Anda di halaman 1dari 105

SS

Curiculum Vitae
Dr. M.Bastanta Tarigan, SpPD-KEMD
PENDIDIKAN
Dokter Umum : FK UMI Medan
Spesialis Penyakit Dalam: FK USU Medan
Subspesialis / konsultan Diabetes dan Endokrin: FK UI Jakarta
Tugas : Poli Diabetes RSU Pirngadi Medan
RSU Bunda Thamrin Medan
Praktek: Jln Iskandar muda no135. Medan
SS
SS
General Check-Up
1.Obesitas
2.Peningkatan Gula Darah
3.Tekanan Darah Tinggi
4.Kadar Lemak Darah
5.Kelainan Jantung
6.Merokok
7.Peningkatan Fungsi Hati
8.Peningkatan Kadar Asam Urat

SS
1.Obesitas
2.Peningkatan Gula Darah
3.Tekanan Darah Tinggi
4.Kadar Lemak Darah
5.Kelainan Jantung
6.Merokok
7.Peningkatan Fungsi Hati
8.Peningkatan Kadar Asam Urat

SS
0
20
40
60
80
100
BMI
Overweight
Obes
Underweight
Obesitas
SS
NO PROBLEMS
SS
SS
Obesity Epidemic:The Disease of the XXI
Century :The Prevalence of Obesity
0
10
20
30
40
50
Sweden
Obese (%)
Denmark
Iceland
UK
W. Ger
E. Ger
Belgium
France
Spain
Italy
Whites
Blacks
Whites
Aborig.
Women
Men
USA Australia Europe
SS
Prevalence of Obesity
In Jakarta and Depok
P
e
r
c
e
n
t
a
g
e

0
5
10
15
20
25
30
35
Men
Women
2001
29.8
33.3
1992
10,9
24
1982
4,2
7,1
40
45
SS

SS
Gemuk tidak lagi sebagai
lambang kemakmuran
Gemuk..
Dulu dipandang sebagai
lambang kemakmuran..
Zaman sudah berubah,
orang makin sadar bahwa
Gemuk adalah
gudangnya penyakit..
SS

SS
Keadaan dimana terjadi timbunan lemak
yang berlebihan atau abnormal pada jaringan adiposa,
yang akan mengganggu kesehatan
(WHO, 1998)
DEFINISI OBESITAS
Kematian mendadak lebih sering terjadi pada
orang gemuk dibandingkan yang langsing
Hippocrates 410 B.C.
SS
Causes of Obesity
Genetic predisposition
Disruption in energy balance (calorie
consumption > physical activities)
Environmental and social factors
SS
The Role of Genes and the Environment
Normal
Insulin
resistance
GENES
Environ-
ment
Diabetes genes
Insulin resistance
genes
B-cell function genes
Obesity genes
Nutrition
Activity
Toxins
20

30

40

50

60
Age
Modified from Kahn CR Diabetes 1994; 43:1066-1084
Type 2
DM
Decreased
Insulin secretion
?
SS
Change of Lifestyle
Radical changes in methods
of food production, processing,
storage and distribution
(Cocacolonization)
200 yrs after
industrial revolution
In England per capita
consumption of fat
and sugar increased
5-10 fold
SS
Prentice AM, BMJ 1995;311:437-9
%

o
f

M
e
a
n

o
f

A
l
l

T
i
m
e

P
o
i
n
t
s

1950 1960 1970 1980 1990
200
100
0
Markers of Inactivity related to
Obesity Incidence
% Obese Cars/household TV viewing (hours/week)
SS
Cellular phones and remote controls
deprive us from walking!
20 times daily x 20 m = 400 m
Walking distance lost/year
400x365 = 146,000 m
146 km = 25 h of walking
1 h of walking = 113-226 kcal
Energy saved =2800-6000 kcal
Rssner, 2002
High-Tech increases Body
Weight
0.4-0.8 kg adipose tissue
SS
Keseimbangan Energi
Input Energi
Makanan
Output Energi
Metabolisme
Aktifitas
Simpanan Energi
Glikogen
Jaringan Lemak
SS
Keseimbangan Energi
Input Output
Input
Output
SS
Makan untuk Hidup !
Makan untuk Hidup
Input = Output
Berat badan stabil
Hidup untuk Makan !
Hidup untuk Makan
Input > Output
Obesitas
SS
Tidak enak dipandang
Rasa percaya diri kurang
Masalah Psikososial
Kesehatan Fisik terganggu
OBESITAS
Dapat menimbulkan berbagai masalah
SS
PENYAKIT yang terkait Obesitas
Stroke
Risiko 2 x lipat
Osteoartritis
Risiko 2 x lipat
HIPERTENSI
Risiko 2 x lipat
Jantung koroner
Risiko 6 x lipat
Kanker Payudara
Risiko 3 x lipat
Diabetes
Risiko 10 x lipat
Masalah Kehamilan
Risiko 2 x lipat
Batu Empedu
Risiko 3 x lipat
Kanker Pankreas
Risiko 2 x lipat
Encok
Risiko 3 x lipat
Kanker Kolon
Risiko 2 x lipat
Kanker Rahim
Risiko 5 x lipat
SS
CARA MENENTUKAN
OBESITAS
Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT = BB (kg) : TB
2
(m
2
)
Lingkar Pinggang ( LP )
Pengukuran Lemak Tubuh:
Fat Analysis

Catatan : BB = Berat Badan, TB = Tinggi Badan
SS
IMT (kg/m
2
) KLASIFIKASI IMT
RISIKO PENYAKIT
< 18.5 Berat Badan Kurang Meningkat
18.5 22.9 Normal Normal
23.0 24.9 Kelebihan Berat Badan Meningkat
25.0 29.9 Obesitas I Tinggi
> 30.0 Obesitas II Sangat Tinggi
CARA MENENTUKAN OBESITAS
SS
High BMI increases
Risk of Cardiovascular Mortality
0
1
2
3
4
<19 19-21.9 22-24.9 25-26.9 27-28.9 29-31.9 32
BMI
Women (n=98539) Men (n=25736)
R
e
l
a
t
i
v
e

r
i
s
k

o
f

C
V

d
e
a
t
h

Aged 45-54, never-smokers
Stevens J, N Engl J Med 1998;338(1):1-7
SS
Obesity and Coronary Artery Disease
Honolulu Heart Study: 7692 men, 12 y follow-up
0
20
40
60
80
100
Non-obese Overweight Obese
Lower Body
BMI Tertiles
Normal Upper Body
Donahue RP, Lancet 1987;1(8537):821-4
SS
Correlation between BMI, Waist Hip Ratio (WHR)
and Risk of Type-2 Diabetes
Tertile of body mass index
I II III
R
i
s
k

o
f

T
y
p
e
-
2

D
M


(
p
e
r
1
0
.
0
0
0

p
e
r
s
o
n
-
y
e
a
r
)

Casano P et al Am J Epidemiol 1992; 136: 1474-1486
I
II
III
125
100
75
50
25
0
119.4
73.5
71.7
41.4
39.9
48.3
94.9
52.6
39.3
SS
0
4
3
2
1
5
20
30
35
40
45
BMI <22.0 Gallstones
BP CAD Diabetes
Impact of Obesity (BMI > 35 vs 22) on
The Risk of Developing Chronic Diseases
Males
Females
Field et al Arch Intern Med 2001 1581-1586
O
d
d
s

R
a
t
i
o

25
77,690 females and 46,060 males adjusted for age,
smoking, race, 10-year risk
SS
Correlation of DM and Obesity and Age


The end of the 20
th
century witnessed a dramatic
rise in the incidence of type 2 DM in children
Ponder S W Diabetes Spectrum 2001
The epidemic of childhood obesity
SS
Index Massa Tubuh (kg/m
2
)
M
O
R
T
A
L
I
T
Y


R
A
T
I
O

2.5 -
2.0 -
1.5 -
1.0 -
0 -
l l l l l
20 25 30 35 40
PRIA
WANITA
Perbandingan Angka Kematian pada
berbagai tingkat Index Massa Tubuh
SS
Massa otot besar (binaragawan)
Wanita hamil
Edema, ascites
IMT tidak bisa diterapkan pada keadaan:
SS
IMT tidak mencerminkan distribusi
timbunan lemak di dalam tubuh
Gemuk bentuk apel lebih berbahaya
(karena timbunan lemak di rongga perut)
= Obesitas Sentral
SS
RISIKO
PENYAKIT
Wanita
Pria
Normal < 80 cm < 90 cm
Meningkat > 80 cm > 90 cm
UKURAN LINGKAR PINGGANG (LP)
dan RISIKO PENYAKIT
CARA MENENTUKAN OBESITAS
SS
Panjang Ikat Pinggang
Mencerminkan Kadar KOLESTEROL..!
Dislipidemia adalah
Tingginya kadar Kolesterol total, LDL & TG
Rendahnya kolesterol HDL
Kolesterol LDL = kolesterol jahat
Kolesterol HDL = kolesterol baik
Semakin panjang ikat pinggang :
semakin banyak timbunan lemak di perut
Semakin tinggi kadar kolesterol LDL ( > 130)
Semakin rendah kadar kolesterol HDL( < 45 )
SS

Obesitas Abdominal
( LP > 80 cm pada wanita, > 90 cm pada pria )
SS
Panjang Ikat Pinggang
sebagai Indikator Risiko DIABETES ..!
Resistensi insulin = Pre-Diabetes
tubuh tak dapat menggunakan
insulin dengan baik
Diabetes = Kencing Manis
Gula darah tinggi
dengan berbagai komplikasinya
Genetik
Obesitas
Faktor Risiko Diabetes
Semakin panjang ikat pinggang :
semakin banyak timbunan lemak di perut
semakin mudah terjadi Resistensi Insulin
Semakin tinggi Risiko Diabetes
SS
Obesity as a Risk Factor for CAD
The Importance of Abdominal Fat
Sharma 2002
Large : Insulin-Resistant
Adipocytes
Adrenergic receptor
Small : Insulin-Sensitive
Adipocytes
Adrenergic receptor
Gynoid Obesity
Android Obesity
SS
Central (visceral) Obesity
Central obesity is a strong predictor
of type 2 diabetes and is associated
with IR
1

Central obesity is a major risk factor
for CHD
2
1
Bjorntorp P, Rosmond R. Drugs 1999; 58 (Suppl 1): 138.
2
Alexander JK. Am H Med Sci 2001; 321: 21524.
SS
Abdominal Body Fat
Increases Health Risk
Cardiovascular disease
1

Type 2 diabetes
2,3

Premature death
4

Some type of malignancies
5

Degree of abdominal fat accumulation (android
obesity) is correlated with increased risk of:
1
Hubert et al. Circulation 1996
2
Colditz et al. Am J Epidemiol 1990
3
Chan et al. Diabetes Care 1994
4
Soloman et al. Am J Clin Nutr 1997
5
Schapira et al. Cancer 1994
SS
Atherosclerosis
SS
KRONOLOGI terjadinya OBESITAS
hingga muncul Gangguan Kesehatan
Stadium 0 : Pola Hidup Sehat
Stadium 1 : Pola Hidup Tidak Sehat
Stadium 2 : Obesitas (Obesitas Abdominal)
Stadium 3 : Sindrom Metabolik
Stadium 4 : Kondisi Klinis
(Penyakit Jantung Koroner, Diabetes, dLL)
SS
adalah kumpulan gejala,
yang secara bersama-sama
atau sendiri-sendiri dapat
meningkatkan risiko
PENYAKIT JANTUNG KORONER,
DIABETES, dll
Penyebabnya adalah
timbunan Lemak di perut
Sindrom Metabolik
Sindrom Perut Buncit
SS
Kriteria SINDROM METABOLIK (IDF
2005)
ditambah 2 dari 4 Faktor berikut ini :
Trigliserida > 150 mg/dl
HDL Cholesterol < 40 mg/dl (pria)
< 50 mg/dl (wanita)
Tekanan darah
sistolik > 130 mmHg
diastolik > 85 mmHg
Glukosa darah puasa > 100 mg/dl
Obesitas Abdominal
( LP > 80 cm pada wanita, > 90 cm pada pria )
SS
Apakah Anda termasuk Obese?
Jika Tidak
pertahankan pola hidup sehat
agar tidak menjadi obesitas
Jika Ya
Jangan anggap remeh,
lakukan tindakan segera
SS
Jika mengalami OBESITAS,
walaupun belum ada gejala
penyakit,
perlu deteksi adanya
SINDROM METABOLIK

Bila ditemukan kelainan, perlu
terapi untuk mengatasi kelainan
tsb sehingga penyakit yang
berbahaya dapat dicegah
SS
Deteksi SINDROM METABOLIK :

Pemeriksaan Fisik
Lingkar Pinggang
Tekanan Darah
Pemeriksaan Laboratorium :
Glukosa Darah
Cholesterol HDL
Trigliserida
ADIPONEKTIN
Apakah Anda Mengalami SINDROM
METABOLIK ??
SS
Deteksi Penyakit penyerta
Menilai Risiko penyakit
Tentukan Target terapi : realistik
Modifikasi Gaya Hidup :
Diet
Aktivitas
Obat-obatan : Orlistat, Sibutramin
Akupunktur, Operasi
Monitoring & follow-up
PENATALAKSANAAN OBESITAS
SS
Yang Perlu Dilakukan Jika Anda
OBESE
1. Menurunkan berat badan :
Intervensi Pola Makan
Intervensi Pola Aktivitas
Gaya Hidup Sehat
(tidak merokok, tidak stress)
2. Deteksi Sindrom Metabolik
Melalui pemeriksaan fisik & laboratorium
Memantau kesehatan berkala
( PENTING, tetapi sering dilupakan)
3. Tambahan terapi
sesuai dengan kondisi Sindrom Metabolik
SS
Mengapa Ingin Turun Berat Badan ?
- Ingin tampil di acara khusus
(perkawinan)
- Tuntutan profesi --- BB harus
ideal
- Ingin lebih percaya diri
- Karena pasangan anda
- Mengganggu kesehatan
- Disuruh dokter !!!
SS

SS

SS

SS
SS
SS
SS
PANEL SINDROM METABOLIK 1
Lingkar Perut
Tekanan Darah
Glukosa Darah
Puasa
Trigliserida
Cholesterol HDL
ADIPONEKTIN
Adiponectin
SS
PANEL SINDROM
METABOLIK 2
Lingkar Perut
Tekanan Darah
Glukosa Darah
N/PP
Trigliserida
Cholesterol HDL
ADIPONEKTIN
SGPT
Kolesterol total
Kolesterol LDL
Apo B
St. Antioksidan Total
hs-CRP
SS
Makan 3 kali sehari, jangan menghindari sarapan lalu makan
berlebihan pada siang harinya dan jangan makan malam hari.
Konsumsi banyak buah, sayur, padi-padian, dan sereal
Kurangi camilan tinggi lemak dan makanan fast-food misalnya
keripik kentang, hot dog, dll.
Jangan makan terburu-buru
Biasakan makan teratur pada waktunya
Minumlah segelas air sebelum mulai makan.
Mulai hidangan anda dgn sup rendah lemak atau salad
Perhatikan ukuran, gunakan piring yang lebih kecil
Panduan Makan Pintar
SS
Bereskan meja segera setelah makan untuk menghindari godaan
menghabiskan makanan yang tersisa.
Baca label, pilih makanan yang mengandung < 10 g lemak per 100
g makanan.
Jika menggunakan margarin, oleskan tipis saja.
Pilih alternatif rendah lemak, misalnya susu rendah lemak
Batasi konsumsi daging berlemak
Buang semua lemak pada daging, sisihkan kulit ayam
Pilih cara memasak dengan direbus/ dibakar / dipanggang
Panduan Makan Pintar
SS
Panduan Makan di Restoran
1. Jangan terpancing tawaran paket murah (Paket Hemat) di restoran
fast-food. Ingat, kandungan kalori/lemaknya tinggi.
Anda tidak memerlukan semua makanan tersebut.
2. Jangan meninggalkan rumah dalam keadaan lapar.
3. Usahakanlah konsumsi dulu camilan sehat seperti
sepotong buah atau segelas jus sebelum makan di luar.
4. Hindari makanan yang digoreng.
Mintalah agar makanan dimasak dengan minyak sedikit
SS
20 25 28.5-30 35 38-40
Relationship Between All-cause Mortality and BMI,
and Predicted Effects of a 5% Weight Loss in Men
With a BMI of 40 and 30
M
o
r
t
a
l
i
t
y

r
a
t
i
o

Goldstein DI Int J Obesity 1992, 16 : 397-415
2.5
2.0
1.5
1.0
0
Men
Women
12%
7.5%
BMI
SS
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Increase in Life Expectancy of Type-2 Diabetic Patients
with Weight Loss
Weight loss in the first 12 months (kg)
L
i
f
e

e
x
p
e
c
t
a
n
c
y

f
r
o
m

d
i
a
g
n
o
s
i
s


(
y
e
a
r
s
)

Lean MEJ et al Diabet Med 1989; 7:228-233
SS
Insulin
resistance
Metabolic
syndrome
Cardiovascular
disease
Dyslipidemia
Hypofibrinolysis
PAI-1
HDL

and

sd LDL
Hypertension
BP
Microalbuminuria
Microalbuminuria
Weight Loss (multiple risk reducer ?)
Reduces Cardiovascular Complications
Inflammation
CRP
Obesity/Diabesity
5-10% weight
loss
Hyperglycemia
Hyperglycaemia
SS
12
10
8
6
4
2
0
-2
C
h
a
n
g
e

i
n

r
e
l
a
t
i
v
e

r
i
s
k

(
a
d
j
u
s
t
e
d

f
o
r

b
y

a
g
e

a
n
d

B
M
I

a
t

1
8

y
r
)


Weight loss (kg)
Weight Change and Relative Risk of Diabetes
+/- 0-4.9
>20
19.9-11 10.9-5 5-7.9 8-10.9 11-19.9 >20
Weight gain (kg)
Olditz GA et al Ann Intern Med 1995; 122: 481-486
SS
Relative Risk of Type-2 Diabetes according to
Weight Change
Weight change since age 21
< 5kg 5-10 kg 11 + kg
R
e
l
a
t
i
v
e

R
i
s
k

25
20
15
10
5
0
Chan JM et al Diabetes Care 1994; 17: 961-969
<22 kg/m2
22-23 kg/m2
23+kg/m2
1.0
21.1
5.3
1.0
2.1
1.0
2.5
3.6
9.1
6.3
SS
1.Obesitas
2.Peningkatan Gula Darah
3.Tekanan Darah Tinggi
4.Kadar Lemak Darah
5.Kelainan Jantung
6.Merokok
7.Peningkatan Fungsi Hati
8.Peningkatan Kadar Asam Urat


SS
chart no.7
22.22
8.33
peningkatan gula darah puasa (%) penigkatan gula darah stlh 2 jam mkan (%)
SS
Number of People with Diabetes (millions)
for 2000 and 2010 and the % Increase
Zimmet P, Nature 2001;414(6865):782-7
14.2
17.5
23%
26.5
32.9
24%
84.5
132.3
57%
15.6
22.5
44%
9.4
14.1
50%
1.0
1.3
33%
World: 2000: 151 million
2010: 221 million Increase: 46%
The number of adults with diabetes in the world is
estimated to increase by 122%, from 135 million in 1995 to
300 million in 2025
King H, Diabetes Care 1998;21(9):1414-31
SS

SS

SS

SS

SS
10
9.5
9
8.5
8
7.5
7
6.5
6
0 12 36 64
Changes in HbA
1
with Weight Loss
Weeks
H
b
A
1

(
%
)

Wing RR et al Arch Intern Med 1987; 14: 1749-1753
100
95
90
85
80
75
70
65
60

W
e
i
g
h
t

(
k
g
)

HbA
1
(%) Weight (kg)
SS
1.Obesitas
2.Peningkatan Gula Darah
3.Tekanan Darah Tinggi
4.Kadar Lemak Darah
5.Kelainan Jantung
6.Merokok
7.Peningkatan Fungsi Hati
8.Peningkatan Kadar Asam Urat

SS
Tekanan Darah Tinggi
11
1
0
2
4
6
8
10
12
chart no.2
pre-Hipertensi
Hipertensi Grade I
Kriteria Tek. Darah Tinggi 135/80 mmHg
SS
Akibat Tekanan Darah Tinggi
Stroke
Kerusakan alat tubuh (mata, ginjal)
Pembesaran jantung
SS
Penatalaksanaan
Kontrol tekanan darah teratur
Konsumsi garam cukup
Hidup sehat
Minum obat (bila perlu)
SS
1.Obesitas
2.Peningkatan Gula Darah
3.Tekanan Darah Tinggi
4.Kadar Lemak Darah
5.Kelainan Jantung
6.Merokok
7.Peningkatan Fungsi Hati
8.Peningkatan Kadar Asam Urat


SS
59.26
40.74
Hiperkolesterolemi
Normal
SS
Akibat kadar lemak meningkat
Risiko kencing manis

Risiko serangan jantung

Risiko penyakit pembuluh darah yang lain
SS
Penatalaksanaan
Diet rendah lemak jenuh

Minum obat anti kolesterol
SS
1.Obesitas
2.Peningkatan Gula Darah
3.Tekanan Darah Tinggi
4.Kadar Lemak Darah
5.Kelainan Jantung
6.Merokok
7.Peningkatan Fungsi Hati
8.Peningkatan Kadar Asam Urat

SS
Kelainan Jantung
1.Koroner
2.Katup
3.Otot
4.Gangguan Irama
5.Kelainan Jantung Bawaan
Penanganan?
Tergantung pada penyebabnya!
SS
Genetik
Penyakit Jantung Koroner
Diabetes Dislipidemia Hipertensi Obesitas
SINDROM
METABOLIK
Lingkungan
SS
1.Obesitas
2.Peningkatan Gula Darah
3.Tekanan Darah Tinggi
4.Kadar Lemak Darah
5.Kelainan Jantung
6.Merokok
7.Peningkatan Fungsi Hati
8.Peningkatan Kadar Asam Urat

SS
Merokok
chart no3
25.93
14.81
merokok (%) kadang merokok (%)
SS

SS

SS

SS
Minum Alkohol
chart no.3
3.7
7.41
minum alkohol (%)
kadang minum (%)
SS
1.Obesitas
2.Peni1ngkatan Gula Darah
3.Tekanan Darah Tinggi
4.Kadar Lemak Darah
5.Kelainan Jantung
6.Merokok
7.Peningkatan Fungsi Hati
8.Peningkatan Kadar Asam Urat

SS
Penyebab
Infeksi virus Hepatitis A, B, C
Minum Alkohol
Obat2an/Jamu
Fatty Liver
SS
1.Obesitas
2.Peningkatan Gula Darah
3.Tekanan Darah Tinggi
4.Kadar Lemak Darah
5.Kelainan Jantung
6.Merokok
7.Peningkatan Fungsi Hati
8.Peningkatan Kadar Asam Urat

SS
Peningkatan Kadar Asam Urat
Didapat 18.52%
Ambang batas N: 6 (tergantung metode
lab.)
SS
Akibat
Penyakit sendi
SS
Penatalaksanaan
Mengurangi makanan tinggi purin (jeroan,
emping, otak )
SS
RINGKASAN
Pola hidup sehat,
penting untuk mencegah dan mengatasi obesitas
dan risiko penyakit yang ditimbulkannya
Lingkar perut adalah barometer kesehatan Anda.
Bila bagian pinggang dari pakaian Anda terasa sempit, waspadai
adanya Sindrom Metabolik
Sindrom Metabolik,
bagaikan Alert System, walau tidak menimbulkan rasa sakit, harus
dicari permasalahan yang tersembunyi dan selanjutnya dilakukan
intervensi agar tidak berkembang menjadi penyakit yang lebih
berbahaya
SS

SS

SS

SS
Tip Sukses Diet Rendah Kalori
Hindari ngemil makanan berlemak, kue-kue manis, cokelat dan
ice cream karena walaupun sedikit bahan pangan ini berkalori
tinggi.
Jika timbul rasa lapar dan belum saatnya makan, atasi dengan
buah atau sayuran karena kaya serat dan memberikan rasa
kenyang lebih lama.
Jangan mengolah masakan dengan digoreng, gunakan cara
memasak dikukus, direbus atau dipanggang. Cara ini tidak
menggunakan minyak sehingga konsumsi lemak dapat
diminimalkan.
Hindari sumber karbohidrat simpleks seperti gula, permen dan
sirup. Konsumsi karbohidrat kompleks seperti kentang, nasi,
roti dan jagung, jenis karbohidrat ini lebih lambat diserap tubuh.
SS
Jika membeli daging, pilih daging tanpa
lemak, hindari jeroan, kulit dan brutu. Bagian
ini merupakan sumber lemak.
Olah raga teratur agar kelebihan lemak bisa
dibakar
Kontrol diri dan disiplin yang tinggi sangat
mempengaruhi keberhasilan diet Anda

SS
Sudah saatnya
Anda membuang jauh-jauh pola pikir
gemuk sebagai simbol kemakmuran.

WHO menyebutkan,
kegemukan/obesitas merupakan penyakit epidemi dunia
yang harus diberantas karena komplikasi yang ditimbulkan.

Lakukan diet rendah kalori sekarang juga
sebelum beragam penyakit menghampiri Anda.
SS
Jadi, hati-hati jika ingin langsing..
Mulailah dengan membiasakan diri hidup sehat
dan berolah raga teratur.
Tubuh langsing, badanpun sehat
Tubuh langsing & sehat selalu jadi idaman semua orang.
Namun bukan berarti kita sembarangan
'menyiksa' tubuh kita bukan?
SS

Kasih
Terima

Anda mungkin juga menyukai