Anda di halaman 1dari 3

EVALUASI BAGIAN GIZI

A. Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan


1. Pelayanan makan pasien
Pelayanan makan kepada pasien sejauh ini telah berjalan dengan baik. pasien
diberikan makan tiga kali sehari pada watu pagi pukul 07.00, siang pukul 12.00, sore
pukul 17.00, buah satu kali pada watu siang dan snack khusus untuk pasien VIP pada
pukul 10.00. Pasien diberi makanan sesuai dengan diet yang telah ditentukan,
walaupun terkadang sesekali terjadi kesalahan pendistribusian makanan kepasien
disebabkan jumlah pasien yang meningkat sedangkan tenaga pramusaji/pengantar
makanan hanya 1 orang.
Kurangnya koordinasi tiap bagian juga dapat menjadi penghambat pelayanan
makan kepada pasien. Jika ada pasien baru datang ke IGD, VK ataupun pasien baru
rawat inap, terkadang perawat dan bidan tidak sempat menuliskan diet atau
memesankan makan untuk pasien ke bagian gizi sehingga pasien tidak diberikan
makan. Namun jika masih jam makan, pasien di berikan makanan karena setiap
masakan diberi spelling (dilebihkan) 2 3 porsi, akan tetapi jika sudah lewat waktu
makan pasien diberi makan di jam makan berikutnya.

2. Pelayanan makanan karyawan dan dokter, snack dokter spesialis dan dokter operasi
Karyawan hanya diberikan makan satu kali yaitu pada waktu jam makan
siang. Pelayanan makanan sudah berjalan dengan lancar. Makan siang karyawan
terdiri dari lauk nabati, lauk hewani, sayuran dan makanan pokok, di jatah
menggunakan wadah makan bertutup khusus untuk karyawan, bagi karyawan yang
ingin makan, langsung mengambil makanan sendiri ke dapur. Namun terkadang
karyawan datang ke dapur disaat juru masak sedang mempersiapkan makanan untuk
pasien sehingga dengan kondisi bangunan dapur yang masih sempit sering terjadi
kesulitan dan menghambat pemberian makanan untuk pasien. peralatan makanan
untuk karyawan dan pasien sudah terpisah namun untuk peralatan seperti sendok
terkadang masih digabung antara karyawan dan pasien disebakan sering terjadi
kehilangan sendok di dapur.jumlah karyawan yang terus bertambah terkadang
membuat bagian dapur sulit untuk memperkirakan seberapa banyak porsi makan
yang harus dipersiapkan sehingga terkadang ada karyawan yang tidak mendapatkan
makanan dan juru masak harus memasak lagi makanan untuk karyawan tersebut. Hal
tersebut dapat dimaklumi karena saat ini rumah sakit An Nimah sedang merekrut
karyawan baru untuk persiapan akreditasi rumah sakit..
Selain penyelenggaraan makan untuk pasien dan karyawan, dokter spesialis
dan dokter operasi pun diberi di berikan snack dan makan. Untuk dokter spesialis
biasanya di berikan 1 dus snack dan aqua botol atau teh manis, namun terkadang
snack dibuat sendiri oleh juru masak dan ahli gizi rumah sakit. Untuk dokter operasi
diberikan jatah makan dan aqua botol, namun jika dokter operasi lewat dari jam
20.00 biasanya dibelikan menggunakan uang pendapatan. Kurangnya koordinasi juga
menjadi penghambat pemberian makanan. Terkadang perawat lupa memberitahu
bagian dapur jika ada dokter operasi sehingga bagian dapur tidak mempersiapkan
makanan untuk dokter operasi.

3. Penyelenggaraan Makanan
Penyelenggaraan makanan dimulai dari proses perencanaan menu,
perencanaan bahan makanan, pemesanan bahan makanan, proses persiapan sampai
proses distribusi makanan ke pasien telah berjalan sesuai dengan SOP yang telah
dibuat. Siklus menu pasien menggunakan siklus menu 10 hari + 1 hari, di evaluasi
setiap enam bulan sekali. Evaluasi tingkat kesukaan pasien terhadap makanan yang
disajikan baru dilakukan dengan melihat sisa makanan pasien, belum menggunakan
kuisioner tingkat kesukaan makanan.
Setelah makanan didistribusikan, pramusaji mengambil kembali peralatan
makanan 1 jam setelah pendistribusian makanan. Namun terkadang jika jumlah
pasien meningkat, pramusaji tidak langsung menarik kembali peralatan makan
pasien disebabkan pramusaji belum sempat karena masih ada pekerjaan yang belum
selesai, setelah selesai mereka harus langsung lanjut memasak makanan untuk
pasien sehingga terkadang lupa dan tidak sempat mengambil. Pramusaji masih
merangkap menjadi tukang masak.

B. Asuhan Gizi Klinik
1. Konsultasi Gizi Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan
Sebelum diberikan konsultasi gizi, pasien di skrining gizi terlebih dahulu.
Konsultasi gizi telah dilaksanakan sesuai dengan SOP yang telah dibuat. Pasien
yang membutuhkan konsultasi gizi di lakukan anamnesa gizi terlebih dahulu,
setelah itu diberikan edukasi mengenai makanan tergantung dari jenis
penyakitnya.
Konsultasi gizi pasien rawat jalan dilakukan jika ada rujukan konsultasi
gizi dari dokter poli, terutama bagi pasien dengan hasil laboratorium yang tidak
normal seperti cholesterol, asam urat dll.

Anda mungkin juga menyukai