Anda di halaman 1dari 3

Nama : Suci Sundari

NIM : 3125092169

LAPORAN PERMASALAHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2011
Tahun 2011 menjadi tahun yang baik bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini
menyusul rendahnya tingkat inflasi di Indonesia. Inflasi yang semula diperkirakan tinggi
ternyata jauh lebih rendah dari perkiraan, terutama karena panen yang baik dan
kecenderungan menurunnya harga komoditas pangan dunia. investasi juga mengalami
peningkatan yang jauh lebih tinggi dari perkiraan, terutama investasi PMA yang
diperkirakan mencapai 13 miliar dolar AS. Masuknya investasi ke Indonesi didorong
oleh keinginan investor mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi dan potensi besar
perekonomian Indonesia. Namun, kendala terutama dalam keterbatasan infrastruktur
sangat menghambat realisasi investasi ini.

Pemerintah dan lembaga multilateral mungkin mempunyai pandangan sederhana, rasio
ekspor nasional terhadap PBD tidak terlalu besar (sekitar 28 % saja) sehingga dampak
krisis global lewat jalur perdagangan tidak akan menimbulkan banyak guncangan
ekonomi. Pemerintah masih bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi dari sumber lain,
yakni pengeluaran pemerintah (APBN), konsumsi domestik (rumah tangga), dan
investasi. Namun, langkah pemerintah tidak mungkin semudah membalik telapak
tangannya. Sekarang ini masih banyak rakyat Indonesia yang terlantar dan tidak terurus,
ditambah lagi semakin kecilnya minat masyarakat untuk datang ke pasar tradisional
karena menjamurnya supermarket yang mulai masuk ke daerah-daerah. Secara tidak
langsung pasar-pasar modern sudah mengancam eksistensi pasar tradisonal. Apa yang
ditakutkan dari menjamurnya supermarket saat ini?. Ketakutannya adalah matinya pasar
tradisional dan meningkatnya pengangguran. Sekarang bisa dibayangkan saja berapa
banyak pekerja yang ada di pasar-pasar tradisional dan sejumlah orang yang akan
kehilangan lapangan pekerjaan, Padahal pasar tradisional juga ikut berperan dalam
mengerakkan ekonomi Indonesia.

Sebenarnya perekonomian Indonesia belum dapat dikatakan cerah karena kinerja
pemerintah yang belum maksimal. Misalnya dalam hal kemiskinan absolut turun (tapi
jumlah penduduk miskin dan hampir miskin bertambah), pengganguran menurun namun
proporsi pekerja sektor informal terus bertambah, dan ketimpangan pendapatan semakin
menganga (Pada 2010 ratio mencapai 0,38, rekor tertinggi dalam periode modernisasi
ekonomi Indonesia).

Masalah pengangguran yang belum maksimal dalam penanganannya. Ada beberapa cara
untuk pemerintah mengurangi pengangguran di Indonesia. Pemerintah bisa cermat
melihat program-program perusahaan yang bergerak di bidang kewirausahaan. Jika
pemerintah bisa memanfaatkan perusahaan ini dengan baik otomatis pemerintah tidak
perlu repot-repot mengeluarkan banyak modal untuk membuat program terkait.

Meskipun pemerintah mengklaim bahwa ekonomi kita sekarang ini sudah menuju
modernisasi, sebenarnya dalam banyak hal ekonomi nasional masih primitif. Kegiatan
ekonomi (ekspor misalnya) banyak bertumpu pada komoditas bahan mentah sehingga
tidak hanya kehilangan kesempatan menciptakan nilai tambah, tetapi juga kesulitan
menciptakan lapangan kerja. Kasus kelapa sawit misalnya kurang lebih hanya diolah
untuk membuat 40 jenis komoditas olahan. Padahal, Malaysia sudah mencapai seratus
jenis. Itu juga terjadi pada kasus di subsektor perikanan, pertanian, kehutanan,
pertambangan, dan lain sebagainya. Seandainya strategi hilirisasi komoditas bahan
mentah tersebut dilakukan secara eksesif melalui pembentukan Pohom Industri,
sebagian besar masalah ekonomi akan terselesaikan. Jika tiga hal itu saja mulai dicicil
tahun depan, yakinlah bahwa pertumbuhan ekonomi bukanlah isu yang penting lagi.

Secara umum Tahun 2011 ekonomi berjalan dalam koridor yang relative stabil, kondisi
ini membuat ekonomi Indonesi berjalan stabil, sehingga angka pertumbuhan pada tahun
2011 lebih tinggi dari tahun 2010,diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berada pada
kisaran 6,4-6,6 %. Perekonomian Indonesia akan tetap tumbuh positif, tetapi yang perlu
diwaspadai adalah pertumbuhan industri. Pertumbuhan Industri Indonesia dipengaruhi
oleh Kinerja Ekspor ke beberapa negara penyokong negara maju, seperti Singapura dan
China, bila terjadi pelemahan dari negara maju, maka akan berdampak pada kinerja
ekspor yang menurun dan berakibat pada melambatnya pertumbuhan Industri Indonesia,
diperkirakan Pertumbuhan Industri Indonesia tahun 2012 akan berada pada angka 2 - 3%
dengan Skenario pesimis, dengan skenario optimis Indonesia masih akan beradap pada
angka 4 5 %

Anda mungkin juga menyukai