Anda di halaman 1dari 36

1

UKM: Pt. Kawasan Industri Medan (Persero)


1. Sejarah singkat
PT. (Persero) Kawasan Industri Medan, adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan bidang usaha jasa pengelolaan
Kawasan Industri. Kawasan ini didirikan pada tanggal 7 Oktober 1988, dengan komposisi sahamnya terdiri dari Pemerintah RI (pusat)
60%, Pemerintah Propinsi Sumatera Utara 30%, dan Pemerintah Kota Medan 10%.
PT. Kawasan Industri Medan (Persero) didirikan dengan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Akte Notaris
Soeleman Ardjasasmiota, SH. No 9 Tanggal 7 Oktober 1988 di Jakarta, sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Akte Notaris Ny.
Asmara Noer SH, No. 8 dan 9 tanggal 10 Maret 198 sebagai akibat dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 14
Januari 1998 dan telah diubah dengan Akte Notaris Erita Wagewali Sitohang, SH Nomor 12 tanggal 7 April 2005 dan terakhir telah
diubah dengan Akte Notaris Titiek Irawati S.S.H Nomor 42 tanggal 12 September 2008 sesuai dari hasil Keputusan Para Pemegang
Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Kawasan Industri Medan Kep-114S.MBU2008, No. Kep-23D2.MBU2008, No.
5752836K2008 dan No. 570106522008 tanggal 13 Agustus 2008.
Sejak didirikannya kawasan ini, seiring dengan tingginya minat investor untuk menanamkan investasinya di Sumatera Utara PT.
KAWASAN INDUSTRI MEDAN terus melakukan pengembangan lahan. Hingga saat ini telah memiliki luas areal 780 ha dan akan terus
dikembangkan dengan usaha sendiri maupun bekerjasama dengan pihak-pihak swasta yang berpengalaman dan professional dalam
pembangunan kawasan industri.
Areal Kawasan Industri Medan ( Tahap I), dengan luas + 200 Ha, terletak disebelah barat jalan tol, dan areal di sebelah timur
jalan tol disebut dnegan Kawasan Industri Medan (Tahap II) dengan luas + 325 Ha.
Tata ruang tahap II sangat terencana dan asri, dengan jalan utama keluar dan masuk terbuat dari beton seluas 2 x 17,5 meter, dan
jalan sekunder selebar 12 meter. Pada kiri dan kanan jalan terdapat pipa air bersih, air limbah, hydran, pipa gas, kabel listrik dan telepon,
dengan konstruksi dibawah tanah.

2
Dengan menjunjung visi Menjadi Kawasan Industri yang Berwawasan Lingkungan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Bisnis
yang Dapat Meningkatkan Nilai Bagi Shareholder dan Stakeholders lainnya
PT. Kawasan Industri Medan akan terus meningkatkan berbagai sarana dan fasilitas yang dibutuhkan dunia usaha maupun
investor. Dalam kawasan yang terbesar di di Sumatera Utara ini telah bergabung sebanyak 600 pengusaha mulai dari industri dengan
skala UKM, menengah hingga Industri-industri Multinasional dan Internasional.
Terdapat berbagai hasil industri yang diproduksi dengan mengandalkan potensi dan sumber daya alam yang terdapat di Sumatera
Utara antara lain : Industri Kelapa Sawit (CPO) dan turunannya seperti Fatty Acid, Steric Acid, Palmitat Acid, Isopropil Palmiat, Gliserin
dan jenis oleochemical lainnya, karet, coklat, kopi, teh dan hasil-hasil pertanian dari dataran tinggi Sumatera Utara berupa sayur mayur
dan buah-buahan.
Industri Hasil Laut, Goldstorage, pengalengan ikan, makanan dan minuman, industri hasil hutan, furniture, rotan, meubel, industri
bangunan (baja) dan lain-lain.
PT. Kawasan Industri Medan (Persero), adalah mitra usaha yang tepat untuk tujuan investasi baik bagi investor lokal maupun
asing. Mari Bergabung Bersama Kami.
2. Visi dan Misi
Visi: menjadi kawasan industri yang berwawasan lingkungan dan penyediaan sarana dan prasarana bisnis yang dapat meningkatkan nilai
bagi shareholdeer lainnya.
Misi:
a. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung yang berwawasan lingkungan,
b. Menyediakan berbagai fasilitas bisnis yang dibutuhkan dunia usaha dan investor,
c. Meningkatkan SDM yang mampu memberikan pelayanan yang prima.
3. Strategi

3
Secara komersial perusahaan bertujuan untuk menjadi perusahaan yang menguntungkan (profitable), makmur dan berkelanjutan
(sustainable) dengan kegiatan sebagai berikut:
I. Strategi Umum
a. Melakukan konsolidasi internal
b. Perubahan dan pengembangan focus bisnis
II. Strategi Perusahaan
a. Strategi tingkat korporat
b. Strategi bisnis
c. Strategi fungsional
4. Manajemen












4


5. KOMISARIS
Komisaris Utama : Nanan Farach Rachduna
Lahir di Medan, 11 November 1963, lulus dari Fakultas Sastra USU, medan tahun 1986. Master Business Administration (MBA) di
Singapore University tahun 1996. Menjabat Komisaris utama PT. Kawasan Industri Medan (Persero) sejak tahun 2010, sebelumnya
adalah ketua TPPKK kota Medan sejak tahun 2000 sampai dengan 2009.
Komisaris : H Sulben Siagian
Lahir di Tanjung Balai Asahan, 23 Juni 1951. Menjabat sebagai komisaris Pt. Kawasan Industri Medan (Persero) sejak tahun 2010,
sebelumnya aktif sebagai pengusaha yang bergerak dibidang media dan Pers selain itu juga sebagai tokoh masyarakat Sumatera Utara
yang banyak memberikan kontribusi untuk pembangunan Provinsi Sumatera Utara.
Komisaris : Manuntun Simanjuntak,SH
Lahir di Tapanuli, 23 Oktober 1995, lulus dari Fakultas Hukum UI tahun 1984. Magister management (MM) dari STIE IPWIJA tahun
2002. Menjabat sebagai komisaris di PT. Kawasan Industri Medan (Persero) sejak tahun 2009, sebelumnya menjabat sebagai komisaris
di PT. Kawasan Berikat Nusantara(Persero) dari tahun 2007.

6. DIREKSI

5
Direktur Utama : Drs. Gandhi D Tambunan, Msi
Lahir 26 September 1947 di Balige. Menjabat Direktur utama PT. Kawasan Industri Medan (Persero) sejal Juli 2010. Meraih gelar
sarjana Administrasi Negara (1974), Magister Sains dari USU (1999). Sebelumnya menjabat kepala Badan Investasi dan Promosi
Provinsi Sumatera Utara (2002-2007)
Direktur Keuangan : Pangabahan Lumban Tobing,SE
Lahir 06 April 1960 di Tarutung. Menjabat Direktur Keuangan PT. Kawasan Industri Medan (Persero) sejak Juli 2004. Meraih gelar
sarjana ekonomi manajemen dari UHN (1989). Sebelumnya menjabat sebagai manajer SPI di PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
2001-2004.
Direktur Pengembangan : Ir. Aswin Nurdin Nasution
Lahir 08 Mei 1952 di Medan. Menjabat Direktur Pengembangan PT. Kawasan Industri Medan (Persero) sejak Juli 2010, sebelumnya
menajabat sebagai Kepala Dinas Kominikasi dan Informatika kota Medan. Meraih gelar sarjana teknik sipil dari Universitas Medan Area
(1994)
7. Divisi
a. Ir. David Manurung (Manajer SDM)
b. Baringin P. Simanjuntak, SE Msi (Manajer Corporate Plane and Scretary)
c. Mini Herawaty, SE (Manajer Sales and Marketing)
d. Drs. Jefri HM Sirait, MM (Manajer Satuan Pengawas Internal)
e. Ir. Arnot Siagian (Manajer Produksi dan Operasional)

6
f. Aris Supriyatno, SE (Manajer Keuangan)
g. Hotdo M. Aritonang, ST (Manajer Pengendalian Lingkungan)

8. Tata Kelola Perusahaan
a. Latar Belakang
Maksud dan tujuan pendirian PT. Kawasan Industri Medan (Persero) ialah turut melaksanakan serta menunjang
kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya
menyediakan prasarana, melaksanakan pembangunan serta pengurusan pengusahaan dan pengembangan serta melakukan
kegiatan di bidang usaha kawasan industri (industrial estate) dan jasa dengan menerapkan prinsip prinsip Perseroan Terbatas.
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha, sebagai berikut :
Pembebasan dan pematangan tanah untuk kaveling industri.
Penyediaan kaveling dan bangunan industri siap pakai.
Pengelolaan dan perawatan kawasan industri.
Pelayanan jasa konsultasi bidang kawasan industri, jasa pembangunan, jasa pergudangan dan jasa pengawasan.
Kegiatan kegiatan lain yang merupakan penunjang bagi kawasan industri.
b. Visi dan Misi
Visi dan Misi PT.Kawasan Industri Medan telah ditetapkan sebagai berikut :

VISI
Menjadi kota / kawasan industri bertaraf internasional yang ramah lingkungan, terpercaya, perduli pada stakeholders dengan dukungan sarana


7
dan prasarana terbaik.

MISI
1. Mengembangkan dan memelihara infrastruktur yang menunjang kelancaran industri.
2. Menyediakan fasilitas kebutuhan industri yang berkualitas untuk memperluaslaju industri sesuai dengan harapan pelanggan dan berkelas
internasional.
3. Menyediakan layanan prima bagi investor.
4. Membantu mengembangkan masyarakat di sekitar lingkungan dan menunjang kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah.
c. Prinsip prinsip Dasar
Good Corporate Governance merupakan kaedah, norma ataupun pedoman korporasi yang diperlukan dalam sistem pengelolaan Badan Usaha Milik
Negara yang sehat, Menteri BUMN mewajibkan BUMN menerapkan good corporate governance secara konsisten dan atau menjadikan sebagai
landasan operasionalnya. Hal tersebut dijelaskan pada Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. 117 tahun 2002 tanggal 1 Agustus 2002.

Corporate Governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan
akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder
lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika.

Penerapan Good Corporate Governance pada BUMN bertujuan untuk :
Memaksimalkan nilai BUMN dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil

8
agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional.
Mendorong pengelolaan BUMN secara profesional, transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian
organ.
Mendorong agar organ dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial BUMN terhadap stakeholder maupun
kelestarian lingkungan di sekitar BUMN.
Meningkatkan kontribusi BUMN dalam perekonomian nasional.
Meningkatkan iklim investasi nasional.
Mensukseskan program privatisasi.

Prinsip prinsip dasar yang menjadi pegangan dalam penjabaran tindakan dan langkah langkah yang hendak dilakukan untuk mewujudkan Good
Corporate Governance, yang kelak akan menjadi patokan dalam pengujian keberhasilan aplikasi Good Corporate Governance adalah :
1. Transparansi (Transparency) yaitu perusahaan menjamin adanya keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.
2. Kemandirian (Independence) yaitu menjamin suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan
pengaruh / tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat.
3. Akuntabilitas ( Accountability ) yaitu perusahaan menjamin adanya kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga
pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
4. Pertanggungjawaban ( Responsibility ) yaitu perusahaan menjamin adanya kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan

9
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
5. Kewajaran (fairness), yaitu perusahaan menjamin adanya keadilan dan kesataraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul
berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Korporasi akan dapat dikelola dengan baik jika terdapat komitmen bersama antara Pemilik/ Pemegang saham , Komisaris, dan Dewan Direksi
yang diartikan sebagai persetujuan atau janji untuk melakukan sesuatu di masa yang akan datang atau suatu keadaan di mana seseorang merasa
memiliki kewajiban atau terdorong secara emosional.

Dengan adanya komitmen diharapkan Pemilik/ Pemegang saham, Komisaris, dan Dewan Direksi dan jajarannya untuk megelola secara sehat dan
beretika.
Aturan main yang diciptakan maupun praktik praktik pengelolaan yang dilakukan akan konsisten mengarah kepada pencapaian tujuan.

Untuk mewujudkan komitmen secara terstruktur korporasi harus memiliki peraturan peraturan tertulis tentang Corporate Governance ( Code Of
Corporate Governance ) yang berorientasi kepada peningkatan nilai Shareholders dan Stakeholders.

Code Of Corporate Governance merupakan pedoman bagi pihak terkait dengan Perseroan, terutama Direksi ,Komisaris, dan Shareholders.
Pedoman ini berisikan kumpulan aturan tertulis bagi proses manajemen yang baik, pengawasan yang baik dan pembagian tugas, tanggungjawab,
dan kekuasaan yang dapat menunjukkan keseimbangan pengaruh antar Stakeholders.


BAB II

10
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM ( RUPS )


Rapat Umum Pemegang Saham adalah organ perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan dan memegang segala wewenang
yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris ( UU No 1 Tahun 1995). RUPS berhak memperoleh segala keterangan yang berkaitan
dengan kepentingan perseroan dari Direksi dan atau Komisaris ( UU Perseroan No 1 tahun 1995).

RUPS membahas agenda strategi, kebijakan, kinerja finansial, hasil bisnis perseroan, dan hal lain yang sifatnya materiil yang diusulkan pemegang
saham, Direksi atau Komisaris.

a. Hak Pemegang Saham

1. Pemegang Saham berhak menghadiri dan memberikan suara dalam suatu RUPS, dimana tiap saham memberikan satu hak suara bagi
pemiliknya. ( AD no 37 / 1999 pasal 25 )
2. Pemegang Saham berhak mewakilkan hak suaranya kepada pemegang saham lain atau orang lain dengan surat kuasa. ( AD no 37 / 1999
pasal 25)
3. Pemegang Saham berhak membeli saham yang ditawarkan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak penawaran sesuai dengan
perimbangan jumlah saham yang dimiliki masing masing.( AD no 37 / 1999 pasal 9 )
4. Pemegang Saham memiliki hak untuk memesan terlebih dahulu atas saham yang hendak dikeluarkan dalam jangka waktu 14 hari sejak
tanggal penawaran dilakukan dan masing masing pemegang saham berhak mengambil bagian seimbang dengan jumlah saham yang
dimilki / proporsional ( Anggaran Dasar No 801/ thn 1999)

11
5. Pemegang Saham berhak untuk menerima pembagian dari keuntungan perseroan yang diperuntukkan bagi pemegang saham dalam bentuk
dividen dan pembagian keuntungan lainnya dan lain lain dengan didasarkan atas keputusan RUPS, dimana bagi persero pembagian
keuntungan harus sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki.
6. Pemegang Saham berhak untuk memperoleh informasi yang berkualitas baik dan transparan mengenai perseroan secara tepat waktu dan
teratur.
7. Pemegang saham diberi kesempatan mengemukakan pendapat dan Direksi harus memperhatikan pendapat tersebut.
8. Setiap pemegang saham berhak melihat daftar pemegang saham dan daftar khusus ( catatan tentang kepemilikan saham oleh anggota
Direksi dan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/ atau pada perseroan lain serta tanggal saham tersebut diperoleh ) selama
jam kerja kantor perseroan.( Anggaran Dasar ( No.37 / tahun 1999 )
9. Semua pemegang saham baik besar maupun kecil memiliki pengaruh terhadap Perseroan sesuai dengan kontribusi modal yang dimilki (
Satu saham satu suara ).

b. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS tahunan ).

RUPS tahunan merupakan Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan setahun sekali yang tujuannya adalah sebagai forum dimana Direksi dan
Komisaris melaporkan dan bertanggung jawab atas kinerja mereka terhadap pemegang saham.

Perseroan menyelenggarakan 2 (dua) jenis RUPS tahunan yaitu RUPS Tahunan untuk menyetujui laporan tahunan dan pengesahan perhitungan
tahunan yang diselenggarakan selambat lambatnya dalam bulan Juni setelah penutupan tahun buku yang bersangkutan serta RUPS Tahunan untuk
menyetujui untuk mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan tahun buku berikutnya (RKAP) yang diselenggarakan selambat lambatnya
pada hari ke 30 (tiga puluh) bulan pertama setelah tahun buku di mulai ( Anggaran Dasar No.37 tahun 1999)

12
1. RUPS Tahunan tentang laporan tahunan dan pengesahan perhitungan tahunan.
Dalam RUPS Tahunan untuk menyetujui laporan tahunan dan pengesahan perhitungan tahunan ini Direksi mengajukan sebagai berikut :
1. Laporan tahunan , yang meliputi :
Neraca akhir tahun buku, Laporan Laba rugi tahun buku serta penjelasan atas dokumen tersebut.
Laporan mengenai keadaan dan jalannya perseroan serta hasil yang dicapai.
Kegiatan perseroan dan perubahan selama tahun buku
Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan perseroan.
Nama anggota Direksi dan Komisaris.
Gaji dan tunjangan Direksi dan Honorarium bagi anggota Komisaris.
Laporan keuangan di atas sudah disediakan untuk kepentingan pemegang saham di kantor perseroan selambat lambatnya 14 (empat belas)
hari sebelum RUPS.
2. RUPS Tahunan tentang Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP).

RUPS tahunan ini membicarakan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan tahun buku berikutnya (RKAP). Direksi harus mengirimkan /
menyampaikan usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan kepada Komisaris dan Pemegang saham untuk dimintakan pengesahannya di dalam
RUPS selambat lambatnya 60 ( enam puluh ) hari sebelum tahun buku baru dimulai. RKAP di atas sudah disediakan untuk kepentingan pemegang
saham di kantor perseroan selambat lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum RUPS.


13
3. Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa ( RUPS luar biasa)

RUPS Luar biasa, merupakan RUPS yang dilaksanakan sewaktu waktu atau setiap saat jika dianggap perlu oleh Direksi dan atau Komisaris dan
atau pemegang saham.( Anggaran Dasar No.37 tahun 1999) Hal hal penting dalam RUPS Luar biasa :
1. Direksi wajib menyelenggarakan RUPS luar biasa Apabila ada permintaan tertulis dari Komisaris atau pemegang saham yang mewakili
sekurang kurangnya 1/10 (sepersepuluh) bagian dari jumlah saham yang dikeluarkan perseroan.
2. Dalam surat permintaan penyelenggaraan RUPS tersebut harus tercantum hal hal yang hendak dibicarakan.(pasal 22 Anggaran Dasar No.37
tahun 1999)
3. Jika Direksi lalai untuk menyelenggarakan Rapat tersebut dalam waktu 30 (tigapuluh) hari setelah surat permintaan diterima, maka yang
menandatangani surat permintaan tersebut berhak memanggil sendiri rapat tersebut atas biaya perseroan, setelah mendapat izin dari Ketua
Pengadilan Negeri setempat.
4. Mekanisme RUPS Tahunan

1) Semua RUPS diadakan di tempat kedudukan perseroan atau di tempat perseroan melakukan kegiatan usaha.

2) Panggilan rapat dilakukan oleh Direksi kecuali jika Direksi lalai tidak menyelenggarakannya maka Panggilan rapat dapat dilakukan oleh
pemegang saham setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri setempat.

3) Panggilan RUPS dilakukan selambat lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum rapat diadakan, apabila ada rapat ke dua surat penggilan RUPS selambat
lambatnya 21 hari sejak RUPS pertama.

14

4) Panggilan RUPS dilakukan dengan surat tercatat yang memakai tanda penerimaan dan dikirimkan ke alamat terakhir yang tercatat dalam daftar
pemegang saham Atau dapat juga melalui 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang terbit dan beredar luas/nasional 14 ( empat) belas
hari sebelum RUPS.

5) Di dalam panggilan RUPS harus dicantumkan Hari, Tanggal, Jam, dan Tempat rapat diadakan serta topik yang akan dibicarakan.

6) RUPS dapat dilakukan apabila telah dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari ( satu per dua) bagian dari jumlah seluruh
saham dikeluarkan perseroan.

7) Dalam hal korum pada butir (6) tidak tercapai maka dilakukan panggilan RUPS kedua.

8) Rapat kedua akan sah jika dihadiri sekurang kurangnya satu per tiga dari jumlah seluruh saham yang dikeluarkan perseroan.

9) Dalam hal korum pada butir (7) dan (8) tidak tercapai maka atas permohonan perseroan, korum ditetapkan oleh Pengadilan Negeri setempat.

10) RUPS dipimpin oleh salah seorang yang mewakili pemegang saham yang dipilih diantara mereka.

11) Sebelum RUPS tahunan dimulai, Direksi wajib menyiapkan acara RUPS Tahunan tentang :
1. Perhitungan tahunan yang telah diaudit Auditor Independen yang terdiri dari Neraca, Laporan Rugi Laba serta penjelasan atas dokumen
tersebut untuk mendapat pengesahan RUPS.

15
2. Laporan Tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan serta hasil yang dicapai, kegiatan utama Perseroan dan jalannya Perseroan
selama tahun buku, rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan Perseroan untuk mendapat persetujuan
RUPS.
3. Laporan tahunan tersebut di atas dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang undangan yang berlaku.
4. Penggunaan laba Perseroan
5. Pengangkatan Auditor Independen
6. Bilamana perlu dilakukan pengangkatan Anggota Direksi atau Komisaris.
7. Hal hal lain yang telah diajukan sebagaimana mestinya dalam rapat tanpa mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
12) Dalam RUPS , tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya satu suara.

13) Pemungutan suara menyangkut diri orang dilakukan dengan surat tertutup.

14) Semua keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah / mufakat dan atau pemungutan suara.

15) Segala sesuatu yang relevan dalam RUPS didokumentasikan dalam risalah rapat (notulen)

16) Pemegang saham dapat mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan RUPS, apabila semua pemegang saham telah diberitahu secara
tertulis dan semua pemegang saham memberikan persetujuan tertulis.

17) Keputusan RUPS melalui prosedur yang transparan dan adil.


16
18) Pengesahan perhitungan tahunan dalam RUPS tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya kepada
para anggota Direksi dan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu sepanjang tindakan
tersebut tercermin dalam perhitungan tahunan, kecuali pelanggaran hukum yang bersifat penggelapan, penipuan, dan tindakan pidana lainnya.

5. Mekanisme RUPS Luar Biasa
Pelaksanaan RUPS Luar biasa pada hakekatnya sama dengan RUPS tahunan namun harus memperhatikan penetapan Ketua Pengadilan Negeri
yang memberikan izin RUPS tersebut.


BAB III
K O M I S A R I S

1. Umum

Komisaris adalah organ Persero yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan
pengurusan Persero. Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih dan seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama. Komposisi
Komisaris harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan secara efektif, tepat, cepat serta dapat bertindak
independen. ( UU No. 19 tahun 2003 tentang BUMN).

Masa jabatan Komisaris adalah 5 ( lima ) tahun, dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan Namun RUPS dapat memberhentikan
para anggota Komisaris sewaktu waktu dengan menyebutkan alasannya.

17

Yang dapat diangkat menjadi Komisaris adalah :
1) Orang perseorangan yang mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau
Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit, atau orang yang pernah dihukum karena melakukan tindak
pidana yang merugikan keuangan negara dalam 5 ( lima) tahun sebelum pengangkatannya.
2) Para anggota Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dari calon calon yang diusulkan oleh para pemegang saham
dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS.
3) Anggota Komisaris yang diangkat telah melalui proses pertimbangan tentang integritas dan dedikasi, memahami masalah masalah manajemen
perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi, memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha persero tersebut, serta dapat
menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya.
4) Anggota Komisaris dengan Anggota Komisaris lainnya maupun dengan anggota Direksi tidak terdapat hubungan keluarga sedarah sampai
dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda (menantu atau ipar).
5) Para anggota Komisaris tidak boleh merangkap jabatan lain pada usaha swasta yang dapat menimbulkan conflict intrest secara langsung
maupun tidak langsung terhadap kepentingan Perseroan, kecuali dengan izin dari Rapat Umum Pemegang Saham dan berdasarkan peraturan
perundang undangan yang berlaku.
6) Dalam hal adanya anggota Komisaris yang baru , sebelum melaksanakan tugasnya , setiap anggota baru Komisaris wajib mengikuti
program orientasi (pengenalan) untuk pengembangan kemampuan dan persamaan persepsi tentang Corporate Governance yang terdiri dari :

(1) Pendidikan dan Pelatihan yang berfokus pada bidang tugas utama, kewajiban, tanggungjawab,hak dan hal hal berkaitan dengan hukum atau
peraturan.Aplikasi peraturan yang terkait dengan bisnis Perseroan.


18
(2) Pengenalan Perseroan tentang Struktur, organisasi, fungsi, tanggungjawab serta perkembangan terakhir Perseroan. Diperkenalkan dengan
para manajemen Perseroan.

Jabatan anggota Komisaris ( Anggaran Dasar No.37 tahun 1999 ) berakhir apabila ;
1. Masa jabatannya berakhir.
2. Mengundurkan diri.
3. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang undangan yang berlaku.
4. Meninggal dunia.
5. Diberhentikan oleh RUPS
2. Tugas dan Tanggungjawab Komisaris

Tugas Komisaris melakukan pengawasan terhadap kebijaksanaan pengurusan Perseroan yang dilakukan Direksi serta memberi nasehat kepada
direksi termasuk mengenai arah, rencana pengembangan perseroan , rencana kerja dan anggaran tahunan perseroan serta menyetujuinya,
pengawasan atas pelaksanaan ketentuan ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS maupun peraturan perundang undangan yang berlaku.
Rincian tugas dan Tanggungjawab Komisaris adalah sebagai berikut :
1. Memberikan masukan dalam penetapan Visi dan Misi korporasi.
2. Memantau efektifitas dan memberikan masukan dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang diterapkan didalam perseroan
3. Meneliti dan menelaah Laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tersebut.
4. Mengevaluasi dan menyetujui rencana Investasi modal, akuisisi, aliansi strategis, yang melewati batas nilai yang telah disepakati antara

19
Direksi dan Komisaris.
5. Mengevaluasi kinerja Direksi dan menetapkan kompensasi Direksi berdasarkan wewenang yang diberikan RUPS.
6. Memastikan bahwa Perseroan telah memenuhi segala peraturan hukum yang berlaku dan memenuhi prinsip transparansi.
7. Memastikan keandalan sistem pelaporan akuntansi dan finansil Perseroan termasuk internal dan eksternal audit serta memastikan bahwa
Perseroan telah menetapkan sistem kontrol yang memadai.
8. Melakukan penggkajian tentang rencana strategis dan rencana operasional dan keuangan sebelum diajukan ke RUPS.
9. Mengajukan nominasi Direksi atau Komisaris untuk masa jabatan berikutnya atau untuk mengisi jabatan yang lowong kepada pemegang
saham secara transparan, sebelum diusulkan oleh pemegang saham kepada RUPS.
10. Memastikan Direksi telah mempunyai Succession Plan yang efektif untuk menjamin kesinambungan dalam kepemimpinan Perseroan.
11. Komisaris bertanggungjawab dalam menandatangani Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP).
12. Komisaris bertanggungjawab mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan dalam hal Persroan mengalami gejala kemunduran segera
melaporkan kepada RUPS dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.
13. Mengusulkan Auditor Independen untuk melakukan audit keuangan Perseroan.
14. Melakukan tugas tugas lainnya yang ditetapkan RUPS.

3. Hak, Wewenang dan Kewajiban Komisaris.
1. Para anggota Komisaris baik secara sendiri sendiri maupun secara bersama sama setiap waktu berhak memasuki bangunan bangunan dan
halaman atau tempat tempat lain yang dipergunakan atau dikuasai Perseroan.
2. Para anggota Komisaris baik secara sendiri sendiri maupun secara bersama sama setiap waktu berhak memeriksa buku buku, surat surat
bukti, persediaan barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas ( verifikasi) , surat berharga, serta mengetahui segala tindakan

20
yang telah dijalankan oleh Direksi.
3. Bila dianggap perlu atas biaya Perseroan untuk jangka waktu terbatas dapat meminta bantuan tenaga ahli untuk melakukan pemeriksaan
sesuai tugas dan wewenangnya.
4. Para anggota Komisaris berhak meminta semua keterangan yang berkaitan dengan Perseroan kepada Direksi dan Direksi harus
menjelaskan keterangan yang diminta.
5. Para anggota Komisaris wajib melakukan evaluasi kinerja Komisaris.
6. Pada setiap waktu Komisaris berdasarkan ketetapan / keputusan Rapat Komisaris dapat memberhentikan untuk sementara waktu anggota
Direksi dari jabatannya disertai alasannya.
7. Dalam waktu 30 (tiga puluh ) hari setelah pemberhentian sementara Direksi, Komisaris harus mengadakan RUPS untuk memutuskan
apakah Direksi tersebut dikembalikan ke jabatan semula atau diberhentikan untuk seterusnya, dengan terlebih dahulu memberi kesempatan
kepada direksi untuk membela diri.
8. Melaksanakan kepentingan Perseroan dengan memperhatikan kepentingan pemegang saham, stakeholders dan bertanggungjawab kepada
RUPS.
9. Mengahadiri rapat rapat Komisaris sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
10. Ketidak hadiran Komisaris dalam rapat wajib disertai penjelasan tertulis dan akan mempengaruhi kinerja Komisaris yang bersangkutan.
11. Komisaris berwenang mengatur sendiri pembagian kerja diantara Komisaris.

4. Kompensasi.
Para anggota Komisaris diberikan uang jasa dan tunjangan purna jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang jumlahnya ditetapkan RUPS.
Dalam hal Perseroan mencapai tingkat keuntungan, maka Perseroan dapat memberikan insentif kepada Komisaris sebagai imbalan atas prestasi
kerjanya yang ditetapkan besarannya dan imbalan prestasi kerja dalam RUPS.

21

Sesuai dengan prinsip transparansi maka hak hak yang diperoleh Komisaris seperti Gaji, Tunjangan, Bonus, Fasilitas dan lain lain harus ditetapkan
secara tegas dan dicantumkan dalam Laporan Tahunan.

5. Proses Rapat
Komisaris mangadakan rapat sekurang kurangnya sebulan sekali tergantung sifat khusus perseroan. Dalam rapat tersebut dapat mengundang
Direksi.
Rapat Komisaris merupakan salah satu implementasi tanggungjawab untuk menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perseroan. Mekanisme
atau pelaksanaan Rapat Komisaris adalah sebagai berikut :
1. Diselenggarakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha Perseroan atau di tempat lain di wilayah hukum Indonesia
yang ditetapkan oleh Komisaris.
2. Komisaris sewaktu waktu dapat juga melakukan rapat apabila dipandang perlu oleh Komisaris Utama atau atas usul sekurang kurangnya 1/
3 ( satu per tiga ) dari jumlah anggota Komisaris atau atas permintaan tertulis dari pemegang saham yang memiliki jumlah saham terbesar
dengan menyebutkan hal hal yang akan dibicarakan.
3. Panggilan rapat Komisaris dilakukan secara tertulis oleh Komisaris Utama atau oleh anggota Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris
Utama dan disampaikan dalam jangka waktu sekurang kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan.
4. Dalam undangan rapat tersebut harus dicantumkan jadwal waktu, tempat, acara.
5. Panggilan rapat tersebut untuk Komisaris tidak disyaratkan apabila semua anggota Komisaris hadir dalam rapat.
6. Rapat Komisaris adalah sah dan dapat mengambil keputusan yang mengikat, apabila dihadiri ( satu per dua ) dari jumlah angota
Komisaris.
7. Semua rapat Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan maka rapat

22
dipimpin oleh seorang Komisaris lainnya yang ditunjuk Komisaris utama.
8. Semua keputusan yang diambil dalam rapat diambil dengan musyawarah untuk mufakat.
9. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan yang diputuskan dalam rapat Komisaris, harus dibuat risalah yang ditandatangani ketua rapat
Komisaris dan salah seorang anggota Komisaris yang ditunjuk oleh dari antara para anggota Komisaris yang hadir.
10. Keputusan keputusan yang mengikat dapat juga diambil tanpa diadakan rapat Komisaris dengan syarat harus disetujui secara tertulis dan
ditandatangani oleh seluruh anggota Komisaris.
11. Komisaris harus menetapkan tata tertib rapat Komisaris dan mencantumkan dengan jelas dalam risalah rapat Komisaris dimana tata tertib
tersebut ditetapkan .
12. Risalah rapat Komisaris harus dibuat untuk setiap rapat Komisaris dan di dalam risalah tersebut harus dicantumkan pendapat yang
berbeda ( dissenting comments) dengan apa yang diputuskan dalam rapat Komisaris.
13. Risalah asli dari setiap rapat Komisaris harus dijilid dalam kumpulan tahunan dan disimpan di Perseroan serta harus tersedia bila diminta
oleh setiap anggota Komisaris dan Direksi.
14. Sekurang kurangnya setahun sekali Komisaris bertemu tanpa kehadiran Direksi dengan agenda mendiskusikan kinerja Komisaris ,
hubungan dengan Direksi, Komposisi dan Kinerja direksi termasuk issu yang terkait dengan suksesi dan remunerasi.

6. Kebutuhan Informasi Komisaris.
Komisaris harus dapat memperoleh informasi dari Direksi secara tepat waktu dan dalam bentuk dan kualitas yang memadai sebagai bahan untuk
pelaksanaan tugasnya.Komisaris tidak hanya mendapatkan informasi historis atau keuangan yang sifatnya kuantitatif tetapi juga informasi yang
menjelaskan kinerja kualitatif Perseroan yang berkaitan dengan Konsumen, Produk atau Jasa , Pangsa pasar dan kebutuhan kebutuhan informasi
spesifik lainnya sesuai dengan pelaksanaan tugas tugas Komisaris.



23
9. Kode Etik
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengelolaan perusahaan tidak dapat dilepaskan dari aturan-aturan main yang selalu harus diterima dalam pergaulan sosial, baik aturan
hukum maupun aturan-aturan moral ataupun etika.
Pembentukan image/citra yang baik terkait erat dengan bagaimana organ dan pekerja berperilaku dalam berinteraksi dengan atau
berhubungan dengan stakeholders. Terkait pula dengan kesadaran bahwa menjalankan etika yang baik akan menjadikan nilai perusahaan
meningkat dalam jangka panjang. Perilaku perusahaan secara nyata tercermin pada perilaku individu perusahaan. Dalam hal inilah perusahaan
perlu menyatakan secara tertulis nilai-nilai etis yang menjadi kebijakan dan standar perilaku yang diharapkan atau bahkan diwajibkan bagi
seluruh organ dan pekerja perusahaan. Pernyataan dan pengkomunikasian nilai-nilai tersebut dituangkan pada Code Of Conduct PT.KIM
(Persero).

2. Bidang Usaha PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
PT.KIM (Persero) didirikan dengan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Akte Notaris Soeleman Ardjasasmita, SH No. 9
Tanggal 7 Oktober 1988 di Jakarta, sebagai mana telah diubah dan ditambah dengan akte notaris Ny.Asmara Noer SH No.8 dan 9 Tanggal 10
Maret 1998 sebagai akibat dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tanggal 14 Januari 1998.
Bidang Usaha Utama/Pokok Perusahaan pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi :
1. Kegiatan Jasa Penyiapan Lahan Industri
2. Kegiatan Jasa Pelayanan Kawasan.


24
3. VISI dan MISI PERUSAHAAN
V I S I
Menjadi kota/kawasan industri bertaraf internasional yang ramah lingkungan, terpercaya, peduli pada stakeholders dengan dukungan
sarana dan prasarana terbaik.

M I S I
* Mengembangkan dan memelihara infrastruktur yang menunjang kelancaran industri.
* Menyediakan fasilitas kebutuhan industri yang berkualitas dan berkelas internasional untuk
memperluas laju industri sesuai dengan harapan Pelanggan dan calon Pelanggan.
* Menyediakan layanan prima bagi pelanggan dan calon pelanggan
* Membantu pengembangan masyarakat disekitar lingkungan dan menunjang kebijakan
pemerintah pusat dan daerah

4. Tujuan Perusahaan
Sesuai dengan akte notaris maksud dan tujuan perusahaan adalah:
* Turut melaksanakan serta menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah dibidang
ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya.
* Pada khususnya menyediakan prasarana, melaksanakan pembangunan serta pengurusan
pengusahaan dan pengembangan serta melakukan kegiatan dibidang usaha kawasan industri
dan jasa dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.
Sedangkan secara komersil perusahaan bertujuan untuk menjadi perusahaan yang menguntungkan (profitable), makmur (prosper), dan
berkelanjutan (sustainable) dengan kegiatan sebagai berikut:

25
* Menyediakan sarana dan prasarana untuk industri melalui penyediaan kawasan industri yang
berwawasan lingkungan dengan tujuan mempercepat investasi dan pertumbuhan sektor
industri.
* Perluasan lahan PT KIM (Persero) tahap III.
* Kerjasama dalam bidang pengadaan energi listrik swasta.
* Mencari sumber air bersih dari air permukaan sungai Denai desa Sibiru-biru.

5. Penerapan Good Corporate Governance (GCG)
Good Corporate Governance (GCG) pada dasarnya adalah merupakan suatu struktur dan proses yang digunakan oleh organ dan pekerja
BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang
dengan tetap memperhatikan stakeholders lainnya, berlandaskan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan nilai etika.
Terdapat beberapa prinsip yang harus dianut agar GCG dapat tercipta,yaitu :
Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan suatu proses, dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi yang material dan
relevan mengenai perusahaan.
Kemandirian, yaitu keadaan dimana perusahaan bebas dari pengaruh/tekanan pihak lain yang tidak sesuai dengan mekanisme korporasi.
Akuntabilitas, yaitu adanya system pertanggungjawaban dalam pelaksanaan tugas dan wewenang yang dimiliki organ perusahaan.
Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
prinsip-prinsip korporasi yang sehat .
Kewajaran, adil dan setara dalam memenuhi hak-hak stakeholders.
BAB II

26
WAWASAN PT.KIM
KIM adalah perusahaan kawasan industri bertaraf internasional yang ramah lingkungan, terpercaya, peduli pada shareholders dan
stakeholders lainnya dengan dukungan sarana dan prasarana.
KIM adalah perusahaan yang sehat, menguntungkan, tumbuh dan berkembang, berorientasi kedepan, dan mampu memenuhi harapan
pemegang saham maupun stakeholders lainnya.
KIM adalah perusahaan yang memiliki sumberdaya manusia yang professional, kreatip, berani, dinamis, ulet dan berdedikasi tinggi.
KIM adalah perusahaan yang menjadi kebanggaan dan memberikan kesejahteraan terbaik bagi organ dan pekerja.

BAB III
LANDASAN PERILAKU ORGAN & PEKERJA
Landasan Perilaku Organ dan Pekerja merupakan tuntunan perilaku kita baik dalam pemikiran maupun tindakan agar senantiasa
memberikan hasil kerja terbaik bagi PT.KIM (Persero).
Landasan Perilaku Organ dan Pekerja mencerminkan budaya perusahaan yang merupakan pola terpadu dari nilai-nilai dan keyakinan dari
setiap insan PT.KIM (Persero) guna menyatukan gerak langkah setiap organ dan pekerja dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya yang
pada gilirannya meraih dan mewujudkan visi dan misi perusahaan secara professional dan beretika tinggi.
Landasan Perilaku Kerja berupa pesan dan tekad yang harus dijunjung tinggi oleh segenap insan PT.KIM (Persero) adalah :

1. Pesan Perseroan Kepada Organ dan Pekerja
Berikut adalah pesan perusahaan pada organ dan pekerja yang harus selalu dijunjung tinggi dalam bersikap dan berperilaku sehari-hari
dan seluruh jajaran sepakat menjalankannya, yaitu:

27
1. Bersikap jujur, terbuka dan selalu berpijak kepada nilai-nilai budaya kerja perusahaan.
2. Bertaqwa dan penuh dedikasi, menjaga kehormatan dan nama baik sendiri maupun perusahaan.
3. Menjalankan tugas dengan aman dan bebas dari pengaruh alkohol dan obat terlarang.
4. Harus sebagai panutan yang konsisten, bertindak adil, bersikap tegas dan berjiwa besar sehingga tidak memberikan toleransi terhadap
tindakan yang tidak memberikan keteladanan.
5. Bersiap diri untuk menghadapi tantangan dan perubahan dimasa yang akan datang karena perubahan pasti terjadi.
6. Tumbuhkan rasa percaya diri untuk memecahkan persoalan, selalu kreatif dan haus akan kemajuan.
7. Bekerjalah dengan sikap mendahulukan kewajiban dari pada hak dan jangan menganggap sudah banyak memberikan jasa kepada
perusahaan.
8. Tumbuhkan rasa bangga dengan mewujudkan perbuatan yang memberikan manfaat kepada kehidupan disekeliling kita.
9. Selalu belajar untuk menambah kemampuan agar dapat mempersembahkan hasil kerja terbaik bagi perusahaan.
10. Harus mentaati system dan prosedur secara konsisten termasuk peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan menjunjung tinggi
kode etik perusahaan.
2. Tekad Organ dan Pekerja
Berikut adalah tekad organ dan pekerja yang harus diwujudkan dalam menempuh perjalanan panjang dan kelangsungan hidup
perusahaan menghadapi arus perubahan dan persaingan dunia usaha, yaitu :
1) Bertekad Melayani Pelanggan Dan Calon Pelanggan Secara Berkualitas
Kami Organ dan pekerja PT.KIM (Persero) bertekad melayani dengan berorientasi pada mutu, terutama untuk memuaskan setiap kehendak dan
keinginan pelanggan dan calon pelanggan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

28
Dalam upaya untuk mewujudkan pelayanan bermutu ini maka kami, baik secara individu maupun bersama-sama akan selalu menyempurnakan
system dan prosedur pelayanan terutama dengan jalan menambah pengetahuan dan mengembangkan kapasitas pribadi sehingga mampu
memberikan pelayanan yang cepat, tepat, akurat, terbuka, dan ramah serta selalu membina hubungan bisnis yang bersahabat.
2) Bertekad Bekerja Secara Professional
Kami Organ dan Pekerja PT.KIM (Persero) bertekad bekerja secara professional dalam arti memahami apa yang menjadi tugas dan
tanggungjawabnya, sehingga dengan keahlian yang dimiliki dapat memberikan hasil kerja terbaik dan berupaya menyelesaikan tugas dan
kewajiban dengan tuntas serta tidak bekerja asal jadi.
Kami memahami visi dan misi perusahaan serta selalu berupaya mengembangkan wawasan, berinovasi dan kreativitas sehingga apa yang
menjadi visi dan misi perusahaan dapat terwujud. Kami insan PT.KIM (Persero) mempunyai motto bahwa dengan bekerja professional
memberikan hasil terbaik.
3) Bertekad Menjunjung Tinggi Etika dan Perilaku Kerja Perusahaan
Etika dan perilaku kerja tidak lain adalah nilai-nilai yang dianut dan ditumbuh kembangkan pada PT.KIM (Persero) yang mengatur perilaku
individu sesama Organ dan Pekerja, dan juga mengatur hubungan dengan pelanggan dan calon pelanggan, dengan pemasok serta hubungan
pemerintah dan organisasi lain.
Dengan demikian kami menjunjung tinggi etika dan perilaku kerja tersebut dan sepakat menjadikannya sebagai komitmen bagi seluruh jajaran
PT.KIM (Persero) dalam rangka mengembangkan kinerja perusahaan, serta membentuk insan PT.KIM (Persero) menjadi manusia Kawasan
yang beretika tinggi .
4) Bertekad Mewujudkan Good Corporate Governance
Kami Organ dan Pekerja PT. KIM (Persero) bertekad untuk menerapkan dan mewujudkan praktek praktek Good Corporate Governance secara
nyata, berkelanjutan dan konsisten, berlandaskan nilai etika dan peraturan perundangan yang berlaku.
BAB IV


29

HUBUNGAN ORGAN DAN PEKERJA DENGAN BERBAGAI PIHAK
1. Pelayanan Kepada Pelanggan Dan Calon Pelanggan
Mendapatkan dan mempertahankan pelanggan, yang merupakan urat nadi kehidupan perusahaan, adalah keharusan dari semua Organ
dan Pekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing. Untuk itu seluruh insan PT.KIM (Persero) harus memiliki etika dan
perilaku unggul agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dan calon pelanggan. Beberapa hal yang harus dilakukan agar
dapat memberikan pelayanan optimal adalah :
a. Menyediakan produk yang bernilai dan berkwalitas tinggi
Proses penyiapan produk utama perusahaan yaitu Kaveling Siap Bangun, Bangunan Siap Pakai, SUIK, Pengolahan Limbah, Pengolahan Air
Bersih dan Pemeliharaan Kawasan beserta Sarana dan Prasarananya harus dilakukan secara professional mengacu pada Tata Tertib Kawasan
serta peraturan yang berlaku lainnya.
b. Jujur dan memberikan informasi yang akurat.
Setiap pekerja agar jujur dalam memberi informasi yang akurat kepada pelanggan dan calon pelanggan sehingga jelas hak dan kewajiban
masing-masing pihak dan tidak terjadi kesalahpahaman terhadap informasi yang diberikan.
c. Menjaga informasi tentang kerahasiaan pelanggan dan calon pelanggan
Dalam rangka memberi pelayanan terbaik kepada investor maka setiap pekerja berkewajiban melindungi setiap informasi yang tidak
dikehendaki pelanggan dan calon pelanggan untuk dipublikasikan. Informasi mengenai pelanggan dan calon pelanggan yang dapat dikonsumsi
pihak lain harus atas persetujuan pelanggan dan calon pelanggan.

2. Hubungan Dengan Pemasok

30
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha adalah adanya suatu hubungan yang baik dan saling menguntungkan dengan
para pemasok /penyedia jasa. Untuk itu setiap pekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing membina hubungan dan
memberikan perhatian kepada para rekanan, dengan berlandaskan aturan-aturan sebagai berikut:
Setiap pengadaan barang dan jasa dengan para pemasok sepenuhnya mentaati peraturan perundangan tentang pengadaan barang
dan jasa seperti Keppres No.80 tahun 2003, serta Code of Conduct perusahaan.
Setiap Organ dan Pekerja yang terlibat dengan pengadaan barang dan jasa harus menghindari benturan kepentingan yang dapat
mempengaruhi pertimbangannya dalam memutuskan pengadaan barang
Setiap Organ dan Pekerja yang terlibat dalam pengadaan barang tidak memanfaatkan kedudukan dan jabatannya untuk kepentingan
pribadi, keluarga dan golongannya.

3. Hubungan Sesama Organ dan Rekan Pekerja
1) Setiap Organ dan Pekerja merupakan anggota dari the winning team yaitu saling bekerjasama dalam persaingan yang sehat.
Unsur perilaku yang dapat menunjang aturan perilaku tersebut adalah :
a.Sanggup bekerjasama untuk mencapai visi dan misi
b Saling mengkomunikasikan segala permasalahan yang timbul dalam tugas
c.Saling menghargai setiap pendapat dari rekannya

2). Setiap Organ dan Pekerja harus bekerja dengan harmonis berdasarkan dedikasi dan kepercayaan bersama untuk mencapai tujuan
bersama.
Unsur perilaku yang dapat menunjang aturan perilaku tersebut adalah :

31
a.Saling percaya sesama Organ dan Pekerja
b.Saling menekan sifat iri hati
c.Saling mengendalikan diri/mengendalikan emosi
d Saling mengerti perasaan sesama Organ dan Pekerja

3).Setiap Organ dan Pekerja harus melaksanakan kewajibannya dan merasa yakin bahwa rekan kerja yang lainpun demikian.
Unsur perilaku yang dapat menunjang aturan perilaku tersebut adalah :
a.Saling membimbing dalam hal kemampuan pengetahuan dan keterampilan
b.Saling mendorong untuk bertanggung jawab dalam tugasnya
c.Saling mengingatkan untuk selalu mengacu pada aturan perilaku dalam melaksanakan tugasnya.
4). Setiap Organ dan Pekerja tidak melakukan penekanan atau intimidasi, penghinaan atau berkata-kata kasar, pelecehan ataupun provokasi
untuk kepentingan politik.
Unsur perilaku yang dapat menunjang aturan perilaku tersebut adalah :
a.Tidak mempermalukan sesama Organ dan Pekerja
b.Tidak menjelek-jelekkan sesama Organ dan Pekerja
c.Tidak mengadu domba mengenai perilaku sesama Organ dan Pekerja

4.Hubungan Dengan Perusahaan (Pimpinan)
Sumberdaya manusia merupakan asset utama perusahaan, sehingga perlu dikelola secara khusus untuk dapat mengoptimalkan kinerja
perusahaan serta menjamin dayatahan bisnis yang berkelanjutan. Kesalahan mengelola sumberdaya manusia dapat menjadi rongrongan/ancaman
atau sumber malapetaka bagi perusahaan. Untuk itu menjadi perhatian perusahaan terhadap keseimbangan antara kewajiban dan hak yang akan

32
diperoleh Organ dan Pekerja (sumberdaya manusia). Dengan demikian sikap perusahaan kepada Organ dan Pekerja dengan menyesuaikan
kepada kemampuan perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Rekruitment, training/pelatihan, penempatan, perencanaan karir, mutasi & promosi, dan pemberhentian pekerja diberlakukan secara transparan
dan wajar serta bertindak bijaksana dalam menilai kinerja bawahannya.
b. Membangun komunikasi terbuka dan konstruktip dengan Organ dan Pekerja.
c. Program penggajian yang adil dan terbuka.
d. Pemberian penghargaan berdasarkan hasil kerja individu dan kerjasama tim yang menciptakan sinergi untuk kepentingan perusahaan
e. Program pendidikan dan pelatihan dalam rangka mengembangkan dan mempertahankan SDM yang berkualitas.
f. Kejelasan jaminan sosial serta masa pensiun.
g. Pengaturan program sosial pekerja yang bijaksana.
h. Memperlakukan setiap pekerja dengan hormat, menghargai privasi dan harga diri setiap Organ dan Pekerja.
i. Berusaha untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan kondusif.
j. Memberi contoh, bersikap dan bertindak yang dapat diteladani oleh bawahannya.
k. Penjatuhan hukuman disiplin dilakukan secara adil, terbuka dan sesuai dengan ketentuan perusahaan.


5. Hubungan Dengan Pemerintah Dan Masyarakat Sekitar Serta Kepedulian terhadap Lingkungan Hidup
1) Dengan Pemerintah
Bekerjasama dengan pemerintah merupakan keharusan bagi entitas manapun, karena keberadaan dan kesinambungan suatu perusahaan
tergantung dari iklim usaha yang diciptakan bersama antara pemerintah dan dunia usaha. Untuk itu setiap Organ dan Pekerja PT.KIM (Persero)
berkewajiban untuk meningkatkan hubungan kerjasama yang baik dengan pemerintah pusat maupun daerah.
Beberapa hal yang harus dipedomani dalam menjalin hubungan yang serasi dengan pemerintah adalah:

33
a. Mematuhi Peraturan Perundang-undangan dan Standar yang berlaku.
Bisnis harus diselenggarakan secara professional dan selalu meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan standar yang
berlaku.
b.Perilaku etis harus selalu dijaga dan ditegakkan.
Dalam menjalin hubungan dengan instansi pemerintah setiap pekerja harus mampu menghindar dari tekanan yang tidak sesuai dengan peraturan
dan Code of Conduct perusahaan.
2). Dengan Masyarakat Sekitar
Setiap pekerja harus bersikap dan berperilaku yang dapat mendorong terciptanya suasana yang harmonis untuk mewujudkan
tanggungjawab sosial terhadap masyarakat sekitar dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku dan dalam batas-batas kemampuan
perusahaan.
3). Kepedulian Terhadap Lingkungan Hidup.
Kepedulian terhadap lingkungan hidup merupakan salah satu faktor dominan yang menentukan kesinambungan hidup perusahaan. Untuk
itu setiap Organ dan Pekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing harus mendukung kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan hidup dengan mentaati ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a.Biro Olah Limbah dan Air Bersih harus mentaati AMDAL dan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang lingkungan
hidup.
b. Pekerja lainnya harus mentaati Tata Tertib yang dikeluarkan perusahaan.






34
BAB V
MATERI KHUSUS

Materi khusus memuat standar etika/perilaku usaha yang berkenaan dengan pemberian/penerimaan hadiah, imbalan, suap, jamuan bisnis,
kegiatan politik, harta benda perusahaan dan benturan kepentingan yang harus ditaati oleh setiap Organ dan Pekerja.
Penjelasan mengenai standar etika dan perilaku tersebut adalah sebagai berikut :
1.Hadiah/Cindera Mata
Organ dan Pekerja dilarang menerima, menawarkan atau memberi baik langsung ataupun tidak langsung sesuatu yang berharga kepada
pelanggan atau pejabat Pemerintah untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya sesuai
dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

2 Jamuan Bisnis
1) Organ dan Pekerja dapat menerima dan memberikan jamuan bisnis atau entertain untuk menjalin kerjasama dengan calon pelanggan,
supplier dari mitra bisnis
2) Entertain tersebut terbatas jamuan makan dan minum ditempat-tempat terhormat dan tidak menimbulkan citra negatip.
3.Kegiatan Politik
Perusahaan tidak memberikan kontribusi politik dan tidak berafiliasi kepartai politik manapun.
4 .Harta Benda Perusahaan
1) Setiap Organ dan Pekerja tidak menggunakan dan memanfaatkan asset perusahaan untuk kepentingan pribadi, kepentingan dan atau aktivitas
politik dan aktivitas pihak ketiga lainnya .
2) Organ dan Pekerja menjaga dan mengamankan serta menyelamatkan asset perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

35
3) Setiap Organ dan Pekerja wajib, memegang teguh rahasia perusahaan, baik yang dipercayakan khusus kepadanya maupun yang harus
dipegang teguh oleh Organ dan Pekerja pada umumnya. Setiap Organ dan Pekerja wajib menjaga, menyimpan memelihara barangbarang
termasuk surat-surat dan dokumen dokumen milik atau yang berada dalam penguasaan perusahaan yang digunakan atau dipercayakan kepadanya
sehingga selalu dalam keadaan aman dan atau berfungsi baik.
4). Setiap Organ dan Pekerja wajib melindungi atau memelihara sebagaimana mestinya perkakas, peralatan, dokumen atau milik perusahaan
yang dipercayakan atau diberikan kepada pekerja guna membantu atau melindungi Organ dan Pekerja tersebut dalam menjalankan tugas yang
diberikan .
5.Benturan Kepentingan
1).Secara professional setiap Organ dan Pekerja harus menghindari setiap benturan kepentingan dalam bentuk apapun dan secara personal selalu
mengutamakan kepentingan perusahaan diatas kepentingan pribadi atau pihak lain.
2) Organ dan Pekerja tidak melakukan investasi atau ikatan bisnis dengan pihak lain atau yang mempunyai keterkaitan bisnis dengan perusahaan
baik langsung maupun tidak langsung .
3) Setiap Organ dan Pekerja tidak memegang jabatan apapun pada perusahaan atau institusi lain, kecuali mendapat persertujuan tertulis dari
perusahaan, Komisaris dan RUPS.

BAB VI
KETAATAN DAN PELAPORAN PELANGGARAN CODE OF CONDUCT

1. Ketaatan Terhadap Pelaksanaan Code Of Conduct
1). Setiap Organ dan Pekerja membaca, memahami dan menghayati setiap butir code of conduct ini dengan baik dan teliti
2) .Setiap Organ dan Pekerja menandatangani Surat Pernyataan Kesanggupan untuk mentaati dan melaksanakan setiap butir code of conduct
secara konsisten dan bertanggung jawab penuh dan diperbaharui setiap tahun (Contoh Surat Pernyataan terlampir).

36
3) .Setiap Organ dan Pekerja wajib meminta penjelasan kepada atasannya apabila terdapat ketidakjelasan atas code of conduct tsb, sehingga
tidak ada alasan tidak mengerti dikemudian hari.
2. Pelaporan Pelanggaran Code Of Conduct
1). Setiap Organ dan Pekerja yang mengetahui atau mencurigai adanya pelanggaran terhadap code of conduct wajib melaporkan kepada
atasannya dan atau selanjutnya ke Manajer SDM dan Hukum dengan disertai data atau bukti-bukti akurat agar dapat diproses lebih lanjut sesuai
dengan ketentuan. Hal ini dilaksanakan untuk mencegah lebih awal terjadinya kerugian terhadap perusahaan atau rusaknya kinerja perusahaan.
2). Organ dan Pekerja tidak di perkenankan untuk melaporkan sebagaimana butir a. karena sentiment pribadi, rasa iri hati/cemburu dan untuk
kepentingan pribadi.
3) Perusahaan akan melindungi kerahasiaan Organ dan Pekerja yang melaporkan pelanggaran/identitas pelapor dan akan melakukan investigasi
atas laporan tersebut.
3. Sanksi Atas Pelanggaran Code Of Conduct.
Setiap Organ dan Pekerja yang jelas terbukti telah melakukan pelanggaran terhadap code of conduct akan dikenakan sanksi disiplin
dan/atau sanksi lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai