Anda di halaman 1dari 21

6/5/2014 1

Diana Novita, SST


6/5/2014 2
6/5/2014 3
Spermatogoneum
(diploid, 2n; 46 kromosom)
mitosis
Spermatosit primer (diploid, 2n:
masing-masing 46 kromosom)
Spermatosit sekunder (haploid, n:
masing-masing 23 kromosom)
Sperma (haploid, n: masing-
masing 23 kromosom)
Meiosis I (pengurangan jumlah kromososm)
Spermatid (haploid, n:
masing-masing 23 kromosom)
Meiosis II
spermatogonium spermatosit I
spermatosit I spermatosit II
spermatosit II spermatid
spermatid spermatozoon
22 kromosom otosom +
1 kromosom X atau Y
6/5/2014 4
Oogonium (diploid
2n: 46 kromosom
Mitosis
Oosit primer (diploid,
2n: 46 kromosom)
Meiosis I (pengurangan kromosom)
Oosit sekunder (haploid,
n: 23 kromososm
Meiosis II (sempurna
setelah fertilisasi)
Nukleus sperma
Ootid (haploid, n: 23
kromosom), menjadi
ovum yang matang setelah
Menyatu dengan sperma
Zigot
Sperma
(haploid,
n: 23 krom
Polar body I
Polar body I (bisa/
tidak membelah
Polar body II
Degenerasi
Polar body
setelah bayi perempuan lahir, korteks ovarii
terisi dengan primordial ovarian follicles,
kromosom telah berpasangan, DNA berduplikaisi

selanjutnya pertumbuhan terhenti, sampai folikel
terangsang untuk berkembang

sel yang terhenti pada profase meiosis
disebut oosit pertama

terus membelah oosit sekunder
(sebelum ovulasi pematangan pertama)

pematangan kedua setelah terjadi
pembuahan
Pembuahan biasanya terjadi pada perbatasan
ampulla dan ismus tuba
6/5/2014 5
- ovum yang matang dilingkari zona pellusida, dan terapung
dalam vitellus (sitoplasma yang berwarna kekuningan)

- akrosom sperma menyentuh mikrovilli permukaan
zona pellusida
6/5/2014 6
(lanjutan)
akrosom mulai hancur, melepaskan enzym akrosin,
sehingga sperma dapat menembus zona pellusida
6/5/2014 7
(lanjutan)
akrosom meleburkan diri ke dalam membran
plasma ovum, dan kepala sperma ditelan oleh
membran plasma
6/5/2014 8
(lanjutan)
- kepala sperma tertarik ke dalam sitoplasma ovum,
meninggalkan badan dan ekor sperma
- granula kortikal di dalam ovum melepaskan enzym,
sehingga tidak memungkinkan lagi zona pellusida
diterobos oleh sperma lainnya
- akhirnya sperma dan ovum menyatu menjadi zigot
6/5/2014 9
Zigot merupakan hasil pembuahan,
terdiri dari:
- 44 kromosom otosom + 2 kromosom X

perempuan

- 44 kromosom otosom + 1 kr. X & 1 kr.Y


laki-laki

beberapa jam kemudian terjadi pembelahan
zigot




dalam 3 hari terbentuk morula, volume
vitelluspun berkurang, dipenuhi oleh
morula

6/5/2014 10
dalam kavum uteri hasil konsepsi
mencapai stadium blastula
blastula diselubungi oleh trofoblas





trofoblas menemukan jaringan
endometrium dalam masa sekresi,
dengan sel-sel desidua nidasi
- blastula yang mengandung inner-cell mass
aktif mudah masuk ke lapisan desidua,
- perlukaan yang timbul akan menutup
kembali
- kadang-kadang saat nidasi dapat terjadi
perdarahan (tanda Hartman)
(lanjutan)
trofoblas
Ruang blastula
Inner-cell mass
endometrium
inner-cell mass
trofoblas
6/5/2014 11
(lanjutan)
setelah nidasi terjadi diferensiasi sel-sel blastula:
- membentuk entoderm dan yolk sac
- ektoderm, membentuk ruang amnion

sel-sel fibrolas mesodermal tumbuh di sekitar embrio, melapisi bagian
dalam trofoblas chorionic membrane korion

trofoblas terdiri dari 2 lapisan tidak sama tebal:
- lapisan sitotrofoblas
- lapisan sinsitiotrofoblas

pada tingkat nidasi trofoblas antara lain menghasilkan human chorionic
gonadotropin diduga mempengaruhi korpus luteum menghasilkan
progesteron sampai plasenta mampu membuat progesteron

pertumbuhan embrio terjadi dari embryonal plate (antara ruang amnion
dan yolk sac)
6/5/2014 12
(lanjutan)
Inner-cell mass
blastosit
trofektoderm
Sel trofoblas
Rongga
uterus
dinding
uterus
kapiler endometrium
Epitel
endometrium
Hari ke 6
Hari ke 6 fertilisasi,
trofoblas pada blastula
menempel pada dinding uterus
6/5/2014 13
Inner-cell mass
sinsitiotrofoblas
sitotrofoblas
hipoblas
Hari ke 7
(lanjutan)
Hari ke 7 sinsitiotrofoblas
menerobos masuk ke dalam
epitel endometrium, dan
blatosit mulai bergerak
menembus dinding uterus

Hipoblas dari inner cell mass
akhirnya akan berdiferensiasi
menjadi jaringan janin
6/5/2014 14
(lanjutan)
sinsitiotrofoblas
epitel endometrium
amnion
rongga amnion
sitotrofoblas
Hari ke 9
ekstraembrionik
mesoderm
Primitif yolk sac
bilaminar embrionik
maternal blood dalam
lakuna
Implantasi hampir
sempurna hari ke 9
6/5/2014 15
ektoderm
mesoderm
endoderm Trilaminar
embrio
Cikal bakal organ dan sistem tubuh
Endoderm
Ektoderm
Mesoderm
saluran pencernaan dari faring
sampai rektum
epitel trakea, bronki, paru
hati, pankreas, kandung kemih
membran mukosa, gigi
rambut, kuku
kelenjar mammae
sistem persarafan
jantung & pembuluh darah
limpa
otot dan tulang
6/5/2014 16
(lanjutan)
terbentuk dari body stalk (mesoblas antara ruang amnion dan
embrio yang menjadi padat)

bagian luar berasal dari lapisan amnion

di dalamnya terdapat selei Wharton (lembek) melindungi 2 arteri dan
1 vena umbilikalis

arteri dan vena tersebut menghubungkan satu sistem kardiovaskuler janin
dengan plasenta

sistem kardiovaskuler janin dibentuk minggu ke 10

organogenesis kira-kira selesai pada minggu ke 12

Tali pusat
6/5/2014 17
Trofoblas mempunyai sifat menghancurkan desidua,
termasuk arteri dan vena di dalamnya
Ruangan yang terisi darah
Pertumbuhan jalan terus timbul ruang intervillair
Villi korialis seolah-olah terapung
Tetap melekat pada desidua
Trofoblas yang tidak hancur septa plasenta
6/5/2014 18
Septa plasenta
membagi plasenta menjadi 15-20 buah
maternal cotylidon
- Fetal cotylidon: kelompok besar villi koriales
yang bercabang seperti pohon
- Plasenta aterm terdapat 200 fetal cotylidon
- Setiap vabang villi koriales terdapat sistem
arteri & vena yang menuju ke arteri/vena
umbilikalis
- Sebagian besar cabang ini tergenang
pada ruang intervilliair yang berisi darah ibu
6/5/2014 19
Fungsi plasenta
nutritif
ekskresi: pengeluaran hasil metabolisme
respirasi
hormonal: hCG, placental lactogen, estrogen, dan progesteron
penyalur antibodi
mungkin ada hal-hal yang belum diketahui
Karakteristik plasenta
terbentuk lengkap pada kehamilan 16 minggu, dengan ruang amnion
sudah mengisi seluruh kavum uteri
letak normal di depan atau belakang dinding uterus, agak ke atas ke arah fundus
bentuk bundar atau hampir bundar
diameter 15-20 cm, tebal 2,5 cm, berat 500 gram
letak tali pusat:
- biasanya di tengah: insersio sentralis
- di pinggir: insersio lateralis
- di luar, hubungan ke plasenta melalui selaput janin: insersio velamentosa
6/5/2014 20
volume: 1000 1500 ml
putih agak keruh, bau khas: amis dan manis
98 % air, sisanya garam organik, terdapat lanugo, sel epitel, dan verniks kaseosa,
protein, sebagian besar albumin
BJ: 1,008
lesitin dan sfingomielin: penting untuk mengetahui apakah janin mempunyai
paru atau sudah berfungsi
kadang-kadang dalam persalinan air ketuban berwarna hijau (mekonium)
pada obstetri modern: diperlukan untuk deteksi kelainan kehamilan sedini
mungkin (amniosintesis)
fungsi:
melindungi janin terhadap trauma dari luar
memungkinkan janin bergerak bebas
melindungi suhu tubuh janin
meratakan tekanan pada saat kontraksi persalinan, sehingga serviks
terbuka
membersihkan jalan lahir saat selaput pecah
6/5/2014 21

Anda mungkin juga menyukai