Anda di halaman 1dari 3

Sejarah

Pertanyaan:
Assalaamu'alaikum wr.wb.
Pak mengapa partai Islam ini susah bersatu yah ? Banyak partai Islam tapi kok ti
dak bersatu. Untuk pemilu yang akan datang saja isunya partai-partai Islam itu h
anya akan bersatu bila Mega terpilih lagi, mengapa tidak bersatu dari awal saja?
Egois semua kali yah Pak ?
Pertemuan antar partai, ormas dan lembaga-lembaga Islam untuk membahas persatuan
sering dilakukan. Tetapi kesepakatan untuk bersatu hanya sekedar lip service sa
ja, kenyataannya berjalan masing-masing.... Pada praktiknya masing2 merasa palin
g benar manhaj dakwahnya. Itu bagaimana yah Pak solusinya ?
Wassalaamu'alaikum
Rasyid

Jawaban:
Assalamu `alaikum Wr. Wb.
Al-Hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu `Alaa Sayyidil Mursalin, W
a `Alaa `Aalihi Waashabihi Ajma`in, Wa Ba`d
Tidak bersatunya partai-partai Islam memang sebuah realitas sebagai konsekuensi
dari akar permasalahan dan latar belakang umat Islam ini yang telah ada sebelumn
ya tanpa penyelesaian.
Adanya trauma kekalahan di bidang politk di masa lalu dimana umat Islam pernah b
ersatu di dalam satu partai yaitu Masyumi. Namun satu per satu rantai ukhuwah it
u dilucuti oleh lawan politik dan masing-masing kekuatan Islam berjalan sendiri-
sendiri.
Kalau boleh dibilang bahwa partai Islam saat itu kalah bertarung dengan kalangan
nasionalis sekuler, sehingga dampaknya hari adalah rasa tidak percaya diri dari
kalangan tokoh partai Islam itu sendiri.
Rasa tidak percaya diri itu mengejawantah kepada penyakit lama yaitu masalah jat
ah kursi yang selalu menjadi titik keributan. Mereka terlalu gagap untuk bisa be
rpikir tentang semangat bersama dan menyatukan langkah untuk meraih kemenangan b
ersama.
Yang kini ada hanyalah masalah siapa yang bisa duduk di kursi empuk Senayan deng
an menginjak kepala saudaranya sendiri. Sehingga alih-alih bekerjasama dalam sat
u partai, mereka justru saling sikut dan saling tinju sesama ?pejuang politik Is
lam?. Kalau sebagian mereka tidak puas dengan kebijakan partai Islam tempat sela
ma ini mereka bersemayam, maka dengan mudah mereka bisa membuat partai baru lagi
. Dimana dia bisa menjadi tokoh utamanya. Masalah nanti bisa menang atau tidak,
itu masalah lain.
Adanya bias atas tujuan didirikannya partai Islam di kalangan aktifis partai-par
tai Islam itu sendiri. Tidak semua individu dari masing-masing petinggi partai p
unya tujuan yang sebangun. Hal ini berangkat dari tidak jelasnya fikrah islamiya
h dan pandangan mereka terhadap tegaknya syariat Islam. Atau minimal tidak adany
a konsep yang lengkap tentang mau kemana arah dan tujuan perjuangan Islam ini.
Sehingga meski umat Islam punya sekian banyak politisi muslim, tapi dari sisi ko
nsepsi atas fikrah dan harakah Islam, ternyata masing-masing punya format yang b
erbeda.
Partai-partai Islam yang ada sekarang ini umumnya lebih merupakan representasi d
ari ormas-ormas Islam yang sudah ada sebelumnya atau komunitas-komunitas Islam y
ang ada. Tentu masing-masing punya paham, tujuan, tokoh dan pendekatan sendiri-s
endiri, yang terkadang tidak mudah untuk diseragamkan.
Bila dalam format ormas saja mereka sulit untuk dilebur, bagaimana mungkin kita
mengharapkan mereka bersatu dalam wujud sebuah partai politik. Bahkan sebuah orm
as saja bisa melahirkan sekian banyak partai yang satu sama lain saling tidak ak
ur.
Faktor Kegamangan
Peluang untuk mendirikan partai pasca runtuhnya ORBA terjadi begitu saja dan tib
a-tiba. Lalu umat Islam sempat gamang karena tidak tahu harus berbuat apa. Tadin
ya, kita masih bahagia karena yang berada paling depan sebagai lokomotif untuk m
enumbangkan rezim itu dari kalangan muslim dan juga para mahasiswa Islam.
Saat itu kita berpikir, alangkah wajarnya bila semua potensi yang sudah tergalan
g serta mewaliki semua kalangan Islam dan ternyata sudah mampu menggulingkan rez
im itu lalu membentuk sebuah front bersama umat Islam. Lalu ?mengambil-alih? pen
gaturan negara ini sesuai dengan syariat Islam. Misalnya dalam bentuk sebuah par
tai Islam tunggal dengan meleburkan semua kepentingan kelompok yang ada sebelumn
ya.
Tapi sayang sekali bahwa harapan itu belum sesuai kenyataan. Tiba-tiba dari dala
m barisan, para tokoh itu masing-masing memproklamirkan partainya masing-masing
dengan dukungan masing-masing kelompoknya. Seolah mereka tidak percaya kalau duk
ungan itu akan datang dari semua elemen umat. Lalu berdirilah partai-partai Isla
m itu bak cendawan di musim hujan. Masing-masing dengan doktrin, visi dan pamer
kekuatan masing-masing. Dan sayangnya, meski di tingkat elit mereka bisa saling
paham, tapi sulit untuk saling paham di tingkat grass root. Sehingga hasil akhir
nya sudah jelas, tak satupun dari partai Islam itu yang menang di Pemilu.
Meski mereka bisa dengan sudah payah membuat poros tengah, tetapi tentu semua it
u bukanlah tujuan ideal yang selama ini dicita-citakan. Apalagi ketika Gusdur ya
ng mereka jagokan malah dianggap mencla-mencle lalu diturunkan bersama-sama. Mak
a naiklah Megawati yang justru sebelumnya mereka jegal peluangnya.
Barangkali umat Islam masih membutuhkan waktu yang lebih lama lagi agar bisa men
yadari kesalahan mereka ketika berpecah belah dan saling menuhankan ego masing-m
asing. Atau barangkali masih membutuhkan sekian banyak momentum besar yang bisa
memberikan kesempatan untuk memulai langkah penyatuan. Meskipun kita tahu sudah
berapa banyak momentum dan kesempatan emas hilang begitu saja dalam sejarah perg
erakan Islam di negeri ini.
Atau malah sebaliknya, tidak tertutup kemungkinan bila Allah SWT memberikan ujia
n yang lebih berat dengan mengahdirkan kembali pemerintah toghut yang represif d
an menghancurkan semua kekuatan Islam, seperti di Turki dan beberapa negara Timu
r Tengah selama ini. Para aktifis Islam kembali dibantai dan dihabisi serta Isla
m menjadi sesuatu yang terlarang di negeri itu setelah sebelumnya mereka tidak m
au mensyukuri nikmat Allah SWT dan tidak mau bersatu.
Maka datanglah sesudah mereka, pengganti yang menyia-nyiakan shalat dan mempertu
rutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, (QS> Maryam : 59
)
Dia berkata: "Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mere
ka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikia
n pulalah yang akan mereka perbuat.(QS> An-Naml : 34)
Dan tanda-tandanya memang sudah ada saat ini. Bukankah kekuatan yahudi dunia den
gan US pada front terdepannya sudah mulai menggeliat dan merengsek ke negeri ini
. Bukan sebuah hal yang mustahil kalau Allah SWT memberi kesempatan kepada yahud
i durjana untuk mengoyak negeri ini karena penduduknya tidak mau beriman dan ber
satu dalam taat kepada Allah SWT.
Dan benarlah Rasulullah SAW ketika belaiu bersabda, :
Dari Abu Abdis-Salam dari Tsauban bahwa Rasulullah SAW bersabda,?Nyaris akan dat
ang kepada kalian bangsa-bangsa lain (musuhmu) sebagaimana hewan mendatangi temp
at makannya. Lalui shahabat bertanya,?Apakah karena jumlah kami sedikit, Ya Rasu
lullah ??. ?Tidak, justru kalian saat itu banyak sekali, namun kalian bagai buih
yang dipermainkan ombak. Allah SWT akan mencabut rasa gentar dari hati musuh ka
lian dan akan memasukkan ke dalam hati kalian wahn, yaitu cinta dunia dan takut
mati. (HR. Abu Daud dalam Sunan Abi Daud ? Kitab Al-Malahim no. 3745 dan Ahmad d
an musnadnya dalam kitab baqi musnad al-anshar no. 21363)
Mari kita berdoa agar para elit partai Islam itu disatukan hatinya dalam cinta k
epada Allah SWT dan menggandengkan tangan demi tegaknya Islam di negeri ini. Ser
ta dijauhkan dari nafsu keserakahan dan egoisme pribadi dan kelompok. Agar Islam
menjadi tegak sebagaimana yang Allah SWT perintahkan dan amanatkan di atas pund
ak mereka. Amien?
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh

Anda mungkin juga menyukai