Anda di halaman 1dari 16

Internal Combustion Engine (2)

Motor bakar (MES 328)


Pertemuan - 3

The more pistons, the
more power an engine
have.
Two - Stroke Engine
(Motor bensin 2 langkah)
Jenis mesin internal combustion
dimana satu siklus dayaterjadi pada
satu putaran penuh crankshaft (dua
langkah torak/piston) :
1. Langkah kompresi menutup
saluran masuk dan keluar yang
disertai penghisapan bahan bakar
+ udara. Sampai titik mati atas
pembakaran dimulai.
2. Langkah tenaga/ekspansi. Piston
bergerak ke titik mati bawah
dengan membuka saluran exhaust
membuang gas hasil pembakaran
, selanjutnya saluran intake
terbuka mengalirkan campuran
bahan bakar dan udara masuk ke
ruang silinder.

P-V diagram untuk mesin 2- tak
Four - Stroke Engine
(Motor bensin 4 langkah)
1. Piston bergerak dari TDC BDC
sambil mengisap bahan bakar
dan udara.
2. Langkah kompresi : kedua katup
tertutup dan piston bergerak dari
BDC TDC. Sampai di TDC
pembakaran dimulai.
3. Langkah ekspansi/tenaga : Piston
bergerak dari TDC BDC akibat
peningkatan tekanan gas hasil
pembakaran.
4. Langkah buang : sampai di BDC
katup buang terbuka dan piston
bergerak lembali ke TDC sambil
mendorong gas buang keluar.
P-V diagram untuk mesin 4- tak

Idealised Pressure/volume
diagram of the Otto cycle
showing combustion heat input
Qp and waste exhaust output
Qo, the power stroke is the top
curved line, the bottom is the
compression stroke
Daya Efektif motor (Hp)
D = Diameter silinder (cm)
SL. = Panjang langkah torak (m)
Pe = tekanan efektif rata-rata (kgf/cm2 )
n = putaran mesin (rpm)
a = 1 untuk mesin 2 TAK
a = 2 untuk mesin 4 - tak
TEKANAN EFEKTIF RATA-RATA
Tekanan konstan tertentu yang
menghasilkan nilai kerja yang
sama dengan kerja dalam satu
siklus torak sebenarnya.
1 PS = 75 kg.m/detik

dimana:

: daya motor (PS)
P
rata-rata
: tekanan efektif rata-rata (kg/cm
2
)
V
L
: volume langkah torak (cm
3
)
z : jumlah silinder
n : putaran poros engkol (rpm)
a : jumlah siklus per-putaran
motor 2 langkah (a=1)
motor 4 langkah (a=1/2)

Daya Indikatif (Hp)
D = Diameter silinder (cm)
SL. = Panjang langkah torak (m)
Pi = tekanan indikatif rata-rata (kgf/cm2 )
n = putaran mesin (rpm)
a = 1 untuk mesin 2 TAK
a = 2 untuk mesin 4 - tak

Penyebab Penyimpangan Siklus Udara (Ideal) :
Kebocoran fluida kerja karena penyekatan oleh cincin torak dan katup tak
sempurna
Katup tidak dibuka dan ditutup tepat pada TMA dan TMB, karena
pertimbangan dinamika mekanisme katup dan kelembaman fluida kerja.
Fluida kerja bukanlah udara yang dapat dianggap sebagai gas ideal dengan
kalor spesifik yang konstan selama proses.
Pada motor bakar torak yang sebenarnya, ketika torak berada pada posisi
TMA, tidak terdapat pemasukan kalor seperti pd siklus ideal. Kenaikan
temperatur dan tekanan fluida kerja terjadi akibat proses pembakaran
bahan bakar dan udara di dalam silinder.
Proses pembakaran memerlukan waktu, jadi berlangsung tidak spontan.
Terdapat kerugian kalor akibat ada transfer panas dari fluida kerja ke fluida
pendingin.
Terdapat kerugian kalor bersama gas buang.
Terdapat kerugian energi akibat gesekan.

Konversi satuan
1. Daya :



2. Tekanan :





PS= pferdestarke = hp ; bahasa jerman.
1 HP = 0,735 KW
* 1 KW = 1,34 HP
* 1 PS / PK = 0,98 HP
* 1 PS / PK = 0,74 KW
* 1 KW = 1,36 PS
* 1 HP = 1,01 PS
* 1 Nm = 0,74 lbf.ft
* 1 Nm = 0,1 Kgf.m
* 1 lbf.ft = 0,14 Kgf.m
* 1 Kgf.m = 7,23 lbf.ft
1 Kalori = 1 Cal = 4.18 Joule
1 kJ = 0,24 kCal

Anda mungkin juga menyukai