PROSES PENCERNAAN NORMAL Saluran pencernaan dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Makanan yang masuk melalui mulut, dikunyah menjadi bentuk yang lebih halus, kemudian makanan akan melalui oesofagus menuju lambung. Di dalam lambung, makanan dicampur dengan enzim- enzim pencernaan dan diubah bentuknya, sehingga mudah bagi usus untuk menyerap kandungan nutrisinya.
Usus sendiri terbagi menjadi 3 bagian: usus halus, usus dua belas jari dan usus besar (kolon). Usus halus berperan dalam menyerap unsur-unsur penting makanan, sedangkan usus dua belas jari merupakan penghubung antara usus halus dan usus besar, fungsinya menyalurkan makanan yang tidak terserap usus halus menuju kolon.
Di dalam kolon, makanan diserap, air dan mineralnya dan dibentuk menjadi feses. Feses akan disimpan di dalam rektum, kemudian dikeluarkan melalui anus. Terjadinya peradangan pada daerah rektum atau kolon akan menyebabkan perut serasa terbakar. Terganggunya proses penyerapan air pada kolon menyebabkan feses menjadi encer dan terjadilah diare.
KOLITIS INFEKTIF Gejala klinis : diare Etiologi : Virus Bakteri Diare bisa juga disebabkan oleh : Faktor non-infeksi Antibiotika
VIRUS : Periode inkubasi singkat : 1-4 hari Biasanya sembuh sendiri Sering terjadi pada anak-anak atau tempat yang padat dan sanitasinya kurang baik : panti jompo, barak tentara Diagnosis : pemeriksaan feses (mikroskop elektron)
KOLITIS INFEKTIF BAKTERI SALMONELLA Keracunan makanan : S.Typhimurium, S.Hadar S.Enteritidis S.Virchow Demam enterik : S.Typhi, S Paratyphi
E. COlI Enteropathic E. Coli (EPEC) : epidemik pada anak, Gastroenteritis Destructive Enteritis Enterotoxic E. Coli (ETEC) : Travellers diarrhoea Enterocytopathic E. Coli Entero-invasive E. Coli : Haemorrhagic, Colitis Burger Bug
SHIGELLA S.Sonnei : merupakan penyebab disentri yang terbanyak di Eropa (90%) S.Flexneri dan S.Dysenteriae : sering terjadi di negara tropik, dapat menyebabkan disentri yang berat
KOLITIS INFEKTIF
SHIGELLA Masa inkubasi 4- 6 hari Terapi : Ciprofloxacin
DISENTRI Diare dengan darah dan lendir Etiologi : Shigella Spp, Amoeba Spp, Salmonella Spp, Campylobacter Spp.
KOLERA Etiologi : Vibrio Cholerae Gambaran klinis : Onset mendadak (24 jam), diare masif, bentuk cair (seperti air cucian beras) dan muntah Komplikasi : dehidrasi berat, gangguan elektrolit, syok, kematian Terapi : rehidrasi intra vena, larutan gula garam
Diare akibat antibiotika Ampisilin, Tetrasiklin Sembuh setekah obat dihentikan Kolitis Pseudomembranosa : disebabkan Clostridium Difficile yang memproduksi toksin
KOLITIS ISKEMIK Aliran darah ke segmen kolon terganggu Lokasi : fleksura splenikus dan sigmoid Klasifikasi :
1. Iskemia non oklusif : berkurangnya curah jantung terganggunya aliran darah ke kolon - syok kardiogenik - aritmia jantung yang menyebabkan hipotensi - pasca operasi kolon
KOLITIS ISKEMIK Gejala klinis : - nyeri abdomen tiba-tiba - perdarahan, tapi biasanya berhenti sendiri - tanda-tanda peritonitis terlokasi Pemeriksaan penunjang : - barium enema dan kolonoskopi : setelah perdarahan stop - angiografi : vasokontriksi persisten a/v mesenterika Terapi : - atasi faktor pencetus : - curah jantung rendah - berkurangnya volume cairan hipotensi - aritmia - puasa dan pasang NGT - peritonitis antibiotika spektrum luas - perdarahan tidak terkontrol angiografi emergensi
ETIOLOGI Sistem imun tubuh bereaksi terhadap virus atau bakteri inflamasi di dinding usus Abnormalities sistem imun Bukan disebabkan oleh stres emosional atau sensitivitas terhadap makanan, tapi ke-2 faktor tersebut dapat mencetuskan serangan
Infeksi berulang : ISK dan infeksi saluran cerna karena C.difficile Merokok NSAID
KOLITIS INFLAMASI ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI KOLITIS ULSERATIF PENYAKIT CHRON ETIO LOGI Abnormalitas sistem imun Infeksi berulang: Infeksi saluran cerna, ISK (Clostridium difficile) Sistem imun tubuh bereaksi terhadap virus atau bakteri inflamasi di dinding usus NSAID, Merokok PATO FISIO LOGI Umumnya terjadi di usus besar, terutama rektum dan kolon Dapat terjadi di saluran pencernaan, mulai dari mulut sampai anus Namun bisa juga terjadi di ileum Kebanyakan terjadi di daerah usus halus Terjadi pembengkakan dan luka yang kecil pada lapisan mukosa Inflamasi dapat terjadi pada seluruh lapisan membran saluran cerna, tidak hanya pada lapisan mukosa saja PERBEDAAN Kolitis ulseratif: melibatkan mukosa kolon secara difus dan kontinyu (tidak ada mukosa yang normal diantara lesi) dimulai dari rektum dan menyebar ke proksimal Penyakit Chron: bersifat transmural dan segmental dapat terjadi di saluran cerna bagian atas, usus halus ataupun kolon KLASIFIKASI KOLITIS ULSERATIF Tipe kolitis ulseratif dapat dibagi berdasarkan keterlibatan usus : Proktitis ulseratif kolitis ulseratif yang hanya mengenai rektum Proktosigmoiditis kolitis ulseratif yang mengenai rektum dan kolon sigmoid Kolitis sisi kiri kolitis ulseratif yang mengenai sisi kolon sebelah kiri : rektum, kolon sigmoid, dan kolon descendens Pankolitis kolitis ulseratif yang mengenai seluruh kolon
GEJALA KOLITIS ULSERATIF PENYAKIT CHRON POLA BAB BAB beberapa kali dalam sehari Frekuensi BAB biasanya normal, tapi sering juga diare Diare disertai darah yang berasal dari perdarahan rektum Bisa juga terdapat lendir di dalam feses Diare yang disertai darah, disebabkan perlukaan di daerah anus NYERI PERUT Rasa tidak enak di perut bagian kiri Perut terasa sakit dan kembung sesudah makan Mendadak perut terasa mulas (Kram perut) Rasa sakit yang hilang timbul pada rektum Luka pada daerah anus GEJALA
KOLITIS ULSERATIF PENYAKIT CHRON KE LU HAN LAIN Sakit pada persendian Demam tinggi yang disertai menggigil Inflamasi pada mata (konjungtivitis) Tidak nafsu makan dan bisa juga disertai kehilangan berat badan Gangguan fungsi hati (hepatitis, sirosis, dan kolangitis sklerosing primer) Fistula (terbukanya bagian saluran pencernaan yang dapat menyebabkan isinya keluar dan masuk ke bagian lain dari tubuh) Osteoporosis, kulit kemerahan, anemia Striktur (adanya bagian usus halus yang menyempit) GEJALA DAN TANDA GEJALA Gejala klinis kolitis ulseratif dan Chron dapat bervariasi dari ringan sampai berat Gejala tersebut tidak berkaitan dengan luasnya kerusakan kolon Terdapat fase aktif (flare-up) dilanjutkan dengan fase tidak aktif (remisi)
RADIOLOGI Foto polos abdomen dilatasi kolon terutama pada kolon transversa haustra dan ulserasi Barium enema : tidak boleh dilakukan pada fase akut
KOLONOSKOPI dan BIOPSI Tidak boleh dilakukan pada fase akut Dilatasi lumen, haustra menghilang dan ulserasi
GAMBARAN LESI PADA KOLONOSKOPI KOMPLIKASI
KOLITIS ULSERATIF PENYAKIT CHRON KOM PLI KASI Anemia : biasanya mikrositik hipokrom karena perdarahan kronik Megakolon toksik Hipoproteinemia sehingga dapat terjadi edema perifer Kanker kolon Dilatasi kolon akut demam, menggigil, nyeri tekan pada abdomen dan bising usus berkurang Perforasi kolon (peritonitis) abdomen tegang, bising usus menghilang
PENATALAKSANAAN
KOLITIS ULSERATIF PENYAKIT CHRON Peruba han pola hidup Hindari makanan yang merangsang atau terlalu tinggi serat dan susu yang mengandung laktosa Pada keadaan akut pasien dipuasakan dan makanan diberikan melalui infus, diperlukan pula pemberian cairan tinggi kalori Terapi obat 5-aminosalicyclic acid (5-ASA) untuk proses inflamasi akut, dapat diberikan per oral, enema ataupun suppositoria, tergantung dari lokasi inflamasi di dalam kolon Kortikosteroid sebagai anti inflamasi. Budesonide kortikosteroid baru yang bekerja efektif namun memiliki ES yang lebih kecil Kortikosteroid bila penderita tidak respon dengan 5 ASA, dapat diberikan per oral, intravena, enema atau suppositoria tergantung dari lokasi kolon yang mengalami inflamasi Anti-TNF bekerja dengan cara mengikat TNF dan membuangnya sebelum TNF tersebut mencapai usus dan menimbulkan inflamasi. Anti TNF juga bermanfaat untuk menutup fistula. PENATALAKSANAAN KOLITIS ULSERATIF PENYAKIT CHRON Terapi obat Immunomodulator (azathioprine dan 6-mercapto-purine (6-MP)), digunakan pada pasien yang tidak respon dengan 5-ASA atau kortikosteroid atau ketergantungan terhadap kortikosteroid Interleukin 10 sitokin yang mampu menekan proses inflamasi
Antibiotik mengatasi infeksi bakteri yang sering terjadi secara bersamaan dengan Colitis Chrons
Metotreksat dan Siklosporin merupakan obat imunosupresif
Zinc bermanfat untuk membuang radikal bebas yang terdapat di dalam darah dan mengatasi proses iflamasi PENATALAKSANAAN
KOLITIS ULSERATIF PENYAKIT CHRON Operasi 25 - 40 % kasus Lebih dari 50 % penderita kolitis Chrons harus dioperasi Indikasi operasi: perdarahan masif, ruptur kolon, risiko kanker, gagal terapi Jenis operasi: koreksi fistula dan fisura, draining abses, membuka striktur, membuang segmen usus yang mengalami inflamasi PROGNOSIS
KOLITIS ULSERATIF PENYAKIT CHRON PROGNOSIS 5 10 % KU dalam 10 tahun kanker kolon Baik bila tidak ada komplikasi Risiko terjadinya kanker, tergantung dari: luasnya proses inflamasi, lama penyakit diderita, adanya displasia