi lalu saksi
baca dan dicek satu-satu;
Bahwa luas areal penambangan seluruhnya adalah seluas 881,7 hektar dan yang telah
dilakukan kegiatan penggalian untuk Blok/Pit Selatan lebih kurang 50 hektar dan untuk
Blok/PIT Utara seluas lebih kurang 25 hetar ;
Pada waktu saksi melakukan penindakan Direktur PT. Batubara Bukit Asam adalah Ir.
Mustav Sjab, mereka sangat koperatif sekali, saksi tidak tahu siapa yang melapor;
14
14
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 14
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa sepengetahuan saksi yang melakukan kegiatan usaha penambangan eksploitasi
batubara tersebut adalah PT. Batubara Bukit Kendi; lokasi penambangan berupa
hamparan tanah, bukan hutan
Bahwa saksi 2 (dua) kali diperiksa oleh penyidik Polri; saksi juga memberikan keterangan
diperiksa sebagai saksi oleh Penyidik pada tanggal 18 Februari 2010; atas nama
terdakwa Ir Munandar, Terdakwa menjabat sebagai Direktur Utama PT. Batubara Bukit
Kendi sejak tahun 2003 hingga tahun 2007
Bahwa tim dari Mabes Polri tidak ada menentukan bahwa wilayah pertambangan
PT.Batubara Bukit Kendi masuk wilayah Kawasan Hutan; yang menentukan titik
koordinat adalah Tim Khusus dari BPKH; pada saat Tiem Mabes Polri menghentikan
kegiatan Penambangan yang dilakukan oleh PT. Batubara Bukit kendi, saksi tidak tahu
apakah Tim dari BPHK ikut juga
Bahwa saksi kurang jelas apakah PT.Batubara Bukit Kendi telah mengantongi izin dari
Menteri kehutanan, terdakwa dituduh melakukan kegiatan Ilegal Maning; berdasarkan
UU No. 41 tahun 1999; saksi tidak tahu kalau UU No. 41 tahun 1999 telah mengalami
perubahan;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi terdakwa membenarkannya;-
2 SAKSI Ir. H. ABDILLAH MALYAN
Bahwa saksi bekerja pada PT. Batubara Bukit Kendi sejak tahun 2003 hingga 2007
menjabat sebagai Direktur Operasi Produksi PT. Batubara Bukit Kendi;
Bahwa Tugas saksi sebagai Direktur Operasi Produksi antara lain ;
- Merencanakan, mengkoordinir dan melakukan kegiatan operasi penambangan batubara
di areal PT. Batubara Bukit Kendi;
- Memimpin unit kerja operasional pertambangan dan keselamatan kerja termasuk unit
lingkungan;
- Mengatur/Setting personil dalam kegiatan penggalian batu bara dan materiil
penuntupnya;
- Menyiapkan sarana peralatan yang akan digunakan untuk penggalian batu bara;---
- Mengatur pengangkutan batu bara dari lokasi penggalian menuju stockpile sampai
dengan pengiriman ke PT Bukit Asam;-
Bahwa selain itu saksi juga membawahi 2 (dua) bidang unit kerja yaitu Bidang Keuangan
dan Operasi Penambangan, pada saat itu Direktur Utamanya adalah Pak. Ir. Munandar
Bahwa tahapan/mekanisme penambangan adalah sebagai berikut :
- Pertama saksi membuat rencana kerja dan anggaran penambangan tahunan (RKAP),
kemudian RKAP tersebut dibahas oleh Staf dan Direksi apabila disetujui lalu diajukan
15
15
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 15
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
acuan kerja untuk masing-masing unit kerja dengan target-target tertentu yang
berkaitan dengan kegiatan penambangan di PT.BBK;
- Membuat rencana bulanan yang dijabarkan dalam rencana kerja 2 (dua) mingguan
dengan target waktu;
- Setelah dibuat rencana kerja dua mingguan, kemudian saksi membuat target mingguan
yang akan dilakukan penambangan;
- Melakukan Land clering, yaitu pembersihan tanaman atau pohon yang ada di lokasi
penambangan;
- Penggalian/pengupasan top soil (tanah pucuk) kurang 30 s/d. 50 cm kemudian
disimpan ditempat yang telah ditentukan;
- Melakuan Overburden, yaitu penggalian lapisan tanah liat penutup lapisan batu bara;
- Penggalian batu bara dan mengangkutnya ke stockpile dengan menggunakan dump
truck;
- Setelah batu bara sampai di stockpile ditumpuk terlebih dahulu dan setelah cukup
banyak baru di kirim ke PT. BA dengan sekali kirim 10.000 ton;
Bahwa pada saat saksi mulai bekerja di PT. Batubara Bukit Kendi sudah dan telah
dilakukan penambangan ; saat itu ada penambahan perluasan penambangan saksi lihat
masih ada kayu-kayu/pohon-pohon seperti pohon karet, pohon kayu seru dan pohon
kopi;
Bahwa wilayah Tambang PT. Batubara Bukit Kendi tepatnya diperbatasan Desa Keban
Agung Kec. Lawang Kidul Kab. Muara Enim dan di Desa Pulau Panggung Kec.
Tanjung Agung, Kab. Muara Enim dengan luas areal penambangan 881,7 hektar
Bahwa proses untuk penentuan titik penggalian tersebut yaitu : dari Peta Rencana Kerja
yang dibuat oleh satuan kerja perencanaan, kemudian dilakukan pematokan batas-batas
sesuai titik koordinat dengan acuan berada di dalam KP PT. Batubara Bukit Kendi,
kemudian dilakukan operasi penambangan dari landclearing s/d proses pengangkutan
dan pengiriman ke PT BA;
Bahwa komposisi kepemilikan saham pada PT. Batubara Bukit Kendi yaitu : PT.
Tambang Batu Bara Bukit Asam yang selaku pemegang sahamnya 75 %. Sepengetahuan
saksi, selama saksi bekerja di PT. Batubara Bukit Kendi ada sekira 90 orang tenaga
kerja semua karyawan tersebut adalah Karyawan dari PT. Batubara Bukit Asam yang
diperbantukan ke PT. Batubara Bukit Kendi;
Bahwa untuk melakukan penambangan tersebut kami memiliki izin Kuasa
Penambangan dari Menteri Pertambangan;
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi bekerjasama dengan perusahaan Kontraktor
berjumlah 772 orang untuk meyewa peralatan yang dipergunakan untuk menambang,
namun saksi tidak ingat lagi nama-nama Perusahaannya ; Sarana lain yang
16
16
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 16
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dipergunakan dalam melakukan penambangan berupa Handak (Bahan Peledak) yang
izinnya dari Mabes Polri ;
Bahwa sepengetahuan saksi pada tahun 1997 Direksi yang lama PT. Batubara Bukit
Kendi sudah mengajukan permohonan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan kepada
Menteri kehutanan, namun sampai saat menjabat sebagai Direktur Operasi izin tersebut
belum juga keluar dan masih dalam proses ; dan tahun 2005 mengajukan kembali
permohonan pinjam pakai kawasan hutan kepada Menteri Kehutanan RI, namun belum
juga turun ;
Bahwa yang bertanggung jawab mengajukan permohonan izin pakai kawasan hutan
adalah Direktur Utama ;
Bahwa pada waktu itu kami hanya meneruskan apa yang dilakukan oleh Direksi
sebelumnya; serta dasar pertimbangan kami, karena penambangan sudah berjalan
sebelumnya dengan dokumen-dokumen yang ada serta surat izin dari Mentamben. Pada
waktu rapat bersama Bupati Muara Enim, beliau mengatakan Jangan dulu dihentikan
walaupun izin belum keluar karena menyangkut masalah daerah dan kami berpendapat
berhak melakukan penghentian penambangan tersebut adalah instansi yang memberi
izin yaitu Menteri Pertambangan ;
Bahwa setelah ada teguran tersebut lalu Direktur PT. Batubara Bukit Kendi (terdakwa)
melakukan koordinasi bersama Bupati dan hasilnya di kirim ke Menteri Kehutanan dan
katanya kami harus menunggu selama 30 hari setelah permohonan ini kami kirimkan;
Bahwa Selama 30 hari setelah permohanan tersebut kami kirimkan ke Menteri
Kehutanan ternyata kami tidak mendapatkan hasil apa-apa bahkan tidak juga ada
jawaban yang kami terima dari Menteri Kehutanan dan selanjutnya dari Menteri
Kehutanan dilanjutkan Departemen Pertambangan dan kami masih juga belum
mendapatkan hasil dan jawaban, maka sejak itu PT. Batubara Bukit Kendi
menganggap bahwa permohonan yang telah kami kirimkan kami anggap telah
dikabulkan oleh Menteri Kehutanan;
Bahwa dengan diberlakukannya UU No. 41 tahun 1999, pihak PT. Batubara Bukit
Kendi terus berupaya agar kendala pengurusan surat izin penambangan dari Menteri
Kehutanan dapat diatasi, kendala pada waktu itu memang ada ;
Bahwa pada waktu sekitar tahun 1997 ada Team yang datang ke PT. Batubara Bukit
Kendi yaitu dari Departemen Kehutanan, Departemen Pertambangan , LIPI, dan Badan
Lingkungan Hidup;
Bahwa pada saat itu ada biaya yang diminta oleh Departemen Kehutanan kepada PT.
Batubara Bukit Kendi, namun belum mengetahui berapa banyak biaya yang diminta
oleh Departemen Kehutanan tersebut karena untuk menghitung biaya tersebut
17
17
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 17
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
menggunakan rumus sendiri, PT. Batubara Bukit Kendi pernah menanyakan secara lisan
mengenai biaya PT. Batubara Bukit Kendi akan membayar biaya-biaya tersebut kepada
Departemen Kehutanan setelah semua permohonan kami dikeluarkan, dan Direktur
Utama PT. Bukit Kendi pernah membuat surat pernyataan akan membayarnya bila
angka angkanya sudah dikeluarkan atau disampaikan oleh Departemen Kehutanan, dan
setelah kami tanyakan lagi ternyata permohonan kami belum di keluarkan juga oleh
Departemen Kehutanan;
Bahwa alasan yang diterima PT. Batubara Bukit Kendi oleh Departemen Kehutanan
yaitu : karena berkas berkas yang telah kami kirimkan ke Departemen Kehutanan telah
hilang karena Departemen Kehutanan pindah ke kantor yang baru;
Bahwa saksi datang menemui Menteri Kehutanan tersebut sekira tanggal 16 Mei 2010
Menteri Kehutanan mengatakan kepada kami bahwa, PT. Batubara Bukit Kendi
sekarang sudah dalam rana Hukum;
Menimbang, bahwa terdakwa menerangkan ia membenarkan keterangan saksi
tersebut ;
3 Saksi Drs. JOHAN EFENDI;
Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Polisi, semua keterangan yang saksi berikan dalam
BAP Penyidik itu benar;
Bahwa yang menjadi dasar dari PT Bukit Kendi melakukan penambangan adalah: , SK
Menteri Pertambangan; Kuasa Pertambangan (KP), Izin Peledakan, Luas areal kuasa
pertambangan PT. Batubara Bukit Kendi seluas 881 hektar;
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi adalah Anak Perusahaan dari PT. Batubara Bukit
Asam, pada PT. Batubara Bukit Kendi ada 3 Direktur yaitu :
Direktur Utama;
Direktur Operasi dan Produksi;
Direktur Keuangan;
Bahwa saksi menjabat sebagai Direktur Keuangan dari tahun 2003 dan pensiun tahun
2007;
Bahwa pada saat itu adalah periode yang ke 2, kita hanya meneruskan dan sudah ada
kegiatan di areal PT. Batubara Bukit Kendi; kondisi PT. Batubara Bukit Kendi pada
waktu itu sudah berupa tambang, pekerjaan tersebut menggunakan alat berat yang
disewa dari pihak 3;
Bahwa saat itu tidak ada perluasan areal penambangan yang ada memperdalam
penambangan; Batubara yang telah dihasilkan oleh PT. Batubara Bukit Kendi dari tahun
2003 s/d tahun 2007 sekira 600.000 Ton. Hasil tersebut di jual Ke PT. Batubara Bukit
Asam sesuai dengan kontak perjanjian;
18
18
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 18
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa awalnya PT. Batubara Bukit Kendi melakukan penambangan tidak terpikir oleh
kami tentang izin pinjam pakai hutan dan setelah berjalan dan berproduksi baru
dipahami kalau PT. Batubara Bukit Kendi belum mempunyai Izin pinjam pakai hutan
dari Meneteri Kehutanan;
Bahwa setelah mengetahui bahwa PT. Batubara Bukit Kendi belum mempunyai izin
pinjam pakai hutan dari Menteri Kehutanan Direktur Utama mengadakan rapat bersama
dan membahas masalah ini, dan Direktur Utama mengatakan kepada kami bahwa ini
perlu diurus lagi dan pada waktu itu PT. Batubara Bukit Kendi sudah mengurus izin
tersebut, bahkan kami telah membuat surat ke Bupati, tetapi saat itu izinnya belum
keluar juga;
Bahwa semasa saksi menjabat sebagai Direktur Keuangan, PT Batubara Bukit Kendi
pernah memerintahkan staf saksi untuk melengkapi Dokumen dokumen yang
berhubungan dengan pengurusan izin yang di perlukan tersebut;
Bahwa ada surat teguran dari Departemen Kehutanan tentang belum ada Izin Pinjam
Pakai di kawasan PT. Batubara Bukit Kendi tetapi kami masih tetap berproduksi tidak
pernah terpikir oleh kami untuk menghentikan kegiatan tersebut karena yang
menentukan untuk penghentian kegiatan tersebut adalah Pemegang Saham;
Bahwa jika pekerjaan ini dihentikan untuk sementara akan berdampak sangat besar dan
PT. Batubara Bukit Kendi bisa Kolep, Bupati Muara Enim mengetahui masalah ini,
bahkan Bupati mengatakan kepada kami pekerjaan ini jangan dihentikan dulu,
mengingat akan dampaknya yang besar terhadap Kabupaten Muara Enim;
Bahwa yang memberikan perintah untuk melanjutkan kegiatan tersebut pada saat itu tidak
ada, kita hanya melanjutkan pekerjaan yang sudah ada, karena kami yakin sudah ada
surat permohonan yang pernah kami buat makanya kami tetap melanjutkan pekerjaan
tersebut, ada surat yang masuk dari Gubernur yang kami terima dan isi surat tersebut
pokoknya menyatakan supaya kami mempercepat mengurusi Izin tersebut;
Bahwa sebelum atau setelah ada teguran pihak PT. Batubara Bukit Kendi telah dan sudah
mengurus perizinan tersebut namun belum keluar Surat Izin dari Meneteri Kehutanan;
Bahwa saksi mengetahui bahwa Direktur Utama PT. Batubara Bukit Kendi pada waktu itu
bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan yang ada di PT. Batubara Bukit Kendi;
Bahwa sistem kerja yang ada dan yang dipakai oleh PT. Batubara Bukit Kendi yang
berkaitan dengan pihak ketiga pada waktu itu memakai sistem kontrak sewa alat-alat
tergantung dengan kebutuhan dan bila masih dibutuhkan bisa saja perjanjian tersebut
diperpanjang yang menandatangi perjanjian kontrak tersebut dengan pihak ketiga
adalah Direktur Utama PT. Batubara Bukit Kendi;
Menimbang, bahwa terdakwa membenarkan keterangan saksi tersebut;
19
19
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 19
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
4 Saksi BAMBANG WINDHUSENO;
Bahwa saksi bekerja di PT. Batubara Bukit Kendi sejak tahun 1997 s/d tahun 2009;--
Dari tahun 1997 s/d tahun 2004 menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawasan
Intern PT. Batubara Bukit Kendi;
Dari tahun 2004 s/d tahun 2006 menjabat sebagai Kepala Penambangan;
Dari tahun 2006 s/d tahun 2007 menjabat sebagai Menager Perencanaan &
Pengembangan Usaha;
Dari tahun 2007 s/d 2009 menjabat sebagai Manger SDM dan Umum;
Pada tahun 2009 menjabat sebagai Manager Umum dan Logistik;
Bahwa tugas saksi pada saat bekerja di PT. Batubara Bukit Kendi yaitu :
- Membuat Rencana Kerja dan Anggaran;
- Melakukan Operasi Penambangan dan penimbunan tanah sesuai dengan SOP serta
membuat jenjang yang aman dan stabil;
- Mencatat kuantitas dan kualitas produksi batubara harian, bulanan dan tahunan;
Bahwa lokasi penambangan batubara PT Bukit Kendi berada di Desa Keban Agung
Kecamatan Lawang Kidul, Kab. Maura Enim dan di Desa Pulau Panggung Kecamatan
Tanjung Agung Kab. Muara Enim, luasnya 200 hektar, dan luas areal seluruhnya 881,
7 hektar;
Bahwa dari tahun 2003 s/d tahun 2008 tidak ada penambahan lahan yang baru yang di
buat oleh PT. Batubara Bukit Kendi hanya melanjutkan penambangan yang lama bukan
membuat yang baru;
Bahwa kondisi lapangan pada saat itu, masih banyak pohon-pohon seperti Durian, Kopi,
dan ada juga kuburan, dalam arti tanah dibuat kebun oleh masyarakat;
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi untuk melakukan usaha penambangan memiliki Izin
Persetujuan, Izin Pemindahan Kuasa Penambangan, yang menentukan Kuasa
Penambangan tersebut yaitu : Direktur Utama dan Direktur Operasi;
Bahwa pada saat kami sedang mengurus Izin ke Menteri Kehutanan sekira tahun 2005
ada teguran dari Departemen Kehutanan, saksi mengetahui ada teguran tersebut, setelah
itu diadakan rapat bersama untuk membahas masalah ini semua unit kerja dilibatkan
termasuk legal office;
Bahwa kami sempat menanyakan siapa yang berhak menghentikan penambangan
tersebut, akan tetapi setahu kami yang berhak untuk menghentikan penambangan
tersebut adalah Direktur Operasi Produksi;
Bahwa Team dari Mabes pernah datang ke PT. Batubara Bukit Kendi saksi tidak melihat
kalau Team Mabes tersebut datang ke PT. Batubara Bukit Kendi, tetapi saksi tahu;
20
20
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 20
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa pada waktu saksi ada di kantor Team Mabes menyita dokumen-dokumen yang ada
di Administrasi PT. Batubara Bukit Kendi dokumen-dokumen tersebut untuk proses
Bapak. Ir. Munandar PT. Batubara Bukit Kendi masih menyimpan dokumen-dokumen
yang telah disita itu aslinya di simpan di Tanjung Enim;
Bahwa dokumen-dokumen yang telah disita, dibawa oleh mereka untuk bahan
penyidikan, saksi dan anak buah saksi disuruh untuk datang ke Jakarta untuk dimintai
keterangan oleh mereka, tanpa ada surat permintaan tetapi ada berita acara serah
terimanya;
Bahwa saksi tidak mengetahui bila surat-surat permohonan tersebut sudah lengkap maka
kegiatan yang berada di areal PT. Batubara Bukit Kendi bisa dilanjutkan dan
sepengetahuan saksi, PT. Batubara Bukit Asam pernah mengajukan surat permohonan
pinjam pakai kwasan hutan tersebut;
Menimbang, bahwa terdakwa membenarkan keterangan saksi tersebut;
5 Saksi Ir. SYAFRULLAH PRABU;
Bahwa saksi bekerja di PT.Batubara Bukit Kendi sejak tahun 1996 s/d sekarang, jabatan
saksi yaitu bekerja di PT. Batubara Bukit Kendi.
1 Tahun 1996 sebagai ahli tambang PT. Batubara Bukit Kendi;
2 Tahun 1998 sebagai Kepala Penambangan PT. Batubara Bukit Kendi;
3 Tahun 2004 sebagai Kepala Perencanaan PT. Batubara Bukit Kendi;
4 Tahun 2006 s/d sekarang sebagai Manager Penambangan PT. Batubara Bukit Kendi;
Bahwa mekanisme kerja di PT. Batubara Bukit Kendi, sebagai Kepala Penambangan
yaitu : mengarahkan dan mengendalikan seluruh kegiatan penambangan sesuai dengan
kaidah penambangan yang meliputi : penggalian, penimbunan, penanganan, dan
angkutan material penutup batubara, pengiriman dan penggangkutan batubara,
pemboran/peledakan, pengoperasian peralatan hand picking conveyor, pembuatan dan
perawatan jalan operasi tambang, pembuatan dan perawatan drainage didalam front
penambangan, pembuatan berita acara pengiriman batubara termasuk pelaksanaan
pengawasan pekerjaan oleh pihak III (sewa alat berat, operasional penambangan, jasa
tenaga kerja dan pekerjaan lain yang ditentukan kemudian ), sehingga produksi dan
kualitas batubara tercapai sesuai rencana;
Bahwa proses pekerjaan yang dilakukan oleh PT. Batubara Bukit Kendi tersebut dengan
cara merambah bentang alam, dan pekerjaan tersebut menggunakan alat alat seperti :
Buldoser, penggalian dengan eskapator dan dumptruk alat-alat tersebut bukan milik PT.
Batubara Bukit Kendi melainkan alat tersebut di sewa melalui perjanjian;
Bahwa hasil penambangan dari PT. Batubara Bukit Kendi tersebut dijual ke PT. Batubara
Bukit Asam, dan biasanya PT. Batubara Bukit Asam menyuplai ke PLTU;
21
21
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 21
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa untuk menentukan areal kuasa pertambangan tersebut dengan melihat Peta
Geologi, sepengetahuan saksi luas areal kuasa pertambangan PT. Batubara Bukit Kendi
yang berada dalam kawasan hutan yaitu seluas 881,7 hektar dengan perincian 671
hektar masuk hutan produksi dan 210,7 hektar masuk kawasan hutan lindung;
Bahwa pada saat penyerahan Kuasa Pertambangan dari PT. Batubara Bukit Asam Ke PT.
Batubara Bukit Kendi ada syarat-syaratnya di SK yang menyatakan bahwa PT.
Batubara Bukit Asam untuk mengalihkan dan meyerahkan Kuasa Pengalihannya
kepada PT. Batubara Bukit Kendi dan atas dasar tersebut operasi dijalankan dan bahkan
PT. Batubara Bukit Kendi sendiri sudah memiliki Amdal dari PT. Batubara Bukit
Asam;
Bahwa amdal adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, dan amdal itu sendiri
keluar dari konsultan IPB Bogor dari Fakultas Pertanian, Konsultan dari ITB
Pertambangan, sedangkan dari amdal tersebut mengacu kepada titik koordinat yang
ditentukan oleh Departemen Pertambangan sekira tahun 1997, dan selama 3 bulan
pihak tersebut (orang-orang dari amdal) turun kelapangan untuk memantau dan
menganalisi disekitar lingkungan PT. Batubara Bukit Kendi;
Bahwa dari PT. Batubara Bukit Kendi sendiri ikut mendampingi orang-orang amdal
untuk ikut turun kelapangan, dan setelah ada saran dari orang-orang amdal sendiri
supaya PT. Batubara Bukit Kendi memberikan kolam pengendapan sebelum beroperasi
kemudian ditempatkan pada titik-titik ke outlet masing-masing;
Bahwa PT Batubara Bukit Kendi sudah pernah mengajukan permohonan pinjam pakai
kawasan hutan kepada Departemen Kehutanan sekitar tahun 1996, kemudian sekira
tahun 1997 ada Tim gabungan (Kehutanan, Pertambagan, Kementrian Lingkungan
Hidup, dari LIPI) meninjau lokasi.areal PT. Batubara Bukit Kendi namun hasil tinjauan
atau rekomendasi tim gabungan tersebut sampai saat ini tidak ada, dan proses
pengurusan pinjam pakai tersebut terus dilakukan oleh PT. Batubara Bukit Kendi,
kemudian sekira tahun 2008 proses dilanjutkan dan dilakukan oleh Tim Manager
Umum dan Logistik yang pada saat itu yang membawahi proses perizinan tersebut
yaitu : Bambang Windu Seno;
Bahwa sepengetahuan saksi, sekira tanggal 17 Februari 2005 pernah ada teguran dari
pihak instansi Departemen Kehutanan meminta agar menyetop pekerjaan yang
dilakukan oleh PT. Batubara Bukit Kendi, setelah mengetahui ada teguran itu Direksi
langsung mengadakan koordinasi yang dilanjutkan ke Bupati Muara Enim dengan surat
ke Menteri Kehutanan berupa proses perizinan yang sedang diurus oleh PT. Batubara
Bukit Kendi tetapi kami terus melakukan operasi yang telah berjalan walaupun izinnya
belum keluar dan pada waktu itu kami tidak menyetop pekerjaan kami;
22
22
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 22
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa PT. Batubara Bukit Asam mengetahui kalau PT. Batubara Bukit Kendi belum
mempunyai izin pinjam pakai, bahkan pada saat saksi mengajukan usul untuk
melakukan permohonan tersebut, PT. Batubara Bukit Asam mendukung PT. Batubara
Bukit Kendi;
Bahwa sikap saksi selaku Manager Operasi PT. Batubara Bukit Kendi pada waktu itu
adalah mengadakan rapat bersama untuk menyampaikan masalah teguran tersebut, dan
yang hadir pada saat rapat tersebut yaitu seluruh unit termasuk Legal Office,
sepengetahuan saksi, pada tahun 1997 PT. Batubara Bukit Kendi telah mengajukan
surat permohonan tersebut;
Bahwa saksi pernah mengurus surat-surat izin tersebut dan menanyakan kepada
kehutanan, bahkan juga pernah mengirimkan surat kepada Gubernur, Rekomendasi dari
gubernur tersebut keluar sekira tanggal 26 November 2005 sedangkan dari Kabupaten
sendiri tidak ada merespon;
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi sudah mengikuti aturan yang baru dan telah
menyesuaikannya untuk megajukan izin tersebut, dan juga syarat-syarat dari Menteri
Kehutanan sudah kami penuhi;
Bahwa setelah itu tidak ada surat untuk menghentikan operasi di PT. Batubara Bukit
Kendi, hanya saja dari kehutanan masih meminta tambahan data lagi dan pada saat itu
Dinas Kehutanan ada yang datang dan mereka hanya konsultasi saja bersama kami;
Bahwa dari kehutanan masih meminta tambahan data lagi berupa surat tahun 2005
kepada PT. Batubara Bukit Kendi, sekira bulan Mei tahun 2005 sudah penuhi data-data
yang diminta oleh Kehutanan termasuk biaya-biaya yang ditentukan oleh mereka;
Bahwa biayanya belum kami keluarkan, karena izinnya belum keluar dan pada saat itu
tidak disebutkan berapa jumlah biaya yang akan dikeluarkan, sehingga diadakan
semacam memorandum yang datang ke PT. Batubara Bukit untuk mengurusi masalah
hal-hal yang belum sempat diselesaikan, dan pada waktu itu surat dari kehutanan minta
tambahan data & meminta pembayaran IURAN lagi untuk syarat-syarat yang
diperlukan, dan pada waktu itu kami juga belum membayar dananya karena kami tahu
kalau izinya belum keluar, setelah izin tersebut keluar dari kehutanan baru kami akan
membayarnya;
Bahwa untuk menghitung biaya-biaya tersebut ada rumus sendiri dari orang kehutanan
untuk menghitungnya dan setelah itu baru akan keluar angka-angka sendiri dari
kehutanan dan kami tidak mengetahui rumus-rumus tersebut, Direktur Utama PT.
Batubara Bukit Kendi pernah membuat surat pernyataan akan membayarnya bila
angka-angka tersebut telah keluar, tetapi dari Departemen Kehutanan belum juga
mengeluarkan angka-angka tersebut;
23
23
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 23
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa mereka ingin mengecek lokasi PT. Batubara Bukit Kendi layak atau tidaknya
industri dan hutan-hutan tersebut, dan dari hasil tinjauan itu kami belum mendapatkan
hasilnya tetapi kami mendapat bocoran bahwa pada saat itu kami sudah mendapatkan
izin dan layak untuk beroperasi dan katanya sudah acc dari Dirjen Kehutanan ke
Menteri Kehutanan, bocoran tersebut didapat dari Agus Pambudi Kepala Seksi
Planalogi;
Bahwa pada waktu itu kami belum menerima jawaban apapun dari Menteri kehutanan,
mengacu kepada Pasal 8 ayat C SKB yang berkaitan kepada masalah Menteri
Kehutanan yang harus menjawab surat permohonan tersebut, terhitung sejak diterima
surat permohanan tersebut sampai dengan 30 hari kemudian setelah 30 hari tersebut
belum ada juga jawaban dari Menteri Kehutanan yang menyatakan iya apa tidaknya
diterima surat permohonan tersebut, maka sejak itu kami menganggap surat
permohonan tersebut sudah diterima, dan kami tetap melakukan operasi;
Bahwa setelah tahun 2005 itu, sekira tahun 2009 ada lagi teguran dari kehutanan kepada
PT. Batubara Bukit Kendi untuk menghentikan sementara kegiatan, tidak ada
ditentukan berapa lama batas waktunya penghentian sementara tersebut;
Bahwa saksi tidak mengatahui apakah ada lagi surat-surat yang diperlukan, padahal
sepengetahuan saksi semua syarat-syarat yang diperlukan sudah dipenuhi semua saksi
tidak tahu apakah ada sesuatu dibalik semua ini PT. Batubara Bukit Kendi tidak ada
kirim surat apalagi untuk menanyakan masalah surat-surat yang kurang dari kami;
Bahwa PT Batubara Bukit Kendi tidak menghentikan kegiatan berhubungan dengan
bisnis, tenaga kerja dan juga untuk kepentingan daerah, apabila terjadi penghentian
sementara dalam penambangan di PT. Batubara Bukit Kendi ini, maka banyak sekali
para pihak yang dirugikan termasuk tenaga kerja dan yang lainnya dan kewajiban-
kewajiban daripada PT. Batubara Bukit Kendi sendiri sudah membayarkan;
Bahwa jumlah tenaga kerja pada waktu itu sekira 90 orang, tenaga kerja tersebut
diperbantukan oleh PT. Batubara Bukit Asam kepada PT. Batubara Bukit Kendi, selain
tenaga kerja tersebut ada juga kontraktor di PT. Batubara Bukit Kendi yang berjumlah
sekitar 772 orang;
Bahwa pada saat pihak kepolisian datang ke PT. Batubara Bukt Kendi saksi berada di
tambang, dan pada waktu itu ada sekitar 12 orang dari pihak kepolisian yang datang;
Bahwa pada tanggal 16 Mei 2010 saksi pernah menemui Menteri Kehutanan di rumahnya
untuk menanyakan permasalahan ijin pinjam pakai kawasan hutan yang tak kunjung
terbit tetapi oleh Menteri Kehutanan dikatakan tidak bisa membantu karena PT Batubara
Bukit Kendi sudah dalam proses hukum ;
24
24
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 24
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa sejak tahun 1997- februari 2010 PT Batubara Bukit Kendi telah berkontribusi
kepada negara sebesar Rp. 382 Milyar ;
Menimbang, bahwa terdakwa membenarkan keterangan saksi;
6 Saksi Ir. MUSTAV SJAB :
Bahwa saksi menjabat sebagai Direktur Utama PT. Batubara Bukit Kendi sejak
tanggal 14 Januari tahun 2008 s/d sekarang ;
Bahwa tugas saksi sebagai Direktur Utama PT. Batubara Bukit Kendi adalah :
Mengelolah, merencanakan kegiatan penambangan batubara dalam pencapaian target/
sasaran.
Memimpin dan mengatur kegiatan penambangan batubara dalam pencapaian target/
sasaran.
Bahwa yang bertanggung jawab dan yang menandatangani surat-surat yang keluar yaitu
Direktur Utama dan Direksi PT. Batubara Bukit Kendi ;
Bahwa yang termasuk direksi pada PT. Batubara Bukit Kendi disini yaitu : Direktur
Utama, Direktur Operasi & Produksi dan Direktur Keuangan ;
Bahwa sebelum menjalankan tugas-tugas saksi sebagai Direktur Utama di PT. Batubara
Bukit Kendi, ada pelimpahan (sertijab) yang diserahkan kepada saksi oleh sdr. Terdakwa
dan pada saat serah terima jabatan dari Direktur Utama PT. Batubara Bukit Kendi (Ir.
Munandar Sai Sohar ) kepada saksi ada memori sertijab, yaitu salah satunya Perlu
segera diselesaikan ijin pinjam pakai kawasan hutan yang saat serah terima jabatan
masih dalam proses di Departemen Kehutanan RI ;
Bahwa pada saat serah terima jabatan saksi selaku Dirut PT. Batubara Bukit Kendi yang
baru dari terdakwa Ir. Munandar Sai Sohar, dokumen yang saksi terima yaitu : Dokumen
serah terima jabatan yang berisi tentang program-program yang belum selesai dilakukan
Dirut yang lama Ir. Munandar Sai Sohar untuk saksi teruskan, antara lain yaitu : untuk
menelusuri lagi surat-surat izin pinjam pakai kawasan hutan yang sudah di proses di
Departemen Kehutanan R.I. ;
Bahwa saat itu saksi tidak mengetahui tentang hal-hal yang belum dikerjakan atau tugas
yang belum diselesaikan oleh terdakwa ;
Bahwa saksi tidak mengetahui kalau pada saat itu PT. Batubara Bukit Kendi belum
memiliki persetujuan Izin Pinjam Pakai kawasan hutan dari Departemen Kehutanan
R.I. ;
Bahwa sebelumnya terdakwa pernah membicarakan masalah ini kepada saksi dan pada
saat itu terdakwa mengatakan kalau berkas-berkas yang diminta oleh Departemen
25
25
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 25
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Kehutanan sudah lengkap, tetapi sekira akhir tahun 2008 dari Departemen Kehutanan
meminta tambahan data-data (dokumen) lagi kepada PT. Batubara Bukit Kendi ;
Bahwa kami dari PT. Batubara Bukit Kendi sempat menanyakan mengapa dari
Departemen Kehutanan meminta data-data lagi kepada kami, padahal kami telah
memberikan data-data tersebut sebelumnya dan dari Departemen Kehutanan
mengatakan kepada kami bahwa data-data yang pernah kami kirimkan dahulu telah
hilang, alasannya karena Departemen Kehutanan pindah ke kantor yang baru ;
Bahwa setelah saksi menjabat sebagai Direktur Utama PT. Batubara Bukit Kendi pernah
ada teguran dari Departemen Kehutanan RI dan Pemkab. Muara Enim memberikan
peringatan (teguran) terhadap kegiatan di PT. Batubara Bukit Kendi agar menghentikan
sementara kegiatan penambangannya, adapun surat-surat yang kami terima yaitu :
Surat Kepala Baplan Dephut RI No. S.87/VII-KP/2005 tanggal 17 Februari 2005
tentang penghentian sementara kegiatan eksploitasi penambangan bahan galian batubara
di areal PT. Batu Bara Bukit Kendi di Provinsi Sumsel, yang ditujukan kepada Dirut PT.
Batubara Bukit Kendi ;
Surat Ditjen Planologi Kehutanan RI No. S.600/Menhut-VII/PKH/2009 tanggal 27
Agustus 2009 tentang penghentian kegiatan penambangan di dalam kawasan hutan,
yang ditujukan kepada Dirut PT. Batubara Bukit Kendi ;
Surat Bupati Muara Enim No. 522/14/Hut/2010 tanggal 14 Januari 2010 tentang
Penghentian sementara kegiatan eksploitasi penambangan bahan galian batubara PT.
Batubara Bukit Kendi ;
Bahwa pada waktu itu saksi mengetahui ada Tim yang datang ke PT. Batubara Bukit
Kendi, dan mereka mengatakan kalau awalnya PT. Batubara Bukit Kendi sudah layak
untuk melakukan penambangan di areal tersebut ;
Bahwa sekira tahun 2004, Kanwil meminta Tim yang pernah datang ke PT. Batubara
Bukit Kendi untuk melakukan peninjauan ulang kembali ;
Bahwa syarat-syarat untuk melakukan peninjauan kembali di PT. Batubara Bukit Kendi
yaitu dilakukan foto udara ;
Bahwa untuk jumlah biaya yang harus dibayarkan kepada Departemen Kehutanan, kami
tidak mengetahui rumus-rumusnya karena rumus tersebut adalah rumus tersendiri yang
digunakan oleh Departemen Kehutanan, dan kami tidak mengetahui tentang rumus-
rumus tersebut ;
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi belum membayarkan biaya-biaya tersebut, karena
pada waktu itu dari Departemen Kehutanan sendiri belum mengeluarkan izinnya kepada
PT. Batubara bukit Kendi dan sepengetahuan saksi ada pernah Dirut PT. Batubara Bukit
Kendi (Ir. Munandar ) membuat surat pernyataan untuk membayar semua biaya-biaya
26
26
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 26
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
yang diperlukan apabila izinnya sudah dikeluarkan, tetapi sampai sekarang izinnya
belum keluar-keluar juga ;
Bahwa dari Pihak Departemen Kehutanan sendiri tidak pernah menyampaikan kepada
kami kapan izin pinjam pakai kawasan hutan PT. Batubara Bukit Kendi akan keluar,
padahal semua data-data yang pernah diminta sudah kami penuhi semua ;
Bahwa sepengetahuan saksi sekira tahun 1997 s/d tahun 2009, PT. Batubara Bukit
Kendi selama telah menjalankan operasi dan produksinya, telah membayar pajak 400
milyar, itupun pajak yang telah dibayarkan diluar Corporate social
responsibility (CSR) ;
Bahwa kami terus menanyakan kepada Departemen Kehutanan tentang masalah data-
data (dokumen) kami yang telah hilang tersebut, tetapi pada waktu itu dari Departemen
Kehutanan meminta Foto Satelit (udara) untuk mengganti permohonan yang baru
dengan alasan data-data (dokumen) tersebut telah hilang karena pindah ke kantor yang
baru dan setelah itu sekira Februari tahun 2009 s/d tahun 2010 kami terus menelusuri
surat surat tersebut ;
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi mengajukan surat permohonan izin pinjam pakai
kawasan hutan tersebut pertama kali sekira tahun 2005 ;
Bahwa setelah menerima surat teguran tersebut, PT. Batubara Bukit Kendi tidak
menghentikan Operasinya untuk sementara, karena kalau kami hentikan maka banyak
pihak yang akan dirugikan yaitu antara lain : tenaga kerjanya, kerugian terhadap moral,
tidak dapat membuat kontribusi terhadap masyarakat dan Negara tidak akan
mendapatkan apa-apa ;
Bahwa sepengetahuan saksi sejak permohonan kami kirimkan kepada Departemen
Kehutanan sejak itu juga dalam masa 90 hari tersebut permohonan kami anggap telah
diterima dan telah diberikan izin oleh Departemen Kehutanan ;
Bahwa kami sering datang ke Menteri Kehutanan untuk mengurusi masalah ini ;
Bahwa sekira tahun 1997 surat permohonan dari Direktur PT. Batubara Bukit Asam
telah dikirimkan ke Menteri Kehutanan ;
Bahwa kami tidak menanyakan kepada Menteri Kehutanan, mengapa izin pinjam pakai
kawasan hutan tersebut tidak keluar-keluar ;
Bahwa pada saat sebelum saksi menjabat sebagai Direktur Utama dan menjalankan
tugas-tugas saksi dan menggantikan Dirut yang lama (Ir. Munandar), memang ada masa
pengenalan (magang) I minggu ;
Bahwa dalam waktu 1 minggu tersebut Dirut yang lama (Ir. Munandar) pernah
membicarakan masalah masalah bahwa PT. Batubara Bukit Kendi belum mempunyai
27
27
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 27
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
izin pinjam pakai kawasan hutan kepada saksi, dan pada waktu itu juga pertama kali
Dirut ( Ir. Munandar) membicarakan masalah izin pinjam pakai kawasan hutan tersebut ;
Bahwa pada waktu itu saksi tidak mengetahui kalau PT. Batubara Bukit kendi belum
mempunyai izin pinjam pakai kawasan hutan tersebut, karena pada waktu itu juga saksi
baru masuk kerja di PT. Batubara Bukit Kendi ;
Bahwa kondisi areal PT. Batubara Bukit Kendi pada saat saksi baru masuk di sana sudah
ada bukaan tambang dan kegiatan penambangannya sudah berjalan dan serta sudah ada
produksi batubara, dan tidak ada lagi hutan diareal tersebut ;
Bahwa setelah mengetahui tidak mempunyai izin pinjam pakai kawasan hutan tersebut,
PT. Batubara Bukit Kendi tidak menghentikan kegiatannya karena kami tidak berhak
untuk menghentikan kegiatan tersebut, selain itu karena kami pada waktu itu juga ada
dukungan izin dari Perizinan dan pada waktu itu juga kami masih memakai perundang-
undangan yang lama yaitu : UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan ;
Bahwa sepengetahuan saksi luas areal Kuasa Pertambangan PT. Batubara Bukit Kendi
pada tahun 2003 s/d 2007 sekitar 881,7 hektar, dan yang sudah dilakukan kegiatan
penggalian atau penambangan batubara, saksi tidak mengetahuinya karena pada saat
serah terima tidak disampaikan berapa luas yang sudah ditambang atau sudah digali,
namun yang jelas areal PT. Batubara Bukit Kendi pada kondisi sudah ditambang dan
atau sedang dalam proses penambangan batubara ;
Bahwa atas dasar dan Izin Kuasa Penambangan dari Menteri Pertambangan tahun 1997,
makanya PT. Batubara Bukit Kendi masih melaksanakan penambangan tersebut ;
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi masih melaksanakan penambangannya atas izin dari
Menteri Pertambangan tahun 1997 dan Izin yang telah diberikan oleh Menteri
Pertambangan kepada PT. Batubara Bukit Kendi untuk melakukan penambangan
tersebut sekira 30 tahun dan itupun masih berlaku sampai dengan sekarang ;
Bahwa sepengetahuan saksi titik koordinatnya atau lokasi tersebut tidak terlihat
berbentuk tambang, tetapi pada saat itu ada dari pihak Kehutanan menyatakan bahwa itu
masih berbentuk Hutan Lindung ;
Bahwa sewaktu PT. Batubara Bukit Kendi mengirimkan data-data kepada Departemen
Kehutanan tersebut, ada perbedaan untuk masalah data-data yang telah diberikan (data
yang lama dan yang baru), yaitu
Mengenai Luas Hutan tersebut ;
Ada surat dari Gubernur mengenai luas tanah sekitar 126 hektar ;
Mengenai hutan lindung, dan
Hutan produksinya sekira 755 ;
28
28
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 28
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa saat PT. Batubara Bukit Kendi telah berproduksi tidak ada pihak-pihak yang
dirugikan, bahkan dari PT. Batubara Bukit Sendiri telah mengganti rugi semua tanah-
tanah milik masyarakat yang telah terpakai oleh kami, dan pada saat itu dan atas
dasarnya kami harus membebaskan tanah seluruh tanah masyarakat setempat dan pada
waktu itu juga tidak ada lagi hutan-hutan melainkan kebun ( Karet, Durian, Petai,
Cempedak, Kopi dan semak belukar) ;
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkannya ;
7 Saksi BAKTIR WAHYUDI :
Bahwa saksi bekerja di PT. Batubara Bukit Kendi sekira dari Bulan April tahun 2007 s/d
sekarang ;
Bahwa Tugas saksi sebagai Direktur Operasi dan Produksi di PT. Batubara Bukit Kendi
adalah :
Mengawasi dan memonitor bagian perencanaan, bagian penambangan dan bagian
penanganan Batubara serta K3L
Memimpin Unit Kerja Operasional bagian Perencanaan, bagian Penambangan dan
bagian Batubara serat K3L.
Bahwa sepengetahuan saksi hasil produksi yang telah dihasilkan oleh PT. Batubara Bukit
Kendi yaitu :
Tahun 2007 sekira 722.586.20 ton.
Tahun 2008 sekira 712.199.31 ton
Tahun 2009 Naik tinggi sekira 817.906.06 ton.
Tahun 2010 sekira 20.693.49 ton.
Bahwa sepengetahuan saksi pada tahun 2007 tersebut Direktur Utamanya adalah
Terdakwa (Ir.Munandar) ;
Bahwa saksi tidak mengetahui masa jabatan tedakwa ini, yang saksi ketahui pada saat
saksi masuk kerja saudara terdakwa diganti oleh saksi Ir. MUZTAV SJAB ;
Bahwa sebelum saksi bekerja di PT. Batubara Bukit Kendi, saksi bekerja di Astra Group
dibidang Nusa Cipta anak perusahaan Bisnis dan anak perusahaan yang lain ;
Bahwa yang saksi ketahui PT. Bukit Kendi ini suatu tambang yang memproduksi
batubara yang terletak di desa Pulau Panggung dan perbatasan Desa Keban Agung,
Kecamatan Lawang Kidul, Kab. Muara Enim ;
Bahwa lokasi Kuasa Penambangan tersebut sewaktu saksi baru masuk bekerja di PT.
Batubara Bukit Kendi sudah berbentuk tambang dan tinggal mengambil hasil ;
29
29
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 29
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa alat-alat yang digunakan untuk melakukan penambangan tersebut adalah milik
Mitra Kerja (pihak ke-3) ;
Bahwa caranya pihak ke-3 memasukan alat-alat tersebut, yaitu : dengan izin dari Direksi
(Direktur Utama, Direktur Keuangan dan Direktur Operasi dan Produksi) PT. Batubara
Bukit Kendi dibuat suatu perjanjian melalui dengan system tender terbatas ( sisitem kerja
dibuatkan perjanjian) ;
Bahwa alat-alat yang digunakan untuk melakukan penambangan tersebut yaitu :
Excavator yang punya PT. Batubara Bukit Kendi sebanyak 4 Unit, 9 menyewa dari mitra
kerjasama.
Buldozer 9 Unit
Dump Truck 84 Unit
Grader 2 Unit.
Compact 1 Unit.
Bahwa luas areal yang saat ini sudah dilakukan kegiatannya untuk di Blok/PIT selatan
50 hektar dan Blok Utara 25 hektar, sedangkan luas bukaan tambang seluruhnya (untuk
PIT, Kantor, Jalan, Workshop) 224 hektar ;
Bahwa lokasi PT. Batubara Bukit Kendi pada saat itu sudah berbentuk tambang dan ada
juga kebun rakyat ;
Bahwa dalam melakukan kegiatannya PT. Batubara Bukit Kendi bekerjasama dengan
memakai sistem kontrak dan tender dan juga dengan beberapa perusahaan antara lain
yaitu :
a Berdasarkan perjanjian No. 017/K/PT.BBK-BKPL/2009 tanggal 11 Mei 2009, tentang
Perjanjian Pekerjaan Pemindahan Tanah Penutup PT. Batubara Bukit Kendi, telah
melakukan kejasamanya dengan PT. Bangun Karya Pratama Lestari.
b Berdasarkan Perjanjian Sewa No. 011/K/PT.BBK-MJP/2009, tanggal 20 April 2009
tentang Perpanjangan Pekerjaan Rental 2 Unit Exavator SK-200 MARK-VI SUPER
(PAKET M-10) antara PT. Batubara Bukit Kendi dengan PT. Makmur Jaya Pratama.
c Berdasrkan Perjanjian Sewa No. 30C/K/PT.BBK-MJP/2009, tanggal 3 Agustus 2009,
tentang Pekerjaan Sewa On Call D85ESS-2 Buldozer antara PT. batubara Bukit kendi
dengan PT. Makmur Jaya Pratama.
d Berdasarkan Perjanjian Sewa No. 033/K/PT.BBK-MJP/2009, tanggal 11 September
2009, tentang Perjanjian Perpanjangan Pekerjaan Rental Exavator 450 antara PT.
Batubara Bukit Kendi dengan PT. Makmur Jaya Pratama.
e Berdasarkan Perjanjian Sewa NO. 036/K/PT.BBK-MJP/2009, tanggal 23 Oktober 2009,
tentang Sewa On Call 85SS Buldozer antara PT. Batubara Bukit kendi dengan PT.
Makmur Jaya Pratama.
30
30
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 30
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
f Berdasarkan Perjanjian No. 002/K/PT.BBK-HMS/2010, tanggal 14 Januari 2010, tentang
Perpanjangan Pekerjaan Rental Dump Truck Hino FM26JD antara PT. Batubara Bukit
Kendi dengan PT. Hikmah Manunggal Sejahtera.
g Berdasarkan Perjanjian No. 004/K/PT.BBK-BKPL/2010, tanggal 25 Januari 2010,
tentang Perpanjangan Pekerjaan Rental Dump Truck Hino FM260TI antara PT. Batubara
Bukit Kendi dengan PT.Bangun Karya Pratama Lestari.
h Berdasarkan Perjanjian No. 003/K/PT. BBK-LMT/2010, tanggal 25 Januari 2010 tentang
Perpanjangan Pekerjaan Sewa Buldozer D155A-2 WITH GIANT RIPPER dan Buldozer
D7G, antara PT. Batubara Bukit Kendi dengan PT. Lematang.
i Berdasarkan Perjanjian No. 005/K/PT.BBK-UN/2010, tanggal 25 Jnauari 2010 tentang
Perjajnian Rental Motor Grader 14H dan Buldozer D8R, antara PT. Batubara Bukit
Kendi dengan PT. Ulima Nitra.
j Berdasarkan Perjanjian No. 018/K/PT.BBK-SI/2009, tanggal 29 Mei 2009, tentang Jasa
Analisa Surveyor Penentuan Kualitas dan Kuantitas Batubara antara PT. Batubara Bukit
kendi dengan PT. Surveyor Indonesia.
k Berdasarkan Perjanjian No.014/K/PT.BBK-LBS/2009, tanggal 22 April 2009 tentang
Perpanjangan Pekerjaan Penyediaan Jasa Tenaga Kerja antara PT. batuabara Bukit Kendi
dengan PT. Lulu Brathers Sarana.
l Berdasarkan Perjanjian No. M-29/DK-PT.BBK/SPMK/2009 tanggal 20 Nopember 2009
tentang Pekerjaan Drilling Blasting dilokasi tambang Batubara Bukit Kendi selama 12
bulan, antara PT. Batubara Bukit Kendi dengan PT. PINDAD.
Bahwa yang saksi ketahui tentang PT. Batubara Bukit Kendi ini yaitu bergerak
didalam bidang usaha pertambangan Batubara, kantornya beralamat di Jl. Jurang
Parigi dalam No. 5 Tanjung Enim Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan ;
Bahwa pada waktu itu saksi belum mengetahui ada teguran kepada PT. Batubara
Bukit Kendi, karena pada saat itu saksi baru masuk kerja dan pada saat itu saksi
ada membaca sekira tahun 2005 memang telah ada teguran dari pihak instansi
(Departemen Kehutanan) tentang izin pinjam pakai kawasan hutan ;
Bahwa semenjak saksi menjabat sebagai Direktur Operasi dan Produksi di PT.
Batubara Bukit Kendi belum ada lagi teguran dari pihak instansi (Departemen
Kehutanan), tetapi saksi mengikuti dan ikut mengurus permohonan surat izin
pinjam pakai kawasan hutan ;
Bahwa pada waktu itu PT. Batubara Bukit Kendi telah mengurusi surat-surat
tersebut ke Departemen Kehutanan, bahkan semua data-data yang diperlukan lagi
sudah kami penuhi seperti kekurangan Foto Udara ;
Bahwa untuk saat ini PT. Batubara Bukit Kendi tidak lagi beroperasi dan tidak
lagi melakukan kegiatan penambangannya seperti biasa dikarenakan sejak bulan
31
31
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 31
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Agustus tahun 2009 operasi dan produksi PT. Batubara Bukit Kendi sudah di stop
oleh Dirjen Kehutanan R.I. ;
Bahwa luas areal PT. Batubara Bukit Kendi sudah berbentuk tambang disebelah
Selatan yang sudah berbentuk tambang 100 hektar, bahkan sampai sekarang
masih ada hutan lindung disekitar kawasan tersebut ;
Bahwa sepengetahuan saksi jarak antara hutan lindung yang berada di kawasan
selatan dengan jarak tempat penambangannya tersebut sekira 500 s/d 1 KM dari
tempat kami bekerja ;
Bahwa pertama saksi bekerja pada tahun 2007, sudah kelihatan ada hutan
lindungnya, tetapi pada tahun 2005 saksi mendengar dan saksi juga membaca
kalau pada tahun 2005 tersebut sudah ada kebun rakyat ;
Bahwa sepengetahuan saksi sebelum tahun 2007 sudah 2 kali PT. Batubara Bukit
Kendi oleh Departemen Kehutanan dimintai foto udara (satelit) bahkan biaya-
biaya tersebut dari Rp. 10.000.000,- s/d Rp. 15.000.000,-, dan yang membelinya
yaitu karyawan-karyawan PT. Batubara Bukit Kendi sendiri di daerah Bogor, atas
permintaan dari Kehutanan ;
Bahwa untuk di bagian Utara areal kuasa penambangan PT. Batubara Bukit
Kendi sudah tidak terlihat lagi hutan lindungnya melainkan kebun rakyat, dan
yang saksi tahu kalau kebun-kebun rakyat tersebut sudah ada penggantiannya
dari pihak PT. Batubara Bukit Kendi ;
Bahwa untuk isi surat teguran pada tahun 2005 tersebut untuk menghentikan
kegiatan produksi sementara di PT. Batubara Bukit Kendi sambil menunggu
proses surat izin pinjam pakai kawasan hutan ;
Bahwa Kegiatan operasi dan produksi di PT. Batubara Bukit Kendi pada tahun
2005 yang lalu sepengetahuan saksi tidak dihentikan karena pada waktu itu ada
surat dari Bupati dan Gubernur yang mengatakan bahwa areal tersebut adalah
areal tambang bukan hutan lindung dan pada waktu itu juga kegiatan tidak
dihentikan karena yang berhak menghentikan kegiatan operasi dan produksi
tersebut adalah dari Menteri Pertambangan dan Energi sebelum ada undang-
undang tentang Kehutanan ;
Bahwa sepengetahuan saksi, untuk melakukan penambangan tersebut PT.
Batubara Bukit Kendi menggunakan system tambang secara terbuka ;
Bahwa tahapan-tahapan untuk melakukan kegiatan penambangan tersebut yaitu :
Untuk Bagian Perencanaan melakukan pengeboran tanah untuk mencari potensi
batubara
32
32
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 32
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Membuat peta rencana penambangan dan target produksi penambangan tanah dan
batubara dari manager perencanaan
Kemudian peta rencana penambangan diserahkan kepada manager penambangan untuk
didiskusikan.
Setelah disetujui rencana penambangan, kemudian target produksi mingguan, bulanan.
Dilakukan penggalian atau pengelupasan top soil (tanah pucuk) kurang 30 cm s/d 1 M,
kemudian dibuang tempat yang telah ditentukan / dumping area
Dilakukan Overburden, yaitu penggalian lapisan tanah liat (clay) / penutup yang berada
diatas lapisan batu bara.
Baru penggalian batubara dan menggangkutnya ke stockpile dengan menggunakan
dump truck kapasitas 18 ton.
Kemudian batubara yang ada di stockpile dikirimkan ke PT. Batubara Bukit Asam.
Bahwa sepengetahuan saksi hasil produksi yang telah dihasilkan oleh PT. Batubara Bukit
Kendi selama ini dijual ke PT. Batubara Bukit Asam ;
Bahwa sejak bulan Februari tahun 2009 operasi dan produksi PT. Batubara Bukit Kendi
tidak lagi berproduksi karena PT. Batubara Bukit Kendi belum memiliki persetujuan
prinsip atau izin pinjam pakai kawasan hutan dari Departemen Kehutanan R.I. ;
Bahwa mekanisme kerja saksi selaku Direktur Operasi dan Produksi yaitu :
saksi langsung check di kantor tambang PT. Batubara Bukit Kendi di bagian
penambangan untuk mengecek proses produksi terutama mengenai target hasil produksi
penambangan, di bagian K3L untuk memeriksa apa saja yang telah dilakukan unit K3L,
kemudian saksi dibagian perencanaan untuk menanyakan optimasi (sampai maksimal
beberapa ton cadangan batubara ) dengan cara melakukan pengeboran, dan ke bagian
penanganan batubara untuk mengecek / menanyakan proses pengiriman batubara ke
PT.Bukit Asam.
saksi check langsung di areal penggalian batubara untuk memeriksa kegiatan
penambangan dan hambatan kegiatan penambangan (berkaitan dengan teknis
penambangan seperti persoalan peralatan penambangan).
saksi menerima laporan tertulis mingguan , bulanan dari bagian
perencanaan ,penambangan, K3L dan penanganan batubara..
saksi melakukan analisa dan evaluasi berdasarkan laporan tertulis dan hasil pengecekan
lapangan, apabila ada persoalan maka saksi panggil langsung manager yang
bersangkutan.
Bahwa saksi bertanggung jawab kepada Direksi ( Dirut, Direktur Operasi dan Produksi,
Direktur Keuangan ) PT. Batubara Bukit Kendi, sedangkan dasar pengangkatan saksi
33
33
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 33
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
adalah berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
PT.Batubara Bukit Kendi Nomor : 02 tanggal 11 april 2007 dan Berita Acara Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Batubara Bukit Kendi Nomor :06 tanggal 14
Januari 2008 ;
Bahwa sewaktu saksi diangkat sebagai Direktur Operasi dan Produksi di PT. Batubara
Bukit Kendi, saksi pernah dilibatkan dalam masalah pengurusan tentang izin pinjam
pakai kawasan hutan ini dan pada waktu itu kami langsung mengadakan rapat bersama,
yang dibicarakan dalam rapat tersebut adalah masalah perizinan dan undang-undang
yang baru ( UU No 1 tahun 2004, dan setelah mengetahui ada undang-undang tersebut
Direksi PT. Batubara Bukit Kendi membuat surat permohonan izin pinjam pakai
kawasan hutan ke Departemen Kehutanan R.I. ;
Bahwa yang hadir dalam rapat tersebut adalah semua Direksi ( Direktur Utama,
Direktur Keuangan, Direktur Operasi Dan Produksi ) serta seluruh unit yang ada di
PT.Batubara Bukit Kendi, dan tanggapan mereka mengenai masalah ini yaitu mereka
memberi masukan supaya kami segera memproses permohonan izin pinjam pakai
kawasan hutan tersebut untuk segera disampaikan kepada Departemen Kehutanan R.I. ;
Bahwa reklamasi sebagian telah dilakukan dilokasi blok tengah bekas galian sejak tahun
2004 dan dilakukan berlanjut ;
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi terus mengurus permohonan izin pinjam pakai
kawasan hutan tersebut sambil menunggu jawaban dari Departemen Kehutanan dan
kami hanya menunggu dan terus bersabar sampai surat permohonan kami keluar, dan
setelah itu ada staf dari Menteri Kehutanan R.I. meminta untuk di analisa lagi ;
Bahwa yang berhak untuk menghentikan kegiatan Operasi dan Produksi di PT. Batubara
Bukit Kendi yaitu Direksi ( Direktur Utama, Direktur Keuangan, Direktur Operasi dan
Produksi ) PT. Batubara Bukit Kendi ;
Bahwa kegiatan penggalian atau penambangan batubara di sebelah Selatan yang terlebih
dahulu di buka ;
Bahwa benar peta yang diperlihatkan di depan Majelis Hakim beserta yang lainnya yang
menunjukan Blok Selatan yang lebih dahulu dilakukan kegiatan penggalian atau
penambangan batubara ;
Bahwa pada waktu saksi ikut membantu perizinan untuk bertemu dengan pejabat-
pejabat di Departemen Kehutanan RI untuk menanyakan masalah izin pinjam pakai
kawasan hutan PT. Batubara Bukit Kendi yang belum selesai sampai saat ini dan pada
saat kami menanyakan kelanjutan proses pinjam pakai kawasan hutan dari Departemen
Kehutanan ( IR. SOESTRISNO, MM ) tersebut merespon katanya sudah gak ada
masalah tapi tidak tahu dari atas kok masih minta pertimbangan dari kita (BAPLAN)
34
34
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 34
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dan respon Ir. BOWO H SATMOKO dan Ir. TRI pertimbangan saya sudah
disampaikan ke atas, intinya menurut saya tidak mengetahui apa yang di kehendaki
mereka untuk melengkapi proses pinjam pakai kawasan hutan tersebut ;
Bahwa setelah melakukan pembebasan tanah tersebut ada pihak-pihak atau aparat-
aparat pemerintahan yang dilibatkan dalam masalah pembebasan tanah rakyat yaitu
Lurah dan Camat kemudian ada juga panitia untuk pembebasan tanah tersebut dan ada
juga dari internal PT.Batubara Bukit Kendi sendiri ;
Bahwa setiap pelaksanaan pembebasan tanah tersebut tim selalu ada dan selalu
bersama-sama dengan aparat pemerintahan dan kondisi lahan sebelum di lakukan
penambangan pada waktu itu masih ada kebun rakyat, kebun karet, dan duren, tidak ada
patok atau yang lainnya di lihat pada waktu itu ;
Bahwa saksi tidak pernah menyarankan secara lisan atau tertulis kepada Direktur Utama
(Ir. MUSTAV SJAB) untuk menghentikan melakukan kegiatan penambangan batubara
di PT. Batubara Bukit Kendi karena belum memiliki persetujuan prinsip atas izin pinjam
pakai kawasan hutan dari Departemen R.I. ;
Bahwa dasar PT.Batubara Bukit Kendi tetap melakukan kegiatan penambangan batubara
tersebut karena kami menganggap bahwa surat permohonan dari kami masih dalam
proses perizinan pinjam pakai kawasan hutan dari menteri Kehutanan RI akan segera
turun dan pada waktu itu belum ada undang-undang tentang kehutanan maka dari itu
kami masih pokus kepada Departemen Pertambangan dan Energi ;
Bahwa sepengetahuan saksi, yang pertama kali dibuka untuk melakukan penggalian
tersebut adalah di Blok Selatan yang luas arealnya kurang lebih 50 hektar ;
Bahwa saksi pernah menanyakan kepada Departemen Kehutanan mengapa proses
tersebut belum keluar juga dan prosesnya sangat panjang, dan saksi juga pernah bertemu
dengan pejabat-pejabat dari Departemen Kehutanan untuk menanyakan masalah ini ;
Bahwa untuk pembebasan tanah rakyat ini ada aparat pemerintah yang dilibatkan seperti
: Lurah dan Camat, bahkan ada juga panitianya untuk melakukan pembebasan tanah
rakyat tersebut ;
Bahwa dalam melakukan/ melaksanakan pembebasan tanah rakyat tersebut, selalu ada
anggota TIM dan Aparat Pemerintah yang selalu ikut berperan dalam masalah ini, dan
kondisi lahannya pada waktu itu sudah berbentuk tambang, walaupun masih ada hutan,
Kebun Rakyat, Kebun Karet, Duren di sekitar tempat penambangannya ;
Bahwa untuk Reklamasi sebagian telah dilakukan di lokasi blok tengah bekas galian
sejak tahun 2004 dan dilakukan berlanjut ;
Bahwa caranya ada dibagian K3L untuk memeriksa kegiatan tersebut dan untuk bagian
K3L ini ada bagiannya sendiri ;
35
35
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 35
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa yang mengelola tambang tersebut adalah PT. Batubara Bukit Kendi sendiri, dan
untuk melakukan pembebasan ( reklamasi, reboisasi, tanamannya disesuaikan oleh PT.
Batubara Bukit Kendi sendiri ) dan juga ada bagiannya masing-masing tetapi belum
pernah menghasilkan, dan lahan tersebut dikuasai oleh PT. Batubara Bukit Kendi dan
hasilnya diambil oleh PT. Batubara Bukit Kendi sendiri juga ;
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut teredakwa membenarkannya ;
8 Saksi THAM WANTIN ALS YUNUS SEPTINUS :
Bahwa pernah diperiksa di Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan di
Kepolisian ;
Bahwa PT. Musi Rawas ada memliki hubungan kerja dengan PT. Batubara Bukit
Kendi, yaitu mulai dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007, dan juga
kerjasama tersebut berkaitan dergan perjanjian sewa menyewa Alat Berat, dan
perjanjian kerjasama tersebut ada juga dituangkan dalam suatu perjanjian/
kesepakatan secara tertulis berupa perjanjian sewa menyewa ;
Bahwa Alat- alat yang disewakan yaitu :
Dozer D7G dengan harga sewa/ jam Rp . 240.000,-/jam
Dozer D&R dengan harga sewa/jam Rp. 460.000,-/jam
Dozer D65P dengan harga sewa/jam Rp. 260.000,-/jam
Greder 14 H dengan harga sewa/jam Rp. 260.000,-/jam
Excavator 345 BL dengan harga sewa Rp. 440.000,-/jam
Bahwa sepengetahuan saksi alat-alat tersebut digunakan sesuai dengan fungsinya
masing-masing yaitu : Dozer digunakan untuk Pembukaan lahan/ land clearing
untuk membuang pohon-pohon dan semak belukar yang ada dipermukaan tanah,
setelah dilakukan land clearing dilakukan pengupasan tanah pucuk humus atau
tanah merah dengan menggunakan alat gali/muat excavator/Back Hoe dan
menggunakan Dum Truck sebagai alat angkut ;
Bahwa adapun peranan atau keterkaitan PT. Musi Rawas kepada PT. Batubara
Bukit Kendi yaitu : sebagai penyedia alat berat dan operator, berdasarkan
perjanjian sewa menyewa alat berat, dalam pelaksanaan pekerjaan penambangan
di areal PT. Batubara Bukit Kendi dibawah perintah PT. Batubara Bukit Kendi
melalui pengawas tambang yang secara langsung memerintahkan kepada
operator alat berat PT. Musi Rawas yang berkaitan dengan dimana lokasi bekerja
dan apa yang harus dikerjakan ;
Bahwa saksi tidak mengetahui kalau areal Kuasa Penambangan PT. Batubara
Bukit Kendi belum memiliki izin pinjam pakai kawasan hutan dari Menteri
36
36
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 36
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Kehutanan dan PT. Batubara Bukit Kendi sendiri tidak pernah menceritakan
tentang hal ini ;
Bahwa sejak tahun 2003 s/d tahun 2007 PT. Musi Rawas melakukan perjanjian
dengan PT. Batubara Bukit Kendi ;
Bahwa tidak ada lagi perjanjian kerja yang lain, ketika perjanjian kerja tersebut
telah berakhir (habis kontrak) ;
Bahwa sudah 6 kali PT. Musi Rawas melakukan kerjasamanya (kontrak) dengan
PT. Batubara Bukit Kendi ;
Bahwa yang menandatangani perjanjian sewa menyewa tersebut adalah saksi
sendiri (Tham Wantin als Yunus Septinus bersama Ir. Munandar Direktur Utama
PT. Batubara Bukit Kendi) ;
Bahwa Perjanjian sewa menyewa tersebut terjadi karena sesuai dengan
permintaan dari PT. Batubara Bukit Kendi sendiri kepada PT. Musi Rawas;
Bahwa tidak ada hal-hal yang terjadi setelah PT. Musi Rawas melakukan
perjanjian sewa menyewa alat tersebut bersama PT. Batubara Bukit Kendi;
Bahwa setelah melakukan perjanjian sewa menyewa alat tersebut, tidak ada
pemberitahuan terlebih dahulu dari PT. Batubara Bukit Kendi kepada PT. Musi
Rawas ;
Bahwa saksi tidak mengetahui kalau PT. Batubara Bukit Kendi belum memiliki
Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan tersebut dan PT Batubara Bukit Kendi sendiri
tidak pernah memberitahu akan hal tersebut ;
Bahwa PT. Musi Rawas bisa menyewakan alat tersebut dengan cara yaitu : PT.
Batubara Bukit Kendi mengadakan perjanjian kontrak terlebih dahulu kepada
PT. Musi Rawas ;
Bahwa tidak ada masalah yang dialami oleh PT. Musi Rawas selama melakukan
kontrak dengan PT. Batubara Bukit Kendi ;
Bahwa sewaktu menyewakan alat-alat tersebut, tidak ada perjanjian pertanggung
jawaban yang dilakukan oleh PT. Batubara Bukit Kendi apabila alat-alat tersebut
rusak, tetapi apabila terjadi wanprestasi antara PT. Musi Rawas dengan PT.
Batubara Bukit Kendi maka hal tersebut akan dibicarakan (dimusyawarahkan)
kepada kedua belah pihak ;
Bahwa didalam kontrak tidak ada perjanjian apabila alat-alat tersebut rusak ;
Bahwa Perjanjian kontrak antara PT.Musi Rawas dengan PT. Batubara Bukit
berakhir pada tahun 2007 ;
37
37
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 37
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa sebelum kontrak tersebut berakhir, PT. Musi Rawas tidak ada masalah
dengan PT. Batubara Bukit Kendi ;
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkannya ;
9 Saksi ULUNG WIJAYA, MA.
Bahwa saksi mengenal Terdakwa (Ir. Munandar Sai Sohar) dan juga pernah ada
hubungan kerja sekira tahun 2003 s/d 2007 ;
Bahwa hubungan kerja saksi dengan Terdakwa yaitu hubugan kerja dalam
penyewaan alat kerja (alat-alat berat) ;
Bahwa alat berat yang disewakan ke PT. Batubara Bukit Kendi dari PT. Ulima
Nitra, alat tersebut digunakan untuk melakukan kegiatan penambangan batubara
di PT. Batubara Bukit Kendi ;
Bahwa Sistem kerjanya pada saat itu PT. Ulima Nitra menjadi sub kontraktor
melalui prosedur tender (lelang) yang diadakan oleh PT. Batubara Bukit Kendi ;
Bahwa saksi pernah datang ke lokasi penambangan batubara PT. Batubara Bukit
Kendi sekira tahun 2003 ;
Bahwa sepengetahuan saksi di lokasi tambang tersebut sudah ada jalan tambang
panjang sekitar 4 Km, lebar jalan 12 m, Kantor, 1 (satu) Bukaan Tambang
dengan luasan sekitar 5 Ha ;
Bahwa pada waktu itu saksi tidak melihat ada batas-batas di areal tambang
tersebut ;
Bahwa Perjanjian Kerja tersebut berakhir sekira tahun 2009 ;
Bahwa yang menandatangani perjanjian tersebut adalah Terdakwa (Ir.
Munandar) dan Drs. Djohan Efendi ;
Bahwa selama bekerja sama dengan PT. Batubara Bukit Kendi tidak ada masalah
(persoalan) yang dialami oleh PT. Ulima Nitra ;
I Unit Motor Grader dan 2 (dua) Unit Light Tower (Paket G-12) ;
I Unit Bulldozer D&R dan I Unit Excavator 330-CL (Paket G-18);
Bahwa Isi Perjanjian tersebut yaitu :
a Perjanjian Sewa Menyewa tentang Pekerjaan Rental I Unit Motor Grader dan 2 (dua)
Unit Tower (paket G-12) antara PT. Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan PT.
Ulima NItra (Palembang).
b Perjanjian Sewa Menyewa tentang Pekerjaan Rental I Unit Bulldozer D&R dan I Unit
Excavator 330-CL (paket G-18) antara PT. Batubara Bukit Kendi dengan PT. Ulima
Nitra, masa berlaku perjanjian tersebut yaitu dar tanggal 01 Oktober 2003 s/d 31
September 2005.
38
38
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 38
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
c Perjanjian Sewa No. 005/K/PT.BBK-UN/2007, tanggal 28 Februari 2007 tentang
Pekerjaan Rental Alat-alat Berat Motor Grader, Bulldozer D&R, D65P dan Excavator
C-400 (Paket J-37) antara PT. Batubara Buit Kendi dengan PT. Ulima Nitra ;
Bahwa sesuai dengan perjanjian kontraknya tidak ada yang dijanjikan atau yang
bertanggung jawab dengan alat-alat tersebut apabila masa perjanjian kontrak
tersebut telah berakhir (habis kontrak) ;
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkannya ;
10 Saksi Ir. M. SOETIADI YOESOEF, MM :
Bahwa sejak tanggal 05 Juni 2006 s/d sekarang saksi menjabat sebagai Kepala
Dinas Kehutanan Kab. Muara Enim ;
Bahwa berdasarkan Kepmenhut Nomor : 76/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret
2001, tentang Penunjukan kawasan hutan dan perairan Provinsi Sumsel, dengan
luas kawasan hutan di Kab. Muara Enim sebagai berikut :
a Hutan Suaka Alam : 9440 hektar
b Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 24.495 hektar
c Hutan Lindung (HL) : 84.410 hektar
d Hutan Produksi Tetap (HP) : 182.015 hektar
e Hutan Produksi Konservasi (HPK) : 82.600 hektar.
Jadi, Total seluas 382.960 hektar
Bahwa sepengetahuan saksi, Pinjam pakai kawasan hutan adalah penggunaan
atas sebagian kawasan hutan kepada pihak lain untuk kepentingan pembangunan
diluar kegiatan kehutanan tanpa mengubah status, peruntukan, dan fungsi
kawasan hutan tersebut, dan Kawasan hutan tersebut juga dapat dipergunakan
untuk : Kepentingan religi, Pertahanan dan Keamanan, Pertambangan,
Pembangunan ketenagalistrikan dan instalasi teknologi, energi terbarukan,
Pembangunan jaringan telekomunikasi, Pembangunan jaringan instalasi air,
Jalan umum, jalan rel kereta api, Saluran air bersih dan atau limbah, Pengairan,
Bak Penampungan air, Fasilitas umum. Repeater telekomukasi, Stasiun
pemancar radio, Stasiun relay televisi, Sarana keselamatan lalu lintas laut/ udara
dan Dasar Hukumnya berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.43/
Menhut-II/2008 tanggal 10 Juli 2008 tentang pedoman pinjam pakai kawasan
hutan ;
Bahwa untuk melakukan usaha pertambangan dalam bentuk kegiatan eksploitasi
tersebut persyaratan yang diperlukan sesuai dengan Pasal 9 ayat (4) Peraturan
Menteri Kehutanan No : P. 43.Menhut-II/2008 tanggal 10 Juli 2008 dengan
persyaratan sebagai berikut :
39
39
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 39
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
a Rencana kerja penggunaan kawasan hutan yang dilampiri dengan peta lokasi skala 1 :
50.000 atau skala terbesar pada lokasi tersebut dengan informasi luas kawasan hutan
yang dimohon serta citra satelit terbaru dengan resolusi detail dari 15 m dalam bentuk
digital dan hardcopy yang ditanda tangani oleh pemohon dengan mencantumkan sumber
citra satelit.
b Rekomendasi Bupati/ Walikota bagi perijinan yang berkaitan dengan pinjam pakai
kawasan hutan yang diterbitkan oleh Gubernur.
c Rekomendasi Gubernur bagi perijinan yang berkaitan dengan pinjam pakai kawasan
hutan yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota dan pemerintah pusat.
d Amdal yang telah disyahkan oleh instansi yang berwenang, kecuali untuk kegiatan yang
tidak berwajib menyusun Amdal.
e Pertimbangan teknik dari Dirut Perum Perhutani, apabila areal yang dimohon
merupakan areal kerja Perum Perhutani.
f Ijin atau perjanjian di sector non kehutanan yang bersangkutan, kecuali untuk kegiatan
yang tidak wajib memiliki perijinan/perjanjian.
g Pernyataaan kesanggupan untuk memenuhi semua kewajiban dan menanggung seluruh
biaya sehubungan dengan permohonan tersebut.
h Untuk kegiatan penambangan yang diterbitkan oleh Gubernur atau Bupati sesuai dengan
kewengannya, diperlukan pertimbangan dari Direktur Jendral Minerbapahum
Departemen ESDM.
Sedangkan prosedurnya sebagai berikut :
a Permohonan Ijin Pinjam Pakai kawasan hutan diajaukan oleh pimpinan instansi
pemerintah/pimpinan perusahaan/pimpinan koperasi/pimpinan yayasan kepada Menteri,
dengan tembusan kepada : Sekjen Dephut RI, Dirjen Planologi Kehutanan, Dirjen Bina
produksi Kehutanan, Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Dirjen Lahan
dan Perhutanan Sosial, Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan.
b Permohonan tersebut wajib dilengkapi dengan KK/KP/PKP2B/SIPD/Perijinan/
Perjanjian lainnya yang telah diterbitkan oleh pejabat sesuai kewenangannya, kecuali
untuk kegiatan yang tidak wajib memiliki perijinan/perjanjian.
Bahwa sepengetahuan saksi lokasi pinjam pakai kawasan hutan yang diajukan
Oleh PT. Batubara Bukit Kendi tersebut berada di Kec. Tanjung Agung dan Kec.
Lawang Kidul Kab. Muara Enim, sedangkan luas areal yang diajukan untuk
permohonan pinjam pakai kawasan hutan tersebut adalah seluas 671 hektar,
yaitu yang berada di Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) ;
Bahwa dari Departemen Kehutanan sendiri melakukan pengambilan titik
koordinat Kuasa Pertambangan PT. Batubara Bukit Kendi dan di Overlay dengan
Peta Lampiran Kepmenhut Nomor : 76/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001,
tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sumsel dan
40
40
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 40
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
berdasarkan hasil dari Overlay tersebut dapat diketahui bahwa areal Kuasa
Pertambangan PT. Batubara Bukit Kendi (881,7 ha), yang masuk ke dalam
Kawasan Hutan Produksi seluas 680,7 ha dan Kawasan Hutan Lindung seluas
201 ha ;
Bahwa pada saat melakukan pemeriksaaan tersebut PT. Batubara Bukit Kendi
belum memiliki Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dari Menteri Kehutanan ;
Bahwa sepengetahuan saksi pada waktu itu PT. Batubara Bukit Kendi tidak
menghentikan kegiatannya padahal belum memiliki izin pinjam pakai kawasan
hutan dari Menteri Kehutanan ;
Bahwa yang berwenang untuk merubah status dan fungsi kawasan hutan tersebut
yaitu : dari Menteri Kehutanan, dan juga berdasarkan Keputusan dari Menteri
Kehutanan No. 70/Kpts-II/2001 Jo. Kep Menhut No. SK. 48/Menhut II/2004
tanggal 23 Januari 2004 tentang Penetapan Kawasan Hutan, perubahan status,
dan fungsi kawasan hutan adalah Menteri Kehutanan RI yang dengan ini
mengeluarkan produk hukum yang berupa Keputusan Menteri ;
Bahwa Departemen Kehutanan menerbitkan kawasan hutan tersebut atas dasar
dari penetapan SK No : 76/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001 dari Menteri
Kehutanan dan juga dengan adanya perubahan khusus dari Sumsel dengan peta
tata guna dan dengan kesempatan serta mengikuti SK Menteri Kehutanan
tersebut ;
Bahwa system yang dilaksanakan oleh Departemen Kehutanan untuk dengan
melakukan perpanjangan tangan dari Dinas Kehutanan sendiri, ada juga menurut
SK Menteri Kehutanan untuk menindaklanjuti lagi yang akan dilaksanakan oleh
Balai Penggangkatan Kawasan Hutan, dimana didalam pelaksanaan itu sendiri
dipimpin oleh panitia tata batas, ada juga Bupati, Sekretaris Dinas Kehutanan,
pelaksana PT. Batubara Bukit Kendi serat instansi yang terkait dan juga tokoh
tokoh masyarakat setempat ;
Bahwa dari Departemen Kehutanan sudah dilakukan / dilaksanakan system tata
batas khusus untuk kab. Muara Enim tetapi Berita Acara tata batas dari kawasan
hutan tersebut belum disahkan oleh Bupati Maura Enim, dan Berita Acara tata
batas areal tersebut masih dalam proses ;
Bahwa benar berita acara tata batas ini yang dimaksudkan dan diperlihatkan
dalam persidangan ;
Bahwa untuk tahapan-tahapan tata batas kawasan hutan tersebut masih
memerlukan penetapan yang berdasarkan dari Menteri Kehutanan yang menjadi
dasar hukumnya dan juga berdasarkan SK Menteri Kehutanan untuk penetapan
41
41
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 41
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Kawasan Hutan dengan penunjukan kawasan hutan tersebut sudah meningkat
didalam perizinan didalam kawasan hutan dan juga kawasan hutan tersebut
masih diperlukan pengukuhan lagi ;
Bahwa Departemen Kehutanan memberikan teguran kepada PT. Batubara Bukit
Kendi pada tahun 2005, teguran datangnya dari BAPLAN dan juga dari Dinas
Kehutanan yang berdasarkan untuk proses yang harus dipenuhi bahwa untuk
panjangkan kawasan hutan tersebut harus menpunyai kawasan hukum atau sudah
diukur (areal termasuk kawasan hutan yang disepakati ) sehingga menurut Dinas
Kehutanan akan menerbitkan surat tersebut untuk menghentikan proses
tersebut ;
Bahwa dasarnya untuk melakukan/ menghentikan kegiatan tersebut adalah
Pemberitahuan Penghentian Sementara yang dikeluarkan dari Dirjen pada tahun
1999 dan BAPLAN pada tahun 2005 ;
Bahwa tidak ada perbedaan antara Dirjen dan Baplan. hanya berganti nama saja
yang dahulu DIRJEN (Direktur Jendral Planologi Kehutanan) dan sekarang
menjadi BAPLAN (Badan Planologi Kehutanan ) ;
Bahwa dari Departemen Kehutanan RI pernah ada memberikan peringatan terhadap
kegiatan PT. Batubara Bukit Kendi agar menghentikan sementara kegiatan
penambangannya dengan berdasarkan surat-surat sebagai berikut :
a Surat dari Kepala Baplan Dephut RI No. S.87/VII-KP/2005 tanggal 17 Februari 2005
tentang Penghentian sementara kegiatan eksploitasi penambangan bahan galian
batubara a.n PT. Batubara Bukit Kendi di Prov. Sumsel yang ditujukan kepada Dirut
PT. Batubara Bukit Kendi.
b Surat Ditjen Planogi Kehutanan RI No. S.600/Menhut-VII/PHK/2009 tanggal 27
Agustus 2009 tentang penghentian sementara kegiatan penambangan di dalam kawasan
hutan, yang ditujukan kepada Dirut PT. Batubara Bukit Kendi .
c Surat Dirjen PHKA Dphut RI No. S.452/IV-PPH/2009 tanggal 8 Oktober 2009 tentang
Tindak Lanjut temuan BPK-RI pada Departemen ESDM Semester I tahun 2008.
Bahwa saksi mengetahui hal tersebut setelah saksi menjabat sebagai Kepala
Dinas Kehutanan Kab. Muara Enim pada tanggal 5 Juni 2006, dan saksi juga
melihat surat tersebut untuk ditujukan kepada Direktur Utama PT. Batubara
Bukit Kendi ;
Bahwa tanggapan dari Bupati Kab. Muara Enim mengenai surat ini yaitu
sebagai berikut :
Berdasarkan pertimbangan dari Bupati Kab. Muara Enim mengharapkan PT. Batubara
Bukit Kendi bisa memiliki Izin pinjam pakai kawasan hutan tersebut .
42
42
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 42
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Berdasarkan tindak lanjut surat Kepala Baplan Dephut RI No. S. 87/VII-KP/2005
tanggal 17 Februari 2005, Bupati Mura Enim mengirimkan surat kepada Menteri
Kehutanan RI No. 522/0491/I/2005 tanggal 18 Maret 2005 tentang penangguhan
perintah penghentian sementara kegiatan penambangan PT. Batubara Bukit Kendi yang
dikeluarkan oleh Kepala Baplan Dephut R.I.
Bahwa saksi tidak mengetahui apa alasan dari Bupati Muara Enim membuat surat
kepada PT. Batubara Bukit Kendi ;
Bahwa setelah surat dari Bupati Muara Enim No. 522/14/Hut/2010 tersebut,
tidak ada respon atau tanggapan dari PT. Batubara Bukit Kendi melainkan
mereka tetap melakukan kegiatan penambangannya ;
Bahwa saksi tidak mengetahui mengapa surat izin PT. Batubara Bukti Kendi
belum keluar / turun ;
Bahwa pada saat itu, dari Dinas Kehutanan, Dinas Pertambangan dan Bupati
Muara Enim menanyakan kepada pihak Menteri Kehutanan RI mengapa surat
izin untuk PT. Batubara Bukit Kendi belum dikeluarkan ;
Bahwa untuk lahan kawasan hutan tersebut pada saat itu masih berbentuk hutan
dan wilayah tertentu yang telah di domisir oleh pohon yang ada pada kawasan
hutan tersebut dan juga areal kawasan hutan ditetapkan oleh pejabat dari
kehutanan, dan juga di dalam clausal itu sendiri diharapkan agar hutan tersebut
tidak berkurang sehingga hutan tersebut bisa dikonfersi lagi dengan ketentuan-
ketentuan dari clausal tersebut akan tetap dijadikan kawasan hutan ;
Bahwa tanggapan dari pihak kehutanan terhadap kawasan-kawasan hutan yang
berada di areal bukaan tambang tersebut pada umumnya sesuai dengan
exsistensinya kawasan hutan terlebih dahulu, agar proses ijin pinjam pakai
kawasan hutan tersebut mendapat kuasa penambangan di area kawasan hutan,
yang berdasarkan SK dari Menteri Pertambangan dan Energi RI dan dari Dinas
Kehutanan memberikan masukan dan saran pertimbangan kepada Bupati Muara
Enim bahwa kegiatan penambangan yang dilakukan oleh PT. Batubara BUkit
Kendi yang dimulai sejak tahun 1997 sebaiknya dihentikan sementara terlebih
dahulu dan menyampaikan kepada PT. Batubara Bukit Kendi agar segera
menyelesaikan izin pinjam pakai kawasan hutan tersebut, namum pada waktu
itu Bupati Muara Enim ( H. Kalamudin Djinab (Alm) ) berpendapat lain dalam
hal ini karena PT. Batubara Bukit Kendi telah memberikan kontribusi terhadap
penerimaan Negara (PAD) dan telah menyerap tenaga kerja yang cukup besar ;
Bahwa Prosedur pinjam pakai kawasan hutan untuk usaha pertambangan
tersebut yaitu :
43
43
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 43
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
permohonan pinjam pakai kawasan hutan diajukan oleh pimpinan instansi pemerintah/
pimpinan perusahaan/pimpinan koperasi/pimpinan yayasan kepada menteri, dengan
tembusan kepada : Sekjen Dephut RI, Dirjen Planologi Kehutanan., Dirjen Bina
Produksi Kehutanan, Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservarsi Alam, Dirjen
Rehabilitas Lahan dan Perhutanan Sosial, Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan.
Permohonan tersebut wajib dilengkapi dengan KK/KP/PKP2B/SIPD/Perizinan/
Perjanjian lainnya yang telah diterbitkan oleh pejabat sesuai kewenangannya, kecuali
untuk kegiatan yang wajib memiliki perizinan/perjanjian.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan ;
11. Saksi Ir. H. BAMBANG WIDODO
Bahwa sejak tanggal 13 Agustus 2009 s/d sekarang saksi menjabat sebagai Kepala
Dinas Pertambangan dan Energi di Kab. Muara Enim, dan tugas saksi pada waktu itu
adalah melaksanakan tugas Bupati Muara Enim dalam bidang Pertambangan dan energi
dan mempertanggungjawabkan tugas kepada Bupati Muara Enim.
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi bergerak dalam bidang usaha pertambangan Batubara,
yang beralamatkan di Jl. Jurang Parigi dalam No. 5 Tanjung Enim Kab. Muara Enim,
Sumatera Selatan.
Bahwa sepengetahuan saksi, pada saat itu Direktur Utama PT. Batubara Bukit Kendi
yaitu Ir. Muztav SAJB.
Bahwa sejak tahun 1997 PT. Batubara Bukit Kendi telah melakukan kegiatan
Pertambangan Batubara, dan lokasinya di Desa Pulau Panggung dan Desa Keban
Agung, dan juga Perijinan yang telah dimiliki oleh PT. Batubara Bukit Kendi yaitu :
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor : 1550.K/MPE/1997 tanggal 22
September 1997 tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi a/n. PT. Tambang
Batubara Bukit Kendi Asam seluas 881,7 ha, yang berlokasi di Desa Pulau Panggung
Kec. Tanjung Agung Kab. Muara Enim Sumatera Selatan.
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor : 120.K/201/M.PE/1998 tanggal
10 Pebruari 1998 tentang Persetujuan Pemindahan Kuasa Pertambangan dari PT.
Batubara Bukit Asam Kepada PT. Batuabara Bukit Kendi, masa berlaku dari tanggal 22
September 2005.
Surat Keputusan Gubernur Sumatera Selatan No. 591/KPTS/Dispertamben/2007 tanggal
3 Oktober 2007 tentang Perpanjangan Kuasa Pertambangan Pengangkutan dan Kuasa
Pertambangan Penjualan (KW.97PP0146/ atas nama PT. Batubara Bukit Kendi masa
berlaku dari tanggal 22 September 2007 sampai dengan 22 September 2012.
Keputusan Bupati Muara Enim Nomor : 533/KPTS/TAMBEN/2009 tentang Izin Usaha
Jasa di Bidang Pertambangan Umum PT. Batubara Bukit Kendi tanggal 8 September
44
44
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 44
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
2009 dengan masa berlaku selama dua tahun, untuk kegiatan penunjang pertambangan
PT. Batubara Bukit Asam dan PT. Batubara Bukit Kendi selaku penyedia Jasa
Pertambangan dengan lokasi di Tanjung Enim pada Tambang Air Laya, Tambang Muara
Tiga Besar dan Banko Barat PT. Bukit Asam.
Bahwa prosedur untuk mendapatkan Kuasa
Pertambangan tersebut dengan cara
mengajukan permohonan kepada pejabat yang
berwenang sebelum diberlakukannya Undang-
Undang No. 4 Tahun 2009 ke Menteri
Pertambangan dan Energi RI dengan ketentuan
sebagai berikut :
Berdasarkan Undang-undang No. 11 Tahun 1967 tentang ketentuan ketentuan pokok
Pertambangan dengan persyaratan pencadangan wilayah Kuasa Pertambangan sebagai
berikut : Surat Permohonan, Peta Wilayah dan daftar koordinat, Akta Pendirian
Perusahaan, Tanda Bukti Penyetoran Uang Jaminan Kesungguhan, Laporan Keuangan
Perusahaan.
Sebelum Kuasa Pertambangan diterbitkan maka oleh kanwil Departemen
Pertambangan dan Energi Proponsi dilakukan pengecekan lapangan oleh Tim bersama
dengan pihak pemohon dilanjutkan dengan pengumuman setempat.
Bahwa yang berhak mengeluarkan Kuasa
Pertambangan tersebut yaitu :
Sebelum ada otonomi daerah oleh Dirjen Pertambangan Umum tersebut untuk
mengeluarkan Kuasa Pertambangan.
Setelah otonomi daerah oleh Menteri apabila lokasi penambangan lintas Propinsi; oleh
Gubernur apabila lokasi penambangan lintas Kabupaten dalam satu Propinsi dan oleh
Bupati atau Walikota untuk Kuasa Pertambangan yang wilayahnya dalam Kabupaten/
Kota.
Setelah diberlakukannya Undang-undang No. 4 Tahun 2009, tentang Pertambangan
Mineral dan Energi dan juga Batubara instansi yang berwenang mengeluarkan Kuasa
Pertambangan Eksplorasi dan Eksploitasi sama dengan sebelum diberlakukannya UU
No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, hanya bedanya prosedur
harus melalui lelang untuk mendapatkan IUP.
Bahwa setelah dilakukan pemindahan Kuasa
Pertambangan dari Pemilik Kuasa
Pertambangan dari pihak pemerintahan pada
waktu itu belum mengeluarkan izn untuk
45
45
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 45
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
pertambangan tersebut, dan juga yang menjadi
kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh
pemegang Kuasa Pertambangan pada waktu itu
sudah dilengkapi dengan melakukan aturan-
aturan yang yang telah berlaku atau aturan
aturan yang lainnya, dan menyelesaikan urusan
lainnya dan juga membayar Iuran Kp perhektar
dan pertahun (Royalti / Iuaran Produksi).
Bahwa sesuai dengan UU yang berlaku pada
saat ini dan juga menurut Menteri Kehutanan,
pemegang Kuasa Pertambangan diharuskan
meminta izin pinjam pakai kawasan hutan
tersebut yang sesuai dengan undang-undang,
dan apabila izinnya belum keluar maka
pertambangan tersebut belum bisa dilakakukan
sampai dengan izin pinjam pakai kawasan
hutan tersebut dikeluarkan.
Bahwa dari Dinas Pertambangan dan Energi
pernah memberikan teguran (peringatan)
kepada PT. Batubara Bukit kendi dari
tembusan pada tahun 2009 dan juga ada juga
tembusan dari Pemkab Muara Enim pada awal
2010, dan juga kewengan Dinas Pertambangan
kepada PT. Batubara Bukit Kendi tidak ada
melainkan dari Dinas Kehutanan.
Bahwa prosedur tersebut bisa lahir karena ada
SK dari Buapati Muara Enim No. 5 tahun 2002
tentang tata cara dan persyaratan izin usaha
jasa pertambangan di bidang pertambangan
umum dan juga atas permintaan dari Direktur
Utama PT. Batubara Bukit Kendi, serta pada
waktu itu juga PT. Batubara Bukit Kendi
pernah diberikan peringatan dari tembusan
yang datangnya dari Pemerintah Kabupaten
Muara Enim pada awal tahun 2010, dan juga
pada waktu itu dari Dinas Pertambangan tidak
mempunyai kewenangan untuk menghentikan
46
46
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 46
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
kegiatan tersebut melainkan dari Dinas
Kehutanan karena dari Dinas Pertambangan
hanya berwenang mengambil Kuasa
Pertambangan dari Kanwil untuk mengambil
titik koordinat perizinan (setiap izin
penambangan harus ada izin penambangannya
atau selain itu juga peta yang telah ada harus
juga memiliki izinnya karena didalam peta
tersebut tidak disebutkan izin untuk melakukan
penambangan ).
Bahwa dari Dinas Pertambangan pernah
melihat areal penambagan tersebut.
Bahwa pada tahun 2005 pernah ada mendengar
teguran dari dinas pertambangan kepada PT.
Batubara Bukit Kendi untuk menghentikan
sementara kegiatan penambangan tersebut,
namun pada waktu itu juga dari PT. Batubara
Bukit Kendi tidak menghentikan kegiatannya
karena pada waktu itu ada surat yang datang
dari Bupati Muara Enim supaya meminta
penangguhan terhadap PT. Batubara Bukit
Kendi dan pada saat itu dari Dinas Kehutanan
tidak melakukan apa-apa.
Bahwa yang berhak menyetop di dalam
pertambangan tersebut yaitu pemberi izin
( inspektur pertambangan).
Bahwa teguran ini ada hubungannya dengan
kawasan Hutan Produksi dan juga
konsekuensinya kalau belum ada izin pinjam
pakai kawasan hutan ini, dari PT. Batubara
Bukit Kendi harus segera menyelesaikan izin
tersebut .
Bahwa alasan Bupati Muara Enim untuk
menangguhkan penambangan PT. Batubara
Bukit Kendi yaitu :
Untuk Tenaga Kerjanya bisa kehilangan pekerjaanya.
Dari Kabupaten dan Provinsi bisa kehilangan Royalti.
47
47
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 47
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Pada tahun 1997 PT. Batubara Bukit sudah mengajukan izin ke Menteri Kehutanan RI
sebelum Undang-undang No.41 tahun 1999.
Bahwa proses penangguhan tersebut ada
melibatkan instansi yang lain yaitu : dari Dinas
Kehutanan yang berperan aktif dalam masalah
ini, serta pada waktu itu juga Bupati Muara
Enim turut serta dalam masalah ini dan
memberitahukan dengan hal-hal tersebut
dengan pihak-pihak yang terkait, setelah
diizinkan untuk beroperasi kembali dan proses
berjalan dengan lancar setelah ada surat
permohonan izin pinjam pakai tersebut.
Bahwa alasan Dinas Kehutanan untuk
menghentikan penambangan tersebut karena
Peraturan Per Undang-undangan Kehutanan
dari Inspektur Tambang (pelaksana), sebelum
diberlakukannya Undang-undang No. 41 tahun
1999 untuk Hutan Lindung dan juga alasan
Hutan Produksi tersebut harus mempunyai izin
pinjam pakai setelah Undang-undang No. 41
tahun 1999, izin yang telah diberikan kepada
PT. Batubara Bukit Kendi sebelum tahun 1997
telah dilaksanakan pengalihan dari PT.
Batubara Bukirt Asam kepada PT. Batubara
Bukit Kendi pada tahun 1995 a.n PT. Batubara
Bukit Asam dan juga pada waktu itu izin yang
telah diberikan sebelum Undang-undang No.
41 tahun 1999 tidak terlalu wajib sebelum
peraturan pemerintah No. 1 tahun 2004,
undang-undang PT. Batubara Bukit Kendi
sudah ada (sudah lahir) sebelum Undnag-
undang No. 41 Tahun 1999.
Bahwa selain melakukan tugas-tugas tersebut,
Inspektur Tambang juga bertugas melakukan
K3, dan Melakukan pengelolaan
Bahwa pada saat melakukan Operasi
penambangan tersebut PT. Batubara Bukit
48
48
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 48
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Kendi memiliki izin peledakan dan juga ada
Rekomendasi dari Pertambangan untuk
peledakan tersebut dari Dirjen Pertambangan.
Bahwa dasar Dirjen Pertambangan
memberikan Rekomendasi kepada PT.
Batubara Bukit Kendi pada waktu itu melihat
dari belakang PT. Batubara Bukit Kendi belum
ada izin.
Bahwa izin pertambangan yang diberikan
adalah selama 30 tahun atau terbitnya (berlaku)
didalam SKB ada juga mengatur didalam pasal
8 huruf C tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan
Hutan sudah pernah diajukan selama 30 hari
tersebut tidak ada jawaban, dan selama 30 hari
tersebut (secara hukum tidak tau) didalam SKB
berkaitan dengan Menteri, dan ada juga
penangguhan dari Bupati yang telah ditanda
tanganinya.
Bahwa contoh penghentian yang dilakukan
oleh Inspektur Tambang untuk PT. Batubara
Bukit Kendi ada di PT. Batubara Bukit Kendi
sendiri dengan masalah lingkungan atau
kemiringan lereng dan juga contoh lain yang
telah dilakukan oleh Inspektur Tambang yaitu
di report pernah hentikan karena adannya
longsor dan yang berkaitan dengan
keselamatan kerja.
Bahwa dari Dinas Pertambangan terus monitor
kegiatan penambangan tersebut, terus
mengawasi PP 75/2000, pusat setelah itu Dinas
provinsi dan Dinas Pertambangan tidak
melihat luas Kuasa Pertambangan hanya
letaknya saja, dan dari Dinas Pertambangan
tidak bisa/tidak boleh menghentikan
pertambangan tersebut.
Bahwa saksi tidak mengetahui siapa yang
bertanggung pada saat itu.
49
49
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 49
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa untuk mendapatkan izin pinjam pakai
kawasan hutan tersebut harus ada izin dari
Dinas Kehutanan.
Bahwa untuk menentukan titik koordinat atau
batas izin penambangan tersebut yaitu dari
Dinas Kehutanan karena dari Dinas Kehutanan
mempunyai peta tersendiri untuk menentukan
titik koordinat tersebut.
Bahwa titik koordinat itu ditentukan sejak
berlakuanya PP.75 tahun 2005 yang mengatur
inspeksi penambangan sebelumnya
mendampingi tim dari Jakarta.
Bahwa saksi mengetahui kalau sudah ada
patok di daerah Kuasa Penambangan tersebut.
Bahwa saksi tidak tahu siapa Direktur Utama
PT. Batubara Bukit Kendi pada waktu itu.
Bahwa wilayah areal Kuasa Penambangan
masuk pada Hutan Lindung dan Hutan
Produksi, pada Hutan Lindung sendiri
mempunyai luas seluas 200 Ha, sedangkan
Hutan Produksi seluas 600 Ha, jadi
semuanya masuk dalam areal kuasa
penambangan tersebut.
Bahwa Dinas Pertambangan tidak mengetahui
syarat-syarat untuk perizinan tersebut, karena
dari Dinas Pertambangan sendiri ada berupa
tembusan surat tesebut (disurat tersebut hanya
mengetahui saja), mengetahui juga bahwa
syarat-syarat tersebut sudah terpenuhi oleh PT.
Batubara Bukit Kendi sehingga dihubungkan
dengan SKB harusnya ada jawaban sejak 30
hari, tetapi syarat IPHK pada tahun 2005s/d
2006 sudah terpenuhi tetapi SK nya belum
keluar juga.
Bahwa saksi tidak mengetahui apakah setelah
keluar SKB tersebut ada perubahan tenggang
50
50
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 50
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
waktu dari 30 hari tersebut yang diberikan (UU
No. 41 Tahun 1999 ).
Bahwa sepengetahuan saksi apabila terjadi
tumpang tindih seperti ini yang harus
didahulukan yaitu dari Dinas Pertambangan.
Bahwa tidak ada peraturan yang terbaru
apabila terjadi tumpang tindih, dalam Inpres
tahun 1991 tidak ada lagi peraturan yang
mengatuar dalam maslah ini, tetap dari Dinas
Pertambangan yang harus di dahulukan.
Bahwa untuk mengurusi masalah Kuasa
Penambangan ini diberikan tenggang waktu
selama 2 tahun, dan apabila dalam waktu 2
tahun tersebut belum terpenuhi maka
pengoperasian tambang tersebut bisa dicabut
oleh Pemberi izin Kuasa Pertambangan
(Menteri Kehutanan RI, Gubernur, Bupati dll ).
Bahwa pernah ada surat rekomendasi dari
Bupati, dan tidak ada balasan surat
rekomendasi tersebut.
Menimbang, bahwa Penuntut Umum di persidangan selain menghadirkan saksi-saksi
tersebut diatas juga memnghadirkan ahli untuk didengar pendapatnya, dimana ahli tersebut
dibawah ini telah disumpah dan memberikan pendapat yang pada pokoknya sebagai berikut :
1. Ahli DIDIK HERAMBA, SH
Bahwa ahli bekerja Dep. Kehutanan Republik
Indonesia, Tugas ahli sehari-harinya di Biro
Hukum dan Organisasi Departemen
Kehutanan, sebagai Kepala Sub bagian
Peraturan Perundang-Undangan II, dimana
salah satu tugas aya menyusun rencana
perundang-undangan di bidang Administrasi
Kehutanan dan Planologi Kehutanan ;
Bahwa yang dimaksud dengan kawasan hutan
adalah berdasarkan pasal 1 angka UU No. 41
tentang kehutanan ditentukan bahwa kawasan
hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk
dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk
51
51
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 51
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dipertahankan keberadaannya sebagai hutan
tetap dan yang perlu diperhatikan bahwa dalam
hal penunjukan adalah hasil paduserasi antara
penunjukan TGHK dan RTRWP yang
pembahasannya adalah Kehutanan dan Pemda
serta disetujui oleh Gubernur dan Menteri
kehutanan ;
Bahwa proses penetapan kawasan hutan itu
bahwa penetapan kawasan hutan pada suatu
propinsi berdasarkan pasal 16 ayat (1) UU No.
41 tahun 1999 tetang perencanaan kehutanan
dilakukan melalu proses : Penunjukan kawasan
hutan,Penataan batas kawasan hutan, Pemetaan
kawasan hutan dan Penetapan kawasan hutan.
Sedangkan yang menjadi pedoman dalam
penetapan kawasan hutan adalah Berita Acara
Tata Batas Kawasan Hutan dan peta-peta
kawasan hutan ;
Bahwa adapun proses pengukuhan kawasan
hutan sesuai dengan ketentuan pasal 15 ayat
(1) UU No.41 tahun 1999 tentang kehutanan
dan peraturan Pemerintah No. 44 tahun 2004
tentang perencanaan kehutanan bahwa setelah
dilakukan penunjukan kawasan hutan oleh
Menhut, maka tindak lanjut yang dilakukan
oleh Deptemen Kehutanan adalah penataan
batas kawasan hutan, pemetaan kawasan hutan
dan penetapan kawasan hutan ;
Bahwa proses terbitnya Kepmenhut No. 76/
Kpts-II/2001, tanggal 15 Maret 2001 tentang
penunjukan kawasan hutan di Propinsi
Sumatera Selatan bahwa kawasan hutan di
Propinsi Sumatera Selatan sebelumnya telah
ditunjuk dengan Kepmenhut No. 410/Kpts-
II/1986 tanggal 29 Desember 1986 tentang
perubahan Surat keputusan Menteri Pertanian
No. 925/Kpts/UM/12/1982 tentang penunjukan
52
52
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 52
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
areal hutan di Wilayah Propinsi Sumsel,
kemudian dengan berlakunya UU No. 24 tahun
1992 tentang penataan ruang dan dengan
memperhatikan RTRW Propinsi atau
pemaduserasian TGHK dengan RTRWP maka
ditunjuklah kembali kawasan hutan dan
perairan di propinsi Sumsel dengan keputusan
Kepmenhut No. 76 tahaun 2001 tersebut ;
Bahwa berdasarkan pasal 2 peraturan Menteri
Kehutanan No. P-50/Menhut-II/2009. bahwa
kawasan hutan telah mempunyai kekuatan
hukum apabila Telah ditunjuk dengan Kep.
Menteri, telah ditata batas oleh Panitia Tata
Batas dan Berita Acara Tata Batas telah
diserahkan oleh Menteri ;
Bahwa ahli tidak tahu dengan areal Kuasa
Penambangan PT. Batu Bara Bukit Kendi .
Bahwa berdasarkan Berita Acara pengambilan
titik koordinat bukaan tambang dan infra
Strukur di areal kuasa Pertambangan PT.BBK
dalam kawasan hutan produksi tetap (HP)
tanggal 19 Pebruari 2010 dan Peta overlay
bukaan tambang PT. BBK dengan kawasan
hutan produksi di Kab. . Muara Enim
disebutkan bahwa areal kuasa penambangan
PT. BBK dalam kawasan hutan produksi tetap
merupakan kewenangan dan tugas pokok
Dirjen Planologi Kehutanan. Dan berdasarkan
pasal 38 ayat (3) UU No. 41/1999 dan pasal 6,
7 PP No. 24 tahun 2010 serta pasal 9 Peraturan
Menteri Kehutanan No. 43/Menhut-II/2010
tentang pedoman pinjam pakai kawasan hutan,
penggunaan hutan untuk pertambangan harus
melalui Keputusan dari Menteri Kehutanan ;
Bahwa adapun persyaratan yang harus
dipenuhi untuk mengajukan permohonan
53
53
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 53
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk usaha
pertambanagn :
Rencana Kerja penggunaan kawasan hutan dengan dilampiri Peta Lokasi ;
Rekomendasi Bupati/Wali Kota bagi yang berkaitan dengan pinjam pakai kawasan
hutan yang diterbitkan oleh Gubernur ;
Rekomendasi Gubernur bagi perijinan yang berkaitan pinjam pakai kawasan hutan yang
diterbitkan oleh Bupati/Wali Kota ;
Amdal yang disahkan oleh Instansi yang berwenang ;
Pertimbangan teknis dari Dirut Perum Perhutani apabila areal tersebut merupakan areal
Perum Perhutani ;
Ijin atau perjanjian disektor non kehutanan ;
Surat Pernyataan kesanggupan untuk memenuhi semua kewajiban serta dan
menanggung semua biaya yang timbul akibat adanya permohonan tersebut ;
Bahwa Izin Pinjam Pakai itu merupakan
persyaratan untuk melakukan kegiatan
Penambangan jadi belum dapat melakukan
kegiatan dan itu merupakan pelanggaran
terhadap pasal 50 ayat (3) huruf g dan dapat
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan
pasal 78ayat (6) UU No. 41 tahun 1999 ;
Bahwa kalau belum ada izin pinjam pakai
kawasan hutan yang bertanggung jawab adalah
perusahaan ;
Bahwa pendapat ahli terhadap Permohonan
Pinjam Pakai Kawasan Hutan PT. Batubara
Bukit Kendi namun sampai saat ini Izin Pinjam
Pakai Kawasan Hutan dari Menteri Kehutanan
belum terbit/turun apabila permohonan
tersebut dalam jangka 30 (tiga puluh hari)
tidak ada jawaban dari Menteri Kehutanan,
permohonan tersebut dianggap ditolak ;
Bahwa kalau Wilayah tertentu belum adanya
tata batas dan belum ditetapkan maka wilayah
tersebut masuk Kawasan Hutan ;
Bahwa yang telah menetapkan peraturan
tersebut adalah dari Pasal 4 yaitu dari Menteri
54
54
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 54
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Kehutanan, kemudian Keputusan Menteri
Kehutanan No. 76 tahun 2001 yang telah diatur
tentang Hutan Lindung, Hutan Produksi yang
telah dilampirkan sebagai Keputusan KepMen
No. 410 tahun 1982 tentang pembaharuan.
Bahwa yang melakukan pemetaan di kawasan
hutan tersebut yaitu dari usulan propinsi, LIPI,
Kementrian Kehutanan, dan BPN.
Bahwa Penggunaan pemetaan tersebut harus
ada izin PPKH, pada jenis kegiatan dan lain-
lain.
Bahwa syarat-syarat pemetaan ditentukan
dalam peraturan No. 43 tahun 2008 dan tidak
ada biaya- biaya yang harus dikeluarkan
didalam peraturan ini.
Bahwa mengenai pemetaan Baferzon ini
dilakukan oleh Dirjen Badan Planologi, yang
telah mengeluarkan ijin tersebut adalah dari
Menteri Kehutanan.
Bahwa lokasi yang sudah terpenuhi atau yang
sudah diberikan kepada PT. Batubara Bukit
Kendi tersebut 367 dan ada juga
pengkajiannya dari TIM untuk melengkapi
ulang apabila ada syarat-syarat yang belum
terpenuhi.
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi ini belum
mempunyai izin prinsip.
Bahwa proses pengukuhan disah kan oleh
Undang-undang, artinya proses pengukuhan
tersebut itu mengeluarkan pemantapan.
Bahwa proses pengukuhan sudah disahkan.
Bahwa yang menjadi dasarnya bahwa
pengukuhan ini sudah bisa dinyatakan adalah
setelah lewat dari 60 hari
55
55
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 55
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa pengambilan titik koordinat ini
berdasarkan Undang-undang Pertambangan
dan Undang undang Kehutanan.
Bahwa dengan berdasarkan undang-undang
Kehutanan tersebut maka itu sudah Izin
Prinsip.
Bahwa untuk izin prinsip PT. Batubara Bukit
Kendi ini sebagian sudah ada yang telah
dikeluarkan.
Bahwa kalau izin prinsip tesebut sudah ada
walaupun sebagian yangtelah dikeluarkan,
operasi yang telah berjalan harus tetap berjalan
dan masih bisa beroperasi dilokasi tersebut.
2. Ahli SUPAR KD
Bahwa ahli bekerja sebagai Staf Investarisasi
Sumber Daya Hutan Balai Pemantapan
Kawasan Hutan Wilayah II Palembang ;
Bahwa adapun dan tanggung jawab ahli adalah
menelaah dan menganalisa citra lansat maupun
spot serta potret udara dan melakukan kegiatan
ground check penelaah ;
Bahwa ahli pernah melakukan mengambilan
titik kordinat di wilayang penambangan PT.
Batubara Bukit Kendi bersama petugas
Bareskrim Polri yang disaksikan oleh sdr.
Winarno Karyawan PT. Batubara Bukit Kendi ;
Bahwa pada saat ahli melakukan pengambilan
titik koordinat di wilayah penambangan PT.
Batubara Bukit kendi cuacara cerah, adapun
alat yang dipergunakan adalah GPS Tipe 76
CSx ;
Bahwa cara pengambilan titik koordinatnya
dilakukan dengan cara manual dan trcking
jalan serta melakukan posting di 10 titik
pengambilan koordinat kemudian diaplikasikan
kedalam komputer dan di overlay dengan peta
56
56
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 56
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
penunjukan kawasan hutan lalu disesuaikan
dengan Kepmenhut Nomor : 76/Kpts-II/2001
ternyata seluruh titik koordinat yang berada
dalam kawasan penambangan PT. Batubara
Bukit Kendi berada dalam Kawasan Hutan
Produksi Tetap ;
Bahwa disekitar lokasi pengambilan titik
koordinat masih berupa hutan, banyak terdapat
timbunan tanah bekas penambangan
dibeberapa tempat ada juga kantor Pos Jaga,
stockpile, workshop, gudang handak,
laboratorium dan jalan tambang kemudian
beberapa alat berat, kesemuanya itu ditulis
didaftar dan termuat dalam Berita Acara yang
saya tanda tangani selanjutnya Berita Acara
tersebut saya serahkan kepada Mabes POLRI;
Bahwa penggunaan, pengambilan titik
koordinat dengan menggunakan alat berupa
GPS tersebut sudah menjadi standar bagi
Kehutanan karena tingkat kesalahannya sangat
kecil ;
Bahwa selain Kehutanan, yang sering
mempergunakan alat tersebut diantaranya
BPN ;
Bahwa lokasi PT. Batubara Bukit Kendi di
Tanjung Enim, namun ahli tidak tahu desanya ;
Bahwa ahli tidak tahu apa dasarnya Mabes
Polri minta bantuan, setahu ahli Mabes POLRI
meminta bantuan kepada Kepala Balai
Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah II
Palembang, lalu Kantor/Pimpinan
memerintahkan ahli untuk melakukan
pengambilan titik koordinat di areal Kuasa
Pertambangan PT. BBK ;
Bahwa ahli mempunyai sertifikat yang
dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan,
57
57
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 57
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
disitu dibuat keahlian ahli dalam menggunkan
GPS ;
Bahwa yang berhak meminta bantuan ahli
untuk menentukan tiik koordinat selain Mabes
Polri, Masyarakat Umum juga bisa, karena ahli
sering ditugaskan oleh pimpinan ;
Bahwa tingkat akurasi menggunakan alat GPS,
berdasarkan pengalaman ahli tingkat
akurasinya 99,9 persen ;
Bahwa ahli tidak tahu apakah tembusan hasil
pengambilan titik koordinat disampaikan oleh
pihak Mabes Polri kepada PT. Batubara Bukit
Kendi ;
Bahwa saat ahli dilapangan untuk mengambil
titik koordinat kegiatan yang dilakukan oleh
PT. BBK yaitu melakukan Penambangan
disebelah Utara dan Selatan ;
Bahwa pada tahun 2005 ahli tidak tahu tentang
surat teguran tentang penghentian sementara
itu ;
Pada waktu dilakukan penimjauan kembali
oleh Tim terpadu yang terdiri dari Badan
Planologi Kehutanan, Dinas Kehutanan
Propinsi Sum-Sel dan Dinas Kehutanan Kab.
Muara Enim, yang turun kelapangan meninjau
kegiatan penambangan yang dilakukan oleh
PT. Batubara Bukit kendi ahli tidak ikut turun
dan tidak tahu adanya TIM tersebut ;
Bahwa berdasarkan hasil peninjauan lapangan
yang dilakukan oleh Tim terpada tersebut,
ternyata PT.BBK telah melakukan kegiatan
penambangan dikawasan hutan produksi (HP)
Bukit Asam seluas lebih kurang 198,12 Ha.
Sementara ahli mengatakan bahwa luas luas
areal yang telah dilakukan kegiatan
penambangan oleh PT.BBK hanya bekisar
lebih kurang 75 Ha. Karena ahli hanya
58
58
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 58
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
menentukan./mengambil titik kegiatannya
saja ;
Bahwa cara pengambilan titik kordinat dimulai
0 (Nol) yang saat itu pas ada di jembatan Desa,
lalu kita tarik ke Y setelah ditarik kemudian
baru ketemu dengan titiknya, dengan kata lain
kegiatan yang dilakukan oleh PT. Batubara
Bukit Kendi tidak di hutan Lindung ;
Bahwa untuk Keputusan Menteri No. 76/2001
in1 masih berlaku karena belum dirubah
dengan Keputusan Menteri yang baru.
Bahwa didalam Keputusan Menteri ini telah
ditentukan tentang titik koordinatnya.
Menimbang, bahwa dipersidangan terdakwa Ir. Munandar als Munandar Sai Sohar
telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa terdakwa menjabat di PT. Batubara
Bukit Kendi sejak tanggal 14 Januari 2003 s/d
14 Januari 2008 sebagai Dirktur Utama PT.
Batubara Bukit Kendi.
Bahwa tugas terdakwa selaku Direktur PT.
Batuabra Bukit Kendi yaitu Memimpin dan
menjalankan koorporasi, mengkoordinasikan
tugas-tugas untuk mengatur kegiatan operasi
produksi dan keuangan yang masing-masing
dibawah Direktur, serta
mempertanggungjawabkan laporan
perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang
Saham.
Bahwa lokasi kerja terdakwa berada di areal
KP PT. Batubra Bukit Kendi yaitu di Desa
Pulau Panggung Kecamatan Lawang Kidul,
Kab. Muara Enim.
Bahwa tahapan kegiatan penambangan yang
dilakukan oleh PT. Batubara Bukit Kendi
Didalam bagian perencanaan melakukan
perencanaan kegiatan penambangan dan
termasuk pengeboran tanah untuk mencari
59
59
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 59
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
potensi batubara, serta mengenai ketebalan
tanah di sektor keamanan menjadi sektor yang
memang layak atau tidak layaknya untuk
ditambang lalu dilakukan pertambangan sepeti
biasanya.
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi pernah
bekerjasama dengan PT. Ulima NItra (PT.
UN) dalam hal ini melakukan sewa menyewa
alat-alat berat, PT. Musi Rawas Menyewakan
alat-alat berat, PT. Lematang (menyewakan
alat-alat berat), PT. BCKA (dengan Direktur
Simon Legiman) sewa menyewa Dump truck
dan PT. Pindad kerjasama dalam hal
peledakan lapisan Pucuk (peledakan dan
Pengeboran.
Bahwa yang menandatangani perjanjian
tersebut yaitu Direktur Utama PT. Batubara
Bukit Kendi.
Bahwa selama menjabat sebagai Direktur
Utama PT. Batubara Bukit Kendi, sekitar
tahun 2005 ada teguran dari Badan Planologi
Bogor kepada PT. Batubara Bukit Kendi dan
didalam surat tersebut dijelaskan bahwa PT.
Batubara Bukit Kendi harus melakukan
penghentian sementara karena belum ada izin
pinjam pakai, dan sekitar tahun 1997 PT.
Batubara Bukit Kendi pernah mengajukan
surat peromohonan tenatang izin pinjam pakai
ini dan pada tahun 1999 kami pernah
melaporkan surat permohonan tersebut kepada
Bupati Daerah Muara Enim, dan pada saat itu
juga Bupati Muara Enim menulis surat kepada
Menteri Kehutanan RI untuk segera
memproses surat permohonan yang telah kami
ajukan tersebut.
Bahwa setelah mendapatkan surat dari Bupati
Muara Enim ada meninjau untuk melihat dari
60
60
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 60
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
luasan daerah atau acuan dari SK Menteri
seluas 671, Ha tetapi untuk melengkapi atau
untuk merekomendasikan surat tersebut,
Bupati Muara Enim merekomendasikan lagi
surat tersebut kepada Gubernur.
Bahwa dari PT. Batubara Bukit Kendi sendiri
pernah melaporkan kepada Dinas
Pertambangan dan Energi untuk menyangkut
BUMN, bagian strategi untuk merespon
bagian tersebut.
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi belum
menghentikan kegiatan setelah adanya teguran
tersebut karena pada waktu itu bukan PT.
Batubara Bukit Kendi tidak mengikuti atas
teguran tersebut, tetapi karena yang telah
mengeluarkan atas izin tersebut adalah pejabat
Negara segabai Direktur Utama yang
bertanggung jawab penuh dengan RUPS, dari
PT. Batubara Bukit Kendi sendiri menanggapi
masalah ini yaitu segera meloporkan hal ini
kepada Bupati Maura Enim untuk dapat
dilaporkan ke wilayah Muara Enim.
Bahwa terdakwa mengetahui, kalau perizinan
yang harus dipenuhi yaitu izin dari Menteri
Pertambangan dan Energi dan pada waktu
SKB sebelum Undang-undang No. 41 tahun
1999 melihat pada acuan dalam pasal 5
( perjanjian pinjam pakai kawasan hutan dan
dalam pasal 4 dibuat bersama antara Dinas
Pertambangan dan Energi ), bahkan BUMN
menpunyai tugas dan dapat disimpulkan
bahwa apakah ini kelalaian dari PT. Batubara
Bukit Kendi sendiri atau dari Pihak Instansi,
karena sepengetahuan terdakwa persyaratan
ini telah kami lakukan dan untuk melengkapi
syarat-syarat yang kurang lengkap kami pun
61
61
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 61
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
sudah penuhi dari Dinas Pertambangan dan
Energi;
Bahwa terdakwa menjadi Direktur Utama PT.
Batubara Bukit Kendi sebagai hasil dari Rapat
Umum Pemegang Saham ;
Bahwa sebagai Direktur Utama terdakwa
harus melanjutkan kebijakan perusahaan yang
dijabat oleh direktur sebelumnya dan
melanjutkan segala kegitan yang dilakukan
direktur sebelumnya ;
Bahwa pada waktu terdakwa menjabat sebagai
direktur utama semua persyaratan untuk
keluarnya ijin pinjam pakai kawasan hutan
telah dipenuhi namun ijin pinjam pakai
kawasan hutan tetap belum keluar dan
terdakwa tidak mengetahui pasti kenapa ijin
yang dimaksud tidak keluar juga ;
Bahwa terdakwa tidak mengetahui kalau
Mentri Kehutanan dapat menghentikan
operasi pertambangan ;
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi telah
melaksanakan kewajibannya untuk membayar
pajak, royalti maupun deviden yang besarnya
kurang lebih Rp. 100.000.000.000,00 (seratus
milyard rupiah);
Bahwa sekitar tahun 2008 semua berkas
persyaratan pengajuan ijin pinjam pakai
kawasan hutan yang berada di kementerian
kehutanan telah hilang dengan alasan dari
kementerian kehutanan berkas hilang karena
pindah kantor ;
Bahwa kemudian PT. Batubara Bukit Kendi
kembali diminta untuk mengajukan kembali
permohonan ijin pinjam pakai kawasan hutan
dengan dilengkapi foto satelit dari kehutanan
kemudian persyaratan yang dimaksud itupun
telah dipenuhi tetapi ijin tetap belum keluar ;
62
62
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 62
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa dari pihak PT. Batubara Bukit Kendi
kembali menanyakan perihal tidak keluarnya
ijin pinjam pakai kawasan hutan namun dari
kementerian kehutanan min4a sejumlah uang
yang kemudian oleh pihak PT. Batubara Bukit
Kendi permintaan tersebut tidak bisa dipenuhi
karena tidak bisa dipertanggungjawabkan ;
Bahwa untuk kegiatan PKP2B yaitu perjanjian
kerjasama dalam kawasan hutan lindung dari
pusat (mentamben), perusahaan dikenakan
beban 13,5 % untuk negara ;
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi bukan
perusahaan dalam kategori PKP2B sehingga
tidak ada beban 13,5 % kepada negara tetapi
bagi perusahaan seperti PT. Batubara Bukit
Kendi tetap dipungut kewajiban seperti pajak,
royalti dan CSR ;
Bahwa untuk penutupan sebuah perusahaan
Pertambangan diperlukan biaya yang sangat
besar ;
Bahwa apabila terpaksa PT. Batubara Bukit
kendi dihentikan biaya tersebut akan
membebani negara dan selain itu ekosistem
akan terancam mengalami kerusakan ;
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi ikut andil
dalam supply batubara untuk pembangkit
tenaga listrik wilayah Jawa dan Bali di
Surabaya ;
Menimbang, bahwa terdakwa dipersidangan menghadirkan saksi-saksi yang
menguntungkan bagi diri terdakwa (a de charge) dan ahli untuk memberikan keterangan dan
pendapatnya dipersidangan, saksi-saksi dan ahli tersebut telah disumpah menurut agamanya
dan pada pokoknya memberikan keterangan/ pendapat sebagai berikut :
1 Saksi SYAHRIL A RAHMAN
Bahwa saksi bekerja di Dinas Pertambangan Provinsi Sumatera Selatan sejak 24
April 2010 ;
63
63
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 63
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi mulai beroperasi sejak tahun 1997 sedangkan
penyerahan Kuasa Pertambangan dari PT. Bukit Asam ke PT. Batubara Bukit
Kendi pada tahun 1998 ;
Bahwa sebelum berlaku Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan permohonan ijin pinjam pakai kawasan hutan berdasarkan SKB dua
menteri yaitu Mentri Pertambangan dan Menteri Kehutanan yang mengatur
bahwa permohonan ijin disampaikan kepada Menteri Pertambangan kemudian
Menteri Pertambangan menyampaikan ijin tersebut ke Menteri Kehutanan ;
Bahwa selama beroperasi PT. Btubara Bukit Kendi telah memenuhi semua
perijinan yang telah ada ;
Bahwa penggunaan kawasan hutan semua telah dipenuhi oleh PT. Batubara
Bukit Kendi sebelum berlakunya Undang-Undang No. 41 tahun 1999 tentang
Kehutanan ;
Bahwa surat dari BAPLAN tanggal 17 Februari 2005 tentang penghentian
sementara kegiatan tambang PT. Batubara Bukit Kendi seharusnya tidak terjadi
dan PT. Batubara Bukit Kendi tetap harus melakukan kegiatan
penambangannya ;
Bahwa permohonan yang diajukan PT. Batubara Bukit Kendi yang diajukan
oleh Menteri Pertambangan ke Menteri Kehutanan semua persyaratan telah
lengkap dan telah sesuai dengan SKB dua menteri tersebut ;
Bahwa selama PT. Batubara Bukit Kendi beroperasi telah memberikan manfaat
bagi negara berupa pajak dan royalti dan membuka lapangan pekerjaan ;
Bahwa sepengetahuan saksi apabila proses pinjam pakai kawasan hutan sedang
dilakukan maka PT. Batubara Bukit Kendi boleh melakukan penambangan ;
Bahwa Kuasa Penambangan milik PT. Batubara Bukit Kendi seluas 881,7 ha
dan tetap masih berlaku ;
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan ;
2 Saksi IR. MILAWARMAN
Bahwa saksi sebagai Direksi PT. Bukit Asam dan saham PT. Bukit Asam
sebesar 75% dan setiap tahun ada pengawasan dari PT. Bukit Asam ke PT.
Batubara Bukit Kendi ;
Bahwa pada tahun 1997 PT. Bukit Asam telah mengajukan permohonan
penggunaan kawasan Hutan ke Menteri Pertambangan dan diteruskan ke
Menteri Kehutanan namun hingga sekarang ijin belum keluar dan tidak ada
penolakan ;
64
64
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 64
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa tidak ada teguran secara tertulis dari pemegang saham sedangkan saran
Direksi PT. Bukit Asam supaya PT. Batubara Bukit Kendi menindaklanjuti
permohonan ijin pinjam pakai kawasan hutan tersebut ;
Bahwa sampai periode terdakwa menjabat sebagai direktur utama belum ada
penolakan permohonan pinjam pakai kawasan hutan ;
Bahwa Kuasa Pertambangan PT. Batubara Bukit Kendi masih tetap berlaku
selama jangka waktu 30 tahun sampai dengan 2025 ;
Bahwa selain Kuasa Pertambangan yang dimiliki PT. Batubara Bukit Kendi ada
ijin lain yaitu misalnya AMDAL, ijin bahan peledak dan lain-lain ;
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi mendapat Kuasa Pertambangan dari PT.
Bukita Asam pada tahun 1997 seluas 881,7 ha dan baru dilakukan penambangan
seluas 75 ha;
Bahwa surat BAPLAN tahun 2005 ditanggapi oleh Dirjen Pertambangan yang
pada intinya penghentian tidak perlu karena menteri kehutanan belum
menjawab surat dari Dirjen Pertambangan sejak tahun 1997 ;
Bahwa kontribusi PT. Batubara Bukit Kendi ke Negara kurang lebih Rp. 45
Milyar pertahunnya disamping menampung 2000 karyawan ;
Bahwa yang disetujui oleh Dirjen Kehutanan seluas 337 ha dan ada berita acara
peninjauan lapangan ;
Bahwa laporan pertanggungjawaban terdakwa Ir. Munandar diterima baik ;
Bahwa Direksi PT. Btubara Bukit Kendi sudah berkordinasi dengan Dinas
Pertambangan Sumsel dan tidak ada saran untuk menghentikan penambangan ;
Bahwa pengurusan permohonan pinjam pakai kawasan hutan sudah dilakukan
dengan serius oleh PT. Batubara Bukit Kendi tergambar dari laporan yang saksi
terima yakni sudah 5 kali menelusuri proses perijinan pinjam pakai di
Kementerian Kehutanan ;
Bahwa untuk penutupan penambangan harus mengajukan rencana termasuk
biaya dan meminimalkan dampak lingkungan ;
Bahwa penghentian sementara dan penutupan memliki dampak fisik yang sama
dan keduanya harus dikoordinasikan dengan instansi pemberi ijin
Bahwa penutupan tambang dilakukan oleh inspektur tambang ;
Menimbang, bahwa terdakwa terhadap keterangan saki tersebut tidak keberatan ;
3 Ahli DR. CHAIRUL HUDA, SH.MH
Bahwa ahli menerangkan tidak kenal dengan terdakwa tidak ada hubungan keluarga
sedarah atau semenda serta tidak terikat dengan pekerjaan ;
65
65
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 65
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa ahli bekerja sebagai Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta dan ahli adalah
salah satu tim penyusunan Rancangan Perundang-Undangan dan juga penasehat ahli
Kapolri di bidang hukum di Mabes Polri ;
Bahwa izin pertambangan adalah Domain Administrasi dan lahirnya Ketentuan Pidana
tidak menghapus ketentuan Administratif yang dikeluarkan oleh Ketentuan Tata Usaha
Negara ;
Bahwa dalam hal ini ada komplik hukum antara Kehutanan dan Pertambangan yang
mempunyai konsekuensi untuk hukum Pidana ;
Bahwa dalam hukum pidana hanya diatur bahwa jika terjadi perubahan perundang-
undangan maka hanya boleh diterapkan apabila ketentuan tersebut menguntungkan,
artinya jika suatu perbuatan yang tadinya bukan merupakan tindak pidana dan kemudian
hari dianggap sebagai perbuatan pidana maka harus diterapkan peraturan yang lebih
menguntungkan karena perbuatan yang dilakukan pada saat itu tidak dianggap sebagai
perbuatan tercela oleh undnag-undang yang berlaku pada saat itu ;
Bahwa apabila suatu perbuatan yang bukan tindak pidana namun kemudian oleh
undang-undang dinyatakan sebagai tindak pidana maka akan berlaku prospektif dan
tidak boleh retroaktif atau mundur sehingga hal ini tidak menyebabkan izin yang
diberikan pejabat TUN dapat dibatalkan karenanya adanya ketentuan yang mengatur
perbuatan pidana berdasarkan undang-undang yang baru ;
Bahwa perijinan hanya bisa dibatalkan oleh 3 keadaan yakni dibatalkan oleh pemberi
ijin, dibatalkan oleh pengadilan dan dibatalkan oleh pejabat yang lebih tinggi karena
tidak pernah ada kasus ijin yang dikeluarkan oleh satu instansi dibatalkan oleh instansi
lain yang tidak ada hubungannya ;
Bahwa Perpu No 1 tahun 2004 yang menyelesaikan masalah yang sekarang timbul
antara Pertambangan dan Kehutanan namun masalah tersebut tidak masuk dalam ranah
Pidana ;
Bahwa ketentuan Pidana dalam kehutanan adalah merupakan sangsi Administratif ;
Bahwa ketentuan pidana adalah sebagai alat pemaksa (wacth doog) untuk ditaatinya
normas administrative maka ketentuan administrative menjadi pangkal tolak masalah ;
Bahwa untuk menetapkan suatu perbuatan tersebut melawan Hukum harus ditentukan
kapan Perbuatan Melawan Hukum itu timbul ;
Bahwa UU Nomor 41 tahun 1999 bisa menjadi sebuah Delik kalau ketentuan dalam
Undang undang tersebut dilanggar ;
Bahwa dalam kasus ini baru merupakan delik jika dalam undang-undang No. 41 Tahun
1999 redaksinya berbunyi barang siapa meneruskan dan ternyata dalam kasus ini
bukan perbuatan berlanjut karena berbeda pelakunya ;
66
66
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 66
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa ahli menganut unsur Dualistik yang memisahkan Perbuatan Pidana dengan
Pertanggungjawaban Pidana ;
Bahwa ahli juga menganut ajaran Prof Yongkers yang mengatakan apabila telah diatur
oleh Undang Undang maka tidak boleh ditafsirkan lagi ;
Bahwa ahli berpendapat ada tiga anasir dalam Hukum Pidana yaitu
1 Subjek Delick yaitu sasaran Norma baik itu barangsiapa, atau Setiap orang ;
2 Strafbaar perbuatan yang dilakukan ;
3 Strafmach atau tentang ancaman Pidananya ;
Bahwa ada 2 Ide yang bersifat umum untuk menunjuk unsur barangsiapa
menitik beratkan kepada orang perorangan sedangkan Setiap orang bisa orang
perorangan atau koorperasi ;
Bahwa dalam perkembangannya tindak pidana bisa juga dilakukan oleh
korporasi dan yang bisa dipertanggungjawabkan adalah 1. Orang yang secara
materiil melakukan tindak pidana, 2. Orang yang karena kedudukannya dapat
menggerakkkan korporasi dalam melakukan perbuatan yang dilarang oleh
undang-undang ;
Bahwa menurut ahli kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi dan eksploitasi
adalah kegiatan yang sangat komplek dan tidak simple seperti orang melakukan
pencurian sehingga perbuatan penambangan tersebut harus dikonstruksikan
sebagai perbuatan korporasi bukan orang perorangan ;
Bahwa apabila seorang Direktur Utama suatu perseroan melakukan apa yang sudah
digariskan dan ditetapkan oleh RUPS maka sesungguhnya perbuatan yang telah
dilakukan Dirut tersebut adalah perbuatan korporasi dan tidak bisa dikatakan sebagai
perbuatan perorangan ;
Bahwa tanggung jawab atas tindakan korporasi sepenuhnya ada di pemegang saham dan
dalam hal ini karena PT.Batubara Bukit Kendi adalah BUMN maka negara adalah
sebagai pemegang saham ;
Bahwa asas Lex Spesiale Derogat Lex Genelaris tidak bisa diterapkan dalam
komplik Hukum Pertambangan Dan Hukum Kehutanan;
Bahwa undang-undang pertambangan dan kehutanan ada diharmonisasi akibat
pembuat undang-undang dan leading sektor masing-masing, contoh kasus di
Pelawan Provinsi Riau, Pengadilan mengadili supir-supir yang membawa kayu.
Menurut terori penerimaan perbuatan materiil membawa kayu adalah untuk
kepentingan korporasi sehingga yang bertanggungjawab adalah korporasi ;
67
67
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 67
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa perbuatan suatu koorperasi bisa dipertanggung jawabkan dalam hukum
Pidana dalam hal :
1 Norm Vasibility Crime ( orang yang mempunyai kedudukan Fungsional dalam
Kooperasi ) ;
2 Orang memberikan keuntungan untuk Kooperasi tersebut dan koorperasi
menikmati dari perbuatan orang tersebut ;
Bahwa apabila terdapat 2 Undang undang yang berlaku maka kedua duanya
harus di patuhi atau ditaati ;
Bahwa fungsi surat dakwaan menurut saksi adalah :
1 sebagai dasar untuk menentukan perbuatan dan
2 sebagai dasar pemeriksaan .
4 Ahli DR. FEBRIAN, SH. MSi
Bahwa ahli adalah Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Palembang
sebagai ahli Hukum Tata Negara Spesialis Ilmu Per- Undang Undangan ;
Bahwa ahli mengatakan kalau Undang undang tidak berlaku surut dan
retroaktif dan sebelum tahun 1999 maka seharusnya Undang undang yang
berlaku adalah UU No 5 Tahun 1967 dimana sanksinya bersifat Administrasi
dan bukan merupan sanksi Pidana ;
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi beroperasi sejak tahun 1997 maka tidak
bisa diterapkan ketentuan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan karena undang-undang tidak berlaku surut ;
Bahwa berkaitan dengan Penghentian Penambangan PT Batubara Bukit
Kendi seharusnya adalah Menteri Pertambangan bukan Menteri Kehutanan;
Bahwa ahli mengatakan kalau pasal 83 B tidak bersifat Limitatif, sehingga
tidak terbatas dengan adanya 13 perusahaan yang dapat diberikan ijin ;
Bahwa juga mengatakan kalau ada dua surat peringatan yang ditujukan
kepada PT batubara Bukit Kendi isinya bisa bersifat Perintah, saran,
maupun rekomendasi maka membacanya harus hati-hati, karena kalau yang
bersifat perintah hanya dikeluarkan oleh Istansi pemberi ijin saja ;
Bahwa menurut pendapat ahli beraktivitas menambang sambil mengurus ijin
adalah sah-sah saja karena sama dengan membangun rumah, membangun
sambil mengurus ijin mendirikan bangunan ;
Bahwa untuk PT Batubara Bukit Kendi kawasan Hutan telah ditetapkan oleh
Menteri Kehutanan dan telah pula ditanda tangani maka dianggap sah
namun apabila prosedurnya tidak dijalankan maka seharusnya keputusan
tersebut yang dibatalkan ;
68
68
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 68
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa kawasan hutan baru dianggap defenitif dan sudah dijalankan sesuai
dengan peraturan ;
Bahwa terkait dengan Undang undang No 41 tahun 1999 seharusnya Jaksa
penuntut umum menjunctokan atau dihubungkan dengan Undang Undang
No. 19 tahun 2004 tentang Kehutanan apabila tidak maka Penuntut Umum
melakukan kekhilafan ;
5 Ahli Prof. DR. Ir ABRAR SALENG, SH.MH
Bahwa ahli adalah Dosen
Fakultas Hukum Universitas
Hasanudin Makasar;
Bahwa maksud dari tujuan Perpu
Nomor 1 Tahun 2004 yang
berubah menjadi UU No. 19
Tahun 2004 untuk memberikan
kepastian Hukum dan guna
menyelesaikan persoalan-
persoalan yang belum
terselesaikan oleh UU no 41
Tahun 1999 yang ada benturan
hukum tentang kepastian hukum
pertambangan yang ada diatas
kawasan Hutan ;
Bahwa pada pasal 83 A di
implementasikan sendiri sebagai
pemberi kepastian hukum kepada
semua pemegang hak KP ( Kuasa
Penambangan) dikawasan hutan
diakui sampai berakhirnya semua
ijin dan ada Fatwa Mahkamah
Agung yang menerangkan bahwa
jika ada peraturan yang diubah
maka hak hak orang tersebut
harus di hormati ;
Bahwa sedangkan pada pasal 83
B merupakan Beshiking /
penetapan yang dikeluarkan oleh
Presiden yaitu melalui KEPRES
69
69
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 69
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
41 tahun 2004 dimana ada 13
(tiga belas) perusahan
didalamnya dimana dalam pasal
83 B tersebut menjelaskan
kesemua ijin yang lama
dinyatakan tetap berlaku apabila
perusahaan tersebut memiliki ijin
.
Bahwa dalam pasal 78 ayat (6)
UU nomor 41 tahun 1999 untuk
kuasa pertambangan yang akan
datang atau sedang berjalan
sudah memiliki ijin sebelumnya
maka tunduk pada Undang-
undang Kehutanan dan Undang
Undang pertambangan tahun
1967 ;
Bahwa Kuasa Pertambangan dan
Kehutanan dalam suatu Badan
Usaha yang telah memiliki Kuasa
Pertambangan maka di legalkan
atau dibenarkan melakukan
kegiatan cukup sengan
persetujuan bukan dalam bentuk
perijinan ;
Bahwa beradasarkan SKB (Surat
Keputusan Bersama) tahun 1989
antara dua orang menteri yaitu
pertambangan dan kehutanan
pada pasal 8 C dimana ketika
permohonan diajukan oleh
Mentamben dan tidak ada
jawaban oleh Mentri Kehutanan
selama 30 hari dianggap sebagai
persetujuan dan dibenarkan untuk
menambang dikawasan tersebut ;
70
70
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 70
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa ahli berpendapat terhadap
dakwaan Jaksa Penuntut Umum
apabila sebuah Undang Undang
telah diubah maka dalam
dakwaan tersebut harus
menjuntokan perubahan
tersebut ;
Bahwa untuk tanggung jawab
dalam sebuah Corporate harus
melihat AD ART Corporate
tersebut karena yang menjadi
penanggung jawabnya
merupakan Corporate tersebut ;
Bahwa ahli berpendapat kalau
sebuah perusahaan telah
memiliki ijin Kuasa
Penambangan maka perusahan
itu telah dianggap legal ;
Bahwa berdasarkan Inpres No. 1
tahun 1976 tentang sinkronisasi
yang menjadi prioritas jika
terjadi tumpang tindih antara
Departemen Kehutanan dan
Pertambangan maka yang
diprioritaskan adalah
pertambangan. Dalam SKB NO.
696.K/05/M.PE/1989 dan No.
429/Kpts-II/1989 antara enteri
Kehutanan dan Menteri
Pertambangan berkaitan dengan
ijin pinjam pakai pada kawasan
hutan yang mengajukan ijin
adalah menteri pertambangan
kepada menteri Kehutanan ;
Bahwa yang menjadi landasan
filosofis kenapa pertambangan
didahulukan karena Sumber
71
71
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 71
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Daya Alam ada 2 yaitu SDA
yang diperbarukan dan tidak
terbarukan, asas hukum
menyatakan jika terjadi
benturan antra yang tidak
terbarukan dengan yang
terbarukan maka yang
didahulukan adalah yang tidak
terbarukan ;
Bahwa dalam PP no. 27 Tahun
1980, batubara dimasukkan
dalam klasifikasi strategis karena
jika ada perubahan teknologi bisa
jadi batubara menjadi barang
yang tidak berguna karenanya
harus dimanfaatkan secara
maksimal saat ini ;
Bahwa yang bertanggungjawab
atas penghentian penambangan
adalah yang member ijin bukan
Departemen Kehutanan karena
instansi tersebut tidak memiliki
kewenangan melakukan
penghentian ;
Bahwa dalam pertambangan ada
penghentian sementara dan
penghentian tetap dan untuk bisa
dilakukan penghentian biasanya
ada pelanggaran-pelanggaran
terhadap tahapan penambangan
dan tidak mudah melakukan
penutupan penambangan karena
harus ada analisis mengenai
dampak dampak yang
ditimbulkan ;
Bahwa dalam undang-undang
Minerba No. 4 Tahun 2009 pasal
72
72
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 72
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
39 dan 40 menyebutkan bahwa
yang berhak melakukan
penyidikan adalah PPNS
penambangan baru kemudian
diserahkan ke polisi ;
Bahwa penggunaan asas lex
specialis ada 3 syarat :
1 Normanya harus sederajat (dalam kasus ini sederajat) ;
2 Harus satu rezim (UU kehutanan dan Pertambangan satu rezim Ekonomi)
3 Tdak jelas pengaturannya (dalam kasus ini belum jelas)
Bahwa SK menteri No. 76 tahun 2001 yang menyebutkan kawasan hutan di Sumatera
Selatan dan perlu dibentuk tata batas maka SK tersebut belum bersifat final sebab masih
menunggu penetapan tata batas sehingga sesuatu yang belum jelas tidak bias dijadikan
dasar ;
Bahwa dalam kasus ini sangat ironis karena PT. Batubara Bukit Kendi adalah BUMN
dan menyumbang untuk Negara lalu apa gunanya jika penyumbang APBN kemudian
dipidana ;
6 Ahli Prof. ZEN ZANIBAR, SH.MH
Bahwa ahli adalah Ketua Program studi Ilmu Hukum Pasca sarana
Unsri, Dosen Unas Jakarta dan mantan Staf AHli Mahkamah Konstitusi ;
Bahwa konsekuensi berlakunya Undang undang Kehutanan no 41 Tahun
1999 menyebabkan semua perusahan pertambangkan yang tidak
mempunyai IPPKH harus ditutup lalu kemudian ada kasus PT Karaha
Bodas ditutup dengan Kepres namun PT Karaha Bodas menggugat
Negara dengan menganti 3 Milyar dolar , karena pemerintah menyadari
kesalahannya maka kemudian ada perubahan Undang Undang
Kehutanan melalui Perpu No 1 Tahun 2004 dan ditetapkan Undang
Undang No. 19 Tahun 2004 dan seluruh perusahan Pertambangan
diperbolehkan serta sah melakukan aktivitas penambangan dan tidak
perlu ijin pinjam pakai kawasan hutan karena telah memperoleh ijin
penambangan sebelum berlakunya Undang undang Nomor 41 Tahun
1999 ;
Bahwa seharusnya dakwaan Jaksa Penuntut Umum menjuntctokan
dengan Perubahan Undang Undang dan dikaitkan juga dengan Perpu No.
1 tahun 2004 ;
Bahwa orang atau Badan Hukum yang telah diberi Kuasa Penambangan
tidak boleh dihukum atau di Pidana karena telah memperoleh hak dari
73
73
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 73
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Negara karena Negara harus bersifat adil karena Negara telah
memberikan hak maka Negara tidak boleh memidana penerima hak
tersebut ;
Bahwa Negara tidak boleh menghukum warganya kalau dahulu tindakan
tersebut dianggap legal lalu sekarang ada peraturan yang melarang ;
Bahwa dalam pasal 83 Perpu menganulir pasal 78 Undang Undang
Kehutanan Tahun 1999 sehingga perusahaan yang memiliki Kuasa
penambangan adalah sah untuk menambang meskipun belum memiliki
IPPKH ;
Bahwa PT Batubara Bukit Kendi telah memiliki Kuasa Penambangan
sehingga tidak perlu mengurus ijin Pinjam pakai kawasan hutan dan
dengan adanya permohon oleh PT Batubara Bukit Kendi adalah
merupakan etikat baik saja ;
Bahwa maksud dari pasal 83 A Perpu Nomor 1 Tahun 2004 yang
dimaksud dengan semua ijin adalah ijin pertambangan dikawasan
Hutan ;
Bahwa Menteri kehutanan seharusnya mengumumkan semua
Perusahaan yang telah memiliki Kuasa penambangan yang telah ada
sebelum Undang Undang Kehutanan Tahun 1999 silahkan mengurus
ijin ;
Bahwa Undang-undang bersifat general atau umum sehingga tidak bisa
berlaku diskriminasi, jikapun dalam Pasal 83B disebutkan 13 perusahaan
maka hal tersebut tidak limitative artinya masih terbuka untuk
perusahaan lain ;
Bahwa dari segi ketatanegaraan, hukum pidana adalah untuk mencegah
bukan untuk menghukum kadang bisa memaksa tergantung pasalnya.
Dalam hal ini pasal 78 Undang-undang Kehutanan maka posisi hukum
pidananya hanya untuk mencegah. Ada orang yang sudah berbuat ada
orang yang mau berbuat sehingga menurut pasal 83A Perpu No. 1Tahun
2004 ketentuan Pasal 78 dalam hal ini bisa dikesampingkan karena PT.
Batubara Bukit Kendi sudah bekerja sebelum Undang-indang Kehutanan
berlaku ;
Menimbang, bahwa terdakwa dipersidangan selain mengajukan ahli tersebut diatas juga
mengajukan alat bukti surat berupa :
1 Akta No. 119 tanggal 21 Oktober 1996 tentang Akta Notaris Pendirian PT. BBK dibuat
dihadapan Notaris Sucipto raharjo, SH
74
74
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 74
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
2 Surat No. C2-1592.HT.01.01.TH.1997 tentang Surat pengawasan Menteri Kehakiman
atas Akta pendirian PT. BBK ;
3 Surat Dirut PT.BA kpd Mentamben melalui DJPU No. 061/10.000/SRT/VII/1996
tanggal 30 Juli 1996 tentang Permohonan ijin operasi penambangan dalam kawasan
hutan
4 SK. Mentamben 2158/223/DPT/1996 tanggal 19 Agustus 1996 tentang Permohonan
persetujuan penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan eksploitasi batubara dan
pembangunan sarana penunjangnya dalam kawasan hutan disaerah Kab. Muara Enim,
Prov. Sumatera Selatan ;
5 Surat Gubernur Sumsel No. 545/03891/T/1997 tanggal 18 Agustus 1997 tentang
Pengumuman setempat untuk KP eksploitasi bahan galian an. PT.BA (Persero) DU
1667 Sum-sel ;
6 Surat Dir.Tek Pertmb.Umum No. 1550.K/1024/MPE/1997 tanggal 22 September 1997
tentang Kuasa Pertambangan eksploitasi an. PT.BA ;
7 Surat Mentamben kpd Menhut No. 3628/201/M.DJT/1997 tanggal 29 September 1997
tentang Permohonan persetujuan penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan eksploitasi
batubara dan pembangunan sarana penunjangnya dengan cara pinjam pakai di daerah
Kab. Muara enim dan Lahat Prov. Sum-atera Selatan an. PT.BA (persero) ;
8 Surat Dirjen Inventarisasi dan tata guna hutqan dept.Hut kepada Menteri Kehtanan No.
497/C/VII-4/1997 tanggal 7 Novem,ber 1997 tentang permohonan persetujuan
penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan bahan galian batubara di Kab. Muara Enim
dan Lahat, Prov. Sumatera Selatan an. PT.BA ;
9 SK. Mentamben No. 120.K/201/MPE/1998 tanggal 10 februari 1998 tentang
Persetujuan Pemindahan Kuasa Pertamgangan dari PT. Bukit Asam ke PT. Batubara
Bukit Kendi ;
10 Surat Kepala Pusat Pengukuhan dan Penata Guna Kawasan Hutan kepada Kepala Dinas
Prov. Sumsel No. 834/VII/KP-4.2.1/2002 tanggal 28 Agustus 2002 tentang kegiatan
penambangan batubara an. PT. BBK diProvinsi Sumsel ;
11 Surat Kadin Kehutanan Sumsel kepada PT.BBK No. 522/545/610-II/HUT tanggal 18
Maet 2003 tentan Kegiatan penambangan batubara an. PT. BBK diProvinsi Sumsel;
12 Akta Pernyataan Kep. Rapat No.2 tanggal 5 Mei 2004 tentang Penentapan Ir. Munandar
sebagai direktur utama PT.BBK ;
13 Surat PT.BBK kpd BAPLAN No. 36/DP-BBK/SRT/X/2004 tanggal 7 oktober 2004
tentang peninjauan lapangan atas kegiatan penambangan KW.97PP0146 an. PT. BBK ;
14 Surat BAPLAN kpd Dinas Kehutanan Propnsi Sum-sel dan Dinas Kehutanan Kb.
Muara Enim No. 1062/VII/KP-4.2.2/2004 tanggal 12 oktober 2004 tentang surat tugas
pelaksana ;
75
75
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 75
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
15 Surat Dirut PT.BBK kpd Bupati Muara Enim 01/DU-BBK/SRT/I/2005 tanggal 7
Januari 2005 tentang Pengurusan Ijin pinjam pakai kawasan hutan ;
16 Surat BAPLAN kpd PT. BBK No. S.87/VII/KP/2005 tanggal 17 Februari 2005 tentang
Penghentian sementara kegiatan eksploitasi penambangan bahan galian batubara
PT.BBK ;
17 Surat Dirut PT. BBK kpd BAPLAN No. 03/DU-BBK/SRT/II/2005 tanggal 28 Februari
2005 tentang Pengurusan 8jin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) ;
18 Surat Bupati Muara Enim kpd Menhut No. 522/0491/I/2005 tanggal 18 Maret 2005
tentang Penangguhan penghentian sementara kegiatan penambangan PT. BBK ;
19 Surat Kepala Pusat Pengukuhan dan Penata Guna Kwasan Hutan kepada PT.BBK No.
S-431?VII/KP-4.2.1/2005 tantggal 2 Mei 2005 tentang Penghentian sementara agar PT.
BBK menyampaikan penjelasan kegiatan penambangan dan melengkapi syarat
permohopnan pinjam pakai kawasan hutan ;
20 Surat Dirjen Geologi dan SDM kpd BAPLAN No. 1064/40/DJG/2005 tanggal 11 Mei
2005 tentang pengehntian sementara seharusnya tidak terjadi karena sudah ditindak
lanjuti ke Menhut ;
21 Surat Gubernur Sumsel kepada Menhut No. 522/4593/I/2005 tanggal 6 November 2005
tentang Rekomendasi pinjam pkai kawasan hutan untuk penambangan batubara an.
PT.BBK ;
22 Surat PT.BBK kepada Menhut No. 08A/DU-BBK/srt/IV/2006 tanggal 3 Ap[ril 2006
tentang penyampaian berkas kelengkapan persyaratan dan surat kesanggupan
memenuhi persyaratqan ;
23 Surat PT. BBK kepada Kepala Pusat wilayah pengelolaan Kawasan Hutan No. 19/DP-
BBK/SRT/III/2007 tanggal 23 Maret 2007 tentang penyampaian berkas perijijnan
dalam permohonan ijin pinjam pakai kawasan hutan an. PT. BBK ;
24 Surat kepala bidang Penyiapan Areal penggunanan kawasan hutan kepqda kepla
dibidang Departeman Kehutanan No. 145/Pw/Bid/2007 tanggal 20 Juli 2007 tentang
Konfirmasi peta ijin penggunaan kawasan hutan untuk penambangan eksploitasi
batubara an. PT. BBK ;
25 Nota Dinas kepala Bidang perubahan peruntuykan kawasan hutan kepada kepala
Bidang Penyiapan areal penggunanaa kawasan hutan No. 193/VII-PPKH/2007 tqnggal
31 Agustus 2007 tentang Konfirmasi peta ijin penggunaan kawasan hutan untuk
penambangan eksploitasi batubara an. PT. BBK ;
26 Kep. Gubernur Sumsel No. 591/KPTS/Dispertamben/2007 tanggal 3 oktober 2007
t5entang Perpanjangan Kuasa Pertambangan pengangkutan dan Kuasa Pertambangan
Penjualan an. PT. BBK ;
76
76
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 76
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
27 /BBK-SERTIJAB/I/2008 tanggal 21 januari 2008 tentang berita acara serah terima
jqbatan Direksi PT. BBK dari Ir. Munandar kepada Mustav Sjab dan memori jabatan
direksi PT. BBK tanggal 21 Januari 2008 ;
Menimbang, bahwa dipersidangan telah diperlihatkan barang bukti berupa :
Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan rental 1 unit grader Type : 14 H (paket G 14.R)
antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV Musi Rawas (Tanjung Enim),
masa berlaku perjanjian : ( 24 bulan periode ; 01-12-2003 s/d 30-11-2005), Perjanjian sewa
menyewa tentang pekerjaan rental 1 unit Buldozer D65P (paket G-30) antara PT Batubara
Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV Musi Rawas (Tanjung Enim), masa berlaku
perjanjian : ( 24 bulan periode ; 06-12-2003 s/d 05-12-2005), Perjanjian sewa menyewa
tentang pekerjaan rental alat excavator 345 BK Merk, Caterpillar (paket H-07) antara PT
Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV Musi Rawas (Tanjung Enim), masa
berlaku perjanjian : ( 24 bulan periode ; 05-08-2004 s/d 04-08-2006), Perjanjian sewa
menyewa tentang pekerjaan rental alat excavator 345 BK Merk, Caterpillar (paket H-24)
antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV Musi Rawas (Tanjung Enim),
masa berlaku perjanjian : ( 24 bulan periode ; 21-02-2005 s/d 20-02-2007), Perjanjian sewa
menyewa tentang pekerjaan rental 2 Unit Buldozer D7G dan 1 unit Buldozer D-8R (paket
G-22) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV Musi Rawas (Tanjung
Enim), masa berlaku perjanjian : (1 unit D7G : 13-08-2003 s/d 12-08-2005) (1 unit D7G :
16-09-2003 s/d 15-09-2005) (1 unit D8R : 01-10-2003 s/d 31-09-2005), perjanjian sewa
No.005/K/PT.BBK/2007 tanggal 28 Februari 2007 tentang pekerjaan alat rental motor
grader, Buldozer DR8, D65SP, dan Exavator PC-400 (paket J37) antara PT Batubara Bukit
Kendi (Tanjung Enim) dengan PT.Ulimanitra (Palembang), Perjanjian sewa menyewa
tentang pekerjaan rental alat Buldozer D-8 Merk Caterpillar (paket H-10) antara PT
Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan PT.Ulimanitra (Palembang), masa berlaku
perjanjian : (01-07-2004 s/d 31-05-2005), Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan
rental 1 (satu) unit motor grader dan 2 unit light tower (paket G-12) antara PT Batubara
Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan PT.Ulimanitra (Palembang), masa berlaku perjanjian :
( D&R : 01-10-2003 s/d 31-09-2005) EXC.330 : 02-07-2003 s/d 01-07-2005, Perjanjian
sewa menyewa tentang pekerjaan rental 20 unit Dimp Truck merk Nissan CWB & Isuzu
CXZ 81 N (paket H23) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan
PT.Riconaba Abadi (Jakarta), masa berlaku perjanjian : 12-01-2005 s/d 11-01-2007,
30-04-2005 s/d 29-04-2007, Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan rental 1 unit
Exavator type 345 BL , 01 Unit exapator PC-400 dan 1 unit excavator PC-650 (paket J12)
antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan PT.Riconaba Abadi (Jakarta), masa
berlaku perjanjian : 12-04-2006 s/d 11-04-2008, 12-04-2006 s/d 11-04-2007, Perjanjian jasa
pemborongan pekerjaan drilling / Blasting di tambang PT.Batubara Bukit Kendi (paket J15)
antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan PT.Pindad.(Persero) (Bandung),
77
77
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 77
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
masa berlaku perjanjian : 12-04-2006 s/d 11-01-2007, Perjanjian sewa menyewa tentang
pekerjaan rental 20 unit Dimp Truck merk Nissan CWB (paket F-26) antara PT Batubara
Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV.Besar Cipta Karya (Semarang), masa berlaku
perjanjian : 18-09-2002 s/d 17-09-2004, Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan rental
Dump Truck merk Hino (paket H-12) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim)
dengan CV.Besar Cipta Karya (Semarang), masa berlaku perjanjian : 20-05-2004 s/d
19-05-2006, Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan rental Dump Truck merk Hino
(paket H-15) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV.Besar Cipta
Karya (Semarang), masa berlaku perjanjian : 05-11-2004 s/d 4-11-2006.
Asli nota dinas Nomor : 263/K.PTB-BBK/ND/VIII/2004 tanggal 13 Agustus 2004, Perihal
Executive Summary bulan Juli dari Ka. Penambangan kepada Direktur Operasi/Produksi
dengal Lampiran 1 (satu) berkas, Executive Summary satuan kerja : Penambangan status :
31 juli 2004, Produksivitas rata-rata bulan Juli 2004, Produktifitas Tambang Blok III Bulan
Juli 2004, Realisasi jam jalan Atu Vs Rkap 2004 atau Periode : Juli 2004, MA Jam jalan
Dump truck CV.BCKA Periode : Juli 2004, Rencana Vs Realisasi Praduksi/ pengiriman
batubara dari tanah tahun 2004, Rencana Vs Realisasi Praduksi pengiriman batubara dari
tanah tahun 2004,
1 (satu) lembar Berita Acara Serah Terima Jabatan Direksi PT Batubara Bukit Kendi Nomor
: /BBK-SERTIJAB/I/2008 tanggal 21 Januari 2008, 1 (satu) lembar Exemplar Memori
Jabatan Direksi PT.Batubara Bukit Kendi tanggal 21 Januari 2008, 1 (satu) lembar Surat
Pengurusan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Nomor : 01/DU-BBK/SRT/I/2005 tanggal 7
Januari 2005, 2 (dua) lembar Surat Pengurusan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Nomor :
03/DU-BBK/SRT/II/2005 tanggal 28 Februari 2005, 1 (satu) lembar Surat Pengurusan Ijin
Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Penambangan Batubara dan Saranan Jalan Angkutan
an. PT.Batubara Bukit Kendi Nomor : 08.A/DU-BBK/SRT/IV/2006 tanggal 3 April 2006,
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti tersebut telah disita secara sah dan baik
saksi-saksi dan terdakwa membenarkan barang bukti tersebut sehingga dapat dipergunakan
sebagai alat pembuktian;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa, surat-surat
dan dikaitkan dengan barang bukti di persidangan telah diperoleh fakta hukum sebagai berikut :
Bahwa terdakwa adalah direktur utama PT. Batubara Bukit
Kendi sejak tanggal 14 Janurai 2003 s/d 14 Januari 2008
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan rapat PT. Batubara
Bukit Kendi Nomor 2 tanggal 5 Mei 2004 dihadapan Notaris
Tahir Kamili,SH,MH,Mkn ;
78
78
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 78
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa tugas terdakwa selaku Direktur PT. Batubara Bukit Kendi
yaitu memimpin dan menjalankan koorporasi,
mengkoordinasikan tugas-tugas untuk mengatur kegiatan operasi
produksi dan keuangan yang masing-masing dibawah Direktur,
serta Mmempertanggungjawabkan laporan perusahaan melalui
Rapat Umum Pemegang Saham.
Bahwa Lokasi kerja terdakwa berada di areal KP PT. Batubara Bukit Kendi yaitu di
Desa Pulau Panggung Kecamatan Lawang Kidul, Kab. Muara Enim.
Bahwa PT. Batubara Bukit kendi mulai melakukan usaha pertambangan pada tahun
1997 diatas KP Eksploitasi PT.BA berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan
Energi Nomor : 1550.K/2014/MPE/1997 tanggal 22 September 1997 tentang
pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (KW97PP0146) yang menetapkan
memberi kuasa Pertambangan eksploitasi untuk jangka waktu 30 tahun kepada PT.BA
atas wilayah KW97PP0146 seluas 881,70 ha berlokasi dikabupaten Muara Enim dan
Lahat ;
Bahwa Kuasa Pertambangan KW97PP0146 seluas 881,70 ha berlokasi di kabupaten
Muara enim dan lahat kemudian dipindahkan dari PT.BA kepada PT. BBK berdasarkan
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi nomor : 120.K/201/MPE/1998 tanggal 10
Februari 1998 tentang persetujuan pemindahan Kuasa Pertambangan ;
Bahwa tahapan-tahapan untuk melakukan kegiatan penambangan tersebut yaitu :
Untuk Bagian Perencanaan melakukan pengeboran tanah untuk mencari potensi
batubara
Membuat peta rencana penambangan dan target produksi penambangan tanah dan
batubara dari manager perencanaan
Kemudian peta rencana penambangan diserahkan kepada manager penambangan untuk
didiskusikan.
Setelah disetujui rencana penambangan, kemudian target produksi mingguan, bulanan.
Dilakukan penggalian atau pengelupasan top soil (tanah pucuk) kurang 30 cm s/d 1 M,
kemudian dibuang tempat yang telah ditentukan / dumping area
Dilakukan Overburden, yaitu penggalian lapisan tanah liat (clay) / penutup yang berada
diatas lapisan batu bara.
Baru penggalian batubara dan menggangkutnya ke stockpile dengan menggunakan
dump truck kapasitas 18 ton.
79
79
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 79
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Kemudian batubara yang ada di stockpile dikirimkan ke PT. Batubara Bukit Asam.
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi bekerjasama dengan perusahaan lain dalam
melakukan kegiatan penambangan yaitu antara lain bekerjasama dengan PT. Ulima
Nitra (PT. UN) dalam hal melakukan sewa menyewa alat-alat berat, PT. Musi Rawas
Menyewakan alat-alat berat,PT. Lematang (menyewakan alat-alat berat),PT. BCKA
(dengan Direktur Simon Legiman) sewa menyewa Dump truck, PT. Pindad kerjasama
dalam hal peledakan lapisan Pucuk (peledakan dan Pengeboran ) dengan menggunakan
bahan peledak yang izinnya didapat dari keploisian dari tingkat Polsek sampai tingkat
Mabes Polri ;
Bahwa yang menandatangani perjanjian dengan pihak ke 3 adalah Direktur Utama PT.
Batubara Bukit Kendi.
Bahwa berdasarkan Surat Dirut PT.Bukit Asam kepada Mentamben melalui DJPU No.
061/10.000/SRT/VII/1996 tanggal 30 Juli 1996, PT.BA mengajukan Permohonan ijin
operasi penambangan dalam kawasan hutan dimana berdasarkan SKB 2 (dua) menteri
yaitu Mentamben dan Menhut bahwa prosedur permohonan ijin pinjam pakai kawasan
hutan dilakukan antar menteri tersebut ;
Bahwa berdasarkan Surat Dirut PT.Bukti Asam kepada Mentamben melalui DJPU No.
061/10.000/SRT/VII/1996 tanggal 30 Juli 1996 tersebut proses perijinan atas kawasan
hutan sudah dimulai sebelum KP eksploitasi PT. Bukit Asam diserahkan kepada PT.
Batubara Bukit Kendi ;
Bahwa Menteri Pertambangan dan Energi RI melalui surat nomor : 3628/201/
M.DJP/1997 tanggal 29 september 1997 tanggal 29 september 1997 mengajukan
permohonan penggunana kawasan hutan untuk kegiatan eksploitasi batu bara dan
sarana penunjang di wilayah KW97PP0146 seluas 881,70 ha ;
Bahwa berdasarkan surat Dirjen Inventarisasi dan tata guna hutan dept.Hut kepada
Menteri Kehutanan No. 497/C/VII-4/1997 tanggal 7 November 1997 tentang
permohonan persetujuan penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan bahan galian
batubara di Kab. Muara Enim dan Lahat, Prov. Sumatera Selatan an. PT.Bukit Aasam
menjelaskan bahwa kegiatan eksploitasi tambang batubara PT. Bukit Asam pada
kawasan hutan produksi tetap seluas kurang lebih 377,5 ha dapat dipertimbangkan
untuk disetujui dengan cara pinjam pakai dan areal seluas 504,20 ha yang berada
dikawasan hutan lindung perlu dilakukan pengkajian lapangan oleh tim tetap ;
80
80
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 80
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa secara dejure PT.Batubara Bukit Kendi baru memiliki Kuasa Penambangan
eksploitasi untuk penambangan batubara sejak tahun 1998 berdasarkan SK. Mentamben
No. 120.K/201/MPE/1998 tanggal 10 februari 1998 tentang Persetujuan Pemindahan
Kuasa Pertambangan dari PT. Bukit Asam ke PT. Batubara Bukit Kendi ;
Bahwa sejak tahun 1998 setelah mendapatkan Kuasa Penambangan dari PT. Bukit
Asam mulai melakukan eksploitasi hasil tambang berupa batubara sampai dengan
dihentikan oleh Mabes polri ;
Bahwa areal Kuasa Penambangan PT.Batubara Bukit Kendi seluas 881,70 ha setelah
dioverlay dengan peta lampiran Kepmenhut Nomor : 76/KPTS-II/2001 tanggal 15
Maret 2001 tentang penunjukan kawasan hutan dan perairan provinsi Sumatera selatan
ternyata seluruhnya berada dalam kawasan hutan yaitu : kawasan hutan tetap (HT)
seluas 680,7 ha dan kawasan hutan lindung (HL) seluas 201 ha ;
Bahwa sekira tahun 2004, Kanwil meminta Tim yang pernah datang ke PT. Batubara
Bukit Kendi untuk melakukan peninjauan ulang kembali ;
Bahwa syarat-syarat untuk melakukan peninjauan kembali di PT. Batubara Bukit Kendi
yaitu dilakukan foto udara ;
Bahwa untuk jumlah biaya yang harus dibayarkan kepada Departemen Kehutanan, PT.
Batubara Bukit Kendi tidak mengetahui rumus-rumusnya karena rumus tersebut adalah
rumus tersendiri yang digunakan oleh Departemen Kehutanan, dan PT.Batubara Bukit
Kendi tidak mengetahui tentang rumus-rumus tersebut;
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi belum membayarkan biaya-biaya tersebut, karena
pada waktu itu dari Departemen Kehutanan sendiri belum mengeluarkan izinnya kepada
PT. Batubara bukit Kendi dan Dirut PT. Batubara Bukit Kendi (Ir. Munandar ) membuat
surat pernyataan tentang kesanggupan untuk membayar semua biaya-biaya yang
diperlukan apabila izinnya sudah dikeluarkan, tetapi sampai sekarang izinnya belum
keluar-keluar juga ;
Bahwa selain biaya-biaya resmi untuk sebuah permohanan ijin pinjam pakai kawasan
hutan PT.Batubara Bukit Kendi juga dimintai biaya diluar biaya yang dimaksud tersebut
diatas tetapi PT.Batubara Bukit Kendi tidak bersedia membayar karena secara
administrasi tidak bisa dipertanggungjawabkan ;
Bahwa dari Pihak Departemen Kehutanan sendiri tidak pernah menyampaikan kepada
PT.Batubara Bukit Kendi kapan izin pinjam pakai kawasan hutan PT. Batubara Bukit
Kendi akan keluar, padahal semua data-data yang pernah diminta sudah di penuhi
semua ;
81
81
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 81
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa sekitar tahun 2005 ada teguran dari Badan Planologi kepada PT. Batubara Bukit
Kendi dengan surat No. S.87/VII/KP/2005 tanggal 17 Februari 2005 tentang
Penghentian sementara kegiatan eksploitasi penambangan bahan galian batubara
PT.Batubara Bukit Kendi dan didalam surat tersebut dijelaskan bahwa PT. Batubara
Bukit Kendi harus melakukan penghentian sementara karena belum ada izin pinjam
pakai ;
Bahwa setelah mendapatkan teguran tersebut PT. Batubara Bukit Kendi belum
menghentikan kegiatan tersebut, pada saat itu PT. Batubara Bukit Kendi masih
melakukan operasi penambangannya karena menurut pihak dari PT. Batubara Bukit
Kendi yang bisa menghentikan kegiatan penambangan adalah menteri pertambangan
yang mengeluarkan ijin Kuasa Penambangan tersebut ;
Bahwa setelah menerima surat teguran tersebut, PT. Batubara Bukit Kendi tidak
menghentikan Operasinya untuk sementara, karena kalau dihentikan maka banyak pihak
yang akan dirugikan yaitu antara lain : tenaga kerjanya, kerugian terhadap moral, tidak
dapat membuat kontribusi terhadap masyarakat dan Negara tidak akan mendapatkan
apa-apa ;
Bahwa PT.Batubara Bukit Kendi dengan surat nomor : 08A/DU-BBK/SRT/IV/2006
tanggal 3 April 2006 mengajukan permohonan pinjam pakai kawasan hutan yang
ditujukan langsung kepada menteri kehutanan RI ;
Bahwa sekira tahun 1997 s/d tahun 2009, PT. Batubara Bukit Kendi selama menjalankan
operasi dan produksinya, telah membayar pajak 400 milyar, itupun pajak yang telah
dibayarkan diluar Corporate social responsibility (CSR) ;
Bahwa sekira tahun 2008 PT.Batubara Bukit Kendi terus menanyakan kepada
Departemen Kehutanan tentang masalah data-data (dokumen) PT.Batubara Bukit Kendi
yang telah hilang tersebut, tetapi pada waktu itu dari Departemen Kehutanan meminta
Foto Satelit (udara) untuk mengganti permohonan yang baru dengan alasan data-data
(dokumen) tersebut telah hilang karena pindah ke kantor yang baru ;
Bahwa permintaan foto satelit udara telah dipenuhi oleh PT. Batubara Bukit Kendi
namun sampai sekarang Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan juga belum keluar ;
Bahwa sekira Februari tahun 2009 s/d tahun 2010 PT.Batubara Bukit Kendi terus
menelusuri surat surat tersebut ;
Bahwa pada tanggal 22 Agustus 2009 ada surat peringatan atau teguran dari Depatermen
kehutanan agar menghentikan kegiatan penambangan dan segera mengurus Pinjam
pakai kawasan Hutan ;
82
82
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 82
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa pada tanggal 18 februari 2010 Bareskrim mabes Polri menutup dan
menghentikan kegiatan tambang dilokasi Kuasa Pertambangan PT. Batubara Bukit
Kendi berlokasi di Desa Keban Agung dan Desa Pulau Panggung Kec. Tanjung Agung
Kab. Muara Enim karena diduga melanggar pasal 78 ayat (6) jo pasal 50 ayat (3) huruf
g UU No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan ;
Bahwa kegiatan penyelidikan umum, eksploitasi bahan tambang di Desa Pulau
Panggung yang dilakukan oleh PT. Batubara Bukit Kendi sifatnya melanjutkan apa yang
sudah dilakukan oleh Direksi sebelumnya ;
Bahwa hasil produksi PT. Batubara Bukit Kendi berupa batubara dijual kepada PT.Bukit
Asam ;
Bahwa sebagai akibat penutupan kegiatan penambangan PT.Batubara Bukit Kendi
mengalami kerugian yang cukup besar yaitu 772 karyawan hususnya mitra kerja di
PHK, kemudian terjadi pencemaran lingkungan, PT.Batubara Bukit Kendi harus
membayar sisa kontrak pada mitra kerjanya, hilangnya pemasukan bagi Negara yang
sebelumnya yaitu dari tahun 1997 sampai dengan 18 Februari 2010 negara telah
memperoleh pemasukan sebesar lebih kurang Rp. 392.000.000.000,00 (tiga ratus
Sembilan puluh dua milyar rupiah) ;
Bahwa sekira tahun 1997 s/d tahun 2009, PT. Batubara Bukit Kendi selama menjalankan
operasi dan produksinya, telah membayar pajak 400 milyar, itupun pajak yang telah
dibayarkan diluar Corporate social responsibility (CSR) ;
Bahwa diarea penambangan batubara PT.Batubara Bukit Kendi belum ada tata batas
kawasan hutan baik yang ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini Departemen
Kehutanan RI maupun instansi yang lainnya dan baru ada rencana penetapan tata batas
setelah adanya DIPA tahun 2010 ;
Bahwa kawasan hutan disebut definitif setelah memenuhi kriteria penunjukan oleh
menteri, pelaksanaan tata batas, berita acara pengukuran oleh panitia pengukuran tata
batas dan penetapan kawasan hutan ;
Bahwa walaupun kegiatan penambangan dhentikan namun PT.Batubara Bukit Kendi
masih wajib untuk membayar iuran wajib.
Bahwa dari pihak PT.Batubara Bukit Kendi sering datang ke Menteri Kehutanan untuk
mengurusi masalah Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan di Jakarta ;
Bahwa kondisi areal PT. Batubara Bukit Kendi pada saat itu sudah ada bukaan tambang
dan kegiatan penambangannya sudah berjalan dan serta sudah ada produksi batubara,
dan tidak ada lagi hutan diareal tersebut ;
Bahwa PT. Batubara Bukit Kendi melaksanakan penambangannya atas izin dari Menteri
Pertambangan berdasarkan Kuasa Pertambangan KW97PP0146 dan Izin yang telah
83
83
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 83
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
diberikan oleh Menteri Pertambangan kepada PT. Batubara Bukit Kendi untuk
melakukan penambangan tersebut sekira 30 tahun dan itupun masih berlaku sampai
dengan sekarang ;
Bahwa sewaktu PT. Batubara Bukit Kendi mengirimkan data-data kepada Departemen
Kehutanan, ada perbedaan untuk masalah data-data yang telah diberikan (data yang
lama dan yang baru), yaitu
Mengenai Luas Hutan tersebut ;
Ada surat dari Gubernur mengenai luas tanah sekitar 126 hektar ;
Mengenai hutan lindung, dan
Hutan produksinya sekira 755 ;
Bahwa selama PT. Batubara Bukit Kendi berproduksi tidak ada pihak-pihak yang
dirugikan, bahkan dari PT. Batubara Bukit Sendiri telah mengganti rugi semua tanah-
tanah milik masyarakat yang telah terpakai, pada waktu itu juga tidak ada lagi hutan-
hutan melainkan kebun ( Karet, Durian, Petai, Cempedak, Kopi dan semak belukar)
milik masyarakat ;
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini maka segala
sesuatu yang termuat dalam Berita Acara Persidangan dianggap merupakan satu kesatuan
dengan putusan ini;
Menimbang, bahwa sebelum majelis hakim mempertimbangkan uraian unsur
pasal yang didakwakan oleh penuntut Umum oleh karena penasehat Hukum terdakwa dalam
pembelaannya menanggapi/keberatan terhadap dakwaan dari penuntut Umum maka Majelis
Hakim akan mempertimbangkan tanggapan Penasehat Hukum terdakwa tersebut untuk
menentukan apakah dakwaan Penuntut Umum telah sesuai dengan ketentuan Pasal 143
KUHAP ;
Menimbang, bahwa dalam tanggapannya Penasehat Hukum terdakwa
menyatakan :
1 Tentang diajukannya terdakwa Ir. Munandar Sai Sohar dimuka
persidangan
Bahwa merujuk pada dakwaan Penuntut Umum dalam rumusan delik: melakukan
penyelidikan umum atau eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang batubara tanpa ijin
menteri merupakan kegiatan yang komplek yang membutuhkan peralatan yang lengkap
dan didukung tim yang handal dan tangguh sehingga sangatlah tidak mungkin dilakukan
orang perorangan apalagi terdakwa dengan kapasitasnya sebagai direktur utama,
kegiatan ini hanya dapat dilakukan oleh sekelompok orang atau korporasi yang bergerak
dibidang pertambangan maka sangat keliru apabila penuntut Umum mengajukan
terdakwa ke muka persidangan ;
84
84
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 84
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa menanggapi tanggapan Penasehat hukum terdakwa sesuai
dengan ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf a KUHAP dimana dalam surat dakwaan Penuntut
Umum telah memuat nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin,
kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan terdakwa dan telah diberi tanggal dan
ditandatangani. Mengenai apakah perbuatan penyelidikan umum, eksplorasi atau eksploitasi
dilakukan oleh terdakwa selaku orang perorangan atau korporasi adalah sudah masuk pokok
perkara dan akan dipertimbangkan dalam unsur tindak pidana yang didakwakan ;
2 Tentang tidak lengkapnya Undang-undang yang didakwakan ;
Bahwa dalam surat dakwaan Penuntut Umum, terdakwa didakwa melakukan
penyelidikan umum atau eksplorasi atau ksploitasi bahan tambang batubara tanpa ijin
menteri sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 78 ayat 6 jo. Pasal 50 ayat 3 huruf
g Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sedangkan Undang-Undang
No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan telah diubah oleh peraturan pemerintah
pengganti Undang-Undang (PERPU) No. 1 tahun 2004 Jo. Undang-Undang No. 19
Tahun 2004 yang pokoknya merupakan aturan peralihan sebagaimana bunyi pasal 83 A
PERPU No 1 Tahun 2004. Bahwa dengan demikian dakwaan Penuntut Umum menurut
Penasehat Hukum terdakwa, surat dakwaan tersebut jelas tidak jujur dan tidak cerdas
karena tidak mencantumkan perubahan Undang-Undnag Kehutanan yang baru yakni
PERPU No. 1 Tahun 2004 jo. Undang - undang No. 19 Tahun 2004 ;
Menimbang, bahwa terhadap tanggapan/keberatan Penasehat Hukum terdakwa,
sesuai dengan ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP, Penuntut Umum telah
menguraikan secara cermat, jelas dan lengkap mengenai uraian tindak pidana yang didakwakan
kepada terdakwa dan telah pula mendasarkan dakwaan kepada peraturan perundang-undangan
yang dilanggar oleh terdakwa dengan mencantumkan Pasal 78 ayat 6 jo. Pasal 50 ayat 3 huruf
g Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, meskipun Pasal tersebut tidak
dijuntokan dengan pasal peraturan yang baru oleh karena unsur pidana yang didakwakan
Penuntut Umum termuat dalam ketentuan Undang-Undang No. 41 tahun 1999, maka tanpa
dijuntokan dengan peraturan yang barupun tidak mengakibatkan dakwaan batal demi hukum ;
3 Tentang waktu terjadinya tindak pidana (tempus delicti)
Bahwa Penuntut Umum dalam uraian dakwaannya pada halaman 1 alinea 2 menyatakan
: bahwa PT.Batubara Bukit Kendi mulai melakukan penambangan sejak tahun 1997
dan mulai memproduksi batubara sejak tahun 1997dst.
Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 120.L/201/
MPE/1998 tanggal 10 Februari 1998 tentang persetujuan pemindahan Kuasa
Pertambangan dari PT. BA kepada PT. Batubara Bukit Kendi sehingga Pt. Batubara
Bukit Kendi baru beroperasi tahun 1998 dengan demikian tidak mungkin PT. Batubara
Bukit Kendi melakukan kegiatannya pada tahun 1997. Bahwa selanjutnya dalam hal
tindak pidana terjadi pada tahun 1997 tidak mungkin bisa didakwakan kepada Ir.
85
85
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 85
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Munandar mengingat terdakwa baru menjabat sebagai direktur Utama pada tanggal 14
januari 2003. Dengan demikian Penuntut Umum telah keliru dalam merumuskan
dakwaannya ;
Menimbang, bahwa terhadap tanggapan/keberatan penasehat Hukum terdakwa
pada angka 3 setelah dicermati secara seksama dakwaan Penuntut Umum telah menyebutkan
waktu (tempus delicti) dan tempat tindak pidana dilakukan (locus delicti) yaitu semasa
terdakwa menjabat selaku Direktur Utama PT. Batubara Bukit Kendi sejak tanggal 14 Januari
2003 s/d 14 Januari 2008 dan tempat kejadian dikawasan hutan lindung dan hutan produksi di
Desa Pulau Panggung Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim sedangkan mengenai
kegiatan penambangan sejak tahun 1997 oleh PT. Batubara Bukit Kendi dapat
dipertanggungjawabkan kepada terdakwa atau tidak telah masuk dalam pokok perkara ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas
tanggapan/keberatan dari penasehat Hukum terdakwa tidak beralasan dan harus dinyatakan
ditolak;
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan unsur pasal yang
didakwakan oleh Penuntut Umum kepada terdakwa untuk menentukan apakah terdakwa dapat
dipersalahkan atau tidak terhadap dakwaan tersebut;
Menimbang, bahwa terdakwa telah didakwa dengan dakwaan tunggal yaitu
melanggar Pasal 78 ayat (6) Jo Pasal 50 ayat (3) huruf g UU No. 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
1 Unsur Setiap Orang ;
2 Unsur Dengan sengaja Melakukan kegiatan penyelidikan umum
atau eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang
3 Unsur dalam kawasan hutan;
4 Unsur Tanpa izin Menteri;
Menimbang, bahwa selanjutnya akan diuraikan unsur-unsur tersebut satu persatu
secara berurutan sebagai berikut :
Ad.1. Unsur Setiap Orang;
Menimbang, bahwa setiap orang dimaksudkan untuk menunjuk pada subjek hukum
yang mempunyai kemampuan untuk mendukung hak dan kewajiban, yang dapat ditunjuk
sebagai pendukung hak adalah manusia (natuurlijke persoon) dan badan hukum (rechts
persoon) sehingga dapat disimpulkan unsur setiap orang adalah setiap orang atau badan
hukum yang mempunyai kapasitas sebagai yang berhak dan berkemampuan untuk
mempertanggung jawabkan perbuatannya secara hukum;
Menimbang, bahwa penguraian unsur setiap orang bertujuan menentukan kejelasan
orang sebagai yang dimaksud oleh Penuntut Umum guna menghindari kekeliruan orangnya
86
86
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 86
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
(error in persona) serta untuk mempertegas kedudukan dari orang yang diajukan kepersidangan
sebagai natuurlijke persoon atau sebagai rechts persoon;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah menghadapkan Ir MUNANDAR alias
MUNANDAR SAI SOHAR kehadapan persidangan, berdasarkan identitas yang termuat
didalam surat dakwaan Penuntut Umum bersesuaian dengan keterangan saksi-saksi dan
terdakwa membenarkannya; sehingga orang yang diajukan oleh Penuntut Umum adalah orang
yang sebenarnya;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam surat dakwaannya menguraikan PT
Batubara Bukit Kendi mulai melakukan penambangan sejak tahun 1997 dan mulai produksi
batubara/penjualan batubara sejak 1997 dan terdakwa Ir MUNANDAR alias MUNANDAR
SAI SOHAR selaku Direktur Utama PT Batubara Bukit Kendi (BBK) sejak tanggal 14 Januari
2003 sampai dengan tanggal 14 Januari 2008;-
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan,
bersesuaian pula dengan bukti surat Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
PT Batubara Bukit Kendi No. 02 tanggal 5 Mei 2004 di Notaris Tahir Kamal, SH, MH, Mkn
yang menunjuk terdakwa sejak tanggal 14 Januari 2003 sampai dengan tanggal 14 Januari
2008 selaku Direktur Utama PT Batubara Bukit Kendi;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas yang dimaksud
oleh Penuntut Umum sebagai unsur setiap orang adalah badan hukum (rechts persoon) PT
Batubara Bukit Kendi yang diwakili oleh Ir MUNANDAR alias MUNANDAR SAI SOHAR
kedudukannya selaku Direktur Utama PT Batubara Bukit Kendi (BBK) pada suatu waktu antara
tanggal 14 Januari 2003 sampai dengan tanggal 14 Januari 2008;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum diatas unsur
barang siapa telah terpenuhi;
Ad.2. Unsur Dengan sengaja Melakukan kegiatan penyelidikan umum atau eksplorasi
atau eksploitasi bahan tambang;
Menimbang, bahwa mengenai apa yang dimaksud Dengan sengaja ini Peraturan
Perundang-undangan tidak memberikan penjelasan ataupun definisinya, oleh karena itu maka
pengertian dengan sengaja tersebut dapat diketahui dari teori-teori yang diberikan oleh para ahli
hukum ;
Menimbang, bahwa dalam ilmu hukum dikenal ada 2 (dua) teori kesengajaan yaitu :
1 Teori Kehendak (Wils Theorie), yaitu adanya kehendak dari pelaku untuk mewujudkan
unsur-unsur delik dalam rumusan Undang-Undang ;
2 Teori Pengetahuan (Voorstelling Theorie), yaitu bahwa dianggap ada kesengajaan atau
dengan sengaja apabila pelaku telah dapat membayangkan atau menduga akan
timbulnya akibat dari perbuatannya ;
87
87
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 87
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa berdasarkan 2 (dua) teori tentang kesengajaan tersebut maka dikenal
ada 3 (tiga) macam kesengajaan yaitu :
a Sengaja sebagai maksud (dolus directus), yaitu bahwa perbuatan pelaku memang
bertujuan untuk menimbulkan akibat yang dilarang tersebut ;
b Sengaja sebagai sadar kepastian, yaitu bahwa akibat perbuatan pelaku tersebut
mempunyai dua akibat, yaitu akibat yang memang dituju pelaku dan akibat yang
sebenarnya tidak diinginkan tetapi pasti terjadi dalam mencapai tujuan pelaku tersebut ;
c Sengaja dengan sadar kemungkinan (dolus eventualis), yaitu bahwa sesuatu hal yang
semula hanya merupakan hal yang mungkin terjadi, tetapi kemudian benar-benar terjadi
(lihat dalam Azas-azas Hukum Pidana, Prof Moelyatno, SH cetakan keempat Hal 177) ;
Menimbang, bahwa berdasarkan 2 (dua) teori kesengajaan dan 3 (tiga) macam
kesengajaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sengaja, adalah
pelaku memang menghendaki melakukan perbuatan tersebut dan mengetahui atau setidak-
tidaknya dapat membayangkan akibat dari perbuatannya tersebut ;
Menimbang, bahwa didalam ilmu hukum Pidana dikenal 3 jenis kesengajaan yaitu;-
1. Kesengajaan sebagai maksud untuk menimbulkan akibat tertentu ;
. Kesengajaan sebagai kepastian, keharusan;
. Kesengajaan sebagai kemungkinan (dolus eventualis);
Dikutip dari buku Azas-azas Hukum Pidana karangan Prof Moelyatno, SH cetakan keempat
Hal 177;
Menimbang, bahwa Prof Moelyanto, SH berpendapat kesengajaan adalah pengetahuan,
yaitu adanya hubungan antara pikiran atau intelek terdakwa dengan perbuatan yang dilakukan;
Menimbang, bahwa Kesengajaan sebagai maksud yaitu hubungan antara perbuatan
dengan kehendak sama-sama diinsafi; Kesengajaan sebagai kepastian, terdakwa harus
menginsafi akan kepastian adanya akibat dari perbuatannya, sedangkan Kesengajaan sebagai
kemungkinan terdakwa mengetahui kemungkinan akan adanya akibat dari perbuatannya ;
Menimbang, bahwa dalam unsur ini kesengajaan tertuju pada perbuatan melakukan
kegiatan penyelidikan umum atau eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang ;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kegiatan penyelidikan umum adalah
Penyelididkan secara geologi umum atau geofisika di daratan, perairan dan dari udara, dengan
maksud untuk membuat peta geologi umum atau untuk menetapkan tanda-tanda adanya bahan
galian, kegiatan Eksplorasi adalah Segala penyelidikan geologi pertambangan untuk
menetapkan lebih teliti dan lebih seksama adanya bahan galian dan sifat letaknya. kegiatan
Eksploitasi adalah Kegiatan menambang untuk menghasilkan bahan galian dan
memanfaatkannya, bahan tambang adalah apa yang berada di perut bumi.;
88
88
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 88
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa dari teori hukum ini akan diimplementasikan kepada perbuatan
terdakwa apakah dalam diri terdakwa terdapat keinsafan untuk melakukan kegiatan
penambangan baik penyelidikan umum, eksplorasi maupun eksploitasi ;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum kegiatan penambangan yang dilakukan
oleh PT Batubara Bukit Kendi sudah terjadi sejak tahun 1997 berdasarkan KP Eksploitasi
PT.BA berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor : 1550.K/2014/
MPE/1997 tanggal 22 September 1997 tentang pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi
(KW97PP0146) yang menetapkan memberi kuasa Pertambangan eksploitasi untuk jangka
waktu 30 tahun kepada PT.Bukit Asam atas wilayah KW97PP0146 seluas 881,70 ha berlokasi
dikabupaten Muara Enim dan Lahat. Kuasa Pertambangan KW97PP0146 seluas 881,70 ha
berlokasi di Kabupaten Muara Enim dan Lahat kemudian dipindahkan dari PT.Bukit Asam
kepada PT. Batubara Bukit Kendi berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi
nomor : 120.K/201/MPE/1998 tanggal 10 Februari 1998 tentang persetujuan pemindahan
Kuasa Pertambangan.
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan kegiatan
penyelidikan umum, eksplorasi dan eksploitasi yang dilakukan oleh PT. Batubara Bukit Kendi
telah tergambar dengan jelas dari tahapan-tahapan penambangan yang telah dilakukan berupa :
Kegiatan penyelidikan umum yang dilakukan oleh PT. Batubara Bukit Kendi;
Untuk Bagian Perencanaan melakukan pengeboran tanah untuk mencari potensi
batubara
Membuat peta rencana penambangan dan target produksi penambangan tanah dan
batubara dari manager perencanaan
Kemudian peta rencana penambangan diserahkan kepada manager penambangan untuk
didiskusikan.
Setelah disetujui rencana penambangan, kemudian target produksi mingguan, bulanan.
Kegiatan eksplorasi oleh PT. Batubara Bukit Kendi;
Dilakukan penggalian atau pengelupasan top soil (tanah pucuk) kurang 30 cm s/d 1 M,
kemudian dibuang tempat yang telah ditentukan/dumping area
Dilakukan Overburden, yaitu penggalian lapisan tanah liat (clay)/penutup yang berada
diatas lapisan batu bara.
Sebagai kegiatan eksploitasi oleh PT. Batubara Bukit Kendi;
Baru penggalian batubara dan mengangkutnya ke stockpile dengan menggunakan dump
truck kapasitas 18 ton.
Kemudian batubara yang ada di stockpile dikirimkan ke PT. Batubara Bukit Asam.
Menimbang, bahwa PT. Batubara Bukit Kendi melalui Direktur Utamanya yaitu
terdakwa Ir. Munandar untuk melakukan kegiatan penambangan tersebut diatas telah bekerja
89
89
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 89
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
sama dengan pihak ke tiga untuk menyewa alat-alat berat yaitu dengan perusahaan antara lain
dengan PT. Ulima Nitra (PT. UN); PT. Musi Rawas; PT. Lematang; PT. BCKA sewa menyewa
Dump truck; PT. Pindad kerjasama dalam hal peledakan lapisan Pucuk (peledakan dan
Pengeboran ) dengan menggunakan bahan peledak yang izinnya didapat dari kepolisian dari
tingkat Polsek sampai tingkat Mabes Polri ;
Menimbang, bahwa dari pertimbangan hukum tersebut diatas PT. Batubara Bukit
Kendi melalui Direktur Utamanya dengan adanya kerjasama berupa perjanjian dengan pihak
ketiga dalam melakukan kegiatan penambangan tersebut baik berupa penyewaan alat-alat berat
maupun bahan peledak dan tercapainya tujuan dari kegiatan tersebut dan telah melakukan
penjualan hasil tambang berupa batubara ke PT. Bukit Asam menggambarkan secara jelas
terdakwa dengan sengaja melakukan kegiatan penambangan berupa Penyelidikan umum,
eksplorasi maupun eksploitasi;
Menimbang, bahwa PT Batubara Bukit Kendi adalah merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang pertambangan batubara jika dikaitkan dengan fakta-fakta hukum yang
telah diuraikan pada pertimbangan diatas memberi bukti yang sangat tegas kegiatan
penyelidikan umum, eksplorasi dan eksploitasi terhadap bahan tambang batubara yang
dilakukan oleh terdakwa adalah perbuatan yang disengaja sebagai maksud untuk mendapatkan
batubara;
Menimbang, bahwa berdasarkan ilmu hukum Pidana dikaitkan dengan perbuatan
terdakwa melakukan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi dan eksploitasi terhadap bahan
tambang batubara adalah merupakan Kesengajaan sebagai maksud untuk menimbulkan akibat
tertentu ;
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa pada nota pembelaannya
menguraikan unsur dengan sengaja dan uraian unsur melakukan kegiatan penyelidikan umum
atau eksploitasi atau eksploitasi bahan tambang menyatakan tidak terbukti dan karenanya patut
untuk ditolak (halaman 120 hingga halaman 129)
Menimbang, bahwa pada uraian unsur dengan sengaja, Penasihat Hukum terdakwa
menyatakan terdakwa sama sekali tidak mempunyai niat (tujuan) ataupun kesengajaan
melakukan perbuatan melawan hukum karena kegiatan penambangan PT Batubara Bukit Kendi
sejak 1997 dilandasi dan didasari oleh adanya izin Kuasa Penambangan (KP) dari Menteri
Pertambangan dan Energi Nomor. 1550.K/1024/MPE/1997 tanggal 22 September 1997 Tentang
Kuasa Pertambangan Eksploitasi dan Keputusan Mentri Pertambangan dan Energi Nomor :
120.K/201/MPE/998 tanggal 10 Februari 1998 tentang persetujuan pemindahan Kuasa
Pertambangan dari PT Bukit Asam (Persero) ke PT Batubara Bukit Kendi dan adanya izin,
menyimpan, penggunaan dan pemakaian bhan peledak yang telah dikeluarkan Kapolri;
90
90
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 90
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa setelah mecermati secara seksama nota pembelaan tersebut
pada dasarnya Penasihat Hukum mengakui/membenarkan bahwa terdakwa melakukan
perbuatan dengan sengaja melakukan kegiatan penyelidikan umum atau eksploitasi atau
eksploitasi bahan tambang karena tujuan diberikannya izin kuasa Penambangan oleh Mentri
Pertambangan dan adanya izin pemakaian bahan peledak dari Kapolri adalah untuk
mendapatkan hasil tambang berupa batubara;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas bahwa uraian-uaraian dari
Penasihat Hukum saling bertentangan satu dan lainnya sehingga adalah sangat beralasan untuk
menyatakan mengesampingkan uraian Penasihat Hukum terdakwa pada point dengan sengaja
melakukan kegiatan penyelidikan umum atau eksploitasi atau eksploitasi bahan tambang;
Menimbang, bahwa untuk menjawab nota pembelaan dari Pensehat hukum
terdakwa tentang siapa yang menjadi subyek hukum dalam perkara ini Penasihat Hukum
Terdakwa dalam point penguraian unsur setiap orang (hal 118 sampai hal 120) pada intinya
menyatakan terdakwa Ir Munandar tidaklah dapat diminta pertanggungjawaban pidana sebagai
subjek hukum orang perseorangan dalam hubungannya dengan korporasi;
Menimbang, bahwa terdakwa Ir. Munandar selaku Direktur Utama PT. Batubara
Bukit Kendi mempunyai tugas memimpin dan menjalankan koorporasi, mengkoordinasikan
tugas-tugas untuk mengatur kegiatan operasi produksi dan keuangan yang masing-masing
dibawah Direktur, serta mempertanggungjawabkan laporan perusahaan melalui Rapat Umum
Pemegang Saham. Bahwa berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan rapat PT. Batubara Bukit
Kendi Nomor 2 tanggal 5 Mei 2004 dihadapan Notaris Tahir Kamili,SH,MH,Mkn, terdakwa
harus menjalankan perintah RUPS/ perusahaan dari PT. Batubara Bukit Kendi. Dengan
demikian bahwa semua kegiatan penambangan tersebut adalah kegiatan yang dilakukan oleh
PT. Batubara Bukit Kendi. Hal itu tercermin dari Direktur Utama hanya menjalankan garis
kebijakan perusahaan dalam hal ini PT. Batubara Bukit Kendi, Direktur Utama tidak
memperoleh keuntungan secara pribadi karena semua keuntungan kembali kepada PT.
Batubara Bukit Kendi, terdakwa selaku Direktur Utama hanya memperoleh gaji yang telah
ditetapkan oleh perusahaan PT. Batubara Bukit Kendi. Dengan demikian terdakwa bekerja
untuk dan atas nama PT. Batubara Bukit Kendi ;
Menimbang, bahwa sejalan dengan pertimbangan tersebut diatas DR. Chairul
Huda berpendapat apabila seorang Direktur Utama suatu perseroan melakukan apa yang sudah
digariskan dan ditetapkan oleh RUPS maka sesungguhnya perbuatan yang telah dilakukan
Direktur tersebut adalah perbuatan korporasi dan tidak bisa dikatakan sebagai perbuatan
perorangan.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum unsur dengan
sengaja melakukan kegiatan penambangan berupa Penyelidikan umum, eksplorasi maupun
91
91
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 91
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
eksploitasi memperlihatkan perbuatan tersebut sangat rumit dan harus dilakukan secara detail
sesuai dengan bidang keahlian masing-masing pihak sehingga terdapat kesepahaman
pandangan diantara Penuntut Umum; Penasihat Hukum dan Majelis Hakim bahwa yang
menjadi terdakwa bukanlah natuurlijke persoon tetapi rechts persoon;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas unsur Dengan
sengaja Melakukan kegiatan penyelidikan umum atau eksplorasi atau eksploitasi bahan
tambang telah terpenuhi ;
Ad.3. Unsur dalam kawasan hutan
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1 angka 3 UU No. 41 Tahun 1999 Tentang
Kehutanan ditentukan bahwa kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau
ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam Surat Dakwaan dan Surat Tuntutannya
pada halaman 48 menyatakan bahwa areal PT Batubara Bukit Kendi seluas 881, 7 HA setelah
di overlay dengan Peta Lampiran Kepmenhut Nomor : 76/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001
tentang penunjukan kawasan hutan dan perairan Propinsi Sum Sel, ternyata seluruhnya berada
dalam kawasan hutan yaitu Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) seluas 680,7 hektar dan
Kawasan Hutan Lindung (HL) seluas 201 hektar;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan dari
keterangan saksi Ir. M. SOETIADI Bin YUSUF MM, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten
Muara Enim diketahui PT Batubara Bukit Kendi yang mendapat kuasa pertambangan dan
mulai beroperasi sejak tahun 1998 terletak di Desa Pulau Panggung Kecamatan Lawang Kidul
Kabupaten Muara Enim ;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi SUPAR KD, staf pada Balai
Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah II Palembang yang menerangkan pada tanggal 18
Februari 2010, atas permintaan dari Mabes Polri telah dilakukan penentuan titik kordinat di
areal kuasa penambangan PT.Batubara Bukit Kendi ;
Menimbang, bahwa pada saat dilakukan pemetaan di area Tanjung Enim, Tanjung
Agung, Pendopo dan daerah Semendo yang diikuti antara lain oleh BPKH (Balai Pemantapan
Kawasan Hutan), tim dari Mabes Polri dan wakil dari PT Batubara Bukit Kendi ;
Menimbang, bahwa pengambilan titik kordinat dilakukan dengan menggunakan alat
GPS Garmin tipe GPS Map 76CSx secara manual dan tracking jalan serta melakukan posting
di 10 titik, kemudian diaplikasikan dalam program computer Arc.Vie dan di overlay dengan
peta penunjukan kawasan hutan dan perairan Propinsi Sumatera Selatan dengan hasil terdapat
kecocokan antara peta dari Menteri Kehutanan berdasarkan SK penunjukan Kawasan Hutan di
Sumatera Selatan No. 76 Tahun 2001 dengan hasil pemeriksaan di lapangan yang
menggunakan alat GPS ;
92
92
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 92
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 76/Kpts-II
tahun 2001 tanggal 15 Maret 2001 tentang penunjukan kawasan hutan dan perairan Provinsi
Sumatera Selatan ternyata telah ditetapkan adanya kawasan hutan yang terletak di Provinsi
Sumatera Selatan yang mana didalamnya terdapat pula kawasan hutan di wilayah Kabupaten
Muara Enim ;
Menimbang, bahwa setelah dilakukan pemetaan dengan menentukan titik koordinat
yang dilakukan oleh tim dari Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah II Palembang yang
kemudian di overlay/ tumpang tindihkan dengan Peta Lampiran Kepmenhut Nomor 76/Kpts-II
tahun 2001 tanggal 15 Maret 2001 tentang penunjukan kawasan hutan dan perairan Provinsi
Sumatera Selatan ternyata areal penambangan PT Batubara Bukit Kendi seluruhnya berada
dalam kawasan hutan yaitu Kawasan Hutan Tetap (HP) seluas 680,7 hektar dan Kawasan Hutan
Lindung (HL) seluas 201 hektar ;
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa dalam pembelaannya pada halaman
141 menerangkan bahwa mendasarkan pada pendapat ahli yang dihadirkan oleh Penasehat
hukum terdakwa dipersidangan bahwa Surat Kepmenhut No. 76/Kpts-II/2001 merupakan
produk hukum yang berupa Keputusan (Beschikking) yang bersifat internal sehingga tidak
berlaku secara umum (keluar) atau tidak berdampak hukum keluar, akibatnya secara hukum
tidak dapat dijadikan dasar hukum untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang berimplikasi
pada perbuatan pidana. Surat Kepmenhut No. 76/Kpts-II/2001 tersebut hanyalah merupakan
Penunjukan (tahapan awal) yang merupakan tahap awal untuk melakukan tahapan-tahapan
berikutnya dalam proses PENGUKUHAN kawasan hutan. Jadi Kepmenhut tersebut belum
menentukan adanya Kawasan Hutan yang final dan definitive. Bahwa secara teoritis adanya
kawasan hutan yang definitive itu ditandai dengan adanya penetapan dari Menteri Kehutanan
sehingga berdasarkan uraian tersebut diatas maka menurut hemat Penasihat Hukum Terdakwa,
unsur dalam kawasan hutan adalah tidak terbukti ;
Menimbang, bahwa atas pembelaan tersebut akan dipertimbangkan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang Nomor 41 tahun
1999 disebutkan bahwa pengukuhan Kawasan Hutan dilakukan melalui : a. penunjukan
kawasan hutan; b. Penetapan batas kawasan hutan; c. Pemetaan kawasan hutan yang bertujuan
untuk memberikan kepastian hukum atas status, letak, batas dan luas kawasan hutan ;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Penataan batas kawasan hutan adalah
kegiatan yang meliputi proyeksi batas, inventarisasi hak-hak pihak ketiga, pemancangan tanda
batas sementara, pemancangan dan pengukuhan tanda batas defenitif ;
Menimbang, bahwa Menteri Kehutanan berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kehutanan No. 76/ Kpts-II/ 2001 tanggal 15 Maret 2001 tentang Penunjukan Kawasan Hutan
dan Perairan di Wilayah Propinsi Sumatera Selatan telah melakukan penunjukan terhadap
kawasan hutan, meskipun belum dilakukan penata batasan, pemetaan kawasan, penunjukan
kawasan hutan adalah bertujuan untuk Pengukuhan Hutan
93
93
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 93
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa Keputusan Mentri Kehutanan No. 76/ Kpts-II/ 2001 tanggal 15
Maret 2001 mempunyai kekuatan hukum yang mengikat baik terhadap internal maupun
eksternal artinya jika pihak eksternal berhubungan dengan kehutanan maka ketentuan-
ketentuan yang diatur oleh Mentri Kehutanan berlaku terhadap diri orang tersebut oleh karena
itu suatu Keputusan Menteri adalah mengikat secara umum ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pendapat ahli Didik Heramba berdasarkan Pasal 2
Peraturan Menteri Kehutanan No. P-50/Menhut-II/2009 kawasan hutan telah mempunyai
kekuatan hukum apabila telah ditunjuk dengan Keputusan Mentri apabila suatu Wilayah
tertentu belum ada tata batas dan belum ditetapkan maka wilayah tersebut tetap dikategorikan
sebagai Kawasan Hutan
Menimbang, bahwa dengan demikian pembelaan/pledoi Penasihat Hukum Terdakwa
harus dikesampingkan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas unsur dalam
Kawasan Hutan telah terpenuhi;
Ad.4. Unsur Tanpa Ijin Menteri
Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam Surat Tuntutannya menyatakan bahwa
sampai saat ini Terdakwa selaku Direktur Utama PT Batubara Bukit Kendi belum memiliki
persetujuan prinsip pinjam pakai kawasan hutan maupun izin pinjam pakai kawasan hutan dari
Menteri Kehutanan dst....;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yaitu Ir H Abdillah Malyan,
Direktur Operasi; saksi Bambang Windhuseno; saksi Ir Syafrullah Prabu; saksi Ir Mustav Sjab,
para saksi menerangkan bahwa PT Batubara Bukit Kendi belum memiliki ijin prinsip atau ijin
pinjam pakai kawasan hutan dari Menteri Kehutanan ;
Menimbang, bahwa PT Batubara Bukit Kendi telah melakukan upaya untuk
mendapatkan ijin pinjam pakai terhadap kawasan hutan yaitu :
1 Surat dari Mentri Pertambangan dan Energi ditujukan kepada Mentri
Kehutanan tanggal 29 September 1997 No. 3628/201/M.DJP/1997
perihal Permohonan Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan Untuk
Kegiatan Eksploitasi Bahan galian batubara dan pembangunan sarana
penunjang dengan cara Pinjam Pakai di daerah Kabupaten Muara Enim
dan Lahat Propinsi Sumatera Selatan atas nama PT Tambang Batubara
Bukit Asam (Persero);
2 Surat dari PT Batubara Bukit Kendi ditujukan kepada Bupati Muara
Enim tanggal 7 Januari 2005 perihal rekomendasi pengurusan ijin
pinjam pakai Kawasan Hutan;
94
94
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 94
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
3 Surat dari PT Batubara Bukit Kendi ditujukan kepada Badan Planologi
Kehutanan Departemen Kehutanan tanggal 28 Februari 2005 No.03/
DU-BBK/SRT/II/2005 perihal pengurusan ijin pinjam pakai Kawasan
Hutan;
4 Surat dari PT Batubara Bukit Kendi ditujukan kepada Mentri
Kehutanan tanggal 03 April 2006 No.08 A/DU-BBK/SRT/IV/2006
perihal Permohonan ijin pinjam pakai Kawasan Hutan untuk
penambangan batubara dan sarana jalan angkutan ;
5 Surat dari PT Batubara Bukit Kendi ditujukan kepada Kepala Pusat
Wilayah Pengelolaan Kawasan Hutan tanggal 23 Maret 2007 No.19/
DP-BBK/SRT/III/2007 perihal Penyampaian berkas perijinan dalam
Permohonan izin pakai Kawasan Hutan An PT Batubara Bukit Kendi
di Propinsi Sumatera Selatan
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yaitu Ir H Abdillah Malyan,
Direktur Operasi; saksi Bambang Windhuseno; saksi Ir Syafrullah Prabu; saksi Ir Mustav Sjab,
para saksi menerangkan bahwa PT Batubara Bukit Kendi telah melakukan pengurusan ijin
prinsip atau ijin pinjam pakai kawasan hutan kepada Menteri Kehutanan tetapi sampai pada
saat dilakukan police line oleh tim Tipiter V Bareskrim Mabes Polri terhadap PT Batubara
Bukit Kendi, ijin tersebut belum juga diterbitkan ;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum bahwa PT Batubara Bukit Kendi pernah
mendapat peringatan sebanyak 3 (tiga) kali yaitu :
1 Oleh Kepala Badan Planologi Departemen Kehutanan pada tanggal 17
Pebruari 2005 dengan surat nomor S.87/VII-KP/2005.
2, Oleh Ditjen Planologi Kehutanan RI Kedua pada tanggal 27 Agustus 2009 dengan Surat
No.S.600/Menhut-VII/PKH/S009;
3 Oleh Bupati Muara Enim pada tanggal 14 Januari 2010 dengan surat No. 552/14/
Hut/201;
Inti dari surat tersebut adalah perintah kepada PT Batubara Bukit Kendi untuk menghentikan
sementara kegiatan penambangan di Provinsi Sumatera Selatan sampai ijin pinjam pakai
kawasan hutan dari Menteri Kehutanan selesai diproses;
Menimbang, bahwa terhadap surat teguran dari Baplan Dephut tanggal 17 Pebruari
2005 tersebut, PT Batubara Bukit Kendi melalui Direktur Utama pada saat itu Sdr. Munandar
Sai Sohar telah melaporkan kepada Bupati Muara Enim (pada waktu itu) dijabat oleh Sdr.
Kalamuddin (Alm.) yang kemudian meneruskan kepada Gubernur Sumatera Selatan ;
Menimbang, bahwa Bupati Muara Enim dengan surat No. 522/0491/I/2005 tertanggal
18 Maret 2005 mengirim surat tersebut kepada Mentri Kehutanan dengan inti untuk
memberikan izin pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan eksploitasi penambangan
batubara a.n PT Batubara Bukit Kendi dan menangguhkan perintah penghentian sementara
95
95
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 95
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
kegiatan penambangan PT Batubara Bukit Kendi yang dikeluarkan oleh Kepala Badan
Planologi;
Menimbang, bahwa Gubernur Sumatera Selatan mengirim surat kepada Mentri
Kehutanan Republik Indonesia tanggal 26 November 2005 No.522/4593/I/2005 perihal
Rekomendasi pinjam pakai kawasan hutan untuk penambangan batubara atas nama PT
Batubara Bukit Kendi
Menimbang, bahwa walaupun PT Batubara Bukit Kendi telah ditegur oleh Badan
Planologi untuk menghentikan sementara kegiatan eksploitasi tetapi PT Batubara Bukit Kendi
tetap melanjutkan kegiatan penambangan karena menurut Terdakwa banyak pihak yang akan
dirugikan antara lain tenaga kerja, pihak ketiga yang melakukan perjanjian kerjasama dengan
PT Batubara Bukit Kendi dan tidak akan memberikan konstribusi terhadap masyarakat
setempat dan Negara sambil menunggu proses ijin pinjam pakai selesai di Departemen
Kehutanan ; maka pertimbangan sosial kemasyarakatan, PT Batubara Bukit Kendi tetap
melanjutkan kegiatan eksploitasi batubara sambil menunggu ijin pinjam pakai kawasan hutan
diterbitkan oleh Menteri Kehutanan;
Menimbang, bahwa sampai pada hari Kamis tanggal 18 Pebruari 2010 pada saat Tim
dari Bareskrim Mabes Polri melakukan penindakan terhadap kegiatan penambangan PT
Batubara Bukit Kendi di Desa Pulau Panggung Kecamatan Tanggung Agung Kabupaten Muara
Enim, ternyata PT Batubara Bukit Kendi belum juga memiliki ijin pinjam pakai kawasan hutan
dari Menteri Kehutanan ;
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa dalam pembelaannya menganggap
unsur tanpa ijin menteri dianggap berlaku secara mutatis mutandis terhadap dalil-dalil dalam
pembahasan unsur melakukan kegiatan penyelidikan umum atau eksplorasi atau eksploitasi
bahan tambang dan unsur di dalam kawasan hutan, sehingga Penasihat hukum Terdakwa
menganggap unsur tanpa ijin menteri tidak terbukti dan karenanya patut untuk
dikesampingkan ;
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa dalam pembelaannya pada halaman
127 sampai dengan halaman 129 telah menjabarkan secara gamblang kronologis tentang
masalah perizinan PT Batubara Bukit Kendi yang dibagi atas : 1. Sebelum berlakunya Undang-
Undang No. 41 tahun 1999 jo Undang-Undang No. 19 Tahun 2004 tentang Kehutanan ; 2.
Setelah berlakunya Undang-Undang No. 41 tahun 1999 jo Undang-Undang No. 19 Tahun 2004
tentang Kehutanan ;
Menimbang, bahwa tidak diterbitkannya izin pinjam pakai bukanlah merupakan
kesalahan Terdakwa Ir. Munandar alias Munandar sai Sohar selaku Direktur Utama PT
Batubara Bukit Kendi, namun belum diketahui dengan jelas alasan-alasan tentang belum
keluarnya izin pinjam pakai kawasan hutan dst. ;
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa beranggapan terhadap izin-izin
kegiatan eksploitasi tambang batubara adalah sah, baik menurut Undang-Undang yang berlaku
96
96
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 96
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dibidang pertambangan maupun berdasarkan PERPU No. 1 Tahun 2004 khususnya pasal 83 A
yang kemudian ditetapkan menjadi Undang-Undang No. 19 Tahun 2004, izin yang dimiliki PT
Batubara Bukit Kendi masih berlaku sehingga tidak diperlukan izin prinsip maupun ijin pinjam
pakai kawasan hutan dalam melakukan kegiatan penambangan di dalam kawasan hutan ;
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 83 A Undang-Undang No. 19 tahun 2004 yang
berbunyi semua perizinan atau perjanjian dibidang pertambangan di kawasan hutan yang
telah ada sebelum berlakunya Undang-Undang No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan
dinyatakan tetap berlaku sampai berakhirnya izin atau perjanjian yang dimaksud
Menimbang, bahwa ahli Prof DR Ir Abrar Saleng berpendapat Pasal 83 A adalah untuk
memberikan kepastian hukum terhadap ijin-ijin Kuasa Pertambangan dikawasan hutan yang
sudah ada sebelum Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tidak dicabut sampai berakhirnya
jangka waktu Kuasa Pertambangan.
Menimbang, bahwa dapat disimpulkan bahwa keluarnya pasal 83 A Undang-Undang
No. 19 tahun 2004 adalah untuk mempertegas kedudukan ijin-ijin yang berkaitan dengan
pertambangan yang dikeluarkan oleh mentamben sebelum lahirnya undang-undang No. 41
Tahun 1999 tetapi mengenai ijin pinjam pakai kawasan hutan adalah tetap wajib bagi
perusahaan yang melakukan kegiatan penambangan dikawasan hutan ;
Menimbang, bahwa dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 2 Menteri yaitu Menteri
Kehutanan dan Menteri Pertambangan dikenal ijin pinjam pakai kawasan hutan yang bersifat
administratif, terhadap ijin tersebut ternyata PT Batubara Bukit Kendi belum juga memilikinya
sehingga dengan diberlakukannya Undang-Undang No.41 tahun 1999 tentang Kehutanan yang
mengatur tentang ijin prinsip dan ijin pinjam pakai kawasan hutan yang pengaturannya tidak
lagi bersifat administratif melainkan berubah menjadi sanksi pidana maka PT Batubara Bukit
Kendi harus memilikinya terlebih dahulu untuk melakukan kegiatan penambangan batubara di
dalam kawasan hutan ;
Menimbang, bahwa dengan demikian pembelaan/ pledoi Penasihat Hukum Terdakwa
harus dikesampingkan atau ditolak.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas, Majelis Hakim
berpendapat terhadap unsur dalam tanpa ijin menteri telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum tersebut diatas
maka seluruh unsur dari dakwaan Penuntut Umum telah terpenuhi ;
Menimbang, bahwa selanjutnya dengan terpenuhinya seluruh unsur pasal dari dakwaan
Penuntut Umum tersebut menimbulkan pertanyaan siapa yang harus dimintai
pertanggungjawaban pidana;
Menimbang, bahwa PT.Batubara Bukit kendi mulai melakukan kegiatan penambangan
berupa penyelidikan umum, eksplorasi dan eksploitasi dari tahun 1997 sampai dengan
dihentikan oleh mabes Polri padad tanggal 18 Februari 2010 berdasarkan Surat Keputusan
97
97
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 97
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menteri Pertambangan dan Energi Nomor : 1550.K/2014/MPE/1997 tanggal 22 September
1997 tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (KW97PP0146) yang menetapkan
memberikan kuasa pertambangan eksploitasi untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun kepada
PT Bukit Asam Tbk atas wilayah KW97PP0146 seluas 881, 70 Hektar yang berlokasi di
Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat Sumatera Selatan kemudian berdasarkan
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 120.K/201/MPE/1998 tanggal 10
Pebruari 1998 tentang Persetujuan Pemindahan Kuasa Pertambangan, PT Bukit Asam Tbk
kemudian memindahkan kuasa pertambangan KW97PP0146 seluas 881, 70 Hektar di
Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat Sumatera Selatan kepada PT Batu Bara Bukit
Kendi yang merupakan anak perusahaan PT Bukit Asam Tbk.
Menimbang, bahwa telah terbukti PT Batubara Bukit Kendi sejak tahun 1997 sampai
dengan dihentikan oleh mabes Polri pada tanggal 18 Februari 2010 telah melakukan kegiatan
penambangan berupa penyelidikan umum, eksplorasi dan eksploitasi dikawasan hutan tanpa
dilengkapi ijin pinjam pakai hutan;
Menimbang, bahwa dari uraian tersebut membuktikan pula PT Batubara Bukit Kendi
dari tahun 1997 hingga tanggal 18 Februari 2010 telah melakukan satu tindak pidana
melakukan kegiatan penyelidikan umum atau eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang berupa
batubara di dalam kawasan hutan tanpa ijin Menteri;
Menimbang, bahwa pada uraian unsur-unsur pidana baik antara Penuntut Umum;
Penasihat Hukum dan Majelis sependapat bahwa perbuatan melakukan kegiatan penyelidikan
umum atau eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang berupa batubara di dalam kawasan hutan
tanpa ijin Menteri; tidak dapat dilakukan secara orang perorangan tetapi hanya dapat dilakukan
oleh suatu korporasi;
Menimbang, bahwa dilandasi kesepahaman tersebut maka telah disimpulkan bahwa
pelaku tindak pidana tesebut adalah badan hukum dalam kasus ini PT Batubara Bukit Kendi;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat 5 Undang-undang No. 40 tahun 2007
tentang Perseroan terbatas yang disebut Direksi adalah Organ perseroan yang berwenang dan
bertanggungjawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan perseroan sesuai
dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun diliuar
pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Menimbang, bahwa sesuai Akta Notaris Sutjipto, No. 119 tanggal 21 Oktober 1996
Anggaran Dasar PT Batubara Bukit Kendi pada pasal 10 ayat (1) menegaskan Perseroan diurus
dan dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri dari seorang Direktur atau lebih apabila diangkat
sebih dari seorang Direktur maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Direktur Utama;
Menimbang, bahwa menimbulkan pertanyaan kembali siapa yang dimaksud dengan PT
Batubara Bukit Kendi karena sebagai badan hukum harus ada seseorang yang dapat dijadikan
personifikasi dari Badan Hukum tersebut;
98
98
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 98
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mempersonifikasikan PT Batubara Bukit
kendi kepada Ir. Munandar alias Munandar Sai Sohar selaku Direktur Utama PT. Batubara
Bukit Kendi dari tanggal 14 Januari 2003 sampai dengan tanggal 14 Januari 2008 berdasarkan
Akta Pernyataan Keputusan rapat PT. Batubara Bukit Kendi Nomor 2 tanggal 5 Mei 2004
dihadapan Notaris Tahir Kamili,SH,MH,Mkn, yang mempunyai tugas memimpin dan
menjalankan koorporasi, mengkoordinasikan tugas-tugas untuk mengatur kegiatan operasi
produksi dan keuangan yang masing-masing dibawah Direktur, serta
mempertanggungjawabkan laporan perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang Saham;
Menimbang, bahwa tugas-tugas Ir Munandar alias Munandar Sai Sohar selaku Direktur
Utama telah digariskan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PT.
Batubara Bukit Kendi selaku Direktur Utama tentunya terdakwa mendapatkan hak-haknya
berupa gaji dan tunjangan-tunjangan lain yang telah digariskan oleh perusahaan.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas hubungan antara PT
Batubara Bukit Kendi dengan Ir Munandar alias Munandar Sai Sohar adalah merupakan
hubungan perjanjian kerja dimana PT Batubara Bukit Kendi sebagai badan hukum privat
mengatur tugas-tugas yang dituangkan dalam AD/ART dan untuk tugas yang dilakukannya
terdakwa mendapat gaji yang telah ditentukan;
Menimbang, bahwa berdasarkan hasil putusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RUPSLB) PT Batubara Bukit Kendi tangggal 14 Januari 2008 terdakwa Ir Munandar
alias Munandar Sai Sohar telah menyerahkan Jabatannya sebagai Direksi (Direktur Utama)
kepada Ir Mustav Sjab;
Menimbang, bahwa sejak terjadinya serah terima jabatan tersebut mengakibatkan
hubungan kerja antara terdakwa dengan PT Batubara Bukit Kendi putus;
Menimbang, bahwa telah terbukti PT Batubara Bukit Kendi sejak tahun 1997 sampai
dengan dihentikan oleh mabes Polri pada tanggal 18 Februari 2010 telah melakukan kegiatan
penambangan berupa penyelidikan umum, eksplorasi dan eksploitasi dikawasan hutan tanpa
dilengkapi ijin pinjam pakai hutan;
Menimbang, bahwa PT. Batubara Bukit Kendi telah beroperasi sejak tahun 1997
sampai dengan dihentikan oleh pihak mabes Polri tanggal 18 Februari 2010 telah mengalami
masa periodesasi kepemimpinan direksi yaitu 1. Masa Yusril Ibadi (periode 1998-2003), 2.
Masa Ir. Munandar alias Munandar Sai Sohar (periode 2003-2008) dan 3. Masa Ir.Mustav Sjab
(periode 2008-2013).
Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam perkara yang sama telah menghadapkan
terdakwa. Atas nama terdakwa Ir. Mustav Sjab dengan nomor perkara No.149/Pid.B/2010/
PN.ME dan 2. Atas nama terdakwa Ir. Munandar alias Munandar sai Sohar ; sesuai dengan
periode kepemimpinan masing-masing terdakwa di PT Batubara Bukit Kendi;
Menimbang, bahwa oleh karena PT Batubara Bukit Kendi dari tahun 1997 hingga
tanggal 18 Februari 2010 telah melakukan satu tindak pidana melakukan kegiatan penyelidikan
99
99
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 99
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
umum atau eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang berupa batubara di dalam kawasan hutan
tanpa ijin Menteri dan berkaitan pula dengan prinsip terhadap satu tindak pidana hanya
dapat dijatuhi hukuman satu kali kepada pelakunya ;
Menimbang, bahwa jika memperhatikan dakwaan Penuntut Umum yang mendakwa
para direktur Utama sesuai masa periode kepemimpinannya maka untuk satu tindak pidana
dapat dijatuhi hukuman beberapa kali; dengan demikian memperlihatkan kekeliruan Penuntut
Umum mendakwa terdakwa berdasarkan masa periode kepemimpinan terdakwa;
Menimbang, bahwa oleh karena tindak pidana tersebut dilakukan oleh Badan Hukum
bukan oleh orang perorang dan terdakwa Ir Munandar alias Munandar Sai Sohar telah
menyerahkan tanggung jawabnya sebagai Direktur Utama pada Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa maka sejak saat itu hubungan perjanjian kerja terputus dan terdakwa secara pribadi
tidak dapat dimintai pertanggung jawaban karena seluruh pekerjaannya untuk dan atas
kepentingan Perseroan telah berakhir;
Menimbang, bahwa dengan telah diserahkannya tanggung jawab sebagai Direktur
Utama maka segala tindakan yang mengatasnamakan PT. Batubbara Bukit kendi tanggung
jawabnya beralih pula kepada kepengurusan direksi yang baru dengan demikian Ir Munandar
alias Munandar Sai Sohar tidak dapat lagi diminta pertanggungjawabannya terhadap tindak
melakukan kegiatan penyelidikan umum atau eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang berupa
batubara di dalam kawasan hutan tanpa ijin Menteri yang dilakukan oleh PT Batubaara Bukit
Kendi;
Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan yang didakwakan Penuntut Umum terbukti
namun kepada Terdakwa tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana maka Terdakwa
haruslah di lepaskan dari segala tuntutan hukum ;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dilepaskan dari segala tuntutan hukum, maka
segala hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya haruslah
untuk segera di pulihkan ;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dilepaskan dari segala tuntutan hukum, maka
terdakwa harus pula dibebaskan membayar biaya perkara ;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan dalam perkara ini akan
ditentukan dalam amar putusan ;
Mengingat, ketentuan Pasal 78 ayat (6) jo Pasal 50 ayat (3) huruf g UU No.41 Tahun
1999 tentang Kehutanan, pasal 191 ayat (2) dan (3) KUHAP dan pasal 197 KUHAP serta
pasal-pasal lain dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan ;
M E N G A D I L I
100
100
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 100
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
1 Menyatakan terdakwa Ir. Munandar alias Munandar Sai Sohar terbukti melakukan
perbuatan sebagaimana yang didakwakan kepadanya akan tetapi perbuatan itu tidak
dapat dimintakan pertanggungjawaban kepada diri terdakwa ;
2 Melepaskan Terdakwa Ir. Munandar alias Munandar sai Sohar tersebut dari segala
tuntutan hukum ( ontslag van alle rechtvervolging ) ;
3 Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya
;
4 Memerintahkan agar terdakwa segera dikeluarkan dari tahanan kota ;
5 Memerintahkan barang bukti berupa :
Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan rental 1 unit grader Type : 14 H (paket G
14.R) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV Musi Rawas (Tanjung
Enim), masa berlaku perjanjian : ( 24 bulan periode ; 01-12-2003 s/d 30-11-2005),
Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan rental 1 unit Buldozer D65P (paket G-30)
antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV Musi Rawas (Tanjung Enim),
masa berlaku perjanjian : ( 24 bulan periode ; 06-12-2003 s/d 05-12-2005), Perjanjian
sewa menyewa tentang pekerjaan rental alat excavator 345 BK Merk, Caterpillar (paket
H-07) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV Musi Rawas (Tanjung
Enim), masa berlaku perjanjian : ( 24 bulan periode ; 05-08-2004 s/d 04-08-2006),
Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan rental alat excavator 345 BK Merk, Caterpillar
(paket H-24) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV Musi Rawas
(Tanjung Enim), masa berlaku perjanjian : ( 24 bulan periode ; 21-02-2005 s/d
20-02-2007), Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan rental 2 Unit Buldozer D7G dan
1 unit Buldozer D-8R (paket G-22) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim)
dengan CV Musi Rawas (Tanjung Enim), masa berlaku perjanjian : (1 unit D7G :
13-08-2003 s/d 12-08-2005) (1 unit D7G : 16-09-2003 s/d 15-09-2005) (1 unit D8R :
01-10-2003 s/d 31-09-2005), perjanjian sewa No.005/K/PT.BBK/2007 tanggal 28 Februari
2007 tentang pekerjaan alat rental motor grader, Buldozer DR8, D65SP, dan Exavator
PC-400 (paket J37) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan PT.Ulimanitra
(Palembang), Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan rental alat Buldozer D-8 Merk
Caterpillar (paket H-10) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan
PT.Ulimanitra (Palembang), masa berlaku perjanjian : (01-07-2004 s/d 31-05-2005),
Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan rental 1 (satu) unit motor grader dan 2 unit
light tower (paket G-12) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan
PT.Ulimanitra (Palembang), masa berlaku perjanjian : ( D&R : 01-10-2003 s/d 31-09-2005)
EXC.330 : 02-07-2003 s/d 01-07-2005, Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan rental
20 unit Dimp Truck merk Nissan CWB & Isuzu CXZ 81 N (paket H23) antara PT Batubara
Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan PT.Riconaba Abadi (Jakarta), masa berlaku
perjanjian : 12-01-2005 s/d 11-01-2007, 30-04-2005 s/d 29-04-2007, Perjanjian sewa
101
101
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 101
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
menyewa tentang pekerjaan rental 1 unit Exavator type 345 BL , 01 Unit exapator PC-400
dan 1 unit excavator PC-650 (paket J12) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim)
dengan PT.Riconaba Abadi (Jakarta), masa berlaku perjanjian : 12-04-2006 s/d 11-04-2008,
12-04-2006 s/d 11-04-2007, Perjanjian jasa pemborongan pekerjaan drilling / Blasting di
tambang PT.Batubara Bukit Kendi (paket J15) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung
Enim) dengan PT.Pindad.(Persero) (Bandung), masa berlaku perjanjian : 12-04-2006 s/d
11-01-2007, Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan rental 20 unit Dimp Truck merk
Nissan CWB (paket F-26) antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan
CV.Besar Cipta Karya (Semarang), masa berlaku perjanjian : 18-09-2002 s/d 17-09-2004,
Perjanjian sewa menyewa tentang pekerjaan rental Dump Truck merk Hino (paket H-12)
antara PT Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV.Besar Cipta Karya
(Semarang), masa berlaku perjanjian : 20-05-2004 s/d 19-05-2006, Perjanjian sewa
menyewa tentang pekerjaan rental Dump Truck merk Hino (paket H-15) antara PT
Batubara Bukit Kendi (Tanjung Enim) dengan CV.Besar Cipta Karya (Semarang), masa
berlaku perjanjian : 05-11-2004 s/d 4-11-2006
Tetap dilampirkan dalam berkas perkara
Asli nota dinas Nomor : 263/K.PTB-BBK/ND/VIII/2004 tanggal 13 Agustus 2004, Perihal
Executive Summary bulan Juli dari Ka. Penambangan kepada Direktur Operasi/Produksi
dengal Lampiran 1 (satu) berkas, Executive Summary satuan kerja : Penambangan status :
31 juli 2004, Produksivitas rata-rata bulan Juli 2004, Produktifitas Tambang Blok III Bulan
Juli 2004, Realisasi jam jalan Atau Vs Rkap 2004 atau Periode : Juli 2004, MA Jam jalan
Dump truck CV.BCKA Periode : Juli 2004, Rencana Vs Realisasi Praduksi/ pengiriman
batubara dari tanah tahun 2004, Rencana Vs Realisasi Praduksi pengiriman batubara dari
tanah tahun 2004,
Dikembalikan kepada PT. Bukit Asam melalui BAMBANG WINDHUSENO
1 (satu) lembar Berita Acara Serah Terima Jabatan Direksi PT Batubara Bukit Kendi
Nomor : /BBK-SERTIJAB/I/2008 tanggal 21 Januari 2008, 1 (satu) lembar Exemplar
Memori Jabatan Direksi PT.Batubara Bukit Kendi tanggal 21 Januari 2008, 1 (satu) lembar
Surat Pengurusan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Nomor : 01/DU-BBK/SRT/I/2005
tanggal 7 Januari 2005, 2 (dua) lembar Surat Pengurusan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
Nomor : 03/DU-BBK/SRT/II/2005 tanggal 28 Februari 2005, 1 (satu) lembar Surat
Pengurusan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Penambangan Batubara dan Saranan
Jalan Angkutan an. PT.Batubara Bukit Kendi Nomor : 08.A/DU-BBK/SRT/IV/2006
tanggal 3 April 2006,
Dikembalikan kepada PT. Bukit Asam melalui RAEKAN
102
102
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 102
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
6 Membebankan biaya perkara dalam perkara ini kepada Negara ;
Demikianlah diputus dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Muara Enim pada hari : SENIN Tanggal 20 DESEMBER DUA RIBU SEPULUH Oleh kami
: ROSMINA, SH. MH Selaku Hakim Ketua, RACHMAWATY, SH, WIJAWIYATA, SH,
HARIES S.LUBIS, SH dan M.FIRMAN AKBAR, SH masing-masing sebagai Hakim Anggota,
putusan mana diucapkan pada hari RABU tanggal 22 DESEMBER DUA RIBU SEPULUH
dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua tersebut, dengan didampingi
oleh : RACHMAWATY, SH, WIJAIYATA, SH, HARIES S.LUBIS, SH dan M.FIRMAN
AKBAR, SH Hakim-Hakim Anggota, dibantu oleh M. RUSLAN, SH dan DENCEK Panitera
dan Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Muara Enim, dihadiri oleh MERIYATI, SH.
M.NAIMULLAH, SH. DENNY AGUSTIAN, SH, FITRIANSYAH AKBAR, SH Jaksa
Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Muara Enim, dihadapan Terdakwa dan Penasehat
Hukumnya.
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
Rachmawaty, SH Rosmina, SH.MH
Wijawiyata,SH
Haries S Lubis, SH
M.Firman Akbar, SH
Panitera/Panitera Pengganti,
M. Ruslan, SH
Dencek
103
103
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 103

Anda mungkin juga menyukai