Anda di halaman 1dari 51

Peraturan Nomor VIII.G.

7
IV-1
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
NOMOR KEP-06/PM/2000
TENTANG
PERUBAHAN PERATURAN NOMOR VIII.G.7 TENTANG
PEDOMAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
M enimbang : a. bahwa untuk memenuhi pri nsi p k eterbuk aan, Emi ten dan P erusahaan
Publi k waj i b menyampai kan laporan keuangan yang di susun berdasarkan
pri nsi p akuntansi yang berlaku umum;
b. bahwa untuk meni ngkatkan kuali tas keterbukaan laporan keuangan Emi ten
dan P erusahaan P ubli k dan mendorong terci ptanya good corporate
governance, ketentuan mengenai Pedoman Penyaj i an Laporan K euangan
perlu di sesuai kan dengan perkembangan Standar A kuntansi K euangan
( SA K ) ;
c. bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut, maka di pandang perlu untuk
menyempurnakan Peraturan Nomor VI I I . G . 7 Lampi ran K eputusan K etua
Bapepam Nomor K ep-97/PM /1996 tanggal 28 M ei 1996 tentang Pedoman
Penyaj i an Laporan K euangan;
M engi ngat : 1. U nda ng-unda ng N omor 8 Ta hun 1995 tenta ng P a sa r M oda l
( Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3608) ;
2. P eraturan P emeri ntah Nomor 45 Tahun 1995 tentang P enyelenggaraan
K egi atan di Bi dang Pasar M odal ( Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor
86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617) ;
3. Peraturan Pemeri ntah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata C ara Pemeri ksaan
di Bidang Pasar M odal ( Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3608) ;
4. K eputusan P resi den R epubli k I ndonesi a N omor 7/M Tahun 2000;
5. K eputusan K etua Bapepam Nomor K ep-97/PM /1996;
MEMUTUSKAN :
M enetapkan : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL TENTANG
PERUBAHAN PERATURAN NOMOR VIII.G.7 TENTANG PEDOMAN
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN.
Pasal 1
K etentuan mengenai Pedoman Penyaj i an Laporan K euangan di atur dalam Peraturan Nomor VI I I . G . 7
sebagai mana di muat dalam Lampi ran K eputusan i ni .
IV-2
Peraturan Nomor VIII.G.7
Pasal 2
K etentuan dalam peraturan i ni berlaku untuk penyusunan laporan keuangan yang di mulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2000.
Pasal 3
D engan berlakunya K eputusan i ni , maka K eputusan K etua Bapepam Nomor K ep-97/PM /1996
tanggal 28 M ei 1996 di nyatakan ti dak berlaku lagi .
Pasal 4
K eputusan i ni mulai berlaku sej ak di tetapkan.
D i tetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 M aret 2000
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
Herwidayatmo
NIP 060065750
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-3
PERATURAN NOMOR VIII.G.7 : PEDOMAN PENYAJI AN LAPORAN KEUANGAN
1. UMUM
a. Peraturan i ni menetapkan bentuk, i si , dan persyaratan dalam penyaj i an laporan keuangan
yang harus di sampai k an oleh Emi ten atau P erusahaan P ubli k , bai k untuk k eperluan
penyaj i an k epada masyarak at maupun untuk di sampai k an k epada Badan P engawas
Pasar M odal ( Bapepam) .
b. P eraturan i ni merupak an pedoman penyaj i an laporan k euangan bagi i ndustri secara
umum. Hal-hal mengenai bentuk, i si dan persyaratan dalam penyaj i an laporan keuangan
yang ti dak di atur dalam peraturan i ni , harus mengi k uti P ernyataan Standar A k untansi
K euangan ( P SA K ) yang di terbi tk an oleh I k atan A k untan I ndonesi a ( I A I ) dan prak ti k
akuntansi lai nnya yang lazi m berlaku di Pasar M odal.
c. Laporan keuangan dalam ketentuan ini adalah sesuai dengan pengertian laporan keuangan
yang termuat dalam PSA K yang di terbi tkan oleh I A I , yai tu meli puti Neraca, Laporan Laba
Rugi , Laporan Perubahan Ekui tas, Laporan Arus K as dan C atatan atas Laporan K euangan.
d. Seluruh data yang di saj i kan dalam laporan keuangan sebagai mana di maksud dalam huruf
c di atas terbuka dan tersedi a untuk publi k.
2. KHUSUS
a. Tanggung Jawab atas Laporan K euangan
M anaj emen Emi ten atau P erusahaan P ubli k bertanggung j awab atas penyusunan dan
penyaj i an laporan keuangan.
b. Bahasa Pelaporan
Laporan keuangan harus di buat dalam bahasa I ndonesi a. Ji ka laporan keuangan j uga
di buat selai n dalam bahasa I ndonesi a, maka laporan keuangan di maksud harus memuat
i nformasi yang sama.
D alam hal terdapat perbedaan penafsi ran ak i bat penerj emahan bahasa, mak a yang
di gunak an sebagai acuan adalah laporan k euangan dalam bahasa I ndonesi a.
c. M ata U ang Pelaporan
1) M ata uang pelaporan yang di gunakan oleh perusahaan di I ndonesi a adalah mata
uang rupi ah. Perusahaan dapat menggunakan mata uang selai n rupi ah sebagai mata
uang pelaporan hanya apabi la mata uang tersebut memenuhi k ri teri a mata uang
fungsi onal.
2) Laporan k euangan k onsoli dasi di saj i k an dalam mata uang fungsi onal setelah
memperti mbangkan i ndi kator mata uang fungsi onal terhadap i nduk perusahaan dan
ti ap anak perusahaan.
d. Peri ode Pelaporan
1) Tahun buku perusahaan mencakup peri ode satu tahun. A pabi la, dalam keadaan luar
bi asa, tahun buku perusahaan berubah dan laporan keuangan di saj i kan untuk peri ode
yang lebi h panj ang atau pendek dari peri ode satu tahun, maka sebagai tambahan
terhadap peri ode cakupan laporan keuangan, perusahaan harus mengungkapkan :
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
IV-4
Peraturan Nomor VIII.G.7
a) alasan penggunaan tahun buku yang lebi h panj ang atau pendek dari peri ode satu
tahun; dan
b) fakta bahwa j umlah komparati f dalam laporan laba rugi , laporan perubahan ekui tas,
laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan ti dak dapat di perbandi ngkan.
2) Untuk tuj uan konsoli dasi , tanggal pelaporan keuangan anak perusahaan pada dasarnya
harus sama dengan tanggal pelaporan keuangan perusahaan i nduk. A pabi la tanggal
pelaporan tersebut berbeda maka laporan keuangan anak perusahaan dengan tanggal
pelaporan yang berbeda tersebut dapat di gunakan untuk tuj uan konsoli dasi sepanj ang:
a) P erbedaan tanggal pelaporan tersebut ti dak lebi h dari 3 ( ti ga) bulan; dan
b) Peri sti wa atau transaksi materi al yang terj adi di antara tanggal pelaporan tersebut
d i ung k a p k a n d a l a m C a ta ta n a ta s L a p ora n K eua ng a n K onsol i d a si .
A pabi la laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang berbeda ( yang lebi h
dari ti ga bulan) di gunak an untuk tuj uan k onsoli dasi , mak a penyesuai an yang
di perluk an harus di lak uk an untuk pengaruh dari seti ap peri sti wa atau transak si
antar perusahaan yang si gni fi k an, yang terj adi antara tanggal pelaporan yang
berbeda tersebut.
e. Sali ng Hapus ( O ffseti ng)
Pos akti va dan kewaj i ban, dan pos penghasi lan dan beban ti dak boleh sali ng hapus, kecuali
di perkenankan oleh PSA K .
f. K onsi stensi Penyaj i an
1) P enyaj i an dan k lasi fi k asi pos-pos dalam laporan k euangan antar peri ode harus
konsi sten, kecuali :
a) Terjadi perubahan yang si gni fi kan terhadap si fat operasi perusahaan atau perubahan
penyaj i an akan menghasi lkan penyaj i an yang lebi h tepat atas suatu transaksi atau
peri sti wa; atau
b) Perubahan penyaj i an yang di perkenankan oleh PSA K .
2) A pabi la penyaj i an atau k lasi fi k asi pos-pos dalam laporan k euangan di ubah mak a
penyaj i an peri ode sebelumnya di reklasi fi kasi untuk memasti kan daya bandi ng. Si fat,
j umlah, serta alasan reklasi fi kasi harus di ungkapkan. A pabi la reklasi fi kasi tersebut ti dak
prakti s di lakukan, maka alasan dan si fat perubahan seandai nya di lakukan reklasi fi kasi
harus di ungkapkan.
g. M ateri ali tas dan A gregasi
1) M ateri al adalah i sti lah yang di gunakan untuk mengemukakan sesuatu yang di anggap
wajar untuk di ketahui oleh pengguna laporan keuangan dan Bapepam. K ecuali di tentukan
secara khusus, pengerti an materi al adalah 5% dari j umlah seluruh akti va untuk akun-
ak un ak ti va, 5% dari j umlah seluruh k ewaj i ban untuk ak un-ak un k ewaj i ban, 5% dari
j umlah seluruh ekui tas untuk akun-akun ekui tas, 10% dari pendapatan untuk akun-akun
laba rugi , dan 10% dari laba sebelum paj ak untuk pengaruh suatu peri sti wa atau
transaksi seperti perubahan esti masi akuntansi .
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-5
2) A kun-akun yang materi al di saj i kan terpi sah dalam laporan keuangan. U ntuk akun-akun
yang ni lai nya ti dak materi al, tetapi merupakan komponen utama laporan keuangan, harus
di saj i kan tersendi ri . Sedangkan untuk akun-akun yang ni lai nya ti dak materi al, dan ti dak
merupak an k omponen utama, dapat di gabungk an dalam pos tersendi ri , namun harus
di j elask an si fat dari unsur utamanya dalam C atatan atas L aporan K euangan.
3) A kun yang berbeda tetapi mempunyai si fat atau fungsi yang sama dapat di gabungkan
dalam satu pos j i k a saldo masi ng-masi ng ak un ti dak materi al. C ontoh pos hasi l
penggabungan antara lai n Bi aya Di bayar di M uka, Pendapatan Di teri ma di M uka dan lai n
sebagainya. Jika penggabungan beberapa akun di atas mengakibatkan jumlah keseluruhan
menj adi materi al, mak a unsur yang j umlahnya terbesar agar di saj i k an tersendi ri .
h. I nformasi K omparati f
1) Dalam rangka penyampai an laporan berkala, laporan keuangan tahunan harus di saj i kan
secara perbandi ngan untuk 2 ( dua) tahun terakhi r. Sedangkan untuk laporan keuangan
i nteri m harus di saj i k an secara perbandi ngan dengan peri ode yang sama pada tahun
sebelumnya. Laporan laba rugi i nteri m harus mencakup peri ode sej ak awal tahun buku
sampai dengan peri ode i nteri m terakhi r yang di laporkan.
2) D alam rangk a P enawaran U mum oleh perusahaan yang buk an di k ategori k an sebagai
Perusahaan M enengah atau K eci l, laporan keuangan yang di saj i kan adalah untuk j angka
waktu 3 ( ti ga) tahun buku terakhi r atau sej ak berdi ri nya bagi perusahaan yang berdi ri
kurang dari 3 ( ti ga) tahun buku.
3) Dalam rangka Penawaran Umum oleh perusahaan yang di kategori kan sebagai Perusahaan
M enengah atau K eci l, laporan k euangan yang di saj i k an adalah untuk j angk a wak tu 2
( dua) tahun buku terakhi r atau sej ak berdi ri nya bagi Perusahaan M enengah atau K eci l
yang berdi ri kurang dari 2 ( dua) tahun buku.
4) D alam rangka Penawaran U mum dengan Hak M emesan Efek Terlebi h D ahulu, laporan
k euangan yang di saj i k an adalah untuk j angk a wak tu 2 ( dua) tahun buk u terak hi r.
D alam hal efekti fnya Pernyataan Pendaftaran melebi hi 180 ( seratus delapan puluh) hari
dari laporan keuangan tahunan terakhi r, maka laporan keuangan i nteri m harus di sertakan
dengan ketentuan j angka waktu antara tanggal efekti fnya Pernyataan Pendaftaran dan
tanggal laporan k euangan i nteri m ti dak melampaui 180 ( seratus delapan puluh) hari .
i . Laporan K euangan K onsoli dasi
1) Laporan keuangan konsoli dasi menggabungkan seluruh perusahaan yang di kendali kan
oleh i nduk perusahaan. Pengendali an di anggap ada apabi la i nduk perusahaan memi li ki
bai k secara langsung maupun ti dak langsung ( melalui anak perusahaan) , lebi h dari 50%
hak suara pada suatu perusahaan. Walaupun suatu perusahaan memi li ki hak suara 50%
atau kurang, pengendali an tetap di anggap ada apabi la dapat di bukti kan adanya salah
satu kondi si beri kut :
a) M empunyai hak suara yang lebi h dari 50% berdasark an suatu perj anj i an dengan
i nvestor lai nnya;
b) M empunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebi j akan fi nansi al dan operasi onal
perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perj anj i an;
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
IV-6
Peraturan Nomor VIII.G.7
c) M ampu menunj uk atau memberhenti kan mayori tas pengurus perusahaan; atau
d) M ampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.
2) Anak perusahaan tidak dikonsolidasikan dalam hal :
a) Pengendalian dimaksudkan untuk sementara, karena saham anak perusahaan dibeli dengan
tujuan untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek; atau
b) Anak perusahaan dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga mempengaruhi secara
si gni fi kan kemampuannya dalam mentransfer dana kepada i nduk perusahaan.
3) Walaupun anak perusahaan bergerak dalam jenis usaha yang berbeda atau sama sekali tidak ada
hubungannya dengan jenis usaha induk perusahaan, laporan keuangan anak perusahaan tersebut
tetap harus di masuk k an dalam penyusunan laporan k euangan k onsoli dasi .
4) Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan induk perusahaan dan anak
perusahaan digabungkan satu per satu ( line by line basis) dengan menjumlahkan unsur-unsur
yang sejenis dari aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.
5) Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama
untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama atau sejenis. Apabila tidak mungkin digunakan
kebijakan akuntansi yang sama dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, maka harus
diungkapkan penggunaan kebijakan akuntansi yang berbeda tersebut dan proporsi unsur yang
terkait dengan kebijakan akuntansi tersebut terhadap unsur sejenis dalam laporan keuangan
konsolidasi.
j. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah :
1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau
berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies,
subsidiaries dan fellow subsidiaries) ;
2) Perusahaan asosiasi ( associated company ) ;
3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak
suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat
dari perorangan tersebut ( yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka
yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya
dengan perusahaan pelapor) ;
4) K aryawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota
dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang
tersebut; dan
5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung
maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan dalam angka 3) atau 4) , atau setiap
orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-
perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari
perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci
yang sama dengan perusahaan pelapor.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-7
k. D alam penyaj i an Neraca, Laporan Laba R ugi , Laporan Perubahan Ekui tas dan Laporan
A rus K as, harus di sertai dengan pernyataan bahwa C atatan atas Laporan K euangan
merupakan bagi an tak terpi sahkan dari laporan keuangan.
l. A pabi la perusahaan melakukan penyaj i an kembali ( restatement ) laporan keuangan yang
telah di terbi tkan sebelumnya, maka keterangan di saj i kan kembali dan nomor referensi
yang mengacu k epada C atatan atas Laporan K euangan yang menj elask an penyaj i an
kembali tersebut harus di saj i kan pada kolom tahun di mana laporan keuangan tersebut
di saj i kan kembali , masi ng-masi ng di Neraca, Laporan Laba R ugi , Laporan Perubahan
Ekui tas dan Laporan A rus K as.
m. P erubahan A k untansi dan K esalahan M endasar harus di perlak uk an sebagai beri k ut :
1) Perubahan esti masi akuntansi
Suatu esti masi di revi si j i ka ada perubahan kondi si yang mendasari esti masi tersebut,
atau karena adanya i nformasi baru, bertambahnya pengalaman atau perkembangan
lebi h lanj ut. D ampak perubahan i ni harus di perlak uk an secara prospek ti f.
2) Perubahan K ebi j akan A kuntansi
P erubahan k ebi j ak an ak untansi di lak uk an hanya j i k a penerapan suatu k ebi j ak an
akuntansi yang berbeda diwajibkan oleh peraturan perundangan atau standar akuntansi
k euangan yang berlak u, atau j i k a di perk i rak an bahwa perubahan tersebut ak an
menghasi lk an penyaj i an k ej adi an atau transak si yang lebi h sesuai dalam laporan
keuangan suatu perusahaan.
3) K esalahan M endasar
K esalahan mendasar mungki n ti mbul dari kesalahan perhi tungan matemati s, kesalahan
dalam penerapan kebi j akan akuntansi , kesalahan i nterpretasi fakta dan kecurangan
atau kelalai an.
D ampak perubahan k ebi j ak an ak untansi atau k orek si atas k esalahan mendasar harus
di perlak uk an secara retrospek ti f dengan melak uk an penyaj i an k embali ( restatement )
untuk peri ode yang telah di saj i kan sebelumnya dan melaporkan dampaknya terhadap
masa sebelum peri ode saj i an sebagai suatu penyesuai an pada saldo laba awal peri ode.
Pengecuali an di lakukan apabi la di anggap ti dak prakti s atau secara khusus di atur lai n
dalam k etentuan masa transi si penerapan standar ak untansi k euangan baru.
3. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
a. Laporan Keuangan terdiri dari :
1) Neraca;
2) Laporan Laba R ugi ;
3) Laporan Perubahan Ekui tas;
4) Laporan A rus K as; dan
5) C atatan atas Laporan K euangan.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-8
b. NERACA
1) Pengerti an
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posi si keuangan, yang menunj ukkan
ak ti va, k ewaj i ban dan ek ui tas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. D alam
neraca, akti va lancar di saj i kan terpi sah dari akti va ti dak lancar dan kewaj i ban lancar
terpi sah dari kewaj i ban ti dak lancar, kecuali untuk i ndustri tertentu yang di atur secara
khusus. Akti va lancar di saj i kan menurut ukuran li kui di tas sedangkan kewaj i ban di saj i kan
menurut urutan j atuh temponya.
2) K omponen U tama Neraca
a) AKTIVA
( 1) A kti va Lancar :
( a) K as dan Setara K as;
( b) I nvestasi Jangka Pendek;
( c) Wesel Tagi h;
( d) Pi utang U saha;
( e) Pi utang Lai n-Lai n;
( f) Persedi aan;
( g) Paj ak D i bayar D i muka;
( h) Bi aya D i bayar di M uka; dan
( i ) A kti va Lancar Lai n-lai n.
( 2) A kti va T i dak Lancar
( a) Pi utang Hubungan I sti mewa;
( b) A kti va Paj ak Tangguhan;
( c) I nvestasi Pada Perusahaan A sosi asi ;
( d) I nvestasi Jangka Panj ang Lai n;
( e) A kti va Tetap;
( f) A kti va Tak Berwuj ud; dan
( g) A kti va Lai n-Lai n.
b) KEWAJIBAN
( 1) K ewaj i ban Lancar:
( a) Pi nj aman Jangka Pendek;
( b) Wesel Bayar;
( c) Hutang U saha;
( d) Hutang Paj ak;
( e) Beban M asi h Harus D i bayar;
( f) Bagi an K ewaj i ban Jangka Panj ang yang akan Jatuh Tempo dalam Waktu
Satu Tahun; dan
( g) K ewaj i ban Lancar Lai n-lai n.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-9
( 2) K ewaj i ban T i dak Lancar
( a) Hutang Hubungan I sti mewa;
( b) K ewaj i ban Paj ak Tangguhan;
( c) Pi nj aman Jangka Panj ang;
( d) Hutang Sewa G una U saha;
( e) Hutang O bli gasi ;
( f) K ewaj i ban T i dak Lancar Lai nnya;
( g) Hutang Subordi nasi ; dan
( h) O bli gasi K onversi .
c) HAK MINORITAS
d) EKUITAS
( 1) M odal Saham;
( 2) Tambahan M odal D i setor;
( 3) Seli si h K urs K arena Penj abaran Laporan K euangan;
( 4) Seli si h Transak si P erubahan Ek ui tas A nak P erusahaan / P erusahaan A sosi asi ;
( 5) Seli si h Ni lai Transaksi R estrukturi sasi Enti tas Sepengendali ;
( 6) K euntungan ( K erugi an) yang B elum D i reali sasi dari Efek Tersedi a U ntuk D i j ual;
( 7) Seli si h Peni lai an K embali A kti va Tetap;
( 8) Saldo Laba; dan
( 9) M odal Saham D i peroleh K embali .
3) Rincian Komponen Neraca
a) AKTIVA
A kti va adalah sumber daya yang di kuasai oleh perusahaan sebagai aki bat dari peri sti wa masa
lalu, dan di masa depan manfaat ekonomi dari sumber daya tersebut di harapkan akan di peroleh
perusahaan.
(1) Aktiva Lancar
S ua tu a k ti va d i k l a si f i k a si k a n seb a ga i a k ti va l a nca r, j i k a a k ti va terseb ut :
( a) D i perk i rak an ak an di reali sasi atau di mi li k i untuk di j ual atau di gunak an dalam j angk a
waktu satu si klus operasi normal perusahaan; atau
( b) D i mi li ki untuk di perdagangkan atau untuk tuj uan j angka pendek dan di harapkan akan
di reali sasi dalam j angka waktu 12 ( dua belas bulan) bulan dari tanggal neraca; atau
( c) Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya ti dak di batasi .
A kti va lancar dapat di klasi fi kasi kan antara lai n sebagai beri kut :
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-10
(a) Kas dan Setara Kas
Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum
perusahaan.
Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat
dijadikan kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
Instrumen yang dapat diklasifikasikan sebagai setara kas antara lain adalah :
Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal
penempatannya serta tidak dijaminkan; dan
Instrumen pasar uang yang diperoleh dan dapat dicairkan dalam jangka waktu tidak lebih dari 3
(tiga) bulan.
Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas
tidak tergolong dalam kas dan setara kas.
(b) Investasi Jangka Pendek
Pos ini merupakan bentuk investasi yang segera dapat direalisasi dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam
jangka waktu satu tahun atau kurang.
Investasi ini meliputi deposito dan Efek yang jatuh tempo atau dimaksudkan untuk dimiliki tidak lebih dari
12 (dua belas) bulan.
Investasi jangka pendek dalam Efek harus dikelompokkan ke dalam salah satu dari tiga kategori berikut:
Diperdagangkan (trading )
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli dan dimiliki untuk menghasilkan keuntungan
dari perbedaan harga jangka pendek. Suatu Efek harus diklasifikasikan sebagai "Diperdagangkan",
tanpa memperhatikan alasan perolehannya, jika Efek tersebut merupakan bagian dari suatu portofolio
Efek sejenis dimana terdapat bukti bahwa pola pembelian dan penjualan Efek yang sekarang terjadi
adalah untuk memperoleh keuntungan jangka pendek.
Efek untuk "Diperdagangkan" disajikan di Neraca sebesar nilai wajarnya, dan keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi termasuk dalam Laporan Laba Rugi.
D i mi li ki hi ngga j atuh tempo ( held to maturity)
M erupakan akti va keuangan dengan kepasti an pembayaran dan kepasti an tanggal
j atuh tempo, di mana perusahaan bermaksud dan mampu memi li ki nya hi ngga j atuh
tempo.
Efek yang di mi li ki hi ngga j atuh tempo di saj i kan di Neraca sebesar bi aya perolehan
setelah amorti sasi . P erusahaan harus secara k onsi sten menggunak an metode
amorti sasi yang menghasi lk an penyaj i an yang waj ar dalam laporan k euangan.
Tersedi a untuk di j ual ( available for sale) :
Efek yang termasuk dalam kelompok i ni adalah efek yang ti dak memenuhi kri teri a
D i perdagangkan atau D i mi li ki hi ngga j atuh tempo.
Efek i ni di saj i kan di Neraca sebesar ni lai waj arnya, dan keuntungan atau kerugi an
yang belum di reali sasi di akui sebagai komponen ekui tas, melalui Laporan Perubahan
Ekui tas, sampai Efek tersebut di j ual atau di lepas, dan pada saat tersebut akumulasi
k euntungan atau k erugi an yang sebelumnya di ak ui sebagai k omponen ek ui tas
harus di akui dalam Laporan Laba R ugi .
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-11
I nvestasi pada efek yang seharusnya di saj i kan sebesar ni lai waj ar, tetapi efek tersebut
ti dak akti f di perdagangkan dan ni lai waj arnya ti dak dapat di tentukan secara andal, harus
di saj i kan sebesar bi aya perolehan.
I nvestasi j angka pendek pada akti va non keuangan harus di saj i kan sebesar ni lai terendah
antara bi aya dan harga pasar.
(c) Wesel Tagih
P os i ni merupak an pi utang usaha pada pi hak k eti ga yang di duk ung j anj i tertuli s untuk
membayar dalam j angk a wak tu k urang dari 12 ( dua belas) bulan atau satu si k lus operasi
normal perusahaan.
Wesel tagi h di saj i kan sebesar j umlah yang dapat di reali sasi kan, setelah memperhi tungkan
penyi si han bagi an yang di perki rakan ti dak dapat di tagi h.
(d) Piutang Usaha
Pos i ni merupakan pi utang dari penj ualan yang ti mbul dalam hubungannya dengan kegi atan
normal perusahaan, bai k yang berasal dari pi hak k eti ga maupun yang berasal dari pi hak
yang mempunyai hubungan i sti mewa.
Pi utang usaha di saj i kan sebesar j umlah yang dapat di reali sasi kan, setelah memperhi tungkan
penyi si han bagi an yang di perki rakan ti dak dapat di tagi h.
Saldo masi ng-masi ng pi utang dan penyi si han pi utang tak tertagi h harus di saj i k an.
(e) Piutang Lain-Lain
Pos i ni merupakan tagi han perusahaan pada pi hak keti ga yang menurut si fat dan j eni snya
t i d a k d a p a t d i k el omp ok k a n d a l a m p os p i ut a ng usa ha d a n wesel t a g i h.
Pi utang i ni di saj i kan sebesar j umlah yang dapat di reali sasi kan, setelah memperhi tungkan
penyi si han bagi an yang di perki rakan ti dak dapat di tagi h.
(f) Persediaan
Persedi aan adalah akti va :
Tersedi a untuk di j ual dalam kegi atan usaha normal;
Dalam proses produksi dan atau dalam perj alanan; atau
Dalam bentuk bahan atau perlengkapan ( supplies) untuk di gunakan dalam proses produksi
atau pemberi an j asa.
Persedi aan di saj i kan sebesar bi aya perolehan atau ni lai reali sasi bersi h, mana yang lebi h
rendah ( the lower of cost or net realizable value) .
(g) Pajak Dibayar Dimuka
Pos i ni merupakan :
K elebi han pembayaran paj ak , mi salnya P aj ak P ertambahan N i lai , yang ak an di tagi h
k embali atau di k ompensasi k an terhadap k ewaj i ban paj ak masa beri k utnya.
A k ti va P aj ak K i ni yai tu k elebi han j umlah P aj ak P enghasi lan yang telah di bayar pada
peri ode berj alan dan peri ode sebelumnya dari j umlah paj ak yang terhutang untuk peri ode-
peri ode tersebut. A kti va Paj ak K i ni harus di kompensasi ( offset) dengan K ewaj i ban Paj ak
K i ni dan j umlah netonya harus di saj i kan pada Neraca. K ompensasi i ni ti dak di lakukan
apabi la paj ak tersebut untuk enti tas hukum yang berbeda dalam suatu laporan keuangan
konsoli dasi .
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-12
(h) Biaya Dibayar Dimuka
Pos i ni merupakan bi aya yang telah di bayar namun pembebanannya baru akan di lakukan
pada peri ode yang akan datang seperti premi asuransi di bayar di muka, bunga di bayar
di muka dan sewa di bayar di muka.
(i) Aktiva Lancar Lain-lain
P os i ni mencak up ak ti va lancar yang ti dak dapat di k elompok k an k e dalam huruf ( a)
sampai dengan ( h) di atas, termasuk pembayaran di muka untuk memperoleh barang
atau j asa yang ak an di gunak an dalam wak tu 12 ( dua belas) bulan atau satu si k lus
operasi normal perusahaan.
(2) Aktiva Tidak Lancar
(a) Piutang Hubungan Istimewa
P os i ni merupak an pi utang yang ti mbul sebagai ak i bat dari transak si dengan pi hak
yang mempunyai hubungan istimewa, selain untuk pos yang telah ditentukan penyajiannya
yai tu K as dan Setara K as, serta Pi utang U saha.
Pi utang Hubungan I sti mewa di saj i kan sebesar j umlah yang dapat di reali sasi kan. Ji ka
di bentuk penyi si han untuk pi utang hubungan i sti mewa, maka harus di ungkapkan alasan,
dasar pembentukan penyi si han dan penj elasan terj adi nya pi utang hubungan i sti mewa
tersebut.
(b) Aktiva Pajak Tangguhan
Pos i ni merupakan j umlah paj ak penghasi lan terpuli hkan ( recoverable) pada peri ode
mendatang sebagai aki bat adanya :
Perbedaan temporer yang boleh di kurangkan; dan
Si sa kompensasi kerugi an.
Saldo rugi fi sk al yang dapat di k ompensasi di ak ui sebagai A k ti va P aj ak Tangguhan
apabi la besar kemungki nan bahwa laba fi skal pada masa yang akan datang memadai
untuk di k ompensasi . A k ti va paj ak tangguhan di saj i k an sebesar j umlah yang dapat
di puli hk an k embali . A k ti va P aj ak Tangguhan harus di k ompensasi ( offset) dengan
K ewaj i ban Paj ak Tangguhan dan j umlah netonya di saj i kan pada Neraca. K ompensasi
i ni ti dak di lakukan apabi la paj ak tersebut untuk enti tas hukum yang berbeda dalam
suatu laporan keuangan konsoli dasi .
(c) Investasi Pada Perusahaan Asosiasi
Pos i ni merupakan i nvestasi pada perusahaan asosi asi yang di maksudkan untuk
di mi li k i oleh perusahaan dalam j angk a wak tu lebi h dari 12 ( dua belas) bulan.
I nvestasi pada perusahaan asosi asi ( perusahaan memi li ki 20% sampai dengan
50% bagi an ekui tas perusahaan i nvestee) , harus di saj i kan menggunakan metode
ekui tas.
(d) Investasi Jangka Panjang Lain
P os i ni merupak an i nvestasi yang di mak sudk an untuk di mi li k i oleh perusahaan
dalam j angka waktu lebi h dari 12 ( dua belas) bulan.
I nvestasi i ni dapat berbentuk i nvestasi dalam efek hutang dan efek ekui tas, i nvestasi
dalam properti dan i nvestasi lai nnya.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-13
I nvestasi dalam efek ekui tas ( perusahaan memi li ki kurang dari 20% saham perusahaan
i nvestee) , harus di klasi fi kasi kan sebagai "Tersedi a untuk di j ual". D alam hal i ni , prosedur
untuk pengklasi fi kasi an, pengukuran dan pengakuan sama dengan yang di gunakan untuk
i nvestasi j angka pendek.
I nvestasi dalam efek hutang, harus di klasi fi kasi kan sebagai "Di mi li ki hi ngga j atuh tempo"
atau "Tersedi a untuk di j ual". Dalam hal i ni , prosedur untuk pengklasi fi kasi an, pengukuran
dan pengak uan sama dengan yang di gunak an untuk i nvestasi j angk a pendek .
I nvestasi pada efek yang seharusnya di saj i kan sebesar ni lai waj ar, tetapi efek tersebut
ti dak akti f di perdagangkan dan ni lai waj arnya ti dak dapat di tentukan secara andal, harus
di saj i kan sebesar bi aya perolehan.
I nvestasi dalam properti , harus di saj i k an di neraca sebesar harga perolehan.
I nvestasi pada K erj a Sama O perasi ( hak bagi pendapatan) harus di saj i kan sebesar ni lai
tercatat, yai tu bi aya perolehan setelah memperhi tungk an ak umulasi amorti sasi nya.
I nvestasi lai nnya harus di saj i kan sebesar ni lai waj ar.
A pabi la suatu i nvestasi j angk a panj ang di saj i k an sebesar bi aya, namun j umlah yang
dapat di puli hkan ternyata kurang dari ni lai tercatat ( penurunan ni lai permanen) , maka
ni lai tercatat i nvestasi tersebut harus di k urangi sampai j umlah yang dapat di puli hk an
tersebut. Pengurangan i ni adalah kerugi an penurunan ni lai , yang termasuk dalam Laporan
Laba R ugi .
I nvestasi "Tersedi a untuk di j ual" yang di saj i kan sebesar ni lai waj arnya dapat mengalami
penurunan ni lai secara permanen apabi la terdapat bukti yang obyekti f. K eadaan i ni terj adi
aki bat penurunan kondi si keuangan dan kondi si lai nnya dari perusahaan penerbi t Efek
tersebut. P enurunan permanen i ni menyebabk an ni lai tercatat Efek melebi hi esti masi
j umlah yang dapat di puli hkan. D alam hal i ni kerugi an penurunan ni lai i ni di perlakukan
sebagai beri kut :
K erugi an bersi h k umulati f untuk Efek tertentu yang telah di ak ui secara langsung
dalam komponen ekui tas harus di pi ndahkan dari komponen ekui tas dan di masukkan
dalam Laporan Laba R ugi peri ode berj alan meski pun Efek tersebut belum di j ual atau
di lepas.
Jumlah kerugi an yang harus di pi ndahkan dari ekui tas ke Laporan Laba R ugi , adalah
perbedaan antara bi aya perolehan Efek dan ni lai waj ar Efek ( ni lai tercatatnya) ,
di kurangi dengan kerugi an penurunan ni lai dari Efek yang sebelumnya sudah di akui
dalam Laporan Laba R ugi .
Ji ka dalam peri ode beri kutnya, ni lai waj ar Efek mengalami kenai kan dan kenai kan
tersebut secara obyektif dapat dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian
penurunan nilai sebelumnya diakui dalam Laporan Laba Rugi, maka kerugian penurunan
ni l a i ha rus d i pul i hk a n mel a l ui L a pora n L a b a R ugi peri od e b erj a l a n.
(e) Aktiva Tetap
A kti va tetap adalah akti va berwuj ud yang di peroleh dalam bentuk si ap pakai , bai k melalui
pembeli an atau di bangun lebi h dahulu, yang di gunakan dalam kegi atan usaha perusahaan
serta tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai
masa manfaat lebi h dari satu tahun.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
IV-14
Peraturan Nomor VIII.G.7
Yang termasuk dalam akti va tetap adalah akti va tetap pemi li kan langsung, akti va sewa guna
usaha, ak ti va dal am penyel esai an, dan ak ti va K erj a S ama O perasi ( K S O ) .
Pemi li kan Langsung
Pos i ni merupakan akti va tetap yang si ap pakai , transaksi nya telah selesai , dan menj adi
hak perusahaan. A kti va i ni di nyatakan sebesar harga perolehan.
A kti va Sewa G una U saha
P os i ni merupak an ak ti va tetap yang di peroleh melalui transak si sewa guna usaha
dengan hak opsi ( capital lease) .
A kti va sewa guna usaha di nyatakan sebesar ni lai tunai dari seluruh pembayaran sewa
guna usaha di tambah ni lai si sa ( harga opsi ) yang harus di bayar oleh penyewa guna
usaha pada akhi r masa sewa guna usaha.
A kti va dalam Penyelesai an
Pos i ni merupakan akti va yang masi h dalam proses pembangunan dan belum si ap untuk
di gunak an, serta di mak sudk an untuk di pergunak an oleh perusahaan sebagai ak ti va
tetap dalam k egi atan usahanya. A k ti va i ni di nyatak an sebesar bi aya yang telah
di keluarkan.
Dalam hal proses pembangunan akti va tersebut terhenti dan ti dak mungki n di lanj utkan,
maka harus di keluarkan dari komponen akti va tetap.
A kti va K SO
Pos i ni merupakan akti va yang di bangun dalam rangka kerj asama operasi yang di kelola
oleh perusahaan.
U ntuk K SO dengan pola Bangun K elola Serah, ak ti va K SO ak an di serahk an oleh
perusahaan kepada mi tra K SO pada akhi r masa K SO . Sedangkan untuk pola Bangun
Serah K elola, akti va K SO akan di serahkan oleh mi tra K SO kepada perusahaan pada
awal masa K SO .
A kti va K SO di nyatakan sebesar bi aya perolehannya, atau bi aya pembangunan yang
tercantum di perj anj i an K SO , atau sebesar ni lai waj ar, di pi li h mana yang pali ng obyekti f
atau pali ng berdaya uj i .
Aktiva tetap disajikan sebesar biaya perolehannya, dan dikurangi akumulasi depresiasinya
( kecuali tanah) .
Bi aya perolehan di atas harus memperti mbangkan hal-hal sebagai beri kut ( j i ka ada) :
bi aya pi nj aman yang secara langsung dapat di atri busi kan dengan perolehan atau
k onstruk si a k ti va teta p ya ng memenuhi sya ra t untuk di k a pi ta l i sa si ;
penurunan ni lai akti va tetap ( impairment) ; dan
peni lai an kembali akti va tetap.
(f) Aktiva Tak Berwujud
A kti va tak berwuj ud adalah akti va non moneter dan ti dak memi li ki wuj ud fi si k, yang di mi li ki
untuk di gunakan dalam produksi atau pemasokan barang/j asa, untuk di sewakan kepada
pi hak lai nnya, atau untuk tuj uan admi ni strati f lai nnya.
Termasuk dalam akti va tak berwuj ud antara lai n hak paten, hak ci pta, waralaba ( franchise) ,
merk dagang, dan goodwi ll.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-15
Aktiva tak berwujud disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah memperhitungkan
akumulasi amorti sasi dan penurunan ni lai akti va ti dak berwujud.
(g) Aktiva Lain-Lain
Akun-akun yang ti dak dapat di golongkan dalam kelompok akti va di atas di saji kan dalam kelompok
Akti va Lai n-lai n.
Pos i ni mencakup antara lai n :
Akti va tetap yang ti dak di gunakan lagi ;
Akti va dari segmen usaha yang telah di putuskan oleh manaj emen untuk di henti kan atau akan
di jual;
A k ti va perusahaan yang di k el ol a ol eh pi hak l ai n dal am rangk a K S O ; dan
Beban tangguhan, misalnya: biaya yang timbul untuk pengurusan legal tanah dan biaya perluasan
usaha. Beban tangguhan harus diamortisasi sesuai dengan masa manfaat masing-masing jenis
beban. Saldo beban tangguhan sesudah amorti sasi yang berkai tan dengan suatu kewaj i ban,
harus di hapuskan secara proporsi onal, bi la sebagi an dari kewaj i ban tersebut di lunasi atau
di selesai kan.
Aktiva lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi
amorti sasi dan penurunan ni lai ( ji ka ada) .
b) KEWAJIBAN
K ewaji ban merupakan tanggung jawab perusahaan pada saat i ni yang ti mbul dari peri sti wa masa lalu,
yang penyel esai annya di perk i rak an ak an membutuhk an sumber daya perusahaan.
K ewaji ban di saji kan sebesar jumlah yang harus di bayar.
(1) Kewajiban Lancar
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar jika diperkirakan akan diselesaikan dalam
jangka waktu 12 ( dua belas) bulan dari tanggal neraca atau satu siklus operasi normal perusahaan.
K ewaji ban lancar dapat di klasi fi kasi kan antara lai n sebagai beri kut :
(a) Pinjaman Jangka Pendek
Pos ini merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak bank atau lembaga keuangan lainnya.
(b) Wesel Bayar
Pos ini merupakan hutang usaha pada pihak ketiga yang didukung janji tertulis untuk membayar
dalam j angka waktu kurang dari 12 ( dua belas) bulan dari tanggal neraca atau satu si klus
operasi normal perusahaan.
c) Hutang Usaha
Pos i ni merupakan kewaj i ban yang ti mbul dalam rangka kegi atan normal perusahaan, bai k
kewaj i ban kepada pi hak keti ga maupun kepada pi hak yang mempunyai hubungan i sti mewa.
Saldo masi ng-masi ng hutang tersebut harus di saji kan.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
IV-16
Peraturan Nomor VIII.G.7
(d) Hutang Pajak
Pos ini merupakan :
K ewajiban dalam rangka pajak perusahaan dan pajak lainnya yang belum dibayar.
K ewajiban pajak kini, yaitu jumlah pajak penghasilan terutang atas penghasilan kena pajak
pada periode berjalan. K ewajiban Pajak K ini harus dikompensasi ( offset) dengan Aktiva Pajak
K ini dan jumlah netonya harus disajikan pada Neraca. K ompensasi ini tidak dilakukan apabila
pajak tersebut untuk entitas hukum yang berbeda dalam suatu laporan keuangan konsolidasi.
(e) Beban Masih Harus Dibayar
Pos ini merupakan kumpulan dari beberapa jenis beban yang telah menjadi kewajiban perusahaan
namun belum jatuh tempo.
( f) Bagian Kewajiban Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Pos ini merupakan bagian dari kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
( dua belas) bulan dari tanggal neraca. Pos ini disajikan dalam neraca dengan rincian antara lain
sebagai berikut :
Pinjaman Jangka Panjang;
Hutang Sewa G una Usaha; dan
Hutang O bligasi.
(g) Kewajiban Lancar Lain-Lain
Pos ini mencakup seluruh kewajiban lancar lainnya, yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
huruf ( a) sampai dengan ( f) di atas.
(2) Kewajiban Tidak Lancar
Semua kewajiban lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar merupakan
kewajiban tidak lancar. K ewajiban tidak lancar antara lain terdiri dari :
(a) Hutang Hubungan Istimewa
Pos i ni merupakan kewaj i ban yang ti mbul sebagai aki bat dari adanya transaksi dengan
pi hak-pi hak yang mempunyai hubungan i sti mewa, di luar kegi atan normal perusahaan.
(b) Kewajiban Pajak Tangguhan
Pos i ni merupakan j umlah paj ak penghasi lan terutang untuk peri ode mendatang sebagai
ak i bat adanya perbedaan temporer k ena paj ak . K ewaj i ban P aj ak Tangguhan harus
di kompensasi ( offset) dengan A kti va Paj ak Tangguhan dan j umlah netonya di saj i kan
pada Neraca. K ompensasi i ni ti dak di lakukan apabi la pajak tersebut untuk enti tas hukum
yang berbeda dalam suatu laporan keuangan konsoli dasi .
(c) Pinjaman Jangka Panjang
Pos i ni merupakan kewaj i ban perusahaan kepada pi hak bank atau lembaga keuangan
lai nnya yang di perki rakan penyelesai annya ti dak akan di lakukan dalam j angka waktu
lebi h dari satu si klus operasi normal perusahaan atau j atuh tempo dalam j angka waktu
lebi h dari 12 ( dua belas) bulan sej ak tanggal neraca.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
(d) Hutang Sewa Guna Usaha
Pos ini merupakan kewajiban perusahaan kepada perusahaan sewa guna usaha ( leasing company)
sehubungan dengan perolehan aktiva perusahaan. Pos ini disajikan sebesar nilai tunai dari seluruh
pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa ( harga opsi) dikurangi angsuran pokok.
(e) Hutang Obligasi
Pos ini merupakan kewajiban perusahaan kepada pemegang obligasi sehubungan dengan
penerbitan obligasi perusahaan. Pos ini disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan
amortisasi premium atau diskonto.
(f) Kewajiban Tidak Lancar Lainnya
Pos ini mencakup kewajiban tidak lancar lainnya yang tidak dapat dikelompokkan dalam huruf
( a) sampai dengan ( e) diatas. Penyajian pos ini dalam neraca disesuaikan dengan urutan jatuh
temponya.
(g) Hutang Subordinasi
Pos ini merupakan pinjaman yang diperoleh berdasarkan suatu perjanjian subordinasi, di mana
pinjaman tersebut baru dapat dibayar kembali apabila perusahaan telah melunasi kewajiban
tertentu.
(h) Obligasi Konversi
Pos i ni merupakan hutang obli gasi yang dapat di konversi kan menj adi saham perusahaan
di masa yang akan datang. Pos i ni di saji kan sebesar ni lai nomi nal setelah memperhi tungkan
amorti sasi premi um atau di skonto.
Bi aya emi si efek hutang merupakan bi aya transaksi yang harus di kurangkan langsung
dari hasi l emi si dalam rangka menentukan hasi l emi si neto efek hutang tersebut. Seli si h
antara hasi l emi si neto dengan ni lai nomi nal merupakan di skonto atau premi um yang harus
di amorti sasi selama j angka waktu efek hutang tersebut.
Saldo bi aya emi si efek hutang sebelum berlakunya peraturan i ni harus di perlakukan sesuai
dengan peraturan i ni .
K ewaj i ban berbunga j angka panj ang meski pun akan j atuh tempo dalam j angka waktu 12
( dua belas) bulan sej ak tanggal neraca tetap di klasi fi kasi kan sebagai kewaj i ban ti dak
lancar apabi la :
( a) kesepakatan awal perj anj i an pi nj aman untuk j angka waktu lebi h dari 12 ( dua belas)
bulan;
( b) perusahaan bermaksud membi ayai kembali kewaj i bannya dengan pendanaan j angka
panj ang; dan
( c) maksud tersebut pada huruf b di dukung dengan perj anj i an pembi ayaan kembali atau
penj adwalan kembali pembayaran yang resmi di sepakati sebelum laporan keuangan
di setuj ui .
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-17
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
IV-18
Peraturan Nomor VIII.G.7
c) HAK MINORITAS
Pos i ni merupakan bagi an akti va neto dari anak perusahaan yang ti dak di mi li ki bai k secara
langsung maupun ti dak langsung oleh i nduk perusahaan.
d) EKUITAS
Pos i ni merupakan hak pemi li k dalam perusahaan yai tu seli si h antara akti va dan kewaj i ban
yang ada.
Penyaj i an Ekui tas dalam Neraca harus memi sahkan :
( 1) M odal Saham
Pada pos i ni di saj i kan ni lai nomi nal untuk seti ap j eni s saham. Di sampi ng i tu, pada pos
i ni di saj i kan :
( a) M odal Dasar
Jumlah saham, untuk setiap jenis saham, sesuai dengan anggaran dasar perusahaan.
( b) M odal Di tempatkan dan Di setor Penuh
Jumlah saham, untuk seti ap j eni s saham, yang telah di tempatkan dan di setor penuh.
( 2) Tambahan M odal Di setor ( Additional Paid-in Capital ) - Bersi h
Tambahan modal di setor di saj i k an di neraca dengan menj umlahk an pos-pos
beri kut i ni :
( a) A gi o Saham
P os i ni merupak an k elebi han setoran pemegang saham di atas ni lai nomi nal.
( b) Bi aya Emi si Efek Ekui tas
P os i ni merupak an bi aya yang berk ai tan dengan penerbi tan efek ek ui tas
perusahaan. Bi aya i ni mencak up fee dan k omi si yang di bayark an k epada
penj ami n emi si , lembaga dan profesi penunj ang pasar modal, dan bi aya
pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, bi aya pencatatan efek ekui tas
di bursa efek, serta biaya promosi. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pencatatan
saham di bursa efek atas saham yang sudah beredar dan bi aya yang berkai tan
dengan di vi den saham dan pemecahan saham ti dak termasuk dalam pos bi aya
emi si efek ekui tas.
Saldo bi aya emi si efek ek ui tas sebelum berlak unya peraturan i ni harus
di perlakukan sesuai dengan peraturan i ni .
Dalam hal perusahaan melakukan pembagi an saham bonus yang berasal dari
A gi o Saham, j umlah yang dapat di bagi kan adalah j umlah A gi o Saham setelah
di kurangi Bi aya Emi si Efek Ekui tas.
( c) Seli si h M odal Dari Perolehan K embali Saham
( d) M odal Sumbangan
( e) Seli si h K urs atas M odal Di setor
Pos i ni merupakan seli si h kurs mata uang asi ng yang ti mbul sehubungan dengan
transaksi modal.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-19
( f) M odal D i setor Lai nnya
A ntara lai n merupakan :
K elebi han setoran modal di atas M odal D asar atau M odal D i tempatk an.
Dalam hal Penawaran Umum dengan Hak M emesan Efek Terlebi h Dahulu, uang muka
pemesanan saham di saj i kan sebagai M odal D i setor Lai nnya. Namun apabi la uang
muka tersebut melebi hi j umlah yang akan menj adi modal saham ( oversubscribed) ,
ma k a k el eb i ha n terseb ut ha rus d i sa j i k a n seb a g a i k ewa j i b a n l a nca r.
N i lai waran pi sah ( detachabl e warrant) yang belum dan ti dak di lak sanak an.
(3) Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan.
Pos i ni merupakan seli si h pos-pos akti va dan kewaj i ban di Neraca dan pos-pos Laporan Laba
R ugi anak perusahaan di luar negeri yang menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang
negara tempat berusaha.
(4) Sel i si h Transaksi Perubahan Ekui tas Anak Perusahaan / Perusahaan Asosi asi
Pos i ni merupakan perbedaan ni lai i nvestasi perusahaan pada anak perusahaan/perusahaan
asosi asi sebagai aki bat adanya perubahan ekui tas anak perusahaan/perusahaan asosi asi
yang bukan berasal dari transaksi antara perusahaan dengan anak perusahaan / perusahaan
asosi asi tersebut.
(5) Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
P os i ni merupak an seli si h antara harga pengali han dengan ni lai buk u seti ap transak si
restrukturi sasi antara enti tas sepengendali .
(6) Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi dari Efek Tersedia Untuk Dijual
Pos i ni merupakan keuntungan atau kerugi an yang belum di reali sasi dari efek ekui tas dan
efek hutang yang tersedi a untuk di j ual.
(7) Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Pos i ni merupakan tambahan ni lai akti va tetap sebagai hasi l peni lai an kembali sesuai ketentuan
Pemeri ntah, setelah memperhi tungkan paj ak yang terkai t.
(8) Saldo Laba
P os i ni merupak an ak umulasi hasi l usaha peri odi k setelah memperhi tungk an pembagi an
di vi den dan koreksi laba rugi peri ode lalu.
D alam hal di lak uk an k uasi reorgani sasi , j umlah saldo laba negati f yang di eli mi nasi harus
di saj i k an selama ti ga tahun berturut-turut sej ak tahun di lak uk annya k uasi reorgani sasi .
Tanggal terj adi nya kuasi reorgani sasi harus di ungkapkan pada akun saldo laba untuk j angka
waktu sepuluh tahun ke depan.
(9) Modal Saham Diperoleh Kembali
Pos i ni merupakan ni lai saham perusahaan yang di peroleh kembali , yang di saj i kan sebagai
pengurang ekui tas.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-20
b. LAPORAN LABA RUGI
1) Pengertian
Laporan laba rugi merupak an ri ngk asan ak ti vi tas usaha perusahaan untuk peri ode
tertentu yang melaporkan hasi l usaha bersi h atau kerugi an yang ti mbul dari kegi atan
usaha dan akti vi tas lai nnya.
2) Komponen Utama Laporan Laba Rugi
K omponen utama laporan laba rugi yang di urai kan di bawah i ni menggunakan metode
beban fungsi onal. Bagi j eni s-j eni s i ndustri tertentu, di mungki nkan untuk menggunakan
metode lai n yang telah di tentukan.
a) Penj ualan bersi h atau Pendapatan U saha;
b) Beban Pokok Penj ualan;
c) Laba ( R ugi ) K otor;
d) Beban U saha;
e) Laba ( R ugi ) U saha;
f) Penghasi lan ( Beban) Lai n-lai n;
g) Bagi an Laba ( R ugi ) Perusahaan A sosi asi ;
h) Laba ( R ugi ) Sebelum Paj ak Penghasi lan;
i ) Beban ( Penghasi lan) Paj ak;
j ) Laba ( R ugi ) dari A kti vi tas Normal;
k) Pos Luar Bi asa;
l) Laba ( R ugi ) Sebelum Hak M i nori tas;
m) Hak M i nori tas atas Laba ( R ugi ) Bersi h A nak Perusahaan;
n) Laba ( R ugi ) Bersi h;
Pada bagi an bawah Laporan Laba R ugi agar di cantumkan:
o) Laba ( R ugi ) Per Saham D asar; dan
p) Laba ( R ugi ) Per Saham D i lusi an.
3) R i nci an K omponen Laporan Laba R ugi
a) Penj ualan Bersi h atau Pendapatan U saha
Penj ualan bersi h atau pendapatan usaha merupakan pendapatan yang bersumber dari
kegi atan utama perusahaan, seperti penj ualan produk, penj ualan barang dagangan
utama, dan pendapatan j asa.
Penjualan atau pendapatan usaha di saji kan bersi h setelah di kurangi potongan penjualan,
retur penj ualan dan lai n-lai n.
b) Beban Pokok Penj ualan
Pos ini merupakan nilai tercatat dari persediaan yang dijual untuk menghasilkan penjualan
atau pendapatan usaha.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-21
c) Beban Usaha
Pos ini merupakan beban kegiatan utama perusahaan, yang pada umumnya dilaporkan dalam dua
kategori, yaitu :
( 1) Beban Penjualan; dan
( 2) Beban Umum dan Administrasi.
d) Penghasilan ( Beban) Lain-lain
( 1) Penghasilan ( Beban) Lain-lain merupakan penghasilan dan beban yang tidak dapat dihubungkan
langsung dengan kegiatan usaha utama perusahaan.
( 2) Penghasilan ( Beban) Lain-Lain disajikan dengan merinci antara lain: laba ( rugi) penjualan aktiva
tetap, laba ( rugi) kurs, pendapatan bunga, dan beban bunga.
e) Bagian Laba ( Rugi) Perusahaan Asosiasi
Pos ini merupakan laba ( rugi) perusahaan asosiasi pada periode berjalan yang diakui oleh perusahaan
sesuai dengan persentase kepemilikan.
f) Beban ( Penghasilan) Pajak
Pos ini merupakan jumlah agregat pajak kini ( current tax) dan pajak tangguhan ( deferred tax) yang
diperhitungkan dalam perhitungan laba atau rugi pada periode berjalan.
g) Pos Luar Biasa
Pos ini berasal dari suatu kejadian atau transaksi yang memenuhi kriteria tidak normal ( unusual) dan
tidak sering terjadi (infrequent).
Pos luar biasa disajikan bersih setelah memperhitungkan pajak.
h) Hak M inoritas Atas Laba ( Rugi) Bersih Anak Perusahaan
Pos ini merupakan bagian laba ( rugi) bersih dari anak perusahaan yang tidak dimiliki baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh induk perusahaan.
i) Laba ( Rugi) Per Saham Dasar
Pos ini merupakan jumlah laba ( rugi) bersih pada suatu periode yang tersedia untuk setiap saham biasa
yang beredar selama periode pelaporan.
j) Laba ( Rugi) Per Saham Dilusian
Pos ini merupakan jumlah laba ( rugi) pada suatu periode yang tersedia untuk setiap saham biasa yang
beredar selama periode pelaporan dan saham biasa yang asumsinya diterbitkan bagi semua efek
berpotensi saham bi asa yang si fatnya di luti f yang beredar sepanj ang peri ode pelaporan.
Jumlah saham biasa yang akan diterbitkan saat konversi efek berpotensi saham biasa ditentukan sesuai
persyaratan efek berpotensi saham biasa tersebut. Penghitungan ini mengasumsikan nilai konversi atau
harga pelaksanaan yang paling menguntungkan dari sudut pandang pemegang efek berpotensi saham
biasa.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-22
c. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
1) Pengertian
Laporan P erubahan Ek ui tas adalah laporan yang menunj uk k an perubahan ek ui tas
perusahaan yang menggambark an peni ngk atan atau penurunan ak ti va bersi h atau
kekayaan selama peri ode pelaporan.
2) Komponen Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan i ni harus menyaj i kan :
a) Laba ( rugi ) bersi h peri ode pelaporan;
b) Seti ap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugi an yang di akui secara
langsung dalam ekui tas;
C ontoh pos i ni antara lai n keuntungan ( kerugi an) yang belum di reali sasi dari efek
tersedi a untuk di j ual.
c) Pengaruh kumulati f dari perubahan kebi j akan akuntansi dan koreksi atas kesalahan
mendasar;
Pengaruh kumulati f i ni di saj i kan bersi h setelah memperhi tungkan paj ak. Perubahan
kebi j akan akuntansi dapat berupa perubahan kebi j akan peni lai an persedi aan dari
metode M asuk P ertama K eluar P ertama ( FI FO ) menj adi metode M asuk Terak hi r
K eluar Pertama ( LI FO ) .
d) Transaksi modal dengan pemi li k dan di stri busi kepada pemi li k, antara lai n berupa
penyetoran modal saham dan pembagi an di vi den;
e) Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhi r peri ode serta perubahannya.
Saldo i ni di saj i kan dengan memi sahkan :
( 1) Yang Telah D i tentukan Penggunaannya
D alam pos i ni di lak uk an pemi sahan antara j umlah yang telah di tentuk an
penggunaannya oleh perusahaan dan yang di waj i bk an oleh peraturan yang
berlaku.
( 2) Yang Belum D i tentukan Penggunaannya
P os i ni merupak an saldo laba yang belum di tentuk an penggunaannya oleh
perusahaan.
f) R ekonsi li asi antara ni lai tercatat dari masi ng-masi ng j eni s modal di tempatkan dan
di setor penuh, tambahan modal di setor dan pos-pos ek ui tas lai nnya pada awal
dan ak hi r peri ode yang mengungk apk an secara terpi sah seti ap perubahan.
d. LAPORAN ARUS KAS
1) Pengertian
Laporan i ni menunj ukkan peneri maan dan pengeluaran kas dalam akti vi tas perusahaan
selama peri ode tertentu dan di klasi fi kasi kan menurut akti vi tas operasi , i nvestasi dan
pendanaan.
2) Komponen Utama Laporan Arus Kas
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-23
a) A rus kas dari akti vi tas operasi
A dalah arus kas yang terutama di peroleh dari akti vi tas penghasi l utama pendapatan
perusahaan, oleh karena i tu arus kas i ni pada umumnya berasal dari transaksi dan
p er i st i wa l a i n ya ng memp eng a r uhi p enet a p a n l a b a ( r ug i ) b er si h.
A rus k as dari ak ti vi tas operasi antara lai n dapat berupa arus k as dari transak si
penj ualan, pembayaran k epada pemasok , k aryawan, bunga, beban operasi onal
lai nnya dan paj ak penghasi lan.
Perusahaan harus menyaj i kan arus kas dari akti vi tas operasi dengan menggunakan
metode langsung ( direct method) .
b) A rus kas dari akti vi tas i nvestasi
A rus k as dari ak ti vi tas i nvestasi mencermi nk an peneri maan dan pengeluaran k as
sehubungan dengan perolehan dan atau pelepasan sumber daya yang bertuj uan
untuk menghasi lkan pendapatan dan arus kas masa depan.
A rus kas dari akti vi tas i nvestasi antara lai n dapat berasal dari transaksi pembeli an
dan penj ualan akti va tetap, akti va tak berwuj ud, dan akti va lai n, serta uang muka
dan pi nj aman yang di beri k an k epada pi hak lai n. T i dak termasuk di si ni adalah
penempatan dana perusahaan untuk j angka pendek seperti deposi to yang kurang
d a r i sa t u t a hun d a n i nv est a si p a d a ef ek unt uk d i p erd a g a ng k a n.
c) A rus kas dari akti vi tas pendanaan
A rus k as dari ak ti vi tas pendanaan ti mbul dari peneri maan dan pengeluaran k as
sehubungan dengan transaksi pendanaan j angka panj ang dengan pemegang saham
perusahaan dan kredi tur.
A rus k as dari ak ti vi tas pendanaan antara lai n dapat berupa peneri maan k as dari
emi si saham dan obli gasi , pembayaran di vi den, serta pelunasan pi nj aman.
3) A kti vi tas yang T i dak M empengaruhi A rus K as
A kti vi tas i nvestasi dan pendanaan yang ti dak mempengaruhi arus kas, di ri nci dan
di saj i kan tersendi ri di luar Laporan A rus K as. Transaksi i ni antara lai n dapat berupa
perolehan akti va tetap dengan menerbi tkan efek bersi fat hutang atau melalui sewa
guna usaha, k onversi hutang menj adi modal, k api tali sasi bi aya pi nj aman selama
masa pembangunan, serta ak ui si si perusahaan mel al ui emi si saham.
4) A rus kas sehubungan dengan pos luar bi asa harus di klasi fi kasi kan sebagai akti vi tas
operasi , i nvestasi , dan pendanaan sesuai dengan si fat transaksi nya dan di saj i kan
tersendi ri .
4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
a. Umum
1) C atatan atas Laporan K euangan memberi kan penj elasan mengenai gambaran umum
perusahaan, i khti sar kebi j akan akuntansi , penj elasan pos-pos laporan keuangan dan
i nformasi penti ng lai nnya.
2) C atatan atas Laporan K euangan harus di saj i kan secara si stemati s. Seti ap pos dalam
Neraca, Laporan Laba Rugi , Laporan Perubahan Ekui tas, dan Laporan Arus K as harus
berk ai tan dengan i nformasi yang ada dalam C atatan atas Laporan K euangan.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-24
3) C atatan atas Laporan K euangan mengungkapkan :
a) I nformasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebi j akan akuntansi
yang di pi li h dan di terapk an terhadap peri sti wa dan transak si yang penti ng;
b) I nformasi yang di waj i bkan dalam PSAK tetapi ti dak di saj i kan dalam Neraca, Laporan
L aba R ugi , L aporan P erubahan Ek ui tas dan L aporan A rus K as; dan
c) I nformasi tambahan yang ti dak di saji kan dalam Neraca, Laporan Laba Rugi , Laporan
Perubahan Ekui tas dan Laporan Arus K as tetapi di perlukan dalam rangka penyaj i an
secara waj ar.
4) U ntuk pos-pos yang ni lai nya materi al, harus di ri nci dan di j elaskan dalam C atatan atas
Laporan K euangan. Sedangk an untuk pos-pos yang bersi fat k husus untuk i ndustri
tertentu, harus di ri nci dan di j elask an pada C atatan atas Laporan K euangan tanpa
memperti mbangkan materi ali tasnya.
5) U ntuk pos yang merupak an hasi l penggabungan beberapa ak un sej eni s di ri nci dan
di j elask an si fat dari unsur utamanya dalam C atatan atas L aporan K euangan.
6) C atatan atas Laporan K euangan harus menunj ukkan secara terpi sah j umlah dari seti ap
j eni s transaksi dan saldo dengan para di rektur, pegawai , komi sari s, pemegang saham
utama, dan Pi hak-pi hak yang mempunyai hubungan i sti mewa sebagai mana di maksud
dalam angka 2 huruf j peraturan i ni . I khti sar terpi sah tersebut di perlukan untuk pi utang,
hutang, penj ualan atau pendapatan dan beban. A pabi la j umlah transaksi untuk masi ng-
masi ng k ategori tersebut dengan P i hak tertentu melebi hi R p1. 000. 000. 000, 00 ( satu
mi li ar rupi ah) , maka j umlah tersebut harus di saj i kan secara terpi sah dan nama Pi hak
tersebut waj i b di ungkapkan.
7) P engungk apan dengan menggunak an k ata sebagi an ti dak di perk enank an untuk
menj elask an adanya bagi an dari suatu j umlah. P engungk apan hal tersebut harus
menyatakan ni lai atau persentasenya.
8) A k ti va yang di j ami nk an harus di ungk apk an dalam penj elasan masi ng-masi ng pos.
Apabi la akti va perusahaan di asuransi kan, harus di ungkapkan j eni s dan ni lai akti va yang
di asuransi kan, ni lai pertanggungan asuransi serta pendapat manaj emen atas kecukupan
pertanggungan asuransi . Dalam hal ti dak di asuransi kan, harus di ungkapkan alasannya.
9) P eraturan i ni ti dak menentuk an bentuk penyaj i an C atatan atas Laporan K euangan.
Namun demi ki an, pengungkapannya mencakup tetapi ti dak terbatas pada unsur-unsur
yang di urai kan dalam huruf b beri kut i ni .
b. Unsur-unsur Catatan Atas Laporan Keuangan
1) Gambaran Umum Perusahaan
Hal-hal yang harus di ungkapkan, antara lai n adalah :
a) Pendi ri an perusahaan
( 1) R i wayat ri ngkas perusahaan;
( 2) N omor dan tanggal ak ta pendi ri an serta perubahan terak hi r, pengesahan
D epartemen Hukum dan P erundang-undangan dan atau nomor dan tanggal
Beri ta Negara yang bersangkutan;
( 3) Bi dang usaha utama perusahaan sesuai anggaran dasar dan kegi atan utama
perusahaan pada peri ode pelaporan;
( 4) Tempat k eduduk an perusahaan dan lok asi utama k egi atan usaha; dan
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-25
( 5) Tanggal mulai beroperasi nya perusahaan secara k omersi al. A pabi la perusahaan
melakukan ekspansi atau penci utan usaha secara si gni fi kan pada peri ode laporan
yang di saj i kan, harus di sebutkan saat di mulai nya operasi komersi al dari ekspansi
atau penci utan perusahaan dan kapasi tas produksi nya.
b) Penawaran U mum Efek Perusahaan
Penj elasan penawaran umum efek perusahaan yang meli puti tanggal efekti f penawaran
umum perdana, kebi j akan / ti ndakan perusahaan yang dapat mempengaruhi efek yang
di terbi tkan ( corporate action) sej ak penawaran umum perdana sampai dengan peri ode
pelaporan terakhi r, j eni s dan j umlah efek yang di tawarkan pada saat penawaran terakhi r,
dan tempat pencatatan efek perusahaan.
c) Struktur Perusahaan dan A nak Perusahaan
M enjelaskan struktur perusahaan yang menggambarkan perusahaan dan anak perusahaan
yang di mi li k i perusahaan bai k secara langsung maupun ti dak langsung. P enj elasan
tersebut mencakup hal-hal sebagai beri kut :
( 1) Nama perusahaan yang di mi li ki ;
( 2) Tempat kedudukan perusahaan;
( 3) Jeni s usaha;
( 4) Tahun beroperasi secara komersi al;
( 5) Persentase kepemi li kan;
( 6) Total akti va; dan
( 7) I nformasi penti ng lai nnya yang berkai tan dengan anak perusahaan, seperti alasan
ti dak di konsoli dasi kannya laporan keuangan anak perusahaan, dampak penggunaan
kebi j akan akuntansi yang berbeda oleh anak perusahaan dan proporsi unsur-unsur
yang terkai t dengan kebi j akan akuntansi tersebut.
d) K aryawan, di reksi dan komi sari s
Yang harus di ungkapkan adalah :
( 1) Nama anggota di reksi dan dewan komi sari s; dan
( 2) Jumlah karyawan pada akhi r peri ode atau rata-rata j umlah karyawan selama peri ode
yang bersangkutan.
2) Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
D alam bagi an i ni harus di ungkapkan hal-hal sebagai beri kut :
a) D asar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan
( 1) Dasar pengukuran laporan keuangan yai tu berdasarkan ni lai hi stori s ( historical cost) ,
ni lai k i ni ( current cost) , ni lai reali sasi ( realizable value) , ni lai waj ar (fair value)
berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.
( 2) D asar penyusunan laporan keuangan yai tu dasar akrual kecuali untuk laporan arus
kas.
( 3) M ata uang pelaporan yang di gunakan dan alasan menggunakan mata uang pelaporan
selai n rupi ah. A pabi la terdapat perubahan mata uang pelaporan, di ungk apk an
alasannya, kurs yang di gunakan dalam pengukuran kembali atau penj abaran, dan
i khti sar neraca dan laporan laba rugi yang di saj i kan sebagai perbandi ngan dalam
mata uang sebelumnya.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
IV-26
Peraturan Nomor VIII.G.7
( 4) A lasan perubahan peri ode pelaporan.
b) Kebijakan Akuntansi Tertentu
K ebi j ak an ak untansi meli puti , tetapi ti dak terbatas pada hal-hal sebagai beri k ut :
( 1) Pri nsi p-pri nsi p konsoli dasi ;
( 2) K as dan setara kas;
( 3) I nvestasi dalam Efek;
( 4) I nvestasi non Efek;
( 5) Penyi si han pi utang;
( 6) Persedi aan;
( 7) A kti va tetap;
( 8) Sewa guna usaha;
( 9) K erj asama operasi ;
( 10) A kti va dalam penyelesai an;
( 11) A kti va ti dak berwuj ud;
( 12) A kti va lai n-lai n;
( 13) Penurunan ni lai akti va;
( 14) Penggabungan usaha;
( 15) Pengakuan pendapatan;
( 16) Transaksi dan saldo dalam mata uang asi ng;
( 17) I nstrumen deri vati f;
( 18) Paj ak penghasi lan;
( 19) Program pensi un;
( 20) R estrukturi sasi hutang bermasalah;
( 21) Bi aya pi nj aman;
( 22) Segmen usaha; dan
( 23) Laba ( rugi ) per saham.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-27
3) Penjelasan atas Pos-pos Laporan Keuangan
Penj elasan atas pos-pos laporan keuangan di susun dengan memperhati kan urutan penyaj i an
N eraca, Laporan Laba R ugi , Laporan P erubahan Ek ui tas dan Laporan A rus K as, serta
i nformasi tambahan.
a) Aktiva
(1) Kas dan Setara Kas
Yang harus di ungk apk an antara lai n :
( a) U nsur k as dan setara k as pada pi hak yang mempunyai hubungan i sti mewa
dan pi hak k eti ga;
( b) R i nci an j umlah penempatan di bank berdasark an nama bank serta j eni s mata
uang asi ng; dan
( c) K i saran ti ngk at bunga dari setara k as sel ama peri ode pel aporan.
(2) Investasi Jangka Pendek
P engungk apan i nvestasi j angk a pendek di pi sahk an antara deposi to dan surat
berharga ( Efek )
( a) U nt uk d ep osi t o, ha r us d i ung k a p k a n ha l -ha l seb a g a i b er i k ut :
N ama bank , di pi sahk an antara pi hak k eti ga dan pi hak yang mempunyai
hubungan i sti mewa;
K i saran ti ngk at bunga;
Jeni s d a n j uml a h d ep osi t o d a l a m ma t a ua ng a si ng ; d a n
Hal-hal lai n yang dapat mempengaruhi kuali tas pencai ran deposi to tersebut.
( b) P engelompok k an Efek sesuai k ategori ( di perdagangk an, di mi li k i hi ngga j atuh
tempo, tersedi a untuk di j ual) dan di pi sahk an antara pi hak k eti ga dan pi hak
yang mempunyai hubungan i sti mewa :
Yang harus di ungk apk an :
Ni lai waj ar agregat. ( marked to market) ;
M etode dan asumsi yang di gunak an dalam menentuk an ni lai waj ar Efek ;
K euntungan ( kerugi an) yang belum di reali sasi dari pemi li kan efek tersedi a
untuk di j ual;
B i aya perolehan termasuk j umlah premi dan di sk onto yang belum
di amorti sasi , untuk efek di mi li k i hi ngga j atuh tempo;
M etode amorti sasi yang di gunak an;
P eri ngk at efek hutang beri k ut nama pemeri ngk at ( j i k a ada) ; dan
U rai an tentang alasan di ambi lnya k eputusan menj ual atau memi ndahk an
k elompok efek .
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
IV-28
Peraturan Nomor VIII.G.7
(3) Wesel Tagih
Yang harus di ungkapkan antara lai n pi hak penerbi t, ki saran ti ngkat bunga, j atuh tempo,
j eni s mata uang, dan urai an tentang si fat dan asal terj adi nya ( dari transak si usaha atau
lai nnya) .
(4) Piutang Usaha
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) Jumlah pi utang di pi sahkan antara pi hak keti ga dan pi hak yang mempunyai hubungan
i sti mewa;
( b) Jumlah pi utang menurut mata uang;
( c) Jumlah pi utang menurut umur;
( d) Jumlah penyi si han pi utang ragu-ragu, beban penyi si han dan penghapusan pi utang;
( e) Pendapat manaj emen akan kecukupan j umlah penyi si han;
( f) P i utang yang di j ami nk an dan nama pi hak yang meneri ma j ami nan; dan
( g) I nf or ma si p i uta ng ya ng tel a h d i j ua l seca ra wi t h r ecour se, mel i p uti :
j umlah yang di ali hkan, beban bunga, retensi , j atuh tempo dan i katan penti ng lai n
yang di atur dalam perj anj i an,
j ami nan yang di beri kan ( bi la ada) .
(5) Piutang Lain-Lain
Yang harus di ungkapkan antara lai n adalah :
( a) R i nci an j eni s dan j umlah pi utang;
( b) Jumlah penyi si han pi utang ragu-ragu, beban penyi si han dan penghapusan pi utang;
dan
( c) Pendapat manaj emen atas kecukupan j umlah penyi si han.
(6) Persediaan
Yang harus di ungkapkan antara lai n adalah :
( a) Total ni lai tercatat persedi aan dan ni lai tercatat menurut klasi fi kasi barang j adi , barang
dalam proses, bahan baku dan pembantu, serta bahan persedi aan lai n sesuai dengan
i ndustri nya;
( b) Jumlah penyesuai an atas penurunan ni lai persedi aan;
( c) K ondi si atau peri sti wa penyebab terj adi nya pemuli han ni lai persedi aan yang di turunkan;
( d ) Juml a h p enyi si ha n a ta u p eng ha p usa n p ersed i a a n rusa k a ta u usa ng ;
( e) P ersedi aan yang di j ami nk an dan nama pi hak yang meneri ma j ami nan;
( f) Ni lai persedi aan yang di asuransi k an, ni lai pertanggungan asuransi dan ri si k o yang
di tutup;
( g) P endapat manaj emen atas k ecuk upan j uml ah per tanggungan asuransi ;
( h) Penj elasan mengenai kerugi an persedi aan yang j umlahnya materi al atau si fatnya luar
bi asa;
( i ) Ni lai tercatat persedi aan yang di j adi kan j ami nan; dan
( j ) Jumlah bi aya pi nj aman yang di kapi tali sasi dan ti ngkat kapi tali sasi yang di pergunakan,
untuk persedi aan yang memenuhi k ri teri a ak ti va tertentu ( qual i f yi ng asset ) .
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-29
(7) Pajak Dibayar Dimuka
Yang harus di ungkapkan antara lai n adalah :
( a) ri nci an menurut j eni s dan j umlah masi ng-masi ng paj aknya; dan
( b) ura i a n meng ena i j uml a h resti tusi p a j a k ya ng d i a j uk a n d a n sta tusnya .
(8) Biaya Dibayar di Muka
Yang di ungkapkan antara lai n ri nci an menurut j eni s dan j umlah.
(9) Aktiva Lancar Lain lain
Y a ng ha r us d i ung k a p k a n a nt a r a l a i n r i nci a n menur ut j eni s d a n j uml a h.
10) Piutang Hubungan Istimewa
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) R i nci an j eni s, nama pi hak yang memi li k i hubungan i sti mewa, dan j umlah pi utang;
( b) A lasan dan dasar pembentukan penyi si han;
( c) Jumlah penyi si han dan penghapusan pi utang; dan
( d) Pendapat manaj emen akan kecukupan j umlah penyi si han.
(11) Investasi Pada Perusahaan Asosiasi
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) Nama perusahaan dan persentase kepemi li kan; dan
( b) Rekonsi li asi ni lai tercatat penyertaan pada awal dan akhi r peri ode dengan memperli hatkan
bagi an laba rugi yang di akui dan di vi den yang di peroleh pada peri ode berj alan serta
penurunan permanen ni lai penyertaan.
(12) Investasi Jangka Panjang Lain
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) R i nci an menurut j eni s i nvestasi , seperti i nvestasi dalam Efek hutang dan Efek ekui tas,
i nvestasi dalam properti dan i nvestasi lai nnya;
( b) P emi sahan antara i nvestasi pada pi hak k eti ga dan pi hak yang mempunyai hubungan
i sti mewa untuk i nvestasi dalam Efek hutang dan Efek ekui tas, i nvestasi dalam properti
dan i nvestasi lai nnya;
( c) U ntuk Efek ekui tas yang tersedi a untuk di j ual harus di ungkapkan:
Ni lai waj ar agregat;
M etode dan asumsi yang di gunak an dalam menentuk an ni lai waj ar Efek ; dan
K euntungan ( kerugi an) yang belum di reali sasi .
( d) Pengungkapan i nvestasi j angka panj ang dalam Efek hutang ( di mi li ki hi ngga j atuh tempo
dan tersedi a untuk di j ual) sebagai beri kut :
Rincian menurut penerbit, nilai nominal, diskonto atau premium yang belum diamortisasi,
ni lai tercatat, ti ngkat bunga, dan tanggal j atuh tempo;
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
IV-30
Peraturan Nomor VIII.G.7
Efek yang pembayarannya di j ami n dengan hi poti k atau j ami nan lai n;
Persyaratan efek hutang;
Ni lai waj ar agregat;
M etode dan asumsi yang di gunak an dalam menentuk an ni lai waj ar Efek ;
K euntungan ( kerugi an) yang belum di reali sasi dari efek tersedi a untuk di j ual;
dan
Peri ngkat efek hutang beri kut nama pemeri ngkatnya.
( e) U rai an tentang alasan pengambi lan keputusan menj ual atau memi ndahkan kelompok
efek;
( f) P engungk apan i nvestasi dalam Efek yang menggunak an metode bi aya adalah :
N ama perusahaan dan persentase yang di mi li k i , ni lai tercatat penyertaan;
A lasan ti dak dapat di tentukannya ni lai waj ar Efek; dan
R ek onsi li asi ni lai tercatat penyertaan pada awal dan ak hi r peri ode yang
memperli hatk an penambahan dan pengurangan penyertaan serta penurunan
permanen ni lai penyertaan.
( g) Pengungkapan i nvestasi dalam properti meli puti j eni s, lokasi , bi aya perolehan dan ni lai
waj arnya;
( h) P engungk apan i nvestasi j angk a panj ang lai nnya meli puti j eni s dan ni lai waj arnya;
( i ) A pabi la i nvestasi j angk a panj ang di j ami nk an, syarat dan k ondi si yang berdampak
si gni fi kan terhadap perusahaan, harus di ungkapkan bai k j umlah maupun pi hak peneri ma
j ami nan;
( j ) K ondi si atau peri sti wa yang menyebabkan terj adi nya penurunan ni lai atau pemuli han
penurunan ni lai ;
( k) R ugi penurunan ni lai yang di akui selama peri ode berj alan dan komponen Laporan Laba
R ugi di mana kerugi an tersebut di laporkan. Pengungkapan di lakukan untuk seti ap j eni s
i nvestasi ; dan
( l) Pemuli han kerugi an penurunan ni lai yang di akui selama peri ode berj alan dan komponen
Laporan Laba R ugi di mana k erugi an tersebut di lapork an. P engungk apan di lak uk an
untuk seti ap j eni s i nvestasi .
(13) Aktiva Tetap
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
(a) Pemilikan Langsung
Ri nci an akti va tetap menurut j eni s dan akumulasi depresi asi , serta j umlah depresi asi
pada tahun berj alan;
R ek onsi li asi ni lai tercatat pada awal dan ak hi r peri ode yang memperli hatk an
penambahan dan pengurangan;
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-31
A k ti va teta p ya ng di j a mi nk a n da n na ma pi ha k ya ng meneri ma j a mi na n;
N i lai ak ti va tetap yang di asuransi k an, ni lai pertanggungan asuransi dan ri si k o yang
di tutup;
P end a p a t ma na j emen a ta s k ecuk up a n j uml a h p er ta ng g ung a n a sura nsi ;
Ji k a di lak uk an peni lai an k embali pada peri ode yang di saj i k an, harus di ungk apk an :
D asar hukum;
Tanggal efekti f ( persetuj uan dari D i rektorat Jenderal Paj ak) ;
Nama peni lai i ndependen;
D a sa r /met od e ya ng d i g una k a n unt uk menent uk a n ni l a i rev a l ua si ;
Ni lai tercatat seti ap j eni s akti va tetap; dan
Seli si h peni lai an kembali seti ap j eni s akti va tetap.
P engungk apan menurut j eni s ak ti va tetap yang mengalami perubahan esti masi masa
guna dan atau metode depresi asi ;
Pengungkapan ni lai buku, hasi l penj ualan bersi h, keuntungan ( kerugi an) dari akti va tetap
yang di j ual;
K ondi si atau peri sti wa yang menyebabk an terj adi nya penurunan ni lai atau pemuli han
penurunan ni lai ;
R ugi penurunan ni lai yang di akui selama peri ode berj alan dan komponen Laporan Laba
R ugi di mana kerugi an tersebut di laporkan; dan
Pemuli han kerugi an penurunan ni lai yang di akui selama peri ode berj alan dan komponen
Laporan Laba R ugi di mana kerugi an tersebut di laporkan.
(b) Aktiva Sewa Guna Usaha
R i nci an j eni s akti va sewa guna usaha berdasarkan ni lai tunai seluruh pembayaran sewa
guna usaha selama masa sewa di tambah ni lai si sa ( harga opsi ) yang harus di bayar pada
akhi r masa sewa guna usaha. D i sampi ng i tu di j elaskan mengenai akumulasi depresi asi
masi ng-masi ng k elompok ak ti va sewa guna usaha dan j umlah depresi asi pada tahun
berj alan; dan
Rekonsi li asi ni lai tercatat pada awal dan akhi r peri ode yang memperli hatkan penambahan
dan pengurangan.
(c) Aktiva KSO
R i nci an akti va berdasarkan j eni s dan j umlah akti va yang di kelola;
Rekonsi li asi ni lai tercatat pada awal dan akhi r peri ode yang memperli hatkan penambahan
dan pengurangan; dan
Penj elasan mengenai bi aya perolehan, akumulasi depresi asi masi ng-masi ng kelompok
akti va dan j umlah depresi asi pada tahun berj alan.
(d) Aktiva Dalam Penyelesaian
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-32
R i nci an akti va yang sedang dalam penyelesai an;
Persentase j umlah tercatat terhadap ni lai kontrak;
Esti masi saat penyelesai an proyek;
Hambatan kelanj utan penyelesai an proyek; dan
P enj elasan mengenai j umlah bi aya pi nj aman yang di k api tali sasi pada peri ode
pelaporan.
(14) Aktiva Tak Berwujud
Yang harus di ungk apk an antara lai n j eni s, sumber terj adi nya, bi aya perolehan dan
j umlah amorti sasi .
(15) Aktiva Lain-Lain
Yang harus di ungkapkan antara lai n adalah :
( a) R i nci an akti va lai n-lai n;
( b) Si fat dan urai an penti ng dari akti va yang bersangkutan;
( c) A morti sasi beban tangguhan;
( d) A lasan perubahan klasi fi kasi akti va yang sebelumnya ti dak termasuk dalam akti va
lai n-lai n; dan
( e) Untuk j eni s akti va tetap yang sudah ti dak dapat di gunakan secara akti f dan di mi li ki
untuk tuj uan di j ual ( scrapped) : ni lai tercatat dan ni lai reali sasi bersi h.
b) Kewajiban
Kewajiban Lancar
(1) Pinjaman Jangka Pendek
Yang harus di ungkapkan antara lai n adalah :
( a) R i nci an hutang berdasark an j eni s hutang, nama k redi tur, j eni s mata uang serta
ni lai nya;
( b) K i saran ti ngkat bunga dan saat j atuh tempo;
( d) Jami nan yang di beri k an dengan menunj uk ak un-ak un yang berhubungan;
( e) P ersyaratan lai n yang penti ng, seperti adanya pembatasan pembagi an di vi den,
pembatasan perolehan hutang baru dan k etentuan mengenai rasi o k euangan;
( f) P enj el asan mengenai k ondi si hutang ( mi sal nya k ondi si def aul t ) ; dan
( g) U ntuk transaksi anj ak pi utang with recourse, harus di ungkapkan kewaj i ban anj ak
pi utang, retensi , bunga yang belum di amorti sasi dan k ewaj i ban anj ak pi utang
bersi h.
(2) Wesel Bayar
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-33
( a) Rincian jenis, nilai nominal dan nilai tercatat dalam rupiah dan mata uang asing, tanggal jatuh
tempo, dan tingkat bunga;
( b) Penjelasan tentang jaminan dan persyaratan lain; dan
( c) Penjelasan mengenai kondisi wesel bayar ( misalnya kondisi default) .
(3) Hutang Usaha
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) Pemi sahan antara hutang usaha pada pi hak keti ga dengan pi hak yang memi li ki hubungan
i sti mewa;
( b) R i nci an hutang berdasarkan j eni s mata uang serta ni lai nya;
( c) Si fat dari transaksi ; dan
( d) Jami nan yang di beri kan oleh perusahaan dengan menunjuk akun-akun yang berhubungan.
(4) Hutang Pajak
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) Jeni s dan j umlahnya; dan
( b) I nformasi mengenai ketetapan paj ak.
(5) Beban Masih Harus Dibayar
Yang harus ungkapkan antara lai n j eni s dan j umlah dari unsur utama beban yang belum j atuh
tempo.
(6) Kewajiban Lancar Lain-lain
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) R i nci an menurut j eni s dan j umlahnya;
( b) U ntuk k ewaj i ban j angk a panj ang yang default : pok ok pi nj aman dan bunga, alasan
penyebab default, dan langkah-langkah penyelesai an;
( c) U ntuk garansi produk : j eni s produk , si fat garansi dan masa berlak unya garansi ; dan
( d) U ntuk beban tangguhan atas perj anj i an kepegawai an seperti j ami nan kesehatan masa
pensi un: urai an mengenai j ami nan dan j umlah pegawai yang berhak atas j ami nan tersebut.
Kewajiban Tidak Lancar
(7) Pinjaman Jangka Panjang
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) R i nci an hutang berdasark an nama bank , j eni s mata uang serta ni l ai nya;
( b) K i saran ti ngkat bunga dan saat j atuh tempo;
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-34
( c) Jumlah bagi an yang ak an j atuh tempo dalam wak tu 12 ( dua belas) bulan;
( d) P enj elasan tentang fasi li tas pi nj aman yang di peroleh, termasuk j umlah dan tuj uan
perolehannya;
( e) Penj elasan mengenai kondi si hutang ( mi salnya restrukturi sasi hutang, kondi si default) ;
( f) Jami nan yang di beri k an dengan menunj uk ak un-ak un yang berhubungan;
( g) P ersyaratan lai n yang penti ng seperti adanya pembatasan pembagi an di vi den,
pembatasan rasi o tertentu dan atau pembatasan perolehan hutang baru;
( h) P engungk apan i nformasi sehubungan dengan k ewaj i ban berbunga j angk a panj ang
yang akan j atuh tempo dalam j angka waktu 12 ( dua belas) bulan sej ak tanggal neraca
tetapi tetap di k lasi fi k asi k an sebagai k ewaj i ban j angk a panj ang, antara lai n adalah :
Nama bank dan j umlahnya; dan
R i ngkasan perj anj i an lama dan baru yang meli puti tanggal kesepakatan, j angka
wa k t u p i nj a ma n, t a ng g a l j a t uh t emp o, d a n p er sya r a t a n p ent i ng .
(8) Hutang Sewa Guna Usaha
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) R i nci an perusahaan sewa guna usaha ( lessor) dan ni lai nya;
( b) Jumlah angsuran sewa guna usaha tahunan yang harus di bayar pali ng ti dak untuk 2
( dua) tahun beri kutnya, bagi an bunga dan ni lai tunai nya;
( c) Juml a h b a g i a n ya ng a k a n j a tuh temp o d a l a m 12 ( d ua b el a s) b ul a n;
( d) Jami nan yang di beri k an sehubungan dengan transak si sewa guna usaha;
( e) K euntungan atau k erugi an yang di tangguhk an beserta amorti sasi nya sehubungan
dengan transak si penj ualan dan penyewaan k embali ( sal e and l easeback) ; dan
( f) I katan-i katan penti ng yang di persyaratkan dalam perj anj i an sewa guna usaha ( major
covenants) .
(9) Hutang Obligasi
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) R i nci an mengenai : j eni s, ni lai nomi nal dan ni lai tercatat dalam rupi ah dan mata uang
asi ng, tanggal j atuh tempo, j adual pembayaran bunga, ti ngk at bunga, serta tempat
pencatatan;
( b) Peri ngkat dan nama pemeri ngkat ( j i ka ada) ;
( c) Jumlah bagi an yang ak an j atuh tempo dalam wak tu 12 ( dua belas) bulan;
( d) Nama Wali A manat dan keterkai tan usaha dengan perusahaan;
( e) Jami nan serta pembentukan dana untuk pelunasan hutang pokok obli gasi ( j i ka ada)
dengan menunj uk pos-pos yang berhubungan;
( f) P ersyaratan lai n yang penti ng, seperti adanya pembatasan pembagi an di vi den,
pembatasan rasi o tertentu, dan atau pembatasan perolehan hutang baru; dan
( g) K ejadi an penti ng lai nnya antara lai n kepatuhan perusahaan dalam memenuhi persyaratan
dan kondi si hutang.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-35
(10) Program Pensiun
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) Program pensi un yang di i kuti , apakah Program Pensi un I uran Pasti atau Program Pensi un
M anfaat Pasti ;
( b) A p a b i l a p erusa ha a n menyel eng g a ra k a n p rog ra m p ensi un i ura n p a sti :
G ambaran umum tentang program pensi un, pengelola dana pensi un, persentase
i uran yang menj adi k ontri busi perusahaan, manfaat, k aryawan yang i k ut menj adi
peserta program pensi un dan lai n-lai n;
Jumlah beban ( i uran) pensi un peri ode berj alan dan j umlah i uran pensi un yang masi h
harus di bayar; dan
Hal-hal penti ng lai nnya yang berhubungan dengan program pensi un yang dapat
mempengaruhi daya bandi ng laporan k euangan peri ode berj alan dan peri ode
sebelumnya.
( c) A pabi l a perusahaan menyel enggarak an program pensi un manfaat pasti :
G ambaran umum tentang program pensi un, manfaat, k aryawan yang i k ut menj adi
peserta program pensi un, dan pengelolanya;
K ebi j akan pendanaan;
R i nci an beban pensi un yang terdi ri dari beban j asa ki ni , amorti sasi beban j asa lalu,
amorti sasi koreksi dan bunga atas beban pensi un yang masi h harus di bayar, j angka
waktu amorti sasi beban j asa lalu;
A sumsi dan metode aktuari al yang di gunakan aktuari s, ni lai waj ar akti va bersi h dana
pensi un dan seli si h lebi h ( kurang) antara kewaj i ban aktuari al dan ni lai waj ar akti va
bersi h;
R ek onsi li asi beban pensi un yang masi h harus di bayar ( di bayar di muk a) ;
Bi la di lakukan perubahan metode aktuari al, alasan perubahan, j umlah penyesuai an
perubahan terhadap laporan keuangan peri ode saj i an, dan j umlah penyesuai an yang
berhubungan dengan masa sebelum peri ode saj i an;
Tanggal peni lai an aktuari a terakhi r, nama aktuari s, dan frekuensi peni lai an di lakukan;
dan
Hal-hal penti ng lai n yang berhubungan dengan manfaat pensi un, termasuk dampak
pembubaran, pengurangan peserta yang dapat mempengaruhi daya bandi ng laporan
keuangan.
(11) Kewajiban Tidak Lancar Lainnya
Yang harus diungkapkan antara lain :
( a) Jenis, jumlah, tingkat bunga dan tanggal jatuh tempo;
( b) Jumlah bagian yang akan jatuh tempo dalam 12 ( dua belas) bulan; dan
( c) Uraian mengenai nama kreditur dan sifat kewajiban jangka panjang tersebut dan jaminan
yang terkait dengan menunjuk akun-akun yang berhubungan.
(12) Hutang Subordinasi
Yang perlu diungkapkan antara lain nama kreditur, sifat ikatan, jangka waktu, jenis mata uang, dan
kisaran tingkat bunga.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-36
( 13) O bli gasi K onversi
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) R i nci an mengenai j eni s, ni lai nomi nal dan ni lai tercatat dalam rupi ah dan mata
uang asi ng, tanggal j atuh tempo, j adwal pembayaran bunga, ti ngkat bunga, serta
tempat pencatatan;
( b) P eri ode k onversi dan persyaratan k onversi , antara lai n meli puti rasi o k onversi ,
harga pelaksanaan, hak konversi sebelum j atuh tempo serta persyaratannya, dan
penalti ;
( c) Efek di lusi j i k a seluruh obli gasi di k onversi k an, dengan memperhati k an ti ngk at
konversi atau harga pelaksanaan ( exercise price) yang pali ng menguntungkan dari
sudut pandang pemegang obli gasi konversi ;
( d) Jumlah obli gasi yang telah di konversi kan dan efek di lusi nya;
( e) Peri ngkat dan nama pemeri ngkat;
( f) Jumlah bagi an yang ak an j atuh tempo dalam wak tu 12 ( dua belas) bulan;
( g) N a ma Wa l i A ma na t d a n k et er k a i t a n usa ha d eng a n p er usa ha a n;
( h) Jami nan serta pembentuk an dana untuk pelunasan hutang pok ok obli gasi ( j i k a
ada) dengan menunj uk pos-pos yang berhubungan;
( i ) K ej adi an penti ng lai nnya antara lai n k epatuhan perusahaan dalam memenuhi
persyaratan penerbi tan, kondi si hutang; dan
( j ) D alam hal perusahaan menerbi tk an obli gasi k onversi tanpa melalui penawaran
umum j uga harus di ungk apk an tuj uan penerbi tan dan nama pembeli .
c) Hak Minoritas
Yang perlu di ungkapkan antara lai n ri nci an bagi an pemegang saham mi nori tas atas akti va
bersi h anak perusahaan untuk masi ng-masi ng anak perusahaan.
d) Ekuitas
(1) Modal Saham
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) U rai an j eni s-j eni s saham perusahaan;
( b) Susunan pemegang saham, yai tu :
Pemegang saham yang memi li ki 5% atau lebi h;
Nama D i rektur dan K omi sari s yang memi li ki saham; dan
Pemegang saham lai nnya
dengan mengungk apk an j umlah saham, persentase pemi li k an dan j umlah ni lai
nomi nal untuk masi ng-masi ng pemegang saham tersebut;
( c) Ji ka terj adi perubahan modal saham dalam tahun berj alan :
k eputusan yang berhubungan dengan perubahan modal saham tersebut,
seperti pengesahan M enteri Hukum dan Perundang-undangan dan keputusan
R U PS;
sumber peni ngk atan modal saham, antara lai n dari k api tali sasi agi o, modal
sumbangan dan tambahan modal di setor lai nnya, seli si h peni lai an k embali
ak ti va tetap dan saldo laba, penerbi tan saham baru dari P enawaran U mum
dengan dan tanpa Hak M emesan Efek Terlebi h Dahulu ( right issue dan private
pl acement ) , pelak sanaan waran, k onversi obli gasi dan sebagai nya;
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-37
M etode pencatatan dan jumlah lembar saham yang diperoleh kembali, dalam hal terjadi
perolehan kembali saham yang telah diterbitkan; dan
Tujuan perubahan modal saham, antara lain dalam rangka ekspansi, pelunasan hutang,
atau pemenuhan kecukupan modal bagi perbankan.
( d) Dalam hal hanya sebagi an saham perusahaan yang di catat di Bursa Efek, agar di sebutkan
j umlah saham yang di catat dan yang ti dak di catatk an pada B ursa Efek .
(2) Tambahan Modal Disetor
( a) A gi o saham: di urai k an sumber agi o saham selama peri ode yang di saj i k an.
( b) B i aya emi si ef ek ek ui tas: di ri nci berdasark an penerbi tan ef ek ek ui tas.
( c) M odal sumbangan: dirinci jenis aktiva dan jumlah.
( d) Selisih kurs atas modal disetor: diuraikan sifat dan asal akun.
( e) M odal disetor lainnya: diuraikan sifat dan asal akun ini.
(3) Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan
Yang harus diungkapkan antara lain :
( a) Jumlah beda ni lai tuk ar bersi h dan rek onsi li asi nya pada awal dan ak hi r peri ode;
( b) Alasan untuk menggunakan mata uang yang berbeda j i ka mata uang pelaporan berbeda
dengan mata uang negara tempat perusahaan berdomisili;
( c) Alasan untuk setiap perubahan dalam mata uang pelaporan;
( d) Ji ka terdapat suatu perubahan dalam klasi fi kasi suatu kegi atan usaha luar negeri yang
signifikan, perusahaan harus mengungkapkan :
alasan dan sifat perubahan dalam klasifikasi;
dampak perubahan atas klasifikasi modal pemegang saham; dan
dampak pada laba ( rugi) bersih untuk setiap periode sebelumnya jika perubahan klasifikasi
terjadi pada periode sebelumnya yang paling awal.
(4) Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan / Perusahaan Asosiasi
Yang harus diungkapkan antara lain :
( a) Transak si yang meni mbulk an seli si h transak si perubahan ek ui tas anak perusahaan /
perusahaan asosi asi ;
( b) Jumlah seli si h transak si perubahan ek ui tas yang menj adi bagi an perusahaan setelah
memperhi tungkan dampak paj aknya; dan
( c) Jumlah yang di reali sasi ke laba rugi atas pelepasan i nvestasi .
(5) Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) Jeni s, ni lai buku dan harga pengali han untuk akti va, kewaj i ban, saham atau i nstrumen
kepemi li kan lai nnya yang di ali hkan;
( b) Tanggal transaksi restrukturi sasi antara enti tas sepengendali ; dan
( c) Nama enti tas terkai t.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
IV-38
Peraturan Nomor VIII.G.7
(6) Saldo Laba
Yang perlu di ungk apk an antara lai n adalah alasan dan j umlah penyesuai an peri ode
yang lalu ( j i ka ada) , perubahan saldo laba pada peri ode bersangkutan dan persetuj uan
RUPS yang terkai t, mi salnya j umlah di vi den yang di bayarkan, saldo laba yang di tentukan
penggunaannya, dan lai n-lai n.
(7) Waran
Yang perlu di ungkapkan antara lai n :
( a) Jeni s waran ( waran pi sah, waran lekat, dan waran bebas) ;
( b) D asar penentuan ni lai waj ar waran;
( c) N i lai waran pi sah yang belum dan ti dak di lak sanak an ( k adaluwarsa) ;
( d) Jumlah waran yang di terbi tk an dan beredar serta dampak di lusi nya; dan
( e) I katan-i katan yang terkai t dengan penerbi tan waran.
(8) Kompensasi Berbasis Saham
Yang perlu di ungkapkan antara lai n :
( a) Penj elasan mengenai program kompensasi , termasuk persyaratan umum program
kompensasi seperti :
Persyaratan pemberi an hak kompensasi ;
Peri ode maksi mum opsi ; dan
Jumlah saham yang di tetapk an untuk opsi atau i nstrumen ek ui tas lai nnya.
( b) Jumlah dan rata-rata terti mbang harga eksekusi opsi untuk seti ap kelompok opsi ;
( c) R ata-rata terti mbang ni lai waj ar opsi pada tanggal pemberi an kompensasi yang
di beri kan alam suatu peri ode;
( d) Jumlah dan rata-rata terti mbang ni lai waj ar pada tanggal pemberi an kompensasi
dari i nstrumen ek ui tas selai n opsi yang di beri k an dalam suatu peri ode;
( e) Penj elasan mengenai metode dan asumsi si gni fi kan yang di gunakan dalam suatu
peri ode untuk mengesti masi ni lai waj ar opsi ;
( f) Jumlah beban kompensasi yang di akui untuk program kompensasi berbasi s saham;
( g) Perubahan persyaratan si gni fi kan dari program kompensasi yang sedang berj alan;
dan
( h) Rentang harga eksekusi, rata-rata tertimbang harga eksekusi, dan rata-rata tertimbang
si sa peri ode opsi .
e) Laba Rugi
(1) Penjualan Bersih / Pendapatan Usaha
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) P enj ualan bersi h k epada pi hak yang mempunyai hubungan i sti mewa dan pi hak
keti ga;
( b) R i nci an j umlah dari kelompok produk/j asa utama; dan
( c) Nama pi hak pembeli dan j umlah ni lai penj ualan yang melebi hi 10% dari pendapatan.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-39
(2) Beban Pokok Penjualan
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) Beban pokok produksi yang di ri nci :
Bi aya bahan baku;
Bi aya tenaga kerj a; dan
Bi aya overhead
di tambah dan di kurangi saldo awal dan akhi r barang j adi .
( b) N ama pi hak penj ual dan ni lai pembeli an yang melebi hi 10% dari pendapatan.
(3) Beban Usaha
Yang harus diungkapkan antara lain rincian beban penjualan, dan beban umum dan administrasi.
(4) Penghasilan (Beban) Lain-lain
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) R i nci an penghasi lan ( beban) lai n-lai n dan j umlahnya;
( b) R i nci an beban k euangan yang merupak an bagi an beban lai n-lai n, sebagai beri k ut :
Jumlah beban keuangan, yang di ri nci sebagai beri kut :
Bunga;
Seli si h k urs bersi h atas penanaman dan pi nj aman dalam mata uang asi ng
( sepanj ang seli si h kurs bersi h tersebut merupakan penyesuai an terhadap bi aya
bunga) ;
A morti sasi premi /di skonto kontrak berj angka ( forward contract) yang bertuj uan
untuk li ndung ni lai ; dan
Amorti sasi bi aya perolehan pi nj aman, seperti bi aya konsultan, bi aya provi si , bi aya
komi tmen dan sebagai nya.
D i kurangi beban keuangan yang di kapi tali sasi ;
Juml a h b eb a n k eua ng a n ya ng d i b eb a nk a n p a d a p eri od e b erj a l a n;
Di tambah ( di kurangi ) kerugi an ( keuntungan) transaksi deri vati f yang ti dak bertuj uan
untuk li ndung ni lai ( hedging) ; dan
Jumlah beban keuangan dan kerugian ( keuntungan) transaksi derivatif yang dibebankan
pada peri ode berj alan.
Ji k a terj adi depresi asi atau apresi asi , mak a di saj i k an ri nci an perhi tungan k euntungan
atau k erugi an seli si h k urs, demi k i an j uga k ebi j ak an pembebanan yang di lak uk an.
( c) U ntuk laba atau rugi penj ualan surat berharga yang harus di ungkapkan adalah ri nci an
untuk seti ap klasi fi kasi i nvestasi efek hutang dan ekui tas :
Efek tersedi a untuk di j ual
peneri maan dari penj ualan efek;
keuntungan ( kerugi an) yang di reali sasi kan; dan
rugi aki bat penurunan permanen ni lai efek.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
IV-40
Peraturan Nomor VIII.G.7
Efek di perdagangkan
k euntungan ( k erugi an) pemi li k an efek yang telah maupun belum di reali sasi k an.
Efek di mi li ki hi ngga j atuh tempo
keuntungan ( kerugi an) pemi li kan efek yang telah maupun belum di reali sasi kan; dan
rugi aki bat penurunan permanen ni lai efek.
(5) Pajak Penghasilan
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) Unsur-unsur beban ( penghasi lan) paj ak yang terdi ri dari paj ak ki ni dan paj ak tangguhan;
( b) R ekonsi li asi antara beban ( penghasi lan) paj ak dengan hasi l perkali an laba akuntansi
dengan tari f yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhi tungan tari f paj ak yang
berlaku;
( c) R ek onsi li asi fi sk al dan perhi tungan beban paj ak k i ni dengan cara sebagai beri k ut :
Laba sebelum paj ak menurut akuntansi .
D i tambah / di kurangi koreksi posi ti f atau negati f ( di ri nci ) .
Laba K ena Paj ak ( sesuai SPT ) .
( d) Perhi tungan beban dan hutang paj ak ki ni dengan menerapkan tari f paj ak sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan paj ak yang berlaku;
( e) Pernyataan bahwa Laba K ena Paj ak ( LK P) hasi l rekonsi li asi telah sesuai dengan SPT;
( f) U ntuk seti ap k elompok perbedaan temporer dan seti ap k elompok rugi yang dapat
di kompensasi ke tahun beri kut :
R i nci an akti va dan kewaj i ban paj ak tangguhan yang di saj i kan pada neraca untuk
seti ap peri ode penyaj i an; dan
Jumlah beban ( penghasi lan) paj ak tangguhan yang di akui pada laporan laba rugi
apabi la j umlah tersebut ti dak terli hat dari j umlah ak ti va atau k ewaj i ban paj ak
tangguhan yang di akui pada neraca.
( g) Jumlah ( dan batas wak tu penggunaan, j i k a ada) perbedaan temporer yang boleh
di k urangk an dan si sa rugi yang dapat di k ompensasi k e peri ode beri k ut yang ti dak
di akui sebagai akti va paj ak tangguhan;
( h) Jumlah akti va paj ak tangguhan dan si fat bukti yang mendukung pengakuannya, j i ka :
penggunaan ak ti va paj ak tangguhan tergantung pada apak ah laba fi sk al yang
dapat di hasi lkan pada peri ode mendatang melebi hi laba dari reali sasi perbedaan
temporer kena paj ak yang telah ada; dan
perusahaan telah menderita kerugian pada periode berjalan atau periode sebelumnya.
( i ) Beban paj ak yang berasal dari :
K euntungan ( kerugi an) atas penghenti an operasi ; dan
Laba ( rugi ) dari ak ti vi tas normal operasi yang ti dak di lanj utk an untuk peri ode
pelaporan, bersama dengan j umlah peri ode akuntansi sebelumnya yang di saj i kan
pada laporan keuangan.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-41
( j) Jumlah pajak kini dan pajak tangguhan yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas;
( k) Beban ( penghasi lan) paj ak yang berasal dari pos-pos luar bi asa yang di akui pada peri ode
berjalan; dan
( l) Penjelasan mengenai tarif pajak yang berlaku dan perbandingan dengan tarif pajak yang berlaku
pada periode sebelumnya ( apabila terjadi perubahan tarif pajak sesuai peraturan yang berlaku) .
(6) Pos Luar Biasa
Harus diungkapkan antara lain sifat dan jumlah dari setiap unsur pos luar biasa, nilai pajak penghasilan
yang terkait, dan nilai bersihnya.
(7) Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan
Yang perlu diungkapkan antara lain rincian bagian pemegang saham minoritas atas laba bersih anak
perusahaan untuk masing-masing anak perusahaan.
(8) Laba (Rugi) Bersih Per Saham
Yang harus diungkapkan antara lain :
( a) Jumlah laba ( rugi) yang digunakan sebagai pembilang dalam penghitungan laba ( rugi) per saham
dasar dan di lusi an, rek onsi li asi nya dengan laba ( rugi ) bersi h untuk satu peri ode; dan
( b) Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar yang digunakan sebagai penyebut dalam penghitungan
laba ( rugi) per saham dasar dan dilusian.
f) Transaksi Hubungan Istimewa
Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain :
( 1) Dirinci jumlah masing-masing pos aktiva, kewajiban, penjualan dan pembelian ( beban) kepada pihak
yang mempunyai hubungan istimewa beserta persentasenya terhadap total aktiva, kewajiban, penjualan
dan pembelian ( beban) ;
( 2) Apabila jumlah dari setiap transaksi atau saldo untuk masing-masing kategori tersebut dengan pihak
tertentu melebihi Rp1.000.000.000, 00 ( satu miliar rupiah) , maka jumlah tersebut harus disajikan secara
terpisah nama dan hubungan pihak tersebut wajib diungkapkan;
( 3) Penj elasan transaksi yang ti dak berhubungan dengan kegi atan usaha utama dan j umlah hutang /
piutang sehubungan dengan transaksi tersebut;
( 4) Sifat hubungan, jenis dan unsur transaksi hubungan istimewa;
( 5) K ebi j akan harga dan syarat transaksi serta pernyataan apakah penerapan kebi j akaan harga dan
syarat tersebut sama dengan kebijakan harga dan syarat untuk transaksi dengan pihak ketiga; dan
( 6) A lasan dan dasar di lak uk annya pembentuk an penyi si han P i utang H ubungan I sti mewa.
g) Aktiva dan Kewajiban dalam Mata Uang Asing
Yang harus diungkapkan antara lain :
( 1) R i nci an ak ti va dan k ewaj i ban dalam mata uang asi ng serta ek ui valennya dalam rupi ah;
( 2) Posisi neto dari aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing;
( 3) Rincian kontrak valuta berjangka dan equivalen dalam rupiah.
( 4) K ebijakan manajemen resiko mata uang asing; dan
( 5) Apabila lindung nilai tidak dilakukan, alasan untuk tidak melakukannya.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
IV-42
Peraturan Nomor VIII.G.7
h) Perubahan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan Mendasar
(1) Perubahan Estimasi Akuntansi
Yang harus diungkapkan antara lain :
(a) Hakekat dan alasan perubahan estimasi akuntansi;
(b) Jumlah perubahan estimasi yang mempengaruhi periode berjalan; dan
(c) Pengaruh estimasi terhadap periode mendatang. Jika penghitungan pengaruh terhadap periode
mendatang tidak praktis kenyataan tersebut harus diungkapkan.
(2) Perubahan Kebijakan Akuntansi
Yang harus diungkapkan antara lain :
(a) Hakikat, alasan dan tujuan dilakukannya perubahan kebijakan akuntansi;
(b) Jumlah penyesuaian perubahan kebijakan akuntansi terhadap periode berjalan dan periode
sebelumnya yang disajikan kembali;
(c) Jumlah penyesuaian yang berhubungan dengan masa sebelum periode yang tercakup dalam
informasi komparatip; dan
(d) K enyataan bahwa informasi komparatip telah dinyatakan kembali atau kenyataan bahwa untuk
menyatakan kembali informasi komparatip dianggap tidak praktis.
(3) Kesalahan Mendasar
Yang harus diungkapkan antara lain :
(a) Hakekat kesalahan mendasar;
(b) Jumlah koreksi untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya;
(c) Jumlah koreksi yang berhubungan dengan periode-periode sebelum periode yang tercakup dalam
informasi komparatip; dan
(d) Kenyataan bahwa informasi komparatip telah dinyatakan kembali atau kenyataan bahwa informasi
komparatip tidak praktis untuk dinyatakan kembali.
i) Penggabungan Usaha
(1) Untuk semua penggabungan usaha, harus diungkapkan :
(a) Nama dan penjelasan tentang perusahaan yang bergabung;
(b) Tanggal efektif penggabungan usaha untuk tujuan akuntansi; dan
(c) Operasi atau kegiatan usaha yang telah diputuskan untuk dijual atau dihentikan akibat penggabungan
usaha tersebut.
(2) Untuk penggabungan usaha yang merupakan akuisisi, harus diungkapkan :
(a) Persentase saham berhak suara yang diperoleh;
(b) Biaya perolehan dan penjelasan tentang harga beli yang telah dibayar atau terhutang secara
kontinjen;
(c) Sifat dan jumlah penyisihan untuk beban restrukturisasi dan beban penutupan pabrik yang timbul
akibat akuisisi dan diakui pada tanggal akuisisi; dan
(d) Pengaruh dari akuisisi dan penjualan atau pengalihan penyertaan pada anak perusahaan terhadap
posi si keuangan dan hasi l usaha konsoli dasi tahun berj alan dan sebelumnya.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-43
( 3) A pabi la dari ak ui si si menyebabk an ti mbulnya goodwi ll mak a harus di ungk apk an:
( a) Rekonsi li asi goodwi ll dan akumulasi amorti sasi goodwi ll pada awal dan akhi r peri ode;
( b) M etode dan peri ode amorti sasi yang di lakukan;
( c) A lasan dan perti mbangan yang di gunakan apabi la masa manfaat lebi h dari 5 ( li ma)
tahun; dan
( d) Apabila goodwill tidak diamortisasi dengan metode garis lurus, metode yang digunakan
serta alasan metode tersebut di anggap lebi h tepat.
( 4) Untuk penggabungan usaha yang merupakan penyatuan kepemi li kan harus di ungkapkan:
( a) Penj elasan dan j umlah saham yang di terbi tkan, serta persentase saham berhak suara
seti ap perusahaan yang di pertukarkan untuk melaksanakan penyatuan kepemi li kan
tersebut;
( b) Juml a h a k t i v a d a n k ewa j i b a n ya ng d i ser a hk a n ol eh p er usa ha a n;
( c) P endapatan penj ualan, pendapatan operasi onal lai nnya, pos luar bi asa, dan laba
( rugi ) bersi h dari masi ng-masi ng perusahaan untuk peri ode sebelum penggabungan,
yang termasuk dalam laba ( rugi ) bersi h yang di saj i k an dalam laporan k euangan
gabungan; dan
( d) Penj elasan bahwa laporan keuangan telah di saj i kan kembali ( restated) , seolah-olah
penggabungan usaha telah terj adi sej ak awal peri ode pelaporan yang di saj i k an.
j) Informasi Segmen Usaha
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( 1) G ambaran akti vi tas masi ng-masi ng segmen i ndustri dan komposi si masi ng-masi ng wi layah
geografi s yang di laporkan. U ntuk menentukan apakah suatu segmen harus di laporkan
tersendi ri , di gunakan kri teri a materi ali tas;
( 2) U ntuk seti ap segmen i ndustri dan geografi s yang di laporkan :
( a) P enj ualan atau pendapatan operasi lai nnya, di bedak an antara pendapatan yang
di hasi lk an dari pelanggan di luar perusahaan dan pendapatan dari segmen lai n;
( b) Laba ( rugi ) usaha per segmen;
( c) Aktiva segmen yang digunakan dinyatakan dalam jumlah uang atau sebagai persentase
dari j umlah akti va; dan
( d) D asar penetapan harga antar segmen.
( 3) Untuk unsur-unsur yang di laporkan, di saj i kan rekonsi li asi antara seluruh segmen dengan
laporan keuangan;
( 4) Perubahan dalam penentuan segmen dan kebi j akan akuntansi yang di gunakan dalam
pelaporan i nformasi segmen yai tu :
( a) U rai an mengenai hakekat dan alasan perubahan; dan
( b) P engaruh dari perubahan sepanj ang i nformasi dapat di tentuk an secara waj ar.
( 5) A pabi la terj adi penghenti an atau penj ualan suatu segmen usaha, harus di ungkapkan :
( a) Segmen yang di henti kan atau di j ual;
( b) Tanggal dan alasan penghenti an atau penj ualan; dan
( c) Ni lai j ual dan atau ni lai tercatat serta paj ak yang terkai t dalam transaksi penghenti an
atau penj ualan segmen usaha.
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-44
k) Instrumen Derivatif
Bagi enti tas yang memi li ki atau menerbi tkan i nstrumen deri vati f :
( 1) Pengelompokan i nstrumen deri vati f sesuai dengan tuj uannya yai tu untuk li ndung ni lai
atau tuj uan lai nnya ( non li ndung ni lai ) seperti spekulasi .
( 2) U ntuk ti ap k ontrak i nstrumen deri vati f dalam k elompok k lasi fi k asi li ndung ni lai dan
kelompok non li ndung ni lai di atas di ungkapkan :
( a) Haki kat dan si fat dari transaksi , berupa transaksi berj angka dalam bentuk valuta,
bunga, komodi tas atau lai n-lai n;
( b) Pi hak lawan transaksi ( counterparti es) ;
( c) Tanggal j atuh tempo;
( d) N i l a i k esel ur uha n k ontr a k d a n ni l a i wa j a r p a d a ta ng g a l ner a ca ;
( e) Beban atau pendapatan pada peri ode pelaporan;
( f) Pos akti va dan atau pasi va yang di li ndung ni lai ; dan
( g) Persyaratan penti ng lai nnya.
( 3) H al-hal yang di perluk an untuk memahami tuj uan perusahaan melak uk an transak si
d er i v a t i f d a n st r a t eg i p er usa ha a n unt uk menca p a i t uj ua n t er seb ut .
( 4) K ebi j akan manaj emen ri si ko untuk seti ap klasi fi kasi li ndung ni lai , termasuk penj elasan
mengenai akti va/kewaj i ban dan j eni s transaksi yang di li ndungi .
( 5) Bagi i nstrumen yang ti dak di maksudkan sebagai suatu li ndung ni lai , di sebutkan tuj uan
dari akti vi tas deri vati f.
l) Kerja Sama Operasi (KSO)
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( 1) Pi hak-pi hak yang terkai t dalam perj anj i an;
( 2) Lokasi akti va K SO dan j angka waktu pengelolaan;
( 3) Hak dan kewaj i ban dari masi ng-masi ng parti si pan K SO berkenaan dengan perj anj i an
K SO ;
( 4) K etentuan tentang perubahan perj anj i an K SO ( bi la ada) ;
( 5) Perhi tungan atau penentuan hak bagi pendapatan/hasi l K SO ;
( 6) P erhi tungan beban atau penghasi lan K SO yang ti mbul dari pembayaran bagi
pendapatan/hasi l; dan
( 7) M etode dan peri ode amorti sasi hak bagi pendapatan K SO .
m) Perikatan dan Kontinjensi
(1) Perikatan
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( a) Peri katan yang meli puti :
Perj anj i an sewa, keagenan dan di stri busi , bantuan manaj emen, tekni s, royalti
dan li sensi :
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-45
Pi hak-pi hak yang terkai t dalam perj anj i an;
Peri ode berlakunya peri katan;
D asar penentuan kompensasi dan denda;
Juml a h b eb a n a t a u p end a p a t a n p a d a p er i od e p el a p or a n; d a n
Pembatasan-pembatasan lai nnya.
K ontrak/perj anj i an yang memerlukan penggunaan dana di masa yang akan datang,
seperti : pembangunan pabri k , perj anj i an pembeli an, i k atan untuk i nvestasi :
Pi hak-pi hak yang terkai t dalam perj anj i an;
Peri ode berlakunya peri katan;
N i lai k eseluruhan, mata uang, dan bagi an yang telah di reali sasi ; dan
Sanksi -sanksi .
( b) Pemberi an j ami nan/garansi :
Pi hak-pi hak yang di j ami n dan yang meneri ma j ami nan, yang di pi sahkan antara pi hak
yang mempunyai hubungan i sti mewa dan pi hak k eti ga untuk pi hak yang di j ami n;
Latar belakang di keluarkannya j ami nan;
Peri ode berlakunya j ami nan; dan
Ni lai j ami nan.
( c) Fasi li tas k redi t yang belum di gunak an, seperti fasi li tas L /C , bank overdraft; dan
( d) Lai n-lai nnya.
U rai an mengenai si fat, j eni s, j umlah dan batasan-batasannya.
(2) Kontinjensi
Yang harus di ungkapkan :
( a) U ntuk perkara/sengketa hukum :
Pi hak-pi hak yang terkai t;
Jumlah yang di perkarakan; dan
L atar belak ang, i si dan status perk ara dan pendapat huk um ( l egal opi ni on) .
( b) U ntuk P eraturan P emeri ntah yang mengi k at perusahaan seperti : masalah li ngk ungan
hidup, diungkapkan uraian singkat tentang peraturan dan dampaknya terhadap perusahaan;
dan
( c) K emungki nan kewaj i ban paj ak tambahan :
Jeni s k etetapan/tagi han paj ak , j eni s paj ak , tahun paj ak serta j umlah pok ok dan
denda/bunganya; dan
Si kap perusahaan terhadap ketetapan/tagi han paj ak ( keberatan, bandi ng dsb-nya) .
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-46
n) Restrukturisasi Hutang Bermasalah
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( 1) P enj elasan tentang pok ok -pok ok perubahan persyaratan dan penyelesai an hutang;
( 2) Jumlah keuntungan atas restrukturi sasi hutang dan dampak paj ak penghasi lan yang
terkai t;
( 3) Jumlah k euntungan atau k erugi an bersi h atas pengali han aset yang di ak ui selama
peri ode tersebut; dan
( 4) Jumlah hutang k onti nj en yang di masuk k an dalam ni lai tercatat hutang yang telah
di restrukturi sasi .
o) Informasi Penting Lainnya
Yang harus di ungk apk an antara lai n si fat, j eni s, j umlah dan dampak dari peri sti wa atau
keadaan tertentu yang mempengaruhi ki nerj a perusahaan, seperti peri sti wa/keadaan yang
mempengaruhi kelangsungan hi dup perusahaan.
p) Peristiwa setelah Tanggal Neraca
Yang harus di ungkapkan adalah :
( 1) U rai an peri sti wa mi salnya tanggal terj adi nya, si fat peri sti wa, dan j umlah moneter yang
mempengaruhi akun-akun laporan keuangan; dan
( 2) D alam hal terj adi peri sti wa yang mempengaruhi penyaj i an laporan keuangan secara
keseluruhan, mi salnya: merger dan akui si si , pelepasan segmen usaha, di vestasi anak
perusahaan, maka harus di saj i kan i nformasi keuangan proforma seakan-akan transaksi
tersebut telah terj adi pada tanggal neraca terakhi r atau pada awal peri ode laporan
keuangan terakhi r yang di saj i kan.
q) Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya
Yang harus di ungkapkan antara lai n :
( 1) P enj elasan mengenai standar ak untansi k euangan dan peraturan baru yang ak an
di terapkan dan mempengaruhi akti vi tas perusahaan; dan
( 2) Esti masi dampak penerapan standar akuntansi keuangan dan peraturan baru tersebut.
r) Reklasifikasi
Harus di ungkapkan antara lai n mengenai si fat, j umlah, dan alasan reklasi fi kasi untuk seti ap
pos dalam tahun buku sebelum tahun buku terakhi r yang di saj i kan dalam rangka laporan
keuangan komparati f.
D i tetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 13 M aret 2000
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
Herwidayatmo
NIP 060065750
LAMPIRAN
K eputusan K etua B adan
P eng a wa s P a sa r M od a l
Nomor : K ep- 06/PM /2000
Tanggal : 13 M aret 2000
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-47
Lampiran : 1
P eraturan Nomor: VI I I . G . 7
C o n t o h : N E R A C A
Ctt 20x1 20x0 Ctt 20x
1
20x0
Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
Kas dan Setara Kas xxx xxx Pinjaman Jangka Pendek xxx xxx
Investasi Jangka Pendek xxx xxx Wesel Bayar xxx xxx
Wesel Tagih xxx xxx Hutang Usaha :
Piutang Usaha : Pihak Ketiga xxx xxx
(Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Pihak yang mempunyai hubungan istimewa xxx xxx
Rp. xxx pada tahun 20x1 dan Rp xxx pada tahun 20x0)
Hutang Pajak xxx xxx
Pihak Ketiga xxx xxx Beban Masih Harus Dibayar xxx xxx
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa xxx xxx Bagian Kewajiban Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo :
dalam Waktu Satu Tahun
Piutang Lain-lain Hutang Sewa Guna Usaha xxx xxx
(Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragusebesar
Hutang Obligasi xxx xxx
Rp. xxx pada tahun 20x1 dan Rp. xxx pada tahun
20x0)
Persediaan xxx xxx Kewajiban Lancar Lain- Lain xxx xxx
Pajak Dibayar Dimuka xxx xxx Jumlah Kewajiban Lancar xxx xxx
Biaya Dibayar di Muka xxx xxx Kewajiban Tidak Lancar
Aktiva Lancar Lain-lain xxx xxx Hutang Hubungan Istimewa xxx xxx
Jumlah Aktiva Lancar xxx xxx Kewajiban Pajak Tangguhan xxx xxx
Aktiva Tidak Lancar Pinjaman Jangka Panjang xxx xxx
Piutang Hubungan Istimewa xxx xxx Hutang Sewa Guna Usaha xxx xxx
Aktiva Pajak Tangguhan xxx xxx Hutang Obligasi xxx xxx
Investasi Pada Perusahaan Asosiasi xxx xxx Kewajiban Tidak Lancar Lainnya xxx xxx
Investasi Jangka Panjang Lain xxx xxx Hutang Subordinasi xxx xxx
Aktiva Tetap xxx xxx Obligasi Konversi xxx xxx
Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
xxx pada tahun 20X1 dan Rp. xxx pada tahun 20X0)
Aktiva Tak Berwujud xxx xxx
Setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp
xxx pada tahun 20X1 dan Rp. xxx pada tahun 20X0)
Aktiva Lain-Lain xxx xxx Modal Saham
Jumlah Aktiva Tidak Lancar xxx xxx Saham A nilai nominal Rp. xxx; saham B
nilai nominal Rp xxx
Modal Dasar - Saham A, xxx lembar; saham B,
xxx lembar pada tahun 20x1 ; dan Saham A,
lembar , saham B, xxx lembar pada tahun 20x0.
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Saham xxx xxx
A, xxx lembar; saham B, xxx lembar pada tahun
20x1 ; dan Saham A, xxx lembar, saham B, xxx
lembar pada tahun 20x0
Tambahan Modal disetor - bersih xxx xxx
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan xxx xxx
Selisih Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan / Perusahaan Asosiasi xxx xxx
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali xxx xxx
Laba (rugi) Belum Direalisasi atas Efek Tersedia Untuk Dijual xxx xxx
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap xxx xxx
Saldo Laba xxx xxx
Modal Saham Diperoleh Kembali xxx xxx
Jumlah Ekuitas xxx xxx
JUMLAH AKTIVA xxx xxx JUMLAH KEWAJIBAN & EKUITAS xxx xxx
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan
yang Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan
Ekuitas
xxx xxx
Hak Minoritas xxx xxx
xxx xxx
PT ABC dan ANAK PERUSAHAAN
NERACA
31 Desember 20x1 dan 20x0
AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-48
Lampiran : 2
P eraturan Nomor: VI I I . G . 7
Contoh : LAPORAN LABA RUGI
Catatan 20x1 20x0
PENJUALAN/ PENDAPATAN USAHA Rp xxx.xxx R
p
xxx.xxx
BEBAN PO KO K PENJUALAN xxx.xxx xxx.xxx
LABA ( RUG I) KO TO R xxx.xxx xxx.xxx
BEBAN USAHA
Beban Penjualan xxx.xxx xxx.xxx
Beban Umum dan Administrasi xxx.xxx xxx.xxx
Jumlah Beban Usaha xxx.xxx xxx.xxx
LABA USAHA xxx.xxx xxx.xxx
PENG HASILAN ( BEBAN) LAIN- LAIN
Laba (rugi) penjualan aktiva tetap xxx.xxx xxx.xxx
Pendapatan bunga xxx.xxx xxx.xxx
Beban bunga xxx xxx xxx xxx
Laba (rugi) kurs bersih xxx.xxx xxx.xxx
Lain-lain bersih xxx.xxx xxx.xxx
Penghasilan (Beban) Lain-lain xxx.xxx xxx.xxx
BAG IAN LABA ( RUG I) ANAK PERUSAHAAN /
P E R U S A H A A N A S O S I A S I
xxx.xxx xxx.xxx
LABA ( RUG I) SEBELUM PAJAK PENG HASILAN xxx.xxx xxx.xxx
BEBAN ( PENG HASILAN) PAJAK xxx.xxx xxx.xxx
LABA ( RUG I) DARI AKTIVITAS NO RMAL xxx.xxx xxx.xxx
PO S LUAR BIASA xxx.xxx xxx.xxx
LABA ( RUG I) SEBELUM HAK MINO RITAS xxx.xxx xxx.xxx
HAK MINO RITAS ATAS LABA ( RUG I) BERSIH ANAK
P E R U S A H A A N
xxx.xxx xxx.xxx
LABA ( RUG I) BERSIH Rp xxx.xxx R p xxx.xxx
LABA ( RUG I) BERSIH PER SAHAM DASAR Rp xxx.xxx R p xxx.xxx
LABA ( RUG I) BERSIH PER SAHAM DILUSIAN Rp xxx.xxx
Rp
xxx.xxx
PT ABC dan ANAK PERUSAHAAN
LAPO RAN LABA RUG I
Untuk Tahun-tahun Y ang Berakhir
Pada 3 1 Desember 20x1 Dan 20x0
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang Merupakan
Bagian Tak Terpisahkan dari Laporan Keuangan
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-49
Lampiran : 3
P eraturan Nomor: VI I I . G . 7
Contoh : LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ditentu-kan
Penggu-
naannya
Belum
Ditentu-kan
Penggu-
naannya
Saldo per 3 1 Desember 19x9 X X X (X) X X X
Perubahan Kebijakan Akuntansi (X) (X)
Saldo yang disajikan kembali X X X (X) X X X
Selisih penilaian kembali aktiva tetap X X
Keuntungan (kerugian) belum
direalisasi dr pemilikan Efek
X
Selisih kurs karena penjabaran L/K (X) (X)
Keuntungan (kerugian) neto yg tidak
diakui pd lap. L/R
X (X) X
Laba bersih periode berjalan X X
Dividen (X) (X)
Penerbitan saham X X X
Saldo per 3 1 Desember 20x0 X X X X (X) X X X
Selisih penilaian kembali aktiva tetap (X) (X)
Keuntungan (kerugian) belum
direalisasi dr pemilikan Efek
X X
Selisih kurs karena penjabaran L/K (X) (X)
Keuntungan (kerugian) neto yg tidak
diakui pd lap. L/R
(X) (X) X
Laba bersih periode berjalan X X
Dividen (X) (X)
Penerbitan saham X X X
Saldo per 3 1 Desember 20x1 X X X X (X) X X X
Modal
Ditempat-kan
& Disetor
Penuh
Tambahan
Modal
Disetor
Selisih
Penilaian
Kembali
Aktiva
Tetap
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang Merupakan Bagian Yang Tak Terpisahkan dari Laporan Keuangan
Jumlah
Saldo Laba
PT ABC dan ANAK PERUSAHAAN
LAPO RAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun- tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 20x1 dan 20x0
( dalam ribuan rupiah)
Keuntungan
(Kerugian)
Belum
Direalisasi Dari
Pemilikan Efek
Selisih
Kurs
Karena
Penjabaran
L/K
IV-50
Peraturan Nomor VIII.G.7
Lampiran : 4
P eraturan Nomor: VI I I . G . 7
Contoh : LAPORAN ARUS KAS
Catatan
Arus Kas dari
Aktivitas O perasi
Penerimaan Kas dari
pelanggan
xxx.xxx xxx.xxx
Pembayaran kas kepada
pemasok dan pelanggan
xxx.xxx xxx.xxx
Kas yang dihasilkan
operasi
xxx.xxx xxx.xxx
Pembayaran bunga xxx.xxx xxx.xxx
Pembayaran Pajak
Penghasilan
xxx.xxx xxx.xxx
Arus kas sebelum pos
luar biasa
xxx.xxx xxx.xxx
Hasil dari asuransi
karena kebakaran
xxx.xxx xxx.xxx
Arus kas bersih dari
aktivitas operasi
xxx.xxx xxx.xxx
Arus Kas dari
Aktivitas Investasi
:
Kenaikan (penurunan)
deposito berjangka
xxx.xxx ( xxx.xxx
)
Penjualan aktiva tetap xxx.xxx xxx.xxx
Pembelian aktiva tetap ( xxx.xxx ) ( xxx.xxx
)
Penurunan efek ( xxx.xxx ) -
Kenaikan efek - xxx.xxx
Kenaikan (penurunan)
beban ditangguhkan
xxx.xxx xxx.xxx
Kas bersih digunakan
untuk aktivitas
investasi
xxx.xxx ( xxx.xxx )
20x1 20x0
Rp Rp
Pada 3 1 Desember 20x1 dan 20x0
PT ABC dan ANAK PERUSAHAAN
LAPO RAN ARUS KAS
Untuk Tahun-tahun Y ang Berakhir
Peraturan Nomor VIII.G.7
IV-51
Arus Kas dari
Aktivitas
Pendanaan :
Kenaikan (penurunan)
hutang jangka panjang
xxx.xxx ( xxx.xxx )
Penurunan modal
disetor
( xxx.xxx ) -
Kenaikan modal disetor xxx.xxx -
Pembayaran dividen
kas
( xxx.xxx ) xxx.xxx
Penambahan
(pengurangan) piutang
afiliasi
xxx.xxx xxx.xxx
Pengurangan
(penambahan) hutang
dan cerukan
( xxx.xxx ) ( xxx.xxx )
Pembayaran hutang
jangka panjang
( xxx.xxx ) ( xxx.xxx )
Pembayaran kewajiban
sewa guna usaha
( xxx.xxx ) ( xxx.xxx )
Kenaikan (penurunan)
obligasi konversi
Kas bersih diperoleh
dari aktivitas
pendanaan
( xxx.xxx ) xxx.xxx
KENAIKAN
(PENURUNAN)
BERSIH KAS DAN
SETARA KAS
KAS DAN SETARA
KAS AWAL TAHUN
xxx.xxx ( xxx.xxx )
xxx.xxx xxx.xxx
KAS DAN SETARA
KAS AKHIR TAHUN
Rp xxx.xxx Rp xxx.xxx
AKTIVITAS Y ANG
TIDAK
MEMPENGARUHI
ARUS KAS
Kapitalisasi biaya
pinjaman selama masa
pembangunan:
Rugi kurs
Bunga Rp xxx.xxx Rp xxx.xxx
Tambahan modal
disetor yang berasal
dari :
xxx.xxx xxx.xxx
Perubahan ekuitas
dalam aktiva bersih
perusahaan asosiasi -
setelah dikurangi
pajak
xxx.xxx xxx.xxx
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
Bagian Tak Terpisahkan dari Laporan Keuangan

Anda mungkin juga menyukai