Anda di halaman 1dari 11

Sejarah Bahan Bakar Air, tidak ada yang perlu diragukan !

Mobil berbahan bakar air pertama didunia




Thn 1766 - Ilmuwan Inggris Henry Cavendish menemukan udara yang dapat terbakar. Pada surat kabar
tahun 1766 dia menggambarkan berat jenis dari inflammable air yang menghasilkan air dari pembakaran
tersebut dalam berita on factitious air . Antoine Lavoisier kemudian menerruskan eksperimen tersebut
dan menamakan udara tersebut sebagai Hydrogen .

hn 1776 - Ilmuwan Belanda Martinus Van Marum melakukan eksperimen yang berhubungan dengan listrik,
dalam salah satu percobaannya dia memenciptakan Oxygen dan Hydrogen dengan menggunakan metoda
Elektrolisis dan dia juga menemukan bahwa kedua gas tersebut dapat dinyalakan dengan sedikit percikan
yang berasal dari listrik.

Thn 1781 - Ilmuwan Prancis Antoine-Laurent de Lavoisier, menyatakan hukum (1) kekekalan energy, dia
juga mengenalkan dan menamakan Oxygen (1778) dan Hydrogen (1783). Thn 1781 Lavoisier juga
menuliskan

" Lau est le grand rservoir, o la Nature trouve la masse de combustibles, qu'elle forme continuellement
sous no yeux, et la vegetation parot tre son grand moyen " (M.1781. p. 491).

Yang berarti : Air adalah tangki penyimpanan (energy ) yang besar, yang mana alam menyimpan bahan
bakar yang besar, terbentuk terus menerus ( renewable ) dibawah pengamatan kita, dan sangat berguna bagi
kita.

Thn 1789 - Ahli kimia Belanda Paets van Troostwiyk dan Joan Rudolph Deiman membuktikan dengan
eksperimen mereka untuk yang pertama kalinya bahwa : Elemen Air terdiri dari 1 bagian Oxygen dan 2
bagian Hydrogen. Mereka menggunakan listrik dalam percobaannya dan percikan api untuk
menggabungkannya kembali dan mereka juga dapat menghitung jumlah elemen ( secara volumetric ) kedua
elemen tersebut.

Thn 1803 - Robert Hare bereksperimen dengan Oxy-Hydrogen dengan menggunakan Blow Pipe

Thn 1826 - Thomas Drummond menemukan bahwa cahaya yang cukup terang dapat dihasilkan apabila api
Oxyhydrogen diarahkan pada silinder yang berisi Calcium Oxide dan disebut Drummond Light atau
disebut juga "Limelight".

1860 - Mr. Jean Joseph Etienne Lenoir from Belgium/ France membuat mobil pertama yang memproduksi
bahan bakarnya sendiri ( Hydrogen ) dengan menggunakan system elektrolisa yang kebutuhan listriknya
disuplai dari accu kendaraan tersebut.

1875 - Jules Verne dalam bukunya The Mysterious Island, menuliskan sbb :

"Water decomposed into its primitive elements, and decomposed doubtless by electricity, which will then
have become a powerful and manageable force. Yes, my friends, I believe that water will one day be
employed as a fuel".

( Air dipecah menjadi bentuk elemen-elemen primitifnya / Oxyhydrogen gas, dengan menggunakan elektrik,
yang akan menghasilkan energy yang sangat besar dan dapat di atur. Ya teman-teman, saya percaya bahwa
suatu saat nanti air dapat digunakan sebagai bahan bakar.
(sumber : http://gas-hho.blogspot.com/2013/03/sejarah-bahan-bakar-air-tidak-ada-yang.html)



1918 - Mr. Charles H. Frazer membuat patent pertama di dunia untuk "Hydrogen Booster" system untuk
mesin motor bakar dalam ( Internal Combustion Engine). USA Patent.No. 1,262,034

Dia menyatakan bahwa penemuannya adalah :

1 Menambah efisiensi pada mesin motor bakar.

2 Pembakaran hydro carbon sempurna.

3 Mesin akan tetap bersih.

4 Bahan bakar yang kwalitasnya lebih rendah dapat digunakan untuk mendapat output power yang sama
dengan menggunakan bahan bakar yang kwalitasnya lebih baik.

Thn 1935 - Inventor Henry Garrett mematenkan electrolytic carburator dan membuat mobil dapat berjalan
dengan hanya menggunakan air biasa.

1943 - 1945 Karena keterbatasan bahan bakar yang sangat serius pada akhir dari perang dunia ke II
Pasukan Ingris menggunakan Oxyhydrogen gas generator pada kendaraan lapis baja, Kapal-kapal perang
mereka dan kendaraan perang lainnya untuk mendapatkan penghematan dan untuk menghindari suhu mesin
yang panas pada saat mereka menggunakan kendaraan tempur mereka di afrika. Mereka menggunakan
system yang mirip dengan generator Oxyhydrogen yang kita kenal sekarang,. Pada saat perang berakhir
pemerintah Inggris menginstruksikan untuk melenyapkan seluruh peralatan Oxyhydrogen yang mereka
gunakan ( British Petroleum ? ).

"THE DISCOVERY OF BROWN'S GAS" Lahir pada Thn 1922 di Bulgaria, Yull Brown Berangkat ke
Australia Thn 1958 sebagai enginer elektrikal dengan keyakinan penuh atas pandangan Jules Verne
mengenai "Adanya Api dalam Air", dapat direalisasikan. Dia bekerja sebagai teknisi pada laboratorium
yang tidak popular sampai dia mampu untuk membangun laboratoriumnya sendiri. Thn 1978 Professor
Yull Brown digambarkan oleh media sebagai "yang paling dibicarakan tentang penemu pada saat itu di
Australia". Pada awal 1970 an dia "menemukan" methoda yang tepat dalam elektrolisa air yang
menghasilkan campuran gas hydrogen dan gas oxygen yang tidak berbahaya secara presisi rasio atom ke
atomnya dari 2 volume hydrogen dan satu volume dari oxygen.

Professor Yull Brown menemukan bahwa gas hydrogen and oxygen dapat secara aman dicampurkan dengan
rasio +/- 5% apabila rasio tersebut dapat dijaga. Hasilnya adalah Brown's Gas, campuran gas hydrogen
and oxygen yang secara ekonomis dapat dibuat, diberi tekanan, dan aman digunakan. Pada saat proses gas
hydrogen and oxygen segera dan kompak dicampurkan dengan rasio yang tepat ( Stoichiometric Mixture )
Brown's Gas diproduksi dalam sel elektrolisa, tanpa membrane dan dengan pengamanan, yang ditemukan
oleh Professor Yull Brown.

Thn 1977 - NASA Lewis Research Center mengadakan beberapa test uji pada mesin buatan Amerika
berupa mesin ber blok besar V8, mengimplementasikan alat-alat instrumen canggih dan dipasang pada
Dynometer. Mereka tertarik pada efek dari hydrogen yang dapat mempengaruhi jalannya mesin tersebut
diatas. Hasilnya sangat mencengangkan. Mereka juga mengusulkanalternatif lain untuk menghasilkan gas
dengan lebih efisien dibandingkan elektrolisis seperti umumnya.

NASA Document: NASA TN D-8478 C.1 dated May 1977

Nama papernya adalah "EMISSIONS AND TOTAL ENERGY CONSUMPTION OF A
MULTICYLINDER PISTON ENGINE RUNNING ON GASOLINE AND A HYDROGEN-GASOLINE
MIXTURE". ( system yang dianjurkan NASA sekarang /2012 sudah diaplikasikan pada kendaraan roda 4
atau lebih, dikenal dengan Methanol reformer system )

Thn 1990 - Mr. Juan Carlos Aquero mematenkan system tranformasi energy untuk mesin motor bakar yang
menggunakan oxyhydrogen dan uap air. Europeen patent:0 405 919 A1 / 90306988.8 26-06-1990.

Thn 1990 - Mr. Stanley A. Meyer memperoleh patent tentang methoda pembuatan Bahan Bakar Gas
Oxygen-Hydrogen. Patent number: 4,936,961 - June 26, 1990. Yang membuatnya menjadi khusus adalah
penggunaan resonansi elektrik. Mr. Stanley Meyer membuat mobil Buggy berjalan hanya dengan
menggunakan air.

Thn - 1991 KIM, SANG NAM from Korea mengunjungi Prof. Yul Brown di kota Sidney. Ini adalah awal
dari kerjasama Prof. Brown dengan B.E.S.T. KOREA mereka berhasil dalam pengembangan inovasi
teknologi dibidang Brown Gas. Sekarang B.E.S.T. Korea bersama dengan B.E.S.T. Norinco, China adalah
yang terbesar dalam memproduksi Generator Brown Gas original.

Dari sepintas data dan fakta nyata tersebut diatas ( walaupun ada penemu -penemu lainnya yang tidak
tercatat ) kita dapat mengambil kesimpulan bahwa teknologi Oxyhydrogen memang existensinya tidak
terbantahkan, hanya mungkin karena oleh kepentingan tertentu teknologi ini tidak dikembangkan secara
intensif.

Saat ini kami sepakat untuk mendalami teknik tersebut karena kami sangat prihatin dengan adanya
perubahan iklim global ( Global Warming ), tingginya harga dan makin terbatasnya BBM, mahalnya suku
cadang kendaraan bermotor, yang mempunyai dampak khusus pada lingkungan alam, kesehatan dan
perekonomian bangsa ini pada umumnya.

Insya Allah kami diberikan tuntunan, petunjuk, diberikan jalan yang lapang dan ridhoNya dalam pencapaian
teknologi tersebut . Amin.

Proses Pemisahan H2O

Pengetahuan dasar mengenai Oxyhydrogen

Oxyhydrogen berarti campuran 2 macam gas yaitu gas Oxygen dan gas Hydrogen dalam rasio komposisi
tertentu. Dalam hal ini Oxygen dan Hydrogen didapat dari bahan dasar Air yang di proses dengan methoda
Elektrolisa.

Proses Elektrulisa Air adalah proses elektro kimia dimana atom Hydrogen dipisahkan dari ikatannya dengan
atom Oxygen menjadi Diatomic molekul atom Hydrogen dan Oxygen dengan menggunakan energy dari
baterai ( arus searah ). Proses pemisahan molekul Hydrogen dan Oxygen memerlukan masing-masing kutub
Anoda (+) dan kutub Katoda (-).

Gas Hydrogen akan terjadi pada kutub katoda dan gas Oxygen akan terjadi pada kutub anoda. Elektrolisa
pada 1 molekul air akan menghasilkan 1 molekul Hydrogen dan setengah molekul Oxygen dalam bentuk
Diatomic normalnya. Analisa detail dari proses tersebut menggunakan thermodinamika potensial dan
rumusan pertama dari hukum kekekalan energi. Proses ini diasumsikan pada temperatur 298K pada tekanan
1 atmosphere, dan nilai-nilai relevannya diambil dari tabel thermodinamika.





Atau 2H
2
+ O
2


Jumlah H
2
O H
2
0.5 O
2
Change
Enthalpy -285.83 kJ 0 0 H = 285.83 kJ
Entropy 69.91 J/K 130.68 J/K 0.5 x 205.14 J/K TS = 48.7 kJ

Prosesnya sendiri harus menyediakan Energi untuk proses pemisahan + Energi untuk mengembangkan gas-
gas hasil proses. Keduany7a termasuk dalam perubahan Enthalpy yg ada dalam tabel diatas. Pada temperatur
298K dan tekanan 1 Atm, system work adalah :

W = PV = (101.3 x 10
3
Pa)(1.5 moles)(22.4 x 10
-3
m
3
/mol)(298K/273K) = 3715 J
karena enthalpy H= U+PV, perubahan dalam U adalah
U = H - PV = 285.83 kJ - 3.72 kJ = 282.1 kJ

Perubahan inertia ini menyebabkan ekspansi gas-gas yang terjadi, jadi Entalphy = energi yang diperlukan
untuk proses elektrolisa. Akan tetapi tidak perlu seluruhnya dikalkulasikan menjadi energi listrik, karena
bersamaan proses elektrolisa akan terjadi juga penambahan entropy karena naiknya suhu pada proses
elektrolisa sehingga jumlah TS dapat diperoleh dari suhu lingkungan ( T ).

G = H - TS = 285.83 kJ - 48.7 kJ = 237.1 kJ

Prosesnya sendiri harus menyediakan Energi untuk proses pemisahan + Energi untuk mengembangkan gas-
gas hasil proses. Keduany7a termasuk dalam perubahan Enthalpy yg ada dalam tabel diatas. Pada temperatur
298K dan tekanan 1 Atm, system work adalah :

W = PV = (101.3 x 103 Pa)(1.5 moles)(22.4 x 10-3 m3/mol)(298K/273K) = 3715 J

karena enthalpy H= U+PV, perubahan dalam U adalah

U = H - PV = 285.83 kJ - 3.72 kJ = 282.1 kJ

Perubahan inertia ini menyebabkan ekspansi gas-gas yang terjadi, jadi Entalphy = energi yang diperlukan
untuk proses elektrolisa. Akan tetapi tidak perlu seluruhnya dikalkulasikan menjadi energi listrik, karena
bersamaan proses elektrolisa akan terjadi juga penambahan entropy karena naiknya suhu pada proses
elektrolisa sehingga jumlah TS dapat diperoleh dari suhu lingkungan ( T ).

G = H - TS = 285.83 kJ - 48.7 kJ = 237.1 kJ





Oxygen = O2 , dalam bentuk gas merupakan gas yang tidak terbakar tapi sangat diperlukan untuk
melakukan pembakaran ( tanpa oxygen api tidak dapat menyala )

Hydrogen= H, dalam bentuk gas merupakan gas yang mudah terbakar ( highly flammable gas )

Stoichiometric Hydrogen fuel = 1 : 22

Oxyhydrogen akan berubah menjadi uap air kembali dan melepaskan energy apabila di bakar, reaksinya : E
= 241.8 kj/molekul H2 yang terbakar. Jumlah Energy yang dilepaskan tergantung pola pembakaran, begitu
juga suhunya akan bervariasi.

Maximum temperatur = 2800 oC pada campuran Stoichiometric murni

Suhu tersebut lebih tinggi sekitar 700oC dari pada api hydrogen murni pada udara.

Apabila pencampuran kedua gas tersebut lebih besar jumlah salah satunya melebihi ratio stoichiometric atau
tercampur gas lain yang bersifat inert gas seperti gas Nitrogen maka panasnya akan menjalar pada jumalh
materi yang lebih besar dan akan menurunkan suhunya.

Campuran stoichiometric murni didapat dari proses Elektrolisa Air, yang mengaplikasikan arus listrik
searah untuk memecah molekul air.

Jadi Oxyhydrogen adalah acampuran dari Hydrogen (H2) dan Oxygen(O2), umumnya 2:1 Ratio
molekulnya, perbandingan yang sama dengan proporsi air. Campuran kedua gas ini dapat dibuat menjadi api
untuk peleburan bahan-bahan logam/non logam dan api tersebut dulunya pernah dijadikan mata api las.

Pada aplikasinya ratio 4:1 atau 5:1 Hydrogen : Oxygen ditentukan untuk mencegah pembakaran yang ter
oksidasi.

Oxyhydrogen akan menyala apabila mencapai suhu autoignitionnya. Pada campuran stoichiometric dalam
tekanan atmospheric, autoignition akan terjadi pada kira-kira suhu 570oC (1065oF).

Minimum Energi yang diperlukan untuk menyulut gas tersebut = 20 microjoules.

Pada suhu dan tekanan normal, Oxyhydrogen dapat terbakar apabila kepekatannya mencapai antara 4%
- 95%.

Sifat Hydrogen :

Pemantik :
- Memerlukan energi sangat rendah pada tekanan atmospheric yaitu sekitar 0.02 millijoules.
- Pemantik Hydrogen hanya memerlukan 1/10 energi yang diperlukan oleh BBM.
- Static spark dari manusia dapat menyulut Hydrogen.

Campuran :
- Batas terbakar berdasarkan persentasi volume dari Hydrogen dalam Udara pada tekanan 14.7 psia ( 1 atm,
101 kPa ) = 4.0 dan 75.0. Batas terbakar berdasarkan persentasi volume dari Hydrogen dalam Oxygen pada
tekanan 14.7 psia ( 1 atm, 101 kPa ) = 4.0 dan 94.0.
- Batas ledakan dari Hydrogen dalam volume udara = 18.3% 59%.
- Nyala api dalam dan sekitar pipa penampung atau struktur tertentu dapat menjadikan turbulansi yang
menyebabkan percepatan pembakaran yang berubah menjadi detonasi walaupun tidak dikumpulkan dalam
jumlah besar. (Sebagai perbandingan : Limit percepatan bakar BBM dalam udara : 1.47.6%; acetylene
dalam udara, 2.5% to 82%)

Sifat keseluruhan dari Hydrogen adalah :

- Tidak berwarna dan berbau.
- Pemantik hanya memerlukan energi rendah.
- Api Hydrogen menghasilkan panas dengan suhu tinggi ( 2.800oC ).
- Dibawah sinar matahari apinya tidak terlihat.
- Koefisien Joule-Thompson Negatif, artinya kebocoran dapat menyebabkan sel- ignite.
- Ukuran molekul yang kecil.
- Antara titik ledak rendah dan titik ledak tinggi lebar kemungkinan ledaknya

Referensi tentang validasi teknologi Hydrogen:

Cassidy, J.F., Emissions and Total Energy Consumption of a Multi-Cylinder Piston Engine Running on
Gasoline and a Hydrogen-Gasoline Mixture, Technical Note Report # E-9105, May, 1977, National
Aeronautics and Space Administration, Washington, D.C.

Adding hydrogen to gasoline significantly increased flame speed and allows for a leaner air/fuel ratio. All
emissions levels decreased at these leaner conditions.

Department of Transportation report, "Guidelines For Use Of Hydrogen Fuel In Commerecial Vehicles,
Final Report", November 2007.

Gives the guidelines for using hydrogen in vehicles. Includes sections on hydrogen on demand systems.

Onboard Generation of Hydrogen-Rich Gaseous Fuels - A Review, , Y. Jamal and M.L.Wyszynski,
School of Manufacturing and Mechanical Engineering University of Birmingham, Birmingham UK

Covers the use of hydrogen to lower emissions and increase fuel combustion efficiency. Includes results
from numerous researchers.

Effect of Hydrogen Enriched Hydrocarbon Combustion on Emissions and Performance, by Jacob Wall,
Department of Biological and Agricultural Engineering, University of Idaho

Shows research done that demonstrates a reduction in emissions and an increase in performance using
hydrogen from electrolyzers.

Allgeier, T., Klenk, M., Landenfeld, T., Conte, E., Boulouchos, K., Czerwinski, J., Advanced Emission and
Fuel Economy Concept Using Combined Injection of Gasoline and Hydrogen in SI Engines, Publication
#2004-01-1270, March, 2004, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline produces improvements in engine efficiency and emissions.

Apostolescu, N., Chiriac, R., A Study of Combustion of Hydrogen-Enriched Gasoline in a Spark Ignition
Engine, Publication #960603, February, 1996, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.
Adding hydrogen to gasoline produces improvements in engine efficiency and emissions, due to accelerated
combustion.

Conte, E., Boulouchos, K., Influence of Hydrogen-Rich-Gas Addition on Combustion, Pollutant Formation
and Efficiency of an IC-SI Engine, Publication #2004-01-0972, March, 2004, Society of Automotive
Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline results in lower emissions and a significant increase in engine efficiency.

Fontana, G., Galloni, E., Jannelli, E., Minutillo, M., Performance and Fuel Consumption Estimation of a
Hydrogen Enriched Gasoline Engine at Part-Load Operation, Publication #2002-01-2196, July, 2002,
Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline increases the flame speed at all gasoline air/fuel ratios, so engine operation
at very lean mixtures is possible.

Goldwitz, J., Heywood, J., Combustion Optimization in a Hydrogen-Enhanced Lean Burn SI Engine,
Publication #2005-01-0251, April, 2005, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline can extend the lean limits of the air/fuel ratio.

Green, J., Bromberg, L., Cohn, D., Rabinovitch, A., Domingo, N., Storey, J., Wagner, R., Armfield, J.,
Experimental Evaluation of SI Engine Operation Supplemented By Hydrogen Rich Gas From a Compact
Plasma Boosted Reformer, Publication #2000-01-2206, June, 2000, Society of Automotive Engineers,
Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline can reduce exhaust emissions and increase efficiency. A large reduction in
nitrogen oxide emissions can be achieved without a catalytic converter due to very lean operation under
certain conditions.

Henshaw, P., DAndrea, T., Ting, D., Sobiesiak, A., Investigating Combustion Enhancement and
Emissions Reduction With the Addition of 2H2 + O2 to a SI Engine, Publication #2003-32-0011,
September, 2003, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline resulted in improved engine.

Houseman, J., Cerini, D., On-Board Hydrogen Generator for a Partial Hydrogen Injection Internal
Combustion, Publication #740600, February, 1974, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

A compact onboard hydrogen generator has been developed for use with a hydrogen-enriched gasoline
internal combustion engine.

Jing-ding, L., Ying-ging, L., Tian-shen, D., An Experimental Study on Combustion of Gasoline-Hydrogen
Mixed Fuel, Publication #830897, April, 1989, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline produces improvements in engine efficiency and emissions due to
accelerated flame speed and combustion rate.

Lang, O., Habermann, K., Thiele, R., Fricke, F., Gasoline Combustion with Future Fuels, Publication
#2007-26-021, January, 2007, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

This paper describes current and future gasoline combustion systems with emphasis on efficiency
improvement and emission reduction.

Shinagawa, T., Okumura, T., Furuno, S., Kim, K., Effects of Hydrogen Addition to SI Engine on Knock
Behavior, Publication #2004-01-1851, June, 2004, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline reduced knock due to accelerated fuel burn and shortened combustion
period.

Sjarstrarm, K., Eriksson, S., Landqvist, G., Onboard Hydrogen Generation for Hydrogen Injection into
Internal Combustion Engines, Publication #810348, February, 1981, Society of Automotive Engineers,
Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline showed a potential for very low pollutant emissions with increased energy
efficiency.

Stebar, R., Parks, F., Emission Control with Lean Operation Using Hydrogen-Supplemented Fuel,
Publication #740187, February, 1974, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline resulted in significant efficiency improvements due to the extension of the
lean operating limit.

Tully, E., Heywood, J., Lean-Burn Characteristics of a Gasoline Engine Enriched with Hydrogen from a
Plasmatron Fuel Reformer, Publication #2003-01-0630, March, 2003, Society of Automotive Engineers,
Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline extended the lean limit of engine operation, resulting in greater efficiency
and reduced emissions, both hydrocarbons and nitrogen oxides.

Conte, E., Boulouchos, K., A Quasi-Dimensional Model for Estimating the Influence of Hydrogen- Rich
Gas Addition on Turbulent Flame Speed and Flame Front Propagation in IC-SI Engines, Publication
#2005-01-0232, April, 2005, Society of Automotive Engineers, Troy, MI.

Adding hydrogen to gasoline produces lower emissions due to increased flame speed and resultant
accelerated fuel burn.

Heywood, J., Internal Combustion Engine Fundamentals, McGraw-Hill International Editions Automotive
Technology Series, McGraw-Hill, New York, NY, 1988.

This text, by a leading authority in the field, presents a fundamental and factual development of the science
and engineering underlying the design of combustion engines and turbines. An extensive illustration
program supports the concepts and theories discussed. It is referenced in many of the papers listed in this
document.

Lewis, B., Von Elbe, G., Combustion, Flames, and Explosions of Gases, 3rd ed., Academic Press, Orlando,
FL, 1987.

The fundamental principles of gas combustion are. Extensive diagrams, graphs, photographs, and tables of
numerical data are provided. Referenced in the links in this document.

Taylor, C. The Internal Combustion Engine in Theory and Practice, 2 Vols., 2nd ed., Revised, MIT Press,
Cambridge, MA, 1985.

This revised edition of a classic work incorporates changes due to an emphasis on fuel economy and reduced
emissions.


















Cara membuat Generator Gas HHO
Penggunaan BBM makin hari makin bertambah seiring dengan terus bertambahnya volume kendaraan turut
menyumbang emisi karbon dan juga menguras kantong hanya untuk membeli seliter minyak untuk dijadikan
karbon yang merusak lingkungan. Kini kita perlu sebuah penghematan guna mengurangi penggunaan bahan
bakar minyak fosil yang terus menghasilkan karbon oleh Karena itu kenapa tidak kita menggunakan air
untuk kendaraan bermotor yang terbukti oleh Poempida Hidayatullah dan Futung Mustari, yang melakukan
uji coba pada 30 jenis kendaraan menunjukkan efisiensi bahan bakar bisa sampai 40 persen atau 1 liter untuk
18 kilometer. Lies Wisodjodharmo Program Manager Kegiatan Pengembangan Teknologi Fuelcell BPPT
mengatakan bahwa timnya juga telah mengaplikasikan Hidrogen ini pada motor dengan kapasitas 500
watt. (sumber: http://gas-hho.blogspot.com/2013/03/cara-membuat-generator-gas-hho.html)

Hasil dari tes didapatkan bahwa 1 liter gas hidrogen dapat menempuh perjalanan sejauh 1 km. Bila
dibandingkan dengan motor yang berbahan bakar biasa, penggunaan hidrogen ini jauh lebih efisien dari segi
biaya per kilo yang dikeluarkan.

Bagaimana Cara membuat Generator Gas HHO ?

Bahan:

1. 6 buah lempeng stainless steel
2. Aki mobil
3. Kotak yang bisa ditutup rapat dan tidak bocor/berlubang. Terbuat dari plastik, akrilik, kaca, dll.
4. Tabung
5. Kabel
6. Cairan elektrolit
7. Air
8. Selang
9. Penguhubung selang

Cara membuatnya:




.
Cairan Elektrolit:

Untuk generator HHO ini, cairan elelktrolit dapat dibuat dengan cara:
1. Air yang dicampur garam.
2. Air dicampur sedikit bakingsoda.

Pemanfaatan:

1. Gas HHO jika ditampung dalam balon, setelah penuh balon dihubungkan ke selang kompor gas, maka
dapat digunakan untuk memasak. Hati-hati karena gas HHO mudah meledak. Balon atau selangnya jangan
terkena api.
2. Dapat digunakan untuk bahan bakar motor. Hanya perlu seorang ahli untuk merubah mesin motor dari
tenaga bensin ke gas HHO. Jangan coba-coba bila tidak paham mesin.

Peringatan

Hidrogen adalah zat yang mudah terbakar. Maka hati-hati dalam mengujinya. Jika gelembung hidrogen yang
keluar dari tabung berisi air disulut api, maka akan terjadi letupan.

Segala akibat negative dari percobaan yang Anda lakukan dari blog ini, diluar tanggung jawab saya.
Info ini semata untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang bagaimana memproduksi HHO atau
Hidrogen dengan menggunakan alat yang mudah didapat

Anda mungkin juga menyukai