Anda di halaman 1dari 7

KAMIS, 16 FEBRUARI 2012

makalah polarisasi

KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi-Mu ya Robb, hanya dengan rahmat dan hidayahMu penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul "Polarisasi". Penulis susun makalah ini
sebagai salah satu tugas akhir mata kuliah fisika pada semester III. Penulis sangat menyadari
dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,dan tidak lepas dari kekurangan
dan kelemahan dari segi isi, data, maupun analisisnya. Olehkarena itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan
dalam penulisan makalah ini. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan
rekan-rekan semua dan orang tua. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya
kepadasemua pihak yang begitu baik dan tulus atas segala hal yang diberikan kepada penulis.
Akhirnya penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dandapat
menambah wawasan tentang perkembangan teknologi yang tak lepas dari Fisika sebagai
bidang teknik elektro



DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 5
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 6
1.4 Manfaat ................................................................................................... 6
BAB II ISI ........................................................................................................... 7
2.1 Pengertian Polarisasi ............................................................................... 7
2.2 Macam Macam Polarisasi ..................................................................... 9
2.3 Lempeng Penghambat ............................................................................ 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 11
3.2 SARAN .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12







BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 1873, J.C Maxwell secara teori menjabarkan kemungkinan adanya gelombang
elektromagnetik di alam yang menjalar dengan kecepatan sebesar kecepatan cahaya.
Kemudian secara umum eksperimen Heinrich Hertz pada tahun 1888, dengan memakai
osilasi dipol listrik berhasil memperoleh gelombang elektromagnetik yaitu gelombang-mikro
yang ternyata dapat dipantulkan, dibiaskan, difokuskan dengan lensa, dan seterusnya
sebagaimana lazimnya.
Sejak itu, cahaya diyakini sebagai gelombang elektromagnetik transversal yang dimaksud
dengan gelomabng elektromagetik adalah gelombang medan listrik dan medan magnet.
Artinya oleh adanya gelombang elektromagnetik maka kuat medan magnet dan kuat medan
listrik disetiap titik yang dilalui gelombang elektromagnetik itu berubah-ubah terhadap waktu
secara periodik dan perubahan itu dijalankan sepanjang arah menjalarnya gelombang.
Untuk menjalarnya gelombang elektromagnetik tidak memerlukan medium dan bahkan
adanya medium maka menghambat menjalarnya gelomabng elektromagnetik.
Gelombang elektromagnetik dapat dipantulkan dan ditransmisikan, dari pemantulan
tersebut dapat terpolarisasi bidang. Gelombang elektromagnetik dikatakan terpolarisasi
bidang apabila bidang getar gelomabng medan listrik dan medan magnetnya tertentu. Pada
umumnya gelombang terdiri dari sinar-sinar dari berbagai kemungkinan bidang getar bagi
medan listrik dan medan magnetnya , bidang getar itu dinamakan bidang polarisasi. Dengan
kata lain, polarisasi adalah peristiwa terjadinya perubahan arah medan listriknya menjadi
searah dengan mengabaikan arah dari medan magnet.
Dengan prinsip polarisasi tersebut dilakuakn pada percobaan polarisasi (hokum Malus)
dengan menggunakan laser He-Ne sabagai sumber cahaya yang termasuk dalam gelombang
elektromagnetik. Dimana pada percobaan dilakukan dua kali dengan menggunakan laser
tanpa retarder (bidang penunda) dan menggunakan retarder (bidang penunda). Untuk
percobaan laser tanpa retarder sebagai pembuktian Hukum Malus dimana laser dilewatkan
pada polrizer 1 dan diteruskan menuju polarizer 2 sebagai analyzer. Dan akan terlihat
bayangan pada layer yang terhubung dengan fotometer untuk mengetahui intensitasnya.
Dengan mengubah sudut analyzer akan diperoleh pula nilai intensitas yang berbeda.
Pada percobaan laser dengan menggunakan retarder hampir sama dengan percobaan laser
tanpa retarder hanya saja retarder diletakkan antara polarizer 1 dan polarizer 2 dan
dipergunakan bidang penunda 140 nm . Sehingga diperoleh intensitas awal pengukuran Io,
intesitas dari fotometer I1 dan sudut analyzer sebagai sudut datang . Dengan hal tersebut
dapat menentukan hubungan intensitas dengan sudut analyzer, mengetahui peristiwa
polarisasi dan mengetahui sifat dari bidang retarder. Prinsip percobaan tersebut memberikan
manfaat untuk mempelajari fotoelastisitas dan efek Kerr.


1.2 Rumusan masalah
Adapun yang menjadi permasalahan pada percobaan polarisasi (Hukum Malus) adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana terjadinya peristiwa polarisasi pada percobaan polarisasi (Hukum Malus)?
2. Bagaimana hubungan antara intensitas dengan sudut analyzer baik menggunakan bidang
penghambat ataupun tanpa bidang penghambat ?


1.3 Tujuan
Berdasarkan penjabaran permasalahan diatas, tujuan dari percobaan (Hukum Malus)
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui terjadinya peristiwa polarisasi pada percobaan polarisasi (Hukum Malus).
2. Mengetahui hubungan antara intensitas dengan sudut analyzer baik menggunakan bidang
penghambat ataupun tanpa bidang penghambat.

1.4 Manfaat
Dari percobaan polarisasi (Hukum Malus) dapat dipergunakan landasan awal untuk
mempelajari fotoelastisitas dan efek kerr.


BAB II
ISI
2.1 Pengertian Polarisasi
Polarisasi cahaya atau polarisasi optik adalah salah satu sifat cahaya yakni jika cahaya
bergerak berosilasi dengan arah tertentu. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik yang
berarti mempunyai medan listrik dan medan magnet, keduanya berposisi tegak lurus satu
sama lain dan tegak lurus terhadap arah rambatanya (Guntur,Utama.1999:183). Disamping
itu, cahaya dikategorikan sebagai gelombang transversal yang merambat tegak lurus pada
arah rambatannya seperti gambar 2.1. Dengan kata lain, polarisasi dapat terjadi bila cahaya
tersebut merupakan gelombang elektromagnetik dan gelombang transversal.









Gambar :
Gelombang
Elektromagnetik

Suatu cahaya
dikatakan
terpolarisasi apabila cahaya itu bergerak merambat dengan mengutamakan arah tertentu dengan
dicirikan oleh arah vektor bidang listrik tersebut dan arah polarisasi dicirikan oleh bidang
magnetnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar 2.1.2 sebagai berikut:







Gambar : Polarisasi cahaya oleh pantulan



Dengan mula-mula cermin T
2
diatur sejajar berhadapan dengan cermin T
1
, sinar cahaya
dijatuhkan dengan sudut kemiringan terhadap normal N
1
. Sinar tersebut dipantulkan di
O
1
ke cermin T
2
di O
2
yang oleh T
2
dipantulkan lagi lebih lanjut, yang lalu ditangkap oleh
tabir. Cermin T
2
diputar sedikit demi sedikit dengan garis penghubung O
1
O
2
selaku sumbu
putar, maka intensitas cahaya di tabir , yang diputar mengikuti berputarnya bintik bayangan,
makin lemah dan mencapai minimum pada saat mencapai sudut 90
0
. Sehingga dapat
dilakukan dengan variasi sudut kemiringan , maka =
p
tertentu, inetnsitas bintik bayangan
ditabir akan menjadi nol (Soedojo,1992:155).
Berdasarkan dari penjelasan diatas dapat diaplikasikan pada sebuah polarisator.
Polarisator merupakan sebuah alat yang dipergunakan untuk mempolarisasikan cahaya.
Sebuah polarisator yang sempurna akan meneruskan 50% intensitas cahaya yang tak
terpolarisasi yang datang. Dianggap bahwa tidak ada cahaya yang hilang oleh pantulan-
pantulan dan dianggap cahaya yang dipolarisasi hanya sebagian saja.
Jika suatu cahaya terpolarisasi linier dan tegak lurus pada Polaroid, sedang arah polarisasi
membuat sudut dengan sumbu polaroid. Sehingga amplitudo yang diteruskan adalah
sebesar proyeksi pada medan listrik sumbu polaroid, akibatnya intensitas cahaya yang
diteruskan menjadi:
I
0
=I
m
(cos )
2
.(1)
Persamaan (1) disebut sebagai Hukum Malus (Sutrisno,1979:119)


2.2. Macam Macam Polarisasi
Adapun macam-macam dari polarisasi adalah sebagai berikut:
a. Polarisasi Linier







gambar : polarisasi linier
Polarisasi linier terjadi
pada saat medan listrik
superposisi mempunyai arah
baru dan ujungnya bergerak pada garis lurus seperti pada gambar

b. Polarisasi Sirkuler












Gambar : Polarisasi Sirkuler
Polarisasi sirkuler terjadi pada saat
ujung vektor medan listrik berputar
pada lingkaran karena bersuperposisi
pada titik hitam tersebut dan memiliki amplitudo yang sama seperti terlihat pada gambar
c. Polarisasi Eliptis






Gambar : Polarisasi Eliptis
Polarisasi eliptis terjadi karena hasil dari superposisi sirkular memberikan vektor medan
listrik yang ujungnya berputar pada sebuah elips dan mempunyai amplitudo yang tidak sama
seperti terlihat pada gambar

2.3 Lempeng Penghambat (retardation plate)
Lempeng hambat adalah kristal yang dipotong sedemikian hingga setelah berkas cahaya
akan terhambat daripada berkas cahaya yang lain sehingga terjadi beda fase antara keduanya
(Soedojo,1992:163). Gambar 2.3.1 memperlihatkan potongan memperlihatkan lempeng
hambat sedemikian, dimana suatu kristal dipotong dan digosok sedemikian menjadi berwujud
lempeng dengan kedua permukaanya pada arah sumbu optik kristal. Maka berkas cahaya
yang mengenainya tegak lurus tidak akan mengalami bias rangkap
Jika lempeng hambat tersebut adalah lempeng hambat setengah lambda dan cahaya yang
datang terpolarisasi bidang dengan bidang polarisasi yang membuat sudut terhadap sumbu
optik setelah meninggalkan kristal, bidang polarisasi akan berputar sehingga membuat sudut


dengan sumbu optik. Dimana membuat sudut putar yang sama sewaktu datang tetapi arah yang
berlawanan terhadap sumbu optic



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Polarisasi cahaya atau polarisasi optik adalah salah satu sifat cahaya yakni jika cahaya
bergerak berosilasi dengan arah tertentu. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik yang
berarti mempunyai medan listrik dan medan magnet, keduanya berposisi tegak lurus satu
sama lain dan tegak lurus terhadap arah rambatanya (Guntur,Utama.1999:183). Disamping
itu, cahaya dikategorikan sebagai gelombang transversal yang merambat tegak lurus pada
arah rambatannya seperti gambar 2.1. Dengan kata lain, polarisasi dapat terjadi bila cahaya
tersebut merupakan gelombang elektromagnetik dan gelombang transversal.
Adapun macam-macam dari polarisasi adalah sebagai berikut :
a. Polarisasi linier, terjadi pada saat medan listrik superposisi mempunyai arah baru dan ujungnya
bergerak pada garis lurus
b. Polarisasi sirkuler terjadi pada saat ujung vektor medan listrik berputar pada lingkaran karena
bersuperposisi pada titik hitam tersebut dan memiliki amplitudo yang sama
c. Polarisasi eliptis terjadi karena hasil dari superposisi sirkular memberikan vektor medan listrik
yang ujungnya berputar pada sebuah elips dan mempunyai amplitudo yang tidak sama
3.2 Saran
Penulis sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan,dan tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan dari segi isi, data, maupun
analisisnya. Olehkarena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan dalam penulisan makalah ini. Dan
penulis juga menghaapkan penelitian lanjutan dalam pembutan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
http://dunianiara.blogspot.com/2010/11/polarisasi.html

Diposkan oleh SUMAYA MUSIK di 00.10

http://sumayacommunity.blogspot.com/2012/02/poralisasi.html. Diakses 5 juni 2014

Anda mungkin juga menyukai