Anda di halaman 1dari 1

Apakah tingkat stres juga mempengaruhi kehamilan?

Tidak dapat dipungkiri, stres pasti berpengaruh terhadap normalitas metabolisme dalam
tubuh manusia, dan bisa mengganggu proses2 tersebut. Apalagi pada orang hamil.
Seyogyanya, pada orang hamil menghindari stres baik fisik maupun psikis karena
berdampak pada kehamilannya itu. Banyak mengkonsumsi makanan bergizi dan kontrol ke
dokter untuk antenatal care karena pada minggu2 awal sering terjadi "morning sickness"
(mual, muntah, lemas, dll). Pada minggu2 awal bisa terjadi perdarahan (abortus). Abortus
adalah ancaman/pengeluaran hasil pembuahan (konsepsi) dengan berat badan janin <500
gram atau kehamilan kurang dari 20 minggu. Mungkin yang dimaksud Agan Keplak adalah
abortus iminen. Ada pula yang disebut abortus insipien (Abortus Iminen: Perdarahan
minimal dengan nyeri/tidak Uterus sesuai dengan umur kehamilan, Servike belum
membuka, Test hamil: positif, USG: Produk kehamilan dalam betas normal; Abortus
Insipien: Perdarahan dengan gumpalan darah, Nyeri lebih kuat, Servike terbuka den
teraba ketuban, Hasil konsepsi masih berada dalam kavum uteri. Pada abortus iminen
penanganannya terdiri atas istirahat baring untuk menambah aliran darah ke uterus dan
mengurangi rangsangan mekanis. Mudah2an bisa membantu.

Anda mungkin juga menyukai