Anda di halaman 1dari 10

JANGAN TAKUT MENGHADAPI MENOPAUSE

Dr. H.K. Yusuf Effendi, SpOG


Subbagian ImunoEndokrinologiReproduksi Bagian Kebidanan & Kandungan
RS dr.o!d. Hoesin " #K $nsri
Patofisiologi Menopause
Klimak%erik merupakan periode perali!an dari fase reproduksi menu&u fase usia %ua
'senium( )ang %er&adi akiba% menurunn)a fungsi genera%if a%aupun endokrinologik dari
o*arium. +enurunan produksi !ormon es%rogen menimbulkan berbagai kelu!an pada
seorang ,ani%a, sedangkan penurunan fer%ili%as sanga% bergan%ung pada usia ,ani%a
%ersebu%, dan &arang menimbulkan kelu!an )ang berar%i. #er%ili%as ,ani%a dan laki-laki pada
usia ./-.0 %a!un adala! 1//2. +ada usia 34-35 %a!un fer%ili%as ,ani%a !an)a %inggal 6/2,
sedangkan laki-laki masi! %e%ap %inggi, )ai%u 542. +ada usia 04-05 %a!un fer%ili%as ,ani%a
%ingal 42 sa&a dan pada laki-laki men7apai 8/2.
+ada umumn)a orang lebi! senang menggunakan is%ila! 9enopause9, meskipun
is%ila! %ersebu% kurang %epa%, karena menopause !an)a merupakan ke&adian sesaa% sa&a,
)ai%u perdara!an !aid )ang %erak!ir. Yang paling %epa% digunakan adala! kli mak%erik, )ai%u
fase perali!an an%ara pramenopause dan pas7amenopause. Disebu% pas7amenopause bila
%ela! mengalami menopause 1. bulan sampai menu&u ke senium. Senium adala!
pas7amenopause lan&u%, )ai%u se%ela! usia 64 %a!un. Bila o*arium %idak berfungsi lagi pada
usia :0/ %a!un disebu% klimak%erium prekok.
Fase Klimakteik
Klimak%erik dibagi dalam beberapa fase 'Gambar 1(
Gambar 1. #ase klimak%erium
Pamenopause
#ase pramenopause adala! fase an%ara usia 0/ %a!un dan dimulain)a fase klimak%erik. #ase ini
di%andai dengan siklus !aid )ang %idak %era%ur, dengan perdara!an !aid )ang meman&ang 7lan
&umla! dara! !aid )ang rela%if ban)ak, dan kadang-kadang diser%ai n)eri !aid 'dismenorea(.
+ada ,ani%a %er%en%u %ela! %imbul kelu!an *asomo%orik dan kelu!an sindrom pra!aid a%au
sindrom pramens%rual '+S(. +eruba!an endokrinologik )ang %er&adi adala! berupa fase
folikuler )ang memendek, kadar es%rogen )ang %inggi, kadar #SH &uga biasan)a %inggi, %e%api
dapa% &uga di%emukan kadar #SH )ang normal. #ase lu%eal %e%ap s%abil. ;kiba% kadar #SH )ang
%inggi ini dapa% %er&adi perangsangan o*arium )ang berlebi!an '!ipers%imulasi( se!ingga
kadang-kadang di&umpai kadar es%rogen )ang sanga% %inggi.
Peimenopause
+erimenopause merupakan fase perali!an an%ara pramenopause dan pas7amenopause. #ase ini
di%andai dengan siklus !aid )ang %idak %era%ur. +ada keban)akan ,ani%a siklus !aidn)a <38
!ari, dan sisan)a :18 !ari. Seban)ak 0/2 ,ani%a siklus !aidn)a ano*ula%orik. eskipun
%er&adi o*ulasi, kadar proges%eron %e%ap renda!. Kadar #SH, =H, dan es%rogen sanga%
ber*ariasi. +ada umumn)a ,ani%a %ela! mengalami berbagai &enis kelu!an klimak%erik.
Menopause
>umla! folikel )ang mengalami a%resia makin meningka%, sampai sua%u ke%ika %idak %ersedia
lagi folikel )ang 7ukup. +roduksi es%rogen pun berkurang dan %idak %er&adi !aid lagi )ang
berak!ir dengan %er&adin)a menopause. +erdara!an lu7u% %erus %er&adi selama ,ani%a masi!
menggunakan pil kon%rasepsi se7ara siklik dan ,ani%a %ersebu% %idak mengalami kelu!an
klimak%erik.
Bila pada usia perimenopause di%emukan kadar #SH dan es%radiol )ang ber a*ariasi
'%inggi, a%au renda!(, maka se%ela! memasuki usia menopause akan selalu di%emukan kadar
#SH )ang %inggi '<0/ mI$"ml(. Kadar es%radiol pada a,al menopause di&umpai renda!
!an)a pada sebagian ,ani%a, sedangkan pada sebagian ,ani%a lain, apalagi pada ,ani%a
gemuk, kadar es%radiol dapa% %inggi. Hal ini %er&adi akiba% proses aroma%isasi androgen
men&adi es%rogen di dalam &aringan lemak. Diagnosis menopause merupakan diagnosis
re%rospek%if. Bila seorang ,ani%a %idak !aid selama 1. bulan, dan di&umpai kadar #SH
dara! <0/ mI$"ml dan kadar Es%radiol :3/ pg"ml, %ela! dapa% dika%akan ,ani%a %ersebu%
%ela! mengalami menopause.
Pas!amenopause
O*arium suda! %idak berfungsi sama sekali, kadar es%radiol berada an%ara ./-3/ pg"ml, dan
kadar !ormon gonado%ropin biasan)a meningka%. 'Gambar .(.
+eningka%an !ormon gonado%ropin ini disebabkan ole! %er!en%in)a produksi In!ibin akiba%
%idak %ersedian)a folikel dalam &umla! )ang 7ukup. +ada usia reproduksi. folikel memproduksi
In!ibin dalam &umla! )ang 7ukup dan In!ibin inila! )ang menekan sekresi #SH, bukan sekresi
=H. ;kiba% renda!n)a kadar es%radiol, endome%rium men&adi a%ropik dan %idak mungkin
mun7ul !aid lagi. ?amun, pada ,ani%a gemuk masi! di%emukan kadar es%ron )ang %inggi, dan
es%ron ini akan diuba! men&adi es%radiol. Es%radiol )ang %inggi ini menimbulkan proliferasi
pada endome%rium dan mengakiba%kan %er&adin)a perdara!an pada u%erus.
+ada ,ani%a pas7amenopause masi! sa&a dapa% di&umpai &enis s%eroid seks lain dengan kadar
)ang normal di dalam dara!. @ern)a%a, o*arium ,ani%a pas7amenopause masi! memiliki
kemampuan un%uk men)in%esis s%eroid seks. Sel-sel !ilus dan kor%ek o*arium masi! dapa%
memproduksi androgen, es%rogen, dan proges%eron dalam &umla! %er%en%u. Selain i%u, &aringan
%ubu! %er%en%u, seper%i lemak, u%erus, !a%i, o%o%, kuli%, rambu%, dan ba!kan bagian dari sis%em
neural sumsum %ulang (bone marro,( memiliki kemampuan mengaroma%isasi androgen
men&adi es%rogen. Kelen&ar adrenal merupakan sumber androgen u%ama bagi ,ani%a
pas7amenopause.
Klimakteium Pekok
Klimak%erium prekok, )ang didefinisikan &uga sebagai !ipergonado%rop-!ipergonadismus,
adala! %er&adin)a menopause : usia 0/ %a!un. Kadar #SH berada <0/ mI$"ml 7lan kadar
es%radiol berada :3/ pg"ml. +ada sebagian ,ani%a u&i dengan proges%eron 'u&i +( masi! posi%if.
+ada A42 ,ani%a %ela! mun7ul kelu!an *asomo%orik dan pada !ampir 4/2 ,ani%a %er&adi
os%eoporosis. Bila di&umpai kadar #SH :0/ mI$"ml, kemungkinan masi! %ersedia folikel dalam
&umla! %er%en%u. Dalam keadaan seper%i ini masi! mungkin %er&adi konsepsi pada 1/-142
,ani%a.
+ada ,ani%a dengan klimak%erium prekok kadang-kadang di&umpai aberasi dari kromosom seks
'04 B, 04 B"06 BB, 04 B"06 B). 0A BBB(. Beberapa pen)aki% au%oimun '3/-4/2( seper%i pen)aki%
kelen&ar %iroid 'Has!imo%o, Gra*es(, pen)aki% Cro!n, lupus eri%ema%osus, 7lan mul%ipel
sklerosis, iku% berperan %er!adap %er&adin)a klimak%erium prekok. +ada pen)aki% au%oimun,
an%ibodi )ang %erben%uk akan men)erang resep%or #SH. +ada sebagian ke7il ,ani%a,
pengangka%an kedua o*arium karena alasan %er%en%u, pen)inaran %er!adap kedua o*arium, ser%a
akiba% efek samping dari kemo%erapi, dapa% &uga men)ebabkan klimak%erium prekok.
+enggunaan oba%-oba% die% )ang beker&a sen%ral dapa% meningka%kan kadar !ormon prolak%in.
Kadar prolak%in )ang %inggi dapa% menekan sekresi #SH dan =H se!ingga folikel %idak dapa%
%umbu! 7lan dengan sendirin)a pula akan %er&adi ma%i !aid.
edda%si In!ibin sia repsnduksi, pin inila! )ang r e.,
-
Dradiol. en
Eamun. pada 7in ini akan dindiferasi pada
Fr-
G
-
-
Fd seks lain u p.aseamenoH S.+-sel !ilus a-, % roIes%eron kmak. u%erus, n ane (bone Ke
- use.
+ada @abel 1 dapa% dili!a% berbagai pen)ebab %er&adin)a klimak%erium prekok.
@abel 1. +en)ebab Klimak%erium +rekok
Kelainan pada kromosom ' 04 J, sindrom @urner(, 0A JJJ, 04 JO, 04 JO mosaik.
+en)aki% au%oimun, seper%i %ireoidi%is, morbus ;ddison, poliendokrinopa%ia, *i%iligo,
mias%enia gra*is, lupus eri%ema%osus, %rombosi%openia idiopa%ik, diabe%es melli%us
&u*enile, glomerulonep!ri%is, ar%ri%is r!euma%oid, pen)aki% Cro!n, asma bronkiale.
+en)aki% me%abolik, seper%i galak%osemia, !emokroma%ase.
Ri,a)a% pada keluarga.
Infeksi *irus, seper%i umps - Oopori%is. Kemo%erapi,
seper%i siklopospamid, *inblas%in. Radio%erapi.
Sindrom o*arium resis%en.
I.7a%mp-!%pergo#SH berada <0/ r.%-.aa u&i dengan KH iFelu!an *asoL --FH FFmpai kadar
-Ma! %er%en%u. ,ani%a. r--F aberasi dari e-
-
H. au%oimun 7 , =s-
,
% Cro!n, lur- MFFHn*a klimak-
a,Fan men)erang % M 2FF.-ium karena NiFFF samping dari GL -
-
-an oba%-oba% . F.FF- . Kadar pro-
ioFFNLell %idak dapa%
#ak%or-fak%or )ang empengaru!i enopause
Saa% masukn)a seseorang dalam fase menopause sanga% berbeda-beda. Oani%a di Eropa
%idak sama usia menopausen)a dengan ,ani%a di ;sia. #ak%or gene%ik kemungkinan
berperan %er!adap usia menopause. Baik usia per%ama !aid 'menars(, mela!irkan pada usia
muda, maupun bera% badan %idak %erbuk%i memper7epa% da%angn)a menopause. Oani%a
kembar diPigo% a%au ,ani%a dengan siklus !aid memendek memasuki menopause lebi! a,al
&ika dibandingkan dengan ,ani%a )ang memiliki siklus !aid normal. emasuki usia
menopause lebi! a,al di&umpai &uga pada ,ani%a nulipara, ,ani%a dengan diabe%es melli%us
'?IDD(, perokok bera%, kurang giPi, ,ani%a *ege%arian, ,ani%a dengan sosioekonomi
renda!, dan pada ,ani%a )ang !idup pada ke%inggian <0/// m. Oani%a mul%ipara 7lan
,ani%a )ang ban)ak mengonsumsi daging, a%au minum alko!ol akan mengalami menopause
lebi! lamba%.
+en)ebab enopause ;lami
+ada laki-laki, sperma%ogenesis %erus berlan&u% sampai usia %ua, sedangkan pada ,ani%a
%idak demikian. Oogenesis akan berak!ir pada usia fe%us ./ minggu dan )ang %inggal !an)a
A &u%a oosi%. ulai usia ./ minggu sampai dengan saa% la!ir %er&adi pengurangan &umla!
primordial folikel se7ara bermakna. +ada saa% seorang anak ,ani%a la!ir, primordial folikel
%inggal 4//./// sampai 1.///./// lagi, dan dalam per&alanan ,ak%u akan %erus berkurang
&umla!n)a. >umla! folikel )ang masi! %ersedia sanga% berbeda pada se%iap ,ani%a. Sebagian
,ani%a pada usia 34 %a!un masi! memiliki seban)ak 1//./// folikel, sedangkan ,ani%a
)ang lain pada usia )ang sama !an)a memiliki 1/./// folikel. +en)ebab berkurangn)a
&umla!
folikel %erle%ak pada folikel i%u sendiri. Seper%i sel-sel %ubu! )ang lain, oosi% &uIa dipengaru!i
ole! s%res biologik seper%i radikal bebas, kerusakan permanen dari D?;, dan ber%umpukn)a
ba!an kimia )ang di!asilkan dari proses me%abolisme %ubu!. Karena oosi% selalu mengalami
kendali mu%u )ang ke%a%, oosi% )ang %ela! mengalami kelainan akan dikeluarkan melalui proses
apop%osis 'kema%ian sel )ang %erprogram(. Bila &umla! primordial folikel men7apai &umla! )ang
kri%is, akan %er&adi gangguan sis%em penga%uran !ormon, )ang berakiba% %er&adin)a insufisiensi
korpus lu%eum, siklus !aid ano*ula%orik, dan pada ak!irn)a %er&adi oligomenorea. Bila suda!
%idak %ersedia lagi folikel, berar%i ,ani%a %ersebu% %ela! memasuki usia pas7amenopause. Se%iap
,ani%a )ang masi! mengalami !aid, meskipun suda! %idak %era%ur, o*ariumn)a masi! memiliki
lebi! kurang 1/// folikel dan kemungkinan !amil selalu ada.
GAMBARAN KLINIS, TERAPI, DAN PENCEGAHAN
-<f eFF. 1555F 16-.8 Ii7r.. a%uri%as 155.G
Sindrom Klimak%erik
O ns fa7%ors agains%
,ke- of reprodu7%i*e onNa of menopause
=ebi! kurana A/2 ,ani%a peri dan pas7amenopause mengalami kelu!an *asomo%orik,
depresif, dan kelu!an psikis dan soma%ik lainn)a. '@abel .(. Bera% a%au ringann)a
kelu!an berbeda-beda pada se%iap ,ani%a. Kelu!an-kelu!an %ersebu% men
D9 pun7akn)a sebelum dan sesuda! menopause, dan dengan meningka%n)a usia,
kelu!an-kelu!an %ersebu% makin &arang di%emukan.
@abel .. Kelu!an Klimak%erik pada Oani%a $sia an%ara 04 dan 40 @a!un
Ge&olak panas (hot flushes) A/ 2
>an%ung berdebar-debar 0/ 2
. Gangguan %idur 4/ 2
Depresi A/ 2
uda! %ersinggung, berasa %aku%, gelisa!, dan 5/ 2
. Saki% kepala A/ 2
Cepa% lela!, suli% berkonsen%rasi, muda! lupa, 64 2
Berkunang-kunang ./ 2
. Kesemu%an .4 2
Gangguan libido 3/ 2
Obs%ipasi 0/ 2
. Bera% badan ber%amba! 6/ 2
+ada ,ani%a pas7amenopause di&umpai pula kelainan pada kuli% berupa kuli% meni pis,
keripu%, ga%al-ga%al, kuku rapu! dan ber,arna kuning, mulu% kering, dan lida! seper%i
%erbakar. Kelu!an lain adala! ma%a kering 7lan kesuli%an menggunakan kon%ak lensa,
rambu% menipis, 7lan sering di%emukan %umbu!n)a rambu% di seki%ar bibir, !idung, 7lan
%elinga. Kelu!an urogeni%al dapa% berupa n)eri sanggama, *agina kering, kepu%i!an,
perdara!an pas7asanggama, infeksi saluran kemi! berulang, ga%al pada *agina"*ul*a,
iri%asi, prolapsus u%eri"*agina, dan inkon%inensia urin. Dapa% %er&adi gangguan me%abolisme
berupa meningka%n)a kadar koles%erol, peningka%an kadar =D=, dan penurunan kadar HD=
serum.
Kelu!an Qasomo%orik
Etioloi
+endapa% )ang menga%akan, ba!,a kelu!an *asomo%orik !an)a %er&adi pada keadaan
es%rogen renda! suda! %idak %epa% lagi. +ada peri"pas7amenopause sering di&umpai kelu!an
klimak%erik, pada!al pada fase ini kadar es%rogen 7ukup %inggi. Kelu!an )ang mun7ul
berupa perasaan panas )ang mun7ul %iba-%iba diser%ai keringa% ban)ak. Kelu!an %ersebu%
per%ama kali mun7ul pada malam !ari a%au men&elang pagi, 7lan lamba% laun &uga akan
dirasakan pada siang !ari. +en)ebab %er&adin)a kelu!an *asomo%orik umumn)a pada saa%
kadar es%rogen mulai menurun, dan penurunan ini %idak sampai men7apai kadar )ang
renda!. Ba!kan, kelu!an *asomo%orik makin kua% dirasakan dengan makin %inggin)a kadar
es%rogen dara!. Dari sini dapa% disimpulkan, ba!,a kelu!an *asomo%orik dapa% %er&adi baik
pada kadar es%rogen renda!, normal, maupun %inggi, se!ingga pengukuran kadar es%rogen
dara! un%uk menen%ukan perlu a%au %idakn)a pengoba%an men&adi %idak bermanfaa%.
+endapa% )ang menga%akan, ba!,a %er&adin)a kelu!an *asomo%orik ada kai%ann)a
dengan %inggin)a kadar #SH 7lan =H, suda! %idak dapa% di%erima lagi. Buk%in)a, penekanan
sekresi gonado%ropin dengan Gn-RH analog %ern)a%a %idak %erpengaru! %er!adap semburan
panas.
K!"!#te"isti#
Semburan panas dirasakan mulai dari daera! dada dan men&alar ke le!er 7lan ke kepala.
Kuli% di daera! %ersebu% %erli!a% kemera!an. eskipun %erasa panas, su!u badan %e%ap
normal. Segera se%ela! %imbul semburan panas, daera! )ang %erkena semburan panas
%ersebu% mengeluarkan keringa% ban)ak. Semburan panas ini akan diiku%i dengan saki%
kepala, perasaan kurang n)aman, 7lan peningka%an frekuensi nadi. Hal ini disebabkan ole!
peningka%an pengeluaran !ormon adrenalin dan neuro%ensin ole! %ubu! ,ani%a %ersebu%.
Selain i%u, %er&adi pula penurunan sekresi !ormon noradrenalin se!ingga %er&adi *asodila%asi
pembulu! dara! kuli%, %empera%ur kuli% sediki% meningka% 7lan %imbul perasaan panas.
;kiba% *asodila%asi 7lan keluarn)a keringa%, %er&adi pengeluaran panas %ubu! se!ingga
kadang-kadang ,a-
K=I?IS, @ER;+I, D;? +E?CEG;H;?
menli lida! nG;B;R;? kon* bibir, oa ke
Ra%al Dapa% HiFa%an
,L keGering inIgi. u kemenb %erurun, lu!an lara!. pada rosen nfaa%. inn*a in)
,
a, FLFu!
ni%a merasa kedinginan. Ra%a-ra%a laman)a semburan panas adala! 3 meni% dan dapa%
berfluk%uasi an%ara beberapa de%ik sampai sa%u &am. Berapa kali semburan panas mun7ul per
!arin)a, se%iap indi*idu berbeda-beda. +ada keadaan bera%, semburan panas %ersebu% dapa%
mun7ul sampai ./ kali per !ari. Semburan panas dan berkeringa% )ang mun7ul pada malam
!ari dapa% men)ebabkan gangguan %idur, 7epa% lela!, dan 7epa% %ersinggung. eskipun
%er&adi peruba!an pada pembulu! dara!, %ekanan dara! %idak meningka%.
Sindrom *asomo%orik dapa% mun7ul pada pramenopause a%au segera sebelum !aid
mun7ul. +ada klimak%erium prekok, ke&adian semburan panas 7ukup %inggi, )ai%u A/-8/2.
Seban)ak A/2 ,ani%a mengalami semburan panas sa%u %a!un se%ela! menopause, dan
se%ela! 4 %a!un !an)a %inggal .42. +un7ak maksimal kelu!an %ersebu% mun7ul an%ara usia
40 dan 48 %a!un. un7uln)a kelu!an semburan panas akan diperbera% dengan adan)a s%res,
alko!ol, kopi, dan makanan-minuman panas. =ingkungan seki%ar )ang panas dapa%
memperburuk per&alanan pen)aki% %ersebu%. Semburan panas dapa% &uga %er&adi akiba% reaksi
alergi 7lan pada !iper%iroid. Selain i%u, &uga dapa% disebabkan ole! oba%-oba% %er%en%u
seper%i insulin, nia7in, nifedipin, ni%rogliserin, kalsi%onin, 7lan an%ies%rogen.
@erapi Suli! Hormon '@SH(
Bila kelu!an *asomo%orik %ersebu% disebabkan ole! renda!n)a kadar es%rogen, %en%u
penanganann)a adala! dengan pemberian es%rogen. +erlu disadari, ba!,a pemberi an
plasebo kadang-kadang dapa% meng!ilangkan kelu!an %ersebu%, seper%i )ang di perli!a%kan
ole! peneli%ian $%o&en's He!lth, osteo(o"osis, ("oestin, )!n est"oen$ 'HO+E( 'Gambar 3
dan 0(.
%ipasi. +ada fase lu%eal, di mana kadar es%rogen renda!, ,ani%a muda! %erkena diare. Selain i%u,
s%res &uga dapa% menimbulkan berbagai &enis kelu!an. S%res meningka%kan pengeluaran '3
endorfin, dan Pa% ini memi7u pengeluaran ;C@H. '3 endorfin dan ;C@H berasal dari prekursor
)ang sama, )ai%u, +reopiomelano7or%in '+OC(, )ang ban)ak di%emukan di dalam nukleus
arkua%us. +OC ini merupakan sua%u pep%ida. Dari pep%ida ini %erben%ukla! '3 endorfin di
!ipo%alamus dan ;C@H ser%a '3 lipo%ropin di !ipofisis bagian depan. '3 endorfin dapa%
meningka%kan nafsu makan se!ingga selama pemberian @SH ban)ak ,ani%a mengelu! bera%
badann)a ber%amba!.
Kelu!an +sikis
@ela! lama dike%a!ui, ba!,a s%eroid seks sanga% berperan %er!adap fungsi susunan saraf pusa%,
%eru%ama %er!adap perilaku, suasana !a%i, ser%a fungsi kogni%if 7lan sensorik seseorang. Dengan
demikian, %idak !eran bila %er&adi penurunan sekresi s%eroid seks, %imbul peruba!an psikis )ang
bera% dan peruba!an fungsi kogni%if. Kurangn)a aliran dara! ke o%ak men)ebabkan suli%
berkonsen%rasi dan muda! lupa. ;kiba% kekurangan !ormon es%rogen pada ,ani%a
pas7amenopause, %imbulla! kelu!an seper%i muda! %ersinggung, 7epa% mara!, dan berasa
%er%ekan.
Ke&adian depresi di&umpai sama pada laki-laki dan perempuan. Karena ke&adi ann)a
meningka% pada usia klimak%erik dan pospar%um dan pemberian es%rogen dan proges%eron dapa%
nieng!ilangkan"mengurangi kelu!an %ersebu%, maka kekurangan s%eroid seks dapa% dianggap
sebagai fak%or predisposisi %er&adin)a depresi. Depresi sering &uga di%emukan beberapa !ari
men&elang !aid pada ,ani%a usia reproduksi. +erasaan %er%ekan, n)eri be%is, muda! mara!,
muda! %ersinggung, s%res, 7lan 7epa% lela! merupakan kelu!an )ang sering di&umpai pada
,ani%a usia klimak%erik dan pada ,ani%a usia reproduksi dengan kelu!an sindrom pra!aid.
+en)ebab depresi diduga akiba% berkurangn)a ak%i*i%as sero%onin di o%ak. Es%rogen
meng!amba% ak%i*i%as enPim monoamin oksidase ';O(. EnPim ini mengaki ba%kan sero%onin
dan noradrenalin men&adi %idak ak%if. Kekurangan es%rogen men)ebabkan %er&adin)a
peningka%an enPim ;O. @erbuk%i, ba!,a ,ani%a pas7amenopause )ang diberi es%rogen
menurun ak%i*i%as ;O dalam plasman)a. +emberian sero%onin-an%agonis pada ,ani%a
pas7amenopause dapa% meng!ilangkan kelu!an depresi.
SkiPofrenia
+erbandingan ,ani%a dan laki-laki )ang menderi%a skiPofrenia !alusinasi paranoid adala! A F 1.
Oani%a )ang mendapa%kan pen)aki% ini usian)a lebi! muda dibandingkan laki-laki. SkiPofrenia
dibagi dalam dua %ipe, )ai%u %ipe I 7lan %ipe II. +ada %ipe II %er&adi gangguan perkembangan
neoron akiba% %rauma mela!irkan. @ipe II mun7ul lebi! dini dan pre*alensin)a lebi! %inggi
pada laki-laki. @ipe I baru bermanifes%asi pada usia )ang lebi! %ua dan angka ke&adiann)a lebi!
%inggi pada ,a
ni%a. Ge&ala )aL badian %idak %Frg pamin D9H9. Dop0 skiPofrenia. Ob
ba% resep%or >o ba!,a sis%em barn di%emukan %er!adap %imbu
Efek es%radiol pemben%ukan e lisme dopamin. Karena es%radiol disebu% sebaRai lebi!
ban)ak di sediki% menderi
Efek +siko-Ee,
Es%rogen berfunPi %agen sin%e%ik mel seorang ,ani%a da lain i%u, es%roLFFn i sorik 'meli!a%. mi
sifa% ak%i*asi %ern, seorang ,ani%a. S dan anas%e%ik. +ad menurunkan seran sifa% seda%if. ;ndr
%er!adap o%ak. Seb 7ren memiliki sifal makan, ser%a dapal androgen dapa% r%H lalu lama dapa%
rn
Sifa% ak%i*asi da m gen, misaln)a 'asam glu%amiF. &u Resep%or(. Cara ke Ier!adap o%ak >ug, Q=-
s%eron memili!i pengika%an proH R; rrilasid ;(, de n M a& %da%if 'Gam!
-
--- 4
pda! %erkena kn. S%res mean ;C@H. '3 imelano7or%in Ii merupakan Ls dan ;C@H Sa%kan nafsu %a% badann)a
nRs i susunan ii%if 7lan seni sekresi s%egsi kogni%if. muda! lupa. imbulla! ke
ni%a. Ge&ala )ang mun7ul %eru%ama berupa !alusinasi-paranoid, sedangkan kepri badian %idak %erganggu.
SkiPofrenia %ipe 1 disebabkan ole! %urunn)a resep%or dopamin D.. Dopamin ser%a resep%orn)a memegang
peranan besar %er!adap genesis skiPofrenia. Oba%-oba% psikofarmaka )ang memiliki kemampuan un%uk men-
!amba% resep%or dopamin memiliki efek an%i skiPofrenia, dan ini membuk%ikan dugaan ba!,a sis%em
dopamin sanga% pen%ing un%uk %er&adin)a skiPofrenia. Dua resep%or baru di%emukan lagi bua% dopamin, )ai%u
D3 7lan D0 )ang &uga sanga% berperan %er!adap %imbuln)a skiPofrenia.
Efek es%radiol %er!adap dopamin %ela! lama dike%a!ui orang. Es%rogen memi7u pemben%ukan enPim
monoamin oksidase. EnPim ini sanga% berperan pada me%abolisme dopamin. Kekurangan es%rogen
men)ebabkan produksi enPirn ini berkurang. Karena es%radiol memiliki efek an%agonis %er!adap dopamin,
%epa% kalau es%radiol disebu% sebagai neurolep%ikum. Oani%a memiliki &umla! resep%or dopamin )ang lebi!
ban)ak dibandingkan laki-laki, dan inila! )ang men&adi alasan laki-laki lebi! sediki% menderi%a skiPofrenia.
Efek +siko-?euro%ropik dari S%eroid Seks
urena ke&adiian es%rogen maka kekuT)a depresi. ,ani%a usia gRung, s%res, ,ia klimakid.
o%ak. Es%roni menaakis%roIen meani%a pas7aian*a. +emng!ilangkan
ksi paranoid r%uda dibanipe II. +ada %an. @ipe II I baru bergi pada ,a
Es%rogen berfungsi sebagai ak%i*a%or %er!adap susunan saraf pusa%, sedangkan ges %agen sin%e%ik memiliki
efek seda%if. Es%rogen dapa% meningka%kan euporia pada seorang ,ani%a dan sekaligus dapa% meningka%kan
ak%i*i%as %ubu! dan men%al. Selain i%u, es%rogen dapa% meningka%kan memori dan memperbaiki kemampuan
sensorik 'meli!a%, mendengar, meraba, men7ium, dan menge7ap(. Karena memiliki sifa% ak%i*asi %er!adap
o%ak, es%rogen dapa% meningka%kan serangan epilepsi pada seorang ,ani%a. Sebalikn)a, proges%eron memiliki
sifa% an%ikon*ulsif, anBioli%ik, dan anas%e%ik. +ada pasien epilepsi, pemberian %urunan proges%eron '+;(
dapa% menurunkan serangan epilepsi. +roges%eron %urunan nor%es%os%eron %idak memiliki sifa% seda%if.
;ndrogen sama !aln)a dengan es%rogen, &uga memiliki sifa% ak%i*asi %er!adap o%ak. Sebagian androgen
dikon*ersi ole! sel-sel o%ak ke es%radiol. ;ndrogen memiliki sifa% seda%if, perasaan seseorang men&adi baik,
meningka%kan nafsu makan, ser%a dapa% meningka%kan kemampuan ker&a seseorang. ?amun, sa)angn)a
androgen dapa% meningka%kan pula agresi*i%as seseorang. +emberian androgen %er lalu lama dapa%
men)ebabkan ke%ergan%ungan.
Sifa% ak%i*asi dari es%rogen %er!adap o%ak dapa% di&elaskan sebagai beriku%. Es %rogen, misaln)a 1A '3-
es%radiol, meningka%kan kemampuan ker&a asam amino 'asam glu%amin, asam asparagin( %er!adap resep%or
?D; '?-e%il-D-;spar%a%Resep%or(. Cara ker&a pregnenolon sulfa% dan di!idroepiandros%eron sulfa%
'DHE;( %er!adap o%ak &uga sama seper%i es%rogen. Seper%i %ela! di&elaskan, ba!,a pro ges%eron memiliki
sifa% seda%if, )ang mekanisme ker&an)a adala! dengan 7ara pengika%an proges%eron %ersebu% pada resep%or-
resep%or G;B;-; 'Gamaaminobu%irilasid ;(, dengan sendirin)a pula resep%or %ersebu% men&adi ak%if dan
bersifa% seda%if 'Gambar 4(.
G;B;R;? K=I?IS, @ER;+I, D;? +E?CEG;H;?
S%eroid
Gambar 4. +roges%eron meningka%kan efek resep%or G;B; dan sekaligus
menurunkan ak%i*i%as neuro%ransmi%er glisin )ang memiliki k!asia% seda%if (Di#uti( )!"i Hube"* + En)o#"ine
G,n!#oloie, -e"l! %ilhel"n M!u)"i.h, %ien/Mu"!.hen/Be"n)
;ndrogen seper%i %es%os%eron memiliki sifa% ak%i*asi %er!adap o%ak, %e%api me%aboli%n)a seper%i andros%eron
7lan andros%endiol )ai%u memiliki sifa% seda%if. Efek seda%if me%abolik-me%abolik ini sama kua%n)a dengan
benPodiasepin.
Se7ara umum dapa% disimpulkan ba!,a proges%eron &elas memiliki k!asia% seda%if, se!ingga memiliki
pengaru! posi%if %er!adap depresi pra!aid, epilepsi, 7lan migrain. ?amun, pada pasien-pasien %er%en%u
%ern)a%a proges%eron %idak memiliki efek seper%i )ang di!arapkan. Hal ini era% kai%ann)a dengan berbagai
fak%or seper%i s%eroid genesis in%raserebral, me%abolisme s%eroid i%u sendiri, %ipe-%ipe resep%or )ang ada di
o%ak, 7lan in%eraksi s%eroid dengan resep%or-resep%or &enis lain )ang ada di o%ak 'Gambar 6(.
Gangguan @idur
Gangguan %idur paling ban)ak dikelu!kan ,ani%a pas7amenopause. Kurang n)e n)ak %idur pada malam !ari
menurunkan kuali%as !idup ,ani%a %ersebu%. Es%rogen memiliki efek %er!adap kuali%as %idur. Resep%or
es%rogen %ela! di%emukan di o%ak )ang menga%ur %idur. +eneli%ian bu%a ganda menun&ukkan, ba!,a ,ani%a
)ang diberi es%rogen eUuin kon&ugasi memiliki periode '"!(i) e,e &o0e&ent' )ang lebi! pan&ang dan %idak
memerlukan ,ak%u lama un%uk %idur 'Gambar A(.
L=9& Plasebo !
babkan %er&adil %er&adi perburd 7ega! perburul
@erapi Suli! 1
+emberian ea%n ser%a meninakal es%rogen &uga d ba!an ges%aRen pengaru! )ang dengan 7epa% n lebi! baik
peng
Seks dan =ibi
Gambar A. Efek dari es%rogen %er!adap gangguan %idur (Di#uti( )!"i H!"n&o&l CH* Du#e 1ni0e"sit0 S.hool of Me)i.ine)
@erapi Suli! Hormon
+engoba%an u%ama pada ,ani%a perimenopause dalam keadaan depresi adala! pemberian !ormon se!ingga
%idak perlu diberi oba%-oba% an%idepresan. @amba!an proges%eron a%aupun ges%agen sin%e%ik &us%eru akan
memberikan efek nega%if %er!adap ker&a es%rogen. ?amun, efek nega%if ini sanga% bergan%ung pada dosis
proges%eron )ang digunakan. Dengan menaikkan dosis es%rogen, a%aupun menurunkan dosis proges%eron,
masala! %ersebu% dapa% dia%asi dengan baik. Hasil )ang lebi! baik lagi dapa% di7apai dengan pemberian
kombinasi es%rogen dan androgen. Karena dampak nega%if dari androgen begi%u ban)ak, seper%i memiliki
efek ke%ergan%ungan, menimbulkan dampak maskulinisasi, ser%a mempengaru!i me%abolisme lemak,
sebaikn)a androgen %idak digunakan se7ara ru%in.
#ungsi Kogni%if dan Sensorik
Berpikir dan mengenal sesua%u sanga% era% kai%ann)a dengan kemampuan da)a inga% seseorang. Hilangn)a
kemampuan fungsi sensorik, seper%i meli!a% dan mendengar, sanga% mempengaru!i in%elek%uali%as seseorang.
Kemampuan kogni%if, a%aupun kemampuan menginga% akan ber%amba! buruk aki ba% kekurangan !ormon
es%rogen. ;kiba% kekurangan es%rogen %er&adi gangguan fungsi sel-sel saraf ser%a %er&adi pengurangan aliran
dara! ke o%ak. +ada keadaan kekurangan es%rogen &angka lama dapa% men)ebabkan kerusakan pada o%ak,
)ang sua%u saa% kelak dapa% menimbulkan demensia a%au pen)aki% ;lP!eimer. +ada ,ani%a )ang dilakukan
pengangka%an kedua o*arium pada usia muda )ang men)ebabkan %er&adin)a penurunan kadar es%rogen dan
androgen se7ara %iba-%iba, akan rer&adi perburukan fungsi kogni%if. +emberian es%rogen a%au androgen dapa%
menIn perburukan %ersebu%.
@erapi Suli! Hormon
+emberian es%rogen dapa% memperbaiki fungsi kogni%if, meningka%kan da)a in-a%, aer%a meningka%kan
kemampuan bela&ar dan kemampuan berkonsen%rasi. Selain ;n, es%rogen &uga dapa% memperbaiki kemampuan
sensorik dan sensomo%orik. +enamba!an ges%agen akan memperkua% ker&a es%rogen. ;ndrogen keli!a%ann)a
memiliki pengaru! )ang lebi! baik %er!adap peme7a!an soal-soal ma%ema%ika, dan dapa% den-an 7epa%
mengenal sesua%u di dalam r%iangan, sedangkan es%rogen keli!a%an lebi! baik pengaru!n)a %er!adap
peningka%an kemampuan *erbal.
ucasi
Seks dan =ibido
or
reVi adala! pem@amba!an prone-a%if %er!adap Y siL Droaes%eron pnurunkan dosis 6 lGbF! baik lagi Karena
dampak I%un Pan, menim%na!F. sebaikn)a
L1G-Fnuan da)a dan men
Dengan makin meningka%n)a usia, maka makin sering di&umpai gangguan seksual pada ,ani%a. ;kiba%
kekurangan !ormon es%rogen, aliran dara! ke *agina berkurang, 7airan *agina berkurang, dan sel-sel epi%el
*agina men&adi %ipis dan muda! 7edera. Beberapa peneli%ian membuk%ikan ba!,a kadar es%rogen )ang 7ukup
merupakan fak%or %erpen%ing un%uk memper%a!ankan kese!a%an dan men7ega! *agina dari kekeringan
se!ingga %idak menimbulkan n)eri saa% sanggama 'Gambar 8(.
Kadar serum estradiol (pgJml)
vagina nyeri nyeri nyeri kering sanggama sanggama penetrasi (frekuensi) (Intensias)
< 50
I%ba! buruk aki%&,adi Iangguan . +a,la keadaan lada o%ak, )ang 1P!eimer. +ada la ) ang men)e
Gambar 8. asala! seksual *s kadar es%radiol (Di#uti( )!"i K&n&on) CH* Du#e
1ni0e"si, S.hool of Me)i.ine)
Oani%a dengan kadar es%rogen :4/ pg"ml lebi! ban)ak mengelu! masala! seksual seper%i *aginan)a
kering, perasaan %erbakar, ga%al, dan sering kepu%i!an. ;kiba% 7airan *agina berkurang, umumn)a ,ani%a
mengelu! saki% saa% sanggama se!ingga

Anda mungkin juga menyukai