Anda di halaman 1dari 29

TEORI PRODUKSI

Input tetap (fixed input)


input yang tidak dapat diubah jumlahnya
dalam jangka pendek. Misal : gedung, tanah

Input variabel (variable input)
input yang dapat diubah-ubah jumlahnya,
misal tenaga kerja.

Faktor Produksi
Jangka Waktu Produksi
Jangka Pendek (short run).
jangka waktu ketika input variabel dapat
disesuaikan, namun input tetap tidak dapat
disesuaikan.

Jangka Panjang (long run)
merupakan satu waktu dimana seluruh input
variabel maupun tetap yang digunakan
perusahaan dapat diubah.

2. FUNGSI PRODUKSI SATU INPUT VARIABEL
- Q = f ( X
1
// X
2
, X
3
, . . . X
n
)
Input variabel = Input yang berubah seirama dengan berubahnya
output (labor, bahan baku, dll)
Input tetap = Input yang tdk berubah dlm jangka pendek
dlm. upaya meningkatkan output (gedung,
peralatan, manager, dll)
Output
KARAKTERISTIK FUNGSI PRODUKSI JANGKA PENDEK
(a) Ilustrasi Persamaan dan Tabel
Fungsi Produksi (TP) jangka pendek mengilustrasikan output (Q)
yang akan dicapai dari berbagai alternatif jumlah input variabel
dengan jumlah input tetap tertentu.
Q = 21 X + 9X
2
X
3
bentuk polinomial
Fungsi Marginal Product (MP) adalah perubahan Total Produksi
(TP) setiap adanya perubahan satu unit input variabel (X)
Fungsi Average Product (AP) adalah Produksi rata-rata setiap satu
unit input
2
X - X 9 21
X
Q
X
Q
AP + = = =
2
X 18X 21
dX
dQ
X
Q
MP 3 + = = =
Input
Tetap
Input
Variabel
Total Product
(Q=21X + 9X
2
X
3
)
Marginal Product
(MP=21 + 18X 3X
2
)
Average Product
(AP = 21+ 9X X
2
)
2 0 0 21 21
2 1 29 36 29
2 2 70 45 35
2 3 117 48 * 39
2 4 164 45 41
2 5 205 36 41
2 6 234 21 39
2 7 245 0 35
2 8 232 -27 29
2 9 189 -60 21
Prinsip Diminishing Marginal Returns
Prinsip ini menyatakan bahwa pada titik tertentu peningkatan
output sebagai akibat bertambahnya input variabel akan makin
menurun (lihat kolom 4 setelah input ke 3)
Tabel : TP, MP dan AP
(b) Ilustrasi Grafik
TP
AP
MP
A
A

B


B
TP = Kurva Total Poduksi
(Q = 21X + X
2
X
3
)

AP = Kurva Average Poduct
(AP = 21 + X X
2
)

MP = Kurva Marginal Poduct
(MP = 21 + 2X 3X
2
)

C

Titik A : Mulainya diminishing Average Returns
Titik B : Mulainya diminishing Marginal Returns
Titik C : Mulainya diminishing Total Returns
(c) Daerah Berproduksi
I
I. Tidak Efisien (Irrational)
II. Efisien (Rational)
III. Tidak Efisien (Irrational)
II
III
Ketika AP maksimum selalu dipotong oleh MP,
atau pada saat itu AP = MP
TP
AP
MP
A
A

B


B
Bukti secara grafis : Slope TP dan Garis Sinar
di titik A adalah sama besar, sementara tangen
garis sinar paling besar.
C

Bukti secara Matematis :
AP
MP

AP
1
MP
Q
X
dX
dQ

Q
X
X
Q

X
X
Q
Q

X
X
Q
Q

=
=
+ +
=
=
=
=
AP MP
X
TP
dX
dTP
0 1 TP X
dX
dTP
0
dX
dX
TP X
dX
dTP
0
2
X
dX
dX
TP X
dX
dTP
dX
dAP
: maka maksimum, AP agar
X
TP
AP
=
+ +
=
=
=
=

=
=
e) Elastisitas Produksi
d) Hubungan AP dan MP
(f) Macam Bentuk Fungsi Produksi One Input
1) Constan Returns to
Variable Input

Q = a + bX atau Q = bX
AP = b
MP = b
TP
AP = MP
2) Decreasing Returns to
Variable Input
Q = a + bX cX
2
atau
Q = bX cX
2
AP = b - cX
MP = b 2cX
TP
AP
MP
3) Increasing Returns to
Variable Input
Q = a + bX + cX
2
atau
Q = bX + cX
2
AP = b + cX
MP = b + 2cX
4) Bentuk Umum
Q = a+bX+cX
2
dX
3
atau
Q = bX+cX
2
AP = b + cX dX
2
MP = b + 2cX 3dX
2
MP
AP
TP
AP
TP
MP
2) Teknologi produksi baru mungkin saja dapat
mempengaruhi beberapa unit input tertentu
sementara input lain tetap, ouput yang dihasil
kan sama sepertisebelumnya, sehingga tejadi
efisiensi produksi.
3) Teknologi baru memungkinkan menggunakan
input-input yang layak, yaitu dengan mengu-
rangi suatu input, tetapi menambahnya dengan
input lain, shg dapat menurunkan biaya dan
penggunaan input dalam rangka memproduksi
output yang sama
(g) Pengaruh Kemajuan Teknologi
terhadap Fungsi Produksi
1) Sebuah teknologi baru boleh jadi dengan input
input yang sama namun outputnya lebih besar.
Kemajuan teknologi akan meningkatkan
produksi dan menyebabkan berubahnya
fungsi produksi :
3. FUNGSI PRODUKSI DUA INPUT VARIABEL
Q = f ( X
1
, X
2
// X
3
, . . . Xn)
Q = f ( L, C )
Q = 14L L
2
+ 18C C
2

JUMLAH OUTPUT










10 80 93 104 113 120 125 128 129 128 125 120
9 81 94 105 114 121 126 129 130 129 126 121
8 80 93 104 113 120 125 128 129 128 125 120
7 77 90 101 110 117 122 125 126 125 122 117
6 72 85 96 105 112 117 120 121 120 117 112
5 65 78 89 98 105 110 113 114 113 110 105
4 56 69 80 89 96 101 104 105 104 101 96
3 45 58 69 78 85 90 93 94 93 90 85
2 32 45 56 65 72 77 80 81 80 77 72
1 17 30 41 50 57 62 65 66 65 62 57
0 0 13 24 33 40 45 48 49 48 45 40


0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PENGGUNAAN INPUT LABOR
Syarat Q maksimum :
MP
L
= 14 2L = 0 L = 7
MP
C
= 18 2C = 0 C = 9
Q = 130
P
E
N
G
G
U
N
A
A
N

I
N
P
U
T


C
A
P
I
T
A
L

PERMUKAAN PRODUKSI
ISOQUANT
ISO = Sama; QUANT = Kuantitas Output
Kurva Isoquant = kurva yang menggambarkan lokus kombinasi
penggunaan 2 input yang mempunyai jumlah output yang sama
Dalam Tabel di atas, terdapat suatu tingkat output tertentu dicapai
(misal 105) dengan menggunakan beberapa kombinasi input L dan C
(a) Derivasi Kurva dan Persamaan Isoquant
Dari contoh persamaan tiga dimensi di
muka (Q=L,C), kita bisa membuat
beberapa kurva isoquant dari berbagai
kombinasi penggunaan input seperti
gambar di sebelah ini
Jika diperhatikan kurva di bagian dasar
atau lantai, kita akan mendapatkan
kurva-kurva dua dimensi, yaitu : C = f(L)
Untuk menderivasi persamaan dua dimensi, dapat dilakukan sbb. :
96) 4L 56L 9 C
: menjadi persamaan maka , unit 105 Q Misalnya
4Q) 4L 56L 324 9 C
2
4Q) 4L 56L 324 18
C , C
2
Q) L 1)(14L 4( 18 18
C , C
0 Q) L (14L 18C C
C 18C L 14L Q
2
2
1
2
2
2
2
2 2
2
2
2
2 1
=
=
+ =

+
=


=
= + +
+ =
2
1
1
Jika sembarang nilai L dimasukkan ke
persamaan tsb., nilai C dapat dihitung :
L C
2 9
3 6
4 5
7 4
105
Demikian seterusnya kalau ingin menampilkan kurva Isoquant
berupa Map kita tinggal menentukan nilai Q nya saja, misalnya :
Q = 0
Q = 26
Q = 52
Q = 78
Q = 104
Q = 130
Daerah berproduksi yang layak adalah
daerah Isoquant yang berslope negatif.
Bandingkan antara titik A dan B, dimana
titik B tidak efisien, dan antara titik C dan
D, titik D tidak efisien.
A B
C
D
E
F
MRTS mengukur pengurangan salah satu input
(C) untuk setiap penambahan input yang lain
(L), dimana output (Q) terjaga konstan.
-C -Q
+L +Q
Berubahnya output (Q) setiap adanya pengu-
rangan C (C) atau penambahan L (L) satu
unit dapat ditulis :
Q tidak berubah
negatif selalu
L
C
MRTS
+

=
L
Q
atau
C
Q
Kalau pengurangan C sebesar C, maka
pengurangan output sebesar :
C)
C
Q
= ( Q
Kalau penambahan L sebesar +L, maka
penambahan output sebesar :
L)
L
Q
Q + = + (
(b) Marginal Rates Technical Substitution
Secara total, perubahan output karena proses
substitusi antara input L dan C adalah sama
dengan nol :
dL
dC
MP
MP
L
C
Q/C
Q/L
L) (
L
Q
C) (
C
Q
0 L) (
L
Q
C) (
C
Q
C
L
=
=
+ =
= + +
2
L
L
Q
dL
dC
MRTS
L
C
MP
MP
MRTS
L
Q
C C . L Q
: Contoh
C

= = = =
= =
MRTS
(c) Macam-Macam Bentuk Isoquant
(a) Decreasing Rates Substitution
(pergantian tidak sempurna)
(b) Constan Rates Substitution
(pergantian sempurna)
(c) No Substitution
(Komplementer)
(d) Intensitas Penggunaan Faktor Produksi, Efisiensi Produksi dan
Hukum Perluasan Produksi
Konsep :
Intensitas Penggunaan Faktor Produksi adalah penekanan terhadap
salah satu faktor produksi dalam proses.
Proses produksi yang mengintensifkan Labor Padat Karya
Proses produksi yang mengintensifkan Capital Padat Modal
Efisiensi Produksi pada dasarnya adalah Profit Perusahaan :
Dengan jumlah input tertentu bisa mencapai output maksimum
Dengan jumlah output tertentu bisa menggunakan input minimum
Hukum Perluasan Produksi :
Meningkatnya skala pabrik dengan meningkatkan semua input.
Ada tiga kemungkinan perluasan skala pabrik :
a) Increasing Returns To Scale (IRS)
b) Decreasing Returns To Scale (DRS)
c) Constan Returns To Scale (CRS)
Fungsi Cobb-Douglas (1928)
Untuk memperjelas ketiga konsep di atas fungsi Cobb-Douglas
sangat membantu :
Q = f(L, C)
Q = b
0
L
b1
C
b2
Keterangan Parameter
Parameter b
0
, b
1
dan b
2
dapat ditentukan melalui Ekonometrika
Dengan ketentuan data variabel Q, L dan C tersedia dengan
cukup
Parameter b
0
merupakan indeks efisiensi produksi atas pengguna
an input L dan C, makin tinggi nilai b
0
makin tinggi efisiensi
proses produksinya
Misalnya, Perusasahaan A da B memproduksi output yang sama:
Q
A
= 5 (L, C)

Q
B
= 10 (L, C)
Bentuk Fungsi Cobb-Douglas
Perusahaan B lebih efisien dari perusahaan A,
karena produktivitasnya lebih besar :
Q
B
/ (L,C) = 10 > Q
A
/ (L,C) = 5
Parameter b
1
dan b
2
- Fungsi Cobb-Douglas yang asli, b
1
+ b
2
= 1
Dalam perkembangannya b
1
dan b
2
bisa > 1 atau < 1
- Menggambarkan hubungan antara variabel L dan C :
Jika : b
1
> b
2
Produksi Padat Karya
b
1
< b
2
Produksi Padat Modal
- Ditafsirkan sebagai koefisien Elastisitas Produksi (q) dari
masing-masing input (L dan C) :
L 1
L
L
1
L
L 1
1
1 b2 b1
1
b
AP
MP
b
AP
1
MP b
Q
L
L
Q
b
L
Q
b
L
Q
L C L b b
L
Q
C L b b
L
Q
C L b Q
1
0
b2 1 b1
0 1
b2 b1
0
= =
=

c
c
=
=
c
c
=
c
c
=
c
c
=

=
c
=
c
c
=
c
c
=
c
c
=
c
=
= =
2
b1
0
b -1
b1
0
2
b1 b2 1
0
2
2
2
C
2
C
C
2 2
C
b2
Q b L C
Q
b b L C
C
Q
b b L C C
C
Q Q
b
C C
Q C
b
C Q
1
b MP
AP
c
MP
b b
AP
Atau dengan kata lain jika L dan C digandakan n kali, Q akan
berganda sebanyak n
(b1+b2)
. Jika b
1
+b
2
= , maka

n

Q = f( nL, nC ) = b
1
+ b
2
Jumlah Parameter b1 dan b2 ( b1 + b2 )
J umlah b1 + b2 : berkaitan dengan hukum perluasan produksi,
yaitu berapakah output akan mengganda kalau semua inputnya
digandakan sebanyak n kali
Jika : b
1
+ b
2
> 1 Output akan mengganda lebih dari
sebanding (IRS)
b
1
+ b
2
< 1 Output akan mengganda kurang dari
sebanding (DRS)
b
1
+ b
2
= 1 Output akan mengganda sebanding (CRS)
Jadi, jika fungsi produksi :

Q = b
0
L
b1
C
b2
n

Q = b
0
( n L )
b1
( n C )
b2

n

Q = b
0
n
b1
L
b1
n
b2
C
b2


n

Q = (b
0
L
b1
C
b2
)

n
b1+b2
n

Q = Q n
b1+b2
= b
1
+ b
2
(terbukti)
Contoh : Q = 5 L
3/4
C
1/2
- Apakah fungsi produksi padat karya/ padat modal ?
- Apakah fungsi produksi IRS / DRS / CRS ?
- Berapakah besarnya q
L
dan q
C
?
- Jika L = 16 orang, C = 9 unit, berapa banyaknya Q ?
- Jika L dan C digandakan 16 kali, berapa Q yang baru ?
Dana (total Cost) pada umumnya terbatas, oleh karena itu
persoalannya adalah bagaimana mengalokasikan dana tersebut
untuk membeli input dengan harga tertentu seoptimal mungkin,
sehingga produksi dapat dicapai semaksimal mungkin.

Untuk mencapai Isoquant yang maksimum sebagai harapan
produsen, sudah tentu akan dikendalai oleh kemampuannya.
Kemampuan meliputi : - Dana
- Harga Input
ISOCOST
Hubungan antara jumlah dana dengan input dan harganya
dapat diilustrasikan oleh Persamaan Garis Isocost dan Grafik
Isocost.

) dimensi (dua L
C
P
L
P
C
P
TC
C ) dimensi (tiga C
C
P L
L
P C = + = T
Garis Isocost adalah garis yang mencerminkan berbagai
kombinasi penggunaan input dengan jumlah biaya yang sama
TC3 >TC2 >TC1
Slope BL
Secara grafis keseimbangan produsen terjadi jika garis isocost
menyinggung salah satu isoquant (Q
2
) di titik E, dengan kata
lain slope isocost sama dengan slope isoquant Q
2
- Konsep : Keseimbangan Produsen adalah dengan kamampuan
(dana) terbatas dapat mencapai produksi maksimum.
KESEIMBANGAN PRODUSEN
(OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT)

B
C
A
D
E
- Kondisi (Syarat) Optimasi

Jadi kondisi keseimbangan produsen (Least Cost Combination)
dapat dihitung dengan cara :
1) MP
L
/ MP
C
= P
L
/ P
C

2) dC/dL = P
L
/ P
C
1) Kombinasi terletak di sepanjang garis isocost (semua dana
dibelanjakan)
2) Kombinasi terletak tepat di persinggungan antara isocost dan
isoquant yang semaksimal mungkin dapat dicapai (Q
2
) atau
Slope Isocost = Slope Isoquant
Rasio harga input = MRTS
P
L
/P
C
= (MP
L
/MP
C
atau dC/dL)
Misalnya : Q = L . C ;
TC = P
L
.L + P
C
.C , maka LCC terjadi jika :
C
L
C
L
C
L
P
P
L
C
P
P
MP
MP
1)
=
=
unit 300 15 x 20
C . L max Q
unit 15 (20) L C
unit 20 L : J adi
60L 1200
40(L) 30L 1200
40C 30L 1200
L C
40
30
L
C
P
L
P
MP
L
MP
Isocost Slope Isoquant Slope
C C
: J awab
maksimum. Q agar ? C dan L
40C 30L 1200 $ : Isocost Fungsi
C . L Q : Isoquant Fungsi
= =
=
= = =
=
=
+ =
+ =
=
=
=
=
=
+ =
=
1200 $ 40(15) 30(20)
40C 30L min TC
unit 15 C C . 20 300
C . L 300
unit 20 400 L
400 L
40
30 -
L
300 -
P
P
dL
dC
Isocost Slope Isoquant Slope
: J awab
minimum. biaya agar ? C dan L
C . L 300 : Isoquant Fungsi
40C 30L TC : Isocost Fungsi
2
2
C
L
= + =
+ =
= =
=
= =
=
=
=
=
=
=
+ =
C
L
2
C
L
P
P
L
Q -
P
P
dL
dC
2)
=
=

Anda mungkin juga menyukai