Anda di halaman 1dari 14

Kelas XI Semester 1

BAB I
BUDAYA POLITIK
I. Pengertian Budaya Politik
Istilah budaya politik merupakan alih bahasa dari istilah The Political
Culture. Menurut ENSIK!PE"I# P!ITIK$ budaya politik diartikan sebagai
pola tingkah laku indi%idu beserta orientasinya terhadap kehidupan politik
yang diberikan oleh anggota&anggotanya dari suatu sistem politik.
#M!N" dan P!'E mengemukakan bah(a budaya politik adalah
suatu konsep yang terdiri dari sikap$ nilai&nilai dan keterampilan yang sedang
berlaku bagi seluruh anggota masyarakat termasuk pola kecenderungan&
kecenderungan khusus serta pola&pola kebiasaan yang terdapat pada
kelompok&kelompok masyarakat.
)*S#"I K#NT#P)#'I)#
+,Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku indi%idu dan
orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota
suatu sistem politik-.
II. Tipe&tipe Budaya Politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia.
"alam tipe budaya politik$ M!)T!N "#.IES berpendapat bah(a
buaya politik apat diklasi/ikasikan sebagai berikut 0
1 Budaya Politik Parokal
1 Budaya Politik Subyek
1 Budaya Politik Partisipan
1. Budaya Politik Parokal
Budaya politik parokal sering diartikan sebagai budaya politik yang
sempit. "ikatakan sempit karena$ orientasi indi%idu atau masyarakat masih
sangat terbatas pada ruang lingkup yang sempit. !rientasi dan peranan yang
dimainkan masih terbatas kepada lingkungan atau (ilayah dimana ia tinggal.
"engan perkataan lain$ persoalan&persoalan di luar (ilayahnya tidak
diperdulikan.
2. Budaya Politik Subyek
Tipe budaya politik subyek agak lebih baik dari tipe pertama.
Masyarakat atau indi%idu yang bertipe budaya politik subyek$ telah memiliki
perhatian$ minat terhadap sistem politik. 2al ini di(u3udkan dengan berbagai
peran politik yang sesuai dengan kapasitasnya. Namun peran politik yang
dilakukannya masih terbatas pada proses output sistem politik.
. Budaya Politik Partisi!a"
Tipe inilah yang sangat ideal. Mengingat indi%idu anggota masyarakat
telah memiliki perhatian$ kesadaran$ minat serta peran politik yang sangat
berspektrum luas. Ia mampu memainkan peran politik dalam berbagai
dimensinya yakni proses input dan output.
III. Sosialisasi Politik dalam Pengembangan Budaya Politik
Sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi
politik para anggota masyarakat dalam men3alani kehuidupan politik. Proses
ini berlangsung seumur hidup yang diperoleh secara senga3a melalui
pendidikan /ormal$ non/ormal$ dan in/ormal maupun secara tidak senga3a
melalui kontak dan pengalaman sehari&hari$ baik dalam kehidupan keluarga
dan tetangga maupun dalam kehidupan masyarakat.
Sosialisasi politik dapat dibagi kedalam dua bagian$ yaitu sebagai
berikut 0
1 Pendidikan Politik
Suatu proses dialog antara pemberi dan penerima pesan$ melalui
Proses ini$ para anggota masyarakat mengenal dan mempela3ari
Norma$ dan simbol politik negaranya dari berbagai pihak dalam
Sistem politik$ seperti sekolah$ pemerintah$ dan partai politik.
1 Indoktrinasi Politik
Proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanupulasi
'arga masyarakat untuk menerima nilai$ norma$ dan simbol yang
"ianggap pihak yang berkuasa$ melalui berbagai /orum pengarahan
4ang penuh paksaan psikologis$ dan latihan penuh disiplin. Partai
Politik dalam sistem politik totaliter melaksanakan /ungsi
Indoktrinasi politik.
BAB II
BUDAYA D#$OK%ASI $#&U'U
$ASYA%AKAT $ADA&I
I. Pengertian dan prinsip&prinsip Budaya "emokrasi
1. Pri"si!(!ri"si! Demokrasi ya") Berlaku Se*ara U"i+ersal
Beberapa pendapat mengenai pengertian demokrasi$ yaitu sebagai
berikut 0
1 K)#NENB*)5 berpendapat bah(a demokrasi berasal dari bahasa
4unani terbentuk dari dua kata yaitu demos 6rakyat7 dan cratein
6memerintah7 yang maknanya adalah cara memerintah oleh rakyat.
1 P)!8. M). K!ENT9!)! P!E)B!P)#N!T! berpendapat bah(a
"emokrasi adalah negara yang pemerintahannya dipegang oleh rakyat
Maksudnya suatu sistem dimana rakyat diikutsertakan dalam
Pemerintahan negara.
1 #B)#2#M INC!N berpendapat bah(a demokrasi adalah
Pemerintah dari$ oleh$ dan untuk rakyat.
Prinsip&prinsip "emokrasi dapat ditin3au dari pendapat #M#"*"I
yang kemudian dikenal dengan +soko guru demokrasi- sebagai berikut 0
a. Kedaulatan rakyat
b. Pemerintahan berdasarkan persetu3uan dari yang diperintah
c. Kekuasaan mayoritas
d. 2ak&hak minoritas
e. 9aminan hak asasi manusia
/. Pemilihan yang bebas dan 3u3ur
g. Persamaan didepan hukum
h. Proses hukum yang (a3ar
i. Pembatasan pemerintah secara konstitusional
3. Pluralisme sosial$ ekonomi$ dan politik
k. Nilai&nilai toleransi$ pragmatisme$ ker3asama$ dan mu/akat
2. Keterkaita" Pri"si!(Pri"si! Budaya Demokrasi I"do"esia
5agasan dasar suatu pemerintahan demokrasi ialah pengakuan
terhadap hakikat manusia. #rtinya$ manusia mempunyai kemampuan yang sama
dalam hubungannya antara satu dengan yang lain. Berdasarkan gagasan dasar
tersebut$ terdapat dua asas pokok demokrasi$ yaitu sebagai berikut 0
1 Pengakuan partisipan rakyat didalam pemerintah.
1 Pengakuan hakikat dan martabat manusia
Negara yang menganut asas kedaulatan rakyat atau demokrasi
mempunyai ciri&ciri sebagai berikut 0
1 #danya lembaga per(akilan rakyat yang mencerminkan kehendak
)akyat.
1 #danya pemilihan umum yang bebas dan rahasia
1 #danya kekuasaan atau kedaulatan rakyat yang dilaksanakan oleh
embaga yang bertugas menga(asi pemerintah.
1 #danya susunan kekuasaan badan atau lembaga negara ditetapkan
"alam **" negara.
II. Ciri&ciri masyarakat Madani
1. $ak"a ,i+il So*iety -$asyarakat $ada"i.
Pada dasarnya ci%il society merupakan suatu ruang yang terletak
antara negara disatu pihak dan masyarakat dipihak lain. "alam ruang lingkup
tersebut$ terdapat sosialisasi (arga masyarakat yang bersi/at sukarela dan
terbangun dari sebuah 3aringan hubungan diantara asosiasi tersebut. #sosiasi
bisa terbentuk macam&macam$ misalnya berupa koperasi$ kalangan bisnis$
rukun tetangga$ rukun (arga$ ikatan pro/esi$ lembaga s(adaya$ dan bentuk
organisasi masyarakat lainnya.
Masyarakat Madani 6Ci%il Society7 merupakan (u3ud masyarakat yang
memiliki keteraturan hidup dalam suasana perikehidupan yang mandiri$
berkeadilan sosial$ dan se3ahtera. Masyarakat madani mencerminkan tingkat
kemampuan dan kema3uan masyarakat yang tinggi untuk bersikap kritis dan
partisipati/ dalam menghadapi berbagai persoalan sosial.
2. Proses Demokratisasi $e"u/u ,i+il So*iety -$asyarakat $ada"i.
*ntuk membentuk suatu masyarakat madani 6Ci%il Soiety7 perlu adanya
suatu proses demokratisasi$ seperti adanya keterbukaan$ adanya kebebasan$
adanya keterbatasan campur tangan pemerintah:negara terhadap kehidupan
masyarakat$ ada sebagiannya. Tanpa adanya proses demokratisasi itu$ maka
akan sulit untuk me(u3udkan masyarakat madani.
"alam proses demokratisasi menu3u masyarakat madani 6Ci%il Society7
mensyaratkan hal&hal sebagai berikut$ antara lain 0
1 !rganisasi sosial dan politik$ seperti partai politik atau kelompok
Kepentingan$ yang memiliki kemandirian yang tinggi.
1 #danya kebebasan dan kemandirian media massa$ baik media cetak
Maupun media elektronik$ seperti surat kabar$ tele%isi$ radio$ dan
Sebagainya.
1 #danya kebebasan masyarakat untuk menyalurkan aspirasi politiknya
Serta berpartisipasi akti/ dalam kehidupan politik.
III. #nalisis Pelaksanaan "emokrasi "i Indonesia se3ak !rde lama$ !rde
Baru$ dan re/ormasi.
1. Periode UUD 1012
*ndang&*ndang dasar ;<=> tidak menganut teori pemisahan kekuasaan
secara murni seperti yang dia3arkan M!NTES?*IE* dalam a3aran trias
politica. **" ;<=> lebih cenderung menganut prinsip pembagian kekuasaan
6distribution o/ po(er7. "alam prinsip pembagian kekuasaan antara lembaga
yang satu dan yang lainnya masih dimungkinkan adanya ker3asama dalam
men3alankan tugas&tugasnya. Menurut **" ;<=>$ kekuasaan&kekuasaan dalam
negara dikelola oleh lima lembaga$ yaitu sebagai berikut 0
1 egislati/$ yang dilakukan oleh "P).
1 Eksekuti/$ yang di3alankan oleh presiden.
1 Konsultati/$ yang di3alankan oleh "P#.
1 Eksaminati/ 6menge%aluasi7$ kekuasaan inspekti/ 6mengontrol7$ atau
#tau kekuasaan auditati/ 6memeriksa7$ yang di3alankan oleh BPK.
1 4udikati/$ yang di3alankan oleh Mahkamah #gung.
2. Periode Ko"stitusi %e!ublik I"do"esia Serikat -%IS. 1010
Menurut ketentuan pasal&pasal yang tercantum dalam konstitusi )IS$
sistem pemerintahan yang dianut adalah sistem pemerintahan parlementer.
Pada sistem itu$ kabinet bertanggung 3a(ab kepada parlemen 6"e(an
Per(akilan )akyat7 dan apabila pertanggung3a(aban tidaka diterima oleh
de(an per(akilan rakyat$ dapat menyebabkan bubarnya kabinet.
Sistem pemerintahan parlementer mempunyai ciri&ciri pokok berikut
ini 0
1 Perdana menteri bersama para menteri$ baik secara bersama maupun
Sendiri&sendiri bertanggung3a(ab kepada parlemen.
1 Pembentukan kabinet didasarkan kekuatan&kekuatan yang ada dalam
Parlemen.
1 Para anggota kabinet seluruhnya atau sebagian mencerminkan
Kekuatan yang ada dalam parlemen.
1 Kabinet dapat di3atuhkan setiap saat oleh parlemen dan sebaliknya
Kepala negara dengan saran perdana menteri dapat membubarkan
Parlemen dan memerintahkan diadakannya pemilihan umum.
1 Masa 3abatan kabinet tidak dapat ditentukan dengan pasti.
1 Kedudukan kepala negara tidak dapat diganggu&gugat atau diminta
Pertanggung3a(aban atas 3alannya pemerintahan.
. Periode UUDS 1023 -14 A)ustus 1023 s.d. 2 'uli 1020.
Sistem pemerintahan yang dianut oleh **"S ;<>@ adalah sistem
pemerintahan parlementer. "engan demikian$ sistem pemerintahan yang
digunakan pada masa konstitusi )IS ;<=< masih dipertahankan oleh **"S
;<>@.
Masa berlaku **"S ;<>@ seperti 3uga masa&masa sebelumnya$
seringkali diisi dengan 3atuh bangunnya kabinet sehingga pemerintah tidak
stabil. 8aktor yang menyebabkan /enomena tersebut adalah hal&hal berikut
ini 0
1 #danya sistem pemerintahan parlementer yang disertai sistem
Multipartai 6banyak partai7.
1 Per3uangan partai&partai politik hanya untuk kepentingan golongan
#tau partainya.
1 Pelaksanaan sistem demokrasi yang tidak sehat.
1. Periode Demokrasi Ter!im!i" -2 'uli 1020(1052.
"ekrit presiden > 9uli ;<>< disambut oleh rakyat yang didukung oleh
TNI #"$ serta dibenarkan oleh Mahkamah #gung dan "P) yang bersedia
beker3a terus dalam rangka menegakkan **" ;<=>. menurt **" ;<=>$
Presiden tidak bertanggung 3a(ab kepada "P). "ekrit Presiden memuat
ketentuan pokok sebagai berikut 0
1 Menetapkan pembubaran konstituante.
1 Menetapkan bah(a **" ;<=> berlaku kembali bagi segenap bangsa
Indonesia.
1 Pembentukan Ma3elis Permusya(aratan )akyat Sementara 6MP)S7
"an "e(an Per(akilan )akyat Sementara 6"P)S7 dalam (aktu
Singkat.
2. Demokrasi Pa"*asila -Orde Baru 1055(1006.
Masa kepemimpinan orde baru merupakan masa kepemimpinan nasional
yang bertekad melaksanakan Pancasila dan **" ;<=> secara murni dan
konsekuen serta bertu3uan menegakkan keadilan dan kebanaran dan
kebenaran dalam negara )epublik Indonesia. Supersemar dan pelaksanaannya
ternyata memperoleh dukungan rakyat dan aparatur negara sehingga
merupakan titik tolak ter(u3udnya kehidupan baru struktur ketatanegaraan
yang berdasarkan kemurnian Pancasila dan **" ;<=>.
5. $asa %e7ormasi
Masa re/ormasi lahir setelah Presiden Soeharto mengundurkan diri
se3ak tanggal A; Mei ;<<B dan digantikan oleh (akil Presiden Pro/. Ir. B9
2abibie. Berhentinya Soeharto karena desakan para mahasis(a dan karena
tidak adanya kepercayaan dari masyarakat serta menghadapi krisis ekonomi
yang berkepan3angan.

Kelas XI semester 2
BAB I
K#T#%BUKAA& DA& K#ADILA&
DALA$ K#8IDUPA&
B#%BA&9SA DA& B#%&#9A%A
I. Pengertian dan pentingnya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan
Berbangsa dan bernegara.
1. Pe")ertia" Keterbukaa"
Salah satu ciri pemerintahan demokratis adalah keterbukaan.
Keterbukaan yang dimaksud adalah kesediaan penyelenggara negara untuk
memberitahukan segala sesuatu yang bersi/at publik kepada masyarakat luas.
Segala kebi3akan pemerintah harus bersi/at publik atau umum sebab semua
kebi3akan itu ditu3ukan bagi kepentingan dan kese3ahteraan masyarakat.
Keterbukaan men3adi bukti bah(a pemerintah sanggup bertanggung 3a(ab
terhadap kegiatan yang dilakukannya kepada rakyat. Keterbukaan
penyelenggaraan negara diperlukan untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat. )akyat adalah pemegang kedaulatan. !leh karena itu$ rakyat
sudah se(a3arnya mengetahui hal&hal yang akan diperuntukkan baginya. 2al
yang perlu diketahui oleh masyarakat banyak adalah kebi3akan publik yang
dibuat oleh pemerintah.
2. Sika! Terbuka dalam Ke:idu!a" Berba")sa da" Ber"e)ara
Keterbukaan sebagai (arga negara penting dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Keterbukaan sebagai (arga negara di(u3udkan dalam bentuk
kebebasan berpendapat$ berpartisipasi$ mencari$ dan mendapatkan in/ormasi
yang berkaitan dengan kehidupan bernegara. Selain itu$ kesediaan menerima
pendapat dan menghargai pendapat orang lain adalah (u3ud keterbukaan
(arga negara. Selain (arga negara$ keterbukaan 3uga perlu ada pada
pemerintah selaku penyelenggara negara. Tanpa keterbukaan$ segala sesuatu
yang ada dibelakang men3adi kabur dan tidak 3elas. "alam keadaan serba
kabur$ peluang penyimpangan norma$ peraturan$ atau prosedur yang berlaku
men3adi sangat terbuka sehingga mudah mendorong perbuatan yang tidak
bertanggung 3a(ab. Ketertutupan mengakibatkan ketidakmampuan mencegah
berbagai patologi sosial$ ekonomi$ politik$ dan korupsi$ serta nepotisme. Selain
itu$ ketertutupan 3uga mengakibatkan matinya peluang untuk mengembangkan
daya kreati/ dan kemampuan bersaing secara terbuka dan adil$ ter3adinya
kebi3akan&kebi3akan publik yang tidak peka terhadap aspirasi masyarakat$
penyalahgunaan kekuasaan secara luas$ dan ketidakmampuan rakyat
melakukan penga(asan dan pengendalian secara e/ekti/. Kesemuanya itu
menimbulkan perasaan ketidakberdayaan dan ketidakadilan yang mendalam.
#khirnya$ berakibat menimbulkan ketidakpuasan sosial.
. Keterbukaa" dalam Pemba")u"a" &asio"al.
Keterbukaan merupakan sikap 3u3ur$ rendah hati$ dan adil$ menerima
pendapat orang lain. "alam pembangunan nasional yang dilaksanakan di
Inonesia sebagaimana yang diamanatkan **" ;<=> diperlukan sikap
keterbukaan. !leh karena itu$ pembangunan nasional yang di3alankan harus
benar&benar diusahakan untuk me(u3udkan kese3ahteraan seluruh rakyat
Indonesia dan bukan kese3ahteraan perseorangan:sekelompok orang. #gar
pembangunan nasional benar&benar ditu3ukan untuk peningkatan
kese3ahteraan rakyat maka perencanaan dan pelaksanaannya harus
berdasarkan prinsip&prinsip keterbukaan dan berkeadilan sosial. 2al ini
berarti pelaksanaan pembangunan nasional harus senantian dilandasi oleh
nilai&nilai yang terdapat didalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
II. "ampak Penyelenggaraan Pemerintah yang Tidak Transparan.
Sedangkan dalam praktik penyelanggaraan pemerintah di Indonesia
pasca gerakan re/ormasi nasional$ prinsip&prinsip penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dalam *ndang&*ndang Nomor AB Tahun ;<<< tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi$ Kolusi$ dan
Nepotisme. "alam Pasal C dan pen3elasannya ditetapkan mengenai asas&asas
umum pemerintahan yang mencakup 0
1 #sas Kepastian 2ukum
1 #sas Tertib Penyelenggaraan Negara
1 #sas Keterbukaan
1 #sas Kepentingan *mum
1 #sas Proporsionalitas
1 #sas Pro/esionalitas
1 #sas #kuntabilitasi
Suatu pemerintahan atau kepemerintahan dikatakan transparan
6terbuka7 apabila dalam penyelenggaraan kepemerintahannya terdapat
kebebasan aliran in/ormasi dalam berbagai proses kelembagaan sehingga
muah diakses oleh mereka yang membutuhkan. Berbagai in/ormasi telah
disediakan secara memadai dan mudah dimengerti$ sehingga dapat digunakan
sebagai alat monitoring dan e%aluasi. Pemerintahan yang tidak transparan
cepat atau lambat cenderung akan menu3u kepemerintahan yang korup$
otoriter$ atau diktator.
III. Menun3ukan Sikap Keterbukaan dan Keadilan "alam Kehidupan Berbangsa
"an Bernegara.
1. Ko"disi Ya") Di!erluka" U"tuk Sika! Terbuka Dalam Ke:idu!a"
Berba")sa da" Ber"e)ara.
Berbagai permasalahan bangsa yang dihadapi saat ini harus
diselesaikan dengan tuntas melalui proses keterbukaan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegaran berikut ini kondisi yang diperlukan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
;. Ter(u3udnya nilai&nilai agama dan nilai&nilai budaya
A. Ter(u3udnya sila Persatuan Indonesia yang merupakan sila ketiga
dari Pancasila
C. Ter(u3udnya penyelenggara negara yang mampu memahami dan
mengelola kema3emukan bangsa secara baik dan adil
=. Ter(u3udnya demokrasi yang men3amin hak&hak dan ke(a3iban
masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilam keputusan
politik secara bebas dan bertanggung 3a(ab
>. Terselenggaranya otonomi daerah secara adil
D. Peningkatan pro/esionalisme dan pulihnya kembali citra Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara )epublik Indonesia
E. Pulihnya kepercayaan masyarakat kepada pebyelenggara negara dan
antara sesama masyarakat
B. Terbentuknya sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan
mampu beker3a sama serta berdaya saing untuk memperoleh
man/aat positi/ dari globalisasi
2. Ara: Kebi/aka" &asio"al ya") Tra"s!ara"
Berikut ini konsep arah kebi3akan nasional yang dapat dikembangkan
untuk menu3u masyarakat adil dan makmur dengan pemerintah yang
transparan.
;. Men3adikan nilai agama dan nilai budaya bangsa sebagai sumber
etika
A. Men3adikan Pancasila sebagai Ideologi negara yang terbuka
C. Meningkatkan kerukunan sosial antara pemeluk agama$ suku$ dan
kelompok&kelompok masyarakat lainnya melalui dialog dan ker3a
sama
=. Menegakkan supremasi hukum dan perundang&undangan secara
konsisten dan bertanggung 3a(ab
>. Meningkatkan kemakmuran dan kese3ahteraan masyarakat
D. Memberdayakan masyarakat melalui perbaikan sistem politik yang
demokratis sehingga dapat melahirkan pemimpin yang berkualitas
E. Mengatur peralihan kekuasaan secara tertib$ damai$ dan demokratis
sesuai dengan hukum dan perundang&undangan
B. Menata kehidupan politik agar distribusi kekuasaan dalam berbagai
tingkat struktur politik dan hubungan kekuasaan dapat berlangsung
dengan seimbang
<. Memberlakukan kebi3akan otonomi daerah
;@. Meningkatkan integritas$ pro/esionalisme$ dan tanggung 3a(ab
dalam penyelenggaraan negara


BAB II
SIST#$ POLITIK DI I&DO&#SIA
I. Supra struktur dan in/ra struktur politik di Indonesia
1. Su!ra struktur Politik I"do"esia
T2E 5!.E)NMENT# P!ITIC# SP2E)E 6Supra struktur politik7$
yakni suasana kehidupan politik atau /enomena kehidupan politik di tingkat
pemerintahan. #rtinya hal&hal yang bersangkut paut dengan kehidupan
lembaga&lembaga negara yang ada serta perhubungan kekuasaannya antara
satu dengan yang lain.
2. I"7ra struktur Politik I"do"esia
T2E S!SI! P!ITIC# SP2E)E 6in/ra struktur politik7$ yakni
suasana kehidupan atau /enomena kehidupan politik di tingkat masyarakat.
#rtinya hal&hal yang bersangkutan dengan kegiatan politik di tingkat
masyarakat yang memberikan pengaruh terhadap tugas&tugas dari lembaga&
lembaga negara dalam suasana pemerintahan.
II. Perbedaan Sistem politik di berbagai negara
;. Pengertian sistem politik
Menurut "#.I" E#ST!N menyatakan bah(a sistem poltik dapat
diperkenalkan sebagai interaksi yang diabstraksikan dari seluruh tingkah laku
sosial sehingga nilai&nilai dialokasikan secara orotitati/ kepada masyarakat.
Menurut )!BE)T "#2 mengemukakan bah(a sistem politik
merupakan pola yang tetap dari hubungan antar manusia serta melibatkan
sesuatu yang luas dan berarti tentang kekuasaan$ aturan&aturan$ dan
ke(enangan.
Menurut #M!N" mengemukakan bah(a sistem politik adalah sistem
interaksi yang ditemui dalam masyarakat merdeka serta men3alankan /ungsi
integrasi dan adaptasi.

2. ,iri(*iri Sistem Politik
Terdapat beberapa pendapat mengenai sistem politik$ diantaranya
sebagai berikut 0
1 #M!N" dalam The Politics o/ "e%eloping #reas mengatakan empat
Ciri sistem politik adalah sebagai berikut.
a7 Semua sistem politik termasuk yang paling sederhana mempunyai
kebudayaan politik yang dapat diperbandingkan satu sama lain
sesuai dengan tingkatan dan bentuk pembidangan ker3a yang ter
atur.
b7 Semua sistem politik men3alankan /ungsi&/ungsi yang sama (alau
pun tingkatannya berbeda&beda.
c7 Semua struktur politik dispesialisasikan$ baik pada masyarakat
yang primiti/ maupun yang modern.
d7 Semua sistem politik adalah sistem campuran dalam pengertian
kebudayaan.
Menurut 8)E" '. )I55S ada empat institusi utama sistem politik$
yaitu 0
;7 EKSEK*TI8$ yaitu kekuasaan yang men3alankan pemerintah.
A7 BI)!K)#SI$ yang berarti keseluruhan pe3abat negara yang
beker3a secara tidak turun temurun diba(ah kekuasaan eksekuti/.
C7 E5IS#TI8$ yaitu suatu ma3elis yang terdiri dari orang&orang
yang memegang 3abatan melalui pemilihan dan membuat keputusan.
=7 P#)T#I P!ITIK$ yaitu suatu lembaga yang menga3ukan calon&
calonnya melalui suatu pemilihan umum untuk menduduki 3abatan
negara.
. Perbedaa" sistem !olitik
Setiap negara memiliki sistem politik yang berbeda&beda. "alam
mempela3ari proses politik suatu negara$ diperlukan beberapa pendekatan.
Pendekatan tersebut adalah sebagai berikut 0
1 Pendekatan Se3arah
1 Pendekatan Sosiologi
1 Pendekatan Kultural:Budaya
1 Pendekatan Physco&Social:Ke3i(aan Masyarakat
1 Pendekatan 8ilsa/at
1 Pendekatan Ideologi
1 Pendekatan Konstitusi dan 2ukum
III. Peran Serta "alam Sistem Politik "i Indonesia
Pokok&pokok sistem politik di Indonesia setelah amandemen **" ;<=>
adalah sebagai berikut 0
a7 Bentuk negara adalah kesatuan$ bentuk pemerintahan republik.
b7 Kekuasaan eksekuti/ berada di tangan Presiden.
c7 Sebagai kepala pemerintahan$ presiden membentuk kabinet
6menteri7 yang bertanggung3a(ab kepadanya.
d7 Parlemen terdiri atas dua badan 6bikameral7$ yaitu "e(an
Per(akilan )akyat dan "e(an Per(akilan "aerah.
e7 "isamping "e(an Per(akilan )akyat dan "e(an Per(akilan "aerah$
terdapat 3uga Ma3elis Permusya(aratan )akyat.
/7 Tidak ada sebutan lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara.
g7 embaga "e(an Pertimbangan #gung 6"P#7 ditiadakan.
h7 Kekuasaan membentuk undang&undang berada pada "P).
i7 Kekuasaan 4udikati/ berada pada Mahkamah #gung serta badan
peradilan di ba(ahnya.
37 Sistem kepartaian adalah multipartai.
k7 Pemilu diselenggarakan untuk memilih presiden dan (apres dalam
satu paket$ memilih anggota "P)$ "P"$ "P)" pro%insi$ dan "P)"
kabupaten:kota.

Anda mungkin juga menyukai