405090216 Learning Object Telinga : Fraktur Tulang Temporal Trauma Mata : Trauma tumpul Benda asing intraokuler Trauma kimia Trauma elektromagnetik Dislokasi lensa Laserasi kelopak mata Katarak trauma Hifema Glaukoma sekunder Edema kornea Ablatio retina Kornea erosi Trauma tumpul pada mata Trauma tumpul pd mata Hematoma kelopak Trauma tumpul pd konjungtiva Edema konjungtiva Hematoma subkonjungtiva Trauma tumpul pd kornea Edema kornea Erosi kornea Erosi kornea Erosi kornea rekuren Trauma tumpul uvea Iridoplegia Iridodialisis trauma tumpul pd lensa Dislokasi lensa Subluksasi lensa Luksasi anterior Luksasi lensa posterior Katarak trauma Cincin vossius Trauma tumpul pd retina dan kororid Edema retina dan koroid Ablasi retina Trauma tumpul saraf optik Avulsi papil saraf optik Optik neuropati traumatik Hematoma kelopak Pembengkakan/penimbunan darah di bawah kulit kelopak akibat pecahnya pembuluh darah palpebra
Akibat : pukulan tinju atau benda keras Hematoma kacamata : pendarahan lebih dalam, mengenai kedua kelopak, berbentuk kacamata hitam yg sedang dipakai Hematoma kacamata pecahnya a. oftalmika melalui fisura orbita masuk ke ruang orbita ada septum orbita (darah tdk bisa menjalar lanjut) gambaran hitam pd kelopak (seperti orang memakai kacamata) Hematoma kelopak dini : kompres dingin (utk hentikan pendarahan dan hilangkan rasa sakit) Hematoma lama : kompres hangat Edema konjungtiva Selaput lendir pd konjungtivva kemotik Kemotik konjungtiva berat palpebrae tidak menutup rangsang thd konjungtiva bertambah
Beri dekongestan cegah pembendungan cairan di dlm selaput lendir konjungtiva Insisi keluarkan cairan konjungtiva kemoti Hematoma konjungtiva Akibat pecahnya pembuluh darah yg terdapat pd atau di bawah konjungtiva (a. konjungtiva atau a.episklera) PD pecah : batuk rejan, trauma tumpul basis kranii (hematoma kacamata), keadaan PD yg mudah pecah Rentan pecah : usia lanjut, hipertensi, arteriosklerosis, konjungtivitis, anemia, obat2 tertentu Cek robekan di bawah jaringan konjungtiva atau sklera Pemeriksaan funduskopi TIO terlalu rendah + pupil lonjong + penglihatan menurun lakukan eksplorasi bola mata cek ruptur bulbus okuli Pengobatan dini : kompres hangat Hilang 1-2 minggu (tanpa diobati) Edema kornea Keluhan : penglihatan kabur dan terlihatnya pelangi sekitar bola lampu atau sumber cahaya yg dilihat Kornea keruh + uji plasido yg positif Edema berat masuknya serbukan sel radang + neovaskularisasi ke dlm jaringan stroma kornea Pengobatan : larutan hipertonik (NaCl 5% atau larutan garam hipertonik 2-8%, glukose 40% dan larutan albumin) Jika TIO tinggi asetazolamid u/ hilangkan rasa sakit dan memperbaiki tajam penglihatan dengan lensa kontak lembek dan mungkin karena menekan kornea mengurangi edem kornea
Penyulit : kerusakan M. Descement keratopati bulosa keluhan rasa sakit dan menurunkan tajam penglihatan (astigmatisme ireguler) Erosi kornea Keadaan tekelupasnya epitel kornea yg dapat diakibatkan oleh gesekan keras pd epitel kornea. Dpt terjadi tanpa cedera pd membran basal Tanda dan gejala : sakit (serat sensibel kornea banyak), mata berair, blefarospasme, lakrimasi, fotofobia, penglihatan terganggu(media kornea keruh) Pewarnaan fluoresens : hijau (defek epitel kornea) Hilangkan rasa sakit dan periksa tajam penglihatan : beri anestesi lokal Hati-hati anestesi topikal (menambah kerusakan epitel) Cegah infeksi bakteri antibiotik spektrum luas (tetes mata) Spasme siliar siklopegik aksi pendek Erosi kornea rekuren Terjadi akibat cedera yg merusak membran basal atau tukak metaherpetik Epitel yg menutup kornea lepas waktu bangun pagi Berulang epitel tidak dpt bertahan pd defek epitel kornea pelepasan membran basal epitel kornea tdk ada tempat duduk sel basal epitel kornea membran basal yg rusak normal kembali dlm 6 minggu Pengobatan melumas permukaan kornea regenerasi epitel tdk cepat terlepas (bentuk membran basal kornea) Siklopegik hilangkan rasa sakit dan turunkan gejala radang pd uvea yg mungkin timbul Antibiotik (tetes) cegah infeksi sekunder
Istirahat cegah terjadinya kelelahan sfingter Pemberian roboransia Iridodialisis Robekan pd pangkal iris bentuk pupil berubah Melihat ganda dengan satu mata Pupil lonjong, terjadi bersama2 dengan terbentuknya hifema
Subluksasi lensa putusnya sebagian Zonula Zinn lensa berpindah tempat Terjadi : trauma, Marphans Syndrome (zonula Zinn rapuh) Penglihatan berkurang, iridodonesis Tdk ada zonula Zinn sebagai pegangan lensa lensa cembung dorong iris bilik mata depan sempit glaukoma sekunder Jk tidak ada penyulit beri kacamata yg sesuai Luksasi lensa anterior zonula Zinn di sekitar ekuator terputus lensa masuk ke bilik mata depan gangguan pengaliran keluar aqous humour glaukoma kongestif akut Keluhan : penurunan penglihatan mendadak, rasa sakit, muntah, mata merah dengan blefarospasme Terdapat injeksi siliar yg berat, edema kornea, lensa di bilik mata depan Iris terdorong ke belakang, pupil lebar, TIO sangat tinggi
Beri asetazolamid turunkan TIO Ke dokter mata keluarkan lensa Luksasi mata posterior putusnya zonula Zinn di seluruh lingkaran ekuator lensa lensa jatuh ke badan kaca tenggelam di vitreous humour Keluhan : adanya skotoma pd lapang pandang Gejala : afakia (mata tanpa lensa), melihat normal dgn + 12 Dioptri u/ jauh, bilik mata depan dalam, iris termulans Lensa terlalu lama di vitreous humour glaukoma fakolitik ataupun uveitis fakotoksik (akibat degenerasi lensa) Jk terjadi penyulit ekstraksi lensa Katarak trauma Katarak akibat cedera pada mata trauma perforasi / tumpul Trauma tumpul katarak subskapular anterior/posterior. Kontusio lensa katarak seperti bintang, katarak tercetak (imprinting) cincin Vossius Trauma tembus perforasi dan katarak terjadi lebih cepat Trauma tembus besar katarak terbentuk cepat, terdapat masa lensa di bilik mata depan Histopatologik lensa bercampur dg makrofag endoftalmitis fakoanafilaktik Cincin Soemering hanya kapsul anterior lensa yg pecah Mutiara Elsching epitel lensa berproliferasi aktif Pd anak-anak cegah kemungkinan ambliopia IOL primer atau sekunder
Jk tidak ada penyulit tunggu mata tenang Jk ada penyulit (misal glaukoma) ekstraksi lensa
Cincin Vossius Cincin berpigmen yg terletak di belakang pupil nyg dpt terjadi segera setelah trauma, merupakan deposit pigmen iris pd dataran depan lensa sesudah trauma Sbg tanda telah terjadi trauma tumpul Edema retina dan koroid Edema retina penglihatan menurun tajam Warna retina : lebih abu-abu (sukar melihat jaringan koroid akibat retina yg sembab) Tdk telihat cherry red spot (seperti pd oklusi arteri retina) Yg ditakutkan : edema makula atau edema Berlin edema luas seluruh polus posterior fundus okuli berwarna abu-abu Penglihatan akan kembali normal stlh bbrp minggu, atau berkurang tertimbunnya sel pigmen di makula Ablasi retina Terlepasnya retina dari koroid diduga karena trauma Pasien kemungkinan memiliki retina tipis akibat retinitis semata, miopia, dan proses degenerasi retina lainnya Keluhan : selaput yg seperti tabir yg mengganggu lapang pandangnya Funduskopi : retina abu-abu, PD terangkat dan berkelok-kelok, atau PD seperti terputus-putus Secepatnya dirawat bedah Avulsi Saraf Optik Saraf optik terlepas dari pangkalnya di dalam bola mata Turunnya tajam penglihatan yg berat, sering berakhir dg kebutaan Perlu dirujuk nilai kelainan fungsi retina dan saraf optiknya Optik neuropati traumatik Trauma tumpul kompresi pd saraf optik, pendarahan dan edema di sekitar saraf optik Terdapat reaksi defek aferen pupil tanpa adanya kelainan nyata pd retina Keluhan : gangguan penglihatan warna dan lapang pandang Papil saraf optik beberapa minggu menjadi pucat Diagnosis banding : trauma retina, pendarahan vitreous humour, trauma yg mengakibatkan kerusakan pd kiasma optik Pengobatan : steroid (akut) Penglihatan memburuk pertimbangkan bedah Benda Asing Intra Okular Akan memberikan gangguan tajam penglihatan Telihat kerusakan kornea, lensa, iris, ataupun sklera tempat masuknya benda asing ke dalam bola mata Jk pemeriksaan lensa jernih, lebarkan pupil dengan midriatika Funduskopi segera dilakukan, sebelum lensa menjadi keruh sulit melihat jaringan di belakang lensa Radiologik : bentuk dan besar benda asing intraokular, menggunakan cincin Flieringa atau lensa kontak Comberg benda bergerak bersama dg gerak bola mata Metal locator : USG utk menentukan letak dan gangguan terhadap jaringan di sekitarnya Pengobatan : mengeluarkan (bedah) Trauma Kimia Dpt terjadi di : Lab, industri, pekerjaan, peperangan Trauma Asam, Trauma Basa atau Alkali Tergantung pd pH, kecepatan, dan jumlah bahan kimia yg mengenai mata Bahan alkali lbh cepat merusak dan menembus kornea (dibandingkan dg asam) Tindakan segera! Pembilasan : garam fisiologik atau air bersih lainnya 15-30 menit Anestesi topikal jk ada blefarospasme berat Bahan asam : larutan natrium bikarbonat 3% Bahan basa : larutan asam borat, asam asetat 0.5 % atau bufer asam asetat pH 4.5% netralisir Bahan basa EDTA Antibiotika topikal, siklopegik, bebat mata Trauma Asam Bahan asam yg dapat merusak mata anorganik, organik (asetat, forniat) dan organik anhidrat (asetat) Terjadi pengendapan/penggumpalan protein permukaan Biasanya superfisial Tergantung konsentrasinya : tinggi kerusakan lbh dalam Pengobatan : irigasi jaringan secepatnya dan selama mungkin hilangkan dan melarutkan bahan yg mengakibatkan trauma Trauma Basa atau Alkali Bahan alkali sgt cepat menembus kornea, bilik mata depan, dan sampai pada jaringan retina Terjadi penghancuran jaringan kolagen kornea Bersifat koagulasi sel dan terjadi proses persabunan + dehidrasi Bahan akustik soda menembus bilik mata depan dlm waktu 7 detik Akan terbentuk kolagenase yg akan menambah kerusakan kolagen mata Merusak retina kebutaan Klasifikasi Thoft (trauma basa) Derajat 1 : hiperemis konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata Derajat 2 : hiperemi konjungtiva disertai hilangnya epitel kornea Derajat 3 : hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepanya epitel kornea Derajat 4 : konjungtiva prilimal nekrosis sebanyak 50%
Tindakan irigasi secepatnya dg garam fisiologik dan selama mungkin (min 60 menit) Beri siklopegik, antibiotika, EDTA, ikat basa Penyulit : simblefaron, kekeruhan kornea, edema dan neovaskularisasi kornea, katarak, disertai dengan ftisis bola mata Trauma Elektromagnetik Trauma radiasi : Sinar infra merah Sinar ultraviolet Sinar X dan sinar terionisasi Trauma Sinar Inframerah Terjadi saat menatap gerhana matahari atau bekerja di pemanggangan terkonsentrasinya inframerah yg terlihat Pupil melebar (midriasis) suhu lensa naik 9 derajat Celcius iris absorpsi infra merah yg panas tidak baik untuk kapsul lensa - katarak dan eksfoliasi kapsul lensa Mudah terjadi pd industri gelas dan pemanggangan logam Sinar inframerah : keratitis superfisial, katarak kortikal antero-posterior, koagulasi pd koroid Steroid sistemik dan lokal cegah timbulnya jaringan parut pd makula atau untuk kurangi gejala radang yg timbul Trauma Sinar Ultraviolet (las) Sinar UV : gelombang pendek, terdapat pd sinar las, sinar matahari, sinar matahari yg terpantul di atas salju Seinar uv merusak epitel kornea tdk nyata terlihat kerusakan pd lensa dan retina membaik setelah bbrp waktu tdk memberikan gangguan tajam penglihatan yg menetap
Keluhan : mata sakit, seperti kelilipan atau kemasukan pasir, fotofobiam blafarospasme, konjungtiva kemotik (4-10 jam stlh trauma) Pd kornea : ada infiltrat di permukaan, kdg2 kornea keruh dan uji fluoresens +. Keratitis trpdt pd fisura palpebrae sembuh tanpa cacat Pupil miosis, tajam penglihatan terganggu Pengobatan : siklopegia, antibiotika lokal, analgetik, mata ditutup 2-3 hari Trauma Sinar Terionisasi Dibedakan : Sinar alfa yg diabaikan Sinar beta yg dapat menembus 1 cm jaringan Sinar gamma Sinar X
Dapat mengakibatkan katarak dan rusaknya retina, tergantung energi, tipe sinar, lensa yg lebih muda dan peka
terjadi pemecahan diri sel epitel secara tidak normal Sinar x merusak retina : dilatasi kapiler, pendarahan, mikroaneuris mata, dan eksudat Luka bakar akibat sinar x merusak kornea kerusakan permanen (keratitis dengan iridosiklitis ringan) Keadaan berat parut konjungtiva atrofi sel goblet ganggu fungsi air mata Pengobatan antibiotika topikal dengan steroid, dan siklopegik Simblefaron bedah Hifema Darah di dalam bilik mata depan PD iris atau badan siliar robek Keluhan : sakit, epifora, blefarospasme Penglihatan menurun Pengobatan : tidur di tempat tidur yg ditinggikan 30 derajat pd kepala, diberi koagulasi, mata ditutup Jk ada penyulit glaukoma asetazolamid Jk terdapat tanda2 imbibisi kornea, glaukoma sekunder, hifema penuh dan berwarna hitam, atau bila 5 hari tdk ada tanda2 hifema akan berkurang paracentesis (mengeluarkan darah) Dpt terjadi hifema sekunder lebih sukar hilang Dpt terjadi glaukoma sekunder kontusi badan siliar reses sudut bilik mata gangguan pengaliran cairan mata Siderosis bulbi : zat besi di dalam bola mata dpt menyebabkan ftisis bulbi dan kebutaan Hifema spontan pd anak kemungkinan leukimia dan retinoblastoma